SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)Tahun 2023
Balai Diklat Keagamaan Semarang
PENGENALAN SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN AGAMA
TUJUAN
PEMBELAJARAN Menjelaskan Visi dan
Misi Kementerian
Agama.
Menjelaskan Susunan
Organisasi di Pusat dan
Kanwil
MenguraikanKedudukan
Tugas dan Fungsi
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Agama No
72 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan tata Kerja
Kementerian Agama
Peraturan Menteri Agama No 6
Tahun 2022 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Agama
No 19 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian
Agama
Perpres RI No. 12 Tahun 2023 tentang
Kementerian Agama
KEDUDUKAN DAN TUGAS
• Kementerian Agama berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
• Kementerian Agama dipimpin oleh Menteri.
• Kementerian Agama mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara
FUNGSI
KEMENTERIAN
AGAMA
a. PERUMUSAN, PENETAPAN, DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN bidang Bimas Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, penyelenggaraan haji dan umrah, dan
pendidikan agama dan keagamaan;
b. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS, PEMBINAAN, DAN PEMBERIAN
DUKUNGAN administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Agama;
c. PENGELOLAAN BMN yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama;
d. PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN TUGAS
e. PELAKSANAAN BIMTEK DAN SUPERVISI atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agama di daerah;
f. PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS dari pusat - daerah;
g. PELAKSANAAN DIKLAT, LITBANG di bidang agama dan keagamaan;
h. PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JAMINAN PRODUK HALAL;
i. PERUMUSAN DAN PEMBERIAN REKOMENDASI KEBIJAKAN di bidang agama;
j. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA di bidang
keagamaan; dan
i. PELAKSANAAN DUKUNGAN SUBSTANTIF kepada seluruh unsur organisasi
dilingkungan Kementerian Agama.
Kementerian Agama Melaksanakan Tugas
dan Menyelenggarakan Fungsi:
“KEMENTERIAN AGAMA
yang PROFESIONAL dan ANDAL
dalam
membangun masyarakat
yang
saleh, moderat, cerdas dan unggul
untuk
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berdasarkan
gotong royong”.
Kementerian Agama
(PMA. 18 Tahun 2020)
1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat
beragama;
2. Memperkuat moderasi beragama dan
kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil,
mudah dan merata;
4. Meningkatkan layanan pendidikan yang
merata dan bermutu;
5. Meningkatkan produktivitas dan daya saing
pendidikan;
6. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance).
KEMENTERIAN AGAMA
(PMA. 18 Tahun 2020)
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
3. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
4. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;
5. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen;
6. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;
7. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu;
8. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha;
9. Inspektorat Jenderal;
10. Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM;
11. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
3 Staf Ahli
1.Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan
Keagamaan;
2.Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi
dan Informasi; dan
3.Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
2 Pusat :
1.Pusat Kerukunan Umat Beragama; dan
2.Pusat Bimbingan dan Pendidikan
Khonghucu.
SELAIN UNIT KERJA
MENTERI AGAMA
DIBANTU
oleh
3 (TIGA) STAF AHLI
dan 2 (DUA) PUSAT:
SEKRETARIAT
JENDERAL
Sekretariat Jenderal adalah unsur
pembantu pimpinan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Agama, dipimpin oleh Sekretaris
Jenderal.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Agama dipimpin oleh Direktur Jenderal.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Islam
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
DIREKTORAT
JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM
a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan madrasah, diniyah,
pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan
tinggi keagamaan Islam;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan madrasah,
diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan
pendidikan tinggi keagamaan Islam;
c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidik madrasah,
diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan
pendidikan tinggi keagamaan Islam;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan
agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan
agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
b. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan
Madrasah;
c. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah;
d. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam;
e. Direktorat Pendidikan Agama Islam; dan
f. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM, terdiri atas
DIREKTORAT
JENDERAL
PENYELENGGARAAN
HAJI DAN UMRAH
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah bertanggung jawab
kepada Menteri Agama, dipimpin
oleh seorang Direktur Jenderal
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang
penyelenggaraan haji dan umrah
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
a. perumusan kebijakan di bidang
pembinaan haji dan umrah, pelayanan
haji, dan pengelolaan dana haji, serta
akreditasi penyelenggara ibadah haji
khusus dan umrah;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan haji dan umrah dan
pelayanan haji, serta akreditasi
penyelenggara ibadah haji khusus dan
umrah;
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang penyelenggaraan haji dan
umrah;
d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan dibidang penyelenggaraan haji
dan umrah;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.
Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan
Haji dan Umrah
menyelenggarakan
fungsi:
a. PERUMUSAN KEBIJAKAN di bidang bimas
Islam;
b. PELAKSANAAN PROGRAM bimas Islam
meliputi: Urusan Agama Islam dan pembinaan
Syariah, bina kantor urusan agama dan keluarga
sakinah, penerangan agama Islam,
pemberdayaan zakat, dan pemberdayaan wakaf.
c. PENYUSUNAN NORMA, STANDAR,
PROSEDUR, DAN KRITERIA di bidang bimas
Islam ;
d. PELAKSANAAN bimtek dan evaluasi di bidang
bimas Islam
e. PELAKSANAAN ADMINISTRASI
DirJenderal bimas Islam .
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam;
b. Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah;
c. Direktorat Bina Kantor Urusan
Agama dan Keluarga Sakinah;
d. Direktorat Penerangan Agama Islam;
dan
e. Direktorat Pemberdayaan Zakat dan
Wakaf.
Susunan Organisasi
Direktorat Jenderal
Bimas Islam
DIREKTORAT
JENDERAL
BIMBINGAN
MASYARAKAT
KRISTEN
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri
Agama, dipimpin oleh seorang Direktur
Jenderal.
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang
bimbingan masyarakat Kristen sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan
pendidikan agama dan keagamaan Kristen;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama
dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen;
c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan
agama dan pendidikan agama dan keagamaan
Kristen;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang urusan agama dan pendidikan agama dan
keagamaan Kristen;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang urusan agama dan pendidikan agama
dan keagamaan Kristen;
f. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
DIREKTORAT
JENDERAL
BIMBINGAN
MASYARAKAT
KATOLIK
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Katolik berada di
bawah bertanggung jawab kepada
Menteri Agama dan dipimpin oleh
seorang Direktur Jenderal.
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Katolik mempunyai
tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang bimbingan
masyarakat Katolik sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang urusan agama
dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama
dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik;
c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan
agama dan pendidikan agama dan keagamaan
Katolik;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang urusan agama dan pendidikan agama dan
keagamaan Katolik;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang urusan agama dan
pendidikan agama dankeagamaan Katolik;
f. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.
a. Sekretariat Direktorat
Jenderal Bimbingan
Masyarakat Katolik;
b. Direktorat Urusan
Agama Katolik; dan
c. Direktorat Pendidikan
Katolik.
SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT
JENDERAL BIMBINGAN
MASYARAKAT KATOLIK
DIREKTORAT
JENDERAL
BIMBINGAN
MASYARAKAT
HINDU
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri
Agama, dipimpin oleh seorang
Direktur Jenderal.
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi di bidang
bimbingan masyarakat Hindu sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan
keagamaan Hindu;
b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan
agama dan keagamaan Hindu;
c. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidikan agama dan
keagamaan Hindu;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan
pendidikan Hindu;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang urusan agama
dan pendidikan Hindu;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu;
dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Susunan Organisasi Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat
Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu;
b. Direktorat Urusan Agama
Hindu; dan
c. Direktorat Pendidikan Hindu.
DIREKTORAT
JENDERAL
BIMBINGAN
MASYARAKAT
BUDDHA
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Buddha adalah unsur
pelaksana yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri
Agama, dipimpin oleh seorang Direktur
Jenderal.
Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Buddha mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi di bidang
bimbingan masyarakat Buddha sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
a. perumusan kebijakan di bidang urusan
agama dan pendidikan agama dan
keagamaan Buddha;
b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di
bidang urusan agama dan pendidikan
agama dan keagamaan Buddha;
c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan
pendidikan agama dan keagamaan
Buddha;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang urusan agama dan pendidikan
