Panduan Manajemen Nyeri RSUD Sleman memberikan pedoman lengkap tentang definisi, ruang lingkup, tata laksana, dan dokumentasi manajemen nyeri, termasuk asesmen awal dan ulang serta pengelolaan nyeri sesuai skor. Panduan ini diimplementasikan melalui prosedur operasional standar dan dokumen terkait seperti lembar asesmen nyeri di rekam medis. Tim Manajemen Nyeri berperan mengawal sosialisasi dan evaluasi implementasi
4. STANDAR PP.6
Pasien dibantu dalam
pengelolaan rasa nyeri
Maksud dan Tujuan :
Hak pasien untuk mendapatkan
asesmen dan pengelolaan nyeri
dihargai dan dibantu (HPK.2.5.)
5. Layanan di RS
Identifikasi pasien nyeri pada
asesmen awal dan asesmen
ulang
Menyediakan pengelolaan nyeri
sesuai pedoman dan protokol
6. Lanj.
Komunikasi dengan dan mendidik
pasien dan keluarga tentang
pengelolaan nyeri dan gejala dalam
konteks pribadi ,budaya, dan
kepercayaan agama masing-masing
( lihat juga HPK1.1.EP1)
Mendidik para praktisi pelayanan
kesehatan tentang asesmen dan
pengelolaan nyeri ( Lihat juga HPK
2.4)
7. ELEMEN PENILAIAN PP.6
1. Berdasarkan lingkup yang
diberikan RS mempunyai
prosedur untuk identifikasi
pasien kesakitan ( Lihat juga
AP1.7 EP 1 dan AP 1.8.2.EP 1)
2. Pasien yang kesakitan
mendapat asuhan sesuai
Pedoman Manajemen Nyeri
8. Lanj.
3. Berdasar lingkup pelayanan yang
diberikan rumah sakit menjalankan
proses untuk berkomunikasi dan
mendidik pasien dan keluarga tentang
rasa sakit (Lihat juga PPK.4 EP.4)
4. Berdasarkan lingkup pelayanan yang
diberikan rumah sakit menjalankan
proses mendidik staf tentang rasa
sakit ( Lihat KPS.3, EP 1)
9. TELUSUR
Sasaran :
Pimpinan Rumah Sakit
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf keperawatan
Tim Penatalaksanaan Nyeri
Pasien
10. Lanj.
Materi
Penyusunan Prosedur Identifikasi
pasien yang kesakitan ( berisiko
mengalami nyeri)
Pemberian asuhan untuk pasien yang
mengalami nyeri sesuai pedoman
manajemen nyeri
11. Lanj.
Komunikasi dan edukasi pasien
dan keluarganya tentang rasa
nyeri
Edukasi dan pelatihan staf
rumah sakit yang terkait dengan
rasa nyeri
12. SKOR
0 : Jika tidak ada dokumen dan
implementasi
5 : jika hanya ada dokumen
10: Jika ada dokumen dan
implementasi
13. DOKUMEN
Regulasi Rumah Sakit :
Kebijakan/Panduan/Prosedur
manajemen nyeri
Dokumen Implementasi :
Pengkajian Nyeri dalam Rekam
Medik
Dokumen Pelatihan
15. DOKUMEN REGULASI RS
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman Nomor 45 Tahun 2014
tentang Panduan Manajemen Nyeri
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman Nomor 160/Kep Dir / 2015
tentang TIM Managemen Nyeri Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman
16. Lanj.
Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman Nomor 34
Tahun 2014 Tentang Kebijakan
Pemberian Edukasi Kepada
Pasien dan Keluarga
18. DOKUMEN IMPLEMENTASI
Lembar Pengkajian dan
pengkajian ulang nyeri dalam
rekam medik
Asesmen awal pasien di IGD,
IRJ, Ranap
Lembar follow up di CPPT
19. Lanj.
Lembar Pengkajian Kebutuhan
dan Perencanaan Pendidikan
dan Keluarga
Lembar Pencatatan terintegrasi
Pendidikan Pasien dan Keluarga
Lembar edukasi
Penatalaksanaan nyeri tersedia
di bangsal
21. Kegiatan Tim Nyeri RSUD
Sleman
Sosialisasi dan Monev
implementasi Panduan
Manajemen Nyeri dan SPO yang
terkait ke unit Pelaksana.
Menjadi Konsulan
penatalaksanaan nyeri.
23. PANDUAN MANAJEMEN
NYERI
Bab I. Definisi
Bab II. Ruang lingkup
Bab III. Tata Laksana
Asesmen
Asesmen Ulang
Pengelolaan
Bab IV . Dokumentasi
24. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensorik
dan emosional yang diakibatkan
adanya kerusakan jaringan
Nyeri Akut vs Nyeri Kronik
25. Asesment
P : penyebab
Q : Quality
R : Regio
S : Subyektif
T : Temporal
26. PENILAIAN RASA NYERI
NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk
neonatus
FLACC ( Face, Leg, Activity, Cry, Consolability
untuk anak dengan usia kurang dari 3 tahun
atau dengan gangguan kognitif.
Wong Baker Pain Scale untuk anak > 3 tahun
yang bisa menggambarkan rasa nyerinya
Numerik rating scale untuk orang dewasa
Comfort Scale untuk pasien yang disedasi
27. ASESMEN ULANG NYERI
Setiap melakukan px vital sign.
Nyeri adalah vital sign ke lima
Pada pasien yang mengeluh
nyeri
Nyeri jantung tiap 5 menit
Setelah pemberian obat iv tiap 15
menit
Setelah pemberian oral setiap 1
28. Lanj.
Sekali per shift pada skor nyeri1-
3
Setiap 3 jam pada skor nyeri 4-6
Setiap jam bila skor 7-10
Dihentikan bila skor 0
29. Manajemen nyeri
Bila skor nyeri ≤ 3 diberikan
intervensi non farmakologik oleh
perawat
Bila skor ≥ 4 diterapi oleh DPJP
Bila dalam 2 x 24 jam skor nyeri
masih ≥ 4 dikonsulkan ke tim
nyeri
30. DOKUMENTASI
Skala nyeri, lokasi, tatalaksana,
efektifitas tatakelola, yang telah
dilakukan oleh dokter / perawat
Dokter /perawat melakukan
edukasi tentang nyeri dan
didokumentasikan dalam rekam
medis
31. Penyakit dgn perhatian
Yang dilakukan pembedahan
Pasien dengan penyakit jantung
Pasien dengan penyakit
neurologi
34. diskusi
1. tim nyeri brpakah anggotanya….
Terdiri dari siapa saja ….
Jawab:
Terdiri dari Spesialis Anestesi, Syaraf, obgyn,
anak(semua dokter spesialis yg terlibat)
2.
35. Program kerja Tim nyeri
Mengawal sosialisasi manajemen nyeri,
evaluasi, pengisian asesmen awal dan ulang
nyeri di bangsal
Integrasi antar pokja : Adanya ronde antar
pokja dipimpin oleh kabid yg berhubungan
(terjadwal)
Sosialisasi saat apel dan adanya lomba2
Sekretariat akreditasi : pengelolaan spo yg
seragam (pengendali dokumen)