SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN GERONTIK
Istilah –istilah yang berkaitan
 Gerontologi
Adalah cabang ilmu yang membahas atau
menangani tentang proses penuaan dan masalah
yang timbul pada orang yg berusia lanjut.
 Geriatrik
Adalah berkaitan dengan penyakit atau kecacatan
yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.
Geriatrik Nursing : praktek keperawatan yang
berkaitan dengan penyakit pada proses menua.
(Kozier, 1987).
Gerontik : gerontologi + geriatrik
Definisi
 Keperawatan gerontik
adalah suatu pelayanan profesional yang
berdasarkan ilmu dan kiat atau tehnik
keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosial-spritual dan kultural yang holistik
yang di tujukan pada klien lanjut usia baik
sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
.(Kozier, 1987) .
Mitos dan fakta Lansia
 Lansia tidak dapat belajar
keterampilan baru serta tidak perlu
pendidikan dan latihan
• Lansia sukar memahami informasi
baru
 Lansia tidak produktif dan menjadi
beban masyarakat
 Lansia tidak berdaya
Lanjut..........
 Lansia tidak dapat mengambil keputusan
 Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi
 Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak
dapat bergembira
 Lansia itu lemah,jompo,ringkih,sakit-sakitan atau
cacat
 Lansia menghabiskan uang untuk berobat
 Lansia sama dengan pikun
Fenomena Data
 62,3% lansia di Indonesia masih
berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.
 59,4% dari lansia masih berperan sebagai
kepala keluarga.
 53% lansia masih menanggung beban
kehidupan keluarga.
 Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan
dari anak atau menantu
 Menurut Undang-Undang No.4 tahun
1965 pasal 1 :
" Seseorang dinyatakan sebagai orang
jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun,
tidak mempunyai atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain ".
Pengelompokan Usila
 DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th)
VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) SENIUM
 Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3
kategori, yaitu:
1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun
2. Usia Tua : 75 – 89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun
Proses menua
 Aging process atau proses menua
merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan
dialami oleh setiap orang.
 Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti dan
mempertahankan struktur dan fungsi
secara normal, katahanan terhadap
injury termasuk adanya infeksi.
Lanjutan…
Kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas
emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat
terhadap diri. berkurangnya minat terhadap
penampilan,
Oleh karena itu Usila harus “sehat” yang diartikan
sebagai kondisi:
a. Bebas dari penyakit fisik, mental dan social
b. Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
c. Mendapatkan dukungan secara social dari keluarga
dan masyarakat (Raharjo, 1996 )
Proses penuaan
 Proses menua  proses alamiah setelah 3 tahap
kehidupan yaitu masa anak, masa dewasa dan masa
tua.
Pertambahan usia  menimbulkan perubahan-
perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai
sel/ jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh
manusia.
Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun
psikis.
Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur,
rambut memutih, penurunan pendengaran,
penglihatan memburuk. gerakan lambat dan kelainan
Ada dua proses penuaan
 Primer  Penuan primer akan terjadi
perubahan pada tingkat sel ( DNA tak
mampu membuat protein & RNA tdk
dpt tangkap oksigen). Sel 
kisut/rusak
 sekunder  proses penuaan akibat
faktor lingkungan fisik dan sosial,
stress fisik/ psikis , gaya hidup dan
diet ,kepribadian tipe A dapat
mempercepat proses menjadi tua.
Masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :
1) Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan
ketergantungan pada orang lain
2) Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan
perubahan total dalam pola hidupnya
3) Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti
mereka yang telah meninggal /pindah
4) Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi
waktu luang yang bertambah banyak
5) Belajar memperlakukan anak-anak yang telah
tumbuh dewasa
Karakteristik penyakit yang dijumpai pada
lanjut usia
 Penyakit yang sering multiple :Saling berhubungan satu
sama lain.
 Penyakit bersifat degeneratip : sering menimbulkan
kecacatan.
 Gejala sering tidak jelas : berkembang secara
perlahan
 Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial
 Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut
 Sering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenic
Hasil penelitian profil penyakit lansia :
 Fungsi tubuh yg dirasakan menurun :
penglihatan (76,24%), daya ingat (69,39%),
seksual (58,04 %), kelenturan (53,23 %), gigi dan
mulut (51,12%).
 Masalah kesehatan yang sering muncul :
sakit tulang atau sendi (69,39%), sakit kepala
