SlideShare a Scribd company logo
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) TUJUAN DAN KRITERIAHASIL
(SLKI)
INTERVENSI(SIKI) Rasional
1. Defisit nutrisi b.d.: mual/muntah
dibuktikan dengan (dd)
Gejala dan tandamayor
DS :-
DO :
- Berat badan menurun minimal
10%di bawah rentang ideal
Gejala tanda minorDS:
- Cepatkenyang
- Kram/nyeriperut
- Nafsu makanturun
DO :
- Bising usus
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam, maka
status nutrisi membaik.Dengan kriteria
hasil :
Porsi makan yang dihabiskan
meningkatKekuatan otot pengunyah
meningkatKekuatan otot menelan
meningkat Perasaan cepat kenyang
menurun Nyeri abdomen menurun
Sariawan menurunRambut rontok
menurun
Diare menurun
Berat badan membaikBising usus
membaik Nafsu makan membaik
Membran mukosamembaik
MANAJEMEN NUTRISI
OBSERVASI
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori danjenis
nutrient
- Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastric
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
TERAPEUTIK
- Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
- Sajikan makanan secara menarik dan
MANAJEMEN NUTRISI
Mengidentifikasi status nutrisi
- Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
- Mengidentifikasi makanan yang
disukai
- Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient
- Mengidentifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Melakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Menyajikan makanan secara
suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen makanan , jika
perlu
- Hentikan pemberian makananmelalui
selang nasogastric jika asupan oral
dapat ditoleransi
EDUKASI
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
menarik dan suhu yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Memberikan suplemenmakanan
, jika perlu
- Menghentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastric jika asupan oral
dapat ditoleransi
hiperaktif
- Otot pengunyahlemah
- Otot menelanlemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare
- Ajarkan diet yang diprogramkan
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
PEMBERIAN MAKANAN
ENTERAL
OBSERVASI
- Periksa posisi nasogasrtik tube (NGT)
dengan memeriksa residu lambung
atau mengauskultasi hembusan udara
- Monitor tetesan makanan padapompa
setiap jam
- Monitor rasa penuh, mual danmuntah
- Monitor residu lambung tiap 4-6 jam
selama 24 jam pertama,kemudian tiap
- Menganjurkan posisi duduk,jika
mampu
- Mengajarkan diet yang
diprogramkan
- Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetic), jika
perlu
- Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
PEMBERIAN MAKANAN
ENTERAL
- Memeriksa posisi nasogasrtik
tube (NGT) dengan memeriksa
residu lambung atau
mengauskultasi hembusan
8 jam selama pemberian makanan via
enteral, jika perlu
- Monitor pola buang air besar setiap4-
8 jam, jika perlu
TERAPEUTIK
- Gunakan teknik bersih dalam
pemberian makanan via selang
- Berikan tanda pada selang utuk
mempertahankan lokasi yang tepat
- Tingikan kepala tempat tidur 30-45
derajat selama pemberian makanan
- Ukur residu sebelum pemberianmakan
- Peluk dan bicara dengan bayi selama
udara
- Memonitor tetesan makanan
pada pompa setiap jam
- Memonitor rasa penuh, mualdan
muntah
- Memonitor residu lambung tiap
4-6 jam selama 24 jam
pertama,kemudian tiap 8 jam
selama pemberian makanan via
enteral, jika perlu
- Memonitor pola buang air besar
setiap 4-8 jam, jika perlu
- Menggunakan teknik bersih
dalam pemberian makanan via
selang
- Mmberikan tanda pada selang
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional
2. Nyeri Akut berhubungan dengan insisi
pembedahan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
gejala dan Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah
3. nafsu makan berubah
4. proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …..x….. jam
diharapkan tingkat nyeri menurun.
SLKI : Tingkat Nyeri
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
Kriteria Hasil:
