Jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat terdiri dari dua jenjang, yaitu jabatan fungsional ahli dan terampil. Jabatan fungsional ahli meliputi kegiatan pengembangan pengetahuan dan konsep, sedangkan jabatan fungsional terampil meliputi kegiatan keterampilan. Angka kredit untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat didasarkan pada unsur utama dan penunjang seperti pendidikan, pengalaman, dan seminar.
4. ASN
(Aparatur Sipil Negara)
“ “
JABFUNG PKM
UU No 5 thn 2014
- Pegawai Negeri Sipil
- Pegawai Pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat
Tenaga pelaksana Teknis Fungsional yg berstatus di lingkungan Kementerian Kesehatan serta instansi di luar Kemkes yang
mengemban tugas, tanggungjawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan secara profesional
6. Kebijakan Nasional
Pengembangan Kompetensi dalam UU ASN
Jaminan bahwa setiap ASN mendapatkan
hak Pengembangan kompetensi setiap
tahun dalam rangka pengembangan
kariernya : 20 JP/tahun/PNS;
Pengembangan Kompetensi harus
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi
Kegiatan Pengembangan Kompetensi harus
terekam dalam Sistem Informasi
Pengembangan Kompetensi ASN Nasional
01
02
03
04
05
06
UU ASN telah meletakkan dasar yang
kuat bagi perwujudan Birokrasi Kelas
Dunia melalui profesionalitas ASN;
Variasi jenis kegiatan pengembangan
kompetensi yang dapat dilakukan
Keharusan Penyusunan Rencana
Pengembangan Kompetensi bagi setiap
instansi yang tertuang dalam penganggaran
7. JABATAN FUNGSIONAL DALAM ASN
Jabatan Fungsional Keahlian dan Jabatan Fungsional Keterampilan:
Pemula;
Terampil;
Mahir; dan
Ahli pertama;
Ahli muda;
Ahli madya; dan
JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN, JABATAN FUNGSIONAL KETERAMPILAN,
Ahli utama Penyelia
8. JABATAN APARATUR
SIPIL NEGARA (ASN)
JABATAN ADIMINISTRASI
adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan
publik serta administrasi
pemerintahan dan
pembangunan.
JABATAN FUNGSIONAL
adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan
tertentu.
JABATAN PIMPINAN TINGGI
adalah sekelompok jabatan
tinggi pada instansi pemerintah
TUGAS
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
melaksanakan
tugas pelayanan
berdasarkan
profesi jabatan
fungsional
keahlian
dan/atau
keterampilan
tertentu
memiliki peran
sebagai
pelaksana tugas
di bidang
pelayanan dan
profesi jabatan
fungsional yang
berdasarkan
pada keahlian
dan/atau
keterampilan
tertentu
PERAN
berkedudukan
dibawah dan
bertanggung
jawab secara
langsung pada
pejabat pimpinan
tinggi atau pejabat
administrasi yang
memiliki
keterkaitan
dengan
pelaksanaan tugas
jabatan fungsional
tertentu
KEDUDUKAN
10. LATAR BELAKANG & DASAR PEMIKIRAN
• Adanya Penataan Organisasi yang berdampak pada
penataan ASN-PNS pada Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah.
• Adanya Kebijakan Penguatan dan Pengembangan
PNS dalam Jabatan Fungsional
• Dalam rangka pengembangan karier dan
profesionalisme serta peningkatan kinerja
organisasi
• Pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
11. DASAR HUKUM
JABATAN FUNGSIONAL PKM
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
1
4
5
6
7
9
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
2
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MA
NAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 116 TAHUN 2014 TENTANG TATA RUMPU
N JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 60 TAHUN 2016
TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN DAN JABATAN
FUNGSIONAL NONKESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 30 TAHUN 2018
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NO 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KE
MENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI PAN – RB NOMOR 42 TAHUN 2018
TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM J
ABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011
TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
12. Pejabat Fungsional
PKM Ahli
Pejabat Fungsional
PKM Terampil
Adalah Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
yang pelaksanaan tugasnya
meliputi kegiatan teknis
operasional yang bersifat
keterampilan di bidang
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
dalam mendukung upaya
pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan.
Adalah Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan
pengetahuan, penerapan konsep dan
teori, ilmu dan seni untuk pemecahan
masalah dan proses pembelajaran
dengan cara yang sistematis di bidang
Penyuluh Kesehatan Masyarakat dalam
mendukung upaya pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan.
14. Memenuhi syarat pengangkatan pertama.
Memiliki pengalaman dalam bidang Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat sekurang-kurangnya 2 ta
hun
Usia maksimal 5 ( lima) tahun sebelum mencapai
BUP (batas usia pensiun).
DP-3/SKP satu tahun terakhir “Baik”.
