SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : KM 70 TAHUN 1999
TENTANG
PELAKSANAAN UJI COBA
SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN
UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA
MENTERI PERHUBUNGAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan hasil pencatatan
kejadian kecelakaan lalu lintas guna evaluasi
dan upaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan, perlu menyelenggarakan sistem
informasi kecelakaan lalu lintas di jalan;
b. bahwa untuk dapat menghasilkan sistem informasi
kecelakaan lalu lintas di jalan yang andal,
perlu dilakukan secara bertahap dengan melakukan
uji coba di wilayah tertentu yang cukup padat arus
lalu lintasnya;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan
huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Pelaksanaan Sistem Informasi
Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Untuk Daerah Bali
dan Sumatera Bagian Utara;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3480);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara
Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3529);
3. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Organisasi Departemen;
4. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998 tentang
Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun
1998;
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
91/OT.002/Phb-80 dan KM 164/OT.002/Phb-80 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM 80 Tahun 1998;
Memperhatikan : 1. Pendapat Menteri Pekerjaan Umum melalui Surat
Nomor : Um.01.03-Db/329 tanggal 13 April 1999
perihal Sistem Informasi Kecelakaan LLAJ;
2. Pendapat Direktur Lalu Lintas POLRI melalui
Surat Nomor : B/257/IV/1999/Lantas tanggal 15
April 1999 perihal Tanggapan Rancangan
Keputusan tentang Uji coba sistem informasi
kecelakaan lalu lintas;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PELAKSA-
NAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU
LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA
BAGIAN UTARA.
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas adalah
kumpulan komponen yang berupa manusia, prosedur dan
data yang saling berinteraksi untuk menghasilkan
informasi tentang kecelakaan lalu lintas;
2. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di
jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan
lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian
harta benda;
3. Korban luka ringan adalah korban kecelakaan
yang mengalami luka-luka tidak serius sebagai akibat
terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas jalan;
4. Korban luka berat adalah korban kecelakaan yang
mengalami luka-luka serius sebagai akibat terjadinya
suatu kecelakaan lalu lintas jalan, sehingga
menderita cacad tetap atau harus dirawat dalam
jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadi kecelakaan;
5. Korban mati adalah korban kecelakaan yang dipastikan
mati sebagai akibat dari terjadinya suatu kecelakaan
lalu lintas jalan, dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan;
6. Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat dimana
terjadi kecelakaan lalu lintas;
7. Formulir 3-L adalah formulir yang dipakai oleh
petugas Polisi Lalu Lintas (POLANTAS) untuk mencatat
data kecelakaan;
8. Pusat Pemasukan Data Propinsi (PPDP) adalah unit
pengumpulan data di tingkat Kantor Kepolisian Daerah
(POLDA) pada Daerah Tingkat I Propinsi.
Pasal 2
(1) Data kecelakaan lalu lintas meliputi :
a. lokasi dan waktu;
b. kondisi jalan tempat kejadian kecelakaan;
c. identitas dan kondisi kendaraan yang terlibat;
d. identitas dan kondisi pelaku dan/atau korban
kecelakaan;
e. risalah kejadian kecelakaan.
(2) Korban kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf d, dapat berupa :
a. korban luka ringan;
b. korban luka berat;
c. korban mati.
(3) Data kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2), dimasukkan ke dalam
formulir 3-L sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Keputusan ini.
Pasal 3
(1) Tata cara penanganan sistem informasi kecelakaan
lalu lintas, meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. di TKP, dilakukan pencatatan informasi
kecelakaan yang dilaksanakan oleh petugas POLRI
dan disetujui oleh pengawas/atasannya yang
selanjutnya dilaporkan/dikirimkan ke Polres
setempat;
b. di kantor Polres, dilakukan kegiatan pengisian
data kecelakaan dari TKP ke dalam formulir 3-L
yang selanjutnya disebut sebagai data lapangan;
c. Polres melakukan pengiriman formulir 3-L yang
telah terisi data ke Polda yang berfungsi sebagai
PPDP;
d. di Polda (PPDP) dilakukan pemasukan data ke
dalam perangkat komputer dan dianalisis serta
penggandaan diskette untuk dikirimkan ke masing-
masing unit/instansi terkait, yang akan
digunakan sebagai masukan bagi masing-masing
pimpinan unit/instansi dalam pengambilan
kebijaksanaan.
(2) Mekanisme penanganan sistem informasi kecelakaan
lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan
ini.
(3) Bagan alir penanganan sistem informasi kecelakaan
lalu lintas di jalan, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Keputusan ini.
Pasal 4
(1) Pelaksanaan kegiatan uji coba sistem informasi
kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut, dilakukan
untuk daerah :
a. Bali;
b. Sumatera Bagian Utara.
(2) Untuk daerah Bali sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf a, meliputi Propinsi Bali.
(3) Untuk daerah Sumatera Bagian Utara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf b, meliputi :
a. Propinsi DI Aceh;
b. Propinsi Sumatera Utara;
c. Propinsi Sumatera Barat;
d. Propinsi Riau.
Pasal 5
Pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu
lintas di jalan dilakukan secara terkoordinasi antara
jajaran Departemen Perhubungan, Departemen Pekerjaan
Umum dan Kepolisian Republik Indonesia.
Pasal 6
Pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu
lintas di jalan untuk daerah Bali dan Sumatera Bagian
Utara, dilakukan sampai dengan ditetapkannya Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Sistem Informasi Kecelakaan
Lalu Lintas di Jalan, yang berlaku secara nasional.
Pasal 7
Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan pembinaan
dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Keputusan
ini.
Pasal 8
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan uji coba
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Direktur Jenderal
Perhubungan Darat membentuk Tim Koordinasi Teknis
pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu
lintas di jalan untuk daerah Bali dan Sumatera Bagian
Utara.
Pasal 9
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 25 Agustus 1999
--------------------------------
MENTERI PERHUBUNGAN
ttd
GIRI S. HADIHARDJONO
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
----------------------------------------------
1. MENHANKAM/Panglima TNI;
2. KAPOLRI;
3. Sekjen, Irjen, Dirjen Perhubungan Darat dan Kabadan Litbang
Perhubungan;
4. Gubernur KDH Propinsi Bali;
5. Gubernur KDH Propinsi DI Aceh;
6. Gubernur KDH Propinsi Sumatera Utara;
7. Gubernur KDH Propinsi Sumatera Barat;
8. Gubernur KDH Propinsi Riau;
9. Kepala Kepolisian Daerah Bali;
10. Kepala Kepolisian Daerah DI Aceh;
11. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara;
12. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat;
13. Kepala Kepolisian Daerah Riau;
14. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Bali;
15. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi DI Aceh;
16. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Sumatera Utara;
17. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Sumatera Barat;
18. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Riau;
19. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Bali;
20. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi DI Aceh;
21. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara;
22. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Barat;
23. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Riau;
24. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Bali;
25. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi DI Aceh;
26. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Sumatera Utara;
27. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Sumatera Barat;
28. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Riau.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
N O M O R :
TANGGAL :
-----------------------------------------
MEKANISME PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
PENANGANAN DATA KECELAKAAN
DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR 3-L
-------------------------------
1. Pada saat terjadinya kecelakaan lalu lintas di
lapangan, petugas POLANTAS melakukan penanganan dan
selanjutnya mencatat semua kejadian yang ada di TKP.
2. Berdasarkan hasil pencatatan data tersebut, dilakukan
pengiriman data kepada POLRES setempat untuk selan-
jutnya data dimaksud dimasukkan ke dalam formulir 3-L.
3. Data yang sudah dimasukkan ke dalam formulir 3-L dari
POLRES-POLRES, dikirimkan ke POLDA dalam periode
bulanan untuk dilakukan kompilasi data berdasarkan
formulir 3-L yang terkumpul dan selanjutnya dimasukkan
ke dalam perangkat komputer untuk dianalisis yang
selanjutnya digandakan dalam bentuk diskette yang siap
untuk disampaikan dan dipergunakan oleh instansi-
instansi terkait yang berkepentingan.
4. Berdasarkan data yang terkumpul di POLDA dalam bentuk
diskette untuk periode bulanan, diteruskan kepada :
a. DITLANTAS POLRI, untuk keperluan analisis dan
rekapitulasi data bulanan kecelakaan yang dapat
menggambarkan data kecelakaan dan daerah rawan
kecelakaan (black spot) pada tingkat nasional atau
untuk seluruh daerah PPDP;
b. Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat,
untuk keperluan penanganan daerah rawan kecelakaan
(black spot) dalam daerah kewenangannya;
yang harus sudah diterima selambat-lambatnya dalam
waktu 10 (sepuluh) hari bulan berikutnya.
5. Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat berkewa-
jiban mengirimkan :
a. data laporan bulanan kepada Menteri Perhubungan
cq. Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan Kepala
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah
Tingkat I dalam bentuk salinan diskette, yang
harus sudah diterima selambat-lambatnya dalam
waktu 10 (sepuluh) hari bulan berikutnya guna
dilakukan proses rekapitulasi data laporan
bulanan di tingkat nasional;
b. hasil analisis dan evaluasi berdasarkan diskette
triwulanan dalam bentuk buku laporan, kepada Dinas
PU Daerah Tingkat I setempat.
6. Dari data masukan dengan menggunakan formulir 3-L
tersebut, maka masing-masing instansi berdasarkan
fungsinya mengambil langkah-langkah kebijaksanaan
sebagai berikut :
a. POLRI, melakukan analisis data kecelakaan dalam
rangka keperluan identifikasi pelaku kecelakaan
serta upaya preventif jangka pendek di lokasi
rawan kecelakaan tersebut;
b. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum, melakukan analisis data kecelakaan
dalam rangka keperluan penataan geometrik jalan
(geometric road design);
c. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen
Perhubungan, melakukan analisis data kecelakaan
dalam rangka pengambilan kebijaksanaan terutama di
lapangan selaku pembina teknis LLAJ, yang dititik
beratkan terutama pada kinerja transportasi yang
antara lain ditunjukkan oleh tinggi rendahnya
tingkat kecelakaan, kelaikan kendaraan, serta
manajemen dan rekayasa lalu lintas pada daerah-
daerah rawan kecelakaan, antara lain berkaitan
dengan penempatan rambu-rambu lalu lintas dan
fasilitas prasarana lainnya.
MENTERI PERHUBUNGAN
GIRI S. HADIHARDJONO

