SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Penerapan Tata Kelola Kolaboratif
dalam mewujudkan Smart City
Pemahaman, Praktik Unggulan, dan Agenda Ke Depan
Oswar Mungkasa
Perencana Ahli Utama Bappenas
Focus Group Discussion (FGD) Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah “Penataan Kota dan Smart City”
Bappeda Kota Depok
23 November 2021
Kisi Tayangan
 Pemahaman Dasar Smart City
 Momentum : UU Cipta Kerja dan Visi-Misi-
Fokus Kota Depok
 Kaitan Tata Kelola Kolaboratif - Smart City
 Praktik Unggulan: Jakarta dan Semarang
 Kesimpulan dan Agenda Ke Depan
4/6/2022
2
Awal Berkembangnya Smart City
 Urbanisasi beberapa dekade terakhir tinggi sekali sehingga
penduduk perkotaan menjadi lebih dominan (55 persen dari
penduduk dunia dan 56,7 persen dari penduduk Indonesia;
diperkirakan penduduk perkotaan Indonesia 70% (2045) dan
penduduk dunia 68% (2050).
 Kepadatan tinggi perkotaan meningkatkan tekanan kebutuhan
energi, transportasi, air, bangunan dan ruang publik dan lainnya
yang membutuhkan jalan keluar cerdas (smart) yang efisien, efektif
dan berkelanjutan dan pada saat bersamaan menghasilkan
kegiatan ekonomi, lapangan kerja dan kesejahateraan sosial.
 Teknologi komunikasi dan informasi dapat menjadi penggerak kunci
dalam menghadapi tantangan perkotaan secara cerdas.
Pemahaman Dasar Smart City
 pembangunan perkotaan yang memadukan berbagai teknologi
komunikasi dan informasi (ICT) dan berujung pada peningkatan
kualitas hidup dan efisiensi pelayanan kota.
 Walaupun didominasi dengan pemanfaatan teknologi namun
masyarakat merupakan fokus utama dari Smart City. Dengan
demikian, teknologi, infrastruktur, dan sistem perkotaan harus berdasar
pada pelibatan menyeluruh masyarakat, dan berorientasi layanan.
 Parlemen Eropa (2014) menegaskan kota cerdas sebagai kota yang
menangani isu publik melalui jalan keluar berbasis TIK berdasar
kemitraan beragam pemangku kepentingan
 Dimensi dasar Smart City adalah ‘partisipasi pemangku kepentingan’
sehingga dianggap sebagai kota yang lebih memanusiakan warganya.
Memahami SMART ?
Efektif dan Efisien
Dalam menemukan solusi dan memecahkan
masalah kota
yang (dapat) memanfaatkan teknologi
informasi
Konsep Smart City
Pemerintah
mendengar
Sistem
menghubungkan
FOKUS
Masyarakat
berpartisipasi
Konsep Smart City
Masyarakat
‘SMART’
Mendorong
partisipasi masyarakat
Melalui penguatan
sistem tanggap masyarakat
Dari top down ke
metode ‘bottom up’
masyarakat menjadi
the ‘brainware’ (sumber informasi)
Menjadi ‘SMART’, sebuah kota tidak hanya
bergantung pada teknologi (keras, lunak), tetapi
juga masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Lebih banyak masyarakat
berpartisipasi
Konsep Smart City
partisipasi masyarakat
menjadi fokus utama menuju Smart City.
Indikator
-
LINGKUNGAN/
Environment
BERKEHIDUPAN/
Living
MOBILITAS/
Mobility
TATA KELOLA/
Governance
EKONOMI/
Economy
PENDUDUK/
People
 Pengelolaan sumber daya
alam yang efisien.
 Mendorong green building
dan pembangunan ramah
lingkungan
 Mewujudkan kota sehat dan
layak huni.
 Memasilitasi akses terhadap
informasi perumahan, budaya
kesehatan, pariwisata, dan
fasilitas keamanan.
• Membangun sistem
transportasi terintegrasi.
• Penyediaan inftrastruktur IT
untuk mendorong
pembangunan berkelanjutan.
 Mewujudkan pemerintahan
transparan, informatif, dan
responsif.
 Meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui saluran
aspirasi.
 Membina kewirausahaan dan
semangat inovasi.
 Pengembangan UKM,
memperluas lapangan kerja,
meningkatkan daya saing
daerah.
 Meningkatkan kualitas SDM.
 Menyediakan fasilitas untuk
meningkatkan kualitas hidup.
• Meningkatkan akses ke
informasi publik.
Konsep Smart City
Tahapan Partisipasi Masyarakat
Kondisi Ideal
Kondisi Saat Ini
Sumber: Sherry Arnstein's Ladder of Citizen Participation (1969)
Momentum UU Cipta Kerja : Layanan Daring
Momentum UU Cipta Kerja : Forum Penataan Ruang
Momentum UU Cipta Kerja : Forum Penataan Ruang
Visi – Misi – Fokus Pembangunan Kota Depok 2021-2026
• Visi  Depok yang maju, berbudaya, dan sejahtera
• Misi:
 Meningkatkan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi dan
berwawasan lingkungan
 Meningkatkan tata Kelola pemerintahan dan pelayanan public yang
modern dan partisipatif
 Mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis
kebhinekaan dan ketahanan keluarga.
 Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing.
 Mewujudkan kota yang sehat, aman, tertib dan nyaman.
• Fokus pembangunan dalam RPJMD 2021-2026, yaitu Infrastruktur
Konektivitas Wilayah dan Transportasi Publik, Kesehatan, Pendidikan,
Infrastruktur Digital, Sumber Daya Air, Persampahan, Daya Saing dan
Ketimpangan Ekonomi, Ketahanan Keluarga, dan Tata Kelola Pemerintahan.
Tata Kelola Kolaboratif
(Collaborative Governance)
Definisi : Tata Kelola - Kolaborasi - TataKelola Kolaboratif
• Tata Kelola Lebih lanjut mendefinisikan governance adalah tentang
aturan main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman
pelaku dan organsasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang
mampu mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Chotary
dan Stoker, 2009)
• Kolaborasi adalah hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi
dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi
informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab
dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai
masalah (Lai, 2011).
