SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PENGANTAR ILMU PERILAKU
KESEHATAN
PERTEMUAN 4
FITRI DIAN NILA SARI, S.KM., M.KES
Pendahuluan
Faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi status kesehatan
seseorang, kelompok, atau
masyarakat….???
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN(BLOOM)
Status kesehatan
Keturunan
Perilaku
Pelayanan
kesehatan
Lingkungan
MASALAH KESEHATAN
Penyebab masalah kesehatan (termasuk penyakit):
a. Masalah perilaku pendekatan perilaku
b. Masalah non perilaku (host, agent,
environment) pendekatan epidemiologi
PERILAKU, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN
KESEHATAN
(HEALTH)
KETURUNAN
PERILAKU
PEL.KES.
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
PERILAKU (BEHAVIOR)
 Sinonim perilaku:
 Tingkah laku
 Tindakan
 Karya
 Kegiatan atau aktivitas, dsb.
 Batasan perilaku:
 Respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan.
 Perilaku = stimulus + respons
PROSES PERILAKU
STIMULUS (DARI LUAR):
LINGKUNGAN
(FISIK, SOSIAL,
BUDAYA, DSB)
.
RESPONS (DARI DALAM):
PERSEPSI, MOTI
VASI, PERHATIAN,
DSB.
PERILAKU (BEHAVIOR)
DETERMINAN PERILAKU
HEALTH
PERILAKU
PREDISPOSING FACTORS:
pengetahuan, sikap, tradisi,dsb
ENABLING FACTORS:
Sarana dan prasarana
REINFORCING FACTORS:
Perilaku petugas kesehatan
CONTOH 1: IBU HAMIL MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA
(ANC=Ante Natal Care):
(Perilaku Positif)
 Faktor-faktor pemudah (predisposing):
 Pengetahuan tentang manfaat periksa hamil
 Keyakinan periksa hamil dapat melahirkan anak yang
sehat
 Periksa hamil dapat memperlancar melahirkan, dsb.
 Faktor-faktor pemungkin (enabling):
 Dekat dengan Puskesmas, dokter, bidan
 Mampu membayar periksa hamil
 Faktor-faktor penguat (reinforcing):
 Ibu-ibu tokoh masyarakat memeriksakan kehamilan
 Adanya anjuran/perintah atau aturan periksa hamil, dsb
CONTOH 2: Seorang ibu tidak mau mengimunisasikan anaknya:
(Perilaku Negatif)
 Faktor-faktor pemudah:
 Tidak tahu manfaat imunisasi
 Tidak yakin imunisasi dapat menyehatkan anaknya.
 Kepercayaan bayi tidak boleh dibawa keluar rumah, dsb.
 Takut kalau dimunisasi bayi menjadi sakit, dsb.
 Faktor-faktor pemungkin:
 Jauh dari tempat untuk imunisasi
 Tidak punya ongkos untuk imunisasi, dsb
 Faktor-faktor penguat:
 Anak-anak tokoh masyarakat setempat tidak pernah diimunisasi
 Tidak ada keharusan atau aturan mengimunisasikan anak, dsb.
DOMAIN PERILAKU
Tertutup (Reaksi tertutup):
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Sikap (Attitude)
PERILAKU TERTUTUP
(COVERT BEHAVIOR)
Terbuka (Reaksi terbuka):
Tindakan (praktek)
PERILAKU TERBUKA
(OVERT BEHAVIOR)
STIMULUS------------- RESPONS
DOMAIN PERILAKU
 Pengetahuan (Knowledge):
 Apa saja yang diketahui tentang obyek oleh subyek
misal: Pengetahuan tentang penyakit, penyebabnya,
cara penularannya, cara pencegahannya, dsb.
 Sikap (Attitude):
 Pendapat atau sikap subyek terhadap obyek, misal:
pendapatnya tentang penderita penyakit HIV/AIDS,
harus diisolasi?