More Related Content

What's hot

5 laporan anev anggaran tw 1
5  laporan anev anggaran tw 15  laporan anev anggaran tw 1
5 laporan anev anggaran tw 1Imam Pirdaus
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Dede Muhidin
 
3 form perjanjian_18
3  form perjanjian_183  form perjanjian_18
3 form perjanjian_18Imam Pirdaus
 
Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Imam Pirdaus
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Dede Muhidin
 
2 renja 2018 revisi
2  renja    2018 revisi2  renja    2018 revisi
2 renja 2018 revisiImam Pirdaus
 
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1Imam Pirdaus
 
Laporan anev capaian kinerja tw 1
Laporan anev capaian kinerja tw 1Laporan anev capaian kinerja tw 1
Laporan anev capaian kinerja tw 1Imam Pirdaus
 
4 lap sun renja t.a. 2018 revisi
4  lap sun  renja t.a. 2018 revisi4  lap sun  renja t.a. 2018 revisi
4 lap sun renja t.a. 2018 revisiImam Pirdaus
 

What's hot (11)

18 2010 revisi062010
18 2010 revisi06201018 2010 revisi062010
18 2010 revisi062010
 
5 laporan anev anggaran tw 1
5  laporan anev anggaran tw 15  laporan anev anggaran tw 1
5 laporan anev anggaran tw 1
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
 
3 form perjanjian_18
3  form perjanjian_183  form perjanjian_18
3 form perjanjian_18
 
Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
 
2 renja 2018 revisi
2  renja    2018 revisi2  renja    2018 revisi
2 renja 2018 revisi
 
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
 
Laporan anev capaian kinerja tw 1
Laporan anev capaian kinerja tw 1Laporan anev capaian kinerja tw 1
Laporan anev capaian kinerja tw 1
 
Pkpu 20 2013
Pkpu 20 2013Pkpu 20 2013
Pkpu 20 2013
 
4 lap sun renja t.a. 2018 revisi
4  lap sun  renja t.a. 2018 revisi4  lap sun  renja t.a. 2018 revisi
4 lap sun renja t.a. 2018 revisi
 

Viewers also liked

Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpaste
Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpastePrezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpaste
Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpasteRóbert Končal
 
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı  İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı Eski yatak odası satmak
 
Buckle tunic belt gold with two prongs
Buckle tunic belt gold with two prongsBuckle tunic belt gold with two prongs
Buckle tunic belt gold with two prongsE-Land Group
 
