SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Topik : Mencegah kematian ibu hamil
Sub Topik : Tanda bahaya kehamilan
Sasaran : Ibu-ibu hamil yang sedang periksa kehamilan di puskesmas
Tempat : Puskesmas Gandus
Hari, tanggal : Selasa, 06 Desember 2016
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Mahasiswa co-ners unsri
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, peserta dapat mengetahui tentang
Tanda bahaya kehamilan
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat:
1. Menyebutkan pengertian Tanda bahaya kehamilan
2. Menyebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Menyebutkan pencegahan tanda bahaya kehamilan
III. SASARAN
Ibu-ibu hamil yang sedang periksa kehamilan di puskesmas
IV. MATERI
1. Pengertian Tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Pencegahan tanda bahaya kehamilan
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
Poster
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu puskesmas gandus
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan
b. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu
Kegiatan
Pembicara Peserta
1. 5 menit
Pembukaan:
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
5. Melakukan kontrak waktu
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
2. 10 menit
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan pengertian tanda
bahaya kehamilan
2. Menjelaskan macam-macam
tanda bahaya kehamilan
3. Menjelaskan pencegahan bahaya
kehamilan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
3. 10 menit
Evaluasi:
1. Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya
2. Menanyakan kembali tentang
materi yang disampaikan
Bertanya
Menjawab
4. 5 menit
Terminasi:
1. Menyimpulkan materi
2. Mengucapkan terima kasih atas
peran serta peserta
3. Mengucapkan salam penutup
Mendengarkan
Menjawab
Menjawab salam
IX. LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN: TANDA BAHAYA KEHAMILAN
A. Pengertian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya (WHO, 2004). ASI eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam
bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI,
2004)
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi (WHO, 2001).
B. Manfaat ASI
Keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusu eksklusif hingga enam
bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan,
keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama pemberian ASI
sampai dua tahun.
1. Manfaat ASI untuk bayi
ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah
dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pencernaan bayi, dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal. ASI
tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
ASI juga mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4 b.,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI dapat meningkatkan
kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan
anak (bonding) (Gupte, 2004).
2. Manfaat ASI untuk ibu
Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada
bayinya dan hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit
yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak. Dengan
menyusui, rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian
rahim keukuran sebelum hamil serta mempercepat berhentinya pendarahan post
partum. Dengan menyusui kesuburan ibu akan menjadi berkurang untuk beberpa
bulan dan dapat menjarangkan kehamilan. ASI juga dapat mengurangi
kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang (Gupte, 2004).
C. Komposisi ASI
Keadaan yang menguntungkan dari ASI meliputi asam amino dan kandungan
protein yang optimal untuk bayi normal. Asam lemak esensial dalam jumlah yang
berlimpah tetapi tidak berlebihan, kandungan natrium yang relatif rendah tetapi
adekuat, beban solut yang rendah dibandingkan dengan susu sapi, dan absorbs yang
sangat baik untuk zat besi, kalsium dan seng, yang menyediakan jumlah yang adekuat
dari zat-zat nutrisi ini untuk bayi yang disusui ASI secara penuh selama 4-6 bulan
(Merenstein, 2001).
ASI tidak saja mengandung makronutrien, vitamin,dan mineral tatapi juga
faktor pertumbuhan, hormon, dan faktor protektif. Paling sedikit terdapat 100
komponen pada ASI, termasuk zat yang belum teridentifikasi dan belum jelas
perannya. Dalam alquran, ASI disebut sebagai “darah putih”. Hal ini merupakan
penjelasan yang sangat tepat karena susu awal memiliki lebih banyak sel darah putih
daripada darah sendiri.
Sifat khas manusia adalah otak yang besar dan rumit, yang mengalami banyak
perkembangan selama 2 tahun pertama. ASI menyediakan laktosa, sistein, kolestrol,
dan tromboplastin yang diperlukan untuk sintesis jaringan system syaraf pusat.
Namun, karena ASI merupakan nutrisi yang sempurna, analisis komponenya
memungkinkan kita memproduksi pengganti untuk ditambahkan kedalam susu
formula. Maka dari itu, susu formula tidak akan secara sempurna menyerupai ASI.
Walaupun ASI mungkin dapat dianggap nutrisi yang sempurna, komposisinya
bervariasi. Komposisi ASI bervariasi dari orang ke orang, dari satu periode laktasi ke
periode lain, dan setiap jam dalam sehari. Adapun komposisi ASI antara lain
mengandung protein, lemak, karbohidrat, garam mineral, air, Vitamin seperti pada
kolostrum (Melvyn, 2006).
Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada bayi.
Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus dihindari (Depkes RI, 2005).
Kolostrum merupakan sekresi payudara yang bersifat alkali, yang mungkin
mulai dihasilkan selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan pada 2- 4 hari pertama
setelah melahirkan. Mempunyai berat jenis yang lebih besar (1,040 - 1,060),
kandungan protein yang lebih tinggi, vitamin larut lemak, mineral, kandungan
karbohidrat, dan lemak yang lebih rendah daripada ASI biasa. Kolostrum mengandung
IgA sekretori, leukosit, dan zat-zat imun lainnya yang berperan dalam mekanisme
pertahanan neonatus (Merenstein, 2001).
D. Produksi ASI
Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan
mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar hipofisis
anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengandalkan
pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada Refleks Let
Down atau refleks ejeksi susu , dimana hisapan putting dapat merangsang kelenjar
hipofisis posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin, Dibawah pengaruh
oksitosin, sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi, mengeluarkan susu melalui system
duktus kedalam mulut bayi (Bobak, 2005).
Laktasi dapat dianggap terdiri atas dua fase, laktogenesis, inisiasi laktasi, dan
galaktopoiesis, pemeliharaan sekresi air susu. Inisiasi laktasi berkaitan dengan
penurunan estrogen, progesteron, dari sirkulasi ibu saat persalinan. Dua hormon
terpenting yang berperan dalam laktasi adalah prolaktin yang merangsang produksi air
susu, dan oksitosin yang berperan dalam penyemprotan (ejeksi) susu (Melvyn, 2006).