 Praktek (Practice):
 Apa yang dilakukan oleh subyek terhadap obyek,
misal:melakukan 3M untuk mencegah penyakit DBD.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan
Pengetahuan Sikap Tindakan
Faktor
Pendukung
PERILAKU KESEHATAN
 Respons seseorang terhadap stimulus yang mencakup:
a. Sakit dan penyakit
b. Makanan dan minuman, termasuk rokok
c. Lingkungan
d. Sarana dan prsarana kesehatan
 Perilaku kesehatan meliputi:
a. Perilaku pencegahan dan peningkatan (Perilaku Sehat=Healthy
behavior)
b. Perilaku pengobatan dan pemulihan (Perilaku pencarian
penyembuhan =Health Seeking Behavior)
PERILAKU SEHAT
(HEALTHY BEHAVIOR)
 Perilaku seseorang yang berkaitan dengan
pencegahan dan peningkatan kesehatan (preventif
dan kuratif), sekurang-kurangnya meliputi:
a. Makan dengan menu seimbang
b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
c. Tidak merokok dan minum minuman keras
d. Dapat mengelola stres
e. Cukup waktu untuk istirahat
PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH
SEEKING BEHAVIOR)
 Perilaku seseorang yang terkait dengan pencarian
penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
pada waktu sakit atau mengalami masalah kesehatan.
Perilaku ini mencakup antara lain:
a. Mengobati sendiri
. Secara tradisional
. Secara modern
b. Mencari pertolongan ke pengobat tradisional
(dukun)
c. Mencari pertolongan ke tenaga kesehatan
profesional
d. Mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan
(Puskesmas, Poliklinik, Rumah Sakit, dsb.)
PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH
SEEKING BEHAVIOR)
1. Model Demografi
2. Model Sosial Psikologis
3. Model Organisasi
4. Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief
Model)
5. Model Sistem Kesehatan (Health System Model)
HEALTH BELIEF MODEL
Variabel:
Demografi,
Sosial
psikologis
Ancaman yng
Dirsakan ttng
penyakit
Pendorong untuk
Bertindak
(Cues)
Persepsi mengenai
Gejala penyakit
Manfaat dikurangi
Kerugian (rintangan)
Atas tindakan yng.
diambil
Tindakan yang diam-
Bil (Perilaku) men-
Cari pengobatan
HEALTH BELIEF MODEL
(HBM)
 Seseorang akan mencari penyembuhan terhadap
penyakitnya berdasarkan pertimbangan:
 Apakah ia atau anaknya rentan terhadap penyakit itu
 Apakah penyakit itu merupakan ancaman bagi dirinya
atau anaknya
 Seberapa kuat pengaruh dari sekiatarnya (luar)
 Pertimbangan untung ruginya terhadap tindakan yang
akan diambil
HEALTH SYSTEM MODEL
PREDISPOSING ENABLING
HEALTH
SERVICE
USE
DEMOGRAFI
SOCIAL
SRUCTURE
HEALTH
BELIEF
FAMILY
RESOURCES
COMMUNITY
RESOURCES
PERCIEVED
EVALUATED
NEED
PERUBAHAN PERILAKU
 Teori S-O-R: Stimulus-Organisme-Respons
 Teori “Dissonance” oleh Leon Festinger
 Teori fungsi oleh Daniel Katz
 Teori “Driving forces” oleh Kurt Lewin
BENTUK-BENTUK
PERUBAHAN PERILAKU
 Perubahan alamiah (natural change):
 Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam
(lingkungan) secara alamiah
 Perubahan terencana (planned change):
 Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh
yang bersangkutan
 Kesiapan berubah (Readiness to change):
 Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal
(readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses
internal ini berbeda pada setiap individu.
STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU
 Inforcement:
 Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan
atau menggunakan peraturan atau perundangan.
 Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi
untuk sementara (tidak langgeng)
 Education:
 Perubahan perilaku dilakukan melalui proses
pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau
penyuluhan-penyuluhan.
 Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng,
tetapi makan waktu lama.
PENDEKATAN
PERUBAHAN PERILAKU
 Enforcement:
 Melalui cara paksaan
 Keuntungan dan kekurangan?