• Collaborative governance (tata kelola kolaboratif) adalah cara
pengelolaan pemerintahan yang melibatkan secara langsung pemangku
kepentingan non-pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan
musyawarah dalam proses pengambilan keputusan bersama, yang
memiliki tujuan untuk membuat atau melaksanakan kebijakan dan
program publik (Ansell dan Gash, 2007). Penekanannya adalah pada
pencapaian konsensus di antara para pemangku kepentingan (Sari,
2014).
Era Kolaborasi
 Era Kolaborasi
 Old Public Administration
New Public Administration
 Governtment  Governance
 Pemerintah tidak lagi
mendominasi  pemerintah-
swasta-masyarakat
 Kolaborasi  keniscayaan
 Tata Kelola Kolaboratif
(Collaborative Governance)
 Pengelolaan pemerintahan
melibatkan pemangku
kepentingan non pemerintah
 Berorientasi musyawarah dan
konsensus dalam pengambilan
keputusan
 Membuat/melaksanakan
kebijakan publik
Foto:
4/6/2022 16
Kolaborasi suatu Keniscayaan
 Pentingnya Tata Kelola Kolaboratif
 kompleksitas dan saling ketergantungan
antarinstitusi
 Meningkatkan kualitas kebijakan
 Sesuai kebutuhan masyarakat
 Menjamin kelangsungan kebijakan
 Meningkatkan kesetaraan dalam
pelaksanaan
 Mampu mengikis ego sektoral dan
daerah
 Mengurangi dan mencegah konflik
 Fakta Penerapan
 Praktik baku di Amerika dan negara lain
 lembaga internasional seperti LSM (the
Nature Conservacy), Bank Dunia.
 Agenda global  Agenda 21, MDGs dan
SDGs
Foto:
Internet
4/6/2022 17
Kolaborasi bukan Barang Asing
 Bagaimana Indonesia?
 RPJPN – RPJMN  kemitraan
dan partisipasi masyarakat
 Pemerintah daerah  ada yang
berhasil dan banyak kurang
optimal
 SDGs Indonesia  4 platform
partisipasi (pemerintah dan
parlemen - organisaasi
masyarakat dan media – pelaku
usaha dan filantropi – pakar
dan akademisi)
 Praktek unggulan
• Jakarta Smart City
• Semarang
Foto:
Internet
4/6/2022 18
4/6/2022
19
4/6/2022
20
Tata Kelola Kolaboratif – Tata Kelola Cerdas
 tata kelola yang cerdas didefinisikan
di sini sebagai kemampuan
pemerintah untuk membuat
keputusan yang lebih baik melalui
perpaduan perangkat berbasis
Tekonologi Informasi Komunikasi
dan tata kelola kolaboratif.
 tata kelola yang cerdas adalah
pemanfaatan bukti (data, orang, dan
lainnya) untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan sesuai
kebutuhan warga negara.
Tahapan Partisipasi Elektronik
.
.
 E-information  tahapan yang membuka partisipasi publik
melalui penyediaan akses informasi sesuai permintaan baik
data dan informasi publik lainnya
 E-consultation  tahapan yang membuka peluang masyarakat
berkontribusi memberi pandangan terhadap proses
penyusunan kebijakan publik
 E-decision making  sebuah bentuk partisipasi yang
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam penyusunan
kebijakan, pengambilan keputusan dan pengembangan produk
layanan publik.
4/6/2022
22
Praktik Unggulan
TATA KELOLA
Menciptakan pemerintahan yang transparan,
informatif dan tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat, dan meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui saluran aspirasi.
Program
PTSP
Portal Jakarta Smart City
eBudgeting
Citizen Relationship Management
Open Data
I N D I K A T O R S M A R T C I T Y
M A S YA R A K AT
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
melalui pendidikan 12 tahun, menyediakan
fasilitas untuk kehidupan yang layak,
meningkatkan indeks harapan hidup, serta
meningkatkan akses ke informasi publik.
Program
 Kartu Jakarta Pintar
 iJakarta
 JSC Hive Coworking Space
4/6/2022
25
Menjadikan JAKARTA
lebih INKLUSIF
Halo Warga DKI Jakarta!
Yuk berpartisipasi dalam perencanaan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
melalui pengisian kuesioner.
Tujuan diadakannya kuesioner ini
adalah untuk melibatkan masyarakat
agar berpartisipasi dalam penyusunan
RDTR.
Oleh karena itu, Dinas Cipta Karya Tata
Ruang dan Pertanahan Prov. DKI
Jakarta selaku penyusun mengadakan
kuesioner online untuk menggali
masukan masyarakat terhadap tata
ruang di lingkungan masyarakat.
Data-data yang diberikan hanya akan
digunakan sebagai bahan kajian dan
tidak akan disebarluaskan serta dijaga
kerahasiannya.
Dengan mengisi kuesioner berarti Anda
telah berpartisipasi dalam penyusunan
RDTR.
Smart City Mendorong Transparansi
melalui Open Data
PENERAPAN SISTEM OPEN DATA DAN
TRANSPARANSI DI DKI JAKARTA
Open Data Jakarta
Perencanaan-
Penganggaran Partisipatif
dan Terpadu
e-Procurement
Pengelolaan
Keuangan
Pelayanan Publik
Online
Lelang Jabatan
Transparansi
Pengelolaan
Pemerintahan
JSC
Pelayanan
Informasi PPID
Portal Keterbukaan
Informasi Jakarta
Pemerintahan transparan (terbuka) dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah. Dikatakan
transparan apabila dalam penyelenggaraan
kepemerintahannya mudah diakses atau
diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat
bisa memantau sekaligus mengevaluasi kinerja
pemerintah.
Pemprov DKI Jakarta telah masuk dalam contoh
best practice Open Government Indonesia
http://opengovindonesia.org/front/bestpractice
Open Data dan Portal Jakarta Smart City
Menyajikan data dan informasi dari seluruh Satuan dan Unit Kerja
di Pemprov DKI Jakarta yang dibutuhkan oleh masyarakat serta
memenuhi hak publik sebagai bentuk penerapan e-government
dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan
akuntabel.
data.jakarta.go.id & smartcity.jakarta.go.id
API Jakarta
API Jakarta merupakan sebuah layanan yang menyediakan
informasi data yang ada di lingkup Pemprov DKI Jakarta. Dengan