Menurut Arifin (2004), berdasarkan waktu diproduksi ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Colostrum
Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang
mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli dan ductus
dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak. Disekresi oleh
kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi.
Komposisi colostrum dari hari ke hari dapat berubah, dan merupakan cairan kental
yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature.
ASI juga merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus
bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima
makanan selanjutnya. Dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein
pada colostrum protein yang utama adalah globulin, Lebih banyak mengandung
protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan sehingga dapat memberikan daya
perlindungan tubuh terhadap infeksi.
Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat
memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Lebih rendah kadar
karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature. Total energi lebih rendah
dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum. Vitamin larut lemak lebih
tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Bila
dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak. PH lebih alkalis dibandingkan ASI
Mature. Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan
ASI Mature. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi
menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi pada bayi. Volumenya
berkisar 150-300 ml/24 jam.
2. Air susu masa peralihan (masa transisi)
Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi) Merupakan ASI peralihan dari
colostrum menjadi ASI Mature. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi,
tetapi ada pula yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke
3 – ke 5. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat
semakin tinggi serta volume semakin meningkat.
3. Air susu mature
Air Susu mature merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya,
yang dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa
minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan. ASI matur ini juga
merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan
pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6
bulan pertamabagi bayi. Air susu matur merupakan cairan putih kekuning-kuningan,
karena mengandung casienat, riboflavin dan karotin.Tidak menggumpal bila
dipanaskan.Volume: 300 – 850 ml/24 jam. Terdapat anti microbaterial factor, yaitu:
Antibodi terhadap bakteri dan virus, Enzim (lysozime, lactoperoxidese), Protein
(lactoferrin, B12 Ginding Protein), Faktor resisten terhadap staphylococcus,
Complecement (C3 dan C4)
E. Pola pemberian ASI
Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan
lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak dijadwal,
ASI diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari. Ibu
menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui.
Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan santai.
Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting susu harus
baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk kemulut bayi.
Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara efektif, sebaiknya ASI
dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih (Depkes RI, 2005).
Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan psikologi
selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang ibu yang
menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan, membuang rasa
khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk
kebutuhan bayi (Depkes RI, 1996).
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak
secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.
Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila
sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak
mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar
pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,
dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan
makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada
masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan
makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan
(Arifin, 2004).
Makanan yang harus dihindari oleh ibu menyusui adalah alkohol, merokok,
dan juga hindari makanan pedas seperti sambal dan makanan beraroma keras
karena dapat membuat bau tertentu pada ASI dan akan mengganggu bayi. Ini juga
bisa membuat bayi sakit perut (Gupte, 2004).
2. Ketentraman jiwa dan pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang
selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai
bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya. Pada
ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui bayinya,
reflek tersebut adalah reflek Prolaktin merupakan hormon laktogenik yang penting
untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu. Jumlah prolaktin yang di sekresi
dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan besarnya stimulus isapan, yaitu
frekuensi, intensitas, dan lama bayi mengisap. Ejeksi susu dari alveoli dan duktus
susu terjadi akibat refleks let-down. Akibat stimulus isapan, hipotalamus
melepaskan oksitosin dari hipofisis posterior. Refleks let down dapat terjadi selama
aktifitas seksual karena oksitosin dilepas selama orgasme (Bobak, 2005).
Let-down reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami
goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down
reflex mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan
menangis. Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin
mengganggu let down reflex (jurnal Arifin, 2004).
3. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap
kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau
klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung
dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah
pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang
diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak
mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI.
Pengaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang
gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan (Arifin, 2004).
4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen
Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunaka n
kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat
mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara
keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat
merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar
hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI (Arifin,
2004).
5. Perawatan payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu
memeriksa putting susu, mempersiapkan payudara dengan mengurut payudara
selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.