 Regulation:
 Melalui peraturan, perundangan, perintah, dsb.
 Keuntungan dan kekurangan?
 Education:
 Melalui pemberian informasi untuk menimbulkan
pemahaman dan kesadaran
 Keuntungan dan kekurangan?
A. METODA PENGUKURAN PERILAKU
TERTUTUP (PENGETAHUAN)
 Kuantitatif:
 Wawancara
 Angket
 Kualitatif:
 Wawancara mendalam
 Diskusi Kelompok Terfukus (DKT)
25
B. PENGUKURAN SIKAP
26
PROSES RASIONAL
Perhatian---------- Mengerti-----------Menerima--------Keyakinan
PROSES EMOSIONAL
Perhatian----------Empati------------- Menerima----------Minat
METODA PENGUKURAN SIKAP
 Observasi
 Verbal
 Non verbal
 Wawancara
 Guided
 Unguided
 Self administered (Angket):
 Guided
 Unguided
27
KRITERIA PENGUKURAN SIKAP
 Dirumuskan dalam bentuk pernyataan
 Pernyataan haruslah sependek mungkin, kurang
lebih dua puluh kata
 Bahasanya sederhana dan jelas.
 Tiap satu pernyataan hanya memiliki satu
pemikiran saja.
 Tidak menggunakan negatif rangkap
PENGUKURAN SIKAP
Prinsip:
1. Sikap merupakan tingkatan afeksi yang positif atau negatif yang
dihubungkan dengan obyek (Thurstone).
2. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif
dengan obyek (individu menyenangi obyek atau negatif atau tidak
menyenangi obyek.(Edward)
3. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat individu terhadap
obyek:
o Setuju, tak setuju
o Baik, tak baik
o Menerima, tak menerima
o Senang, tak senang
4. Pendapat atau penilaian dinyatakan dalam bentuk skala Likert:
Misal: Sangat setuju--------------------sangat tak setuju
Baik sekali----------------------sangat tidak baik
Sangat menerima------------sangat menolak
5 4 3 2 1
Sangat senang x-----x----x-----x------ x> Sangat tidak senang
CONTOH:
Pilihlah jawaban anda:
4 bila sangat setuju
3 bila setuju
2 bila tidak setuju
1 bila sangat tidak setuju:
Pernyataan:
1. HIV/AIDS adalah suatu penyakit
yang sangat berbahaya: 1 2 3 4
2. Penderita HIV/AIDS tidak perlu
dikucilkan: 1 2 3 4
3. Petugas kesehatan di kamar bedah
adalah berisiko tertular
HIV/AIDS: 1 2 3 4
4. Penggunaan kondom adalah
salah satu cara untuk
menghidari HIV/AIDS. 1 2 3 4
C. PENGUKURAN PERILAKU TERBUKA
(PRAKTEK/TINDAKAN)
 Langsung :
 Observasi atau mengamati terhadap perilaku sasaran
(respoden), dengan menggunkan lembar tilik (check
list)
 Tidak langsung:
 Metode “recall” atau mengingat kembali terhadap apa
yang telah dilakukan responden.
 Melalui orang ketiga (orang) lain yang “dekat” dengan
responden yang diteliti.
 Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden, perilaku
personal hygiene diukur dari kebersihan kuku, rambut,
kulit, dan sebagainya.
31
PENGUKURAN “BEYOND
BEHAVIOR”
 Pengukuran variabel-variabel yang terkait dengan
perilaku kesehatan yang lain, seperti:
 Motivasi
 Kinerja (kemampuan pelaksanaan tugas pelayanan
kesehatan
 Prestasi
 Kepatuhan, dsb.
 Dilakukan melalui wawancara dan observasi.