adanya API Jakarta, para developer dapat mengembangkan
aplikasi mobile atau website menggunakan API yang tersedia.
api.jakarta.go.id
KPI Jakarta
Berisi informasi mengenai indikator performa kinerja dari SKPD
hingga tingkat kelurahan di DKI Jakarta dalam bentuk presentase
dari target yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk meningkatkan
kualitas kerja dan menentukan target yang lebih nyata dalam
pembangunan Ibu Kota DKI Jakarta ke depannya.
kinerja.jakarta.go.id
Pelayanan Jakarta
Portal Pelayanan Jakarta berisi informasi mengenai layanan satu
pintu yang dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta. Portal ini untuk
memudahkan masyarakat mengurus perizinan maupun non
perizinan seperti pengurusan SIUP, IPTB, dan lainnya.
pelayanan.jakarta.go.id
KOLABORASI
MEWUJUDKAN JAKARTA SMART CITY
JSC Hive Coworking Space
Bertujuan untuk menyediakan space di mana
kolaborasi antara pemerintah dan penggiat
startup berorientasi digital dapat dilakukan untuk
bersama-sama menyelesaikan permasalahan di
Jakarta.
KOLABORASI
SMART CITY MENDUKUNG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ANALISIS BIG DATA
Praktik Unggulan:
Layanan e-participation Kota Semarang (1)
4/6/2022
37
 Electronic-based information services  aplikasi layanan informasi
daring kota Semarang. Media penyampaian infomrasi kepada
masyarakat baik berupa regulasi, program pemerintah, perijinan
dan lainnya. Media yang digunakan dapat melalui portal situs
internet, media sosial, aplikasi, SMS.
 Electronic Complaint Service  media daring yang menyediakan
peluang masyarakat menyampaikan saran, keluhan, keberatan
secara tidak langsung kepada pemda untuk memperbaiki
kinerjanya. Misal Geber Septi (gerakan bersama sekolah
menghadapi perundungan siswa).
Praktik Unggulan:
Layanan e-participation Kota Semarang (2)
4/6/2022
38
 Services E-petition (petisi elektronik)  media berbasis situs yang
memberi peluang bagi masyarakat menyampakan keberatan
melalui surat tertulis resmi kepada pemerintah
 E-consultation service (konsultasi berbasis elektronik/daring) 
konsultasi publik secara daring seperti e-forums, e-poll, konferensi
video, dan lainnya baik melalui Facebook, twitter, Instagram,
Youtube dan lainnya.
 E-planning services  media yang memberi peluang bagi
masyarakat terlibat dalam proses perencanaan tahunan pemerintah
daerah seperti e-musrenbang.
Praktik Unggulan:
Layanan e-participation Kota Semarang (3)
4/6/2022
39
Kesimpulan
 Smart city pada era saat ini tidak lagi sekedar menyediakan situs internet
yang berisi profil, agenda kegiatan pejabat dan/atau pemerintah. Namun
Smart City hakiki adalah yang dapat melayani masyarakat, menyediakan
komunikasi dua arah, dan mengedepankan keterbukaan.
 smart city tidak hanya tentang pelayanan publik, namun smart city telah
berkembang menjadi alat mewujudkan partisipasi masyarakat yang
dilibatkan dalam kegiatan pemerintah.
 Fokus kota dalam pengembangan Smart City seyogyanya terfokus pada
tingkatan e-decision making atau setidaknya partnership (kemitraan) pada
tangga partisipasi Arnstein
 Kota Cerdas bukan sekedar kota berteknologi tinggi tetapi kota kolaboratif
yang mengedepankan kolaborasi para pemangku kepentingan. Tata kelola
kolaboratif (collaborative governance) menjadi keniscayaan
4/6/2022
40
Agenda Ke Depan
 Pengembangan Desain Besar (Grand Design) Smart City secara
kolaboratif sebagai arahan pembangunan kota cerdas yang berasal
dari hasil konsensus bersama para pemangku kepentingan
 Pembentukan dan Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan
sebagai wadah kolaborasi pemangku kepentingan (pemerintah dan
nonpemerintah)
 Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pendampingan, fasilitasi,
pelatihan, pembelajaran, saling berbagi serta kemitraan
4/6/2022
41
Sumber Rujukan
 Kamarzuki, Abdul. Sosialisasi Kebijakan Penataan Ruang PP No. 21 Tahun 2021. Kementerian
ATR/BPN, 12 Maret 2021.
 Mungkasa, Oswar. Jejak Langkah Jakarta Smart City. Konsep, Perwujudan dan Mimpi 2025.
Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. FGD
Pengembangan Smart City Kota Tangerang Selatan, 31 Mei 2018 dapat diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/344064172_PRESENTASI_Jejak_Langkah_Jakarta_
Smart_City_Konsep_Perwujudan_dan_Mimpi_2025
 Mungkasa. Oswar. Penerapan Tata Kelola Kolaboratif dalam Mewujudkan Smart City di
Indonesia. Konsep Dasar dan Agenda Masa Depan. Webinar dan Diskusi Panel Nasional
Attraction 2020 Pemberdayaan Komunitas dalam Kerangka Collaborative Governance Guna
Mencetak SDM Unggul untuk Mewujudkan Smart City di Indonesia. Himpunan Mahasiswa
Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. 3 November
2020 dapat diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/345255971_Penerapan_Tata_Kelola_Kolaboratif_dala
m_Mewujudkan_Smart_City_di_Indonesia
 Mungkasa, Oswar. Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus
Pelaksanaan SDGs di Indonesia. Juli 2021 dapat diakses
https://www.researchgate.net/publication/352994503_TAYANGAN_Tata_Kelola_Kolaboratif_dal
am_Desain_Kebijakan_Publik_Studi_Kasus_Pelaksanaan_SDGs_di_Indonesia
 Pradana, Satria Adhi dkk (2020). E-participation in Semarang Smart City. Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik (JIAP) Vol. 6 No. 3 hal 380-386.
4/6/2022
42
Terima kasih
oswar.mungkasa63@gmail.com
pitt.academia.edu/oswarmungkasa
www.researchgate.net/profile/Oswar_Mungkasa2
4/6/2022
43