(51,15%), daya ingat menurun (38,51%), selera
makan menurun (30,08%), mual atau perut perih
(26,66%), sulit tidur (24,88%) dan sesak nafas
(21,28 %).
 Penyakit kronis :
reumatik (33,14 %), hipertensi (20,66 %), gastritis
(11,34 %) dan penyakit jantung (6,45%).
Lingkup asuhan keperawatan
gerontik
 Pencegahan terhadap
ketidakmampuan akibat proses
penuaan.
 Perawatan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan akibat proses
penuaan.
 Pemulihan ditujukan untuk upaya
mengatasi keterbatasan akibat proses
 Dalam prakteknya keperawatan gerontik
meliputi peran dan fungsinya sebagai
berikut:
1. Sebagai Care Giver
2. Sebagai Pendidik klien lansia
3. Sebagai Motivator
4. Sebagai Advokasi
5. Sebagai Konselor
Tanggung jawab perawat
gerontik
Tanggung jawab perawat gerontik adalah :
 Membantu klien lansia memperoleh kesehatan
secara optimal.
 Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.
 Membantu klien lansia menerima kondisinya.
 Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan
diperlakukannya secara manusiawi sampai
meninggal.
 Tugas perkembangan pada late
adulthood
 Menerima penurunan kemampuan dan
keterbatasan
 Menyesuaikan dengan masa pensiun
 Mengatur pola hidup yang terorganisir
 Menerima kehilangan dan kematian dengan
tentram ( Erison’s )
Sifat Pelayanan Gerontik
1. Independent (layanan tidak tergantung
pada profesi lain/mandiri)
2. Interdependent( kolaborasi dgn profesi
lain)
3. Humanistik (secara manusiawi)
4. Holistik (secara keseluruhan)
Model pemberian asuhan
keperawatan
 model dari : S. Callista Roy. yaitu
Adaptation Model of Nursing,
 Kebutuhan asuhan keperawatan
muncul. ketika klien tidak mampu
beradaptasi terhadap, kebutuhan
lingkungan internal dan ekstemal
Seluruh individu harus beradaptasi
terhadap, kebutuhan:
 Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
 Pengembangan konsep diri positif.
 Penampilan peran sosial.
 Pencapaian keseimbangan antara
kemandirian dan ketergantungan.
Kegiatan Asuhan Keperawatan
Dasar Bagi Lansia
 Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar
Bagi Lansia menurut Depkes,
dimaksudkan untuk memberikan
bantuan, bimbingan pengawasan,
perlindungan dan pertolongan kepada
lanjut usia secara individu maupun
kelompok, seperti di rumah /
lingkungan keluarga, Panti Werda
maupun Puskesmas, yang diberikan
oleh perawat
Adapun asuhan keperawatan dasar yang
diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia,
apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain:
1 Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan
keperawatan dapat berupa dukungan tentang
personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau
pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk
kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga:
kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan
ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi
kecil bergizi, bervariasi dan mudah dicerna, dan
kesegaran jasmani.
 2 Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang
tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut
usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia
aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau
petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah
agar tidak terjadi dekubitus
Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi
dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan
bertambahnya usia, antara lain:
 Berkurangnya jaringan lemak subkutan
 Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas
 Menurunnya efisiensi kolateral capiler pada kulit
sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh
 Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga
potensi terjadinya dekubitus.
Adapun komponen pendekatan
fisik
 Adapun komponen pendekatan fisik yang lebih
mendasar adalah memperhatikan atau membantu
para klien lanjut usia untuk bernafas dengan
lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur,
menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur,
menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk,
merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan
tubuh, memakai dan menukar pakaian,
mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan
kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2
sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu
kekurangan O2 yang mendadak harus disegah
dengan posisi bersandar pada beberapa bantal,
jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.
Pendekatan psikis
 peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia,
perawat dapat berperan sebagai supporter ,
interpreter terhadap segala sesuatu yang
asing, sebagai penampung rahasia yang
pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
 Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan
ketelitian dalam memberikan kesempatan
dan waktu yang cukup banyak untuk
menerima berbagai bentuk keluhan agar para
lanjut usia merasa puas.
 Perawat harus selalu memegang prinsip ”