32
Perilaku masyarakat dalam mencuci tangan :
Setelah buang air besar 12 %
Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%
Sebelum makan 14%
Sebelum memberi makanan bayi 7%
Sebelum menyiapkan makanan 6%
Sumber :
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Depkes RI, 2008
Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia Tahun 2006
PERILAKU
MERUPAKAN PENYEBAB TERBESAR
MASALAH KESEHATAN
SEKUMPULAN PERILAKU
YANG DIPRAKTEKKAN
ATAS DASAR KESADARAN
SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN,
YANG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA
DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI
DI BIDANG KESEHATAN
& BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN MASYARAKATNYA
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS)
TINDAKAN
SIKAP
PENGETAHUAN
HAKIKAT PERILAKU
SARANA
TAHU/
TIDAK
TAHU
MAU/
TIDAK
MAU
MAMPU/
TIDAK
MAMPU
PHBS
BIDANG GIZI
& FARMASI
PHBS
BIDANG KIA
& KB
PHBS BIDANG
PENYAKIT
& KESLING
PHBS BIDANG
PEMEL. KES.
MISAL:
- MAKAN DG GIZI
SEIMBANG
- MINUM TABLET FE
SELAMA HAMIL
- MEMBERI BAYI ASI
EKSKLUSIF
- MENGONSUMSI
GARAM BERYODIUM
MISAL:
- MEMERIKSAKAN
KEHAMILAN
- PERSALINAN
DITOLONG NAKES
- MENIMBANG
BALITA REGULER
- MENGIMUNISASI
LENGKAP BALITA
MISAL:
- CUCI TANGAN PAKAI SABUN
- MENGHUNI RUMAH SEHAT
-PUNYA PERSEDIAAN AIR BERSIH
- PUNYA PEMBUANGAN LIMBAH
- PUNYA AKSES JAMBAN
MISAL:
- PUNYA JAMINAN
PEMELIHARAAN KES
- AKTIF MENGURUS
UKBM/SBG KADER
- MEMANFAATKAN
PUSKESMAS/SAR-
KES LAIN
PHBS
SETIAP MASALAH KESEHATAN YG
DIPECAHKAN, MENGHASILKAN PHBS
MASALAH
GIZI
PROSES
PEMECAHAN
MASALAH
PHBS
GIZI
MASALAH
KIA & KB
MASALAH
PENY &
KESLING
MASALAH
PEMEL.
KES
PHBS
KIA & KB
PHBS
PENY &
KESLING
PHBS
PEMEL.
KES
pengantar ilmu perilaku kesehatan

More Related Content

Similar to pengantar ilmu perilaku kesehatan

Similar to pengantar ilmu perilaku kesehatan (20)

Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
 
Konsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku KesehatanKonsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku Kesehatan
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
 
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
AJ PROMKES 2021.pptx
AJ PROMKES 2021.pptxAJ PROMKES 2021.pptx
AJ PROMKES 2021.pptx
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.ppt
 
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkkPromosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
Perilaku
PerilakuPerilaku
Perilaku
 

pengantar ilmu perilaku kesehatan

  • 1. PENGANTAR ILMU PERILAKU KESEHATAN PERTEMUAN 4 FITRI DIAN NILA SARI, S.KM., M.KES
  • 2. Pendahuluan Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, kelompok, atau masyarakat….???
