Tugas Penilik Jalan :
Mengamati pemanfaatan Jalan dan kondisi (termasuk kerusakan kerusakan ) bagian bagian Jalan setiap hari.
Menyampaikan laporan hasil pengamatan secara tertulis kepada penyelenggara jalan paling sedikit satu kali setiap bulan; dan
Menyampaikan usulan tindakan terhadap hasil pengamatan kepada penyelenggara jalan atau instansi yang berwenang.
3. Undang – Undang RI No.38 Tahun 2004 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang Jalan
Permen PU No.13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan
dan Penilikan Jalan
Manual No. 001-01/M/BM/2011 Tentang Survei Kondisi Jalan
Untuk Pemeliharaan Rutin
Manual No. 001-02/M/BM/2011 Tentang Perbaikan Standar Untuk
Pemeliharaan Rutin
3
LANDASAN HUKUM
4. Mengevaluasi kinerja penilik jalan dan
manfaatnya terhadap pemeliharaan jalan.
Melakukan evaluasi dan penanganan
terhadap permasalahan di lapangan.
Maksud dan Tujuan :
4
5. Melaksanakan Survey kondisi Jalan dan
Jembatan antara lain : Mencatat, mengukur,
dokumentasi dan pelaporan.
Data-data hasil survey dari penilik jalan dapat
dipergunakan sebagai data masukan untuk
perencanaan yang akan datang.
PPK fisik mempunyai data yang akurat tentang
kerusakan jalan dan jembatan
Sasaran :
5
8. 8
PERATURAN YANG TERKAIT:
Pasal 30
(1) b. penyelenggara jalan wajib memprioritaskan pemeliharaan,
perawatan dan pemeriksaan jalan secara berkala untuk
mempertahankan tingkat pelayanan jalan sesuai dengan
standar pelayanan minimal yang ditetapkan;
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan laik fungsi, tata
cara pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan secara berkala,
dan pembiayaan pembangunan jalan umum, serta masukan
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
peraturan pemerintah.
UU No. 38 Tahun 2004
9. 9
Pasal 103
Penyelenggara jalan berwenang mengadakan penilikan jalan
dan mengangkat penilik jalan sesuai dengan
kewenangannya.
Pasal 104
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria penilik jalan diatur
dalam Peraturan Menteri (Permen PU No.13 Tahun 2011)
PP No. 34 Tahun 2006
10. Pasal 105:
Tugas Penilik Jalan :
Mengamati pemanfaatan Jalan dan kondisi (termasuk kerusakan
kerusakan ) bagian bagian Jalan setiap hari.
Menyampaikan laporan hasil pengamatan secara tertulis kepada
penyelenggara jalan paling sedikit satu kali setiap bulan; dan
Menyampaikan usulan tindakan terhadap hasil pengamatan
kepada penyelenggara jalan atau instansi yang berwenang.
Pasal 106 :
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penilikan jalan diatur oleh
Peraturan Menteri
10
11. Pasal 20:
1. Tugas Penilik Jalan :
a. Pengamatan atas pemanfaatan dan kondisi bagian-
bagian jalan dilakukan setiap hari.
b. Pelaporan Atas hasil pengamatan paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya.
c. Pengusulan Tindakan yang diperlukan terhadap hasil
pengamatan
d. Menerima keluhan/ masukan/ informasi dari
masyarakat/ pengguna jalan.
2.Penilikan jalan sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas,
dilakukan oleh penilik jalan yang diangkat oleh
penyelenggara jalan atau instansi berwenang yang
ditunjuk oleh penyelenggara jalan.
11
Permen PU No. 13 Tahun 2011
12. 3. Apabila ada gangguan terhadap keselamatan pengguna jalan
dan keamanan konstruksi jalan, paling lambat satu hari
setelahnya harus :
a. Melaporkan kepada penyelenggara jalan atau instansi
yang berwenang.
b. Memasang rambu peringatan sementara sesuai pedoman
yang berlaku dilokasi adanya gangguan tersebut.
c. Mengusulkan tindakan yang perlu diambil atas pelaporan
dari hasil pengamatan kepada penyelenggara jalan atau
instansi yang berwenang.
12
13. 4. Gangguan terhadap keselamatan pengguna jalan dan keamanan
konstruksi jalan sebagaimana dimaksud pada butir 3 diatas,
meliputi :
a. Kerusakan jalan, bangunan pelengkap dan perlengkapan
jalan;
b. Kejadian alam seperti longsoran, pohon tumbang,
kebakaran; dan/atau
c. Kegiatan manusia seperti pendirian bangunan dan atribut,
antara lain tugu, gapura, gardu, rumah, pasar, tiang, papan
reklame, bendera dan umbul-umbul.
