2. Allah SWT berfirman
01
Barang siapa yang berkeinginan untuk
diselamatkan oleh Allah dari bencana pada
hari kiamat, maka bantulah orang yang
dalam kesulitan/hindarkan kesulitannya
(HR.Muslim)
02
03 (Q.S. Al-Qashash:77)
04
(Q.S Al-Maidah:2)
(Q.S Ali-Imran:159)
05
(Q.S. At-Taubah: 71)
06
Tiada beriman seorang dari kamu sehingga
dia menyukai bagi saudaranya apa yang
disukai untuk dirinya.( HR.Ahmad)
3. Asuhan Keperawatan Islami yang
dikembangkan oleh kelompok kerja
keperawatan islam adalah pada tataran
nilai-nilai yang Insya Allah akan dapat
menjadi acuan
pelaksanaan/implementasi asuhan
keperawatan pada tatanan pelayanan
kesehatan.
4. Masukan ( input)
Dalam asuhan keperawatan masukan adalah
sumber-sumber yang mendukung terjadinya proses
asuhan keperawatan islami.
(1) Al-Qur'an dan Hadist
(2) Manusia dan paradigma keperawatan .
Manusia juga sebagai mahluk yang mempunyai
fitrah apakah sebagai perawat atau klien
sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S Ar-ruum : 30
(3)Lingkungan eksternal dan internal serta
lingkungan spiritual.
(4)Profesi keperawatan yang merupakan manifestasi
dari ibadah dan media da'wah amar ma'ruf nahi
munkar
01
5. 2. Proses pelaksanaan asuhan keperawatan islami
Ihsandalamberibadah
Bagi perawat muslim pemahaman dan pengamalan terhadap
rukun iman dan islam belumlah cukup dikategorikan dalam
insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum
menerapkan rukun iman dan islam tersebut didasari oleh
perbuatan yang ihsan.
Konsekuensi ihsan adalah bahwa perbuatan baik yang
berkualitas akan melahirkan dampak berupa keuntungan-
keuntungan kepada siapa saja yang melakukannya termasuk
bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dan bukan
keuntungan yang bersifat segera tetapi ada landasan spiritual.
Tuntunan ihsan dalam Al-Qur-an tercantum dalam (Q.S Al-kahfi :
30), (Q.S Al-Ahzab : 29), (Q.S Ar-Rohman : 60).
a
6. Dampak perbuatan ihsan dalam asuhan keperawatan
Niat yang ikhlas Penyelesaian hasil
yang baik
Pekerjaan yang
rapih
1 2 3
7. Dalam garis besarnya ihsan ditetapan dalam
hubungan dengan Tuhan, sebagaimana
dijelaskan pada ayat dan hadits diatas. Sesama
manusia, berbuat baik menurut islam
mempunyai lingkup yang luas. Terhadap
mahluk lain selain manusia termasuk pada
hewan dan lingkungan harus disayangi oleh
manusia.
8. 2. Proses pelaksanaan asuhan keperawatan islami
Perlakuan/perilakudalamasuhan
Seorang perawat mulim dalam memberikan asuhan keperawatan islami
tentu harus berlandaskan pada keilmuannya, islam mementingkan
professionalisme berpengetahuan dan keterampilan seperti Allah
jelaskan pada : ( Q.S Ash-Shaff : 3), (Q.S An-Nahl : 43), ( Q.s Al-Israa :36),
(Q.S Al-Mujadillah : 11) dan " Apabila suatu urusan diserahkan kepada
yang ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". (HR Bukhari).
Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan tidak bisa bekerja
sendiri tetapi memerlukan orang lain, apakah itu satu tim atupun tim lain
hal ini didasarkan pada konsep manusia dalam paradigma keperawatan
islam ia adalah sebagai An-Nas ( mahluk sosial) dan juga kerjasama serta
kemitraan adalah perintah Allah ( Q.S Al-Maaidah : 2), ( Q.S Al Hujarat: 10)
b
9. c Bimbingan / Tausiah
Manusia adalah mahluk mulia, dengan
kemuliaannya harus berbuat yang mulia pula. Salah
satu perbuatan mulia adalah mengikuti tujuan
mengapa manusia diciptakan, tidak lain adalah
mengabdi dan menyembah kepada Allah (Q.S Adz-
Dzariat : 56).
Kemuliaan lain adalah menegakkan agama Allah,
perintah Allah dalam hal ini tercantum dalam (Q.S
Ali-imran :104), dan banyak lagi ayat-ayat yang
menyeru kita untuk berdakwah, dalam konteks
keperawatan islam maka perawat selain melakukan
pekerjaan profesionalnya perawat juga sebagai da'i
untuk dapat megajak manusia (klien) dan
lingkungnnya menuju jalan yang Allah ridhai.