2. Behaviorisme adalah sebuah aliran
dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913 dan
digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner.
Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme dan juga
psikoanalisis.
3. Kaum behavioris, khususnya Watson, tidak
dapat menyetujui introspeksi digunakan dalam
penelitian-penelitian psikologi, dengan alasanalasan berikut :
Instropeksi digunakan sebagai metode utama oleh
ahli-ahli aliran strukturalisme, tidak dapat dipakai
oleh behaviorisme yang banyak melakukan
penyelidikan terhadap hewan.
Watson meragukan ketelitian dan kebenaran
metode instropeksi dalam penyelidikanpenyelidikan psikologi.
Introspeksi menggambarkan berlangsungnya
berbagai hal dalam organisme yang tidak dapat
dilihat dan diukur secara subjektif. Watson
mengakui bahwa memang ada tingkahlaku yang
tidak dapat langsung terlihat dari luar, misalnya
berfikir dan beremosi.
4. Pencetus behaviorisme memberi
penjelasan bahwa :
“Tidak bertanggung jawab dan tidak
ilmiah membicarakan psikologi hanya
semata-mata didasarkan pada
kejadian-kejadian subjektif, yaitu
kejadian-kejadian yang diperkirakan
terjadi di dalam pikiran, tetapi tidak
dapat diamati atau diukur.”
5. Skinner berpendapat, kepribadian
terutama adalah hasil dari sejarah
penguatan pribadi individu. Menurutnya
orang
mungkin
berilusi
dalam
menjelaskan dan meramalkan perilaku
berdasarkan
factor-factor
dalam
kepribadian, tetapi ia dapat mengubah
perilaku dan mengendalikannya hanya
dengan mengubah ciri-ciri lingkungan.
6. Dalam karyanya Skinner membuat 3
asumsi dasar yaitu:
Perilaku itu terjadi menurut hukum.
Skinner menekankan bahwa perilaku
dan kepribadian manusia tidak dapat
dijelaskan dengan mekanisme psikis
seperti ID atau Ego.
Perilaku manusia tidak ditentukan oleh
pilihan individual.
7. Skinner membedakan perilaku atas:
Perilaku yang alami (innate behavior),
yang kemudian disebut juga sebagai
respondent behavior.
Perilaku operan (operan behavior)
8. Teori mereka didasari oleh
pandangan Pavlov yang melalui
percobaan dengan anjingnya
membuktikan bahwa perilaku dapat
dikendalikan dengan member
rangsangan tertentu melalui proses
conditioning. Menurut Pavlov, hewan
dan manusia pada dasarnya hanyalah
terjadi dari jaringan-jaringan saraf dan
otot yang bereaksi secara tertentu
jika diberi rangsangan tertentu
9. Menurut Pavlov, aktivitas organisme
dapat dibedakan atas:
Aktivitas yang bersifat refleksif
Aktivitas yang disadari
10. Menurut Thorndike asosiasi antara
sense of impression dan impuls to
action, disebut sebagai koneksi atau
connection, yaitu usaha untuk
menggabungkan antara kejadian
sensoris dengan perilaku. Thorndike
menitikberatkan pada aspek fungsional
dari perilaku, yaitu bahwa proses mental
dan perilaku berkaitan dengan
penyesuaian diri organisme terhadap
lingkungannya.
11. Dari eksperimennya Thorndike
mengajukan adanya tiga macam
hukum yang sering dikenal dengan
hukum primer dalam hal belajar, yaitu:
Hukum kesiapan(the law of readiness)
Hukum latihan(the law of exercise)
Hukum efek (the law of effect)
12. Menurut pandangan Watson
(behaviorist view), psikologi itu murni
merupakan cabang dari ilmu alam
(natural science) ekperimental.
Tujuannya secara teoretis adalah
memprediksi dan mengontrol perilaku.
Introspeksi bukanlah merupakan metode
yang digunakan. Yang dipelajari adalah
perilaku yang dapat diamati, bukan
kesedaran karena merupakan
pengertian yang dubious.
13. Watson mengadakan eksperimen
mengenai kondisioning pada anak-anak
sebagai akibat pengaruh Pavlov. Salah
satu ekperimennya ialah dengan
menggunakan bayi sebagai objek coba
yang diberikan minuman dari botol.