SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH KONSEP PERILAKU KESEHATAN
Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
(unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-dasar-perilaku-kesehatan.html
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang : .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah : ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan : ....................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian perilaku : .......................................................................................................... 3
2.2 Definisi kesehatan : ............................................................................................................. 4
2.3 Definisi perilaku kesehatan : ......................................................................................... 5
2.4 Perubahan perilaku sehat : ............................................................................................ 8
2.5 Hubungan kesehatan dengan perilaku : ................................................................ 10
2.6 Pencegahan, tujuan dan dampak hidup sehat : ................................................ 11
2.7 Upaya perubahan perilaku sehat : ............................................................................ 12
2.8 Teory perilaku kesehatan dan perubahannya : ............................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan : ............................................................................................................................ 18
3.2 Saran : .......................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA : .................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang
yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain
ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi
menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.
Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma
yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan,
kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal yang
tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan
yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan
yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan tentang cuci
tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika mencuci tangan
adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan
revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku
tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan
tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang hubungan
kesehatan dengan perilaku, factor-faktor penyebab rendahnya perilaku yang
baik, dampaknya serta control perilaku kearah yang lebih baik, sesuai dengan
judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?
2. Apa hubungan ilmu perilaku dengan kesehatan?
3. Bagaimana upaya perubahan perilaku kesehatan?
4. Apa saja teori – teori perilaku kesehatan dan perubahannya?
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
hubungan kesehatan terhadap perilaku serta hal-hal yang terkait terhadap
perilaku dan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan
baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor
yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa interaksi itu
sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan
penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting
untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama ia mampu
mengubah perilaku tersebut.
Dilihat dari Segi Biologis:
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)
yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup
mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena mempunyai
aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat
diamati pihak luar
Dilihat dari Segi Psikologis
Menurut Skiner (1938), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang
te rhadap stimulus (rangsangan dari luar. pengertian itu dikenal dengan teori
S-O-R (stimulus-organisme-respons). skiner membedakan respons tersebut
menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive) dan operant response
(instrumental response).
Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme
atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut.
Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri manusia dan
tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya berpikir ,
tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung. Perilaku sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata makan
disebut overt behavior.
2.2 Definisi Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit
akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi
aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat
mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan. konsep sehat
yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan
harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik,
mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian
integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan
suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual
dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya.
2.3 Perilaku Sehat
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari
konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health
knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek
kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar
tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit analisis penelitian.
Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi :
1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa
yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan,
seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-
faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang
fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari
kecelakaan.
2. Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau
penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap
terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, sikap
tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari
kecelakaan.
3. Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua
kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti
tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap
faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, tindakan
tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari
kecelakaan.
Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku
kesehatan. Menurut Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk
pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang
menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya
yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan Cobb
mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah
penyakit pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”.
Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai
respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-
sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti
lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain,
perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
(unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi
diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan
mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan
Perilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai, persepsi
dan elemen kognitif lainnya yang mendasari tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk
pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran
melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat diperlihatkan oleh
individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu
mereka betul-betul sehat.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih rinci perilaku kesehatan
mencakup :
1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia
merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan
penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat
pencegahan penyakit
a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga.
b) Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk
mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga perilaku untuk tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.
c) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha
mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitas kesehatan atau
pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional.
d) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari
penyakit misalnya melakukan diet, melakukan anjuran dokter selama masa
pemulihan.
2) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup
respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan
obat – obat.
3)Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan, persepsi,
sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur – unsur yang terkandung di
dalamnya., pengelolaan makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan
tubuh kita.
4) Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap
lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia. Lingkup
perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan.itu sendiri.
Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:
1.Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b.Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit.
c.Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath
Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada
saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari
mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar
negeri.
3.Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli lain (Becker, 1979) membuat
klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini.
a.Perilaku hidup sehat
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatikan kesehatannya.
Perilaku ini mencakup antar lain :
(1) Menu seimbang
(2) Olahraga teratur
(3) Tidak merokok
(4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba
(5) Istirahat yang cukup
(6) Mengendalian stress
(7) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
b.Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit,
pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
c.Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
Perilaku ini mencakup:
(1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
(2) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan
penyakit yang layak.
(3) Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, dan pelayanan
kesehatan).
2.4 Perubahan Perilaku Sehat
Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan
kesehatan yang menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku (
behaviour change ). Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari
promosi atau pendidkan kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3
dimensi, yakni :
• Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai
dengan nilai – nilai kesehatan)
• Mengembangkan perilaku positif (pembentukan atau pengambangan
perilau sehat).
• Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai
dengan norma/nilai kesehatan (perilaku sehat). Dengan perkatan
mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada.
Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara
kedua kekuatan di dalam diri seseorang.
Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka :
FAKTOR SOSIAL : Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengaruhi
perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata –pranata sosial dan
permasalahan – permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila
seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut akan
memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang
berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut akan
memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga. Dukungan sosial ( keluarga,
teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. Contohnya konsumsi
alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual.
FAKTOR KEPRIBADIAN : Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku
salah satunya adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana
dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap
perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang
merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba
merubah perilaku yang serupa. Contohnya yang berhubungan adalah rasa
kehatian – hatian, membatasi porsi pemakaian internet pada waktu – waktu
tertentu agar tidak menjadi addicted, ini akan membantu individu agar
dengan tidak menjadikan hal tersebut suatu kebiasaan ( habit) yang dapat
merubah perilaku.
FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau
harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya
berhubungan dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat
seperti merokok.
PROSES TERJADINYA
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang
ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang
merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau
karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada.
Proses terjadinya perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan
harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku :
1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku
2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.
- Belum siap berkomitmen untuk berubah.
3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.
- Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.
4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6
bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.
5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang
telah dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).
- Mungkin berlangsung lama.
- 6 bulan dilihat kembali.
2.5 Hubungan Kesehatan dengan Perilaku
Seperti yang telah di jelaskan di Bab sebelumnya, hubungan kesehatan
dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang
sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu
perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas
hidup yang sehat.
2.6 Pencegahan, Tujuan dan Dampak Hidup Sehat
PENCEGAHAN
Perilaku pencegahan penyakit (health prevention) adalah respon untuk
melakukan pencegahan penyakit dan upaya mepertahankan dan
meningkatkan kesehatannya / segala tindakan secara medis
direkomendasikan, dialkukan secara sukarela oleh seseorang yang percaya
dirinya sehat dan bermaksud untuk mencegah penyakit atau
ketidakmampuan atau untuk mendeteksi penyakit yang tidak tampak nyata
(asimptomatik). Pada proses pencegahan dapat dilakukan dalam dua bentuk
medis dan non medis.
Ø Contoh pencegahan secara Medis : imunisasi, makan makanan bergizi yang
mengandung kebutuhan tubuh.
Ø Contoh pencegahan Non-Medis : olahraga teratur, tidak merokok, tidak
minum minuman keras dan alcohol, istirahat yang cukup. Selain itu perilaku
dan gaya hidup yang positif bagi kesehatan (misalnya, tidak gonta ganti
pasangan, adaptasi dengan lingkungan )
TUJUAN
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar
terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.
AKIBAT
Akibat Perilaku Sehat:
a. Reinforcement (Peningkatan)
Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang dapat membawa
kesenangan dan kepuasan.
Contohnya:
- Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan
bila di berikan mainan.
- Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit maag hilang.
b. Extincion (peniadaan).
Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila konsekuensinya di
hilangkan maka akan melemah responnya jika tidak ada stimuli/reinforcer
lain yang mempertahankan perilaku sehat.Contohnya: anak kecil yang mau
cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan tetap melakukan perilaku
sehatnya karena pujian orang tua atau kepuasan karena tangannya bersih
dari kuman
c. Punishment (hukuman)
Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan dan membawa
konsekuensi yang tidak menyenangkan cenderung ditekan.Contohnya: anak
kecil yang bermain dengan benda tajam seperti pisau dimarahi oleh Ibunya,
akan tidak mengulanginya lagi.
2.7 Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan
Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan
dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari
pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang
program kesehatan lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar
covert behaviour tapi juga overt behaviour. Di dalam program – program
kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma –
norma kesehatan diperlukan usaha – usaha yang konkrit dan positip.
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa
dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia
mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan –
peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini
menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung
lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri.
Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya
dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu
lomba / penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat.
2) Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan
kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi
menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan
orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam
ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat
lebih langgeng.
3) Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian
informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif.
Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga
ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya.
Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun
pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan
lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih
mantap.
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan
terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan,
propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk
mewujutkan perubahan
yang langgeng.
2.8 Teori – Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya
Teori – Teori perilaku kesehatan
1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal
maupun eksternal
2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba
merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia
3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC,
Reason Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and
Feeling.
a) Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 )
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil
interaksi antara :
Antecedent Behavior Consequences
1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made
2.Behavior : reaksi terhadap antecedent
3.Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak )
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan
banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu
membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan
banyak ( C )
b) Teori “REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 )
Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu
perilaku
Niat itu sendiri ditentukan oleh :
1. sikap
2.norma subjektif
3.pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat,
dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi,
keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas
setelah diimunisasi.
c) Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 )
Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor :
Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas
Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai
karena :
1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf)
2.Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef )
3.Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf)
Secara matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf )
d) Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 )
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari :
1. Behavior intention
2.Social support
3.Accessibility to information
4.Personal autonomy
5.Action situation
B = f ( BI, SS, AI, PA, AS )
Contoh:
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan
persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan :
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI)
2.Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC)
3.Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI)
4.Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA)
5.Kondisi jauh dari puskemas(AS)
e) Teori “THOUGHT AND FEELING” ( WHO:1984)
Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh :
1. Thoughts and feeling
2.Personal reference
3.Resources
4.Culture
B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia
punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila
menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak menyusui
sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu
untuk menyusui (R), atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih
keren kalau memberi susu formula daripada ASI, makin mahal harga susu
maka status sosial makin naik (C).
Teori – Teori Perubahan Perilaku Kesehatan
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan
yang bertujuan “behavior change”
Perubahan perilaku ini diarahkan untuk :
1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan )
2.pembentukan atau pengembangan perilaku sehat
3.memelihara perilaku yang sudah positif
Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt
Lewin.
Teori Perubahan Perilaku Kesehatan
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung
kepada kualitas rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan organisme.
Perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar
melebihi dari stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena itu kualitas dari
sumber komunikasi sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku,
misalnya gaya bicara, kredibilitas pemimpin kelompok, dsb
a) Dissonance Theory (Festinger : 1957)
Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan
ketidakseimbangan psikologis, yang diliputi oleh ketegangan diri yang
berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena
dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan,
pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila terjadi penyesuaian secara
kognitif, akan ada perubahan sikap yang berujung perubahan perlaku.
Contoh :
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa
bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan
kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak
hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance).
b) Teori Fungsi (Katz : 1960)
Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi :
1. instrumental
2.defence mechanism
3.penerima objek dan pemberi arti
4.nilai ekspresif
Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat
memberi perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat
dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut.
c) Teori Kurt Lewin (1970)
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang
antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces
(kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi
ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan
terjadinya perubahan perilaku :
1. Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya
tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit
keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke
puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat
tentang pentingnya deteksi dini kusta.
2. Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta
bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan
terjad perubahan perilaku.
3. Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku.
Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan
baik disadari maupun tidak.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari
konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health
knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek
kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
3.2. Saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas
hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23
Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan
Promosi Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.