Tripple S”, yaitu sabar, simpatik dan service
 Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan
rasa aman dan cinta kasih sayang dari
lingkungan, termasuk perawat yang memberikan
perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu
menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh,
membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam
batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
 Perawat harus membangkitkan semangat dan
kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan
mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa
keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan
fisik, dan kelainan yang dideritanya.
Pendekatan sosial
 Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan
bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social.
 Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien usia
berarti menciptakan sosialisasi mereka.
 Jadi pendekatan social ini merupakan
suatu pegangan bagi perawat bahwa
orang yang dihadapinya adalah makhluk
sosial yang membutuhkan orang lain
Pendekatan spiritual
 Perawat harus bisa memberikan
ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau
agama yang dianutnua dalam kedaan
sakit atau mendeteksi kematian.
 Umumnya pada waktu kematian akan
datang , agama atau kepercayaan
seseorang merupakan factor yang
penting sekali. Pada waktu inilah
kehadiran seorang ulama/tokoh agama
sangat perlu untuk melapangkan dada
Fokus Keperawatan Lanjut
Usia
Keperawatan lanjut usia berfokus pada :
 Peningkatan kesehatan (helth
promotion)
 Pencegahan penyakit (preventif)
 Mengoptimalkan fungsi mental
 Mengatasi gangguan kesehatan yang
umum.
Diagnosa Keperawatan
Aspek fisik atau biologis
 Dx : Ketidak seimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu
dalam memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan karena factor
biologi.
NOC I : Status nutrisi
 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
3X24 jam pasien diharapkan mampu:
 Asupan nutrisi tidak bermasalah
 Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah
 Energy tdak bermasalah
 Berat badan ideal
NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)
 Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan
perawatan jika sesuai.
 Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika
berat badan pasien tdak sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.
 Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari
supaya mencapai dan atau mempertahankan berat badan sesuai target.
 Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien
 Kembangkan hubungan suportif dengna pasien
 Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan
kenaikan atau pemeliharaan berat badan
 Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan
dan untuk menimimalkan berat badan.
 Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang
mendukung peningkatan berat badan.
 Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih
awal atau terlambat bangun dan penurunan
kemampuan fungsi yng ditandai dengan
penuaan perubahan pola tidur dan cemas
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat
memperbaiki pola tidurnya dengan criteria :
1 Mengatur jumlah jam tidurnya
2 Tidur secara rutin
3 Miningkatkan pola tidur
4 Meningkatkan kualitas tidur
5 Tidak ada gangguan tidur
NIC : Peningkatan Tidur
1 Tetapkan pola kegiatan dan tidur
pasien
2 Monitor pola tidur pasien dan
jumlah jam tidurnya
3 Jelaskan pentingnya tidur selama
sakit dan stress fisik
4 Bantu pasien untuk
menghilangkan situasi stress sebelum
jam tidurnya
Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan
dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai
dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi
waktu untuk menahan pengosongan bladder dan
tidak mampu mengontrol pengosongan.
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu :
1 Kontinensia Urin
2 Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil
(BAK).
3 Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin
secara tepat waktu.
4 Mengosongkan bladde dengan lengkap.
5 Mampu memprediksi pengeluaran urin.
NIC : Perawatan Inkontinensia Urin
1 Monitor eliminasi urin
2 Bantu klien mengembangkan sensasi
keinginan BAK.
3 Modifikasi baju dan lingkungan untuk
memudahkan klien ke toilet.
4 Instruksikan pasien untuk
mengonsumsi air minum sebanyak 1500
cc/hari.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
Yabniel Lit Jingga
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptxTrend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
RAFIHENDARESKI
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
Ulfa Pradipta
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
DoraSinurat
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
octo zulkarnain
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Candra Wiguna
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatanAgus Candra
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 

