5. Terjadi perubahan paradigma dalam
penanganan bencana di dunia
• Responsif menjadi preventif
• Sektoral menjadi Multi-sektor
• Tanggungjawab pemerintah semata menjadi
tanggungjawab bersama
• Sentralisasi menjadi Desentralisasi
• Tanggap darurat menjadi Pengurangan risiko
6. Mengapa Pengurangan Risiko ?
Bencana
• Tiba-tiba VS Bertahap
• Alam VS Manusia
• Dapat VS Tdk dapat dicegah
• Multi Efek
• Bantuan seringkali terlambat
• Penting untuk : Mitigasi dan kesiapsiagaan
• Pengurangan Risiko
KOMPONEN BENCANA
7. • PRB didefinisikan sebagai konsep dan praktik
mengurangi risiko bencana melalui upaya
sistematis untuk menganalisa dan mengelola
faktor-faktor penyebab dari bencana termasuk
dengan dikuranginya paparan terhadap
ancaman, penurunan kerentanan manusia dan
properti, pengelolaan lahan dan lingkungan
yang bijaksana, serta meningkatkan
kesiapsiagaan terhadap kejadian yang
merugikan
8. Tujuan
• Mencegah timbulnya risiko baru dan mengurangi risiko
yang sudah ada melalui implementasi tindakan-
tindakan ekonomi, strukrural, legal, sosial, kesehatan,
kultural, pendidikan, lingkungan, teknologi, politik dan
kelembagaan, secara terintegrasi dan inklusif, yanag
mencegah dan mengurangi paparan terhadap ancaman
dan kerentanan terhadap bencana, meningkatkan
kesiapsiagaan dalam tanggap bencana dan pemulihan,
serta penguatan ketahanan
•
9. komponen
• Kesadaran tentang dan penilaian risiko, termasuk di dalamnya analisis
ancaman serta analisis kapasitas dan kerentanan;
• Pengembangan pengetahuan termasuk pendidikan, pelatihan, penelitian,
dan informasi;
• Komitmen kebijakan, dan kerangka kelembagaan, termasuk organisasi,
kebijakan, legislasi, dan aksi komunitas (yang bisa diterjemahkan di sini
sebagai pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK));
• Penerapan ukuran-ukuran PRB seperti pengelolaan lingkungan, tata guna
lahan, perencanaan perkotaan, proteksi fasilitas-fasilitas sosial (critical
facilities), penerapan ilmu dan teknologi, kemitraan dan jejaring,
instrumen keuangan; dan
• Sistem Peringatan Dini termasuk di dalamnya prakiraan, sebaran
peringatan, ukuran-ukuran kesiapsiagaan, dan kapasitas respons
10. PERAN PERAWAT DALAM PRB ?
• Kelompok tenaga kesehatan terbesar
• Ketrampilan : teknis, komunikasi, manajerial
• Kepedulian tinggi
• Fleksibilitas
• Dekat dengan masyarakat
11. Aktivitas Keperawatan Pada Fase Pre
Impact
Berpartisipasi dalam penyusunan rencana PRB
• Berpartisipasi dalam pengkajian risiko bencana
• Analisis bahaya
• Pembuatan peta bahaya
• Analisis kerentanan
• Menginisiasi upaya pencegahan
• Pencegahan/penghilangan bahaya
• Pemindahan kelompok risiko
• Kampnye kesadaran masyarakat
• Pengembangan Early Warning System
• Melakukan simulasi
• Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk semua perawat
• Pengembangan data base keperawatan bencana
• Mengembangkan Evaluasi terhadap perencanaan yg meliputi semua aspek disaster
12. Domain Kompetensi Perawat Disaster
(ICN, 2009)
1. Pengurangan Risiko , pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
2. Pengembangan kebijakan dan peremcanaan
3. Komunikasi dan penyebaran infromasi
4. Pendidikan dan kesiapsiagaan
5. Bertindak etik, legal dan tanggung jawab
6. Memebriak pelaynan kepada masyarakat
7. Memberikan pelaynan kepada individu dan keluarga
8. Perawtan psikologis
9. Pelaynan kelompok rentan
10. Pemulihan jangka panjang terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat
13. Kompetensi : Dalam Pengurangan Risiko &
Pencegahan Penyakit
• Menggunakan data epidemiologi untuk mengevaluasi risiko dan dampak bencana
tertentu di masyarakat dan populasi, serta implikasinya bagi perawat
• Berkolaborasi dengan Nakes lain, ormas, pemerintah, dan tokoh masuarakat untuk
megembangkan tindakan pengurangan risiko untukm engurangi kerentanan
penduduk
• Berpartisipasi dalam perencanaan dalam pemenuhan yanken pada saat bencana
• (4) Mengidentifikasi hambatan/tantangan dalam sistem yankes dan melakukan
mitigasi terhadap tantangan tersebut dengan tim multidisiplin.