Buddha;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang urusan agama dan
pendidikan Buddha;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT
BUDDHA
MENYELENGGARAKAN FUNGSI:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Buddha;
dan
Direktorat Urusan dan Pendidikan
Agama Buddha.
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT
BUDDHA
INSPEKTORAT
JENDERAL
Inspektorat Jenderal adalah
unsur pengawas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Agama, yang
dipimpin oleh seorang Inspektur
Jenderal.
Inspektorat Jenderal mempunyai
tugas melaksanakan pengawasan
internal pada Kementerian
Agama.
a. Penyusunan kebijakan teknis
pengawasan internal pada Kementerian
Agama;
b. Pelaksanaan pengawasan internal pada
Kementerian Agama terhadap kinerja
dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan
tertentu atas penugasan Menteri;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan
pada Kementerian Agama;
e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat
Jenderal; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.
INSPEKTORAT JENDERAL
MENYELENGGARAKAN FUNGSI
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. Inspektorat Wilayah I;
c. Inspektorat Wilayah II;
d. Inspektorat Wilayah III;
e. Inspektorat Wilayah IV;
f. Inspektorat Investigasi; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
SUSUNAN ORGANISASI INSPEKTORAT
JENDERAL
BADAN MODERASI
BERAGAMA DAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
Badan Moderasi Beragama dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Agama yang
dipimpin oleh Kepala Badan.
Badan Moderasi Beragama dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pemberian
rekomendasi kebijakandi bidang
moderasi beragamadan
pengembangan sumber daya manusia
di bidang keagamaan
BADAN MODERASI BERAGAMA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis teknis di bidang
moderasi beragama dan pengembangan sumber
daya manusia agama dan keagamaan;
b. Pelaksanaan penguatan di bidang moderasi
beragama;
c. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia
agama dan keagamaan;
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
moderasi beragama dan pengembangan sumber
daya manusia agama dan keagamaan;
e. Pelaksanaan administrasi Badan Moderasi
Beragama dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Susunan organisasi Badan Penelitian
dan Pengembangan,dan Pendidikan
dan Pelatihan terdiri atas:
a. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan,
dan Pendidikan dan Pelatihan;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan
Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan;
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Agama dan Keagamaan;
d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur,
Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi;
e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi
dan
f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan.
BADAN
PENYELENGGARA
JAMINAN PRODUK
HALAL
• Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal adalah unsur
pendukung yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada
Menteri Agama, dipimpin oleh
seorang Kepala.
• Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan
jaminan produk halal sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal menyelenggarakan fungsi;
a. Koordinasi penyusunan kebijakan
teknis, rencana dan program di bidang
penyelenggaraan jaminan produk halal;
b. Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan
produk halal;
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan di bidang
penyelenggaraan jaminan produk halal;
d. Pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan jaminan produk halal;
e. Pelaksanaan administrasi Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal;
dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.
Susunan organisasi Badan
Penyelenggara Jaminan
Produk Halal terdiri atas:
a. Sekretariat Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal;
b. Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal;
c. Pusat Pembinaan dan Pengawasan
Jaminan Produk Halal; dan
d. Pusat Kerja Sama dan Standardisasi
Halal.
STAF AHLI
MENTERI
1. Staf Ahli Bidang Hubungan
Kelembagaan Keagamaan
mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis
kepada Menteri di bidang hubungan
kelembagaan keagamaan.
2. Staf Ahli Bidang Manajemen
Komunikasi dan Informasi
mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis
kepada Menteri di bidang manajemen
informasi dan komunikasi.
3. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak
Asasi Manusia
mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis
kepada Menteri di bidang hukum dan hak
asasi manusia.
PUSAT
1. Pusat Kerukunan Umat Beragama
merupakan unsur pendukung
pelaksanaan tugas Kementerian
Agama yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada
Menteri Agama melalui Sekretaris
Jenderal, dipimpin oleh seorang
Kepala.
Pusat Kerukunan Umat Beragama
mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, standardisasi dan
bimbingan teknis serta evaluasi di
bidang kerukunan umat beragama
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pusat Kerukunan Umat Beragama
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan, rencana operasional di
bidang kerukunan umat beragama;
b. koordinasi pelaksanaan program di bidang
