Materi BE & GG Minggu 9: Audit and internal control
1. Materi BE & GG Minggu 10: Risk Management
Forum :
Bank Muamalat indonesia secara berkelanjutan memfokuskan diri pada kecukupan manajemen risiko
yang secara aktif memantau,memperkuat,danmengembangkanketentuaninternal gunamenghasilkan
pertumbuhan bisnis yang sehat serta pertumbuhan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi
pemegangsaham.KegiatanManajemenRisikodi Tahun2016 Perekonomiannasionaldi tahun2016 telah
mencatat kinerja yang relatif baik dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Meskipun demikian, perekonomian Indonesia
masihharusmenghadapi risikoketidakpastian,baikyangbersumberdari global,terkaitarahkebijakanUS
dan Tiongkok serta kenaikan harga minyak dunia, maupun dari dalam negeri terutama terkait dengan
dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi.
Regulatormenilai bahwaketahananindustri perbankansepanjangtahun2016 tetap kuat didukungoleh
memadainya rasio kecukupan modal dan terkendalinya risiko kredit. Meskipun demikian, kondisi
perekonomianyangbelumpulihdari tekananhanyamampumemaculajupertumbuhankreditperbankan
nasional sebesar8,5%yoyperNovember2016,menurundibandingkanperiode yangsamadi tahun 2015
yaitu 9,8% yoy, dengan tren peningkatan rasio kredit bermasalah menjadi 3,2%. Mengantisipasi kondisi
tersebut,sepanjangtahun2016,BankMuamalatindonesiamemperkuatupayaperbaikandankonsolidasi
di bidangmanajemenrisikoyangberfokuspadatigaaspekutama.Pertamaadalahmemperkokohfondasi
manajemenrisiko,di antaranyadenganmelengkapi organisasi padatingkatDireksi yangmembawahkan
fungsi kepatuhan dan manajemen risiko serta melakukan pembenahan tata kelola manajemen risiko
dengan memperkuat implementasi Good Corporate Governance. Kedua, memperkuat fungsi internal
control,antara lainmelalui segregationof duty,penguatanfungsi monitoring,sertaperbaikankebijakan
danprosedur.KetigaadalahpengembangansumberdayamanusiamelaluiimplementasivalueMuamalat
Ideal (Islami,Modern, dan Profesional) melalui berbagai program budaya dengan tujuanagar karyawan
living the values dari risk culture Ideal.
Di sisi internal Bank Muamalat Indonesia, kinerja funding dan financing mulai memperlihatkan
peningkatan pada akhir kuartal IV 2016 sejalan dengan upaya berkesinambungan yang telah dibangun
sejak awal tahun 2016, yaitu perbaikan kualitas pembiayaan yang agresif dan peningkatan efisiensi, dan
diperkuat dengan akselerasi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat dengan arah yang lebih jelas. Ketiga
fokus tersebut diharapkan dapat membawa kinerja Bank Muamalat Indonesia ke arah yang lebih sehat
dan berkesinambungandi tahun2017. KerangkaKerjaManajemenRisikoBankMuamalatmenyusundan
menerapkan kerangka kerja manajemen risiko mengacu pada Kebijakan, Pedoman, dan Prosedur
Manajemen Risiko Bank Muamalat Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dari Bank
Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan.Kerangka kerja manajemen risiko Bank Muamalat Indonesia
merupakan seperangkat strategi, aturan, sarana, dan prasarana yang digunakan untuk
mengimplementasikan konsep dan prinsip manajemen risiko secara komprehensif.
Kerangka kerja manajemen risiko Bank Muamalat disajikan pada gambar berikut ini: Keberhasilan dari
prosesmanajemenrisikosangattergantungpadalandasanbisnisBank,yaituGoodCorporate Governance
dan Corporate Value .Landasantersebutdibangunmelalui penguatanriskawarenessdi seluruhlini kerja
Bank melalui implementasi risk culture, internal communication yang baik, kecukupan training terkait
2. manajemen risiko, dan penerapan reward & punishment sebagaimana diatur dalam Ittifaq Bank
Muamalat. Dengan landasan yang kuat tersebut, Bank melaksanakan dan mengelola proses bisnis yang
tercakup dalam kebijakan, produk, proses dan sumber daya manusia. Pelaksanaan proses bisnis Bank
dilakukandengansenantiasamemperhatikanmitigasirisikoyangmemadai sesuaijenisrisikoinherenyang
dapat diidentifikasi,dalam bentuk risk governance, risk management infrastructure, risk management
process dan risk control system.
