2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Wakil Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Wilayah
DKI
• A Business Psychologist (M.Psi., Psikolog)
• Certified Risk Professional (CRP) from BNSP
• International Certified HRBP from SHRM
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia –
Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja
Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan Pengawas BPJS
Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi
kompetensi” Elexmedia Gramedia 2016, Industri dan
Organisasi: Pendekatan Integratif menghadapi
perubahan, DD Publishing, 2020
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Bidang
MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Sekolah ikatan dinas Akademi Sandi Negara
6. Manajemen Risiko ?
Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan
yang terstruktur dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman dengan
pemberdayaan sumberdaya.
Strateginya : bisa berupa memindahkan risiko,
menghindari, atau mengurangi risiko.
7. Tujuan Manajement Risiko
• Mengurangi risiko yang mungkin akan muncul
sesuai bidang yang dipilihnya.
• Terpenting dapat diterima oleh masyarakat
(pekerja)
• Disisi Lain pelaksanaa manajemen risiko
melibatkan segala cara yang tersedia bagi
manusia maupun organisasi
8. PENGERTIAN RISIKO
• Risiko (Arthur & Richard, M.H) adalah suatu
variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu.
• Risiko (Soekarto) adalah ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa.
• Risiko (Herman Darmawi) adalah probabilitas
sesuatu hasil/outcome yang berbeda dengan
yang diharapkan.
9. KETIDAKPASTIAN
• Risiko timbul karena ada ketidakpastian.
• Kondisi yang tidak pasti karena beberapa
sebab:
❑Tenggang waktu antara perencana suatu
kegiatan sampai akhir kegiatan.
❑Keterbatasan informasi
❑Keterbatasan pengetahuan /kemampuan
/teknik pengambilan keputusan
10. Ketidakpastian dapat
diklasifikasikan ke dalam
• Ketidakpastian ekonomi: kejadian yg timbul
akibat perilaku dari pelaku ekonomi,
• contoh: perubahan sikap konsumen, perubahan
teknologi
• Ketidakpastian alam: ketidakpastian karena
alam,
• contoh: badai, banjir, gempa, kebakaran.
• Ketidakpastian manusia: ketidakpastian oleh
karena manusia,
• contoh: perang, pembunuhan, pencurian
11. MANAJEMEN RISIKO
• Suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko
serta membentuk strategi untuk mengelolanya
melalui sumber daya yang tersedia
• Manajemen risiko mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun,
memimpin dan mengawasi/mengevaluasi
program penanggulangan risiko.
14. UU No. 24 Tahun 2007 ttg. Penanggulangan
Bencana, ketentuan mengenai bencana adalah :
• Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
15. MANAJEMEN BENCANA
Serangkaian kegiatan baik sebelum, pada saat,
maupun sesudah terjadi bencana yang dirancang
untuk memberikan kerangka kerja bagi orang-
perorangan atau komunitas yang berisiko terkena
bencana untuk menghindari, mengendalikan
risiko, mengurangi, menanggulangi maupun
memulihkan diri dari dampak bencana
16. MANAJEMEN RISIKO BENCANA
• Penanggulangan bencana diawali dari
menganalisis risiko bencana berdasarkan
ancaman / bahaya dan kerentanan dengan
upaya pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan.
• Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengelola dan
mengurangi risiko, dan juga mengurangi
terjadinya bencana serta meminimalisir
dampak bencana.
17. MANAJEMEN KEDARURATAN
• Penanggulangan bencana yang difokuskan
pada saat kejadian bencana melalui upaya
pemberian bantuan darurat (relief) berupa:
pangan, tempat penampungan, kesehatan.
• Tujuan utama penanganan adalah untuk
meringankan penderitaan korban dan
memperbaiki kerusakan akibat kejadian
bencana dan segera mempercepat upaya
pemulihan (recovery).
19. Perubahan Paradigma Penanggulangan
Bencana Di Indonesia
Lama Baru
Reaktif & ad-hoc Preventif & permanen
Parsial Holistik
Managemen Krisis Managemen Risiko
Tanggap Darurat Pengurangan Risiko Bencana
Development Cost /
Kerugian Pembangunan
Development Investment
/Investasi Pembangunan
Urusan pemerintah Urusan bersama (multi pihak)
Ancaman Tunggal Ancaman Majemuk
20. PENCEGAHAN
• Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko
bencana, baik melalui pengurangan ancaman
bencana maupun (penurunan) kerentanan
pihak yang terancam bencana (UU 24/2007).