  • 3. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN(BLOOM) Status kesehatan Keturunan Perilaku Pelayanan kesehatan Lingkungan
  • 4. MASALAH KESEHATAN Penyebab masalah kesehatan (termasuk penyakit): a. Masalah perilaku pendekatan perilaku b. Masalah non perilaku (host, agent, environment) pendekatan epidemiologi
  • 5. PERILAKU, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN KESEHATAN (HEALTH) KETURUNAN PERILAKU PEL.KES. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
  • 6. PERILAKU (BEHAVIOR)  Sinonim perilaku:  Tingkah laku  Tindakan  Karya  Kegiatan atau aktivitas, dsb.  Batasan perilaku:  Respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan.  Perilaku = stimulus + respons
  • 7. PROSES PERILAKU STIMULUS (DARI LUAR): LINGKUNGAN (FISIK, SOSIAL, BUDAYA, DSB) . RESPONS (DARI DALAM): PERSEPSI, MOTI VASI, PERHATIAN, DSB. PERILAKU (BEHAVIOR)
  • 8. DETERMINAN PERILAKU HEALTH PERILAKU PREDISPOSING FACTORS: pengetahuan, sikap, tradisi,dsb ENABLING FACTORS: Sarana dan prasarana REINFORCING FACTORS: Perilaku petugas kesehatan
  • 9. CONTOH 1: IBU HAMIL MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA (ANC=Ante Natal Care): (Perilaku Positif)  Faktor-faktor pemudah (predisposing):  Pengetahuan tentang manfaat periksa hamil  Keyakinan periksa hamil dapat melahirkan anak yang sehat  Periksa hamil dapat memperlancar melahirkan, dsb.  Faktor-faktor pemungkin (enabling):  Dekat dengan Puskesmas, dokter, bidan  Mampu membayar periksa hamil  Faktor-faktor penguat (reinforcing):  Ibu-ibu tokoh masyarakat memeriksakan kehamilan  Adanya anjuran/perintah atau aturan periksa hamil, dsb
  • 10. CONTOH 2: Seorang ibu tidak mau mengimunisasikan anaknya: (Perilaku Negatif)  Faktor-faktor pemudah:  Tidak tahu manfaat imunisasi  Tidak yakin imunisasi dapat menyehatkan anaknya.  Kepercayaan bayi tidak boleh dibawa keluar rumah, dsb.  Takut kalau dimunisasi bayi menjadi sakit, dsb.  Faktor-faktor pemungkin:  Jauh dari tempat untuk imunisasi  Tidak punya ongkos untuk imunisasi, dsb  Faktor-faktor penguat:  Anak-anak tokoh masyarakat setempat tidak pernah diimunisasi  Tidak ada keharusan atau aturan mengimunisasikan anak, dsb.
  • 11. DOMAIN PERILAKU Tertutup (Reaksi tertutup): a. Pengetahuan (Knowledge) b. Sikap (Attitude) PERILAKU TERTUTUP (COVERT BEHAVIOR) Terbuka (Reaksi terbuka): Tindakan (praktek) PERILAKU TERBUKA (OVERT BEHAVIOR) STIMULUS------------- RESPONS
  • 12. DOMAIN PERILAKU  Pengetahuan (Knowledge):  Apa saja yang diketahui tentang obyek oleh subyek misal: Pengetahuan tentang penyakit, penyebabnya, cara penularannya, cara pencegahannya, dsb.  Sikap (Attitude):  Pendapat atau sikap subyek terhadap obyek, misal: pendapatnya tentang penderita penyakit HIV/AIDS, harus diisolasi?  Praktek (Practice):  Apa yang dilakukan oleh subyek terhadap obyek, misal:melakukan 3M untuk mencegah penyakit DBD.
  • 13. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pengetahuan Sikap Tindakan Faktor Pendukung
  • 14. PERILAKU KESEHATAN  Respons seseorang terhadap stimulus yang mencakup: a. Sakit dan penyakit b. Makanan dan minuman, termasuk rokok c. Lingkungan d. Sarana dan prsarana kesehatan  Perilaku kesehatan meliputi: a. Perilaku pencegahan dan peningkatan (Perilaku Sehat=Healthy behavior) b. Perilaku pengobatan dan pemulihan (Perilaku pencarian penyembuhan =Health Seeking Behavior)
  • 15. PERILAKU SEHAT (HEALTHY BEHAVIOR)  Perilaku seseorang yang berkaitan dengan pencegahan dan peningkatan kesehatan (preventif dan kuratif), sekurang-kurangnya meliputi: a. Makan dengan menu seimbang b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur c. Tidak merokok dan minum minuman keras d. Dapat mengelola stres e. Cukup waktu untuk istirahat
  • 16. PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH SEEKING BEHAVIOR)  Perilaku seseorang yang terkait dengan pencarian penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) pada waktu sakit atau mengalami masalah kesehatan. Perilaku ini mencakup antara lain: a. Mengobati sendiri . Secara tradisional . Secara modern b. Mencari pertolongan ke pengobat tradisional (dukun) c. Mencari pertolongan ke tenaga kesehatan profesional d. Mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Poliklinik, Rumah Sakit, dsb.)