What's hot (20)

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptxTrend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 

Viewers also liked

Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usiaKonsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Warung Bidan
 
Proses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansiaProses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansia
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaYesi Tika
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontikTumiur Sormin
 
Ppt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikPpt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikNs. Lutfi
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
gueste728dc
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmasJoni Iswanto
 
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
Dodit Mujiono
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
pjj_kemenkes
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
Kampus-Sakinah
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
pjj_kemenkes
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
Puji Astuti
 
Tumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansiaTumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansia
Dinie Fajriah
 
Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaRahma Setya
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini printDwi Kristiarini
 
Askep menjelang kematian
Askep menjelang kematianAskep menjelang kematian
Askep menjelang kematian
Asyiaah Valdesyiah
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaMulkan Fadhli
 

Viewers also liked (20)

Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usiaKonsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
 
Proses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansiaProses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansia
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansia
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
PPT Lansia
PPT LansiaPPT Lansia
PPT Lansia
 
Ppt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikPpt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontik
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Keperawatan Gerontik
Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik
Keperawatan Gerontik
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmas
 
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
 
Tumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansiaTumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansia
 
Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik Lansia
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
 
100681759 skripsi-keperawatan
100681759 skripsi-keperawatan100681759 skripsi-keperawatan
100681759 skripsi-keperawatan
 
Askep menjelang kematian
Askep menjelang kematianAskep menjelang kematian
Askep menjelang kematian
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
 

Similar to Konsep dasar keperawatan gerontik

Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
aidasilviana
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
elmakrufi
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
JokoSriPujianto
 
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.pptperubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
MuhammadIzwarHadi
 
Psikososial kom
Psikososial komPsikososial kom
Psikososial kom
Veggy Septian Ellitha
 
Ol 1 ti makalah lansia
Ol 1   ti makalah lansiaOl 1   ti makalah lansia
Ol 1 ti makalah lansia
Iis Intan Puspasari
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
Hartanto Dwi
 
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docxKEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
AyuAndira59
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Nika Meiliana
 
2h
2h2h
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAinul Mukarrob
 
Lansia
LansiaLansia
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptxKONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
nolypapertu
 
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansiaPresentase askep-gangguan-psikososial-lansia
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansiaReza Fazaki
 
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptxASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
AliefresahElFazri
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Nuranisah D.
 
380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx
vania717081
 
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA Kadiri University
 

Similar to Konsep dasar keperawatan gerontik (20)

Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
makalah Asuhan keperawatan lansia
makalah Asuhan keperawatan lansiamakalah Asuhan keperawatan lansia
makalah Asuhan keperawatan lansia
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
 
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.pptperubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
 
Psikososial kom
Psikososial komPsikososial kom
Psikososial kom
 
Ol 1 ti makalah lansia
Ol 1   ti makalah lansiaOl 1   ti makalah lansia
Ol 1 ti makalah lansia
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
 
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docxKEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
 
2h
2h2h
2h
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptxKONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK new 2014.pptx
 
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansiaPresentase askep-gangguan-psikososial-lansia
Presentase askep-gangguan-psikososial-lansia
 
Askep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yaniAskep jadi lansia yani
Askep jadi lansia yani
 
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptxASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
 
380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx
 
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
 

More from Faris Andrianto

Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
Faris Andrianto
 
Leaflet anemia 2
Leaflet anemia 2Leaflet anemia 2
Leaflet anemia 2
Faris Andrianto
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
Faris Andrianto
 
Askep keluarga ispa
Askep keluarga ispaAskep keluarga ispa
Askep keluarga ispa
Faris Andrianto
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
Faris Andrianto
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
Faris Andrianto
 
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
Faris Andrianto
 
Anatomi fisiologi cardiovaskuler
Anatomi fisiologi cardiovaskulerAnatomi fisiologi cardiovaskuler
Anatomi fisiologi cardiovaskuler
Faris Andrianto
 
