Dokumen tersebut membahas mekanisme reproduksi manusia mulai dari ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI. Jaringan organ reproduksi berfungsi untuk proses reproduksi seperti pelepasan ovum dan pembentukan zigot. Siklus menstruasi terdiri atas fase menstruasi, pra-ovulasi, ovulasi, dan pasca-ovulasi. ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi karena kandungannya yang sempurna, meskip
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Mekanisme dan Manfaat ASI
1. LOGO
Kelompok III :
Nur Hasanah
Subakhti
Muhammad Nizar
Welly Andri
Mekanisme (Ovulasi, Menstruasi,
Fertilisasi, Kehamilan, dan
Pemberian ASI)
2. KD SISTEM REPORDUKSI
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam proses
reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye
tentang upaya penanggulangan
pertambahan penduduk dan peningkatan
kualitas SDM melalui program keluarga
berencana (KB) dan pemberian ASI
ekslusif dalam bentuk poster dan
spanduk.
3. Mekanisme Ovulasi
Ovulasi adalah pelepasan ovum yang berupa oosit
sekunder dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses
ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh
dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot
4. Mekanisme Menstruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim
yang telah menebal dan penuh dengan
pembuluh darah, akan rusak dan
luruh/runtuh. Bersama-sama dengan
ovum, jaringan tersebut dikeluarkan
melalui vagina dalam proses menstruasi
(haid)
5.
6. • Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Siklus menstruasi
9. Mekanisme Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung
membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan
seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim
menebal penuh dengan pembuluh
darah siap menerima zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim
untuk berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
10. Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan
tali pusat sebagai
penghubung antara
embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan
amnion untuk melindungi
dari bahaya benturan
- Usia 4 minggu, embrio
mulai membentuk mata,
tangan dan kaki
- Usia 6 minggu,embrio
berukuran 1,5 cm. Otak,
mata, telinga dan jantung
sudah berkembang.
Tangan dan kaki beserta
jari-jarinya mulai
terbentuk
11. Kehamilan
- Usia 8 minggu,
embrio sudah
memiliki organ
lengkap. Embrio
berubah menjadi
janin (fetus)
- Setelah usia
kehamilan
mencapai kira-
kira 9 bulan 10
hari, bayi siap
dilahirkan.
12.
13. Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada
persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi)
berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu.
Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari
jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem
berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar
(duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu
dirancang oleh mammotropin. Mammotropin
merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu
dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga
sejumlah besar estrogen dan progesteron yang
dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-
saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang.
Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan
lemak disekitarnya juga bertambah besar.
15. Kandungan ASI
Setelah terjadi kelahiran, bayi
membutuhkan makanan yang kaya akan
nutrisi, yaitu ASI (air susu ibu). Sejak lahir
sampai berusia 6 bulan, ASI merupakan
sumber nutrisi utama bayi. ASI memiliki
komposisi sempurna yang sesuai
kebutuhan bayi.
ASI memiliki glukosa, albumin dan
kandungan air lebih tinggi dibandingkan
air susu yang lain. Glukosa sangat
diperlukan bayi untuk tumbuh dan
menghasilkan energi.Albumin adalah
protein untuk mencerdaskan bayi dan
sangat baik untuk pertumbuhannya.
16. Manfaat ASI
ASI memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1) Mengandung banyak zat gizi berkualitas tinggi
2) Mudah dicerna karena mengandung enzim
3) Mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi
4) Saat baru belajar menyusui, hisapan bayi merangsang
keluarnya air susu. Sehingga, bayi tidak mengalami
kesulitan menyusui.
5) ASI steril sehingga mudah dicerna oleh bayi dan
mengandung antibodi.
6) Memberi ASI memerlukan kalori sehingga mempercepat
pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan.
7) Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak.
8) Sebagai salah satu pencegah kehamilan, bila ibu memberi
ASI eksklusif (tanpa makanan tambahan apapun).
9) Untuk menghemat pengeluaran.
17. Hambatan pada Proses Pemberian ASI
Asi merupakan susu dengan komposisi sempurna yang
tidak bisa digantikan oleh susu formula. Tetapi, karena
kondisi tertentu ibu tidak bisa memberi ASI. Beberapa
kondisi yang menyebabkan ibu tidak dapat menyusui,
antara lain:
1. Hambatan Psikis
Hambatan psikis ini disebabkan karena kurangnya
dukungan dari suami atau keluarga sehingga sang ibu
tidak merasa nyaman untuk menyusui. Selain itu, karena
ibu mengalami depresi pasca kelahiran atau ibu merasa
jera karena rasa sakit saat awal menyusui.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik ini disebabkan karena beberapa hal, antara
lain kesehatan ibu tidak memungkinkan untuk menyusui,
air susu tidak keluar, atau karena ibu mengkonsumsi
obat-obatan tertentu sehingga tidak diperbolehkan
memberi ASI pada bayi.