DXN компании в России
DXN компании в РоссииDXN компании в России
DXN компании в РоссииGergely Takács
 
Venit suplimentar cu DXN
Venit suplimentar cu DXNVenit suplimentar cu DXN
Venit suplimentar cu DXNMarta Veres
 
Pelican Landing case
Pelican Landing casePelican Landing case
Pelican Landing caseJaspal Bhatia
 
Stock market game progress
Stock market game progressStock market game progress
Stock market game progressCastrop4team1
 
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu Yakası
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu YakasıAntika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu Yakası
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu YakasıEski yatak odası satmak
 
Презентация Програма Динамичен Старт - Bulgaria
Презентация Програма Динамичен Старт - BulgariaПрезентация Програма Динамичен Старт - Bulgaria
Презентация Програма Динамичен Старт - BulgariaTóth Lajos - DXN ESD
 
Dxn product-presentation
Dxn product-presentationDxn product-presentation
Dxn product-presentationAamir Awan
 
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...tedy2629
 
Crown Diamonds Success Stories of DXN
Crown Diamonds Success Stories of DXNCrown Diamonds Success Stories of DXN
Crown Diamonds Success Stories of DXNTóth Lajos - DXN ESD
 
Dxn presentation-pakistan
Dxn presentation-pakistanDxn presentation-pakistan
Dxn presentation-pakistanAamir Awan
 

Viewers also liked (20)

Curso: Gestion Por Procesos
Curso: Gestion Por ProcesosCurso: Gestion Por Procesos
Curso: Gestion Por Procesos
 
Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpaste
Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpastePrezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpaste
Prezentácia DXN Ganozhi zubná pasta - DXN Ganozhi toothpaste
 
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı  İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı
İstanbul 2.El Mobilya Almak Satmak 2.El Eşya Pazarı
 
Buckle tunic belt gold with two prongs
Buckle tunic belt gold with two prongsBuckle tunic belt gold with two prongs
Buckle tunic belt gold with two prongs
 
DXN компании в России
DXN компании в РоссииDXN компании в России
DXN компании в России
 
Venit suplimentar cu DXN
Venit suplimentar cu DXNVenit suplimentar cu DXN
Venit suplimentar cu DXN
 
Pelican Landing case
Pelican Landing casePelican Landing case
Pelican Landing case
 
Stock market game progress
Stock market game progressStock market game progress
Stock market game progress
 
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu Yakası
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu YakasıAntika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu Yakası
Antika Klasik Yemek Odası Alış Satış Anadolu Yakası
 
Cordyceps sinensis (kínai hernyógomba)
Cordyceps sinensis (kínai hernyógomba)Cordyceps sinensis (kínai hernyógomba)
Cordyceps sinensis (kínai hernyógomba)
 
Curso: SIAF BÁSICO 2017
Curso: SIAF BÁSICO 2017Curso: SIAF BÁSICO 2017
Curso: SIAF BÁSICO 2017
 
experiance resume_Rahul (1)
experiance resume_Rahul (1)experiance resume_Rahul (1)
experiance resume_Rahul (1)
 
ldt1-tl-RecordOfAchievement
ldt1-tl-RecordOfAchievementldt1-tl-RecordOfAchievement
ldt1-tl-RecordOfAchievement
 
Презентация Програма Динамичен Старт - Bulgaria
Презентация Програма Динамичен Старт - BulgariaПрезентация Програма Динамичен Старт - Bulgaria
Презентация Програма Динамичен Старт - Bulgaria
 
Dxn product-presentation
Dxn product-presentationDxn product-presentation
Dxn product-presentation
 
jhansi resume
jhansi resumejhansi resume
jhansi resume
 
resume
resumeresume
resume
 
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
 
Crown Diamonds Success Stories of DXN
Crown Diamonds Success Stories of DXNCrown Diamonds Success Stories of DXN
Crown Diamonds Success Stories of DXN
 
Dxn presentation-pakistan
Dxn presentation-pakistanDxn presentation-pakistan
Dxn presentation-pakistan
 

Similar to 1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & sumbagut

PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptx
PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptxPERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptx
PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptxadriandunda2
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013yunus1992
 
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik uploadPermen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik uploadKantorHukum1
 
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptPRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptGinanjarWahyuPambudi
 
101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalan101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalanYasruddin Mt
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...iniPurwokerto
 
