SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
ORGANISASI
UIN ANTASARI
BANJARMASIN
SYAFRIL
1
2
Konsep Dasar Organisasi
Secara etimologis:
Organum (Latin); organon (Yunani) berarti
alat, anggota, bagian, atau badan.
Tiga macam pendapat ttg organisasi:
 kumpulan orang
 proses pembagian kerja
 sistem kerja sama
3
UNSUR DASAR ORGANISASI
 Sekelompok orang
 Kerjasama
 Tujuan
4
Pengertian Organisasi
Sistem saling pengaruh antar orang dalam
satu kelompok dalam rangka mencapai
tujuan tertentu
Sistem yang mengkoordinasikan orang-
orang, pekerjaan-pekerjaan, teknologi, dan
praktik-praktik manajemen untuk mencapai
tujuan.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Sistem:
Sekumpulan elemen yang
saling berinteraksi dalam
suatu kesatuan yang utuh &
secara simultan berproses ke
arah tercapainya tujuan
tertentu
5
A
B C
SISTEM
6
ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM
K
O
N
T
E
K
S
INPUT
-RAW
-INSTR.
PROSES
OUT
PUT
O
U
T
C
O
M
E
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
7
Tipe Sistem
 S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon
segala sesuatu di luar dirinya sendiri
 S. terbuka: sistem yang dalam
melaksanakan kegiatannya merespon
pengaruh luar (lingkungan)
 Organisasi = sistem terbuka
8
Organisasi Sebagai Sistem
Bertujuan menciptakan nilai
tambah dengan memperhatikan
keseimbangan terhadap kondisi
lingkungan.
9
Teori Organisasi
Teori Klasik
Teori Neo klasik
Teori Modern
10
TEORI KLASIK
Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,
 birokrasi
 manajemen ilmiah (scientific management)
 teori administratif
Birokrasi dicirikan oleh antara lain: aturan yang
tegas, impersonal, objektivitas dan kedisiplinan
yang tinggi.
11
TEORI KLASIK
 Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep yang
meletakkan prinsip ilmiah (yang diperoleh
melalui penelitian) sebagai acuan dalam
menjalankan kerjasama
 Teori administratif mengkaji keefektifan
kepemimpinan  menghasilkan sejumlah
prinsip yang dikenal dengan prinsip manajemen
yaitu: planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, budgeting.
SCIENTIFIC MANAGEMENT
• FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah (Principles of Scientific
Management ) yang membahas konsep
pengaturan tata kerja di perusahaan.
• Mengubah sikap antara pimpinan vs
bawahan.
• Menerapkan metode kerja baku yang paling
efisien (time and motion study); serta
pemberian insentif (reward) bagi karyawan
berprestasi.
12
TEORI KLASIK
Teori Klasik
 Pendekatan ini mendapat kritik karena
para pekerja diperlakukan layaknya
mesin dengan pekerjaan yang sangat
mekanistik.
 Pekerjaan yang sangat mekanistik
mengakibatkan pendekatan ini
kemudian disebut pendekatan
mekanik.
13
Teori Neo klasik
 Pendekatan ini muncul sebagai kesimpulan dari
serangkaian percobaan yang dilakukan oleh
Elton Mayo.
 Percobaan tersebut mempelajari pengaruh
kondisi fisik ruangan tempat bekerja dengan
prestasi kerja.
 Secara tidak sengaja, percobaan ini
menunjukkan bahwa faktor ikatan sosial
memiliki pengaruh terhadap prestasi
kerja.
14
Teori Neo klasik
 Percobaan ini melahirkan pendekatan neo
klasik; karena memperhatikan aspek hubungan
antar manusia dalam organisasi, maka
pendekatan ini kemudian dikenal sebagai
pendekatan hubungan kemanusiaan (human
relation).
 Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada
kurang diperhatikannya aspek lain dari
organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan
dari pendekatan ini.
15
16
Teori Modern
 Pendekatan ini mampu menyatukan
keseluruhan pandangan dalam analisis
organisasi. Diawali dengan penelitian yang
dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris.
 Penelitian ini menemukan bahwa
keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
kelompok teknologi dengan karakteristik
yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan
lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga
menjadi faktor dalam keberhasilan
organisasi.
17
 Perbedaan Teori modern dengan pendekatan
lain:
 organisasi merupakan sistem terbuka yang
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan
sebaliknya
 keterbukaan dan ketergantungan terhadap
lingkungan menyebabkan bentuk organisasi
harus disesuaikan dengan lingkungan
organisasi tersebut
 Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan
pendekatan modern sering disebut sebagai
pendekatan ketergantungan (contingency).
Teori Modern
18
Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan
elemen yang terdapat di luar batas-batas
suatu organisasi, yang mempunyai potensi
untuk mempengaruhi sebagian ataupun
organisasi secara keseluruhan
Lingkungan
19
Segmen-Segmen
Lingkungan
A. Industri;
B. Bahan baku;
C. Tenaga Kerja;
D. Keuangan;
E. Pasar;
F. Teknologi;
G. Kondisi Ekonomi;
H. Pemerintah;
I. Kebudayaan;
I
H
G
F E
D
C
B
ORGANISASI
A
Lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap organisasi
dapat dianalis melalui dimensi kompleksitas
dan stabilitasnya.
Kedua dimensi ini menentukan besarnya
tingkat ketidakpastian lingkungan yang
harus dihadapi oleh organisasi
20
Lingkungan
Kompleksitas Lingkungan (keragaman)
 Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen
eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya
suatu organisasi
Stabilitas Lingkungan
 Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-
elemen lingkungan
Ketidakpastian Lingkungan (Uncertainty)
 Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak
mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan
lingkungan 21
22
Ketidakpastian Lingkungan
(Uncertainty)
KETIDAKPASTIAN
RENDAH
KETIDAKPASTIAN
AGAK TINGGI
Stabil
Stabilitas
Lingkungan
Elemen lingkungan:
1. jumlahnya sedikit
2. tidak berubah/berubah
secara perlahan
Elemen lingkungan:
1. jumlahnya besar
2. tidak berubah/berubah
secara perlahan
Labil
KETIDAKPASTIAN
AGAK TINGGI
KETIDAKPASTIAN
TINGGI
Elemen lingkungan:
1. jumlahnya sedikit
2. Selalu mengalami
perubahan
Elemen lingkungan:
1. jumlahnya besar
2. Selalu mengalami
perubahan
Sederhana KompleksKompleksitas
Lingkungan
23
1. Ketergantungan Sumber
2. Struktur Organisasi
3. Elemen-elemen Perbatasan
(Boundary spanning)
4. Diferensiasi dan Integrasi
5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi
6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan
(Forecasting)
Pengaruh Lingkungan Terhadap
Organisasi
24
Strategi
Pengendalian Lingkungan
 Mengusahakan terciptanya hubungan
yang baik dengan elemen-elemen
terpenting dari lingkungannya
 Membentuk lingkungan agar tidak
berbahaya dan bisa menguntungkan
bagi organisasi
25
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah peta atau skema
atau kerangka kerjasama yang menggam-
barkan keseluruhan unit kerja, kegiatan serta
proses yang terjadi dalam suatu organisasi
DIREKTUR
KEPALA
DIVISI
KEPALA
DIVISI
KEPALA
DIVISI
26
Komponen Dasar
Struktur Organisasi
 Pembagian Tugas-tugas Pada Suatu
Organisasi
 Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki,
Rentang Kendali)
 Pengelompokan Individu Menjadi Bagian-
bagian Dalam Organisasi Secara
Keseluruhan
 Sistem Hubungan Dalam Organisasi
(Komunikasi, Koordinasi, Dan
Pengintegrasian Kegiatan, Secara Vertikal
Maupun Horizontal)
27
Bentuk Struktur Organisasi
 Struktur Fungsional
 Struktur Produk
 Struktur Campuran (Hibrida)
 Struktur Matriks
28
Struktur Fungsional
Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang
memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini
menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan
mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih
terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi
dengan bagian lain.
PIMPINAN
Bag. Penelitian
dan
Pengembangan
(PP)
Bagian
Produksi
(PR)
Bagian
Keuangan
(KU)
Bagian
Pemasaran
(PM)
29
Struktur Produk
Struktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit
menurut jenis produknya. Struktur produk
pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis
layanan, pasar, konsumen, dll.
PIMPINAN
Produk 1 Produk 2 Produk 3
PPP PR KU PM PPP PR KU PM PPP PR KU PM
30
Struktur Campuran (Hibrida)
Struktur yang mengkombinasikan dua struktur
dasar organisasi dengan memperhatikan:
– fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi
ekonomis dan spesialisasi teknis dikuasai
organisasi pusat (sentralisasi).
– fungsi-fungsi yang memiliki peran penting
bagi setiap produk dimiliki secara lengkap
oleh setiap unit organisasi dan
terdesentralisasikan.
31
Model
Struktur Campuran (Hibrida)
Kantor Pusat
PP KU Bag. Personalia
Produk 1 Produk 2
Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag.
Pemasaran
Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag.
Pemasaran
STRUKTUR MATRIKS
32
Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-masing struktur
untuk menghasilkan struktur organisasi yang mampu dengan cepat
melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling sesuai digunakan
pada kondisi sebagai berikut:
• kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional maupun
produk yang selalu berubah
• lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh ketidakpastian
dan seringkali berubah.
• Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi secara
efisien
33
Model
Struktur Matriks
Pimpinan
Organisasi
Pimpinan
Produk
Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan
Fungsional
Produk 1
Produk 2
Produk 3
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Tingkat keberhasilan sebuah organisasi
dalam mencapai berbagai kriteria
keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan
atau sasarannya, kemampuan
memuaskan memuaskan stakeholder,
dan menjaga sustainabilitas organisasi.
34
MODEL PENGUKURAN EFEKTIVITAS
ORGANISASI
35
Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4 model
pengukuran efektivitas organisasi:
• Model Tujuan Rasional
• Model Hubungan Manusia
• Model Sistem Terbuka
• Model Proses Internal
MODEL TUJUAN RASIONAL
36
• Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model
ini.
• Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)
merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui
tindakan yang diatur secara rasional.
• Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang
mengatakan bahwa organisasi harus disusun untuk
mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di
luar organisasi yang bersangkutan
• Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap
efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga
seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya
menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.
MODEL TUJUAN RASIONAL
37
• Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan tujuan-
tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang
berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda
secara kualitatif seperti moril dan produktivitas
• Kesimpulan model ini sangat menekankan pada perumusan
tujuan, perencanaan, evaluasi dan produktivitas.
• Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan organisasi
dilakukan atas dasar keinginan organisasi. Namun pendekatan ini
diragukan obyektivitasnya, karena kenyataan sebagian besar
organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling
bertentangan.
MODEL HUBUNGAN MANUSIA
38
• Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-ciri
sikap tertentu dari individu dan kelompok kecil sebagai
indikator keefektifan organisasi.
• Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya pada
aspek sosial dan emosional anggota organisasi,
pentingnya peranan kelompok kerja yang kecil, norma
pekerjaan, dan pola perilaku informal.
• Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral dalam
membangun motivasi pekerja agar selalu
menunjukkan prestasi kerjanya.
MODEL HUBUNGAN MANUSIA
39
• Model ini menekankan pada moril karyawan, kepemimpinan,
pengembangan SDM dan peranan informal dari perilaku
organisasi. Kelebihan model ini adalah karena aspek kemanusiaan
dari pekerja diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata
sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek manusia
justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini karena tidak
memperhatikan organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping
itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia yang
mengemukakan bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai
faktor yang mempengaruhi produktivitas individu maupun
organisasi
MODEL SISTEM TERBUKA
40
• Model ini didasarkan pada asumsi bahwa organisasi
tergantung pada pertukaran antara “pelayanan dan
barang” yang dihasilkan oleh organisasi tersebut
dengan lingkungannya agar bisa bertahan (survival)
• Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus hidup
organisasi meliputi proses transaksi dengan
lingkungannya. Pertumbuhan dan kemampuan untuk
bertahan hidup suatu organisasi bergantung kepada
rasio yang baik (favorable) antara input dan output
(efisien).
MODEL SISTEM TERBUKA
41
• Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan
fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan
integrasi) dengan teknologi dan lingkungan
• Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan
lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih komprehensif
daripada model-model yang lain, sebab organisasi dianggap
sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang
lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang
komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang
sesungguhnya karena kompleksnya model dan hubungan antar
elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan
lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi
dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan
lingkungan
MODEL PROSES INTERNAL
42
• Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui persepsi
partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor penting dalam
seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hellriegel dan slocum mencatat bahwa apabila
pegawai diberitahu dan memahami tujuan perubahan organisasi dan
ikut berpartisipasi dalam proses perubahan itu, mereka ternyata lebih
bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya
• Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap pengolahan
informasi dalam suatu organisasi tergantung pada bobot
ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat penting dalam
pengolahan informasi, karena: pertama, mengurangi kebutuhan
pengolahan informasi dengan menciptakan adanya sumber daya
cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri;
kedua meningkatnya kapasitas untuk memproses informasi dengan
mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan hubungan-
hubungan lateral.
MODEL PROSES INTERNAL
43
• Model ini memusatkan perhatiannya pada proses pengolahan
informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi.
Kekuatan model ini karena mengevaluasi efektivitas
organisasi berdasarkan proses dari pada mengevaluasi
berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak
pada kesulitan dalam mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan proses-proses internal organisasi. Penekanan
pada proses internal mungkin bisa menjurus pada
penggantian tujuan dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar
dari kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan, apakah
tujuan akhir yang diinginkan atau proses yang diinginkan.
CONTOH RIIL KEEFEKTIFAN ORGANISASI
SEKOLAH
44
1. PBM berlangsung dengan keefektifan tinggi
2. Kepemimpinan yang kuat
3. Lingkungsan sekolah aman dan tertib
4. Pengelolaan tenaga pendidik efektif
5. Memiliki budaya mutu
6. Memiliki team work yg kompak, cerdas, dan dinamis
7. Memiliki kewenangan (kemandirian))
SEKOLAH EFEKTIF
45
8. Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah &
masyarakat
9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen
10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah
11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri
secara berkelanjutan
12. Sekolah responsif & antisipatif terhadap
kebutuhan
SEKOLAH EFEKTIF
46
13. Sekolah memiliki sistem komunikasi yg
baik
14. Sekolah memiliki tingkat akuntabilitas tinggi
15. Manajemen lingkungan hidup sekolah
bagus
16. Memiliki kemampuan menjaga
sustainabilitas.
47
FLEXIBILITY
OPEN SYSTEM
MODEL
HUMAN RELATION
MODEL
Means: Flexibility;
readiness
Ends: Growth;
resource acquisition
Ends: Human resource
development
