SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi
Pengusaha Angkutan
GEMILANG TARIGAN
Ketua Umum
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia
(APTRINDO)
Jakarta, 21 Desember 2020
Disampaikan dalam
Webinar “ Konektivitas Prasarana Jalan untuk Kesejahteraaan Bangsa
PENGANTAR
Pengelolaan infrastruktur jalan dapat mendukung kelancaran distribusi logistik untuk memenuhi 5 (lima) “Hak"
dari pasokan logistik:
1) Barang yang tepat dengan jaminan mutu yang pasti
2) Waktu distribusi yang tepat sampai tujuan penerima
3) Tempat tujuan penerimaan barang yang tepat clan tidak salah kirim
4) Daya angkut dapat maksimum untuk pemenuhan kebutuhan lapangan
5) Prosedur pengiriman barang yang tepat, tidak rumit, clan any time any where
Maka Hak PASOKAN LOGISTIK Terpenuhi JIKA ada INFRASTRUKTUR JALAN & ada TRUCKING
AKTIVITAS TRUCKING
Mengintegrasikan dan
Menghubungkan infrastruktur:
Simpul-Simpul Transportasi
(Pelabuhan, Bandara, Stasiun
Kereta Api, Terminal, Pusat
Distribusi);
Jaringan Transportasi (Angkutan
Truk, Laut, Udara);
Mendukung Aksesibilitas
Antar Kawasan
Konektivitas dan
Aksesibilitas
Kawasan
Industri
Kawasan
Ekonomi Pariwisata
Khusus
Kawasan
Mengintegrasikan Layanan
Transportasi angkutan Barang
baik moda laut, udara, darat,
dan kereta api melalui sistem
antarmoda / multimoda.
Implementasi
Angkutan
Multimoda
4
4
PRAKTEK DILAPANGAN TERKAIT JASA ANGKUTAN BARANG
• Pemilik Barang membutuhkan Truk dengan kapasitas besar agar
efisiensi untuk menekan biaya logistik yang se-efisien mungkin dan
semurah-murahnya
• Pemerintah berusaha menyediakan sarana dan Prasarana jalan, serta
menjaga sarana dan prasarana jalan agar tetap bagus dan tidak cepat
rusak
• Pengusaha Angkutan Jalan membutuhkan banyak konsumen (pemilik
Barang) menggunakan jasa angkutannya dan harus mendapatkan
keuntungan atas jasa angkutan barangnya
PENDAHULUAN
Transportasi dan Perekonomian
Transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang erat.
• Tahun 2019 realisasi investasi angkutan barang mencapai Rp.139 triliun
• Benefit bagi Negara: Tahun 2019 Kontribusi pajak bagi negara dari
sektor angkutan barang dan pergudangan mencapai Rp. 50,3 triliun
atau tumbuh 18,7%.
Pertumbuhan Jumlah Truk 2015-2019
Sumber : Gaikindo, BPS, Polri Diolah Aptrindo
JUMLAH TRUK DAN KEBUTUHAN JALAN
1. Armada truk: Total Jumlah Kendaraan Truk di Indonesia
sampai tahun 2019 Sebanyak 8.007.542 unit, Jika Rata-
rata Panjang Truk 7 Meter, maka Panjang Jalan yg
diperlukan 56.052 Km
2. Pertumbuhan. Rata-rata Pertumbuhan jumlah kendaraan
Truk selama 5 Tahun terakhir adalah 20% (87.679
unit/Tahun), maka diperlukan jalan baru untuk
menampung Truk baru adalah 613 Km / Tahun
3. Kebutuhan Jalan. Untuk menampung kendaraan Truk baru
5 tahun terakhir diperlukan jalan sepanjang 3.068 Km
4. Panjang jalan. Jika Panjang jalan yang di bangun
Pemerintah selama 2015 - 2019, adalah 3.843,38 Km, maka
79% jalan tersebut sudah memampung Truk ( LALU,
apakah sisa 21% dapat menampung kendaraan
lainnya???, Potensi kemacetan akan terjadi )
5. Pasar: Potensi pasar jasa logistik tahun 2019 tumbuh