1. Keluhan Nyeri (5)
2. Ekspresi meringis (5)
SIKI : Manajemen nyeri
Observasi
1. lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
7. Monitor efek samping penggunaan
analgetic
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang
1. Untuk mengkaji nyeri secara
komprehensif agar dapat
disesuaikan dengan intervensi
2. Untuk mengetahi skala nyeri
pada tingkat ringan, sedang,
berat
3. Seperti ada ekspresi meringis,
gelisah
4. Kebisingan, suhu dapat
mempengaruhi nyeri
5. Pengetahuan dan keyakinan
pasien terhadap nyeri dapat
mempengaruhi keadaan nyeri
6. Nyeri yang dirasakan dapat
mempengaruhi kualitas hidup
pasien.
7. Seperti ada tidaknya kesulitan
tidur, gatal-gatal, dada
berdebar.
1. Untuk membantu dalam
meredakan nyeri yang
dirasakan pasien
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Untuk membantu dalam
pengobatan nyeri pada pasien
perlu dijauhkannya hal yang
dapat memperberat
3. Istirahat dan tidur yang cukup
dapat membantu
merileksasikan pasien
sehingga nyeri berkurang.
1. Agar pasien dapat mengetahui
tentang keluhan yang
dirasakan pasien.
2. Seperti Tindakan
farmakologis dan non
farmakologis
3. Untuk memberikan efek yang
maksimal dalam meredakan
nyeri
4. Seperti tehnik napas dalam,
distraksi dsb
1. Analgetik seperti obat ISDN,
dapat meredakan nyeri dada
pasien
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional
3 Resiko Infeksi berhubungan dengan
luka pembedahan
Kondisi klinis terkait
1. AIDS.
2. Luka bakar.
3. Penyakit paru obstruktif.
4. Diabetes melitus.
5. Tindakan invasi.
6. Kondisi penggunaan terapi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 X 24 jam,
pasien diharapkan terhindar dari
tanda dan gejala infeksi dengan
kriteria hasil :
1. RR : 30-60X/menit
2. Irama napas teratur
Kontrol Infeksi
1) Cuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
pasien
2. Pakai sarung tangan
sebagaimana dianjurkan oleh
kebijakan pencegahan
Kontrol Infeksi
1. Agar mengurangi terjadinya
kontaminasi akibat bakteri
2. Agar perawat dan px (BBL)
terhindar dari paparan
bakteri maupun agen
penyebab penyakit (infeksi)
steroid.
7. Penyalahgunaan obat.
8. Ketuban Pecah Sebelum
Waktunya (KPSW).
9. Kanker.
10. Gagal ginjal.
11. Imunosupresi.
12. Lymphedema.
13. Leukositopedia.
14. Gangguan fungsi hati.
3. Suhu 36-37˚ C
4. Integritas kulit baik
5. Integritas nukosa baik
6. Leukosit dalam batas normal
universal/ Universal
Precautions
3. Batasi jumlah pengunjung
4. Anjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
5. Bersihkan lingkungan dengan
baik setelah digunakan untuk
setiap pasien
6. Pertahankan teknik isolasi
yang sesuai
7. Tingkatkan intake nutrisi yang
tepat
8. Ajarkan keluarga mengenai
bagaimana menghindari
infeksi
9. Lakukan perawatan tali pusat
secara rutin dgn prinsip asertif
lainnya (melalui sentuhan)
3. Agar px (BBL) tidur
dengan nyenyak dan cukup
4. Agar tidak adanya bakteri
penyebab penyakit (infeksi)
yang masuk dan keluar dari
ruangan px (BBL)
5. Agar lingkungan px (BBL)
terhindar dari adanya
bakteri yang membuat
infeksi
6. Agar mencegah
penyebaran/ melindungi
pasien dari proses infeksi
lain
7. Agar meningkatkan energi
dan daya tahan tubuh
8. Agar keluarga selalu
menjaga px (BBL) dengan
mengetahui cara
menghindari infeksi
9. Agar tidak terjadinya
infeksi maupun resiko
infeksi pada tali pusar
10.Agar mengetahui
10. Mengukur TTV
perkembangan keadaan px
(BBL) (selama periode
waktu ini, potensi
komplikasi fatal
(hipotensi/syok) dapat
terjadi)
11.Agar dapat membunuh
mikroorganisme penyebab
infeksi
Perlindungan Infeksi
1. Agar mempermudah untuk
penanganan jika infeksi
terjadi
2. Agar dapat mengawasi
kerentanan terhadap
penyebaran infeksi
3. Agar px (BBL) tidur
dengan nyenyak dan cukup
4. Agar mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan
besar akan mengakibatkan
infeksi
5. Agar mencegah
penyebaran/ melindungi
pasien dari proses infeksi
lain
6. Agar meningkatkan energi
dan daya tahan tubuh
7. Agar dapat membunuh
mikroorganisme penyebab
infeksi