  • 17. PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH SEEKING BEHAVIOR) 1. Model Demografi 2. Model Sosial Psikologis 3. Model Organisasi 4. Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model) 5. Model Sistem Kesehatan (Health System Model)
  • 18. HEALTH BELIEF MODEL Variabel: Demografi, Sosial psikologis Ancaman yng Dirsakan ttng penyakit Pendorong untuk Bertindak (Cues) Persepsi mengenai Gejala penyakit Manfaat dikurangi Kerugian (rintangan) Atas tindakan yng. diambil Tindakan yang diam- Bil (Perilaku) men- Cari pengobatan
  • 19. HEALTH BELIEF MODEL (HBM)  Seseorang akan mencari penyembuhan terhadap penyakitnya berdasarkan pertimbangan:  Apakah ia atau anaknya rentan terhadap penyakit itu  Apakah penyakit itu merupakan ancaman bagi dirinya atau anaknya  Seberapa kuat pengaruh dari sekiatarnya (luar)  Pertimbangan untung ruginya terhadap tindakan yang akan diambil
  • 20. HEALTH SYSTEM MODEL PREDISPOSING ENABLING HEALTH SERVICE USE DEMOGRAFI SOCIAL SRUCTURE HEALTH BELIEF FAMILY RESOURCES COMMUNITY RESOURCES PERCIEVED EVALUATED NEED
  • 21. PERUBAHAN PERILAKU  Teori S-O-R: Stimulus-Organisme-Respons  Teori “Dissonance” oleh Leon Festinger  Teori fungsi oleh Daniel Katz  Teori “Driving forces” oleh Kurt Lewin
  • 22. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN PERILAKU  Perubahan alamiah (natural change):  Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara alamiah  Perubahan terencana (planned change):  Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan  Kesiapan berubah (Readiness to change):  Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.
  • 23. STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU  Inforcement:  Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan peraturan atau perundangan.  Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara (tidak langgeng)  Education:  Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan.  Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama.
  • 24. PENDEKATAN PERUBAHAN PERILAKU  Enforcement:  Melalui cara paksaan  Keuntungan dan kekurangan?  Regulation:  Melalui peraturan, perundangan, perintah, dsb.  Keuntungan dan kekurangan?  Education:  Melalui pemberian informasi untuk menimbulkan pemahaman dan kesadaran  Keuntungan dan kekurangan?
  • 25. A. METODA PENGUKURAN PERILAKU TERTUTUP (PENGETAHUAN)  Kuantitatif:  Wawancara  Angket  Kualitatif:  Wawancara mendalam  Diskusi Kelompok Terfukus (DKT) 25
  • 26. B. PENGUKURAN SIKAP 26 PROSES RASIONAL Perhatian---------- Mengerti-----------Menerima--------Keyakinan PROSES EMOSIONAL Perhatian----------Empati------------- Menerima----------Minat
  • 27. METODA PENGUKURAN SIKAP  Observasi  Verbal  Non verbal  Wawancara  Guided  Unguided  Self administered (Angket):  Guided  Unguided 27
  • 28. KRITERIA PENGUKURAN SIKAP  Dirumuskan dalam bentuk pernyataan  Pernyataan haruslah sependek mungkin, kurang lebih dua puluh kata  Bahasanya sederhana dan jelas.  Tiap satu pernyataan hanya memiliki satu pemikiran saja.  Tidak menggunakan negatif rangkap
