2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat, karena dengan nikmat sehatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Keterampilan Berbahasa”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan dan kerjasama sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik meskipun masih jauh dari
kesempurnaan.
Dengan kesadaran hati penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, penulis selalu
terbuka untuk menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri umumnya bagi yang membaca.
Bogor, Maret 2019
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. I
DAFTAR ISI ........................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. PENGERTIAN KETERAMPILAN BERBAHASA ........................ 2
B. MANFAAT KETERAMPILAN BERBAHASA............................. 2
C. ASPEK KETERAMPILAN MEMBACA........................................ 4
D. MENULIS EJAAN YANG BENAR ............................................... 4
E. PENGGUNAAN TANDA TITIK .................................................... 6
F. MENULIS RINGKASAN ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................. 9
A. SIMPULAN.................................................................................... 9
B. SARAN .......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang
bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terbagi atas dua unsur utama
yakni bentuk (arus ujaran) dan makna (isi).
Dalam berkomunikasi kita menggunakann keterampilan berbahasa yang
telah kita miliki, seberapapun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang
yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan
komunikasinya mudah tercapai. Namun, ada pula orang yang sangat lemah tingkat
keterampilannya sehingga bukan tujuan komunikasinya tercapai, tetapi malah
terjadi salah pengertian yang berakibat suasana komunikasi menjadi buruk.
Berikut ini kita akan mempelajari pengertian keterampilan berbahasa serta
manfaat penguasaan terhadap keterampilan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah hakikat keterampilan berbahasa?
2. Apakah manfaat keterampilan berbahasa?
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Dapat menjelaskan hakikat keterampilan berbahasa.
2. Dapat menjelaskan manfaat keterampilan berbahasa.
5. BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
A. PENGERTIAN KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan berbahasa adalah keterampilan seseorang untuk
mengungkapkan “sesuatu” dan memahami “sesuatu” yang diungkapkan oleh
orang lain dengan media bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap
orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang
lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan
berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka
dalam berkomunikasi.
B. MANFAAT KETERAMPILAN BERBAHASA
Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa.
Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan,
dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak
dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh
orang kepada kita.
Ketarampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi dan
komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat
yang keberhasilannya, antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa
yang dimiliki seseorang, misalnya profesi sebagai guru, manajer, jaksa, hakim,
pengacara, wartawan, dan lain-lain.
8. C. ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan berbahasa (language skills) mencakup empat keterampilan
berikut.
1. Keterampilan menyimak (listening skills)
2. Keterampilan berbicara (speaking skills)
3. Keterampilan membaca (reading skills)
4. Keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkait satu sama lain,
sehingga untuk mempelajarai salah satu keterampilan berbahasa, beberapa
keterampilan berbahasa lainnya juga akan terlibat.
Tabel 1: Empat Aspek Keterampilan Berbahasa
Ciri-ciri Lisan Tulisan
Reseptif Mendengarkan Membaca
Produktif Berbicara Menulis
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita akan melalui
suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar
menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis.
Dalam demikian, rangkaian pemerolehan keterampilan berbahasa yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis.
D. MENULIS EJAAN YANG BENAR
Menulis yang baik tidak terlepas dengan penulisan ejaan yang benar.
Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan atau melambangkan bunyi-bunyi ujaran
(kata, kalimat, dan sebagainya), dan bagaimana hubungan antara lambang-
lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa.
Penggunaan ejaan mencakup penulisan huruf, kata, unsur serapan, angka
dan pemakaian tanda baca. Penggunaan huruf terdiri dari huruf kapital dan huruf
miring.Berikut ini ini disajikan contoh dari penggunaan huruf kapital yang benar
9. Huruf pertama dalam penulisan nama Tuhan, nama pengganti dari Tuhan,
dan kitab suci.
Contoh: Allah, kuasa-Nya
Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan yang diikuti nama orang.
Contoh: Nabi Ibrahim, Sultan Hasanudin
Huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang,
instansi, atau nama tempat.
Contoh: Gubernur Jawa Barat, Presiden Joko Widodo
Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh: bahasa Indonesia, suku Jawa
Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh: tahun Masehi, bulan Januari, Republik Indonesia
Huruf pertama pada nama khas geografi.
Contoh: Selat Sunda, Danau Toba.
Huruf pertama nama resmi lembaga Negara dan dokumen resmi.
Contoh: Kementerian Luar Negeri, Undang-Undang Dasar
Huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai
kata ganti atau sapaan.
Contoh: Hadiah Bapak sudah saya terima.
Huruf pertama kata ganti anda.
Contoh: Terima kasih atas perhatian Anda.
Ada beberapa hal mengenai penggunaan huruf kapital yang dikemukakan
pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun akademik 2014/2015. Huruf
10. kapital digunakan pada awal kalimat, huruf pertama petikan langsung, huruf
pertama unsur nama orang.
Tanda baca atau Pungtuasi adalah seperangkat tanda baca yang berfungsi
sebagai penanda dalam teks yang memiliki seperangkat fungsi dan makna yang
secara konvensionaldipahami oleh masyarakat pengguna. Jika dalam berbicara
ada intonasi dan gerak tubuh yang dapat membantu lawan bicara memahami
maksud dari pembicaraan, maka dalam menulis dibutuhkan tanda baca untuk
membantu pembaca memahami maksud tulisan. Ada 15 tanda baca yang lazimnya
digunakan dalam menulis yaitu tanda titik, koma, titik koma, titik dua, tanda
hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku,
tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda apostrof. Berikut ini
hanya akan disajikan penggunaan tanda titik beserta contohnya.
E. PENGGUNAAN TANDA TITIK
1. Akhir kalimat pernyataan.
Contoh: Ayah tinggal di Solo.
