SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan
gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berbeda pada tingkat terbaik dan air
susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat
yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat
pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system syaraf.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-dasar-teori-air-susu-ibu.html
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Menurut Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual. ASI
mengandung nutrisi, hormon unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta
anti imflamasi. Nutrisi dalam ASI mencangkup hampir 200 unsur zat makanan
(Nurkhamzah, S. 2012)
ASI adalah sabuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan
serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gisin dalam air susu ibu berbeda
pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh
bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-
sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan
system syaraf (Riksasa, R. 2010)
2. Anatomi Payudara
Payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI pada setiap
payudara, terdapat sekitar 20 lobus yang memiliki sistem saluran (duck
system). Saluran bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang berakhir pada
sekelompok sel memproduksi susu, saluran tersebut melebar menjadi
penyimpangan susu dan bertemu pada puting susu, sel otot mengelilingi
alveoli (Saleha, S. 2009) dibawah ini merupakan bagian-bagian payudara
terdiri dari :
a. Pabrik ASI (Alveoli)
1) Berbentuk seperti buah anggur.
2) Dindingnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi ASI jika dirangsang
oleh hormon prolaktin.
b. Saluran ASI (Ductus Lactiferous)
Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari pabrik kegudang.
c. Gudang ASI (Sinus Lactiferous)
Tempat penyimpanan ASI yang terletak di bawah kalang payudara
(Areola)
d. Otot Polos (Myioepithel)
1) Otot yang mengelilingi pabrik ASI
2) Jika dirangsang oleh hormon oksitosin, maka otot yang melingkari
pabrik ASI akan mengerut dan menyemprotkan ASI di dalamnya.
Gambar 2.1
Anatomi Payudara
3. Kolostrum
a. Pengertian Kolostrum
Kolostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru
melahirkan yakni dihasilkan 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini
berwarna kunign, atau jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan
anti infeksi, dapat membersihkan alat pencernaan bayi dan zat-zat yang
tidak berguna (Suherni, dkk. 2009).
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali diekskresikan oleh
kelenjar payudara, yang diekskresikan pada hari pertama sampai hari
ketiga atau keempat (Saleha, S. 2009)
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada beberapa hari hari pertama
kelahiran, biasanya berwarna kuning kental. Air susu ini sangat kaya
protein dan zat kekebalan tubuh atau immunoglobulin (IgG, IgA, dan
IgM), mengandung sedikit lemak dan karbohidrat.
b. Proses laktasi dan menyusui
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan,
payudara semakin padat karena retensi air, lemak, serta berkembangnya
terus dan mengeluarkan estrogen dan progesteron untuk mempersiapkan
payudara agar dapat mengeluarkan ASI (Saleha, S. 2009)
Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI dinamakan laktasi.
Ketikabayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin
membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu
(ducts/milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi
dibelakang aerola, lalu ke dalam mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja
mulai dari bulan ketiga kehamilan, dimana tubuh wanita memproduksi
hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara. Proses
bekerjanya hormon dalam menghasilkan ASI yaitu pada saat bayi
menghisap, sejumlah sel syaraf di payudara ibu mengirimkan pesan ke
hipotalamus. Kemudian ketika menerima pesan itu, hipotalamus melepas
“rem” penahan prolaktin. Untuk mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang
dihasilkan kelenjar patuitari merangsang kelenjar-kelenjar susu di
payudara ibu sehingga susu pun keluar.
c. Reflek yang berperan dalam pembentukan kolostrum atau air susu
