SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Penilaian Nyeri
Dept. Anestesiologi & Terapi Intensif
FK-USU/RSUP H.Adam Malik- Medan
Tasrif Hamdi
Interdiciplinary pain Management 4-5 Maret 2023
Apa saja komponen agar pelayanan nyeri
di rumah sakit berjalan dengan baik
Rumah
sakit
Tenaga
Kesehatan
Pasien
Penatalaksanaan pain
• Tata cara penatalaksanaan nyeri
– sesuai WFSA/WHO Step Ladder yang telah
dituangkan dalam SOP yang telah ditetapkan
• Dilakukan penilaian ulang kembali setelah
penatalaksanaan pain pada pasien yang diterapi,
– apakah memerlukan intervensi selain farmakologi
(teknik Management pain lain seperti epidural,PCA,
dll)
Alur Manajemen Nyeri
Pain Good
Assesment
Pain
Relief
Verbal
Rating
Sacele
Wong Backer
Faces Scale
Numeric
Rating Sclae
FLACC dan
CRIES
Kapan-kapan saja nyeri dinilai
1. Follow up rutin pasien
2. Sebelum dan sesudah melakukan
prosedur
3. Sebelum dan sesudah transfer
4. Seketika pasien mengeluhkan nyeri
5. Setelah pemberian obat nyeri
Bagaimana model pengkajian nyeri?
– P: Provokatif/Paliatif:
• Apa kira-kita penyebab timbulnya nyeri?
– Q: Qualitas :
• Bagaimana anda menggambarkan rasa nyeri tersebut?,
bagaimana rasanya?, Seberapa sering terjadinya? contoh: seperti
tertusuk, tertimpa dan lain lain.
– R: Radiasi :
• Lokasi nyeri dimana?apakah ada penyebaran ke tempat lain?area
penyebarannya dimana?
– S: Skala severitas :
• Skala kegawatan, dapat menggunakan skala nyeri yang telah
ditetapkan
– T: Timing
• : Kapan keluhan nyeri mulai dirasakan? Seberapa sering nyeri
muncul?, Apakah terjadi bertahap atau mendadak?akut atau kronis?
Kapan penilaian ulang nyeri
dilakukan?
• Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri,
sebagai berikut:
– Setiap 8 jam pada pasien dengan nyeri ringan
– Setiap 4 jam pada pasien dengan nyeri sedang
– Setiap 1 jam pada pasien dengan nyeri berat
– Setengah jam setelah pemberian obat analgetik
intravena
– 1 jam setelah pemberian obat analgetik oral
– Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung),
lakukan asesmen ulang setiap 5 menit setelah
pemberian nitrat atau obat-obat intravena
Yang Berkewajiban menilai nyeri
• Perawat atau dokter melakukan asesmen awal
mengenai nyeri terhadap semua pasien yang
datang ke bagian IGD, poliklinik, ataupun
pasien rawat inap.
Bagaimana cara menghitung ringat
beratnya nyeri?
 Visual Analoge Scale ( 8 tahun-dewasa)
 Numeric Rating pain Scale ( 8 tahun-dewasa ).
 Wong Baker Pain Rating Scale ( Anak 3 tahun-
dewasa)
 Flacc behavioral pain scale ( infant-7 th)
 Cries Pain Score ( 32-60 minggu, Bayi 0-6 bln )
 CPOT (pasien tidak sadar/terintubasi)
 Neonatal Facial Coding System (NFCS)
 Neonatal Infant Pain Scale(NIPS)
Visual Analoge Scale (cm/mm)
• 0 sampai 10 cm
• 0 -3
• 4-6
• 7-10
Diukur berapa cm
Numeric Rating pain Scale
Verbal Rating Scale
Wong Baker Pain Rating Scale
VAS-NUMERIC-WONGBACKER
Mitos dan Fakta nyeri pediatrik
Lonnqvist ( 2003)  40% pasca bedah anak mengalam nyeri sedang atau berat
75% Penanganan nyeri belum adekuat karena :
Mitos
Kurangnya
Ketakutan
Keyakinan
Pediatrik tidak merasakan nyeri atau kurang menderita
akibat nyeri dibandingkan dgn orang dewasa
• Penilaian nyeri yang rutin pada anak
• Pengetahuan sehubungan dgn modalitas terbaru &
strategi pengaturan dosis dan waktu yang sesuai pd
penggunaan analgetik pd anak ( preventif multimodal )
Depresi nafas atau efek samping lain akibat medikasi dgn
analgetik ( multimodal analgesia)
Pencegahan nyeri pd anak membutuhkan waktu & usaha yg
terlalu besar
P.-A Lonnqvist 1† and N. S. Morton2† A Postoperative analgesia in infants and children British Journal of Anaesthesia 95(1): 59-
68 (2005) M ather L, Mackie J. T he incidence of postoperative pain in children. Pain 1983; 15: 271–82
Why treat pain ?
Treatment & alleviation of pain
are a basic human right !
regardless of age
Fishman SM. Recognizing Pain Management as a Human Right: A First Step
Anesthesia Analgesia 2007.
KATEGORI SKOR
Face / Wajah: 0-tidak ada ekspresi tertentu atau senyuman
1-seringai sesekali, muram
2-dagu bergetar, rahang diketap berulang
Legs/Kaki 0-posisi normal atau santai
1-Gelisah, resah, tegang
2-kaki menendang atau terangkat keatas
Activity/Aktivitas; 0-rebahan tenang, posisi normal bergerak dengan mudah
1-menggeliat, maju mundur, tegang
2-menekuk, kaku atau menghentak-hentak
Cry/Tangisan 0-tidak ada tangisan
1-mengerang atau merengek
2-menangis, menjerit
Consolability/kemampuan
konsolidasi
0-konten, santai
1-dengan sentuhan, pelukan atau diajak berbicara (rangsangan)
2-sulit melakukan konsol atau nyaman
Skor Total
FLACC
CRIES Score
Perangkat observasi nyeri perawatan
kritikal atau Critical Care Pain Observation
Tool (CPOT)
• Perangkat observasi nyeri perawatan kritikal
(CPOT)
• Skala dari 0 sampai 8
• 0-2: ringam, 3-5: sedang, 6-8: berat
• Nilai CPOT 3 atau lebih menunjukkan adanya
nyeri
– Tujuan : dibawah atau sama dengan 2
– CPOT tidak mengukur beratnya nyeri melainkan
adanya nyeri atau tidak
• Penurunan nilai CPOT hingga 2 kebawah
menunjukkan intervensi yang berhasil
Indikator Skor Nilai Deskripsi
Ekspresi wajah Relaksasi, netral 0 Tegangan otot tidak ada saat diobservasi
Tegang 1 Adanya kerutan, alis mata turun, pengerutan mata dan kontraksi levator atau perubahan lain
(contoh membuka mata atau menangis saat prosedur nosiseptif)
Meringis 2 Semua pergerakan termasuk kelopak mata menutup dengan kuat (pasien mungkin akan
membuka mulut atau menggigit ETT)
Pergerakan tubuh Tidak ada
pergerakan atau
posisi normal
0 Tidak bergerak sama sekali (tidak berarti tidak ada nyeri) atau posisi normal (pergerakan tidak
menuju temoat nyeri atau tidak dimaksudkan sebagai proteksi)
Proteksi 1 Pelan, pergerakan hati-hati, menyentuh atau menggosok tempat nyeri mencari perhatian
dengan pergerakan
Tidak berhenti
bergerak
2 Menarik ETT, mencoba duduk, menggerakan tungkai/menggelepar, tidak mengikuti perintah,
memukul staf, mencoba turun dari tempat tidur
Komplians pada pasien
ventilator (pasien
terintubasi) atau
Toleransi terhadap
ventilator atau
pergerakan
0 Alarm tidak teraktivasi, ventilasi mudah
Batuk tapi toleransi 1 Batuk, alarm mungkin teraktivasi tapi berhenti spontan
Melawan ventilator 2 Asinkroni : blok ventilasi, alarm sering muncul
Vokalisasi (pasien non
intubasi)
Berbicara dalam
nada normal atau
tidak bersuara
0 Berbicara dalam irama normal atau tanpa suara
Menghela nafas,
mengerang
1 Menghela nafas, mengerang
Teriak, meringis 2 Berteriak, menangis
Tegangan otot Relaks 0 Tanpa adanya resisten dari pergerakan pasif
Tegang, kaku 1 Resistensi terhadap pergerakan pasif
Sangat tegang atau
kaku
2 Resistensi kuat terhadap pergerakan pasif, ketidakmampuan untuk mengatasinya
Total /8
Premature Infant Pain Profile
(PIPP)
Neonatal Facial Coding System (NFCS)
Neonatal Infant Pain Scale(NIPS)
TERIMA KASIH SEMOGA
BERMANFAAT

More Related Content

Similar to 2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ssuserf778e8
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
Aan Trainstation
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
Rindii
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
alvin akbar
 

Similar to 2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx (20)

Kasus anes lar [autosaved]
Kasus anes  lar [autosaved]Kasus anes  lar [autosaved]
Kasus anes lar [autosaved]
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
PPT-UEU-Manajemen-Nyeri-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Nyeri-Pertemuan-11.pptxPPT-UEU-Manajemen-Nyeri-Pertemuan-11.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Nyeri-Pertemuan-11.pptx
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
 
NYERI.pptx
NYERI.pptxNYERI.pptx
NYERI.pptx
 
pengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososialpengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososial
 
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptxWHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
 
Kenyamanan dalam asuhan keperawatan
Kenyamanan dalam asuhan keperawatanKenyamanan dalam asuhan keperawatan
Kenyamanan dalam asuhan keperawatan
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
Tatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptxTatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptx
 
Penilaian itti
Penilaian ittiPenilaian itti
Penilaian itti
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
NYERI.pptx
NYERI.pptxNYERI.pptx
NYERI.pptx
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx

  • 1. Penilaian Nyeri Dept. Anestesiologi & Terapi Intensif FK-USU/RSUP H.Adam Malik- Medan Tasrif Hamdi Interdiciplinary pain Management 4-5 Maret 2023
  • 2. Apa saja komponen agar pelayanan nyeri di rumah sakit berjalan dengan baik Rumah sakit Tenaga Kesehatan Pasien
  • 3. Penatalaksanaan pain • Tata cara penatalaksanaan nyeri – sesuai WFSA/WHO Step Ladder yang telah dituangkan dalam SOP yang telah ditetapkan • Dilakukan penilaian ulang kembali setelah penatalaksanaan pain pada pasien yang diterapi, – apakah memerlukan intervensi selain farmakologi (teknik Management pain lain seperti epidural,PCA, dll)
  • 4. Alur Manajemen Nyeri Pain Good Assesment Pain Relief Verbal Rating Sacele Wong Backer Faces Scale Numeric Rating Sclae FLACC dan CRIES
  • 5. Kapan-kapan saja nyeri dinilai 1. Follow up rutin pasien 2. Sebelum dan sesudah melakukan prosedur 3. Sebelum dan sesudah transfer 4. Seketika pasien mengeluhkan nyeri 5. Setelah pemberian obat nyeri
  • 6. Bagaimana model pengkajian nyeri? – P: Provokatif/Paliatif: • Apa kira-kita penyebab timbulnya nyeri? – Q: Qualitas : • Bagaimana anda menggambarkan rasa nyeri tersebut?, bagaimana rasanya?, Seberapa sering terjadinya? contoh: seperti tertusuk, tertimpa dan lain lain. – R: Radiasi : • Lokasi nyeri dimana?apakah ada penyebaran ke tempat lain?area penyebarannya dimana? – S: Skala severitas : • Skala kegawatan, dapat menggunakan skala nyeri yang telah ditetapkan – T: Timing • : Kapan keluhan nyeri mulai dirasakan? Seberapa sering nyeri muncul?, Apakah terjadi bertahap atau mendadak?akut atau kronis?
  • 7. Kapan penilaian ulang nyeri dilakukan? • Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri, sebagai berikut: – Setiap 8 jam pada pasien dengan nyeri ringan – Setiap 4 jam pada pasien dengan nyeri sedang – Setiap 1 jam pada pasien dengan nyeri berat – Setengah jam setelah pemberian obat analgetik intravena – 1 jam setelah pemberian obat analgetik oral – Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat intravena
  • 8. Yang Berkewajiban menilai nyeri • Perawat atau dokter melakukan asesmen awal mengenai nyeri terhadap semua pasien yang datang ke bagian IGD, poliklinik, ataupun pasien rawat inap.
  • 9. Bagaimana cara menghitung ringat beratnya nyeri?  Visual Analoge Scale ( 8 tahun-dewasa)  Numeric Rating pain Scale ( 8 tahun-dewasa ).  Wong Baker Pain Rating Scale ( Anak 3 tahun- dewasa)  Flacc behavioral pain scale ( infant-7 th)  Cries Pain Score ( 32-60 minggu, Bayi 0-6 bln )  CPOT (pasien tidak sadar/terintubasi)  Neonatal Facial Coding System (NFCS)  Neonatal Infant Pain Scale(NIPS)
  • 10. Visual Analoge Scale (cm/mm) • 0 sampai 10 cm • 0 -3 • 4-6 • 7-10 Diukur berapa cm
  • 13. Wong Baker Pain Rating Scale
  • 15. Mitos dan Fakta nyeri pediatrik Lonnqvist ( 2003)  40% pasca bedah anak mengalam nyeri sedang atau berat 75% Penanganan nyeri belum adekuat karena : Mitos Kurangnya Ketakutan Keyakinan Pediatrik tidak merasakan nyeri atau kurang menderita akibat nyeri dibandingkan dgn orang dewasa • Penilaian nyeri yang rutin pada anak • Pengetahuan sehubungan dgn modalitas terbaru & strategi pengaturan dosis dan waktu yang sesuai pd penggunaan analgetik pd anak ( preventif multimodal ) Depresi nafas atau efek samping lain akibat medikasi dgn analgetik ( multimodal analgesia) Pencegahan nyeri pd anak membutuhkan waktu & usaha yg terlalu besar P.-A Lonnqvist 1† and N. S. Morton2† A Postoperative analgesia in infants and children British Journal of Anaesthesia 95(1): 59- 68 (2005) M ather L, Mackie J. T he incidence of postoperative pain in children. Pain 1983; 15: 271–82
  • 16. Why treat pain ? Treatment & alleviation of pain are a basic human right ! regardless of age Fishman SM. Recognizing Pain Management as a Human Right: A First Step Anesthesia Analgesia 2007.
  • 17. KATEGORI SKOR Face / Wajah: 0-tidak ada ekspresi tertentu atau senyuman 1-seringai sesekali, muram 2-dagu bergetar, rahang diketap berulang Legs/Kaki 0-posisi normal atau santai 1-Gelisah, resah, tegang 2-kaki menendang atau terangkat keatas Activity/Aktivitas; 0-rebahan tenang, posisi normal bergerak dengan mudah 1-menggeliat, maju mundur, tegang 2-menekuk, kaku atau menghentak-hentak Cry/Tangisan 0-tidak ada tangisan 1-mengerang atau merengek 2-menangis, menjerit Consolability/kemampuan konsolidasi 0-konten, santai 1-dengan sentuhan, pelukan atau diajak berbicara (rangsangan) 2-sulit melakukan konsol atau nyaman Skor Total FLACC
  • 19. Perangkat observasi nyeri perawatan kritikal atau Critical Care Pain Observation Tool (CPOT) • Perangkat observasi nyeri perawatan kritikal (CPOT) • Skala dari 0 sampai 8 • 0-2: ringam, 3-5: sedang, 6-8: berat • Nilai CPOT 3 atau lebih menunjukkan adanya nyeri – Tujuan : dibawah atau sama dengan 2 – CPOT tidak mengukur beratnya nyeri melainkan adanya nyeri atau tidak • Penurunan nilai CPOT hingga 2 kebawah menunjukkan intervensi yang berhasil
  • 20. Indikator Skor Nilai Deskripsi Ekspresi wajah Relaksasi, netral 0 Tegangan otot tidak ada saat diobservasi Tegang 1 Adanya kerutan, alis mata turun, pengerutan mata dan kontraksi levator atau perubahan lain (contoh membuka mata atau menangis saat prosedur nosiseptif) Meringis 2 Semua pergerakan termasuk kelopak mata menutup dengan kuat (pasien mungkin akan membuka mulut atau menggigit ETT) Pergerakan tubuh Tidak ada pergerakan atau posisi normal 0 Tidak bergerak sama sekali (tidak berarti tidak ada nyeri) atau posisi normal (pergerakan tidak menuju temoat nyeri atau tidak dimaksudkan sebagai proteksi) Proteksi 1 Pelan, pergerakan hati-hati, menyentuh atau menggosok tempat nyeri mencari perhatian dengan pergerakan Tidak berhenti bergerak 2 Menarik ETT, mencoba duduk, menggerakan tungkai/menggelepar, tidak mengikuti perintah, memukul staf, mencoba turun dari tempat tidur Komplians pada pasien ventilator (pasien terintubasi) atau Toleransi terhadap ventilator atau pergerakan 0 Alarm tidak teraktivasi, ventilasi mudah Batuk tapi toleransi 1 Batuk, alarm mungkin teraktivasi tapi berhenti spontan Melawan ventilator 2 Asinkroni : blok ventilasi, alarm sering muncul Vokalisasi (pasien non intubasi) Berbicara dalam nada normal atau tidak bersuara 0 Berbicara dalam irama normal atau tanpa suara Menghela nafas, mengerang 1 Menghela nafas, mengerang Teriak, meringis 2 Berteriak, menangis Tegangan otot Relaks 0 Tanpa adanya resisten dari pergerakan pasif Tegang, kaku 1 Resistensi terhadap pergerakan pasif Sangat tegang atau kaku 2 Resistensi kuat terhadap pergerakan pasif, ketidakmampuan untuk mengatasinya Total /8
  • 21. Premature Infant Pain Profile (PIPP)
  • 22. Neonatal Facial Coding System (NFCS)
  • 23. Neonatal Infant Pain Scale(NIPS)

Editor's Notes

  1. 1.Jalur nyeri sudah ada sejak 24 minggu dalam kandungan, Koneksi C fiber belum matang ambang batas lebih rendah , Kemampuan serabut saraf non C menghantarkan noksius 2.Fungsi inhibisi desceden belum matang  mulai pada umur 10-19 hari 3. Neonatus : Konsentrasi transmitter yg rendah & fungsi belum sempurna Konsentrasi reseptor dgn densitas yg tinggi & distribusi yg luas ( NMDA) 4..Neonatus : Koneksi inter neuronal imatur , Sinaptik lemahrespons noksius dan nonnokseus tidak dikontrol secara tepat
  2. Flacc infant-7th
  3. ( 32-60 minggu, Bayi 0-6 bln ) Jika score > 5 obat nyeri harus diberikan Crying Requires Increased Vital Sign Expression Sleeplessness ( CRIES ).
  4. Frowned forehead:Dahi mengerutkan kening Eyes sqeezed : mata ditutup rapat Nasolabial furrow < 6 gak nyeri, > 12 moderate to severe pain
  5. Untuk neonatus (0-1 buLAN) Skor maksimum 8, nyeri ketika 3 atau lebih pergerakan wajah Dahi mengkerut Mata di kedipkan Sudut mulut lebih jelas Mukut terbuka setengah Mulut tegang Lidah tengang Lidah munjulur keluar Dagu dikerutkan
  6. Neonatus 0-28 hari (0-1 bulan)