sekitar 15,2 %, Maka berpotensi terus tumbuhnya
kebutuhan pengadaan kendaraan Truk baru, (LALU
Bagaimana kesiapan Sarana Jalannya ??)
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
2015 2016 2017 2018 2019
74.769 66.774
89.348
113.909
93.594
74.769
141.543
230.891
344.800
438.394
Penjualan Truk Kumulatif
DOMINASI TRUK DI ANGKUTAN JALAN
TRUK merupakan Sarana
angkutan barang (sarana
distribusi Logistik) yang
paling efisien, murah dan
banyak dipergunakan untuk
jarak kurang dari 400 Km
dibandingkan Kereta Api
atau Kapal
ADANYA KONEKTIVITAS
PRASARANA JALAN
HARUS MENDUKUNG
KELANCARAN DISTRIBUSI
BARANG (TRUCKING) dan
DAPAT MENURUNKAN BIAYA
LOGISTIK
TRUK
KERETA
KAPAL
Angkutan Logistik Menyambut Baik
Tol Trans Jawa
1. Lebih singkat waktu tempuhnya
2. Lebih aman
3. Jalan Arteri lebih lenggang
4. Tarif Tol Mahal, maka kendaraan
angkutan logistik lewat Tol masih
kurang dari 50%
Angkutan Logistik Menyambut Baik
Tol Trans - Sumatera
1. Lebih efisien
2. Waktu tempuh jauh berkurang
3. Lebih aman
4. Jarak / Kilometer tempuh berkurang
5. Cenderang Lebih datar, terhindar dari tanjakan dan
turunan tajam
7
7
Cost Structure: Tidak terdapat access-charges
seperti KA; menggunakan BBM subsidi; mayoritas
perusahaan truk menghiraukan biaya depresiasi
asetnya; biaya perawatan rendah meskipun umur truck
lebih dari 10-15 tahun (Tua).
Operational: Angkutan barang yang lebih efisien
akan terus dicari oleh Pemilik Barang  Konsumen
harus menekan biaya logistik serendah mungkin,
sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing
secara internasional
Bussiness Practise:
Lebih dari 90% truk yang beroperasi di jawa
khususnya yang melayani distribusi Jakarta-Surabaya
menggunakan sistem pembayaran Lump Sum untuk
sekali putaran.
“Mengapa biaya
Angkutan Barang
Menggunakan Truk
relatif murah
sehingga
mendominasi
transportasi
logistik“
1
2
3
BENEFIT AND COST
Angkutan Barang Menggunakan Truk
Jasa Transportasi Angkutan
Barang Didarat, 90% Masih
Menggunakan Truk
8
8
BIAYA OPERSIONAL VIA TOL LEBIH MAHAL
DIBANDINGKAN VIA ARTERI
BENEFIT AND COST :
Biaya Operasional Via TOL masih Mahal dibandingkan via Arteri
Uraian Biaya
Biaya BBM Via Arteri Rp. 2.255.700
Biaya BBM Via Via Tol Rp. 1.622.250
Tarif TOL Rp. 1.024.500
Total Biaya Via Tol (BBM + Tarif tol) Rp 2.646.750
Selisih Biaya BBM ( Arteri – Tol) Rp. 633.450
Selisih operasional Via ( Tol - Arteri) Rp. 391.050
Kendaraan Golongan II
ANGKUTAN BARANG: JAKARTA – PASURUAN
Biaya operasional Truk via Tol lebih mahal Rp. 391.050
dibandingkan Via Arteri
REKOMENDASI  Truk akan masuk TOL apabila tarif Tol
maksimal sama dengan SELISIH BIAYA BBM (Arteri-Tol)
yaitu Rp. 633.450 (biaya via arteri = via Tol)
Uraian Biaya
Biaya BBM Via Arteri Rp. 2.873.700
Biaya BBM Via Via Tol Rp. 2.209.350
Tarif TOL Rp. 1.024.500
Total Biaya Via Tol (BBM + Tarif tol) Rp. 3.262.850
Selisih Biaya BBM ( Arteri – Tol) Rp. 664.350
Selisih operasional Via ( Tol - Arteri) Rp. 389.150
Biaya operasional Truk via Tol lebih mahal Rp. 389.150
dibandingkan Via Arteri