Dibawah ini reflek yang berperan dalam pembentukan kolostrum
atau air susu antara lain yaitu :
1) Reflek Prolaktin
Hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat
kolostrum. namun jumlah kolostrum terbatas karena aktifitas prolaktin
di hambat olek estrogen dan progesteron yang kadarnya memang
tinggi. Hormon ini memegang sel-sel alveoli yang fungsinya untuk
membuat air susu. Pada ibu menyusui prolaktin akan mengikat
dipengaruhi oleh stres atau pengaruh psikis rangsangan puting susu
atau obat-obatan.
2) Reflek Let Down
Reflek oksitosin adalah rangsangan yang ditimbulkan oleh
isapan bayi saat menyusu. Refleks ini akan diantar ke bagian lain otak
(hipofise posterior) yang akan melepaskan hormon oksitosin.
Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat
keluar dari alveoli dan masuk ke system ductulus yang untuk
selanjutnya mengalir melalui ductus lactiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah
dengan melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi,
memikirkan untuk menyusui bayi (Saleha, S. 2009)
d. Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan
syarat berikut ini (Saleha, S. 2009)
1) Di udara bebas/ terbuka : 6-8 jam
2) Di lemari es (40C) : 24 jam
3) Di lemari pendingin/beku (-180C) : 6 bulan
e. Komposisi Kolostrum
Kolostrum mempunyai komposisi sebagai berikut, dimana dari hari
ke hari selalu berubah (Suherni, dkk. 2009)
1) Kolostrum mempunyai kandungan yang tinggi protein dibandingkan
dengan asi matur.
2) Lebih banyak mengandung antibodi 10-17 kali lebih banyak
dibandingkan dengan asi matur, dapat memberikan perlindungan pada
bayi sampai umur 6 bulan
3) Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan dengan asi matur
4) Kadar mineral lebih tinggi dibandingkan dengan asi matur
5) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan asi matur
6) Volume kolostrum antara 150-300ml/24 jam
f. Perbedaan kandungan kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur
1) Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang berwarna kuning, atau jernih, yang
diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan merupakan bahan yang
sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat pencernaan
bayi dari zat-zat yang tidak berguna. Protein utama dalam kolostrum
adalah immunoglobulin (IgG, IgA, IgM), yang merupakan antibodi
guna menangkal dan menetralisir bakteri, virus, jamur, dan parasite
(Suherni, dkk. 2009)
2) Susu transisi
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI
yang matur. Disekresikan dari hari ke 4 sampai hari ke 10 dari masa
laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa asi matur
baru terjadi pada minggu ketiga sampai minggu kelima. Kadar protein
makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi.
Volumenya juga akan makin meningkat (Saleha, S. 2009)
3) Susu matur atau matang
Susu matur atau matang yaitu ASI yang keluar setelah hari ke 10
pasca persalinan. Komposisinya stabil dan tidak berubah. Jika bayi
lahir prematur atau kurang bulan, ASI yang dihasilkan memiliki
kandungan yang berbeda, yaitu lebih banyak mengandung protein. Hal
ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi prematur yang biasanya
memiliki badan kurang dan banyak hal pada tubuhnya yang belum
sempurna.
g. Manfaat Kolostrum
Manfaat kolostrum bagi bayi adalah sebagai berikut (Saleha, S.
2009) :
1) Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan
mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan bagi yang akan datang.
2) Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan
ASI yang matur, sehingga dapat memberikan perlindungan bagi bayi
sampai usia 6 bulan.
3) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrosis protein di dalam usus bayi
menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambahkan
kadar antibodi pada bayi.
h. Cara Memberikan Kolostrum / ASI Pertama
Menyerupai susu dan jumlahnya mungkin kecil, tetapi kaya dengan
nutrisai dan antibodi yang diperlukan oleh bayi untuk membantu
mengatasi infeksi (Tatang M. Amirin. 2009) adapun langkah-langkah
dalam memberikan ASI pertama pada bayi baru lahir yaitu :
1) Memusatkan tubuh bayi ke arah ibu supaya dadanya berhadapan
dengan dada ibu. Peganglah dengan tangan leher bahu didukung
dengan tangan ibu sepanjang punggung. Bawalah bayi ke payudara