More Related Content

What's hot

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananTri Widodo W. UTOMO
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnalizias_boys
 
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan KemiskinanImplementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan KemiskinanDadang Solihin
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Perencanaan strategik-dengan-lfa
Perencanaan strategik-dengan-lfaPerencanaan strategik-dengan-lfa
Perencanaan strategik-dengan-lfaAndrianto andrianto
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's CharterSiti Sahati
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...Tri Widodo W. UTOMO
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 

What's hot (20)

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hn
 
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan KemiskinanImplementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Perencanaan strategik-dengan-lfa
Perencanaan strategik-dengan-lfaPerencanaan strategik-dengan-lfa
Perencanaan strategik-dengan-lfa
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publik
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's Charter
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
Tata Cara Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 

Similar to SMARTGOVERNANCE

Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Elisa Lumintang
 
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptxDodiSetiawan46
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCATri Widodo W. UTOMO
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentLestari Moerdijat
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Dadang Solihin
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Tugas ppt E-gov kelompok 3
Tugas ppt E-gov kelompok 3Tugas ppt E-gov kelompok 3
Tugas ppt E-gov kelompok 3MayditaSari1
 
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Tri Chairani
 
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI Jakarta
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI JakartaBest Practices Smart Governance Provinsi DKI Jakarta
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI JakartaDadang Solihin
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahDadang Solihin
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...Hendri Sivilianto
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart cityrahma wati
 
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publikSeri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
 
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdfpikipardede1
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable cityTelekomunikasi Indonesia
 

Similar to SMARTGOVERNANCE (20)

Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities
 
Asm smart city
Asm smart cityAsm smart city
Asm smart city
 
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx
190708-7225000000-bimtek_smartcity-11-Persiapan Bimtek I.pptx
 
Smart city
Smart citySmart city
Smart city
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
 
Tugas mid
Tugas midTugas mid
Tugas mid
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E Government
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
 
Tugas ppt E-gov kelompok 3
Tugas ppt E-gov kelompok 3Tugas ppt E-gov kelompok 3
Tugas ppt E-gov kelompok 3
 
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
Pembentukan Masyarakat Informasi (E-Goverment)
 
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI Jakarta
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI JakartaBest Practices Smart Governance Provinsi DKI Jakarta
Best Practices Smart Governance Provinsi DKI Jakarta
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart city
 
Inovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan DigitalInovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan Digital
 
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publikSeri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
 
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf
2.-Tata-Kelola-Tantangan-dan-Tahapan-Implementasi-E-Gov (1).pdf
 
SDG.pptx
SDG.pptxSDG.pptx
SDG.pptx
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
 

Recently uploaded

Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (9)

Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

SMARTGOVERNANCE

  • 1. Penerapan Tata Kelola Kolaboratif dalam mewujudkan Smart City Pemahaman, Praktik Unggulan, dan Agenda Ke Depan Oswar Mungkasa Perencana Ahli Utama Bappenas Focus Group Discussion (FGD) Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah “Penataan Kota dan Smart City” Bappeda Kota Depok 23 November 2021
  • 2. Kisi Tayangan  Pemahaman Dasar Smart City  Momentum : UU Cipta Kerja dan Visi-Misi- Fokus Kota Depok  Kaitan Tata Kelola Kolaboratif - Smart City  Praktik Unggulan: Jakarta dan Semarang  Kesimpulan dan Agenda Ke Depan 4/6/2022 2
  • 3. Awal Berkembangnya Smart City  Urbanisasi beberapa dekade terakhir tinggi sekali sehingga penduduk perkotaan menjadi lebih dominan (55 persen dari penduduk dunia dan 56,7 persen dari penduduk Indonesia; diperkirakan penduduk perkotaan Indonesia 70% (2045) dan penduduk dunia 68% (2050).  Kepadatan tinggi perkotaan meningkatkan tekanan kebutuhan energi, transportasi, air, bangunan dan ruang publik dan lainnya yang membutuhkan jalan keluar cerdas (smart) yang efisien, efektif dan berkelanjutan dan pada saat bersamaan menghasilkan kegiatan ekonomi, lapangan kerja dan kesejahateraan sosial.  Teknologi komunikasi dan informasi dapat menjadi penggerak kunci dalam menghadapi tantangan perkotaan secara cerdas.
  • 4. Pemahaman Dasar Smart City  pembangunan perkotaan yang memadukan berbagai teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dan berujung pada peningkatan kualitas hidup dan efisiensi pelayanan kota.  Walaupun didominasi dengan pemanfaatan teknologi namun masyarakat merupakan fokus utama dari Smart City. Dengan demikian, teknologi, infrastruktur, dan sistem perkotaan harus berdasar pada pelibatan menyeluruh masyarakat, dan berorientasi layanan.  Parlemen Eropa (2014) menegaskan kota cerdas sebagai kota yang menangani isu publik melalui jalan keluar berbasis TIK berdasar kemitraan beragam pemangku kepentingan  Dimensi dasar Smart City adalah ‘partisipasi pemangku kepentingan’ sehingga dianggap sebagai kota yang lebih memanusiakan warganya.
  • 5. Memahami SMART ? Efektif dan Efisien Dalam menemukan solusi dan memecahkan masalah kota yang (dapat) memanfaatkan teknologi informasi Konsep Smart City
  • 7. Masyarakat ‘SMART’ Mendorong partisipasi masyarakat Melalui penguatan sistem tanggap masyarakat Dari top down ke metode ‘bottom up’ masyarakat menjadi the ‘brainware’ (sumber informasi) Menjadi ‘SMART’, sebuah kota tidak hanya bergantung pada teknologi (keras, lunak), tetapi juga masyarakat yang tinggal di dalamnya. Lebih banyak masyarakat berpartisipasi Konsep Smart City partisipasi masyarakat menjadi fokus utama menuju Smart City.
  • 8. Indikator - LINGKUNGAN/ Environment BERKEHIDUPAN/ Living MOBILITAS/ Mobility TATA KELOLA/ Governance EKONOMI/ Economy PENDUDUK/ People  Pengelolaan sumber daya alam yang efisien.  Mendorong green building dan pembangunan ramah lingkungan  Mewujudkan kota sehat dan layak huni.  Memasilitasi akses terhadap informasi perumahan, budaya kesehatan, pariwisata, dan fasilitas keamanan. • Membangun sistem transportasi terintegrasi. • Penyediaan inftrastruktur IT untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.  Mewujudkan pemerintahan transparan, informatif, dan responsif.  Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui saluran aspirasi.  Membina kewirausahaan dan semangat inovasi.  Pengembangan UKM, memperluas lapangan kerja, meningkatkan daya saing daerah.  Meningkatkan kualitas SDM.  Menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup. • Meningkatkan akses ke informasi publik. Konsep Smart City
  • 9. Tahapan Partisipasi Masyarakat Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini Sumber: Sherry Arnstein's Ladder of Citizen Participation (1969)
  • 10. Momentum UU Cipta Kerja : Layanan Daring
  • 11. Momentum UU Cipta Kerja : Forum Penataan Ruang
  • 12. Momentum UU Cipta Kerja : Forum Penataan Ruang
  • 13. Visi – Misi – Fokus Pembangunan Kota Depok 2021-2026 • Visi  Depok yang maju, berbudaya, dan sejahtera • Misi:  Meningkatkan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi dan berwawasan lingkungan  Meningkatkan tata Kelola pemerintahan dan pelayanan public yang modern dan partisipatif  Mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga.  Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing.  Mewujudkan kota yang sehat, aman, tertib dan nyaman. • Fokus pembangunan dalam RPJMD 2021-2026, yaitu Infrastruktur Konektivitas Wilayah dan Transportasi Publik, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur Digital, Sumber Daya Air, Persampahan, Daya Saing dan Ketimpangan Ekonomi, Ketahanan Keluarga, dan Tata Kelola Pemerintahan.
  • 15. Definisi : Tata Kelola - Kolaborasi - TataKelola Kolaboratif • Tata Kelola Lebih lanjut mendefinisikan governance adalah tentang aturan main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman pelaku dan organsasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang mampu mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Chotary dan Stoker, 2009) • Kolaborasi adalah hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah (Lai, 2011). • Collaborative governance (tata kelola kolaboratif) adalah cara pengelolaan pemerintahan yang melibatkan secara langsung pemangku kepentingan non-pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan bersama, yang memiliki tujuan untuk membuat atau melaksanakan kebijakan dan program publik (Ansell dan Gash, 2007). Penekanannya adalah pada pencapaian konsensus di antara para pemangku kepentingan (Sari, 2014).