Means: Cohesion;
morale
EXTERNALINTERNAL
Ends: Productivity;
efficiency
Means: Planning;
goal setting
Means: Information
management; communication
Ends: Stability;
control
CONTROLINTERNAL PROCESS
MODEL
RATIONAL GOAL
MODEL
Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh
(competing values framework/CVF)
4 TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN
ORGANISASI
48
Entrepreneurial (Wirausaha)
penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria
fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber daya/pertumbuhan.
Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya
Collectivity (Kolektivitas)
penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril
pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya:
komunikasi dan struktur informal, rasa kekeluargaan dan kerjasama
antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan
4 TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN ORGANISASI
49
Formalization And Control (Formalisasi Dan Kontrol)
penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti
produktivitas, efisiensi, perencanaan, penetapan tujuan, manajemen
informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan
dan prosedur, dan trend yang konservatif
Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur)
penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama sehubungan
dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara
diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
50
1. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan Jelas
Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun
rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan
kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang dirumuskan
dengan jelas menjadi pedoman bagi haluan organisasi,
pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur,
penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan,
kebutuhan pejabat.
2. Departemenisasi
Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang
akan diserahi bidang kerja atau fungsi tertentu.
ASAS-ASAS ORGANISASI
51
3. Pembagian Kerja
Rincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas/tugas-tugas
yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk
dilakukan oleh seorang pejabat tertentu.
4. Koordinasi
Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan
tugas antar pejabat.
5. Pelimpahan Wewenang
Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan
agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan
baik.
52
6. Rentangan Kontrol (Span of Control)
Jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin
dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
7. Jenjang Organisasi (Hirarki)
Tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya
terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut
kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.
8. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat
diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat
atasan tertentu.
Asas-Asas Organisasi
53
9. Fleksibilitas
Kemampuan organisasi untuk melakukan
perubahan sebagai penyesuaian tanpa
mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang
berjalan.
10. Berkelangsungan
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan
aktivitas operasinya secara terus-menerus.
11. Keseimbangan
Satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan
pada struktur organisasi sesuai dengan
peranannya
Asas-Asas Organisasi
PERILAKU INDIVIDU
DALAM ORGANISASI
54
Model Perilaku pada tingkat Individu
Individu Efektivitas Individu
(Kinerja)
Kepuasan Kerja
Desain Kerja
MotivasiNilaiPersepsi Sifat
PERSEPSI
55
Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu individu terhadap obyek tertentu, manusia atau
benda-benda di sekitarnya sehingga pengalaman tiap individu beragam dan sangat
bervariasi terhadap satu rangsangan.
PROSES PERSEPSI
56
a. Stereotyping
Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka evaluasi
yang dipelajari pada masa lalu.
b. Efek Halo
Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang bersifat
umum.
c. Proyeksi
Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau ditolak, oleh
orang lain.
d. Harapan (Expectancy)
Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu untuk
menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan.
e. Attribution
Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku individu lain.
SIFAT
57
Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran dan predisposisi seseorang untuk menghadapi aspek-
aspek yang dimiliki oleh lingkungannya
Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan berpikir, berperasaan dan bertingkah laku. Dan hal ini
cenderung menetap dan menjadi karakter pada diri seseorang
PRINSIP-PRINSIP DASAR
SIKAP MANUSIA
58
• Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak
sama
• Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
• Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan
bagaimana bertindak
• Seseorang memahami lingkungan dalam hubungannya dengan
pengalaman masa lalu dan kebutuhannya
• Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak
senang (afeksi)
• Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
KOMPONEN-KOMPONEN SIKAP
59
• Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang
• Afektif : perasaan seseorang
• Tingkah laku : kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sifat yang dimiliki
Semakin komplek komponen kognitif yang membangun konsep diri, semakin sulit untuk terjadi
perubahan sifat.
FUNGSI SIFAT
60
• Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)
• Pertahanan Diri (Ego-defensive)
• Penilaian (Value-expressive)
• Pengetahuan (Knowledge-Expressive)
NILAI
61
Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi yang
diharapkan muncul melebihi yang lain.
Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi dasar
munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang lebih umum dan
tahan terhadan perubahan dibandingkan dengan sifat.
Terinternalisasinya nilai menjadikannya, sadar atau tidak
sadar, standar atau kriteria pengembangan dan
pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek maupun
situasi yang dihadapi.
MOTIVASI
62
Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan tiga variable:
a. Perkuatan (energizing)
Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah kebutuhan
ataupun keinginan.
b. Perilaku (Tindakan)
Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan upaya-upaya dalam diri
individu dan lingkungan yang sesuai dengan perilaku tersebut.
c. Tujuan (Insentif)
Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang berbeda; 1)
kepuasan karena sudah terpenuhi, 2) keinginan atau kebutuhan untuk
memperoleh lebih banyak
TEORI MOTIVASI
63
1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham Maslow)
2. Teori motivasi Herzberg
3. Teori motivasi Alderfer (ERG Theory)
4. Teori Motivasi Prestasi McCleland
5. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)
TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN
(ABRAHAM MASLOW)
64
• Kebutuhan Fisik
• Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
• Kebutuhan Sosial
• Kebutuhan Penghargaan
• Kebutuhan Aktualisasi Diri
TEORI MOTIVASI HERZBERG
65
Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu dihubungkan dengan
isi jenis pekerjaan (job content) atau faktor motivator, dan
ketidakpuasan kerja berhubungan dengan aspek-aspek di
sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan (job context)
atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini disebut Dua Faktor
Teori Motivasi dari Herzberg.
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator dan factor
hygiene tidak berpengaruh. Untuk meningkatkan
produktivitas pegawai, manajemen harus memperhatikan
faktor motivator (keberhasilan, penghargaan, tanggung
jawab).
TEORI MOTIVASI ALDERFER
(ERG THEORY)
66
Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :
• Kebutuhan akan keberadaan (existence)
• Kebutuhan berhubungan/interaksi (relatedness)
• Kebutuhan untuk berkembang (growth need)
Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi bersifat kontinum, jadi kebutuha bias muncul secara
bersama-sama.