dan bukannya menggerakan seluruh tubuh payudara ke arah bayi.
2) Sentuhan mulut bayi ibu secara halus dengan putting ibu untuk
mendorongnya membuka mulut sebesar mungkin. Lidahnya harus ke
bawah dan depan dalam mulutnya.
3) Bawalah mulutnya ke payudara ibu. Pastikan agar putting dan aerola
ibu masuk ke dalam mulut bayi dengan benar. Bibirnya akan tampak
terbuka dan dagunya akan menyentuh payudara ibu ini berarti bahwa
hidungnya tidak menyentuh payudara supaya ia dapat bernafas.
4) Biarkan bayi menghisap selama ia mau pada sebelah payudara,
kemudian berikan sebelah lagi.
5) Berilah sebelah payudara yang satu lagi saat mulai menyusukan
kembali.
6) Untuk mengangkat bayi dari payudara, masukan jari ibu ke sudut
mulutnya secara halus supaya tidak terhisap lagi.
i. Dampak jika bayi tidak diberikan kolostrum
Berbagai penelitian juga melaporkan bahwa ASI dapat mengurangi
kejadian diare, infeksi saluran kemih, dan infeksi radang usus halus dan
besar akibat jaringan kekurangan oksigen atau akibat terapi antibiotik.
Akibat tifdak diberikan kolostrum pada bayinya akan mudah terkena
penyakit infeksi dan alergi karena dalam kolostrum mengandung zat
kekebalan. Selain itu, akan kekurangan protein, vitamin (Roesli, U. 2008)
Serta dampak dari tidak diberikannya kolostrum tersebut adalah
daya tahan tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang
berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin
memberikan kolostrum pada bayi baru lahir (Suherni, dkk. 2009)
j. Asfek kekebalan tubuh pada kolostrum
Aspek-aspek kekebalan tubuh pada kolostrum antara lain :
1) Immunoglobin
Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang serupa
dengan antibody yang terdapat di dalam darah ibu dan yang
melindungi terhadap penyakit karena bakteri dan virus yang pernah
diderita ibu atau yang telah memberikan immunitas pada ibu.
Immunoglobulin ini bekerja setempat dalam saluran usus dan dapat
juga diserap melalui dinding usus dalam sistem sirkulasi bayi. Yang
termasuk dalam antibody ini adalah IgA, IgB, IgM, IgD, dan IgE.
2) Laktoferin
Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap zat besi. Bersamaan dengan salah satu immunoglobulin
(IgA), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk
perkembangan kuman E.coli, stafilokokus dan ragi. Kadar yang paling
tinggi dalam kolostrum adalah 7 hari hari pertama postpartum. Efek
immunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah
zat besi.
3) Lisosom
Bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga
menghambat pertumbuhan berbagai macam-macam virus. Kadar
lisosom dalam kolostrum dan ASI lebih besar dibandingkan dalam air
susu sapi.
4) Faktor antitripsin.
Enzim tripsin berada di saluran usus dan fungsinya adalah untuk
memecah protein, maka antitripsin di dalam kolostrum akan
menghambat kerja tripsin.
5) Faktor bifidus
Lactobacilli ada di dalam usus bayi yang membutuhkan gula yang
mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus berfungsi
mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, seperti
E.coli, dan ini hanya terdapat di dalam kolostrum dan ASI.
6) Lipase
Berfungsi sebagai zat anti virus.
7) Anti stafilokokus
Berfungsi melindungi bayi terhadap bakteri stafilokokus
8) Laktoferoksidase
Berfungsi membunuh streptokokus
9) Komponen komplemen
Mengandung komplemen C3 dan C4 yang berfungsi sebagai
faktor pertahanan.
10) Sel-sel fagositosis
Dapat melakukan fagositosis terutama terhadap stafilokokus,
E.coli dan candida albican. Pada waktu lahir sampai beberapa bulan
sesudahnya bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara
sempurna. Faktor – faktor pelindung ini semua ada di dalam ASI yang
mature maupun di dalam kolostrum. Pemberian kolostrum secara awal
pada bayi dan pemberian ASI terus menerus merupakan perlindungan
terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit
(Pusdiknakes, 2003).
Kolostrum mengandung anti kekebalan tidak menjadi suatu hal
yang utama pada ibu-ibu setelah melahirkan. Kebanyakan mereka
tidak segera memberikan kolostrum karena menganggap kolostrum
bukanlah pengaruh yang terpenting buat masa depan bayi mereka.
Serta akibat dari pengetahuan yang serba terbatas sehingga mereka
tidak mampu mencerna makanan dari pemberian kolostrum.