  • 16. Era Kolaborasi  Era Kolaborasi  Old Public Administration New Public Administration  Governtment  Governance  Pemerintah tidak lagi mendominasi  pemerintah- swasta-masyarakat  Kolaborasi  keniscayaan  Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance)  Pengelolaan pemerintahan melibatkan pemangku kepentingan non pemerintah  Berorientasi musyawarah dan konsensus dalam pengambilan keputusan  Membuat/melaksanakan kebijakan publik Foto: 4/6/2022 16
  • 17. Kolaborasi suatu Keniscayaan  Pentingnya Tata Kelola Kolaboratif  kompleksitas dan saling ketergantungan antarinstitusi  Meningkatkan kualitas kebijakan  Sesuai kebutuhan masyarakat  Menjamin kelangsungan kebijakan  Meningkatkan kesetaraan dalam pelaksanaan  Mampu mengikis ego sektoral dan daerah  Mengurangi dan mencegah konflik  Fakta Penerapan  Praktik baku di Amerika dan negara lain  lembaga internasional seperti LSM (the Nature Conservacy), Bank Dunia.  Agenda global  Agenda 21, MDGs dan SDGs Foto: Internet 4/6/2022 17
  • 18. Kolaborasi bukan Barang Asing  Bagaimana Indonesia?  RPJPN – RPJMN  kemitraan dan partisipasi masyarakat  Pemerintah daerah  ada yang berhasil dan banyak kurang optimal  SDGs Indonesia  4 platform partisipasi (pemerintah dan parlemen - organisaasi masyarakat dan media – pelaku usaha dan filantropi – pakar dan akademisi)  Praktek unggulan • Jakarta Smart City • Semarang Foto: Internet 4/6/2022 18
  • 20. 4/6/2022 20 Tata Kelola Kolaboratif – Tata Kelola Cerdas  tata kelola yang cerdas didefinisikan di sini sebagai kemampuan pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih baik melalui perpaduan perangkat berbasis Tekonologi Informasi Komunikasi dan tata kelola kolaboratif.  tata kelola yang cerdas adalah pemanfaatan bukti (data, orang, dan lainnya) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan sesuai kebutuhan warga negara.
  • 21. Tahapan Partisipasi Elektronik . .  E-information  tahapan yang membuka partisipasi publik melalui penyediaan akses informasi sesuai permintaan baik data dan informasi publik lainnya  E-consultation  tahapan yang membuka peluang masyarakat berkontribusi memberi pandangan terhadap proses penyusunan kebijakan publik  E-decision making  sebuah bentuk partisipasi yang melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam penyusunan kebijakan, pengambilan keputusan dan pengembangan produk layanan publik.
  • 23. TATA KELOLA Menciptakan pemerintahan yang transparan, informatif dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui saluran aspirasi. Program PTSP Portal Jakarta Smart City eBudgeting Citizen Relationship Management Open Data
  • 24. I N D I K A T O R S M A R T C I T Y M A S YA R A K AT Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan 12 tahun, menyediakan fasilitas untuk kehidupan yang layak, meningkatkan indeks harapan hidup, serta meningkatkan akses ke informasi publik. Program  Kartu Jakarta Pintar  iJakarta  JSC Hive Coworking Space
  • 26.
  • 27. Halo Warga DKI Jakarta! Yuk berpartisipasi dalam perencanaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) melalui pengisian kuesioner. Tujuan diadakannya kuesioner ini adalah untuk melibatkan masyarakat agar berpartisipasi dalam penyusunan RDTR. Oleh karena itu, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Prov. DKI Jakarta selaku penyusun mengadakan kuesioner online untuk menggali masukan masyarakat terhadap tata ruang di lingkungan masyarakat. Data-data yang diberikan hanya akan digunakan sebagai bahan kajian dan tidak akan disebarluaskan serta dijaga kerahasiannya. Dengan mengisi kuesioner berarti Anda telah berpartisipasi dalam penyusunan RDTR.
  • 28. Smart City Mendorong Transparansi melalui Open Data
  • 29. PENERAPAN SISTEM OPEN DATA DAN TRANSPARANSI DI DKI JAKARTA Open Data Jakarta Perencanaan- Penganggaran Partisipatif dan Terpadu e-Procurement Pengelolaan Keuangan Pelayanan Publik Online Lelang Jabatan Transparansi Pengelolaan Pemerintahan JSC Pelayanan Informasi PPID
  • 30.
  • 31. Portal Keterbukaan Informasi Jakarta Pemerintahan transparan (terbuka) dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Dikatakan transparan apabila dalam penyelenggaraan kepemerintahannya mudah diakses atau diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa memantau sekaligus mengevaluasi kinerja pemerintah. Pemprov DKI Jakarta telah masuk dalam contoh best practice Open Government Indonesia http://opengovindonesia.org/front/bestpractice Open Data dan Portal Jakarta Smart City Menyajikan data dan informasi dari seluruh Satuan dan Unit Kerja di Pemprov DKI Jakarta yang dibutuhkan oleh masyarakat serta memenuhi hak publik sebagai bentuk penerapan e-government dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. data.jakarta.go.id & smartcity.jakarta.go.id API Jakarta API Jakarta merupakan sebuah layanan yang