Anatomi fisiologi limpatik
Anatomi fisiologi limpatikAnatomi fisiologi limpatik
Anatomi fisiologi limpatik
Faris Andrianto
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]Faris Andrianto
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiFaris Andrianto
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhFaris Andrianto
 

More from Faris Andrianto (15)

Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
 
Leaflet anemia 2
Leaflet anemia 2Leaflet anemia 2
Leaflet anemia 2
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Askep keluarga ispa
Askep keluarga ispaAskep keluarga ispa
Askep keluarga ispa
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
 
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
Anatomy muskuloskeletal system (jaringan otot)
 
Anatomi fisiologi cardiovaskuler
Anatomi fisiologi cardiovaskulerAnatomi fisiologi cardiovaskuler
Anatomi fisiologi cardiovaskuler
 
Anatomi fisiologi limpatik
Anatomi fisiologi limpatikAnatomi fisiologi limpatik
Anatomi fisiologi limpatik
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Hospitalisasi
HospitalisasiHospitalisasi
Hospitalisasi
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Ppt hiv
Ppt hivPpt hiv
Ppt hiv
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

Konsep dasar keperawatan gerontik

  • 2. Istilah –istilah yang berkaitan  Gerontologi Adalah cabang ilmu yang membahas atau menangani tentang proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yg berusia lanjut.  Geriatrik Adalah berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut. Geriatrik Nursing : praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua. (Kozier, 1987). Gerontik : gerontologi + geriatrik
  • 3. Definisi  Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat atau tehnik keperawatan yang berbentuk bio-psiko- sosial-spritual dan kultural yang holistik yang di tujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. .(Kozier, 1987) .
  • 4. Mitos dan fakta Lansia  Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru serta tidak perlu pendidikan dan latihan • Lansia sukar memahami informasi baru  Lansia tidak produktif dan menjadi beban masyarakat  Lansia tidak berdaya
  • 5. Lanjut..........  Lansia tidak dapat mengambil keputusan  Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi  Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat bergembira  Lansia itu lemah,jompo,ringkih,sakit-sakitan atau cacat  Lansia menghabiskan uang untuk berobat  Lansia sama dengan pikun
  • 6. Fenomena Data  62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.  59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga.  53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.  Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu
  • 7.  Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965 pasal 1 : " Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain ".
  • 8. Pengelompokan Usila  DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut: 1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) VIRILITAS 2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) PRESENIUM 3. kelompok usia lanjut (65 th > ) SENIUM  Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun 2. Usia Tua : 75 – 89 tahun 3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun
  • 9. Proses menua  Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang.  Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, katahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi.
  • 10. Lanjutan… Kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat terhadap diri. berkurangnya minat terhadap penampilan, Oleh karena itu Usila harus “sehat” yang diartikan sebagai kondisi: a. Bebas dari penyakit fisik, mental dan social b. Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari c. Mendapatkan dukungan secara social dari keluarga dan masyarakat (Raharjo, 1996 )
  • 11. Proses penuaan  Proses menua  proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua. Pertambahan usia  menimbulkan perubahan- perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/ jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia. Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk. gerakan lambat dan kelainan
  • 12. Ada dua proses penuaan  Primer  Penuan primer akan terjadi perubahan pada tingkat sel ( DNA tak mampu membuat protein & RNA tdk dpt tangkap oksigen). Sel  kisut/rusak  sekunder  proses penuaan akibat faktor lingkungan fisik dan sosial, stress fisik/ psikis , gaya hidup dan diet ,kepribadian tipe A dapat mempercepat proses menjadi tua.
  • 13. Masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu : 1) Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain 2) Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya 3) Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal /pindah 4) Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak 5) Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa
  • 14. Karakteristik penyakit yang dijumpai pada lanjut usia  Penyakit yang sering multiple :Saling berhubungan satu sama lain.  Penyakit bersifat degeneratip : sering menimbulkan kecacatan.  Gejala sering tidak jelas : berkembang secara perlahan  Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial  Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut  Sering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenic
  • 15. Hasil penelitian profil penyakit lansia :  Fungsi tubuh yg dirasakan menurun : penglihatan (76,24%), daya ingat (69,39%), seksual (58,04 %), kelenturan (53,23 %), gigi dan mulut (51,12%).  Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi (69,39%), sakit kepala (51,15%), daya ingat menurun (38,51%), selera makan menurun (30,08%), mual atau perut perih (26,66%), sulit tidur (24,88%) dan sesak nafas (21,28 %).  Penyakit kronis : reumatik (33,14 %), hipertensi (20,66 %), gastritis (11,34 %) dan penyakit jantung (6,45%).