TEORI MOTIVASI PRESTASI
(DAVID MCCLELAND)
67
David McCleland mengemukakan bahwa pada dasarnya
manusia bisa berprestasi di atas kemampuan orang lain.
Ada tiga kebutuhan manusia:
• kebutuhan untuk berprestasi
• kebutuhan untuk berafiliasi
• kebutuhan untuk kekuasaan
Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara lain:
Suka mengambil resiko yang moderat (moderate risk),
memerlukan umpan balik yang segera, memperhitungkan
keberhasilan, menyatu dengan tugas
TEORI X DAN TEORI Y
(DOUGLAS MCGREGOR)
68
Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas sifat-sifat manusia:
• Teori X ; sebagian besar orang lebih suka diperintah, tidak bertanggung jawab, dan
menginginkan keamanan atas segalanya
• Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, kebalikan dari teori X.
KEEFEKTIFAN INDIVIDU
69
Untuk mengetahui keefektifan individu, hal yang paling penting adalah dengan
mengembangkan filsafat hidup bagi para pegawai, yang secara khusus menampilkan
kepercayaan-kepercayaan, ide-ide, prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan dasar yang
dilakukan oleh manajemen dengan penghargaan dalam memperlakukan dan
mengorganisasikan pegawai dalam bekerja.
PENDEKATAN UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI INDIVIDU
70
1. Pendekatan Manajemen Ilmiah (Scientific Management Approach) dikemukakan oleh F. W.
Taylor
2. Pendekatan Hubungan Kemanusiaan (Human Relations Approach) hasil penelitian
Hawthorne
KEPUASAN KERJA
71
Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral adalah
sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat untuk
melanjutkan dan keinginan untuk berjuang mencapai tujuan
kelompok dalam organisasi.
Dua pendekatan dalam kepuasan kerja
1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja yang baik
2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja
72
PERILAKU KELOMPOK
DALAM ORGANISASI
Faktor Latar Belakang
Perilaku yang diperlukan
Perilaku yang muncul
Perilaku
Kelompok
Kerja
Produktivitas
Kepuasan
Pengembangan Individu Kekuasaan
Tujuan
Nilai
Sistem Pribadi
Konsep Diri
Kebutuhan dan Orientasi
Perilaku Antar
Individu
Perilaku Antar
Kelompok
Model Perilaku pada tingkat Kelompok
SISTEM PRIBADI INDIVIDU
73
• Tujuan dan kebutuhan
• Asumsi-asumsi dan kepercayaan-kepercayaan
• Kompetensi
• Nilai
74
Kebutuhan Antar Individu
1. Inklusi: kebutuhan akan interaksi dan
asosiasi
2. Kontrol: kebutuhan akan kontrol dan
kekuasaan
3. Afeksi: kebutuhan akan cinta dan
perasaan
BENTUK-BENTUK KELOMPOK
75
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Formal dan Informal
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
4. Kelompok Referensi
KOHESIVITAS
76
Kekuatan yang menarik anggota ke dalam kelompok
Kohesivitas ditentukan oleh kondisi-kondisi:
1. persamaan nilai dan tujuan
2. keberhasilan dalam mencapai tujuan
3. tingginya status kelompok
4. kesepakatan atas perbedaan
5. norma-norma yang memadai
PERILAKU ANTAR KELOMPOK
77
Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul
karena adanya ketergantungan antar kelompok.
Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan
oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing
kelompok.
Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan
kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan
kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul
pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan
bermanfaat terutama untuk:
a. Menyerap ketidakpastian
b. Mencari alternatif atau subtistusi
c. Sentralisasi
PERILAKU PADA TINGKAT
ORGANISASI
78
Pengembangan
Keorganisasian
Lingkungan Dalam Lingkungan Luar
Manajemen
Perubahan
Manajemen
Konflik
Iklim dan Keefektifan
Keorganisasian
KepemimpinanKomunikasi
Model Perilaku pada Tingkat Organisasi
KEPEMIMPINAN
79
Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat ini.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas
individu maupun kelompok dalam usaha mencapai tujuan
organisasi dalalam situasi tertentu.
Lingkup kepemimpinan dalam organisasi
1. Wewenang (Authority)
Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada orang lain
untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Kekuasaan (Power)
Kemampuan seseorang untuk memerintahkan orang lain
melaksanakan suatu tugas tertentu.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
80
• Kekuasaan paksaan
• Kekuasaan legitimasi
• Kekuasaan keahlian
• Kekuasaan penghargaan
• Kekuasaan referensi
• Kekuasaan Informasi
• Kekuasaan hubungan
GAYA KEPEMIMPINAN
81
1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada pegawai dan produksi
2. Gaya kepemimpinan tertutup
3. Gaya kepemimpinan demokratis
4. Gaya kepemimpinan struktural
5. Gaya Kepemimpinan Campuran (sintesa)
KOMUNIKASI
82
proses pertukaran informasi diantara dua orang atau lebih.
Penerima
Umpan balik
Ide PengkodeanPesan Tindakan
Saluran pengirimanPengirim
Interpretasi
ADAPTASI ORGANISASI
TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN
83
1. Penyesuaian struktur
adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk meningkatkan
produktivitas dan kinerja organisasi
2. Sistem Manajemen
perubahan organisasi secara internal memerlukan penyesuaian
dalam sistem manajemen.
3. Subsistem yang adaptif
sistem organisasi harus memiliki misi untuk melakukan perubahan
dan merekomendasikannya pada manajemen.
4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi
organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi teknik-teknik
baru yang ada di linkungannya.
MODEL PERUBAHAN
(KURT LEWIN)
84
1. Pencairan (unfreezing)
tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat
individu siap untuk melakukan perubahan
2. Perubahan
Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi akhir yang
diharapkan. Perkembangan terjadi pada nilai,sifat, dan
perilaku. Kondisi akhir yang diharapkan adalah adanya
internalisasi atas perubahan pada kondisi baru
tersebut.
3. Pembekuan (refreezing)
Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang terjadi
telah secara permanen ada dalam diri individu.
TAHAP-TAHAP
MANAJEMEN PERUBAHAN
85
1. Identifikasi perilaku
2. Mengukur perilaku
3. Melakukan analisa fungsional
4. Mengembangkan strategi intervensi
5. Evaluasi peningkatan kinerja
PENGEMBANGAN ORGANISASI
86
Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha untuk
meningkatkan keefektifan organisasi dan kemampuannya
untuk beradaptasi dan berubah melalui penerapan
pengetahuan dan teknik-teknik ilmu perilaku.
Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi adalah
asumsi tentang individu, asumsi tentang individu dalam
kelompok dan asumsi tentang individu dalam sistem
organisasi. Ketiganya memiliki kesamaan dalam upaya
untuk mengembangkan kemampuan pada kondidi yan
lebih baik.
TAHAPAN DALAM PROGRAM
PENGEMBANGAN ORGANISASI
87
• Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah – Kebutuhan untuk berubah
• Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan
• Tahap 3: Diagnosa
• Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)
• Tahap 5: Implementasi (pelaksanaan)
• Tahap 6: Penyelesaian Program
MANAJEMEN KONFLIK
88
Kondisi-kondisi Anteseden
Persepsi ttg Konflik Konflik yang terjadi
Perilaku yang Muncul
Resolusi konflik/tekanan
utk penyelesaian konflik
resolusi yang disepakati
IKLIM ORGANISASI
89
• Kualitas daya tahan organisasi thd kondisi lingkungan
• dialami anggota organisasi
• mempengaruhi perilaku individu yang ada didalamnya
• menggambarkan seperangkat karakter dan efek yang menyertainya
• keterkaitan antar bagian dalam organisasi
DAFTAR PUSTAKA
90
• Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi, FE-UI,
Jakarta
• Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Teori Organisasi (suatu
pendekatan makro), PAU-UI, Jakarta
• Milton, Charles R., 1981, Human Bevaior in Organizations (Three Levels of
Behavior), Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N. J
• Sutarto, 1995, Dasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
• Thoha, Miftah, 1994, Perilaku Organisasi: Konsep dan Aplikasinya,
Rajawali, Jakarta
• Umstot, Denis D., 1984, Understanding Organizational Behavior (Concepts
and Applications), West Publishing Co, Minnesota
SEKIAN
91

More Related Content

What's hot

Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationSugeng Budiharsono
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaBudi Prasetyo
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenApple Yuu
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanNailul Alfiyah
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)Defina Sulastiningtiyas
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Struktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemStruktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemPepen Mahale
 
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03Studi Kelayakan Bisnis Materi 03
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03Zombie Black
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen MutuSumaryanto
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitasdodi mulya
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategiknasruddien
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianDesa Institute
 

What's hot (20)

Kuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasiKuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasi
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan laba
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi Permintaan
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Struktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemStruktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistem
 
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03Studi Kelayakan Bisnis Materi 03
Studi Kelayakan Bisnis Materi 03
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen Mutu
 
Maintenance and reliability
Maintenance and reliabilityMaintenance and reliability
Maintenance and reliability
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 

Similar to Organisasi Perusahaan

perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01
perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01
perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01Fokgusta
 
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01Fokgusta
 
1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptxAASagungRatu
 
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptxPertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptxApriyadiDhie
 
Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Rizky Kurnia
 
Organisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyaOrganisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyayouji
 
Pertemuan 3 STMIK.pptx
Pertemuan 3 STMIK.pptxPertemuan 3 STMIK.pptx
Pertemuan 3 STMIK.pptxAndy697764
 
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin IlmuPerilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmucakchairul
 
13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasiEva Hany Fanida
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEly Goro Leba
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasivirmannsyah
 
Pertemuan i , ii dan iii teori organisasi
Pertemuan  i , ii dan iii teori organisasiPertemuan  i , ii dan iii teori organisasi
Pertemuan i , ii dan iii teori organisasirahmathalomoansinaga
 
pengenalan industri dalam psikologi pptx
pengenalan industri dalam psikologi pptxpengenalan industri dalam psikologi pptx
pengenalan industri dalam psikologi pptxMuhammadIlham751072
 
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)Wisnu Dewobroto
 

Similar to Organisasi Perusahaan (20)

perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01
perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01
perilaku organisasi sebagai disiplin ilmu -revised-090401225519-phpapp01
 
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01
Ob ptik1-revised-090401225519-phpapp01
 
1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx
 
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptxPertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
Pertemuan Minggu ke II Dasar-dasar Organisasi.pptx
 
Desain Organisasi.ppt
Desain Organisasi.pptDesain Organisasi.ppt
Desain Organisasi.ppt
 
Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa
 
Forum 7
Forum 7Forum 7
Forum 7
 
Organisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyaOrganisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannya
 
Pertemuan 3 STMIK.pptx
Pertemuan 3 STMIK.pptxPertemuan 3 STMIK.pptx
Pertemuan 3 STMIK.pptx
 
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin IlmuPerilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu
 
13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi
 
Resume manajemen
Resume manajemenResume manajemen
Resume manajemen
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemen
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Pertemuan i , ii dan iii teori organisasi
Pertemuan  i , ii dan iii teori organisasiPertemuan  i , ii dan iii teori organisasi
Pertemuan i , ii dan iii teori organisasi
 
pengenalan industri dalam psikologi pptx
pengenalan industri dalam psikologi pptxpengenalan industri dalam psikologi pptx
pengenalan industri dalam psikologi pptx
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)
Dampak Lingkungan pada Organisasi (Kuliah 5 OMPI)
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 

Recently uploaded (20)