More Related Content

What's hot

PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIASiti Farida
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.docGiffward
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
 
Manfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiManfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiKebayoran Baru
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Nisa Ghaisani
 
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangOptimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangReiza Suzan Utami, S.Pd
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4Chenk Alie Patrician
 

What's hot (18)

PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Manfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiManfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayi
 
Asi ekslusif
Asi ekslusifAsi ekslusif
Asi ekslusif
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Leaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitasLeaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitas
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
 
Hamil sehat
Hamil sehatHamil sehat
Hamil sehat
 
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
 
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangOptimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
 
Antenatal care
Antenatal careAntenatal care
Antenatal care
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
 
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4
Asi mengandung zat gizi berkualitas tinggi4
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 

Similar to Tanda Bahaya Kehamilan"Judul ini menggunakan kata kunci "Tanda Bahaya Kehamilan

Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptevazulioktavia1998
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiWelly Andrei
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptxELande
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasiJoni Iswanto
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusifsumarni .
 
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptxAtikaJatimi
 
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptx
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptxKELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptx
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptxmutiaramedika2
 

Similar to Tanda Bahaya Kehamilan"Judul ini menggunakan kata kunci "Tanda Bahaya Kehamilan (20)

Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
 
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
skripsi Hasni. - TRNT.docx
skripsi Hasni. - TRNT.docxskripsi Hasni. - TRNT.docx
skripsi Hasni. - TRNT.docx
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptx
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
 
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptx
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptxKELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptx
KELOMPOK 7 BU MIFTA fix.pptx
 
materi dasar menyusui
materi dasar menyusuimateri dasar menyusui
materi dasar menyusui
 
Sap asi eklusif
Sap asi eklusifSap asi eklusif
Sap asi eklusif
 
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptxGIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 

Recently uploaded

Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Tanda Bahaya Kehamilan"Judul ini menggunakan kata kunci "Tanda Bahaya Kehamilan