  • 16. Lingkup asuhan keperawatan gerontik  Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.  Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.  Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses
  • 17.  Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut: 1. Sebagai Care Giver 2. Sebagai Pendidik klien lansia 3. Sebagai Motivator 4. Sebagai Advokasi 5. Sebagai Konselor
  • 18. Tanggung jawab perawat gerontik Tanggung jawab perawat gerontik adalah :  Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal.  Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.  Membantu klien lansia menerima kondisinya.  Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukannya secara manusiawi sampai meninggal.
  • 19.  Tugas perkembangan pada late adulthood  Menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan  Menyesuaikan dengan masa pensiun  Mengatur pola hidup yang terorganisir  Menerima kehilangan dan kematian dengan tentram ( Erison’s )
  • 20. Sifat Pelayanan Gerontik 1. Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri) 2. Interdependent( kolaborasi dgn profesi lain) 3. Humanistik (secara manusiawi) 4. Holistik (secara keseluruhan)
  • 21. Model pemberian asuhan keperawatan  model dari : S. Callista Roy. yaitu Adaptation Model of Nursing,  Kebutuhan asuhan keperawatan muncul. ketika klien tidak mampu beradaptasi terhadap, kebutuhan lingkungan internal dan ekstemal
  • 22. Seluruh individu harus beradaptasi terhadap, kebutuhan:  Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar  Pengembangan konsep diri positif.  Penampilan peran sosial.  Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan.
  • 23. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia  Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat
  • 24. Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain: 1 Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariasi dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.
  • 25.  2 Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia, antara lain:  Berkurangnya jaringan lemak subkutan  Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas  Menurunnya efisiensi kolateral capiler pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh  Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.
  • 26. Adapun komponen pendekatan fisik  Adapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.
  • 27. Pendekatan psikis  peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.  Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas.  Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple S”, yaitu sabar, simpatik dan service
  • 28.  Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.  Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang dideritanya.
  • 29. Pendekatan sosial  Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan social.  Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.  Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
  • 30. Pendekatan spiritual  Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksi kematian.  Umumnya pada waktu kematian akan datang , agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kehadiran seorang ulama/tokoh agama sangat perlu untuk melapangkan dada
  • 31. Fokus Keperawatan Lanjut Usia Keperawatan lanjut usia berfokus pada :  Peningkatan kesehatan (helth promotion)  Pencegahan penyakit (preventif)  Mengoptimalkan fungsi mental  Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
  • 32. Diagnosa Keperawatan Aspek fisik atau biologis  Dx : Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi. NOC I : Status nutrisi  Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:  Asupan nutrisi tidak bermasalah  Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah  Energy tdak bermasalah  Berat badan ideal
  • 33. NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)  Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan jika sesuai.  Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat badan pasien tdak sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.  Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan atau mempertahankan berat badan sesuai target.  Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien  Kembangkan hubungan suportif dengna pasien  Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau pemeliharaan berat badan  Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk menimimalkan berat badan.  Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan berat badan.
  • 34.  Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria : 1 Mengatur jumlah jam tidurnya 2 Tidur secara rutin 3 Miningkatkan pola tidur 4 Meningkatkan kualitas tidur 5 Tidak ada gangguan tidur
  • 35. NIC : Peningkatan Tidur 1 Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien 2 Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya 3 Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik 4 Bantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya
  • 36. Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol pengosongan. NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu : 1 Kontinensia Urin 2 Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK). 3 Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu. 4 Mengosongkan bladde dengan lengkap. 5 Mampu memprediksi pengeluaran urin.
  • 37. NIC : Perawatan Inkontinensia Urin 1 Monitor eliminasi urin 2 Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK. 3 Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet. 4 Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.