  • 29. PENGUKURAN SIKAP Prinsip: 1. Sikap merupakan tingkatan afeksi yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan obyek (Thurstone). 2. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif dengan obyek (individu menyenangi obyek atau negatif atau tidak menyenangi obyek.(Edward) 3. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat individu terhadap obyek: o Setuju, tak setuju o Baik, tak baik o Menerima, tak menerima o Senang, tak senang 4. Pendapat atau penilaian dinyatakan dalam bentuk skala Likert: Misal: Sangat setuju--------------------sangat tak setuju Baik sekali----------------------sangat tidak baik Sangat menerima------------sangat menolak 5 4 3 2 1 Sangat senang x-----x----x-----x------ x> Sangat tidak senang
  • 30. CONTOH: Pilihlah jawaban anda: 4 bila sangat setuju 3 bila setuju 2 bila tidak setuju 1 bila sangat tidak setuju: Pernyataan: 1. HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya: 1 2 3 4 2. Penderita HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan: 1 2 3 4 3. Petugas kesehatan di kamar bedah adalah berisiko tertular HIV/AIDS: 1 2 3 4 4. Penggunaan kondom adalah salah satu cara untuk menghidari HIV/AIDS. 1 2 3 4
  • 31. C. PENGUKURAN PERILAKU TERBUKA (PRAKTEK/TINDAKAN)  Langsung :  Observasi atau mengamati terhadap perilaku sasaran (respoden), dengan menggunkan lembar tilik (check list)  Tidak langsung:  Metode “recall” atau mengingat kembali terhadap apa yang telah dilakukan responden.  Melalui orang ketiga (orang) lain yang “dekat” dengan responden yang diteliti.  Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden, perilaku personal hygiene diukur dari kebersihan kuku, rambut, kulit, dan sebagainya. 31
  • 32. PENGUKURAN “BEYOND BEHAVIOR”  Pengukuran variabel-variabel yang terkait dengan perilaku kesehatan yang lain, seperti:  Motivasi  Kinerja (kemampuan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan  Prestasi  Kepatuhan, dsb.  Dilakukan melalui wawancara dan observasi. 32
  • 33. Perilaku masyarakat dalam mencuci tangan : Setelah buang air besar 12 % Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9% Sebelum makan 14% Sebelum memberi makanan bayi 7% Sebelum menyiapkan makanan 6% Sumber : Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Depkes RI, 2008 Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia Tahun 2006 PERILAKU MERUPAKAN PENYEBAB TERBESAR MASALAH KESEHATAN
  • 34. SEKUMPULAN PERILAKU YANG DIPRAKTEKKAN ATAS DASAR KESADARAN SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN, YANG MENJADIKAN SESEORANG ATAU KELUARGA DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI DI BIDANG KESEHATAN & BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN KESEHATAN MASYARAKATNYA PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS)
  • 36. PHBS BIDANG GIZI & FARMASI PHBS BIDANG KIA & KB PHBS BIDANG PENYAKIT & KESLING PHBS BIDANG PEMEL. KES. MISAL: - MAKAN DG GIZI SEIMBANG - MINUM TABLET FE SELAMA HAMIL - MEMBERI BAYI ASI EKSKLUSIF - MENGONSUMSI GARAM BERYODIUM MISAL: - MEMERIKSAKAN KEHAMILAN - PERSALINAN DITOLONG NAKES - MENIMBANG BALITA REGULER - MENGIMUNISASI LENGKAP BALITA MISAL: - CUCI TANGAN PAKAI SABUN - MENGHUNI RUMAH SEHAT -PUNYA PERSEDIAAN AIR BERSIH - PUNYA PEMBUANGAN LIMBAH - PUNYA AKSES JAMBAN MISAL: - PUNYA JAMINAN PEMELIHARAAN KES - AKTIF MENGURUS UKBM/SBG KADER - MEMANFAATKAN PUSKESMAS/SAR- KES LAIN PHBS
  • 37. SETIAP MASALAH KESEHATAN YG DIPECAHKAN, MENGHASILKAN PHBS MASALAH GIZI PROSES PEMECAHAN MASALAH PHBS GIZI MASALAH KIA & KB MASALAH PENY & KESLING MASALAH PEMEL. KES PHBS KIA & KB PHBS PENY & KESLING PHBS PEMEL. KES