More Related Content

What's hot

Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Sariana Csg
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
Muklis Bat'Rock
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Yohanita Tengku
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
om_wiez
 

What's hot (20)

Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatan
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 

Similar to Makalah konsep perilaku kesehatan

Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Amalia Annisa
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
diyanmutyah
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Warnet Raha
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Septian Muna Barakati
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
HannaHarahap
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
HannaHarahap
 

Similar to Makalah konsep perilaku kesehatan (20)

Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
perilaku hidup sehat
perilaku hidup sehatperilaku hidup sehat
perilaku hidup sehat
 
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMakalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
PPT PERILAKU KESEHATANN KELOMPOK 11.pptx
PPT PERILAKU KESEHATANN KELOMPOK 11.pptxPPT PERILAKU KESEHATANN KELOMPOK 11.pptx
PPT PERILAKU KESEHATANN KELOMPOK 11.pptx
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.ppt
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
pengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatanpengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatan
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
Kelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitasKelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitas
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 

More from Warung Bidan

More from Warung Bidan (20)

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 

Makalah konsep perilaku kesehatan

  • 1. MAKALAH KONSEP PERILAKU KESEHATAN Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-dasar-perilaku-kesehatan.html DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii BAB I PENDAULUAN 1.1 Latar Belakang : .................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah : ............................................................................................................. 1 1.3 Tujuan : ....................................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian perilaku : .......................................................................................................... 3 2.2 Definisi kesehatan : ............................................................................................................. 4 2.3 Definisi perilaku kesehatan : ......................................................................................... 5 2.4 Perubahan perilaku sehat : ............................................................................................ 8 2.5 Hubungan kesehatan dengan perilaku : ................................................................ 10 2.6 Pencegahan, tujuan dan dampak hidup sehat : ................................................ 11 2.7 Upaya perubahan perilaku sehat : ............................................................................ 12 2.8 Teory perilaku kesehatan dan perubahannya : ............................................... 13
  • 2. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan : ............................................................................................................................ 18 3.2 Saran : .......................................................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA : .................................................................................................................... 19
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk. Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan, kesusialaan, dan norma-norma lainnya. Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan tentang cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika mencuci tangan adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik. Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang hubungan kesehatan dengan perilaku, factor-faktor penyebab rendahnya perilaku yang baik, dampaknya serta control perilaku kearah yang lebih baik, sesuai dengan judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan perilaku. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan? 2. Apa hubungan ilmu perilaku dengan kesehatan? 3. Bagaimana upaya perubahan perilaku kesehatan?
  • 4. 4. Apa saja teori – teori perilaku kesehatan dan perubahannya? 1.3 Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang hubungan kesehatan terhadap perilaku serta hal-hal yang terkait terhadap perilaku dan kesehatan.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perilaku Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut. Dilihat dari Segi Biologis: Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar Dilihat dari Segi Psikologis Menurut Skiner (1938), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang te rhadap stimulus (rangsangan dari luar. pengertian itu dikenal dengan teori S-O-R (stimulus-organisme-respons). skiner membedakan respons tersebut menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive) dan operant response (instrumental response). Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
  • 6. Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya berpikir , tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Perilaku sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata makan disebut overt behavior. 2.2 Definisi Sehat Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan. konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994): 1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh. 2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal. 3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.
  • 7. 2.3 Perilaku Sehat Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi : 1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor- faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan. 2. Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakaan. 3. Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan. Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku kesehatan. Menurut Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya
  • 8. yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan Cobb mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”. Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat- sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan Perilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai, persepsi dan elemen kognitif lainnya yang mendasari tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih rinci perilaku kesehatan mencakup : 1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga.
  • 9. b) Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain. c) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitas kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional. d) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan anjuran dokter selama masa pemulihan. 2) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat – obat. 3)Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur – unsur yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita. 4) Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan.itu sendiri. Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok: 1.Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance) Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek : a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. b.Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit. c.Perilaku gizi (makanan dan minuman). 2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath
  • 10. Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri. 3.Perilaku Kesehatan Lingkungan Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini. a.Perilaku hidup sehat Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatikan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain : (1) Menu seimbang (2) Olahraga teratur (3) Tidak merokok (4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba (5) Istirahat yang cukup (6) Mengendalian stress (7) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan b.Perilaku Sakit Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb. c.Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Perilaku ini mencakup: (1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan (2) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang layak.