• (5) Mengidentifikasi kelompok rentan dan mengkoordinir kegiatan untuk
pengurangan risiko.
• (6) Memahami prinsip-prinsip dan proses isolasi, karantina, dekontaminasi,
pewadahan, dan membantu pengembangan rencana implementasi di masyarakat
• (7) Kolaborasi dengan organisasi dan pemerintah untuk membangun kapasitas
masyarakat untuk kesiapsiagan dan respon terhadap suatu bencana
•
14. Kompetensi Dalam Health Promotion
• Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan masyarakat terkait kesiapsiagaan
bencana
• Melakukan pengkajain masyarakat menentukan isues kesehatan pre-
existing
• Bekerja sama dengan fihak lain untuk implementasi tindakan yang akan
mengurangi risiko tmbulnya penyakit yang ditularkan dari orang - ke -
orang, penyakit terkait sanitasi, dan penyakit yang ditularkan mellaui
makanan
• Berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat, seperti program imunisasidan pemberian pengobatan.
• Bekerja sama dengan masyarakat untuk memperkuat kemampuan sistem
pelayanan kesehatan dalam respon dan pemulihan dari bencana.
15. Kompetensi Dalam Pengembangan
Perencanaan
• Menunjukkan pemahaman terhadap terminologi terkait bencana
• Menjelaskan rentang fase-fase manajemen bencana
• Menjelaskan peran pemerintah dan organisasi dalam perncanaan dan respon
• Memahami rencana penanggulangan bencana komunitas dan bagaiman
hubungannya dengan rencana nasional dan internasional
• Mengetahui rencana penanggulangan bencana ditempat kerja dan peran tiap-tiap
orang ketika terjadi bencana
• Berpartisipasi dalam pengembangan rencana dan kebijakan
• penaganggulangan bencana
• Berkontribusi dalam mengembangkan, mengevaluasi dan modifikasi rencana
• Memastikan bahwa kebutuhan kelompok rentan sudah terakomodasi dalam
perencanaan
• Menginterpretasi peran perawat dalam hungannya dengan anggota tim
• lainnya
• Berpartisipasi secara politis dan legislative dalam pengembangan kebijakan
kesiapsiagaan dan respon terhadap bencana
16. Pendidikan & Kesiapsiagaan
• Mempertahankan pengathuan yang relean dengan area bencana dan keperawatan bencana
• Berpartisipasi dalam simulasi di tempat kerja dan komunitas
• Mencari dan mendapatkan engetahuan baru dan mempertahakan keahlian
• dalam keperawatan bencana
• Memfasilitasi penelitian dalam kebencanaan
• Mengevaluais kebutuhan pelatihan tambahan dan mendapatkan kebuthan pelatihan
• Mengembangkan dan mempertahankan rencana kesiapsiagaan individu dan keluarga
• Menjelaskan peran perawat dalam berbagai tugas kebencanaan ( seperti di shelter, UGD, rumah
sakit lapangan, dll)
• Mempertahnakan emergency kit individu
• Implementasi kegiatan kesiapsiagaan sebagai bagian dari tim multidi disopli.
• Membantu pengembangan sistem untuk pengembangan kapasistas personel saat respon bencana
• Berperan sebagai pemimpin dalam program pelatihan untuk perawat dan nakes lainnya
• Mengevaluasi kesiapan masyarakat dan mengabil tindakan untuk meningkatkan kesiapan
masyarakat jika diperlukan