1. IPADI(IkatanPeminatAhli Demografi
Indonesia) Provinsi KalimantanSelatan POLICY BRIEF
Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 1
rbanisasi bagi orang awam seringkali
disalah artikan sebagai perpindahan penduduk
dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan,
padahal pengertianurbanisasi yangbenar adalah
persentase penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Banyak faktor penyebab urbanisasi
seperti;pertumbuhan alamiahpendudukkotaitu
sendiri, perluasan wilayah, perubahan status
wilayah, serta migrasi dari daerah pedesaan
menuju daerah perkotaan. Peningkatan
urbanisasi tidakterlepasdari kebijakan ekonomi
dan pembangunan yang “urban bias”. Ada
kecenderungan, bahwa aktifitas perekonomian
lebih terpusat pada suatu area yang memiliki
tingkat konsentrasi penduduk tinggi. Hubungan
positif antara konsentrasi penduduk dengan
aktifitas ekonomi menyebabkan makin
membesarnya area konsentrasi penduduk.
Hubungantersebut akan menimbulkan apa yang
dikenal sebagai daerahperkotaan.Memangpada
kenyataannya para investor cenderung
melakukan investasi pada daerah yang telah
tersedia sarana dan prasarananya. Sebaliknya
pendudukcenderungdatangmenujupusat-pusat
kegiatan ekonomi agar lebih mudah
mendapatkan akses kesempatan memperoleh
pekerjaan.
Globalisasi telah menyebabkan semua
negara tak terkecuali Indonesia, tak dapat
melepaskan diri dari apa yang terjadi di negara
lain.Dalamhubunganini perubahanpeta politik,
ekonomi,sosial-budaya dunia akan sangat
mempengaruhi apa yang terjadi di Indonesia
pada umumnya, serta khususnya Provinsi
Kalimantan Selatan. Wakil Presiden Boediono
yang dikutip Ananta : 2010 menyebutkan ada 4
(empat) Megatrend Demografi saat ini, yaitu ;
1).Makin bertambahnya penduduk (bukan
peledakan penduduk)
2).Makin meningkatnya penduduk usia lanjut
(Ageing)
3).Makin meningkatnya mobilitas penduduk,
serta
4). Makin meningkatnya urbanisasi.
Karena itulah urbanisasi tidak hanya
dipandang sebagai fenomena demografi, tetapi
dapat dipandang sebagai fenomena politik,
ekonomi dan sosial-budaya. Berbagai studi
menunjukkan dimana semakin tinggi tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, semakin
tinggi pula tingkat urbanisasinya. Dalam
hubungan ini, megatren urbanisasi merupakan
fenomena alamiah dimana perkembangannya
selalu sejalan dengan perkembangan ekonomi
dan kesejahteraan penduduk pada daerah
bersangkutan.
Pertumbuhan ekonomi dan tingkat
kesejahteraan penduduk Kabupaten/Kota di
Provinsi KalimantanSelatanbelummenunjukkan
kondisi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini
karena faktor karakteristik daerah
Kabupaten/Kota yang berbeda, juga adanya
kecenderungan investasi dilakukan pada sektor
padat modal khususnya pada sektor
pertambangan batubara. Suatu hal yang paling
penting dalam pembangunan daerah adalah
bagaimana daerah Kabupaten/Kota
bersangkutan mampu mengidentifikasi segala
potensi sumberdaya (SDM dan SDA) yang
dimilikinya. Pelaksanaan otonomi daerah pada
dasarnya merupakan konsekuensi dari tuntutan
masyarakat terhadap adanya pemerataan
pembangunan pada daerah Kabupaten/Kota.
Pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk
mendorong dan menggerakkan pembangunan
pada daerah Kabupaten/Kota. Namun harus
diingat bahwa pertumbuhan itu hanyalah ”alat”,
bukan tujuan dari pembangunan itu sendiri.
Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten/Kotadi Provinsi KalimantanSelatandi
sajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut :
Urbanisasi Dan Pembangunan Daerah
Di Provinsi Kalimantan Selatan
Oleh :
Dr.Haris Fadillah,SE, M.Si
2. IPADI(IkatanPeminatAhli Demografi
Indonesia) Provinsi KalimantanSelatan POLICY BRIEF
Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Selatan 2
Gambar 1. Laju Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten/Kota di Provinsi Kal-Sel Tahun 2011
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai
oleh Kota Banjarmasin (6,78), dan terendah
Kabupaten Barito Kuala (5,09 %). Secara
umum selama ini pola pengembangan kota
didasarkan pada aspek ekonomi semata.
Padahal pertumbuhan ekonomi belum dapat
membawa hasil optimal bagi kesejahteraan
masyarakat Kabupaten/Kota.
Gambar 2. Tingkat Urbanisasi
Kabupaten/Kota di Prov Kal-Sel SP2010
Urbanisasi di Provinsi Kalimantan Selatan
meningkat dengan cepat. Berdasarkan Hasil
SensusPenduduk Tahun 2010, tingkat urbanisasi
mencapai 42,05 %. Urbanisasi tertinggi terdapat
di Kota Banjarmasin (97,98 %), dan terendah di
Kabupaten Balangan (10,00 %). Kondisi ini
menciptakan dinamika perkotaan, perubahan
tataguna lahan,munculnyapemukimanlegal dan
ilegal serta adanya perbedaan sosial ekonomi
penduduknya ( Mc Gee : 1995).
Dimasa mendatang perekonomian
Provinsi Kalimantan Selatan pun akan makin
ditandai oleh perekonomian perkotaan. Jumlah
dan persentase pendudukyang tinggal di daerah
perkotaan juga akan terus meningkat.Karena itu
megatrenurbanisasi memberikantantangan bagi
pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan
serta Kabupaten/Kota untuk mengkaji ulang
perencanaanpembangunankhususnya prioritas
investasi sektoral mengingatkarakteristik daerah
Kabupaten/Kota/berbeda satu sama lain. Selain
itu rendahnya kemampuan fiskal daerah diduga
menjadi penyebab terus melonjaknya arus
migrasi desa-kota.
Rekomendasi
1. Meningkatnya urbanisasi akan memacu
pertumbuhan ekonomi. Karena itu
Kabupaten/Kota harus berupaya untuk
mengembangkan daerah pedesaan agar
memiliki cirri-ciri daerah perkotaan.
2. Perencanaan dan prioritas pembangunan
harus disesuaikan dengan karakteristik
Kabupaten/Kota. Dan infrastuktur dan
energi (listrik) masih menjadi kendala
pengembangan investasi.
Daftar Pustaka
1.Ananta, Aris, 2010. Megatren Demografi
Indonesia, Seputar Indonesia, terbitan 27
Juli, Jakarta
2.BKKBN,2013, Materi Pendidikan Kependudukan
Jalur Non Formal, Jakarta
3.______, 2005, Ringkasan Proyeksi Penduduk
Indonesia 2000-2025, Jakarta
4._____, 2012, Statistik Migrasi Kalimantan
Selatan, Jakarta.
5.Bintarto, 1986, Urbanisasi dan
Permasalahannya, Jakarta, Ghalia
Indonesia.
6. Chotib Basri, 2004, Desentralisasi Dalam
Konteks Urbanisasi, www.google.co.id
7. Mc.Gee,TG, 1995, The Urbanization Process in
Third World, London, G.Bells and Sons Ltd.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PERSENTASE
TanahLaut
Kotabaru
Banjar
BaritoKuala
Tapin
HuluSungaiSelatan
HuluSungaiTengah
HuluSungaiUtara
Tabalong
TanahBumbu
Balangan
Banjarmasin
Banjarbaru
KABUPATEN/ KOTA
TINGKAT URBANISASI
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
Kab. TanahLaut
Kab. Kotabaru
Kab. Banjar
Kab. Barito Kuala
Kab. Tapin
Kab. Hulu
Sungai Selatan
Kab. Hulu
Sungai Tengah
Kab. Hulu
Sungai Utara
Kab. Tabalong
Kab. TanahBumbu
Kab. Balangan
Kota Banjarmasin
Kota Banjarbaru