menyediakan informasi data yang ada di lingkup Pemprov DKI Jakarta. Dengan adanya API Jakarta, para developer dapat mengembangkan aplikasi mobile atau website menggunakan API yang tersedia. api.jakarta.go.id KPI Jakarta Berisi informasi mengenai indikator performa kinerja dari SKPD hingga tingkat kelurahan di DKI Jakarta dalam bentuk presentase dari target yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerja dan menentukan target yang lebih nyata dalam pembangunan Ibu Kota DKI Jakarta ke depannya. kinerja.jakarta.go.id Pelayanan Jakarta Portal Pelayanan Jakarta berisi informasi mengenai layanan satu pintu yang dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta. Portal ini untuk memudahkan masyarakat mengurus perizinan maupun non perizinan seperti pengurusan SIUP, IPTB, dan lainnya. pelayanan.jakarta.go.id
  • 33. JSC Hive Coworking Space Bertujuan untuk menyediakan space di mana kolaborasi antara pemerintah dan penggiat startup berorientasi digital dapat dilakukan untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan di Jakarta.
  • 37. Praktik Unggulan: Layanan e-participation Kota Semarang (1) 4/6/2022 37  Electronic-based information services  aplikasi layanan informasi daring kota Semarang. Media penyampaian infomrasi kepada masyarakat baik berupa regulasi, program pemerintah, perijinan dan lainnya. Media yang digunakan dapat melalui portal situs internet, media sosial, aplikasi, SMS.  Electronic Complaint Service  media daring yang menyediakan peluang masyarakat menyampaikan saran, keluhan, keberatan secara tidak langsung kepada pemda untuk memperbaiki kinerjanya. Misal Geber Septi (gerakan bersama sekolah menghadapi perundungan siswa).
  • 38. Praktik Unggulan: Layanan e-participation Kota Semarang (2) 4/6/2022 38  Services E-petition (petisi elektronik)  media berbasis situs yang memberi peluang bagi masyarakat menyampakan keberatan melalui surat tertulis resmi kepada pemerintah  E-consultation service (konsultasi berbasis elektronik/daring)  konsultasi publik secara daring seperti e-forums, e-poll, konferensi video, dan lainnya baik melalui Facebook, twitter, Instagram, Youtube dan lainnya.  E-planning services  media yang memberi peluang bagi masyarakat terlibat dalam proses perencanaan tahunan pemerintah daerah seperti e-musrenbang.
  • 39. Praktik Unggulan: Layanan e-participation Kota Semarang (3) 4/6/2022 39
  • 40. Kesimpulan  Smart city pada era saat ini tidak lagi sekedar menyediakan situs internet yang berisi profil, agenda kegiatan pejabat dan/atau pemerintah. Namun Smart City hakiki adalah yang dapat melayani masyarakat, menyediakan komunikasi dua arah, dan mengedepankan keterbukaan.  smart city tidak hanya tentang pelayanan publik, namun smart city telah berkembang menjadi alat mewujudkan partisipasi masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan pemerintah.  Fokus kota dalam pengembangan Smart City seyogyanya terfokus pada tingkatan e-decision making atau setidaknya partnership (kemitraan) pada tangga partisipasi Arnstein  Kota Cerdas bukan sekedar kota berteknologi tinggi tetapi kota kolaboratif yang mengedepankan kolaborasi para pemangku kepentingan. Tata kelola kolaboratif (collaborative governance) menjadi keniscayaan 4/6/2022 40
  • 41. Agenda Ke Depan  Pengembangan Desain Besar (Grand Design) Smart City secara kolaboratif sebagai arahan pembangunan kota cerdas yang berasal dari hasil konsensus bersama para pemangku kepentingan  Pembentukan dan Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan sebagai wadah kolaborasi pemangku kepentingan (pemerintah dan nonpemerintah)  Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pendampingan, fasilitasi, pelatihan, pembelajaran, saling berbagi serta kemitraan 4/6/2022 41
  • 42. Sumber Rujukan  Kamarzuki, Abdul. Sosialisasi Kebijakan Penataan Ruang PP No. 21 Tahun 2021. Kementerian ATR/BPN, 12 Maret 2021.  Mungkasa, Oswar. Jejak Langkah Jakarta Smart City. Konsep, Perwujudan dan Mimpi 2025. Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. FGD Pengembangan Smart City Kota Tangerang Selatan, 31 Mei 2018 dapat diakses melalui https://www.researchgate.net/publication/344064172_PRESENTASI_Jejak_Langkah_Jakarta_ Smart_City_Konsep_Perwujudan_dan_Mimpi_2025  Mungkasa. Oswar. Penerapan Tata Kelola Kolaboratif dalam Mewujudkan Smart City di Indonesia. Konsep Dasar dan Agenda Masa Depan. Webinar dan Diskusi Panel Nasional Attraction 2020 Pemberdayaan Komunitas dalam Kerangka Collaborative Governance Guna Mencetak SDM Unggul untuk Mewujudkan Smart City di Indonesia. Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. 3 November 2020 dapat diakses melalui https://www.researchgate.net/publication/345255971_Penerapan_Tata_Kelola_Kolaboratif_dala m_Mewujudkan_Smart_City_di_Indonesia  Mungkasa, Oswar. Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaan SDGs di Indonesia. Juli 2021 dapat diakses https://www.researchgate.net/publication/352994503_TAYANGAN_Tata_Kelola_Kolaboratif_dal am_Desain_Kebijakan_Publik_Studi_Kasus_Pelaksanaan_SDGs_di_Indonesia  Pradana, Satria Adhi dkk (2020). E-participation in Semarang Smart City. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Vol. 6 No. 3 hal 380-386. 4/6/2022 42