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TANDA BAHAYA KEHAMILAN Topik : Mencegah kematian ibu hamil Sub Topik : Tanda bahaya kehamilan Sasaran : Ibu-ibu hamil yang sedang periksa kehamilan di puskesmas Tempat : Puskesmas Gandus Hari, tanggal : Selasa, 06 Desember 2016 Waktu : 20 menit Penyuluh : Mahasiswa co-ners unsri I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, peserta dapat mengetahui tentang Tanda bahaya kehamilan II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat: 1. Menyebutkan pengertian Tanda bahaya kehamilan 2. Menyebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan 3. Menyebutkan pencegahan tanda bahaya kehamilan III. SASARAN Ibu-ibu hamil yang sedang periksa kehamilan di puskesmas IV. MATERI 1. Pengertian Tanda bahaya kehamilan 2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan 3. Pencegahan tanda bahaya kehamilan V. METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
  • 2. VI. MEDIA Leaflet Poster VII. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Peserta hadir di tempat penyuluhan b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu puskesmas gandus c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya 2. Evaluasi Proses a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 3. Evaluasi Hasil a. Peserta mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan b. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang VIII. KEGIATAN PENYULUHAN No. Waktu Kegiatan Pembicara Peserta 1. 5 menit Pembukaan: 1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang akan diberikan 5. Melakukan kontrak waktu Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
  • 3. 2. 10 menit Pelaksanaan: 1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan 2. Menjelaskan macam-macam tanda bahaya kehamilan 3. Menjelaskan pencegahan bahaya kehamilan Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan 3. 10 menit Evaluasi: 1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya 2. Menanyakan kembali tentang materi yang disampaikan Bertanya Menjawab 4. 5 menit Terminasi: 1. Menyimpulkan materi 2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta 3. Mengucapkan salam penutup Mendengarkan Menjawab Menjawab salam
  • 4. IX. LAMPIRAN MATERI MATERI PENYULUHAN: TANDA BAHAYA KEHAMILAN A. Pengertian ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (WHO, 2004). ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2004) ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi (WHO, 2001). B. Manfaat ASI Keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusu eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan, keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama pemberian ASI sampai dua tahun. 1. Manfaat ASI untuk bayi ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi, dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. ASI juga mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4 b., Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak (bonding) (Gupte, 2004). 2. Manfaat ASI untuk ibu Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada bayinya dan hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak. Dengan menyusui, rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian
  • 5. rahim keukuran sebelum hamil serta mempercepat berhentinya pendarahan post partum. Dengan menyusui kesuburan ibu akan menjadi berkurang untuk beberpa bulan dan dapat menjarangkan kehamilan. ASI juga dapat mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang (Gupte, 2004). C. Komposisi ASI Keadaan yang menguntungkan dari ASI meliputi asam amino dan kandungan protein yang optimal untuk bayi normal. Asam lemak esensial dalam jumlah yang berlimpah tetapi tidak berlebihan, kandungan natrium yang relatif rendah tetapi adekuat, beban solut yang rendah dibandingkan dengan susu sapi, dan absorbs yang sangat baik untuk zat besi, kalsium dan seng, yang menyediakan jumlah yang adekuat dari zat-zat nutrisi ini untuk bayi yang disusui ASI secara penuh selama 4-6 bulan (Merenstein, 2001). ASI tidak saja mengandung makronutrien, vitamin,dan mineral tatapi juga faktor pertumbuhan, hormon, dan faktor protektif. Paling sedikit terdapat 100 komponen pada ASI, termasuk zat yang belum teridentifikasi dan belum jelas perannya. Dalam alquran, ASI disebut sebagai “darah putih”. Hal ini merupakan penjelasan yang sangat tepat karena susu awal memiliki lebih banyak sel darah putih daripada darah sendiri. Sifat khas manusia adalah otak yang besar dan rumit, yang mengalami banyak perkembangan selama 2 tahun pertama. ASI menyediakan laktosa, sistein, kolestrol, dan tromboplastin yang diperlukan untuk sintesis jaringan system syaraf pusat. Namun, karena ASI merupakan nutrisi yang sempurna, analisis komponenya memungkinkan kita memproduksi pengganti untuk ditambahkan kedalam susu formula. Maka dari itu, susu formula tidak akan secara sempurna menyerupai ASI. Walaupun ASI mungkin dapat dianggap nutrisi yang sempurna, komposisinya bervariasi. Komposisi ASI bervariasi dari orang ke orang, dari satu periode laktasi ke periode lain, dan setiap jam dalam sehari. Adapun komposisi ASI antara lain mengandung protein, lemak, karbohidrat, garam mineral, air, Vitamin seperti pada kolostrum (Melvyn, 2006). Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