kerukunan umat beragama;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang kerukunan umat beragama;
d. pengembangan komunikasi terhadap aliran
kepercayaan;
e. koordinasi pelaksanaan program
pencegahan dan penanganan masalah
kerukunan umat beragama;
f. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang kerukunan umat beragama; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga.
Susunan organisasi Pusat
Kerukunan Umat
Beragama terdiri atas:
a. Bidang Bina Lembaga
Kerukunan Agama dan Lembaga
Keagamaan;
b. Bidang Harmonisasi Umat
Beragama;
c. Subbagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
▪ Pada Kementerian Agama dapat dibentuk Jabatan
Fungsional sesuai kebutuhan.
▪ Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundangundangan.
▪ Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah
jabatan fungsionalsesuai dengan bidang
keahliannya.
▪ Masing-masing kelompok jabatan fungsional,
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional
senior.
▪ Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
▪ beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional
sebagaimana mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
INSTANSI
VERTIKAL
Instansi Vertikal Kementerian Agama merupakan
instansi pada Kementerian Agama yang
melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian
Agama di daerah.
Instansi Vertikal Kementerian Agama terdiri atas:
▪ Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Berkedudukan d Provinsi, berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Agama,
yang dipimpin oleh seorang Kepala.
▪ Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.
Berkedudukan di Kab/ Kota, berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, yang dipimpin
oleh seorang Kepala.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
menyelenggara:
a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di
provinsi;
b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama;
c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji dan umrah, serta zakat dan
wakaf;
d. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan pendidikan madrasah,
pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan;
e. pembinaan kerukunan umat beragama;
f. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
g. pengoordinasian perencanaan, pengendalian program, dan
pengawasan; dan
h. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait,
dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas
Kementerian Agama.
Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan
dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di kabupaten/kota;
b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama;
c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji danumrah, serta zakat dan wakaf;
d. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan;
e. pembinaan kerukunan umat beragama;
f. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
g. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program; dan
h. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait,
Sebagai contoh Susunan Organisasi Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama :
Susunan organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan, terdiri atas:
a. Bagian Tata Usaha, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
b. Bidang Pendidikan Madrasah, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
c. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
d. Bidang Pendidikan Agama Islam, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
e. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
f. Bidang Urusan Agama Islam, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
g. Bidang Penerangan Agama Islam, dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, terdiri atas kelompok Jabatan
Fungsional.
h. Pembimbing Masyarakat Kristen, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
i. Pembimbing Masyarakat Katolik, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
j. Pembimbing Masyarakat Hindu, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
k. Pembimbing Masyarakat Buddha, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
Sebagai contoh Susunan Organisasi Pada Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/ Kota:
Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batu Bara, Kota
Dumai, Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak,
Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, Kabupaten Luwu Utara Utara,
Kabupaten Morowali, Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Bolang
Mongondow Utara, Kota Kotamobagu, Kabupaten Pulau Buru, Kabupaten
Halmahera Selatan, dan Kabupaten Halmahera Timur terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Pendidikan Islam;
c. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
d. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;
e. Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf;
f. Penyelenggara Kristen; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pelaksanaan tugas pelayanan agama dan
administrasi keagamaan yang tidak berada
dalam struktur organisasi pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dilakukan
oleh Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi dan Subbag Tata
Usaha pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota
1. PENGENALAN SOTK.pdf