13
14. Pasal 21
Penilik jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 butir 2 diatas, harus
memenuhi persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimum Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang
sederajat;
b. Sehat rohani dan jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter pemerintah;
c. Mengetahui dengan baik situasi dan kondisi jalan di wilayah
kerjanya; dan
d. Mampu melakukan penilaian kondisi bagian - bagian jalan
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan.
14
15. 15
Survey pendataan jenis dan jumlah kerusakan pada
perkerasan jalan, bahu jalan, drainase, bangunan
pelengkap, Perlengkapan Jalan, dan struktur jembatan
yang dituangkan dalam format standar.
Inventarisasi Kondisi Jalan
16. 1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENILIK JALAN
A. MENGAMATI PEMANFAATAN & KONDISI BAGIAN-BAGIAN JALAN &
JEMBATAN SETIAP HARI.
B. MENYAMPAIKAN LAPORAN HASIL PENGAMATAN SECARA TERTULIS
KEPADA PENYELENGGARA JALAN CQ. SUB MANAJER RUAS PALING
SEDIKIT SATU KALI SETIAP BULAN.
C. MENYAMPAIKAN USUL TINDAKAN TURUN TANGAN TERHADAP
HASIL PENGAMATAN KEPADA PENYELENGGARA JALAN CQ.
MANAJER RUAS.
16
SE BM No. 03/SE/Db/2011 Tanggal 05 Juli 2011
17. Pelaksanaan Penilikan Jalan
2. Persiapan-persiapan (lanjutan)
Persiapan tersebut meliputi :
a. Menyiapkan data kondisi awal ruas atau segmen yang
akan dilakukan penilikan, dimana data tersebut
diperolah dari Satker atau PPK pada ruas atau segmen
yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan penilikan yaitu
:
Formulir Pencatatan Data Kondisi Jalan
17
18. Tugas dan Tanggung Jawab Penilik Jalan
3. Pengamatan (Kondisi & Pemanfaatan Ruang)
- Frekuensi Penilikan atas pemanfaatan dan kondisi
bagian-bagian jalan ini dilakukan setiap hari pada
saat sebelum dan sesudah musim hujan. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa kerusakan kecil
akan meningkat dengan cepat menjadi besar pada
saat musim hujan.
- Penilik Jalan melakukan pengamatan terhadap
seluruh daerah pengamatan (damaja, damija,
dawasja), mengadakan pencatatan dengan
menggunakan Formulir Pengamatan yang sudah
disiapkan.
18
19. Tugas dan Tanggung Jawab Penilik Jalan
(Lanjutan)
- Penilikan dilakukan berdasarkan kerusakan pada
bagian-bagian kondisi jalan secara visual berdasarkan
kategori kerusakan seperti yang tertuang dalam Manual
Survey Kondisi Jalan untuk Pemeliharaan Rutin. Hal ini
dilakukan agar sejalan dengan program penanganan
pemeliharaan rutin.
- Tujuan penilikan jalan ini untuk mengantisipasi serta
memperoleh data awal kondisi jalan
4. Pengawasan Lapangan.
(Ketentuan mengenai tugas penilik sebagai pengawas
lapangan tidak dipergunakan)
19
20. Tugas dan Tanggung Jawab Penilik Jalan
(Lanjutan)
5. Pelaporan
Penilik Jalan harus melaporkan :
- Hasil pengamatannya kepada Sub Manajer Ruas setiap
hari;
- Menyampaikan usul tindakan terhadap hasil
pengamatan secara tertulis kepada Sub Manajer Ruas
paling sedikit satu kali setiap bulan
- Untuk keadaan khusus yang berdampak pada
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengguna
jalan, penilik harus segera melaporkan kepada PPK agar
segera dilakukan penanganan, dengan melampirkan
data hasil penilikan serta ringkasan singkat mengenai
kondisi yang harus segera dilakukan penanganan.
20
21. Pelaksanaan:
Mengamati rumaja :
Penilikan Perkerasan dan Bahu Jalan;
Penilikan Trotoar;
Penilikan Drainase;
Penilikan Perlengkapan dan Marka Jalan;
Penilikan Lereng pada Galian/Timbunan;
Penilikan Pekerjaan Darurat;
Penilikan Jembatan;
Penilikan Pemanfaatan Bagian-bagian Jalan pada Ruang
Manfaat jalan .
Mengamati rumija
Mengawasi utilitas, dll
Mengamati ruwasja
Mengamati iklan, dll.
21
22. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENILIK JALAN
(LANJUTAN)
6. Menerima keluhan / masukan / informasi dari
masyarakat / pengguna jalan
Sebagai seorang penilik jalan disamping melaksanakan
penilikan, juga wajib menerima keluhan/masukan/informasi
dari masyarakat pengguna jalan berkaitan dengan
penyelenggaraan jalan baik bersifat teknis maupun
administrasi.
Mekanisme menerima keluhan dapat disampaikan melalui
SMS pada no telp yang dimiliki penilik atau melalui surat
yang dimasukkan ke dalam kotak pos yang telah
disediakan oleh penilik jalan.
22
23. Penilik Jalan (Bisa Pegawai Negeri bisa juga Outsourcing dari
masyarakat setempat yang kita didik cara-cara mengamati kondisi jalan
untuk mengamati 20-25 Km).
Setiap hari melakukan pengamatan jalan dan setiap melaporkan
hasil pengamatannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen yang
menanganani ruas tersebut dan tembusannya disampaikan kepada Ka.
Satker dan Ka. Balai, mengenai dan tidak terbatas pada ;
○ Lokasi retak yang berpotensi menjadi lobang.
○ Lokasi Drainase yang tdk berfungsi sehingga berpotensi merusak
badan jalan
○ Lokasi Lobang yang terjadi di jalan
○ Lokasi masyarakat yang menempati daerah milik jalan
23
PELAKSANAAN
24. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ATASAN
PENILIK JALAN
Pejabat Pembuat Komitmen
Segera setelah menerima laporan mengambil langkah
langkah minimal :
Segera melakukan penutupan retak retak untuk mencegah
terjadinya lobang
Segera menutup lobang supaya tidak membesar.
Segera memperbaiki drainase sehingga tidak
merusak/memperlemah badan jalan.
Segera berkoordinasi dengan aparat untuk melarang
masyarakat menggunakan Rumija.
Melaporkan hasil penanganannya kepada Ka. Satker dan Ka.
Balai. 24
25. Ka. Satker
Memantau hasil penanganan yang dilakukan oleh PPK.
Membantu PPK dalam mengatasi pengananan retak, lubang dan pemanfaat
Rumija yang mengganggu pengguna jalan.
Berkoordinasi dengan instansi terkait
Mengevaluasi hasil tidak turun tangan yang dilakukan PPK
Melaporkan hasil penanganan kerusakan yang telah dilakukan oleh PPK. Kepada
Kepala Balai.
Membantu PPK dan berkoordinasi dengan aparat yang berwenang untuk
memindahkan, membongkar bangunan bangunan yang ada di Rumija.
Mengkaji kebutuhan biaya untuk penanganan kerusakan tersebut dan bila dana
yang dimiliki tidak cukup harus segera melaporkan kepada Dirjen Bina marga.
25
26. Ka. Balai
Mengevaluasi hasil laporan penilik jalan dan upaya perbaikan yang telah
dilakukan PPK dan Ka.Satker.
Membantu Ka. Satker dalam upaya menangani kerusakan dan gangguan
jalan jangan sampai mengarah yang lebih buruk setiap minggunya.
Merelokasi segala sumber daya yang dimiliki bila terjadi kondisi yang
mengarah lebih buruk.
Setiap minggu melaporkan kondisi kesusakan dan upaya yang telah
dilakukan bersama dengan Ka Satker.
Melakukan Internal Audit terhadap sistem pemeliharaan dan
pembangunan jalan diwilayahnya
26
27. Direktorat
Melakukan evaluasi laporan Balai dan kinerja jaringan jalan seraca
keseluruhan diwilayahnya.
Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis kepada Balai, Satker
dan PPK mengenai sistem pemeliharaan yang baik.
Melakukan Audit Internal terhadap kinerja Balai dan Kasatker dan
PPK.
Melakukan perbaikan terus-menerus (continuous improvement)
terhadap sistem manajemen pemeliharaan jalan
Mengatur sumberdaya yang ada untuk mensupport daerah daerah
yang kondisi jalannya mengalami penurunan secara signifikan.
Manyampaikan kinerja seluruh jaringan jalan 2 mingguan kepada
Dirjen
27
28. Direktur Jenderal
Memberi arahan kepada Direktorat dan Balai
mengenai kinerja jalan yang ingin dicapai
sebagaimana sesuai dengan arahan Menteri
Malaporkan kinerja jaringan seluruh jaringan
Nasional dan jalan strategis Nasional kepada Menteri
PUPR selaku penyelenggara jalan Nasional.
28
29. 1. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS & TANGGUNG JAWAB PENILIK
JALAN
2. PEMAHAMAN TERHADAP BAGIAN-BAGIAN JALAN
(KHUSUS UNTUK PENILIK JALAN)
3. PEMAHAMAN TERHADAP JENIS KERUSAKAN DAN JENIS
PENANGANAN PENGUKURAN
4. TATA CARA PELAPORAN DAN KOORDINASI PENILIK DENGAN
PENANGGUNG JAWAB UPR
5. TINDAK LANJUT HASIL PELAPORAN YANG DILAKUKAN OLEH
PENILIK JALAN.
PENILIK JALAN :
29
30. KASATKER
P P K
PENILIK
PEKERJA
WASLAP KONTRAKTOR
Manajer Area
SATKER PENANGANAN JALAN NASIONAL / SKPD
KOMANDO
KOORDINASI
PELAPOR
UNIT PROD. BAHAN & PERALATAN
UNIT PROD.
BAHAN &
PERALATAN
30
Manajer Ruas
MANDOR
1. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS & TANGGUNG JAWAB PENILIK
31. PPK SATKER
1. PPK
2. WASLAP/KOORDINATOR UPR
3. PENILIK
4. PEMBANTU WASLAP
5. MANDOR
6. PEKERJA
7. UNIT PERALATAN DAN BAHAN
1. SATKER PELAKSANAAN
2. ASISTEN
3. UNIT PERALATAN DAN BAHAN
(ASISTEN PERALATAN)
A. BAHU JALAN DAN
SALURAN
(Outsourcing)
B. PERKERASAN
C. STRUKTUR
ORGANISASI
A. UPR
B. ALAT2 UNTUK PEKERJAAN ASPAL (AMP, RECYCLER, FINISHER, STONE
CRUSHER, ASPAL SPRAYER, COLD MILLING, TIRE ROLLER)
31
32. 32
Kegiatan Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin
(Penilikan Jalan)
PENANGANAN SWAKELOLA/TERKONTRAK
(LONG SEGMENT)
KEGIATAN HARIAN
1. Perbaikan & Pembersihan Drainase Jalan
2. Pemeliharaan Ruang Milik Jalan
3. Perbaikan & Pembersihan Bahu Jalan
• Penilik Jalan
KEGIATAN PENCATATAN KERUSAKAN
1. Perkerasan
2. Bahu Jalan
3. Bangunan Pelengkap (Khususnya Drainase)
4. Perlengkapan jalan
• Mandor
• Pekerja
PENANGANAN SWAKELOLA/TERKONTRAK
(LONG SEGMENT)
KEGIATAN PERBAIKAN JALAN
1.Perbaikan Perkerasan
2.Perbaikan Drainase
3.Perbaikan Bahu, Trotoar dan Median
4.Perbaikan Bangunan Pengaman & Pelengkap
• Waslap
• Pelaksana
• Unit Prod, Bahan &
Peralatan
• Dibantu Mandor &
Pekerja
34. PENILIK PPK SATKER
1. PENILIK
2. PEMBANTU
PENILIK
1. PPK
2. WASLAP
3. PEMBANTU WASLAP
4. MANDOR
5. PEKERJA
6. UNIT PERALATAN DAN BAHAN
1. SATKER PRESERVASI
2. ASISTEN TEKNIK
3. UNIT PERALATAN DAN
BAHAN (ASISTEN
PERALATAN)
A. BAHU JALAN DAN
SALURAN
(Outsourcing)
B. PERKERASAN
C. STRUKTUR
2. FASILITAS 1. RODA 3
2. SERAGAM
3. PERLENGKAPAN
4. FORMULIR
5. KOTAK POS
6. HONOR
7. OPERASIONAL
ORGANISASI
A. UPR
B. ALAT2 UNTUK PEKERJAAN ASPAL (AMP, RECYCLER, FINISHER,
STONE CRUSHER, ASPAL SPRAYER, COLD MILLING, TIRE
ROLLER)
34
35. PENILIK PPK SATKER
MEKANISME KERJA
BALAI
Survey Laporan
Harian
LAPORAN
KOTAK
POS
PEMBANTU
WASLAP
WASLAP
PEMBANTU WASLAP
UTK PELAKSANAAN
MANDOR
PEKERJA
PPK
SURVEY VOLUME DAN
JENIS PEKERJAAN
UNIT PERALATAN
DAN BAHAN
SATKER
BID.
PENGUJIAN
DAN
PERALATAN
Laporan Harian Laporan Ke Satker
tiap Minggu
Laporan Ke Balai
tiap 1 Minggu
Laporan Ke Dirjen
tiap 2 Minggu
1. Kompilasi Laporan Penilik
2. Laporan Program Kerja
Tools
Software
SATKER
PERALATAN
4. PELAPORAN
35
36. (KHUSUS UNTUK PENILIK JALAN)
2. PEMAHAMAN TERHADAP BAGIAN-BAGIAN JALAN
= Ruang manfaat jalan (Rumaja)
= Ruang milik jalan (Rumija)
= Ruang pengawasan jalan (Ruwasja)
= Bangunan
a = jalur lalu lintas
b = bahu jalan
c = saluran tepi
d = ambang pengaman
5 m
d
c
b
Badan Jalan
b
c
d
a
1,5 m
Catatan :
R U M A J A
R U M I J A
R U W A S J A
37. 37
Dapat dilihat di :
Manual No. 001-01/M/BM/2011 TentangSurvei
Kondisi Jalan Untuk Pemeliharaan Rutin
Manual No. 001-02/M/BM/2011 Tentang
Perbaikan Standar Untuk Pemeliharaan Rutin
Ada Beberapa contoh yang ditampilkan :
3. PEMAHAMAN TERHADAP JENIS KERUSAKAN DAN JENIS
PENANGANANNYA
38. 38
KERUSAKAN PADA PERKERASAN DAN BAHU JALAN
PERKERASAN BAHU JALAN KERUSAKAN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 U1 U2 U3 U4 K1 K3
Penebaran
pasir
Pengaspalan
Penutupan
retak
Pengisian
retak
Penambalan
lubang
Perataan
Penambalan
lubang
Perataan &
Pelandaian
Pembuatan
Kemiringa
Ulang
Pemotongan
Rumput
Pengisian
Celah
Perbaikan
Celah
BERASPAL
111 211 Lubang x x
112 Gelombang x x
113 Alur x x
114 212 Ambles x x
115 213 Jembul x x
116 Kerusakan tepi x x
117 Retak buaya x x
118 Retak garis x x x
119 215 Kegemukan Aspal x
120 216 Terkelupas x
TIDAK
BERASPAL
131 Lubang x x
132 Gelombang x x
133 232 Alur x x
134 233 Jembul x x
135 Permukaan tergerus x x
231 Retak setempat x x
PERKERASAN
KAKU
151 Kerusakan pengisi x
Celah sambungan
152 Penurunan slab
Di sambungan
153 Slab pecah & retak x
Di sambungan
TANAH
251 Retak setempat x x
252 Kehilangan permukaan x
253 Rumput yang panjang x
39. 39
KERUSAKAN PADA PERLENGKAPAN JALAN
PERLENGKAPAN
JALAN KERUSKAN F1 F2 F3 F4 F5 F7 F8 F9
PATOK KM, HM
Perbaikan
Patok
Penggantian
patok
Pemindahan
Penghalang
Patok
Pelurusan
Rambu
Pembersihan
Rambu
Penegakan
Patok Rambu
Pemberian
Garis Marka
Pemindahan
Garis Marka
511 Patok rusak X
512 Patok hilang x
513 Terhalang X
RAMBU
521 Perubahan letak x
522 Cacat x
523 Rusak
524 Hilang x
525 Tiang
hilang/bengkok
x x
MARKA JALAN
531 Marka pudar x
532 Posisi marka
jalan salah
X
40. 40
KERUSAKAN DAN METODE UNTUK JEMBATAN DAN GORONG-GORONG
TIPE STRUKTUR KERUSAKAN St 1 St 2 St 3
JEMBATAN
Pembersihan
Landasan jembatan
Pengecatan
Pagar/Railing
Perataan Oprit
811 Dek Berpasir
812 Pagar Yang Pudar
813 Penurunan Oprit
GORONG-GORONG
821 Dek Berpasir
822 Pagar Yang Pudar
823 Penurunan Oprit
41. 41
CONTOH PENGISIAN FORM RM - 1
SURVEYPEMELIHARAANRUTINJALAN
CATATANKONDISI DANHASILPENGUKURAN
PROPINSI : SUMATERA UTARA TANGGAL SURVEY : 17 Desember 1994
BALAI BESAR/BALAI : BALAI 1 Medan CUACA : Berawan
SATKER : STATUS JALAN :
PPK : SEGMEN JALAN : Km : 00+00 - Km : 5+00 NOMOR
RUAS JALAN :
NAMA RUAS JALAN
NO. S T A
(km)
POSISI
KATEGORI
KERUSAKAN
UKURAN
KETERANGAN
KIRI KANAN P (m1) L (m1) D (m1) A (m1) V (m3) J (Buah)
1 0 + 050 v 111 0.50 0.50 0.05 0.25 0.01
2 0 + 140 V 117 1.70 0.90 0.03 1.53
3 1 + 000 V 252 0.40 0.20 0.08
4 2 + 200 V 512 6
5 3 + 000 531 60.50 0.12 3.63
6 3 + 900 V 523 7
7 4 + 200 V V 840 Expantion joint lepas
8 4 + 700 V V 311 2.60 1.50 0.05 3.90
CATATAN: Petugas Survey
TTD
( Moch Supriyadi)
NIP. 110037080
42. 42
100 - Perkerasan 300 - Trotoar 500 - Perlengkapan Jalan 700 - Keadaan Darurat
110 Dengan Lapis Penutup
111 Lubang-lubang
112 Keriting
113 Alur
114 Amblas
115 Jembul
116 Kerusakan Tepi
117 Retak Buaya
118 Retak Garis
119 Kegemukan aspal
120 Terkelupas
130 Tanpa Lapis Penutup
131 Lubang-lubang
132 Keriting
133 Alur
134 Amblas
135 Permukaan Tergerus
150 Kaku
151 Kerusakan pengisi celah sambungan
152 Penurunan slab disambungan
153 Slab pecahretak disambungan
160 Lain-lain
310 Dengan Lapis Penutup
311 Retak/Kehilangan Permukaan
330 Tanpa Lapis Penutup
331 Lubang/Amblas
350 Blok/Ubin
351 Perbedaan Ketinggian
370 Beton
371 Pecah
390 Kereb
391 Inlet Rusak
392 Inlet tersumbat
395 Lain-lain
510 Patok KM, HM 511 Rusak
512 Patok Hilang
513 Terhalang
520 Rambu-rambu Jalan
521 Perubahan Letak
522 Rambu Terhalang
523 Rambu rusak
524 Rambu hilang
525 Tiang hilang/Bengkok
530 Marka Jalan
531 Marka pudar
532 Marka salah
710 Longsor
711 Jalan tertutup
720 Kecelakaan lalu lintas 721 Umum
730 Kerusakan pondasi
731 Umum
740 Lain-lain
800 - Struktur
810 Jembatan
811 Timbunan kotoran
812 Pagar/Rail pudar
813 Oprit jalan turun
820 Gorong-gorong >3 m
821 Timbunan kotoran
822 Pagar/Rail pudar
823 Oprit jalan turun
840 Lain-lain
600 - Talud
400 - Drainase 610 Kerikil
611 Erosi
612 Tergerus
620 Pasangan Batu
621 Retak-retak
622 Melendut
630 Rumput
631 Rumput panjang
640 Bongkahan Batu
641 Kehilangan batuan
650 Lain-lain
410 Tanpa Lapis Penutup
411 Pendangkalan
412 Kerusakan saluran
413 Ditumbuhi tanaman
430 Dengan Lapis Penutup
431 Pendangkalan
432 Kerusakan saluran
470 Gorong-gorong
471 Tersumbat
472 Kerusakan konstruksi
473 Kerusakan kepala gorong-gorong
490 Saluran Air
491 Sampah/Runtuhan
492 Pendangkalan
493 Tergerus
495 Lain-lain
200 – Bahu
210 Dengan Lapis Penutup
211 Lubang-lubang
212 Keriting
J213 embul
214 Retak Buaya
215 Kegemukan aspal
216 Terkelupas
230 Tanpa Lapis Penutup
231 Retak stempat
232 Amblas/Alur
250 Tanah
251 Retak setempat
252 Kehilangan permukaan
253 Rumput panjang
260 Lain-lain
Catatan:
') Untuk kerusakan yang belum tercakup dalam kategori dimasukkan dalam kategori lain-lain
dan diisi dalam kolo
KATEGORI KERUSAKAN JALAN
43. 43
FORM RM 2 SURVAI PEMELIHARAAN RUTIN JALAN TANGGAL SURVAI
…...../……...…./……...
PROPINSI :
BALAI :
SATKER :
PPK :
NO. RUAS JALAN :
LEBAR JALAN :
MATERIAL PERMUKAAN PERKERASAN
RUAS JALAN
Dari Km : ……………… Ke
Km : ………………
JUMLAH PANJANG
TANAH KERIKIL TELFORD ST PENMAC AC SST LASBTO
Kategori Sub-Kategori Kerusakan Pengukuran Unit Kuantitas Catatan Perbaikan
130
TANPA LAPIS PENUTUP
131
LUBANG-LUBANG
TIDAK ADA
KEDALAMAN < TANAH DASAR KEDALAMAN >
TANAH DASAR
M2 M2 U2 < PONDASI U2 > PONDASI
132
BERGELOMBANG/ KERITING
TIDAK ADA
DANGKAL 1 - 5 CM
DALAM > 5 CM
M2 M2 U2 1 - 5 CM U3 > 5 CM
133
ALUR
TIDAK ADA
DANGKAL 1 - 5 CM
DALAM > 5 CM
M2 M2 U2 1 - 5 CM U3 > 5 CM
134
JEMBUL
TIDAK ADA
DANGKAL < 10 CM
DALAM > 10 CM
M2 M2 U2 < 10 CM U1 > 10 CM
135
PERMUKAAN TERGERUS
TIDAK ADA
KEDALAMAN < TANAH DASAR KEDALAMAN >
TANAH DASAR
M2 M2 U3 < PONDASI U1 > PONDASI
150
KAKU
151
KERUSAKAN PENGISI CELAH
SAMBUNGAN
TIDAK ADA BEBERAPA M K1
152
PENURUNAN SLAB PADA
SAMBUNGAN
TIDAK ADA BEBERAPA M K2
153
SLAB PECAH/ MENGELUPAS
PADA SAMBUNGAN
TIDAK ADA BEBERAPA M K3
44. 44
Kerusakan Lubang Pada Permukaan
Jalan Beraspal
5.4.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur
kerusakan berupa lubang adalah sebagai
berikut:
Rambu lalu lintas sementara
Mistar 1.2 meter
Pita ukur (2 meter)
5.4.2. Kriteria Pengukuran:
111: Lubang pada perkerasan jalan beraspal
211: Lubang pada bahu jalan beraspal
Bila kedalaman dibawah mistar 1.2 meter
< 50 mm maka kedalaman dan luas daerah ini
harus dicatat. (S=Shallow)
Bila kedalaman dibawah mistar 1.2 meter
> 50 mm maka kedalaman dan luas daerah ini
harus dicatat. (D=Deep)
Semua tempat dimana lapisan agregat terlihat
oleh lalu-lintas maka harus dicatat.
Catatan :
Kolom keterangan pada Form RM1 harus
menerangkan tentang kerusakan itu dalam (D)
atau dangkal (S).
45. 45
Kerusakan Retak Buayak Pada
Permukaan Jalan Beraspal
5.14.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur
kerusakan berupa retak kulit buaya adalah
sebagai berikut:
Rambu lalu lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pengukur retak 2 mm (paling tinggi)
5.14.2. Kriteria Pengukuran:
117: Retak buaya pada perkerasan yang
beraspal
214: Retak buaya pada bahu jalan yang
beraspal
Bila mayoritas 2 arah retak diukur kurang dari
2 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini
(m2), kedalaman (mm), dan dicatat sebagai
kerusakan dalam.
Bila mayoritas 2 arah retak diukur lebih dari 2
mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini
(m2), kedalaman (mm), dan dicatat sebagai
kerusakan dalam.
46. Kegemukan Aspal Pada
Permukaan Jalan Beraspal
46
5.16.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk
mengukur kerusakan berupa
kegemukan aspal adalah sebagai
berikut:
Rambu lalu lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
5.16.2. Kriteria Pengukuran:
119: Kegemukan aspal pada
perkerasan yang beraspal
215: Kegemukan aspal pada
bahu jalan yang beraspal
Kegemukan aspal dapat diartikan
sebagai pergerakan ke atas dari
bitumen yang berlebihan di bawah
permukaan jalan lalu-lintas.
Petugas Survey harus mengukur
luas daerah kerusakan dalam m2.
47. 47
Kerusakan Terkelupas Pada
Permukaan Jalan Beraspal
5.17.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk
mengukur kerusakan berupa
pengelupasan adalah sebagai berikut:
Rambu lalu lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
5.17.2. Kriteria Pengukuran:
120: Pengelupasan pada perkerasan
yang beraspal
214: Pengelupasan pada bahu jalan
yang beraspal
31
Pengelupasan dapat diartikan sebagai
kehilangan agregat dari lapisan
permukaan sehingga terjadi kekurangan
dalam ikatan
Petugas Survey harus mengukur luas
daerah kerusakan dalam m2.
48. Rumput yang Panjang Pada
Perkersan Jalan Tidak Beraspal
48
5.24.1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk
mengukur gangguan akibat rumput yang
tinggi/panjang adalah sebagai berikut:
Rambu lalu lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
5.24.2. Kriteria Pengukuran:
253: Rumput yang panjang di bahu jalan
dari tanah
Bila rumput atau pohon kecil
menghalangi pemakai bahu jalan atau
menutupi jarak pandang pemakai lalu-
lintas
Petugas Survey harus mengukur luas
daerah gangguan itu
49. 49
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk
mengukur pendangkalan pada saluran
terbuka adalah sebagai berikut:
Pita Ukur (2 meter)
7.4.2. Kriteria Pengukuran:
411: Pendangkalan pada drainase
terbuka yang tidak diperkeras
431: Pendangkalan pada drainase
terbuka yang diperkeras
492: Pendangkalan pada saluran
terbuka
Jika drainase atau saluran terbuka
tidak efektif fungsinya maka lumpur
dan pasir pada dasar saluran harus
diangkat. Pendangkalan
mengakibatkan luas saluran (m2)
berkurang sehingga mengurangi
kapasitas drainase.
Petugas Survey harus mengukur
luas pendangkalan (m2) dan
memperkirakan kedalaman lumpur
yang berda di atas batas normal.
Pendangkalan pada Drainase Saluran
Terbuka
50. 50
Kerusakan Patok KM, HM.
8.4.1. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk
mengukur kerusakan pada patok
KM, HM.
Petugas Survey harus
memperkirakan kerusakan secara
visual saja.
8.4.2. Kriteria Pengukuran:
511: Kerusakan pada patok KM,
HM
Bila beton pada patok KM, HM
telah rusak atau hancur sehingga
fungsinya terganggu
51. 51
Patok KM, HM Yang Terhalang.
Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk
mengukur patok KM, HM yang
terhalang.
Petugas Survey harus
memperkirakan kerusakan secara
visual saja.
8.6.2. Kriteria Pengukuran:
513: Patok KM, HM yang
terhalang
Bila terdapat rumput, pohon
kecil dan lainnya yang
menghalangi pandangan
pengemudi untuk melihat patok
KM, HM.