Hal tersebutmerupakansalahsatu bentukdari penerapanmanajemenrisikopadasetiapaktivitasbisnis
Bank. Proses pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan atas praktik manajemen risiko juga
merupakan salah satu pilar yang menunjang kegiatan bisnis Bank. Pemantauan dan evaluasi tersebut
dikontribusikan antara lain melalui Komite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee) di level Dewan
Komisaris, Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) di level Direksi, Dewan Pengawas
Syariah(ShariaSupervisoryBoard),danunit manajemenrisiko(RiskManagementUnit).Denganlandasan
dan pilar yang kuat, Bank berupaya untuk mencapai dan melaksanakan corporate strategic dan risk
objective, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek, sesuai dengan risk appetite
untuk menjaga tingkat exposure risiko Bank dan risk management strategy yang disusundengan prinsip
dasar untuk menciptakan nilai tambah bagi para stakeholder.
Pelaksanaan manajemen risiko di Bank Muamalat melibatkanseluruh unsur dalamorganisasi mulai dari
Manajemen hingga karyawan pelaksana. Seluruh unsur tersebut berperan aktif dalam konteks ‘tiga lini
pertahanan’ manajemen risiko seperti di bawah ini: Struktur Pengelolaan RisikoRencana dan Strategi
Pengelolaan Manajemen Risiko Pada tahun 2017, Bank Muamalat merencanakan beberapa perbaikan
untuk mengelola risiko inherenyang ada dan atau meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko,
sejalan dengan visi dan misi Bank Muamalat yang telah dicanangkan akan dicapai dalam kurun waktu
2015-2025. RencanakerjaBankuntuksepuluhtahunmendatangdibagidalamtigaperiodeyangdidukung
dengan rencana manajemen risiko sebagai berikut:
Rencana kerja dan strategi dalam pengembangan dan perbaikan di bidang pengelolaan risiko Bank
diselaraskan dengan rencana kerja Bank untuk sepuluh tahun mendatang di atas dengan tahap- tahap
sebagai berikut:
1. Untuk fase pertama, tema yang ditetapkan untuk pengelolaan risiko pada tahun 2015 – 2017
adalah “Strengthen Risk Management Infrastructure and Risk Culture” dengan fokus pada
penguatan fondasi, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia
melalui peningkatankompetensi,keahliandankemampuanyangsesuai denganstandarindustri.
2. Untuk fase kedua, yaitu tahun 2018 – 2020, selain melanjutkan apa yang telah dilakukan pada
fase pertama, pengelolaan risiko dilakukan dengan tema “Role Model on Risk Management
Practice within Sharia Bank Industry” yang difokuskan pada penguatan tata kelola pengelolaan
risiko beserta risk awareness & risk culture, memastikan ketersediaan kebijakan dan prosedur
yang memadai, serta pelaksanaan fungsi manajemen risiko yang independen dan efektif.
3. Pada fase ketiga yaitu tahun 2021 – 2025, tema yang diangkat untuk pengelolaan risiko adalah
“StrengthenMarketLeadershiponRiskManagementPractice toBenchmarkGlobal Standard”,di
mana padatahap ini diharapkanpengelolaanrisikoBanktelahmemiliki tatakelolasesuaistandar
global dan sistem informasi manajemen risiko yang handal dan terintegrasi,risk awareness dan
risk culture telah kuat dan melekat pada segenap stakeholder, serta fungsi manajemen risiko
secara independen dan efektif berperan sebagai strategic business partner bagi pertumbuhan
3. bisnis yang menguntungkandan berkelanjutan.Tahun 2017 merupakan tahun terakhir dari fase
pertama ini.
Sesuai dengantema“StrengthenRiskManagementInfrastructureandRiskCulture”,sejalandenganyang
telahdilakukanselamaini,padatahun2017pelaksanaanmanajemenrisikomasihdilakukandenganfokus
pada empat pilar utama sebagai berikut:
1. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, dengan cara antara lain:
Memperkuatkoordinasiantaraunitfirstline of defense,secondlineof defense,danthird
line of defense, khususnya meningkatkan sinergi antara risk management unit dan
compliance unit, operation control unit serta internal audit unit. Koordinasi telah
dilaksanakan selama ini dengan output antara lain perbaikan ketentuan internal untuk
aktivitas bisnis Bank;
Membangun bisnis yang fokus pada segmennya, dengan penguatan sumber daya
manusiayangbertujuan untukmeningkatkankompetensidanriskawarenessdari seluruh
jajaran di Bank melalui training, sosialisasi, kunjungancabang, workshopdan campaign.