2. Di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contoh: A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Memisahkan angka jam, menit, dan detik dalam waktu.
Contoh: Pukul 11.31.22
4. Digunakan pada penulisan daftar pustaka seteah nama penulis, tahun
penerbitan, judul tulisan tanpa tanda tanya, dan penerbit.
Contoh: Sanjaya, W. (2013). Penelitian tindakan kelas. Jakarta:
Prenadamedia Group.
5. Memisahkan bilangan ribuan yang menerangkan jumlah.
Contoh: 99.000
11. Dalam pembahasan ini, ringkasan siswa dinilai dari segi penggunaan huruf kapital
dan tanda titik. Penggunaan huruf kapital dan tanda titik dalam ringkasan juga
sangat penting. Kebanyakan huruf kapital yang digunakan dalam menulis
ringkasan penelitian ini terletak pada awal kalimat dan nama tempat. Penggunaan
tanda titik dalam ringkasan penelitian ini, terletak pada akhir kalimat.
F. MENULIS RINGKASAN
Menulis ringkasan buku erat kaitannya dengan membaca. Ketika membaca
terkadang kita lebih memperhatikan detil tertentu sehingga berhenti membaca
untuk lebih memahami detil tersebut. Sebaiknya dalam membaca, keseluruhan
lebih utama agar dapat lebih mudah dalam membuat ringkasannya.Oleh karena
itu, langkah utama untuk mencoba mendapatkan ringkasan secara menyeluruh
merupakan usaha mendapatkan ide keseluruhan teks dan terutama bukan detilnya.
Ringkasan (precis) merupakan cara yang efektif untuk menyajikan suatu tulisan yang
panjang dalam bentuk singkat dan padat. Yang disebut membuat ringkasan dari sebuah
buku (baik fiksi dan non fiksi) diartikan sebagai penyajian singkat dari suatu karangan
asli, tetapi tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli, sedangkan
perbandingan bagain atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan
dalam bentuknya yang singkat itu. Untuk membuat ringkasan yang baik, siswa harus
dapat mengerjakan dua hal pokok ini: (1) mampu memahami dengan baik isi bacaan yang
hendak diringkasnya; (2) mampu menyusun kembali ide-idenya.
Ada beberapa bentuk ringkasan yaitu abstrak, sinopsis, dan simpulan.
Abstrak merupakan ringkasan pada karya ilmiah yang meliputi masalah, asumsi
dasar, hipotesis, metodologi, dan sebagainya mengenai karya ilmiah.
Sinopsis merupakan ringkasan yang mempengaruhi pembacanya untuk membaca
hal yang diringkas secara utuh.
Simpulan merupakan bentuk ringkasan yang mengungkapkan gagasan utama dari
sebuah uraian dengan memberikan tekanan pada ide sentral.
Pada pembahasan ini bentuk ringkasan yang digunakan adalah simpulan. Menulis
ringkasan memiliki ketentuan tersendiri baik dalam penentuan panjang ringkasan maupun
isi dari ringkasan. Panjang ringkasan ditentukan berdasarkan kebutuhan. Misalnya,
ketentuan panjang ringkasan diminta menjadi seperseratus, maka harus dilakukan
12. penghitungan kata dalam buku yang akan diringkas kemudian dibagi seratus. Jumlah
pembagian itulah patokan banyaknya kata yang harus ditulis.Penghitungan jumlah kata
dalam buku bisa secara manual jika buku tidak terlalu tebal. Namun, jika bukunya tebal
maka cara penghitungannya bisa dilakukan dengan mendekati kenyataan.
Ketentuan tambahan meliputi penggunaan kalimat yang harus berupa kalimat
tunggal, kalimat ringkasan merupakan frasa bahkan kata, gagasan yang diambil berupa
gagasan sentral saja, semua keterangan atau kata sifat bila perlu dibuang saja, urutan
gagasan pada ringkasan harus sesuai dengan naskah asli, tidak mengandung pemikiran
peringkas, tidak mengandung pemberian contoh dan penjelasan rinci.
13. BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kecakapan seseorang untuk memakai bahasa seperti menulis, membaca,
menyimak, atau berbicara serta kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi
secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan
kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, dan
sebagainya merupakan keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa ada empat aspek yaitu keterampilan berbicara,
menyimak, menulis, dan membaca.
Pada umumnya aspek keterampilan berbahasa dibagi dua yaitu:
1. Aspek keterampilan berbahasa bersifat reseptif ( menerima ) :
a. Menyimak atau mendengar
b. Membaca
2. Aspek Keterampilan Berbahasa bersifat Produktif ( menghasilkan ) :
a. Berbicara
b. Menulis
Keterampilan berbahasa penting bagi semua orang sebab kita dituntut harus
dapat berkomunikasi yang baik, serta dapat memberikan pengaruh yang positif
bagi orang lain.
B. Saran
Untuk terampil dalam berkomunikasi kita harus mengetahui, mempelajari, dan
berlatih dengan tekun mengenai aspek-aspek keterampilan berbahasa melalui
proses pembelajaran yang baik dan benar agar kita dapat mengungkapkan pikiran
dan perasaan kita kepada orang lain sesuai dengan tujuan.
14. DAFTAR PUSTAKA
Monygemery, Robert L. (1993). Teknik Mendengarkan yang Efektif dalam Komunikasi.
(Penerjemah Rochmulyati). Jakarta: Pustaka Binaman.
Tarigan, Djago. (1991). Materi pendidikan Bahasa Indonesia 1.Jakarta: Departemen
Pendidikan dan kebudayaan, Proyek Penataran Guru SD Setara DII.
Sunarti & Anggraini, D. (2009). Keterampilan Berbahasa Indonesia: Bahan Ajar Mata
Kuliah Bahasa Indonesia 3. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Tarigan, H.G. (2008). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, H.G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.