Pangkat ditetapkan sama dengan pangkat yang
dimiliki, jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan
perolehan AK yang berasal dari Unsur Utama dan
Penunjang, setelah PAK nya ditetapkan oleh Peja
bat ybw
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
Alih Tugas ……
15. KOMPOSISI Angka Kredit
Unsur Utama
80% 20%
1. Pendidikan :
a. Pendidikan sekolah ( Ijazah/Gelar)
b. Diklat fungsional ( STTPL)
2. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
3. Pengembangan Penyuluhan Kes. Masy.
4. Pengembangan Profesi
Penunjang
1. Mengajar/melatih dlm bidang kesehatan.
2. Mengikuti seminar/lokakarya
3. Menjadi anggota organisasi profesi
4. Menjadi anggota Tim Penilai
5. Memperoleh gelar kesarjanaan lain
6. Memperoleh tanda jasa/piagam penghargaan
16. MELAKSANAKAN TUGAS
DI BAWAH JENJANG JABATANNYA
100 % 80%
Pejabat fungsional yang melaksanakan
tugas satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sama dengan angka kredit dari
setiap butir kegiatan yang dilakukan.
Pejabat fungsional yg melaksanakan
tugas satu tingkat di atas jenjang
jabatannya, angka kredit yang
diperoleh ditetapkan sebesar 80 %
(delapan puluh persen) dari setiap
butir kegiatan yang dilakukan
17. Jenjang
JF PKM Ahli
Jenjang
JF PKM Terampil
1. PKM Pelaksana (Pengatur Muda Tk.I Gol.
II c – Pengatur Gol. II d)
2. PKM Pelaksana Lanjutan (Penata Muda
Gol. III a – Penata Muda Tk.I Gol. III b)
3. PKM Penyelia (Penata Gol. III c – Penata
Tk.I Gol. III d)
1. PKM Pertama (Penata Muda Gol. III a –
Penata Muda Tk.I Gol. III b)
2. PKM Muda (Penata Gol. III c – Penata Tk.I
Gol. III d)
3. PKM Madya (Pembina Gol. IV a –
Pembina Utama Muda Gol. IV c)
4. PKM Utama (Pembina Gol. IV c –
Pembina Utama Muda Gol. IV e ) ...usulan
Permenpan
18. Keuntungan Menjadi Pemangku Jabatan
Fungsional
• Berpeluang memperoleh kepangkatan yang lebih tinggi tanpa dibatasi
oleh pendidikan yang tertinggi yang dimiliki
• Berpeluang memperoleh kenaikan pangkat lebih cepat
• Berpeluang meningkatkan profesionalisme di bidang penyuluhan
kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan yang lebih luas
• Berpeluang mengembangkan kreativitas lebih bebas
• Berpeluang berkarya lebih mandiri
• Berpeluang memperoleh tunjangan jabatan fungsional sesuai
peraturan yang ada
• Terbuka kesempatan untuk berpindah jalur ke jabatan struktural
19. 1. Pejabat fungsional lebih banyak bekerja dengan metode serta
dlm melakukan pekerjaannnya bersifat madiri tanpa banyak
dilandasi oleh sifat2 atasan - bawahan;
2. Kenaikan pangkatnya berdasarkan kinerja pejabat ybs, dan
diukur dgn kemampuan melaksanakan kegiatan yg memiliki nilai
kredit tertentu;
3. Jenjang pangkatnya tidak tergantung kepada dasar pendidikan
maupun eselon;
4. Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan profesionalisme,
jadi seorang jabfung dituntut profesionalismenya dlm bidang
tertentu;
5. Berhak atas tunjangan jabatan fungsional yang ditetapkan oleh
pemerintah.
20. 20
Peraturan Kepala BKN
Nomor 28 Tahun 2005
Tanggal 28 Desember 2005
ANGKA KREDIT PENDIDIKAN
TINGKAT AHLI
No Pendidikan
Angka Kredit
Lama Baru
1. Sarjana (S1)/D-IV 75 100
2.
Dokter/Apoteker/
Magister (S2)
100 150
3. Doktor (S3 ) 150 200
21. 21
Peraturan Kepala BKN
Nomor 28 Tahun 2005
Tanggal 28 Desember 2005
ANGKA KREDIT PENDIDIKAN
TINGKAT TRAMPIL
No Pendidikan
Angka Kredit
Lama Baru
1. SMA 20 25
2. DII 25 40
3. D III 40 60
22. Lamanya Pelatihan dan Jumlah AK
No Lamanya AK
1. Lamanya lebih dari 960 jam 15
2. Lamanya antara 641– 960 jam 9
3. Lamanya antara 481- 640 jam 5
4. Lamanya antara 161 - 480 jam 3
5. Lamanya antara 81 -160 jam 2
6. Lamanya antara 30 – 80 jam 1
23. Karya Tulis disusun bersama
1. Penulis Utama 60 %
2. Penulis Pembantu 40 %
3. Jumlah penulis pembantu sebanyak-banyaknya 3 ( tiga )
orang
Contoh :
Suatu karya tulis ditulis oleh 4 orang,
kalau karya tulis tsb, diberikan nilai
angka kredit sebesar 12,50 maka :
1 (satu ) orang
Penulis Utama
60 % x 12,50 = 7,50
1
3 ( tiga ) orang
Penulis Pembantu
40 % x 12,50 = 1,667
3
24. CONTOH
A,B,C dan D, bersama-sama membuat karya tulis di
bidang penyuluhan kesehatan dan telah dipublikasikan
di Majalah.