More Related Content

What's hot

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
Mifta Hussa'adah
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
NuraWulandari
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
DINARIZ
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
ari saputra
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
Yabniel Lit Jingga
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Rismayanti Hairil
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 

What's hot (20)

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 

Similar to SAK Ca. Recti.docx

Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Henny Mufida
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
Is Muhar
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Dyah Ervy
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docx
annisa869191
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
Rindii
 
Ante Natal Care
Ante Natal CareAnte Natal Care
Ante Natal Care
Amos Jhosua RapRap
 
Askep gastitis
Askep gastitisAskep gastitis
Askep gastitis
Kampus-Sakinah
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
yeti2023207209068
 
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptxPPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
RizkaSatriawan
 
Askep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroidAskep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroid
Tebe Yuhuu
 
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit PernapasanNCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
KatharinaSilviaRadon
 
Askep
Askep Askep
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
Adi Nugroho Melyana
 
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptxAPENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
MahruriSaputra
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
nurulfaizah274930
 
Postpartum
PostpartumPostpartum
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Ulyas Rahim
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Pre KTI.pptx
Pre KTI.pptxPre KTI.pptx
Pre KTI.pptx
DesaPesarean
 
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
punyagilman
 

Similar to SAK Ca. Recti.docx (20)

Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docx
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
Ante Natal Care
Ante Natal CareAnte Natal Care
Ante Natal Care
 
Askep gastitis
Askep gastitisAskep gastitis
Askep gastitis
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptxPPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
 
Askep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroidAskep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroid
 
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit PernapasanNCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptxAPENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
 
Postpartum
PostpartumPostpartum
Postpartum
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Pre KTI.pptx
Pre KTI.pptxPre KTI.pptx
Pre KTI.pptx
 