More Related Content

What's hot

Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesWiandhariEsaBBPKCilo
 
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-temanna #LABEDDU
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxMahyudinnorMahyudinn1
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptx
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptxPengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptx
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptxsitialiakbar
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxAlish722569
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVSujud Marwoto
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Ardi Susanto
 
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 20179. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 2017KutsiyatinMSi
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkptemanna #LABEDDU
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--temanna #LABEDDU
 
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaPedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaMattula Ada
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asnKutsiyatinMSi
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaianDian Oktavia
 

What's hot (20)

National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkes
 
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptx
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptxPengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptx
Pengenalan Jabatan PPPK EDIT di peraturan baru .pptx
 
Profesionalisme ASN
Profesionalisme ASNProfesionalisme ASN
Profesionalisme ASN
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptx
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
 
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 20179. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkp
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaPedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian
 

Similar to 1. PENGENALAN SOTK.pdf

materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptx
materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptxmateri_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptx
materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptxMINurulHudaChannel
 
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012Sosialisasi pp no 21 tahun 2012
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012Dide Didedide
 
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdf
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdfkebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdf
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdfMaulanFazry1
 
SOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxSOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxasepaziz001
 
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudHadi Wuryanto
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxIMADEJIWAASTIKA
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxviviednopidtrianis
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxviviednopidtrianis
 
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.pptKebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.pptDinarDorotea
 
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021CIkumparan
 
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptx
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptxPembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptx
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptxHendraKismantono
 
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptx
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptxMATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptx
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptxssuserbf1e7e2
 
Press release
Press releasePress release
Press releasedjamban
 
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013Ibnu Abdillah
 
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxFix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxKementerianAgamaKota2
 

Similar to 1. PENGENALAN SOTK.pdf (20)

materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptx
materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptxmateri_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptx
materi_bimtek_Ortala_Kakanwil_2019.pptx
 
Sosialisasi pma nomor 13 tahun 2012
Sosialisasi pma nomor 13 tahun 2012Sosialisasi pma nomor 13 tahun 2012
Sosialisasi pma nomor 13 tahun 2012
 
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012Sosialisasi pp no 21 tahun 2012
Sosialisasi pp no 21 tahun 2012
 
KEBIJAKAN KEMENAG.pptx
KEBIJAKAN KEMENAG.pptxKEBIJAKAN KEMENAG.pptx
KEBIJAKAN KEMENAG.pptx
 
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdf
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdfkebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdf
kebijakankemenag-230406002314-a7f329e4.pdf
 
SOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxSOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptx
 
1618 kmdn 26_2003
1618 kmdn 26_20031618 kmdn 26_2003
1618 kmdn 26_2003
 
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
 
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.pptKebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
 
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
 
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptx
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptxPembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptx
Pembinaan UKS di sekolah dasar SD Negeri.pptx
 
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptx
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptxMATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptx
MATERI-PAK YUMI RUSLI-OKU 25-26 Peb 2021.pptx
 
KKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALANKKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALAN
 
Press release
Press releasePress release
Press release
 
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013
Program kerja kegiatan ekstrakurikuler pramuka implementasi kurikulum 2013
 
Uks kecamatan
Uks kecamatanUks kecamatan
Uks kecamatan
 
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxFix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (13)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