More Related Content

What's hot

Ppasi rev230205 rulina
Ppasi rev230205 rulinaPpasi rev230205 rulina
Ppasi rev230205 rulinaarif budiman
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2herniherni
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)cahyatoshi
 
Anatomi fisiologi menyusui risna
Anatomi fisiologi menyusui risnaAnatomi fisiologi menyusui risna
Anatomi fisiologi menyusui risnaRisna Mitavania
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiWelly Andrei
 
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranPerkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranfernandaalvianita
 

What's hot (18)

Managemen laktasi
Managemen laktasiManagemen laktasi
Managemen laktasi
 
Ppasi rev230205 rulina
Ppasi rev230205 rulinaPpasi rev230205 rulina
Ppasi rev230205 rulina
 
Anfis laktasi
Anfis laktasiAnfis laktasi
Anfis laktasi
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
Struktur Payudara & Fisiologi Laktasi
Struktur Payudara & Fisiologi LaktasiStruktur Payudara & Fisiologi Laktasi
Struktur Payudara & Fisiologi Laktasi
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)
 
Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)Proses laktasi dan menyusui (2)
Proses laktasi dan menyusui (2)
 
Anatomi fisiologi menyusui risna
Anatomi fisiologi menyusui risnaAnatomi fisiologi menyusui risna
Anatomi fisiologi menyusui risna
 
Manajemen laktasi
Manajemen laktasiManajemen laktasi
Manajemen laktasi
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iii
 
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranPerkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
 
Nursing mother f
Nursing mother fNursing mother f
Nursing mother f
 
Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)
 

Similar to ASI

Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptevazulioktavia1998
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIASiti Farida
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniSidan Emozie
 
Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
Asi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.pptAsi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.pptErnaYanti21
 
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptx
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptxTANDA BAYI CUKUP ASI.pptx
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptxCreativeMbojo06
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12 Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12 Dhea Rizky
 

Similar to ASI (20)

Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
Referatasi presentation1
Referatasi presentation1Referatasi presentation1
Referatasi presentation1
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu dini
 
Asi ekslusif
Asi ekslusifAsi ekslusif
Asi ekslusif
 
Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah askeb persalinan
Makalah askeb persalinanMakalah askeb persalinan
Makalah askeb persalinan
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
Asi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.pptAsi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.ppt
 
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptx
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptxTANDA BAYI CUKUP ASI.pptx
TANDA BAYI CUKUP ASI.pptx
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12 Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
Sistem reproduksi BIOLOGI SMA KELAS 12
 

More from Warung Bidan

Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiWarung Bidan
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar perawatan tali pusat
Makalah konsep dasar perawatan tali pusatMakalah konsep dasar perawatan tali pusat
Makalah konsep dasar perawatan tali pusatWarung Bidan
 

More from Warung Bidan (20)

Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Makalah konsep dasar perawatan tali pusat
Makalah konsep dasar perawatan tali pusatMakalah konsep dasar perawatan tali pusat
Makalah konsep dasar perawatan tali pusat
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