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
 

Recently uploaded

Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

SAK Ca. Recti.docx

  • 1. NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) TUJUAN DAN KRITERIAHASIL (SLKI) INTERVENSI(SIKI) Rasional 1. Defisit nutrisi b.d.: mual/muntah dibuktikan dengan (dd) Gejala dan tandamayor DS :- DO : - Berat badan menurun minimal 10%di bawah rentang ideal Gejala tanda minorDS: - Cepatkenyang - Kram/nyeriperut - Nafsu makanturun DO : - Bising usus Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, maka status nutrisi membaik.Dengan kriteria hasil : Porsi makan yang dihabiskan meningkatKekuatan otot pengunyah meningkatKekuatan otot menelan meningkat Perasaan cepat kenyang menurun Nyeri abdomen menurun Sariawan menurunRambut rontok menurun Diare menurun Berat badan membaikBising usus membaik Nafsu makan membaik Membran mukosamembaik MANAJEMEN NUTRISI OBSERVASI - Identifikasi status nutrisi - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan - Identifikasi makanan yang disukai - Identifikasi kebutuhan kalori danjenis nutrient - Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric - Monitor asupan makanan - Monitor berat badan - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium TERAPEUTIK - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu - Sajikan makanan secara menarik dan MANAJEMEN NUTRISI Mengidentifikasi status nutrisi - Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan - Mengidentifikasi makanan yang disukai - Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient - Mengidentifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric - Memonitor asupan makanan - Memonitor berat badan - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium - Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu - Menyajikan makanan secara
  • 2. suhu yang sesuai - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Berikan suplemen makanan , jika perlu - Hentikan pemberian makananmelalui selang nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi EDUKASI - Anjurkan posisi duduk, jika mampu menarik dan suhu yang sesuai - Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi - Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Memberikan suplemenmakanan , jika perlu - Menghentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
  • 3. hiperaktif - Otot pengunyahlemah - Otot menelanlemah - Membran mukosa pucat - Sariawan - Serum albumin turun - Rambut rontok berlebihan - Diare - Ajarkan diet yang diprogramkan KOLABORASI - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL OBSERVASI - Periksa posisi nasogasrtik tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung atau mengauskultasi hembusan udara - Monitor tetesan makanan padapompa setiap jam - Monitor rasa penuh, mual danmuntah - Monitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama,kemudian tiap - Menganjurkan posisi duduk,jika mampu - Mengajarkan diet yang diprogramkan - Berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu - Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL - Memeriksa posisi nasogasrtik tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung atau mengauskultasi hembusan
  • 4. 8 jam selama pemberian makanan via enteral, jika perlu - Monitor pola buang air besar setiap4- 8 jam, jika perlu TERAPEUTIK - Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via selang - Berikan tanda pada selang utuk mempertahankan lokasi yang tepat - Tingikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama pemberian makanan - Ukur residu sebelum pemberianmakan - Peluk dan bicara dengan bayi selama udara - Memonitor tetesan makanan pada pompa setiap jam - Memonitor rasa penuh, mualdan muntah - Memonitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama,kemudian tiap 8 jam selama pemberian makanan via enteral, jika perlu - Memonitor pola buang air besar setiap 4-8 jam, jika perlu - Menggunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via selang - Mmberikan tanda pada selang
  • 5. No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional 2. Nyeri Akut berhubungan dengan insisi pembedahan Gejala dan Tanda Mayor Subjektif (tidak tersedia) Objektif 1. Tampak meringis 2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri) 3. Gelisah 4. Frekuensi nadi meningkat 5. Sulit tidur gejala dan Minor Subjektif (tidak tersedia) Objektif 1. Tekanan darah meningkat 2. pola napas berubah 3. nafsu makan berubah 4. proses berpikir terganggu 5. Menarik diri 6. Berfokus pada diri sendiri 7. Diaforesis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..x….. jam diharapkan tingkat nyeri menurun. SLKI : Tingkat Nyeri 1. Meningkat 2. Cukup Meningkat 3. Sedang 4. Cukup Menurun 5. Menurun Kriteria Hasil: 1. Keluhan Nyeri (5) 2. Ekspresi meringis (5) SIKI : Manajemen nyeri Observasi 1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 7. Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2. Control lingkungan yang 1. Untuk mengkaji nyeri secara komprehensif agar dapat disesuaikan dengan intervensi 2. Untuk mengetahi skala nyeri pada tingkat ringan, sedang, berat 3. Seperti ada ekspresi meringis, gelisah 4. Kebisingan, suhu dapat mempengaruhi nyeri 5. Pengetahuan dan keyakinan pasien terhadap nyeri dapat mempengaruhi keadaan nyeri 6. Nyeri yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. 7. Seperti ada tidaknya kesulitan tidur, gatal-gatal, dada berdebar. 1. Untuk membantu dalam meredakan nyeri yang dirasakan pasien
  • 6. memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3. Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 2. Untuk membantu dalam pengobatan nyeri pada pasien perlu dijauhkannya hal yang dapat memperberat 3. Istirahat dan tidur yang cukup dapat membantu merileksasikan pasien sehingga nyeri berkurang. 1. Agar pasien dapat mengetahui tentang keluhan yang dirasakan pasien. 2. Seperti Tindakan farmakologis dan non farmakologis 3. Untuk memberikan efek yang maksimal dalam meredakan nyeri 4. Seperti tehnik napas dalam, distraksi dsb 1. Analgetik seperti obat ISDN, dapat meredakan nyeri dada pasien No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional 3 Resiko Infeksi berhubungan dengan luka pembedahan Kondisi klinis terkait 1. AIDS. 2. Luka bakar. 3. Penyakit paru obstruktif. 4. Diabetes melitus. 5. Tindakan invasi. 6. Kondisi penggunaan terapi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, pasien diharapkan terhindar dari tanda dan gejala infeksi dengan kriteria hasil : 1. RR : 30-60X/menit 2. Irama napas teratur Kontrol Infeksi 1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien 2. Pakai sarung tangan sebagaimana dianjurkan oleh kebijakan pencegahan Kontrol Infeksi 1. Agar mengurangi terjadinya kontaminasi akibat bakteri 2. Agar perawat dan px (BBL) terhindar dari paparan bakteri maupun agen penyebab penyakit (infeksi)
  • 7. steroid. 7. Penyalahgunaan obat. 8. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW). 9. Kanker. 10. Gagal ginjal. 11. Imunosupresi. 12. Lymphedema. 13. Leukositopedia. 14. Gangguan fungsi hati. 3. Suhu 36-37˚ C 4. Integritas kulit baik 5. Integritas nukosa baik 6. Leukosit dalam batas normal universal/ Universal Precautions 3. Batasi jumlah pengunjung 4. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan pasien 5. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap pasien 6. Pertahankan teknik isolasi yang sesuai 7. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat 8. Ajarkan keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi 9. Lakukan perawatan tali pusat secara rutin dgn prinsip asertif lainnya (melalui sentuhan) 3. Agar px (BBL) tidur dengan nyenyak dan cukup 4. Agar tidak adanya bakteri penyebab penyakit (infeksi) yang masuk dan keluar dari ruangan px (BBL) 5. Agar lingkungan px (BBL) terhindar dari adanya bakteri yang membuat infeksi 6. Agar mencegah penyebaran/ melindungi pasien dari proses infeksi lain 7. Agar meningkatkan energi dan daya tahan tubuh 8. Agar keluarga selalu menjaga px (BBL) dengan mengetahui cara menghindari infeksi 9. Agar tidak terjadinya infeksi maupun resiko infeksi pada tali pusar 10.Agar mengetahui
  • 8. 10. Mengukur TTV perkembangan keadaan px (BBL) (selama periode waktu ini, potensi komplikasi fatal (hipotensi/syok) dapat terjadi) 11.Agar dapat membunuh mikroorganisme penyebab infeksi Perlindungan Infeksi 1. Agar mempermudah untuk penanganan jika infeksi terjadi 2. Agar dapat mengawasi kerentanan terhadap penyebaran infeksi 3. Agar px (BBL) tidur dengan nyenyak dan cukup 4. Agar mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi 5. Agar mencegah penyebaran/ melindungi
  • 9. pasien dari proses infeksi lain 6. Agar meningkatkan energi dan daya tahan tubuh 7. Agar dapat membunuh mikroorganisme penyebab infeksi