  • 11. (3) Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, dan pelayanan kesehatan). 2.4 Perubahan Perilaku Sehat Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan kesehatan yang menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku ( behaviour change ). Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari promosi atau pendidkan kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3 dimensi, yakni : • Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai – nilai kesehatan) • Mengembangkan perilaku positif (pembentukan atau pengambangan perilau sehat). • Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan norma/nilai kesehatan (perilaku sehat). Dengan perkatan mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada. Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam diri seseorang. Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka : FAKTOR SOSIAL : Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengaruhi perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata –pranata sosial dan permasalahan – permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga. Dukungan sosial ( keluarga, teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. Contohnya konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual.
  • 12. FAKTOR KEPRIBADIAN : Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa. Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehatian – hatian, membatasi porsi pemakaian internet pada waktu – waktu tertentu agar tidak menjadi addicted, ini akan membantu individu agar dengan tidak menjadikan hal tersebut suatu kebiasaan ( habit) yang dapat merubah perilaku. FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok. PROSES TERJADINYA Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku : 1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku 2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin mengubah perilakunya menjadi lebih sehat. - Belum siap berkomitmen untuk berubah. 3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan. - Sudah pernah melakukan tapi masih gagal. 4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.
  • 13. 5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali). - Mungkin berlangsung lama. - 6 bulan dilihat kembali. 2.5 Hubungan Kesehatan dengan Perilaku Seperti yang telah di jelaskan di Bab sebelumnya, hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat. 2.6 Pencegahan, Tujuan dan Dampak Hidup Sehat PENCEGAHAN Perilaku pencegahan penyakit (health prevention) adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit dan upaya mepertahankan dan meningkatkan kesehatannya / segala tindakan secara medis direkomendasikan, dialkukan secara sukarela oleh seseorang yang percaya dirinya sehat dan bermaksud untuk mencegah penyakit atau ketidakmampuan atau untuk mendeteksi penyakit yang tidak tampak nyata (asimptomatik). Pada proses pencegahan dapat dilakukan dalam dua bentuk medis dan non medis. Ø Contoh pencegahan secara Medis : imunisasi, makan makanan bergizi yang mengandung kebutuhan tubuh. Ø Contoh pencegahan Non-Medis : olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan alcohol, istirahat yang cukup. Selain itu perilaku
  • 14. dan gaya hidup yang positif bagi kesehatan (misalnya, tidak gonta ganti pasangan, adaptasi dengan lingkungan ) TUJUAN Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan. AKIBAT Akibat Perilaku Sehat: a. Reinforcement (Peningkatan) Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang dapat membawa kesenangan dan kepuasan. Contohnya: - Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan. - Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit maag hilang. b. Extincion (peniadaan). Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila konsekuensinya di hilangkan maka akan melemah responnya jika tidak ada stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan perilaku sehat.Contohnya: anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan tetap melakukan perilaku sehatnya karena pujian orang tua atau kepuasan karena tangannya bersih dari kuman c. Punishment (hukuman) Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan cenderung ditekan.Contohnya: anak kecil yang bermain dengan benda tajam seperti pisau dimarahi oleh Ibunya, akan tidak mengulanginya lagi. 2.7 Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan
  • 15. Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behaviour tapi juga overt behaviour. Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan usaha – usaha yang konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian : 1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan – peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat. 2) Pemberian informasi Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng. 3) Diskusi partisipatif Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif.
  • 16. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap. Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan, propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujutkan perubahan yang langgeng. 2.8 Teori – Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya Teori – Teori perilaku kesehatan 1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal 2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia 3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC, Reason Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and Feeling. a) Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 ) Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi antara : Antecedent Behavior Consequences 1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made 2.Behavior : reaksi terhadap antecedent 3.Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak ) Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu
  • 17. membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan banyak ( C ) b) Teori “REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 ) Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu perilaku Niat itu sendiri ditentukan oleh : 1. sikap 2.norma subjektif 3.pengendalian perilaku Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi. c) Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 ) Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor : Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat Contoh : Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai karena : 1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf) 2.Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef ) 3.Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf) Secara matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf ) d) Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 ) Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari : 1. Behavior intention
  • 18. 2.Social support 3.Accessibility to information 4.Personal autonomy 5.Action situation B = f ( BI, SS, AI, PA, AS ) Contoh: Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan : 1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI) 2.Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC) 3.Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI) 4.Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA) 5.Kondisi jauh dari puskemas(AS) e) Teori “THOUGHT AND FEELING” ( WHO:1984) Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh : 1. Thoughts and feeling 2.Personal reference 3.Resources 4.Culture B = f ( TF, PR, R, C ) Contoh : Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R), atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu formula daripada ASI, makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C). Teori – Teori Perubahan Perilaku Kesehatan
  • 19. Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan yang bertujuan “behavior change” Perubahan perilaku ini diarahkan untuk : 1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai dengan nilai-nilai kesehatan ) 2.pembentukan atau pengembangan perilaku sehat 3.memelihara perilaku yang sudah positif Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt Lewin. Teori Perubahan Perilaku Kesehatan Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan organisme. Perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena itu kualitas dari sumber komunikasi sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku, misalnya gaya bicara, kredibilitas pemimpin kelompok, dsb a) Dissonance Theory (Festinger : 1957) Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan psikologis, yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan ada perubahan sikap yang berujung perubahan perlaku. Contoh : Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance). b) Teori Fungsi (Katz : 1960)
  • 20. Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi : 1. instrumental 2.defence mechanism 3.penerima objek dan pemberi arti 4.nilai ekspresif Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat memberi perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. c) Teori Kurt Lewin (1970) Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku : 1. Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi dini kusta. 2. Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan perilaku. 3. Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku. Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan. BAB III PENUTUP
  • 21. 3.1. Kesimpulan Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice). Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. 3.2. Saran Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23 Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.