1. PENGENALAN SOTK.pdf

  • 1. Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)Tahun 2023 Balai Diklat Keagamaan Semarang PENGENALAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan Visi dan Misi Kementerian Agama. Menjelaskan Susunan Organisasi di Pusat dan Kanwil MenguraikanKedudukan Tugas dan Fungsi
  • 3. Dasar Hukum Peraturan Menteri Agama No 72 Tahun 2022 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian Agama Peraturan Menteri Agama No 6 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama No 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama Perpres RI No. 12 Tahun 2023 tentang Kementerian Agama
  • 4. KEDUDUKAN DAN TUGAS • Kementerian Agama berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. • Kementerian Agama dipimpin oleh Menteri. • Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
  • 5. FUNGSI KEMENTERIAN AGAMA a. PERUMUSAN, PENETAPAN, DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN bidang Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, penyelenggaraan haji dan umrah, dan pendidikan agama dan keagamaan; b. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS, PEMBINAAN, DAN PEMBERIAN DUKUNGAN administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agama; c. PENGELOLAAN BMN yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama; d. PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN TUGAS e. PELAKSANAAN BIMTEK DAN SUPERVISI atas pelaksanaan urusan Kementerian Agama di daerah; f. PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS dari pusat - daerah; g. PELAKSANAAN DIKLAT, LITBANG di bidang agama dan keagamaan; h. PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JAMINAN PRODUK HALAL; i. PERUMUSAN DAN PEMBERIAN REKOMENDASI KEBIJAKAN di bidang agama; j. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA di bidang keagamaan; dan i. PELAKSANAAN DUKUNGAN SUBSTANTIF kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Kementerian Agama. Kementerian Agama Melaksanakan Tugas dan Menyelenggarakan Fungsi:
  • 6. “KEMENTERIAN AGAMA yang PROFESIONAL dan ANDAL dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”. Kementerian Agama (PMA. 18 Tahun 2020)
  • 7. 1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama; 2. Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama; 3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata; 4. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu; 5. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan; 6. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). KEMENTERIAN AGAMA (PMA. 18 Tahun 2020)
  • 8. 1. Sekretariat Jenderal; 2. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; 3. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; 4. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; 5. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen; 6. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik; 7. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu; 8. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; 9. Inspektorat Jenderal; 10. Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM; 11. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
  • 9. 3 Staf Ahli 1.Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan; 2.Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi; dan 3.Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2 Pusat : 1.Pusat Kerukunan Umat Beragama; dan 2.Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu. SELAIN UNIT KERJA MENTERI AGAMA DIBANTU oleh 3 (TIGA) STAF AHLI dan 2 (DUA) PUSAT:
  • 10. SEKRETARIAT JENDERAL Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
  • 11.
  • 12. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama dipimpin oleh Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Islam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 13. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidik madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan madrasah, diniyah, pondok pesantren, pendidikan agama Islam, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 14. a. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; b. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah; c. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah; d. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam; e. Direktorat Pendidikan Agama Islam; dan f. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, terdiri atas
  • 15. DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 16. a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan haji dan umrah, pelayanan haji, dan pengelolaan dana haji, serta akreditasi penyelenggara ibadah haji khusus dan umrah; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan haji dan umrah dan pelayanan haji, serta akreditasi penyelenggara ibadah haji khusus dan umrah; c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan haji dan umrah; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang penyelenggaraan haji dan umrah; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi:
  • 17.
  • 18. a. PERUMUSAN KEBIJAKAN di bidang bimas Islam; b. PELAKSANAAN PROGRAM bimas Islam meliputi: Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah, bina kantor urusan agama dan keluarga sakinah, penerangan agama Islam, pemberdayaan zakat, dan pemberdayaan wakaf. c. PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA di bidang bimas Islam ; d. PELAKSANAAN bimtek dan evaluasi di bidang bimas Islam e. PELAKSANAAN ADMINISTRASI DirJenderal bimas Islam .
  • 19. a. Sekretariat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; b. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; c. Direktorat Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah; d. Direktorat Penerangan Agama Islam; dan e. Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Bimas Islam
  • 20. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
  • 21. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen; b. pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen; c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen; f. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 23. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik berada di bawah bertanggung jawab kepada Menteri Agama dan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Katolik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
  • 24. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik; b. pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik; c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dankeagamaan Katolik; f. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 25. a. Sekretariat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik; b. Direktorat Urusan Agama Katolik; dan c. Direktorat Pendidikan Katolik. SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
  • 26. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang bimbingan masyarakat Hindu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 27. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Hindu; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Hindu; c. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan Hindu; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan pendidikan Hindu; e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang urusan agama dan pendidikan Hindu; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 28. Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu terdiri atas: a. Sekretariat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu; b. Direktorat Urusan Agama Hindu; dan c. Direktorat Pendidikan Hindu.
  • 29. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang bimbingan masyarakat Buddha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 30. a. perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Buddha; b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Buddha; c. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan Buddha; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan pendidikan Buddha; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang urusan agama dan pendidikan Buddha; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA MENYELENGGARAKAN FUNGSI:
  • 31. a. Sekretariat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; dan Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha. SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA
  • 32. INSPEKTORAT JENDERAL Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, yang dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal. Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan internal pada Kementerian Agama.