ASI

  • 1. Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berbeda pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system syaraf. Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-dasar-teori-air-susu-ibu.html BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Menurut Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi. ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta
  • 2. anti imflamasi. Nutrisi dalam ASI mencangkup hampir 200 unsur zat makanan (Nurkhamzah, S. 2012) ASI adalah sabuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gisin dalam air susu ibu berbeda pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari- sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system syaraf (Riksasa, R. 2010) 2. Anatomi Payudara Payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI pada setiap payudara, terdapat sekitar 20 lobus yang memiliki sistem saluran (duck system). Saluran bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang berakhir pada sekelompok sel memproduksi susu, saluran tersebut melebar menjadi penyimpangan susu dan bertemu pada puting susu, sel otot mengelilingi alveoli (Saleha, S. 2009) dibawah ini merupakan bagian-bagian payudara terdiri dari : a. Pabrik ASI (Alveoli) 1) Berbentuk seperti buah anggur. 2) Dindingnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi ASI jika dirangsang oleh hormon prolaktin.
  • 3. b. Saluran ASI (Ductus Lactiferous) Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari pabrik kegudang. c. Gudang ASI (Sinus Lactiferous) Tempat penyimpanan ASI yang terletak di bawah kalang payudara (Areola) d. Otot Polos (Myioepithel) 1) Otot yang mengelilingi pabrik ASI 2) Jika dirangsang oleh hormon oksitosin, maka otot yang melingkari pabrik ASI akan mengerut dan menyemprotkan ASI di dalamnya. Gambar 2.1 Anatomi Payudara
  • 4. 3. Kolostrum a. Pengertian Kolostrum Kolostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni dihasilkan 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini berwarna kunign, atau jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat pencernaan bayi dan zat-zat yang tidak berguna (Suherni, dkk. 2009). Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali diekskresikan oleh kelenjar payudara, yang diekskresikan pada hari pertama sampai hari ketiga atau keempat (Saleha, S. 2009) Kolostrum adalah ASI yang keluar pada beberapa hari hari pertama kelahiran, biasanya berwarna kuning kental. Air susu ini sangat kaya protein dan zat kekebalan tubuh atau immunoglobulin (IgG, IgA, dan IgM), mengandung sedikit lemak dan karbohidrat. b. Proses laktasi dan menyusui Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak, serta berkembangnya terus dan mengeluarkan estrogen dan progesteron untuk mempersiapkan payudara agar dapat mengeluarkan ASI (Saleha, S. 2009) Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI dinamakan laktasi. Ketikabayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu
  • 5. (ducts/milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi dibelakang aerola, lalu ke dalam mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja mulai dari bulan ketiga kehamilan, dimana tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara. Proses bekerjanya hormon dalam menghasilkan ASI yaitu pada saat bayi menghisap, sejumlah sel syaraf di payudara ibu mengirimkan pesan ke hipotalamus. Kemudian ketika menerima pesan itu, hipotalamus melepas “rem” penahan prolaktin. Untuk mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang dihasilkan kelenjar patuitari merangsang kelenjar-kelenjar susu di payudara ibu sehingga susu pun keluar. c. Reflek yang berperan dalam pembentukan kolostrum atau air susu Dibawah ini reflek yang berperan dalam pembentukan kolostrum atau air susu antara lain yaitu : 1) Reflek Prolaktin Hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum. namun jumlah kolostrum terbatas karena aktifitas prolaktin di hambat olek estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Hormon ini memegang sel-sel alveoli yang fungsinya untuk membuat air susu. Pada ibu menyusui prolaktin akan mengikat dipengaruhi oleh stres atau pengaruh psikis rangsangan puting susu atau obat-obatan.
  • 6. 2) Reflek Let Down Reflek oksitosin adalah rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi saat menyusu. Refleks ini akan diantar ke bagian lain otak (hipofise posterior) yang akan melepaskan hormon oksitosin. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system ductulus yang untuk selanjutnya mengalir melalui ductus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah dengan melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi (Saleha, S. 2009) d. Penyimpanan ASI ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat berikut ini (Saleha, S. 2009) 1) Di udara bebas/ terbuka : 6-8 jam 2) Di lemari es (40C) : 24 jam 3) Di lemari pendingin/beku (-180C) : 6 bulan e. Komposisi Kolostrum Kolostrum mempunyai komposisi sebagai berikut, dimana dari hari ke hari selalu berubah (Suherni, dkk. 2009) 1) Kolostrum mempunyai kandungan yang tinggi protein dibandingkan dengan asi matur.
  • 7. 2) Lebih banyak mengandung antibodi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan dengan asi matur, dapat memberikan perlindungan pada bayi sampai umur 6 bulan 3) Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan dengan asi matur 4) Kadar mineral lebih tinggi dibandingkan dengan asi matur 5) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan asi matur 6) Volume kolostrum antara 150-300ml/24 jam f. Perbedaan kandungan kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur 1) Kolostrum Kolostrum adalah cairan yang berwarna kuning, atau jernih, yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat pencernaan bayi dari zat-zat yang tidak berguna. Protein utama dalam kolostrum adalah immunoglobulin (IgG, IgA, IgM), yang merupakan antibodi guna menangkal dan menetralisir bakteri, virus, jamur, dan parasite (Suherni, dkk. 2009) 2) Susu transisi Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur. Disekresikan dari hari ke 4 sampai hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa asi matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai minggu kelima. Kadar protein