Misalnya:
• melarang pembakaran hutan dalam
perladangan
• melarang penambangan batu di daerah yang
curam.
21. MITIGASI
• Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (UU 24/2007)
• 2 bentuk Mitigasi :
• Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai, dll.)
• Mitigasi non struktural : peraturan, tata ruang, pelatihan
22. KESIAPSIAGAAN
• Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU 24/2007).
• Misalnya:
• Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan
lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi/Kesiapsiagaan dan
sosialisasi peraturan / pedoman PB.
23. Pembangunan & Risiko Bencana
Pembangunan bukanlah suatu proses yang steril dari risiko bencana.
Terdapat empat implikasi yang bisaterjadi antara PEMBANGUNAN dan
RISIKO BENCANA.
24. Pengurangan Risiko Bencana
konsep dan praktik mengurangi risiko bencana melalui upaya
sistematis untuk menganalisa dan mengelola faktor-faktor
penyebab dari bencana termasuk dengan dikuranginya paparan
terhadap ancaman, penurunan kerentanan manusia dan properti,
pengelolaan lahan dan lingkungan yang bijaksana, serta
meningkatkan kesiagaanan terhadap kejadian yang merugikan
(UN-ISDR, 2009)
27. Pendekatan PRB melalui Manajemen Risiko
Memahami situasi
sekitar kita
Memahami
Ancaman Bahaya
Memahami Kerentanan/
Kelemahan Kita
MerencanakanTindakan
Untuk Mengurangi Risiko
Menilai Risiko Bencana
Yang Kita Hadapi
MelaksanakanTindakan
Pengurangan Risiko Bencana
Menilai Hasil
Pengurangan Risiko
Memantau Proses
Pengurangan Risiko
28. “Pendidikan pengurangan risiko bencana adalah sebuah proses
pembelajaran bersama yang bersifat interaktif di tengah masyarakat
dan lembaga-lembaga yang ada. Cakupan pendidikan pengurangan
risiko bencana lebih luas daripada pendidikan formal di sekolah dan
universitas. Termasuk di dalamnya adalah pengakuan dan
penggunaan kearifan tradisional dan pengetahuan lokal bagi
perlindungan terhadap bencana alam.”
UN-ISDR
29. Memahami Peran APSIFOR
• Psychology in law
• Mengacupadapenerapanspesifikdaripsikologidalamhukum,sepertimenjadisaksi
mata,keandalansaksimata,kondisimentalterdakwa,rekomendasipenentuanhakpe
rwaliananak,
• Psychology and law
• Meliputi psychological research yaitu penelitian individu yang terlibat di dalam
hukum, seperti kajian terhadap perilaku pengacara, juri, dan hakim
• Psychology of law
• Mengacupadarisetpsikologittghal2ygmenyebabkanorgmematuhi/tdkUUttt,per
kembanganmoral,&persepsipublikthdpberbagaisaksipidana
30. Tugas dan Peran Khusus APSIFOR
Tugas
• Assessment
• Karakteristik Narapidana
• Penelitian
• Evaluasi Penelitian
Peran
• Konsultan Persidangan
• Saksi Ahli
• Persiapan Amicus Brief
31. Peran Strategis Psikologi Forensik
• Bersama stakeholder lainnya dapat melakukan kajian
riset atas dampak psikologis yang terjadi saat bencana
berdasarkan praktik (data lapangan) untuk dapat
menjadi bahan knowledge management dari bagian
pengelolaan bencana
• Bersama dengan stakeholder dalam merumuskan
regulasi kebencanaan baik tingkat nasional hingga
tingkat organisasi dengan memperhatikan kajian-kajian
yang telah dilakukan.
• Bersama dengan stakeholder melakukan edukasi untuk
dapat memitigasi potensi risiko/bahaya ditekan
seminimal mungkin yang disebabkan oleh manusia.