  • 33. a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal pada Kementerian Agama; b. Pelaksanaan pengawasan internal pada Kementerian Agama terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; d. Penyusunan laporan hasil pengawasan pada Kementerian Agama; e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. INSPEKTORAT JENDERAL MENYELENGGARAKAN FUNGSI
  • 34. a. Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. Inspektorat Wilayah I; c. Inspektorat Wilayah II; d. Inspektorat Wilayah III; e. Inspektorat Wilayah IV; f. Inspektorat Investigasi; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. SUSUNAN ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL
  • 35. BADAN MODERASI BERAGAMA DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama yang dipimpin oleh Kepala Badan. Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pemberian rekomendasi kebijakandi bidang moderasi beragamadan pengembangan sumber daya manusia di bidang keagamaan
  • 36. BADAN MODERASI BERAGAMA DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis teknis di bidang moderasi beragama dan pengembangan sumber daya manusia agama dan keagamaan; b. Pelaksanaan penguatan di bidang moderasi beragama; c. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia agama dan keagamaan; d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang moderasi beragama dan pengembangan sumber daya manusia agama dan keagamaan; e. Pelaksanaan administrasi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 37. Susunan organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan,dan Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas: a. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan; d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi; e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi dan f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.
  • 38. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL • Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal adalah unsur pendukung yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, dipimpin oleh seorang Kepala. • Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan jaminan produk halal sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
  • 39. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal menyelenggarakan fungsi; a. Koordinasi penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang penyelenggaraan jaminan produk halal; b. Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang penyelenggaraan jaminan produk halal; d. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan jaminan produk halal; e. Pelaksanaan administrasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
  • 40. Susunan organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal terdiri atas: a. Sekretariat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal; b. Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal; c. Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal; dan d. Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal.
  • 41. STAF AHLI MENTERI 1. Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang hubungan kelembagaan keagamaan. 2. Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang manajemen informasi dan komunikasi. 3. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang hukum dan hak asasi manusia.
  • 42. PUSAT 1. Pusat Kerukunan Umat Beragama merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal, dipimpin oleh seorang Kepala. Pusat Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang kerukunan umat beragama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 43. Pusat Kerukunan Umat Beragama menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan, rencana operasional di bidang kerukunan umat beragama; b. koordinasi pelaksanaan program di bidang kerukunan umat beragama; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerukunan umat beragama; d. pengembangan komunikasi terhadap aliran kepercayaan; e. koordinasi pelaksanaan program pencegahan dan penanganan masalah kerukunan umat beragama; f. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerukunan umat beragama; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
  • 44. Susunan organisasi Pusat Kerukunan Umat Beragama terdiri atas: a. Bidang Bina Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan; b. Bidang Harmonisasi Umat Beragama; c. Subbagian Tata Usaha; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
  • 45. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL ▪ Pada Kementerian Agama dapat dibentuk Jabatan Fungsional sesuai kebutuhan. ▪ Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. ▪ Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsionalsesuai dengan bidang keahliannya. ▪ Masing-masing kelompok jabatan fungsional, dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior. ▪ Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan ▪ beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 46. INSTANSI VERTIKAL Instansi Vertikal Kementerian Agama merupakan instansi pada Kementerian Agama yang melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama di daerah. Instansi Vertikal Kementerian Agama terdiri atas: ▪ Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Berkedudukan d Provinsi, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama, yang dipimpin oleh seorang Kepala. ▪ Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota. Berkedudukan di Kab/ Kota, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Wilayah Kementerian Agama Provinsi, yang dipimpin oleh seorang Kepala.
  • 47. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menyelenggara: a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di provinsi; b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama; c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji dan umrah, serta zakat dan wakaf; d. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan pendidikan madrasah, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan; e. pembinaan kerukunan umat beragama; f. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi; g. pengoordinasian perencanaan, pengendalian program, dan pengawasan; dan h. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian Agama.
  • 48. Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di kabupaten/kota; b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama; c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji danumrah, serta zakat dan wakaf; d. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan; e. pembinaan kerukunan umat beragama; f. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi; g. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi program; dan h. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait,
  • 49. Sebagai contoh Susunan Organisasi Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama : Susunan organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, terdiri atas: a. Bagian Tata Usaha, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. b. Bidang Pendidikan Madrasah, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. c. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. d. Bidang Pendidikan Agama Islam, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. e. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. f. Bidang Urusan Agama Islam, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. g. Bidang Penerangan Agama Islam, dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. h. Pembimbing Masyarakat Kristen, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. i. Pembimbing Masyarakat Katolik, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. j. Pembimbing Masyarakat Hindu, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional. k. Pembimbing Masyarakat Buddha, terdiri atas kelompok Jabatan Fungsional.
  • 50.
  • 51. Sebagai contoh Susunan Organisasi Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota: Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batu Bara, Kota Dumai, Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, Kabupaten Luwu Utara Utara, Kabupaten Morowali, Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Bolang Mongondow Utara, Kota Kotamobagu, Kabupaten Pulau Buru, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Halmahera Timur terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Islam; c. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; d. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; e. Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf; f. Penyelenggara Kristen; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
  • 52. Pelaksanaan tugas pelayanan agama dan administrasi keagamaan yang tidak berada dalam struktur organisasi pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dilakukan oleh Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Subbag Tata Usaha pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota