Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia dan kesehatannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain peningkatan jumlah penduduk lanjut usia, tantangan kesehatan yang dihadapi seperti hipertensi, serta perlunya pendekatan holistik dan kerjasama berbagai pihak dalam menangani lanjut usia.
2. Penduduk lanjut usia adalah mereka yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas
(UU Nomor 13 Tahun 1998)
Sumber gambar: https://www.ugm.ac.id/id/berita/19320-
pakar-ugm-paparkan-penyebab-lansia-rentan-terinfeksi-
covid
https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/224947/infografik-lansia-di-indonesia
3. BPS, 2015, 2016, 2018, Heri 2019
60+
9,2%
Jumlah pddk
dunia
60+
11,7%
Jumlah pddk
dunia
60+
21,1%
Jumlah penduduk
dunia
2013
2015
2050
1
Peningkatan Penduduk Lansia
Dunia
60+
20,24 jt
Jumlah pddk
Indonesia
60+
24,4 jt
Jumlah pddk
Indonesia
2014
2018
2019
AHH: 70,1 thn
AHHS: 62,1 th
Lansia Indonesia
Indonesia
(United Nations, 2013, 2019)
13. Perubahan psikologis
Perubahan pada aspek psikologis lansia disebabkan oleh melambatnya rangsangan sensori yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap kemampuan dalam berespon terhadap lingkungan.
Berbagai kemunduran pada lansia akan menimbulkan berbagai respon pada lansia yang membutuhkan antisipasi agar
tidak menimbulkan sikap maupun perilaku desdruktif.
kemampuan berfikir
Perasaan serta
Sikap
Perilakunya.
1. gangguan berkomunikasi yang efektif
2. kemampuan berfikir, kinerja, pemecahan
masalah, daya ingat, motivasi serta
pengambilan keputusan
3. kemampuan belajar lansia
4. perasaan diri, sosial, etis, estetis, intelek
serta religious, pada umumnya masih baik
5. Aspek emosi lansia pada umumnya tetap
seiring dengan peningkatan usia
6. Perubahan sikap dan perilaku: . berupa
perubahan psikomotor dimana gerakan
akan melambat, perubahan dalam menjalin
hubungan sosial, berorientasi pada masa
lampau, serta kemunduran fisik
14. Tugas Perkembangan lansia
menurut Erickson dalam Teori Perkembangan Psikososial); lanjut usia itu terletak pada tahap ke delapan perkembangan psikososial yang
terjadi pada usia sekitar 60 atau 65 ke atas adalah tercapainya Integritas ego vs Keputusasaan (integrity vs despair).
Integritas ego yang baik ditandai dengan
kemampaun individu dalam menerima
memaknai hidup yang dialaminya
bila individu tidak mampu mencapai
intergritas ego akan tetjadi keputusasaan
atau despaired. Keputusasaan ditandai
dengan perasaan marah, depresi, tidak
adekuat, merasa gagal dan takut terhadap
kematian
tugas perkembangan lanjut usia adalah
bagaimana lanjut usia mampu melakukan
adaptasi dengan perubahan fisik dan
psikososial yang dihadapi lanjut usia.
1) Mempersiapkan diri untuk kondisi
yang menurun
2) Mempersiapkan diri untuk pensiun
3) Membentuk hubungan baik dengan
orang seusianya
4) Mempersiapkan kehidupan baru
5) Melakukan penyesuaian terhadap
kehidupan sosial/masyarakat secara
santai
6) Mempersiapkan diri untuk kematian
diri dan kematian pasangannya.
15. Tugas Perkembangan lansia
Normal
Mempunyai harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti,
Menerima nilai dan keunikan orang lain,
Menerima dan menyesuaikan kematian
pasangan,
Menyiapkan diri menerima datangnya
kematian
Melaksanakan kegiatan agama secara
rutin
Lansia yang
mengalami despair
Tidak memiliki harga diri yang sesuai
mencela / menyesali kehidupan yang telah dilaluinya
merasakan kehilangan, tidak memiliki makna hidup
masih menginginkan berbuat lebih banyak namun
merasa ketakutan tidak memiliki waktu yang cukup
menyalahkan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
mengisolasi diri
18. Tujuan Pelayanan
kepada Lansia
1. Mempertahankan derajad kesehatan lansia sehingga
terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik
sesuai kemampuan dan aktifitas mental yang
mendukung
3. Melakukan diagnosis dini secara tepat dan memadai
4. Melakukan pengobatan yang tepat
5. Memelihara kemandirian secara maksimal
6. Memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir
hayat lansia agar kemarian berlangsung dengan tenang
19. Prinsip Pelayanan pada
Lansia
1. Pendekatan yang menyeluruh
(biopsikososial spiritual)
2. Orientasi terhadap kebutuhan klien
3. Diagnosis secara terpadu
4. Team work
5. Melibatkan keluarga dalam
pelaksanaannya
22. 1. Elastisitas arteri
2. Kekakuan arteri
3. Sensitiftas reflek
barareseptor
4. Disfungsi endotel
5. Fungsi ginjal
6. Arterioslerosis
7. Perilaku beresiko
Kapasitas
regulasi
tekanan darah
pada lansia
1.Tekanan darah pada
Lansia lebih rentan
2.Hipertensi sistolik
terisolasi
3.Hipertensi postural
4.Hipotesi postprandial
5.Ritme sirkadian
abnormal
6.Pseudo-hipertensi
7.Fluktuasi TD akibat
ketegangan (white
coat hypertension)
1.Kejadian
jatuh
2.Kerusakan
organ
target
1 2 3
🌹
Masalah hipertensi pada lansia lebih beresiko dari
usia sebelumnya😜
22
23. Perilaku Beresiko
• Prevalensi merokok
27,74%
• kurang aktifitas fisik
42,80%
• Obesitas umum laki-
laki 12,89% dan
Perempuan 24,14%
• Obesitas sentral
30,07%
• kurang konsumsi
sayur dan buah
83,12%, Makanan
Manis 30,28%
Makanan asin
27,64%,
• Makanan tinggi
lemak 45,66%
• Patuh obat rendah
• Pendampingan
keluarga kurang
• Perlunya
Optimalisasi peran
Kader dalam
pendampingan thd
lansia & keluarga
• Perlunya
peningkatan
Monitoring,
pendampingan, dan
evaluasi dari tenaga
Kesehatan thd
masalah hipertensi
pada lansia
Peran keluarga &
kader
Perilaku Beresiko
Manajemen Diri Lansia belum optimal
Yankes
1 2 3 4
23
24. 3
Masalah 3: Komplikasi Hipertensi Tinggi
Tangerang Selatan
Angka kejadian stroke di
rumah sakit 8,1% (Nareswari,
2015)
Prop. Banten
Prevalensi stroke
semua kelompok
umur 11%, lebih tinggi
dari prevalensi
nasional 10,9%
(Balitbangkes, 2019; Kemenkes RI, 2018b)
❖ Kardiovaskuler penyebab
kematian nomor 1
❖ 20-30% kematian
disebabkan hipertensi
❖ Stroke pd lansia>45,3%
❖ PTM mjd prioritas pembgn
Kes. Nas, & pelayanan
hipertensi mjd SPM yang
harus ada kabupaten/kota
(Pusdatin RI, 2016, Rahajeng & Tuminah, 2009)
kota (Kemenkes RI, 2016, 2016a).
Indonesia
Dunia
❖ 9 Juta kematian
akibat hipertensi
❖ 45% kematian akibat
penyakit jantung
(WHO, 2013)
24
25. Perilaku Beresiko
• Prevalensi merokok
27,74%
• kurang aktifitas fisik
42,80%
• Obesitas umum laki-
laki 12,89% dan
Perempuan 24,14%
• Obesitas sentral
30,07%
• kurang konsumsi
sayur dan buah
83,12%, Makanan
Manis 30,28%
Makanan asin
27,64%,
• Makanan tinggi
lemak 45,66%
• Patuh obat rendah
• Pendampingan
keluarga kurang
• Perlunya
Optimalisasi peran
Kader dalam
pendampingan thd
lansia & keluarga
• Perlunya
peningkatan
Monitoring,
pendampingan, dan
evaluasi dari tenaga
Kesehatan thd
masalah hipertensi
pada lansia
Peran keluarga &
kader
Perilaku Beresiko
5 Masalah 5: Manajemen Diri Lansia belum optimal
Yankes
1 2 3 4
25