52. 52
Marka Jalan Yang Pudar
8.12.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk
mengukur marka jalan yang
memudar adalah sebagai berikut:
Rambu lalu-lintas sementara
Pita Ukur (2 meter) 76
8.12.2. Kriteria Pengukuran:
531: Marka jalan yang pudar atau
tidak terlihat
Bila marka jalan telah memudar
atau tidak terlihat oleh pengguna
lalu-lintas karena telah hilang
kemampuan refleksinya
53. 53
11.4.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk
mengukur kotoran pada lantai
kendaraan dan gorong-gorong adalah
sebagai berikut:
Rambu lalu-lintas sementara
Pita Ukur ( 2 meter )
11.4.2. Kriteria Pengukuran
811: Kotoran pada lantai kendaraan
jembatan.
821: Kotoran pada lantai
kendaraan gorong-gorong.
Bila sampah atau lumpur
menumpuk di bawah jembatan maka
akan menutup aliran air.
Petugas Survey harus mengukur luas
daerah terkena.
Kotoran Pada Lantai Kendaraan
54. 54
Pagar/Railing yang Memudar
Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk
mengukur pagar/railing yang
memudar adalah sebagai berikut:
Rambu lalu-lintas sementara
Pita Ukur ( 2 meter )
11.5.2. Kriteria Pengukuran
812: Pagar/Railing jembatan
yang memudar.
822: Pagar/Railing gorong-
gorong yang memudar.
97
Bila cat yang digunakan pada
pagar/railing telah memudar atau
rusak karena sinar matahari.
Petugas Survey harus mengukur
panjang pagar/railing yang terkena
kerusakan.
55. 55
Kerusakan Pada Kepala Gorong-Gorong
Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk
mengukur kerusakan kepala gorong-
gorong.
Petugas Survey harus memperkirakan
berdasarkan pada perkiraan secara
visual saja.
7.9.2. Metode Pengukuran:
472: Kerusakan kepala gorong-
gorong
Bila tulangan beton pada kepala
gorong-gorong dan penahan
perkerasan jalan menjadi retak atau
pecah
Bila ada kerusakan kepala gorong-
gorong
56. 56
Format-Format Laporan :
1. Format Pengamatan Penilikan Jalan
2. Laporan dari Penilik Jalan kepada Manajer Ruas (PPK) – setiap
hari
3. Laporan dari Manajer Ruas (PPK) kepada Manajer Area (Ka.
Satker ) – setiap minggu
4. Laporan dari Manajer Area (Ka.Satker ) kepada Kepala Balai –
setiap minggu
5. Laporan dari Kepala Balai kepada Direktorat Reservasi – setiap
bulan.
4. TATA CARA PELAPORAN DAN KOORDINASI PENILIK DENGAN
PENANGGUNG JAWAB UPR
57. 57
Lokasi/ruas
Peralatan penilik
Kendaraan Operasional
Alat tulis
Formulir
Kamera Digital
Rompi Pengaman
Sepatu lapangan
Rambu/tanda sementara
Meteran
Alat komunikasi
Helm
Jas Hujan
GPS
Kapur/Pylox
Formulir Pengamatan
(Manual Survei Kondisi Jalan
untuk Pemeliharaan Rutin No.
001-01/M/BM/2011 )
58. 5. Bagan Alur Pelaporan
PPK
SATKER
BALAI
Laporan Mingguan
Direktorat Preservasi
LAPORAN HARIAN
PENILIK
Laporan Mingguan
Setiap Hari
Laporan Bulanan
58
5. TINDAK LANJUT HASIL PELAPORAN YANG DILAKUKAN OLEH
PENILIK JALAN.
60. SATKER :
PPK :
No. Pendidikan Ruas Jalan KM Awal - KM Akhir
Panjang
(KM)
1
2
3
4
5
0,000
TOTAL
Nama Penilik Jalan
DAFTAR PENILIK JALAN NASIONAL
BBPJN / BPJN ..... ( .............................. )
.....…………,………...........…….2016
SatkerPJN Wilayah................
Diketahui
DirektoratPreservasi Jalan
Tim Pemantau
(………………………...………………..) (………………………………………………….)
NIP. NIP.
Kabid/Kasi ..............................
(………………………...………………..)
NIP.
Form Penilik Jalan
60
62. Propinsi : Tanggal Survey :
Balai Besar/Balai : Cuaca :
Satker : Status Jalan * :
PPK : Segmen :
Nomor Ruas Jalan : Penilik Jalan :
Nama Ruas Jalan :
: Km :
: Ka / Ki Posisi Kerusakan : Ka / Ki
: Kategori Kerusakan :
: Jenis Kerusakan :
: Lain-lain :
Catatan : Catatan :
Formulir Penilikan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga
Lain-lain
Km
Posisi Kerusakan
Kategori Kerusakan
Jenis Kerusakan
62