  • 6. kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus dihindari (Depkes RI, 2005). Kolostrum merupakan sekresi payudara yang bersifat alkali, yang mungkin mulai dihasilkan selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan pada 2- 4 hari pertama setelah melahirkan. Mempunyai berat jenis yang lebih besar (1,040 - 1,060), kandungan protein yang lebih tinggi, vitamin larut lemak, mineral, kandungan karbohidrat, dan lemak yang lebih rendah daripada ASI biasa. Kolostrum mengandung IgA sekretori, leukosit, dan zat-zat imun lainnya yang berperan dalam mekanisme pertahanan neonatus (Merenstein, 2001). D. Produksi ASI Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada Refleks Let Down atau refleks ejeksi susu , dimana hisapan putting dapat merangsang kelenjar hipofisis posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin, Dibawah pengaruh oksitosin, sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi, mengeluarkan susu melalui system duktus kedalam mulut bayi (Bobak, 2005). Laktasi dapat dianggap terdiri atas dua fase, laktogenesis, inisiasi laktasi, dan galaktopoiesis, pemeliharaan sekresi air susu. Inisiasi laktasi berkaitan dengan penurunan estrogen, progesteron, dari sirkulasi ibu saat persalinan. Dua hormon terpenting yang berperan dalam laktasi adalah prolaktin yang merangsang produksi air susu, dan oksitosin yang berperan dalam penyemprotan (ejeksi) susu (Melvyn, 2006). Menurut Arifin (2004), berdasarkan waktu diproduksi ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Colostrum Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi. Komposisi colostrum dari hari ke hari dapat berubah, dan merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature. ASI juga merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima
  • 7. makanan selanjutnya. Dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak. PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature. Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi pada bayi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam. 2. Air susu masa peralihan (masa transisi) Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi) Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3 – ke 5. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi serta volume semakin meningkat. 3. Air susu mature Air Susu mature merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan. ASI matur ini juga merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertamabagi bayi. Air susu matur merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflavin dan karotin.Tidak menggumpal bila dipanaskan.Volume: 300 – 850 ml/24 jam. Terdapat anti microbaterial factor, yaitu: Antibodi terhadap bakteri dan virus, Enzim (lysozime, lactoperoxidese), Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein), Faktor resisten terhadap staphylococcus, Complecement (C3 dan C4)
  • 8. E. Pola pemberian ASI Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak dijadwal, ASI diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari. Ibu menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui. Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih (Depkes RI, 2005). Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan psikologi selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang ibu yang menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan, membuang rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk kebutuhan bayi (Depkes RI, 1996). F. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI 1. Makanan Ibu Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan (Arifin, 2004). Makanan yang harus dihindari oleh ibu menyusui adalah alkohol, merokok, dan juga hindari makanan pedas seperti sambal dan makanan beraroma keras karena dapat membuat bau tertentu pada ASI dan akan mengganggu bayi. Ini juga bisa membuat bayi sakit perut (Gupte, 2004).
  • 9. 2. Ketentraman jiwa dan pikiran Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya. Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui bayinya, reflek tersebut adalah reflek Prolaktin merupakan hormon laktogenik yang penting untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu. Jumlah prolaktin yang di sekresi dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan besarnya stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas, dan lama bayi mengisap. Ejeksi susu dari alveoli dan duktus susu terjadi akibat refleks let-down. Akibat stimulus isapan, hipotalamus melepaskan oksitosin dari hipofisis posterior. Refleks let down dapat terjadi selama aktifitas seksual karena oksitosin dilepas selama orgasme (Bobak, 2005). Let-down reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis. Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin mengganggu let down reflex (jurnal Arifin, 2004). 3. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan (Arifin, 2004). 4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunaka n kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah
  • 10. alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI (Arifin, 2004). 5. Perawatan payudara Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu memeriksa putting susu, mempersiapkan payudara dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.