  • 8. makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi. Volumenya juga akan makin meningkat (Saleha, S. 2009) 3) Susu matur atau matang Susu matur atau matang yaitu ASI yang keluar setelah hari ke 10 pasca persalinan. Komposisinya stabil dan tidak berubah. Jika bayi lahir prematur atau kurang bulan, ASI yang dihasilkan memiliki kandungan yang berbeda, yaitu lebih banyak mengandung protein. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi prematur yang biasanya memiliki badan kurang dan banyak hal pada tubuhnya yang belum sempurna. g. Manfaat Kolostrum Manfaat kolostrum bagi bayi adalah sebagai berikut (Saleha, S. 2009) : 1) Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bagi yang akan datang. 2) Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI yang matur, sehingga dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan. 3) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrosis protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambahkan kadar antibodi pada bayi.
  • 9. h. Cara Memberikan Kolostrum / ASI Pertama Menyerupai susu dan jumlahnya mungkin kecil, tetapi kaya dengan nutrisai dan antibodi yang diperlukan oleh bayi untuk membantu mengatasi infeksi (Tatang M. Amirin. 2009) adapun langkah-langkah dalam memberikan ASI pertama pada bayi baru lahir yaitu : 1) Memusatkan tubuh bayi ke arah ibu supaya dadanya berhadapan dengan dada ibu. Peganglah dengan tangan leher bahu didukung dengan tangan ibu sepanjang punggung. Bawalah bayi ke payudara dan bukannya menggerakan seluruh tubuh payudara ke arah bayi. 2) Sentuhan mulut bayi ibu secara halus dengan putting ibu untuk mendorongnya membuka mulut sebesar mungkin. Lidahnya harus ke bawah dan depan dalam mulutnya. 3) Bawalah mulutnya ke payudara ibu. Pastikan agar putting dan aerola ibu masuk ke dalam mulut bayi dengan benar. Bibirnya akan tampak terbuka dan dagunya akan menyentuh payudara ibu ini berarti bahwa hidungnya tidak menyentuh payudara supaya ia dapat bernafas. 4) Biarkan bayi menghisap selama ia mau pada sebelah payudara, kemudian berikan sebelah lagi. 5) Berilah sebelah payudara yang satu lagi saat mulai menyusukan kembali. 6) Untuk mengangkat bayi dari payudara, masukan jari ibu ke sudut mulutnya secara halus supaya tidak terhisap lagi.
  • 10. i. Dampak jika bayi tidak diberikan kolostrum Berbagai penelitian juga melaporkan bahwa ASI dapat mengurangi kejadian diare, infeksi saluran kemih, dan infeksi radang usus halus dan besar akibat jaringan kekurangan oksigen atau akibat terapi antibiotik. Akibat tifdak diberikan kolostrum pada bayinya akan mudah terkena penyakit infeksi dan alergi karena dalam kolostrum mengandung zat kekebalan. Selain itu, akan kekurangan protein, vitamin (Roesli, U. 2008) Serta dampak dari tidak diberikannya kolostrum tersebut adalah daya tahan tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin memberikan kolostrum pada bayi baru lahir (Suherni, dkk. 2009) j. Asfek kekebalan tubuh pada kolostrum Aspek-aspek kekebalan tubuh pada kolostrum antara lain : 1) Immunoglobin Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang serupa dengan antibody yang terdapat di dalam darah ibu dan yang melindungi terhadap penyakit karena bakteri dan virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan immunitas pada ibu. Immunoglobulin ini bekerja setempat dalam saluran usus dan dapat juga diserap melalui dinding usus dalam sistem sirkulasi bayi. Yang termasuk dalam antibody ini adalah IgA, IgB, IgM, IgD, dan IgE.
  • 11. 2) Laktoferin Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Bersamaan dengan salah satu immunoglobulin (IgA), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E.coli, stafilokokus dan ragi. Kadar yang paling tinggi dalam kolostrum adalah 7 hari hari pertama postpartum. Efek immunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah zat besi. 3) Lisosom Bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam-macam virus. Kadar lisosom dalam kolostrum dan ASI lebih besar dibandingkan dalam air susu sapi. 4) Faktor antitripsin. Enzim tripsin berada di saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah protein, maka antitripsin di dalam kolostrum akan menghambat kerja tripsin. 5) Faktor bifidus Lactobacilli ada di dalam usus bayi yang membutuhkan gula yang mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus berfungsi mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, seperti E.coli, dan ini hanya terdapat di dalam kolostrum dan ASI.
  • 12. 6) Lipase Berfungsi sebagai zat anti virus. 7) Anti stafilokokus Berfungsi melindungi bayi terhadap bakteri stafilokokus 8) Laktoferoksidase Berfungsi membunuh streptokokus 9) Komponen komplemen Mengandung komplemen C3 dan C4 yang berfungsi sebagai faktor pertahanan. 10) Sel-sel fagositosis Dapat melakukan fagositosis terutama terhadap stafilokokus, E.coli dan candida albican. Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. Faktor – faktor pelindung ini semua ada di dalam ASI yang mature maupun di dalam kolostrum. Pemberian kolostrum secara awal pada bayi dan pemberian ASI terus menerus merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit (Pusdiknakes, 2003). Kolostrum mengandung anti kekebalan tidak menjadi suatu hal yang utama pada ibu-ibu setelah melahirkan. Kebanyakan mereka tidak segera memberikan kolostrum karena menganggap kolostrum bukanlah pengaruh yang terpenting buat masa depan bayi mereka.
  • 13. Serta akibat dari pengetahuan yang serba terbatas sehingga mereka tidak mampu mencerna makanan dari pemberian kolostrum.