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 

Organisasi Perusahaan

  • 2. 2 Konsep Dasar Organisasi Secara etimologis: Organum (Latin); organon (Yunani) berarti alat, anggota, bagian, atau badan. Tiga macam pendapat ttg organisasi:  kumpulan orang  proses pembagian kerja  sistem kerja sama
  • 3. 3 UNSUR DASAR ORGANISASI  Sekelompok orang  Kerjasama  Tujuan
  • 4. 4 Pengertian Organisasi Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu Sistem yang mengkoordinasikan orang- orang, pekerjaan-pekerjaan, teknologi, dan praktik-praktik manajemen untuk mencapai tujuan.
  • 5. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM Sistem: Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh & secara simultan berproses ke arah tercapainya tujuan tertentu 5 A B C SISTEM
  • 6. 6 ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM K O N T E K S INPUT -RAW -INSTR. PROSES OUT PUT O U T C O M E LINGKUNGAN LINGKUNGAN
  • 7. 7 Tipe Sistem  S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon segala sesuatu di luar dirinya sendiri  S. terbuka: sistem yang dalam melaksanakan kegiatannya merespon pengaruh luar (lingkungan)  Organisasi = sistem terbuka
  • 8. 8 Organisasi Sebagai Sistem Bertujuan menciptakan nilai tambah dengan memperhatikan keseimbangan terhadap kondisi lingkungan.
  • 9. 9 Teori Organisasi Teori Klasik Teori Neo klasik Teori Modern
  • 10. 10 TEORI KLASIK Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,  birokrasi  manajemen ilmiah (scientific management)  teori administratif Birokrasi dicirikan oleh antara lain: aturan yang tegas, impersonal, objektivitas dan kedisiplinan yang tinggi.
  • 11. 11 TEORI KLASIK  Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep yang meletakkan prinsip ilmiah (yang diperoleh melalui penelitian) sebagai acuan dalam menjalankan kerjasama  Teori administratif mengkaji keefektifan kepemimpinan  menghasilkan sejumlah prinsip yang dikenal dengan prinsip manajemen yaitu: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting.
  • 12. SCIENTIFIC MANAGEMENT • FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Principles of Scientific Management ) yang membahas konsep pengaturan tata kerja di perusahaan. • Mengubah sikap antara pimpinan vs bawahan. • Menerapkan metode kerja baku yang paling efisien (time and motion study); serta pemberian insentif (reward) bagi karyawan berprestasi. 12 TEORI KLASIK
  • 13. Teori Klasik  Pendekatan ini mendapat kritik karena para pekerja diperlakukan layaknya mesin dengan pekerjaan yang sangat mekanistik.  Pekerjaan yang sangat mekanistik mengakibatkan pendekatan ini kemudian disebut pendekatan mekanik. 13
  • 14. Teori Neo klasik  Pendekatan ini muncul sebagai kesimpulan dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo.  Percobaan tersebut mempelajari pengaruh kondisi fisik ruangan tempat bekerja dengan prestasi kerja.  Secara tidak sengaja, percobaan ini menunjukkan bahwa faktor ikatan sosial memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja. 14
  • 15. Teori Neo klasik  Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik; karena memperhatikan aspek hubungan antar manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini kemudian dikenal sebagai pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation).  Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada kurang diperhatikannya aspek lain dari organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan dari pendekatan ini. 15
  • 16. 16 Teori Modern  Pendekatan ini mampu menyatukan keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. Diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris.  Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kelompok teknologi dengan karakteristik yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga menjadi faktor dalam keberhasilan organisasi.
  • 17. 17  Perbedaan Teori modern dengan pendekatan lain:  organisasi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan sebaliknya  keterbukaan dan ketergantungan terhadap lingkungan menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan organisasi tersebut  Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan pendekatan modern sering disebut sebagai pendekatan ketergantungan (contingency). Teori Modern
  • 18. 18 Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun organisasi secara keseluruhan Lingkungan
  • 19. 19 Segmen-Segmen Lingkungan A. Industri; B. Bahan baku; C. Tenaga Kerja; D. Keuangan; E. Pasar; F. Teknologi; G. Kondisi Ekonomi; H. Pemerintah; I. Kebudayaan; I H G F E D C B ORGANISASI A
  • 20. Lingkungan Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalis melalui dimensi kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini menentukan besarnya tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi 20
  • 21. Lingkungan Kompleksitas Lingkungan (keragaman)  Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi Stabilitas Lingkungan  Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen- elemen lingkungan Ketidakpastian Lingkungan (Uncertainty)  Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungan 21
  • 22. 22 Ketidakpastian Lingkungan (Uncertainty) KETIDAKPASTIAN RENDAH KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI Stabil Stabilitas Lingkungan Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit 2. tidak berubah/berubah secara perlahan Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar 2. tidak berubah/berubah secara perlahan Labil KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI KETIDAKPASTIAN TINGGI Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit 2. Selalu mengalami perubahan Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar 2. Selalu mengalami perubahan Sederhana KompleksKompleksitas Lingkungan
  • 23. 23 1. Ketergantungan Sumber 2. Struktur Organisasi 3. Elemen-elemen Perbatasan (Boundary spanning) 4. Diferensiasi dan Integrasi 5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi 6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan (Forecasting) Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
  • 24. 24 Strategi Pengendalian Lingkungan  Mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari lingkungannya  Membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi
  • 25. 25 STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi adalah peta atau skema atau kerangka kerjasama yang menggam- barkan keseluruhan unit kerja, kegiatan serta proses yang terjadi dalam suatu organisasi DIREKTUR KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI
  • 26. 26 Komponen Dasar Struktur Organisasi  Pembagian Tugas-tugas Pada Suatu Organisasi  Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki, Rentang Kendali)  Pengelompokan Individu Menjadi Bagian- bagian Dalam Organisasi Secara Keseluruhan  Sistem Hubungan Dalam Organisasi (Komunikasi, Koordinasi, Dan Pengintegrasian Kegiatan, Secara Vertikal Maupun Horizontal)
  • 27. 27 Bentuk Struktur Organisasi  Struktur Fungsional  Struktur Produk  Struktur Campuran (Hibrida)  Struktur Matriks
  • 28. 28 Struktur Fungsional Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi dengan bagian lain. PIMPINAN Bag. Penelitian dan Pengembangan (PP) Bagian Produksi (PR) Bagian Keuangan (KU) Bagian Pemasaran (PM)
  • 29. 29 Struktur Produk Struktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit menurut jenis produknya. Struktur produk pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis layanan, pasar, konsumen, dll. PIMPINAN Produk 1 Produk 2 Produk 3 PPP PR KU PM PPP PR KU PM PPP PR KU PM
  • 30. 30 Struktur Campuran (Hibrida) Struktur yang mengkombinasikan dua struktur dasar organisasi dengan memperhatikan: – fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi ekonomis dan spesialisasi teknis dikuasai organisasi pusat (sentralisasi). – fungsi-fungsi yang memiliki peran penting bagi setiap produk dimiliki secara lengkap oleh setiap unit organisasi dan terdesentralisasikan.
  • 31. 31 Model Struktur Campuran (Hibrida) Kantor Pusat PP KU Bag. Personalia Produk 1 Produk 2 Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran
  • 32. STRUKTUR MATRIKS 32 Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-masing struktur untuk menghasilkan struktur organisasi yang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut: • kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional maupun produk yang selalu berubah • lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh ketidakpastian dan seringkali berubah. • Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi secara efisien
  • 33. 33 Model Struktur Matriks Pimpinan Organisasi Pimpinan Produk Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan Fungsional Produk 1 Produk 2 Produk 3
  • 34. KEEFEKTIFAN ORGANISASI Tingkat keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai berbagai kriteria keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan atau sasarannya, kemampuan memuaskan memuaskan stakeholder, dan menjaga sustainabilitas organisasi. 34
  • 35. MODEL PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI 35 Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4 model pengukuran efektivitas organisasi: • Model Tujuan Rasional • Model Hubungan Manusia • Model Sistem Terbuka • Model Proses Internal
  • 36. MODEL TUJUAN RASIONAL 36 • Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model ini. • Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar) merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui tindakan yang diatur secara rasional. • Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang bersangkutan • Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.
  • 37. MODEL TUJUAN RASIONAL 37 • Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan tujuan- tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan produktivitas • Kesimpulan model ini sangat menekankan pada perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan produktivitas. • Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.
  • 38. MODEL HUBUNGAN MANUSIA 38 • Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan kelompok kecil sebagai indikator keefektifan organisasi. • Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya pada aspek sosial dan emosional anggota organisasi, pentingnya peranan kelompok kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola perilaku informal. • Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral dalam membangun motivasi pekerja agar selalu menunjukkan prestasi kerjanya.
  • 39. MODEL HUBUNGAN MANUSIA 39 • Model ini menekankan pada moril karyawan, kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek manusia justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini karena tidak memperhatikan organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas individu maupun organisasi
  • 40. MODEL SISTEM TERBUKA 40 • Model ini didasarkan pada asumsi bahwa organisasi tergantung pada pertukaran antara “pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh organisasi tersebut dengan lingkungannya agar bisa bertahan (survival) • Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus hidup organisasi meliputi proses transaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan hidup suatu organisasi bergantung kepada rasio yang baik (favorable) antara input dan output (efisien).
  • 41. MODEL SISTEM TERBUKA 41 • Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan lingkungan • Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih komprehensif daripada model-model yang lain, sebab organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan
  • 42. MODEL PROSES INTERNAL 42 • Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya • Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya kapasitas untuk memproses informasi dengan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan hubungan- hubungan lateral.
  • 43. MODEL PROSES INTERNAL 43 • Model ini memusatkan perhatiannya pada proses pengolahan informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model ini karena mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan proses dari pada mengevaluasi berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak pada kesulitan dalam mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan proses-proses internal organisasi. Penekanan pada proses internal mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan, apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses yang diinginkan.
  • 44. CONTOH RIIL KEEFEKTIFAN ORGANISASI SEKOLAH 44 1. PBM berlangsung dengan keefektifan tinggi 2. Kepemimpinan yang kuat 3. Lingkungsan sekolah aman dan tertib 4. Pengelolaan tenaga pendidik efektif 5. Memiliki budaya mutu 6. Memiliki team work yg kompak, cerdas, dan dinamis 7. Memiliki kewenangan (kemandirian))
  • 45. SEKOLAH EFEKTIF 45 8. Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah & masyarakat 9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen 10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah 11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri secara berkelanjutan 12. Sekolah responsif & antisipatif terhadap kebutuhan
  • 46. SEKOLAH EFEKTIF 46 13. Sekolah memiliki sistem komunikasi yg baik 14. Sekolah memiliki tingkat akuntabilitas tinggi 15. Manajemen lingkungan hidup sekolah bagus 16. Memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas.
  • 47. 47 FLEXIBILITY OPEN SYSTEM MODEL HUMAN RELATION MODEL Means: Flexibility; readiness Ends: Growth; resource acquisition Ends: Human resource development Means: Cohesion; morale EXTERNALINTERNAL Ends: Productivity; efficiency Means: Planning; goal setting Means: Information management; communication Ends: Stability; control CONTROLINTERNAL PROCESS MODEL RATIONAL GOAL MODEL Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh (competing values framework/CVF)
  • 48. 4 TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN ORGANISASI 48 Entrepreneurial (Wirausaha) penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya Collectivity (Kolektivitas) penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan
  • 49. 4 TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN ORGANISASI 49 Formalization And Control (Formalisasi Dan Kontrol) penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatif Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur) penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi
  • 50. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI 50 1. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan Jelas Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur, penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat. 2. Departemenisasi Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi tertentu.
  • 51. ASAS-ASAS ORGANISASI 51 3. Pembagian Kerja Rincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu. 4. Koordinasi Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan tugas antar pejabat. 5. Pelimpahan Wewenang Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.
  • 52. 52 6. Rentangan Kontrol (Span of Control) Jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu. 7. Jenjang Organisasi (Hirarki) Tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu. 8. Kesatuan Perintah (Unity of Command) Tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu. Asas-Asas Organisasi
  • 53. 53 9. Fleksibilitas Kemampuan organisasi untuk melakukan perubahan sebagai penyesuaian tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. 10. Berkelangsungan Kemampuan organisasi untuk mempertahankan aktivitas operasinya secara terus-menerus. 11. Keseimbangan Satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya Asas-Asas Organisasi
  • 54. PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI 54 Model Perilaku pada tingkat Individu Individu Efektivitas Individu (Kinerja) Kepuasan Kerja Desain Kerja MotivasiNilaiPersepsi Sifat
  • 55. PERSEPSI 55 Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi rangsangan yang berasal dari lingkungan. Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu individu terhadap obyek tertentu, manusia atau benda-benda di sekitarnya sehingga pengalaman tiap individu beragam dan sangat bervariasi terhadap satu rangsangan.
  • 56. PROSES PERSEPSI 56 a. Stereotyping Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka evaluasi yang dipelajari pada masa lalu. b. Efek Halo Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang bersifat umum. c. Proyeksi Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau ditolak, oleh orang lain. d. Harapan (Expectancy) Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan. e. Attribution Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku individu lain.
  • 57. SIFAT 57 Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran dan predisposisi seseorang untuk menghadapi aspek- aspek yang dimiliki oleh lingkungannya Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan berpikir, berperasaan dan bertingkah laku. Dan hal ini cenderung menetap dan menjadi karakter pada diri seseorang
  • 58. PRINSIP-PRINSIP DASAR SIKAP MANUSIA 58 • Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama • Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda • Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan bagaimana bertindak • Seseorang memahami lingkungan dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya • Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (afeksi) • Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
  • 59. KOMPONEN-KOMPONEN SIKAP 59 • Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang • Afektif : perasaan seseorang • Tingkah laku : kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sifat yang dimiliki Semakin komplek komponen kognitif yang membangun konsep diri, semakin sulit untuk terjadi perubahan sifat.
  • 60. FUNGSI SIFAT 60 • Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian) • Pertahanan Diri (Ego-defensive) • Penilaian (Value-expressive) • Pengetahuan (Knowledge-Expressive)
  • 61. NILAI 61 Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi yang diharapkan muncul melebihi yang lain. Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang lebih umum dan tahan terhadan perubahan dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar, standar atau kriteria pengembangan dan pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek maupun situasi yang dihadapi.
  • 62. MOTIVASI 62 Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan tiga variable: a. Perkuatan (energizing) Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah kebutuhan ataupun keinginan. b. Perilaku (Tindakan) Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan upaya-upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai dengan perilaku tersebut. c. Tujuan (Insentif) Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2) keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih banyak
  • 63. TEORI MOTIVASI 63 1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham Maslow) 2. Teori motivasi Herzberg 3. Teori motivasi Alderfer (ERG Theory) 4. Teori Motivasi Prestasi McCleland 5. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)
  • 64. TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN (ABRAHAM MASLOW) 64 • Kebutuhan Fisik • Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan • Kebutuhan Sosial • Kebutuhan Penghargaan • Kebutuhan Aktualisasi Diri
  • 65. TEORI MOTIVASI HERZBERG 65 Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (job content) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan (job context) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini disebut Dua Faktor Teori Motivasi dari Herzberg. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen harus memperhatikan faktor motivator (keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab).
  • 66. TEORI MOTIVASI ALDERFER (ERG THEORY) 66 Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan : • Kebutuhan akan keberadaan (existence) • Kebutuhan berhubungan/interaksi (relatedness) • Kebutuhan untuk berkembang (growth need) Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi bersifat kontinum, jadi kebutuha bias muncul secara bersama-sama.
  • 67. TEORI MOTIVASI PRESTASI (DAVID MCCLELAND) 67 David McCleland mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia: • kebutuhan untuk berprestasi • kebutuhan untuk berafiliasi • kebutuhan untuk kekuasaan Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara lain: Suka mengambil resiko yang moderat (moderate risk), memerlukan umpan balik yang segera, memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan tugas
  • 68. TEORI X DAN TEORI Y (DOUGLAS MCGREGOR) 68 Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas sifat-sifat manusia: • Teori X ; sebagian besar orang lebih suka diperintah, tidak bertanggung jawab, dan menginginkan keamanan atas segalanya • Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, kebalikan dari teori X.
  • 69. KEEFEKTIFAN INDIVIDU 69 Untuk mengetahui keefektifan individu, hal yang paling penting adalah dengan mengembangkan filsafat hidup bagi para pegawai, yang secara khusus menampilkan kepercayaan-kepercayaan, ide-ide, prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan dasar yang dilakukan oleh manajemen dengan penghargaan dalam memperlakukan dan mengorganisasikan pegawai dalam bekerja.
  • 70. PENDEKATAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI INDIVIDU 70 1. Pendekatan Manajemen Ilmiah (Scientific Management Approach) dikemukakan oleh F. W. Taylor 2. Pendekatan Hubungan Kemanusiaan (Human Relations Approach) hasil penelitian Hawthorne
  • 71. KEPUASAN KERJA 71 Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang mencapai tujuan kelompok dalam organisasi. Dua pendekatan dalam kepuasan kerja 1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja yang baik 2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja
  • 72. 72 PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI Faktor Latar Belakang Perilaku yang diperlukan Perilaku yang muncul Perilaku Kelompok Kerja Produktivitas Kepuasan Pengembangan Individu Kekuasaan Tujuan Nilai Sistem Pribadi Konsep Diri Kebutuhan dan Orientasi Perilaku Antar Individu Perilaku Antar Kelompok Model Perilaku pada tingkat Kelompok
  • 73. SISTEM PRIBADI INDIVIDU 73 • Tujuan dan kebutuhan • Asumsi-asumsi dan kepercayaan-kepercayaan • Kompetensi • Nilai
  • 74. 74 Kebutuhan Antar Individu 1. Inklusi: kebutuhan akan interaksi dan asosiasi 2. Kontrol: kebutuhan akan kontrol dan kekuasaan 3. Afeksi: kebutuhan akan cinta dan perasaan
  • 75. BENTUK-BENTUK KELOMPOK 75 1. Kelompok Primer 2. Kelompok Formal dan Informal 3. Kelompok Terbuka dan Tertutup 4. Kelompok Referensi
  • 76. KOHESIVITAS 76 Kekuatan yang menarik anggota ke dalam kelompok Kohesivitas ditentukan oleh kondisi-kondisi: 1. persamaan nilai dan tujuan 2. keberhasilan dalam mencapai tujuan 3. tingginya status kelompok 4. kesepakatan atas perbedaan 5. norma-norma yang memadai
  • 77. PERILAKU ANTAR KELOMPOK 77 Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul karena adanya ketergantungan antar kelompok. Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok. Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan bermanfaat terutama untuk: a. Menyerap ketidakpastian b. Mencari alternatif atau subtistusi c. Sentralisasi
  • 78. PERILAKU PADA TINGKAT ORGANISASI 78 Pengembangan Keorganisasian Lingkungan Dalam Lingkungan Luar Manajemen Perubahan Manajemen Konflik Iklim dan Keefektifan Keorganisasian KepemimpinanKomunikasi Model Perilaku pada Tingkat Organisasi
  • 79. KEPEMIMPINAN 79 Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat ini. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas individu maupun kelompok dalam usaha mencapai tujuan organisasi dalalam situasi tertentu. Lingkup kepemimpinan dalam organisasi 1. Wewenang (Authority) Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada orang lain untuk menyelesaikan tugasnya. 2. Kekuasaan (Power) Kemampuan seseorang untuk memerintahkan orang lain melaksanakan suatu tugas tertentu.
  • 80. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN 80 • Kekuasaan paksaan • Kekuasaan legitimasi • Kekuasaan keahlian • Kekuasaan penghargaan • Kekuasaan referensi • Kekuasaan Informasi • Kekuasaan hubungan
  • 81. GAYA KEPEMIMPINAN 81 1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada pegawai dan produksi 2. Gaya kepemimpinan tertutup 3. Gaya kepemimpinan demokratis 4. Gaya kepemimpinan struktural 5. Gaya Kepemimpinan Campuran (sintesa)
  • 82. KOMUNIKASI 82 proses pertukaran informasi diantara dua orang atau lebih. Penerima Umpan balik Ide PengkodeanPesan Tindakan Saluran pengirimanPengirim Interpretasi
  • 83. ADAPTASI ORGANISASI TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN 83 1. Penyesuaian struktur adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi 2. Sistem Manajemen perubahan organisasi secara internal memerlukan penyesuaian dalam sistem manajemen. 3. Subsistem yang adaptif sistem organisasi harus memiliki misi untuk melakukan perubahan dan merekomendasikannya pada manajemen. 4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi teknik-teknik baru yang ada di linkungannya.
  • 84. MODEL PERUBAHAN (KURT LEWIN) 84 1. Pencairan (unfreezing) tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat individu siap untuk melakukan perubahan 2. Perubahan Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang diharapkan adalah adanya internalisasi atas perubahan pada kondisi baru tersebut. 3. Pembekuan (refreezing) Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang terjadi telah secara permanen ada dalam diri individu.
  • 85. TAHAP-TAHAP MANAJEMEN PERUBAHAN 85 1. Identifikasi perilaku 2. Mengukur perilaku 3. Melakukan analisa fungsional 4. Mengembangkan strategi intervensi 5. Evaluasi peningkatan kinerja
  • 86. PENGEMBANGAN ORGANISASI 86 Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah melalui penerapan pengetahuan dan teknik-teknik ilmu perilaku. Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang individu dalam kelompok dan asumsi tentang individu dalam sistem organisasi. Ketiganya memiliki kesamaan dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan pada kondidi yan lebih baik.
  • 87. TAHAPAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN ORGANISASI 87 • Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah – Kebutuhan untuk berubah • Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan • Tahap 3: Diagnosa • Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan) • Tahap 5: Implementasi (pelaksanaan) • Tahap 6: Penyelesaian Program
  • 88. MANAJEMEN KONFLIK 88 Kondisi-kondisi Anteseden Persepsi ttg Konflik Konflik yang terjadi Perilaku yang Muncul Resolusi konflik/tekanan utk penyelesaian konflik resolusi yang disepakati
  • 89. IKLIM ORGANISASI 89 • Kualitas daya tahan organisasi thd kondisi lingkungan • dialami anggota organisasi • mempengaruhi perilaku individu yang ada didalamnya • menggambarkan seperangkat karakter dan efek yang menyertainya • keterkaitan antar bagian dalam organisasi
  • 90. DAFTAR PUSTAKA 90 • Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi, FE-UI, Jakarta • Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Teori Organisasi (suatu pendekatan makro), PAU-UI, Jakarta • Milton, Charles R., 1981, Human Bevaior in Organizations (Three Levels of Behavior), Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N. J • Sutarto, 1995, Dasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta • Thoha, Miftah, 1994, Perilaku Organisasi: Konsep dan Aplikasinya, Rajawali, Jakarta • Umstot, Denis D., 1984, Understanding Organizational Behavior (Concepts and Applications), West Publishing Co, Minnesota