Pelaksanaanhal ini dilaksanakanantaralaindalambeberapaakademi yangdilaksanakan
oleh Learning Management seperti Risk Management Academy dan mulai dilaksanakan
pada triwulan terakhir 2016;
Meningkatkan keahlian, kompetensi dan kemampuan sumber daya manusia terkait
pengelolaan risiko termasuk dengan mengikutsertakan sumber daya manusia di Bank
untuk memperoleh sertifikasi manajemen risiko;
Meningkatkan produktivitas dari sumber daya manusia melalui performance-based
rewards;
Melakukan kaji ulang atas komposisi anggota dalam suatu unit kerja sesuai dengan
kebutuhan kerja tim, sehingga dapat tercipta pengelolaan sumber daya manusia yang
efektif.
2. Perbaikan Proses Bisnis dan Kebijakan, dengan cara antara lain :
Mengoptimalkan fungsi first line of defense dalam pengelolaan risiko kredit dengan
memperkuat fungsi four eyes principle oleh risk taking unit, serta dalam pengelolaan
risiko operasional melalui pembentukan Risk Champion di risk taking unit. Penguatan
fungsi risk unit sebagai first line of defense telah dimulai pada tahun 2016 dengan
pembentukan financing risk underwriting unit sesuai segmen baik untuk good bank
maupun bad bank;
Menerapkan tatakelola ketentuan internal dan menyempurnakan serta melengkapi
ketentuaninternal sebagaibagiandari pengelolaarisikogunamendukungtargetbisnisdi
tahun 2017
Menyempurnakan dan mengembangkan risk tools yang dapat meminimalkan potensi
risiko dalam proses bisnis dengan berlandaskan pada prinsip kehati-hatian;
Memastikan bahwa setiap perubahan kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
manajemenrisikodanjugapembiayaan,telahdisosialisasikankepadaunitterkaitmelalui
workshop ataupun electronic learning (e-learning);
Menyempurnakan parameter dan metode penilaian profil risiko Bank sehingga sesuai
dengan kondisi Bank dan sejalan dengan ketentuan regulator yang berlaku;
4. Memperkuatriskawarenesspadaseluruh lapisandi Bank Muamalat sebagai bagiandari
budaya sadar risiko.
3. Pengendalian Internal, dengan cara antara lain :
Menerbitkan ketentuan internal terkait dengan manajemen risiko dan kepatuhan serta
melakukan review berkala terhadap ketentuan internal dan Risk Management
Framework;
Mempertajamdanmengoptimalkanfungsi pengawasanmelekatolehoperationscontrol
unit;
Menyempurnakan control checklist sebagai acuan pemeriksaan oleh operationscontrol
unit, baik untuk pemeriksaan operasional cabang, operasional pembiayaan, maupun
pemeriksaan operasional di Kantor Pusat;
Mengembangkan dan membangun kontrol dan limit transaksi operasional;
Melakukan assessment dan review terhadap seluruh proses dan produk Bank sehingga
dapat dilaksanakan dengan mitigasi risiko yang terukur;
Mendukung unit bisnis dalam melakukan kontrol dan mitigasi risiko yang lebih baik
dengan memberikan arahan terkait profil risiko yang dihadapi
Melakukan pengembangan atas Risk Control Self Assessment (RCSA);
4. Sistem Informasi Manajemen dan Pelaporan, dengan antara lain
Mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi, sehingga terdapat keseragaman
data yang digunakan oleh masing-masing unit kerja;
Memperbaiki kualitas data yang dimiliki, sehingga dapat mendukung sistem informasi
yang informatif kepada Manajemen;
Membangunfinancingdashboarddanoperational dashboarduntukprosespemantauan
yang lebih realible dan pelaporan yang lebih akurat kepada Manajemen;
Melakukan penyempurnaan dan pengembangan aplikasi yang mendukung proses
manajemen risiko.
Quiz :
Pengertian dan Manfaat Risk Management
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah
resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk
mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan
dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
Strategi yangdapatdiambil antaralainadalahmemindahkanrisikokepadapihaklain,menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risikoadalah untuk mengurangi risiko yang berbeda- beda yang
berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.
Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,manusia,teknologi, dan
politik. Manfaat Manajemen Resiko / Risk Management :
1. Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
2. Memudahkan estimasi biaya.
5. 3. Memberikanpendapatdanintuisi dalampembuatankeputusanyangdihasilkandalamcarayang
benar.
4. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian
dalam keadaan yang nyata.
5. Memungkinkanbagi parapembuatkeputusanuntukmemutuskanberapabanyakinformasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
7. Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
8. Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam 5 kategori utama yaitu :
1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap
risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan
pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong
meningkatkan public image.
Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung
didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini
(Darmawi, 2005, p. 13).
a. Survival
b. Kedamaian pikiran
c. Memperkecil biaya
d. Menstabilkan pendapatan perusahaan
e. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
f. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
g. Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.