Editor's Notes

  1. Smart Governance: Menciptakan pemerintahan yang transparan, informatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui saluran aspirasi.
  2. Smart People: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan 12 tahun, menyediakan fasilitas untuk kehidupan yang layak, meningkatkan indeks harapan hidup, serta meningkatkan akses ke informasi publik.
  3. PENERAPAN SISTEM OPEN DATA DAN TRANSPARANSI DI DKI JAKARTA Open Data Jakarta: Diinisiasi sejak tahun 2013 dan diluncurkan portal data.jakarta.go.id pada tahun 2015. saat ini portal data jakarta menyediakan 1.106 dataset dan 2.019 file data dengan 114 kontributor, antara lain terdiri dari SKPD/UKPD, Bank Indonesia dan BPS Perencanaan-Penganggaran Partisipatif dan Terpadu: Sejak tahun 2005, Pemprov. DKI Jakarta telah mengembangkan Sistem Perencanaan Pembangunan berbasis IT. Sistem tersebut disempurnakan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 sistem perencanaan dan penganggaran disempurnakan menjadi e-budgeting, sekaligus dibuka akses publik. Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan pembangunan, tahun 2008 dibangun sistem e-monev e-Procurement: DKI Jakarta telah melaksanakan Proses pengadaan barang/jasa secara elektronik yang berbasis web/internet sejak tahun 2013 serta memanfaatkan e-catalog . Saat ini Pemprov. DKI Jakarta telah mengembangkan e-Katalog Lokal sebagai katalog untuk memenuhi kebutuhan spesifik daerah. DKI Jakarta salah satu daerah yang menginisiasi Katalog Lokal di Indonesia Pengelolaan Keuangan: Gerakan Non-Tunai (cashless) dilaksanakan secara bertahap melalui pembatasan uang tunai yaitu: 2014 maksimum 100 juta; 2015 maksimum 25 juta; 2016 maksimum 2,5 juta; 2017 non tunai. Pelaksanaan cashless bekerjasama dengan 13 bank, termasuk bank DKI Pelayanan Publik Online: Pelayanan perijinan di DKI Jakarta diselenggarakan oleh BPTSP, secara bertahap telah dilakukan peningkatan pelayan serta penyederhanaan perijinan. Pelayanan Informasi PPID: Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi pada Badan Publik. (UU 14/2008). Terbentuknya PPID pada Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pelayanan informasi kepada masyarakat DKI Jakarta. Lelang Jabatan: Sejak tahun 2015 Pemprov. DKI Jakarta menerapkan lelang jabatan untuk mengisi posisi jabatan struktural, yang terdiri dari jabatan Pengawas, Administrator, Pimpinan Tinggi Pratama dan Pimpinan Tinggi Madya. untuk menjaring pegawai potensial, saat ini mulai dikembangkan Talent pool system. Transparansi Pengelolaan Pemerintahan: Untuk mendukung implementasi pemerintah terbuka, mulai tahun 2015 seluruh Rapim Gubernur dan rapat-rapat strategis lainnya dipublikasikan kepada masyarakat melalui youtube JSC: Penerapan konsep kota cerdas yang mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi untuk peningkatan pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan
  4. PENERAPAN SISTEM OPEN DATA DAN TRANSPARANSI DI DKI JAKARTA Open Data Jakarta: Diinisiasi sejak tahun 2013 dan diluncurkan portal data.jakarta.go.id pada tahun 2015. saat ini portal data jakarta menyediakan 1.106 dataset dan 2.019 file data dengan 114 kontributor, antara lain terdiri dari SKPD/UKPD, Bank Indonesia dan BPS Perencanaan-Penganggaran Partisipatif dan Terpadu: Sejak tahun 2005, Pemprov. DKI Jakarta telah mengembangkan Sistem Perencanaan Pembangunan berbasis IT. Sistem tersebut disempurnakan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 sistem perencanaan dan penganggaran disempurnakan menjadi e-budgeting, sekaligus dibuka akses publik. Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan pembangunan, tahun 2008 dibangun sistem e-monev e-Procurement: DKI Jakarta telah melaksanakan Proses pengadaan barang/jasa secara elektronik yang berbasis web/internet sejak tahun 2013 serta memanfaatkan e-catalog . Saat ini Pemprov. DKI Jakarta telah mengembangkan e-Katalog Lokal sebagai katalog untuk memenuhi kebutuhan spesifik daerah. DKI Jakarta salah satu daerah yang menginisiasi Katalog Lokal di Indonesia Pengelolaan Keuangan: Gerakan Non-Tunai (cashless) dilaksanakan secara bertahap melalui pembatasan uang tunai yaitu: 2014 maksimum 100 juta; 2015 maksimum 25 juta; 2016 maksimum 2,5 juta; 2017 non tunai. Pelaksanaan cashless bekerjasama dengan 13 bank, termasuk bank DKI Pelayanan Publik Online: Pelayanan perijinan di DKI Jakarta diselenggarakan oleh BPTSP, secara bertahap telah dilakukan peningkatan pelayan serta penyederhanaan perijinan. Pelayanan Informasi PPID: Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi pada Badan Publik. (UU 14/2008). Terbentuknya PPID pada Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pelayanan informasi kepada masyarakat DKI Jakarta. Lelang Jabatan: Sejak tahun 2015 Pemprov. DKI Jakarta menerapkan lelang jabatan untuk mengisi posisi jabatan struktural, yang terdiri dari jabatan Pengawas, Administrator, Pimpinan Tinggi Pratama dan Pimpinan Tinggi Madya. untuk menjaring pegawai potensial, saat ini mulai dikembangkan Talent pool system. Transparansi Pengelolaan Pemerintahan: Untuk mendukung implementasi pemerintah terbuka, mulai tahun 2015 seluruh Rapim Gubernur dan rapat-rapat strategis lainnya dipublikasikan kepada masyarakat melalui youtube JSC: Penerapan konsep kota cerdas yang mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi untuk peningkatan pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan
  5. Dalam rangka mendukung Open Government, Pemprov DKI juga menyediakan beberapa portal yang dapat diakses langsung oleh warga: Open Data dan Portal Jakarta Smart City Menyajikan data dan informasi dari seluruh Satuan dan Unit Kerja di Pemprov DKI Jakarta yang dibutuhkan oleh masyarakat serta memenuhi hak publik sebagai bentuk penerapan e-government dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. data.jakarta.go.id & smartcity.jakarta.go.id API Jakarta API Jakarta merupakan sebuah layanan yang menyediakan informasi data yang ada di lingkup Pemprov DKI Jakarta. Dengan adanya API Jakarta, para developer dapat mengembangkan aplikasi mobile atau website menggunakan API yang tersedia. api.jakarta.go.id KPI Jakarta Berisi informasi mengenai indikator performa kinerja dari SKPD hingga tingkat kelurahan di DKI Jakarta dalam bentuk presentase dari target yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerja dan menentukan target yang lebih nyata dalam pembangunan Ibu Kota DKI Jakarta ke depannya. kinerja.jakarta.go.id Pelayanan Jakarta Portal Pelayanan Jakarta berisi informasi mengenai layanan satu pintu yang dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta. Portal ini untuk memudahkan masyarakat mengurus perizinan maupun non perizinan seperti pengurusan SIUP, IPTB, dan lainnya. pelayanan.jakarta.go.id
  6. Bertujuan untuk menyediakan space di mana kolaborasi antara pemerintah dan penggiat startup berorientasi digital dapat dilakukan untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan di Jakarta. Ke depannya akan dibuat lebih banyak lagi ruang kolaborasi di Jakarta seperti ini agar semakin banyak ide dan kolaborasi yang dapat dituangkan.
  7. Sebuah platform untuk mempermudah pimpinan dalam melihat summary dari data yang telah terintegrasi di Jakarta Smart City untuk kemudian dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Sehingga segala sesuatu dapat lebih data driven.