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdfSMKBINAUTAMASOSOKOFF
 
Pm 108 tahun_2016
Pm 108 tahun_2016Pm 108 tahun_2016
Pm 108 tahun_2016me_idung
 
PM_69_TAHUN_2018.pdf
PM_69_TAHUN_2018.pdfPM_69_TAHUN_2018.pdf
PM_69_TAHUN_2018.pdfTedyBIA
 
Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002tedy2629
 
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...defijay
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020NicodemusArhatta
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020PrabariniKartika
 
PP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cPP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cReDy DeLano
 
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfPM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfTedyBIA
 

Similar to 1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & sumbagut (20)

PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptx
PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptxPERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptx
PERIZINAN ANGKUTAN UMUM DAN SPIONAM (2).pptx
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013
 
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik uploadPermen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
 
Km14tahun2006
Km14tahun2006Km14tahun2006
Km14tahun2006
 
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptPRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
 
101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalan101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...
 
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf
19. Tata Cara Pelaksanaan Tes PPS.pdf
 
Pm 108 tahun_2016
Pm 108 tahun_2016Pm 108 tahun_2016
Pm 108 tahun_2016
 
PM_69_TAHUN_2018.pdf
PM_69_TAHUN_2018.pdfPM_69_TAHUN_2018.pdf
PM_69_TAHUN_2018.pdf
 
Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002
 
Pp43 1993
Pp43 1993Pp43 1993
Pp43 1993
 
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020
 
Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020
 
PP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cPP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, c
 
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdfPM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
PM_94_TAHUN_2018 PENINGKATAN KESELAMATAN PERLINTASAN SEBIDANG.pdf
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 

More from tedy2629

14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...
14. Gemilang_Aptrindo_Benefit  and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...14. Gemilang_Aptrindo_Benefit  and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...
14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...tedy2629
 
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdftedy2629
 
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamLongsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamtedy2629
 
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxT.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxtedy2629
 
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdftedy2629
 
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxT.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxtedy2629
 
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugasmenejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugastedy2629
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxtedy2629
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourtedy2629
 
Commuter rail study indonesian 0
Commuter rail study   indonesian 0Commuter rail study   indonesian 0
Commuter rail study indonesian 0tedy2629
 
Bes present english-61215
Bes present english-61215Bes present english-61215
Bes present english-61215tedy2629
 
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...tedy2629
 
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesitedy2629
 
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...tedy2629
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalantedy2629
 
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajUu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajtedy2629
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumtedy2629
 
Materi best practice study session
Materi best practice study sessionMateri best practice study session
Materi best practice study sessiontedy2629
 
En us ptv-vistro_brochure
En us ptv-vistro_brochureEn us ptv-vistro_brochure
En us ptv-vistro_brochuretedy2629
 

More from tedy2629 (20)

14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...
14. Gemilang_Aptrindo_Benefit  and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...14. Gemilang_Aptrindo_Benefit  and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...
14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengu...
 
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
 
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamLongsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
 
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxT.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
 
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
 
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxT.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
 
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugasmenejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
 
Vega
VegaVega
Vega
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colour
 
Commuter rail study indonesian 0
Commuter rail study   indonesian 0Commuter rail study   indonesian 0
Commuter rail study indonesian 0
 
Bes present english-61215
Bes present english-61215Bes present english-61215
Bes present english-61215
 
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
 
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
 
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
 
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajUu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
 
Materi best practice study session
Materi best practice study sessionMateri best practice study session
Materi best practice study session
 
En us ptv-vistro_brochure
En us ptv-vistro_brochureEn us ptv-vistro_brochure
En us ptv-vistro_brochure
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (12)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & sumbagut

  • 1. KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 70 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan hasil pencatatan kejadian kecelakaan lalu lintas guna evaluasi dan upaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, perlu menyelenggarakan sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan; b. bahwa untuk dapat menghasilkan sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan yang andal, perlu dilakukan secara bertahap dengan melakukan uji coba di wilayah tertentu yang cukup padat arus lalu lintasnya; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pelaksanaan Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Untuk Daerah Bali dan Sumatera Bagian Utara; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529); 3. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen; 4. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998; 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 91/OT.002/Phb-80 dan KM 164/OT.002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 80 Tahun 1998;
  • 2. Memperhatikan : 1. Pendapat Menteri Pekerjaan Umum melalui Surat Nomor : Um.01.03-Db/329 tanggal 13 April 1999 perihal Sistem Informasi Kecelakaan LLAJ; 2. Pendapat Direktur Lalu Lintas POLRI melalui Surat Nomor : B/257/IV/1999/Lantas tanggal 15 April 1999 perihal Tanggapan Rancangan Keputusan tentang Uji coba sistem informasi kecelakaan lalu lintas; M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PELAKSA- NAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA. Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas adalah kumpulan komponen yang berupa manusia, prosedur dan data yang saling berinteraksi untuk menghasilkan informasi tentang kecelakaan lalu lintas; 2. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda; 3. Korban luka ringan adalah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka tidak serius sebagai akibat terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas jalan; 4. Korban luka berat adalah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka serius sebagai akibat terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas jalan, sehingga menderita cacad tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan; 5. Korban mati adalah korban kecelakaan yang dipastikan mati sebagai akibat dari terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas jalan, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan; 6. Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat dimana terjadi kecelakaan lalu lintas;
  • 3. 7. Formulir 3-L adalah formulir yang dipakai oleh petugas Polisi Lalu Lintas (POLANTAS) untuk mencatat data kecelakaan; 8. Pusat Pemasukan Data Propinsi (PPDP) adalah unit pengumpulan data di tingkat Kantor Kepolisian Daerah (POLDA) pada Daerah Tingkat I Propinsi. Pasal 2 (1) Data kecelakaan lalu lintas meliputi : a. lokasi dan waktu; b. kondisi jalan tempat kejadian kecelakaan; c. identitas dan kondisi kendaraan yang terlibat; d. identitas dan kondisi pelaku dan/atau korban kecelakaan; e. risalah kejadian kecelakaan. (2) Korban kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d, dapat berupa : a. korban luka ringan; b. korban luka berat; c. korban mati. (3) Data kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), dimasukkan ke dalam formulir 3-L sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini. Pasal 3 (1) Tata cara penanganan sistem informasi kecelakaan lalu lintas, meliputi kegiatan sebagai berikut : a. di TKP, dilakukan pencatatan informasi kecelakaan yang dilaksanakan oleh petugas POLRI dan disetujui oleh pengawas/atasannya yang selanjutnya dilaporkan/dikirimkan ke Polres setempat; b. di kantor Polres, dilakukan kegiatan pengisian data kecelakaan dari TKP ke dalam formulir 3-L yang selanjutnya disebut sebagai data lapangan; c. Polres melakukan pengiriman formulir 3-L yang telah terisi data ke Polda yang berfungsi sebagai PPDP; d. di Polda (PPDP) dilakukan pemasukan data ke dalam perangkat komputer dan dianalisis serta penggandaan diskette untuk dikirimkan ke masing- masing unit/instansi terkait, yang akan digunakan sebagai masukan bagi masing-masing pimpinan unit/instansi dalam pengambilan kebijaksanaan.
  • 4. (2) Mekanisme penanganan sistem informasi kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. (3) Bagan alir penanganan sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini. Pasal 4 (1) Pelaksanaan kegiatan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut, dilakukan untuk daerah : a. Bali; b. Sumatera Bagian Utara. (2) Untuk daerah Bali sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, meliputi Propinsi Bali. (3) Untuk daerah Sumatera Bagian Utara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, meliputi : a. Propinsi DI Aceh; b. Propinsi Sumatera Utara; c. Propinsi Sumatera Barat; d. Propinsi Riau. Pasal 5 Pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan dilakukan secara terkoordinasi antara jajaran Departemen Perhubungan, Departemen Pekerjaan Umum dan Kepolisian Republik Indonesia. Pasal 6 Pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan untuk daerah Bali dan Sumatera Bagian Utara, dilakukan sampai dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Perhubungan tentang Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan, yang berlaku secara nasional. Pasal 7 Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Keputusan ini. Pasal 8 Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan uji coba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Direktur Jenderal Perhubungan Darat membentuk Tim Koordinasi Teknis pelaksanaan uji coba sistem informasi kecelakaan lalu lintas di jalan untuk daerah Bali dan Sumatera Bagian Utara.
  • 5. Pasal 9 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : 25 Agustus 1999 -------------------------------- MENTERI PERHUBUNGAN ttd GIRI S. HADIHARDJONO SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : ---------------------------------------------- 1. MENHANKAM/Panglima TNI; 2. KAPOLRI; 3. Sekjen, Irjen, Dirjen Perhubungan Darat dan Kabadan Litbang Perhubungan; 4. Gubernur KDH Propinsi Bali; 5. Gubernur KDH Propinsi DI Aceh; 6. Gubernur KDH Propinsi Sumatera Utara; 7. Gubernur KDH Propinsi Sumatera Barat; 8. Gubernur KDH Propinsi Riau; 9. Kepala Kepolisian Daerah Bali; 10. Kepala Kepolisian Daerah DI Aceh; 11. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara; 12. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat; 13. Kepala Kepolisian Daerah Riau; 14. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Bali; 15. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi DI Aceh; 16. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Sumatera Utara; 17. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Sumatera Barat; 18. Kakanwil Departemen Perhubungan Propinsi Riau; 19. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Bali; 20. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi DI Aceh; 21. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara; 22. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Barat; 23. Kakanwil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Riau; 24. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Bali; 25. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi DI Aceh; 26. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Sumatera Utara; 27. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Sumatera Barat; 28. Kepala Dinas LLAJ Tingkat I Propinsi Riau.
  • 6. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN N O M O R : TANGGAL : ----------------------------------------- MEKANISME PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENANGANAN DATA KECELAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR 3-L ------------------------------- 1. Pada saat terjadinya kecelakaan lalu lintas di lapangan, petugas POLANTAS melakukan penanganan dan selanjutnya mencatat semua kejadian yang ada di TKP. 2. Berdasarkan hasil pencatatan data tersebut, dilakukan pengiriman data kepada POLRES setempat untuk selan- jutnya data dimaksud dimasukkan ke dalam formulir 3-L. 3. Data yang sudah dimasukkan ke dalam formulir 3-L dari POLRES-POLRES, dikirimkan ke POLDA dalam periode bulanan untuk dilakukan kompilasi data berdasarkan formulir 3-L yang terkumpul dan selanjutnya dimasukkan ke dalam perangkat komputer untuk dianalisis yang selanjutnya digandakan dalam bentuk diskette yang siap untuk disampaikan dan dipergunakan oleh instansi- instansi terkait yang berkepentingan. 4. Berdasarkan data yang terkumpul di POLDA dalam bentuk diskette untuk periode bulanan, diteruskan kepada : a. DITLANTAS POLRI, untuk keperluan analisis dan rekapitulasi data bulanan kecelakaan yang dapat menggambarkan data kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan (black spot) pada tingkat nasional atau untuk seluruh daerah PPDP; b. Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat, untuk keperluan penanganan daerah rawan kecelakaan (black spot) dalam daerah kewenangannya; yang harus sudah diterima selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari bulan berikutnya. 5. Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat berkewa- jiban mengirimkan : a. data laporan bulanan kepada Menteri Perhubungan cq. Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Tingkat I dalam bentuk salinan diskette, yang harus sudah diterima selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari bulan berikutnya guna dilakukan proses rekapitulasi data laporan bulanan di tingkat nasional;
  • 7. b. hasil analisis dan evaluasi berdasarkan diskette triwulanan dalam bentuk buku laporan, kepada Dinas PU Daerah Tingkat I setempat. 6. Dari data masukan dengan menggunakan formulir 3-L tersebut, maka masing-masing instansi berdasarkan fungsinya mengambil langkah-langkah kebijaksanaan sebagai berikut : a. POLRI, melakukan analisis data kecelakaan dalam rangka keperluan identifikasi pelaku kecelakaan serta upaya preventif jangka pendek di lokasi rawan kecelakaan tersebut; b. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, melakukan analisis data kecelakaan dalam rangka keperluan penataan geometrik jalan (geometric road design); c. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, melakukan analisis data kecelakaan dalam rangka pengambilan kebijaksanaan terutama di lapangan selaku pembina teknis LLAJ, yang dititik beratkan terutama pada kinerja transportasi yang antara lain ditunjukkan oleh tinggi rendahnya tingkat kecelakaan, kelaikan kendaraan, serta manajemen dan rekayasa lalu lintas pada daerah- daerah rawan kecelakaan, antara lain berkaitan dengan penempatan rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas prasarana lainnya. MENTERI PERHUBUNGAN GIRI S. HADIHARDJONO