A, adalah penulis Utama sedangkan B,C, dan D, adalah
penulis pembantu. Penghitungan AK masing-2 adalah
sebagai berikut:
1. A adalah 60% x 6 AK = 3,6 (AK)
2. B adalah 40%/3x6 AK = 0,8 (AK)
3. C adalah 40%/3x6 AK = 0,8 (AK)
4. D adalah 40%/3x6 AK = 0,8 (AK)
26. Pejabat yang Berwenang
PEJABAT
PENETAP
ANGKA KREDIT
TIM PENILAI
ANGKA KREDIT
PEJABAT PENGUSUL
ANGKA KREDIT
tim penilai yang
dibentuk dan ditetapkan
oleh pejabat yang
berwenang dalam
rangka untuk membantu
penetapan angka kredit
Penyuluh Kesehatan
Masyarakat;
pejabat yang berwenang
mengusulkan angka
kredit Penyuluh
Kelehatan Masyarakat;
pejabat yang
berwenang
penetapan angka
kredit Penyuluh
Kesehatan
Masyarakat;
28. DUPAK
(Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit)
formulir berisi keterangan perorangan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan
butir kegiatan yang dinilai dan harus
diisi oleh Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dalam rangka penetapan
angka kredit;
29. PAK (Penetapan Angka Kredit)
formulir yang berisi keterangan
perorangan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dan satuan nilai dari hasil
penilaian butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang telah dicapai oleh Penyuluh
Kesehatan Masyarakat yang telah
ditetapkan oleh pejabat Penetap Angka
Kredit;
30. Permasalahan yang Sering Muncul
• Ketidaksesuaian bukti fisik dengan butir-butir kegiatan
• Kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan jenjang jabatan
• Belum ada tim penilai di tingkat daerah
• Tim penilai daerah belum memahami cara penilaian DUPAK
36. Lampiran III : Keputusan bersama
Menteri Kesehatan dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara
Nomor : 733/Menkes/SKB/IV/2002
Nomor : 10 tahun 2002
Tanggal : 14 Juni 2002
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Daratista
NIP : 199999999999
Pangkat/Golongan ruang : Penata Tk.I - III/c
Jabatan : Ka.PKM Pangkal Pinang
Unit kerja : PKM Pangkal Pinang
Menyatakan bahwa :
Nama : Dahlia
NIP : 198005122005122001
Pangkat/Golongan ruang/TMT : Pengatur - II/c (01-04-2002)
Jabatan : -
Unit kerja : PKM Pangkal Pinang
Telah melakukan kegiatan pelayanan keperawatan sebagai berikut :
No Uraian Kegiatan Pelayanan Keperawatan Tanggal Satuan Hasil
Jumlah Volume Kegi
atan
Jumlah AK Keterangan/ Bukti fisik
Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun rencana lima tahunan:
Juli S/d Des 2011
Lap. 713 0,003 0,023
Mengolah data tabulasi
2 Mengolah data pengamatan:
Juli S/d Des 2011
Rumusan 900 0,001 0,028
Tabulasi
3 Mengumpulkan data biokimia gizi sesuai
Juli S/d Des 2011
Rencana 636 0,001 0,010
kelompok sasaran tertentu
TOTAL 47,959
Demikianlah pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
……………………….. ,……………………….
Atasan langsung
Daratista
NIP:
37. Contoh Bukti Fisik
Unsur Utama
• Ijazah
• Sertifikat mengikuti pelatihan
• Dokumen rencana tahunan
• Surat tugas melaksanakan
kegiatan
• Surat tugas
• Laporan melaksanakan kegiatan
(uji coba, evaluasi, dsb)
• Makalah/karya tulis
• Buku
• dsb
38. Unsur Penunjang
Sertifikat mengikuti Seminar Nasional/Internasional
SK Tim Penilai Jabfung
SK Pengurus Organisasi Profesi Tingkat Pusat/Daerah
41. PENTING dalam pengajuan DUPAK!
1. Pengumpulan angka kredit dari unsur utama minimal 80% dan
unsur penunjang maksimal 20 %
2. Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
3. Diterima sesuai jadwal yang ditetapkan, selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat diterima oleh tim
penilai
42. PENTING dalam pengajuan DUPAK!
4. Kenaikan pangkat periode April angka kredit ditetapkan
selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang
bersangkutan.
5. Kenaikan pangkat periode Oktober angka kredit ditetapkan
selambat-lambatnya pada bulan Juli.
6. Dilengkapi bukti fisik a.l: Fotokopi Ijazah, STTPL dan Surat
Pernyataan melakukan kegiatan (SPMK).
7. DUPAK yg lengkap diserahkan kepada Ketua Tim Penilai yang
akan membagi tugas kepada anggota tim.