REKOMENDASI  Truk akan masuk TOL apabila tarif Tol
maksimal sama dengan SELISIH BIAYA BBM (Arteri-Tol)
yaitu Rp. 664.350 (biaya via arteri = via Tol)
Kendaraan Golongan III
ANGKUTAN BARANG: JAKARTA – PASURUAN
ORIENTASI KECEPATAN DIPENUHI MELALUI MODERENISASI ARMADA TRUK, APABILA:
 Pemerintah memberikan kebijakan fiskal peremajaan truk-truk melalui stimulus fiskal (bebas
PPh dan PPN bagi usaha truk, bebas biaya balik nama kendaraan serta pemerintah
mendorong sistem pendanaan murah dengan bunga 4-5 persen/tahun.
 Implementasi transformasi digital atau penggunaan IT pada armada Truk dan kesiapan IT di
semua TOL untuk segera di implementasikan secara menyeluruh, sehingga kegiatan
operasional angkutan barang menjadi lebih efektif dan hemat biaya.
• Saat ini, bisnis angkutan barang mengalami banyak tantangan yang dinamis, seiring dengan
kebijakan ODOL dan kondisi jalan yang semakin bagus (TOL), sehingga berdampak pada bisnis
jasa angkutan Truk. Para Pelaku usaha Truk harus merubah orientasi jasa angkutan dari daya
angkut banyak kepada orientasi kecepatan pengiriman barang yang cepat (speed)
UMUM
TANTANGAN
ARMADA TRUK &
INFRASTRUKTUR
TOL KEDEPAN
• Banyak Truk sudah tua (banyak umur truk lebih dari 10-15 tahun)
• Kondisi infrastruktur jalan tol semakin panjang (jawa – Sumatera)
• Tarif Angkutan barang cenderung turun
• Banyak Kecepatan truk tidak memenuhi syarat kecepatan di jalan tol.
• Pengusaha Truk kesulitan melakukan peremajaan Truk karena tidak ada insentif dari
pemerintah dalam pengedaan Truk Baru
KONDISI
ARMADA TRUK
SAAT INI
BENEFIT AND COST :
Peremajaan Truk berorientasi Kecepatan/Speed
Ketersediaan sarana pendukung dan upaya peningkatan keamanan barang dan pengemudi
sangat Penting menjamin kelancaran distribusi logistik di sumatera.
 Truk ter indikasi Overloading oleh WIM Keluar dari Tol- Masuk jembatan timbang online dan
realtime di arteri kemudian putar arah.
Tap BLUE card--Gate Open ------Blue Gate Lanjut-------Red Gate Return Back.
24 Hours--no people contact
 Menyediakan sarana tempat parkir diperjalanan (rest area) sangat penting dalam upaya
peningkatan kemanan dan keselamatan terhadap Pengemudi dan Armada Angkutan
 Harapan kedepan Tol memiliki rest area dan pompa bensin dan perbengkalan ringan yg
memadai dan ada penginapan
• Selama di Perjalanan kondisi jalan banyak yang rusak
• Keamanan Barang dan Pengemudi masih rawan selama perjalanan di Arteri
• Tempat Peristirahatan (rest Area) tempat parkir kendaraan Terbatas di TOL
• Fasiltas BBM, Tambal Ban Masih kurang.
• Pengelola ASDP masih menikmati Overload.
KONDISI
ANGKUTAN BARANG
DI SUMATERA
TANTANGAN
BAGI PENGELOLAN
TOL TRANS-
SUMATERA
BENEFIT AND COST : Menjamin Kelancaran Distribusi Logistik
Misalnya Di TOL Trans Sumatera
11
https://www.youtube.com/watch?v=eusTXcrOSi8
BENEFIT AND COST : Mengurangi Pungli
Digitalisasi Penindakan Di Tol : Road Safety: Weigh-in-Motion dengan Peringatan Dini
12
APTRINDO
Graha APTRINDO
Jl. Raya Sulawesi No.23, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta
Tel: (021) 43900464
Email: dppsekretariat@aptrindo.or.id

More Related Content

Similar to 14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengusaha Angkutan.pdf

Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanRijal Poebe
 
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptx
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptxFGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptx
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptxTitis Efrindu Bawono
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Faiz Isma
 
Revitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysRevitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysBakhtiar Zein
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaParea Rangan
 
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Alfian Isnan
 
HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999 HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999 HoChunYau
 
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdf
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdfPROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdf
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdfNURADLIYANABINTIHASR
 
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revLect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revHarun Al-Rasyid Lubis
 
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanProjek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanNuraqilahSyamimi
 
Laporan akhir
Laporan akhir Laporan akhir
Laporan akhir AlexJep1
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarNurulIzzati214
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Shaleni Kavirajan
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Wasty2
 
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptx
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptxProjek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptx
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptxssuser57a7de
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015Deni Soeboer
 

Similar to 14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengusaha Angkutan.pdf (20)

Transportasi dan Ketahanan Energi: Studi Kasus di Indonesia dan EU
Transportasi dan Ketahanan Energi: Studi Kasus di Indonesia dan EUTransportasi dan Ketahanan Energi: Studi Kasus di Indonesia dan EU
Transportasi dan Ketahanan Energi: Studi Kasus di Indonesia dan EU
 
Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalan
 
TF 20231019.pdf
TF 20231019.pdfTF 20231019.pdf
TF 20231019.pdf
 
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptx
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptxFGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptx
FGD Dishub Provinsi Jateng 220322.pptx
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)
 
Toll road
Toll roadToll road
Toll road
 
Revitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysRevitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railways
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerja
 
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
 
HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999 HOCHUN YAU_A158999
HOCHUN YAU_A158999
 
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdf
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdfPROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdf
PROJEK AKHIR PEMBANGUNAN BANDAR.pdf
 
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revLect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
 
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, KelantanProjek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
Projek Akhir: Perancangan Pengangkutan Bandar Kota Bharu, Kelantan
 
Laporan akhir
Laporan akhir Laporan akhir
Laporan akhir
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)
 
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptx
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptxProjek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptx
Projek Bandar Mapan A169128 KASHVINWARMA.pptx
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
 

More from tedy2629

(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdftedy2629
 
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamLongsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamtedy2629
 
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxT.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxtedy2629
 
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdftedy2629
 
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxT.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxtedy2629
 
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugasmenejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugastedy2629
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxtedy2629
 
Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002tedy2629
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourtedy2629
 
Commuter rail study indonesian 0
Commuter rail study   indonesian 0Commuter rail study   indonesian 0
Commuter rail study indonesian 0tedy2629
 
Bes present english-61215
Bes present english-61215Bes present english-61215
Bes present english-61215tedy2629
 
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...tedy2629
 
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesitedy2629
 
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...tedy2629
 
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...tedy2629
 
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...tedy2629
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalantedy2629
 
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajUu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajtedy2629
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumtedy2629
 

More from tedy2629 (20)

(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
(영문)[인니KCN] 중간보고 발표자료_v0.9_210205.pdf
 
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salamLongsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
Longsoran dan bagaimana mengatasinya dalam salam
 
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptxT.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
T.Kelompok 1(ganjil)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21.pptx
 
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
04.-231130_10.20_FKP-RPJPD-Provinsi-Jawa-Barat-2025-2045.pdf
 
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptxT.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
T.Kelompok 1(GANJIL)-M.Kebencanaan-Teknik Sipil Reg A21).pptx
 
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugasmenejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
menejemen kebencanaan kelompok dua dalam pemenuhan tugas
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
 
Vega
VegaVega
Vega
 
Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002Skdirjen687tahun2002
Skdirjen687tahun2002
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colour
 
Commuter rail study indonesian 0
Commuter rail study   indonesian 0Commuter rail study   indonesian 0
Commuter rail study indonesian 0
 
Bes present english-61215
Bes present english-61215Bes present english-61215
Bes present english-61215
 
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
2002, km 30 tahun 2002 perubahan km 69 1993 ttg penyelenggaraan angkutan bara...
 
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
2001, km 13 tahun 2001 ttg penetapan kelas jalan di p.sulawesi
 
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
2000, km 53 tahun 2000 ttg perpotongan & persinggungan jalur ka dgn bangu...
 
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
 
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
1995, km 5 tahun 1995 ttg penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di j...
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
 
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llajUu 22 tahun 2009 ttg llaj
Uu 22 tahun 2009 ttg llaj
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
 

14. Gemilang_Aptrindo_Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengusaha Angkutan.pdf

  • 1. Benefit and Cost Pemanfaatan Jaringan Jalan bagi Pengusaha Angkutan GEMILANG TARIGAN Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jakarta, 21 Desember 2020 Disampaikan dalam Webinar “ Konektivitas Prasarana Jalan untuk Kesejahteraaan Bangsa
  • 2. PENGANTAR Pengelolaan infrastruktur jalan dapat mendukung kelancaran distribusi logistik untuk memenuhi 5 (lima) “Hak" dari pasokan logistik: 1) Barang yang tepat dengan jaminan mutu yang pasti 2) Waktu distribusi yang tepat sampai tujuan penerima 3) Tempat tujuan penerimaan barang yang tepat clan tidak salah kirim 4) Daya angkut dapat maksimum untuk pemenuhan kebutuhan lapangan 5) Prosedur pengiriman barang yang tepat, tidak rumit, clan any time any where Maka Hak PASOKAN LOGISTIK Terpenuhi JIKA ada INFRASTRUKTUR JALAN & ada TRUCKING
  • 3. AKTIVITAS TRUCKING Mengintegrasikan dan Menghubungkan infrastruktur: Simpul-Simpul Transportasi (Pelabuhan, Bandara, Stasiun Kereta Api, Terminal, Pusat Distribusi); Jaringan Transportasi (Angkutan Truk, Laut, Udara); Mendukung Aksesibilitas Antar Kawasan Konektivitas dan Aksesibilitas Kawasan Industri Kawasan Ekonomi Pariwisata Khusus Kawasan Mengintegrasikan Layanan Transportasi angkutan Barang baik moda laut, udara, darat, dan kereta api melalui sistem antarmoda / multimoda. Implementasi Angkutan Multimoda
  • 4. 4 4 PRAKTEK DILAPANGAN TERKAIT JASA ANGKUTAN BARANG • Pemilik Barang membutuhkan Truk dengan kapasitas besar agar efisiensi untuk menekan biaya logistik yang se-efisien mungkin dan semurah-murahnya • Pemerintah berusaha menyediakan sarana dan Prasarana jalan, serta menjaga sarana dan prasarana jalan agar tetap bagus dan tidak cepat rusak • Pengusaha Angkutan Jalan membutuhkan banyak konsumen (pemilik Barang) menggunakan jasa angkutannya dan harus mendapatkan keuntungan atas jasa angkutan barangnya PENDAHULUAN Transportasi dan Perekonomian Transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang erat. • Tahun 2019 realisasi investasi angkutan barang mencapai Rp.139 triliun • Benefit bagi Negara: Tahun 2019 Kontribusi pajak bagi negara dari sektor angkutan barang dan pergudangan mencapai Rp. 50,3 triliun atau tumbuh 18,7%.
  • 5. Pertumbuhan Jumlah Truk 2015-2019 Sumber : Gaikindo, BPS, Polri Diolah Aptrindo JUMLAH TRUK DAN KEBUTUHAN JALAN 1. Armada truk: Total Jumlah Kendaraan Truk di Indonesia sampai tahun 2019 Sebanyak 8.007.542 unit, Jika Rata- rata Panjang Truk 7 Meter, maka Panjang Jalan yg diperlukan 56.052 Km 2. Pertumbuhan. Rata-rata Pertumbuhan jumlah kendaraan Truk selama 5 Tahun terakhir adalah 20% (87.679 unit/Tahun), maka diperlukan jalan baru untuk menampung Truk baru adalah 613 Km / Tahun 3. Kebutuhan Jalan. Untuk menampung kendaraan Truk baru 5 tahun terakhir diperlukan jalan sepanjang 3.068 Km 4. Panjang jalan. Jika Panjang jalan yang di bangun Pemerintah selama 2015 - 2019, adalah 3.843,38 Km, maka 79% jalan tersebut sudah memampung Truk ( LALU, apakah sisa 21% dapat menampung kendaraan lainnya???, Potensi kemacetan akan terjadi ) 5. Pasar: Potensi pasar jasa logistik tahun 2019 tumbuh sekitar 15,2 %, Maka berpotensi terus tumbuhnya kebutuhan pengadaan kendaraan Truk baru, (LALU Bagaimana kesiapan Sarana Jalannya ??) - 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 2015 2016 2017 2018 2019 74.769 66.774 89.348 113.909 93.594 74.769 141.543 230.891 344.800 438.394 Penjualan Truk Kumulatif
  • 6. DOMINASI TRUK DI ANGKUTAN JALAN TRUK merupakan Sarana angkutan barang (sarana distribusi Logistik) yang paling efisien, murah dan banyak dipergunakan untuk jarak kurang dari 400 Km dibandingkan Kereta Api atau Kapal ADANYA KONEKTIVITAS PRASARANA JALAN HARUS MENDUKUNG KELANCARAN DISTRIBUSI BARANG (TRUCKING) dan DAPAT MENURUNKAN BIAYA LOGISTIK TRUK KERETA KAPAL Angkutan Logistik Menyambut Baik Tol Trans Jawa 1. Lebih singkat waktu tempuhnya 2. Lebih aman 3. Jalan Arteri lebih lenggang 4. Tarif Tol Mahal, maka kendaraan angkutan logistik lewat Tol masih kurang dari 50% Angkutan Logistik Menyambut Baik Tol Trans - Sumatera 1. Lebih efisien 2. Waktu tempuh jauh berkurang 3. Lebih aman 4. Jarak / Kilometer tempuh berkurang 5. Cenderang Lebih datar, terhindar dari tanjakan dan turunan tajam
  • 7. 7 7 Cost Structure: Tidak terdapat access-charges seperti KA; menggunakan BBM subsidi; mayoritas perusahaan truk menghiraukan biaya depresiasi asetnya; biaya perawatan rendah meskipun umur truck lebih dari 10-15 tahun (Tua). Operational: Angkutan barang yang lebih efisien akan terus dicari oleh Pemilik Barang  Konsumen harus menekan biaya logistik serendah mungkin, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing secara internasional Bussiness Practise: Lebih dari 90% truk yang beroperasi di jawa khususnya yang melayani distribusi Jakarta-Surabaya menggunakan sistem pembayaran Lump Sum untuk sekali putaran. “Mengapa biaya Angkutan Barang Menggunakan Truk relatif murah sehingga mendominasi transportasi logistik“ 1 2 3 BENEFIT AND COST Angkutan Barang Menggunakan Truk Jasa Transportasi Angkutan Barang Didarat, 90% Masih Menggunakan Truk
  • 8. 8 8 BIAYA OPERSIONAL VIA TOL LEBIH MAHAL DIBANDINGKAN VIA ARTERI BENEFIT AND COST : Biaya Operasional Via TOL masih Mahal dibandingkan via Arteri Uraian Biaya Biaya BBM Via Arteri Rp. 2.255.700 Biaya BBM Via Via Tol Rp. 1.622.250 Tarif TOL Rp. 1.024.500 Total Biaya Via Tol (BBM + Tarif tol) Rp 2.646.750 Selisih Biaya BBM ( Arteri – Tol) Rp. 633.450 Selisih operasional Via ( Tol - Arteri) Rp. 391.050 Kendaraan Golongan II ANGKUTAN BARANG: JAKARTA – PASURUAN Biaya operasional Truk via Tol lebih mahal Rp. 391.050 dibandingkan Via Arteri REKOMENDASI  Truk akan masuk TOL apabila tarif Tol maksimal sama dengan SELISIH BIAYA BBM (Arteri-Tol) yaitu Rp. 633.450 (biaya via arteri = via Tol) Uraian Biaya Biaya BBM Via Arteri Rp. 2.873.700 Biaya BBM Via Via Tol Rp. 2.209.350 Tarif TOL Rp. 1.024.500 Total Biaya Via Tol (BBM + Tarif tol) Rp. 3.262.850 Selisih Biaya BBM ( Arteri – Tol) Rp. 664.350 Selisih operasional Via ( Tol - Arteri) Rp. 389.150 Biaya operasional Truk via Tol lebih mahal Rp. 389.150 dibandingkan Via Arteri REKOMENDASI  Truk akan masuk TOL apabila tarif Tol maksimal sama dengan SELISIH BIAYA BBM (Arteri-Tol) yaitu Rp. 664.350 (biaya via arteri = via Tol) Kendaraan Golongan III ANGKUTAN BARANG: JAKARTA – PASURUAN
  • 9. ORIENTASI KECEPATAN DIPENUHI MELALUI MODERENISASI ARMADA TRUK, APABILA:  Pemerintah memberikan kebijakan fiskal peremajaan truk-truk melalui stimulus fiskal (bebas PPh dan PPN bagi usaha truk, bebas biaya balik nama kendaraan serta pemerintah mendorong sistem pendanaan murah dengan bunga 4-5 persen/tahun.  Implementasi transformasi digital atau penggunaan IT pada armada Truk dan kesiapan IT di semua TOL untuk segera di implementasikan secara menyeluruh, sehingga kegiatan operasional angkutan barang menjadi lebih efektif dan hemat biaya. • Saat ini, bisnis angkutan barang mengalami banyak tantangan yang dinamis, seiring dengan kebijakan ODOL dan kondisi jalan yang semakin bagus (TOL), sehingga berdampak pada bisnis jasa angkutan Truk. Para Pelaku usaha Truk harus merubah orientasi jasa angkutan dari daya angkut banyak kepada orientasi kecepatan pengiriman barang yang cepat (speed) UMUM TANTANGAN ARMADA TRUK & INFRASTRUKTUR TOL KEDEPAN • Banyak Truk sudah tua (banyak umur truk lebih dari 10-15 tahun) • Kondisi infrastruktur jalan tol semakin panjang (jawa – Sumatera) • Tarif Angkutan barang cenderung turun • Banyak Kecepatan truk tidak memenuhi syarat kecepatan di jalan tol. • Pengusaha Truk kesulitan melakukan peremajaan Truk karena tidak ada insentif dari pemerintah dalam pengedaan Truk Baru KONDISI ARMADA TRUK SAAT INI BENEFIT AND COST : Peremajaan Truk berorientasi Kecepatan/Speed
  • 10. Ketersediaan sarana pendukung dan upaya peningkatan keamanan barang dan pengemudi sangat Penting menjamin kelancaran distribusi logistik di sumatera.  Truk ter indikasi Overloading oleh WIM Keluar dari Tol- Masuk jembatan timbang online dan realtime di arteri kemudian putar arah. Tap BLUE card--Gate Open ------Blue Gate Lanjut-------Red Gate Return Back. 24 Hours--no people contact  Menyediakan sarana tempat parkir diperjalanan (rest area) sangat penting dalam upaya peningkatan kemanan dan keselamatan terhadap Pengemudi dan Armada Angkutan  Harapan kedepan Tol memiliki rest area dan pompa bensin dan perbengkalan ringan yg memadai dan ada penginapan • Selama di Perjalanan kondisi jalan banyak yang rusak • Keamanan Barang dan Pengemudi masih rawan selama perjalanan di Arteri • Tempat Peristirahatan (rest Area) tempat parkir kendaraan Terbatas di TOL • Fasiltas BBM, Tambal Ban Masih kurang. • Pengelola ASDP masih menikmati Overload. KONDISI ANGKUTAN BARANG DI SUMATERA TANTANGAN BAGI PENGELOLAN TOL TRANS- SUMATERA BENEFIT AND COST : Menjamin Kelancaran Distribusi Logistik Misalnya Di TOL Trans Sumatera
  • 11. 11 https://www.youtube.com/watch?v=eusTXcrOSi8 BENEFIT AND COST : Mengurangi Pungli Digitalisasi Penindakan Di Tol : Road Safety: Weigh-in-Motion dengan Peringatan Dini
  • 12. 12 APTRINDO Graha APTRINDO Jl. Raya Sulawesi No.23, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta Tel: (021) 43900464 Email: dppsekretariat@aptrindo.or.id