Dokumen tersebut membahas tentang penghentian bantuan hidup pada pasien yang kondisinya tidak tertolong lagi, termasuk membedakan antara withdrawing (menghentikan) dan withholding (tidak memberikan) terapi, serta menjelaskan dasar hukum dan etika yang mendukung keputusan tersebut. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pendapat yang berbeda terkait penghentian terapi serta peran dokter dan perawat dalam proses pengambilan ke
1. Withdrawing & withholding
life supports
oleh :
ari pn
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
Jakarta
2009
2. Pengertian
Tindakan Etis Medis yang diberikan
kepada pasien berdasarkan keilmiahan
medik dan berdasarkan situasi
klinis, dengan memandang manusia
sebagai kesatuan utuh : bio-psiko-sosio-
kultural.
3. Penegasan Pola Pikir
Lebih baik
Ps dng Mati dng cepat
harapan akan (mati klasik)
ICU
sembuh
Kondisi tdk tertolong
lagi, menunggu ajal
MO/MBO
4. Dasar Hukum Pemikiran
• Pada pasien belum mati, namun tindakan
terapeutik /paliatif tidak ada gunanya
lagi, sehingga bertentangan dengan tujuan ilmu
kedokteran, maka tindakan-tindakan tersebut
dapat dihentikan !!!
• Penghentian tersebut sebaiknya dikonsultasikan
dengan minimal 1 dokter lain
(Fatwa IDI no 231/PB/.4/07/90)
5. Pasien tidak
tertolong, menunggu
ajal…
• Bagaimana terapi sebaiknya?
• Pasien dengan prognosis tidak ada harapan
diberi terapi, misal ventilator mekanis
memperlambat proses kematian
• Terapi yg memperlambat kematian
kompleks, melibatkan prosedur & aneka
peralatan & yang selalu berubah
• Terapi tambahan mungkin diperlukan
6. Kondisi pasien telah menjadi
tidak ada harapan lagi…
• withdrawing : seringkali tepat utk
menghentikan sebagian/seluruh terapi yang
sudah terlanjur diberikan
• with-holding : tanpa menghentikan terapi yang
sedang diberikan, tidak lagi memberi terapi
baru yang dipertanyakan manfaatnya
INGAT :
~ ICU MAHAL & TERBATAS
~ PEDOMAN ETIK MEDIK
7. Tindakan luar biasa
untuk life supports
• Rawat di ICU
• RJP
• Pengendalian disritmia
• Intubasi trakeal
• Ventilasi mekanis
• Vasoaktif kuat
• Nutrisi parenteral total
8. Pendapat berbeda tentang
penghentian terapi
• Eutanasia : tindakan aktif dan langsung untuk
mengakhiri kehidupan; di kebanyakan negara
tidak dapat diterima kecuali di Holland
• Withdrawing/with-holding : dapat diterima
dan dibenarkan bilamana penanganan medis
hanya memperpanjang proses kematian
9. Penghentian
BANTUAN HIDUP
•Tdk berarti meninggalkan pasien
•Menghentikan terapi yang tidak
efektif
•Dapat disertai dengan terapi yang
lebih tepat : membuat
nyaman, meredakan
10. Withdrawing & with- holding life supports
DILEMA ?
• Banyak profesi pengelola kesehatan
merasa tidak nyaman karena merasa
menjadi penyebab kematian
• Penyebab kematian adalah penyakit
utama pasien, bukan withdrawing-with
holding life supports
11. With-holding life supports
• Beberapa dokter lebih menyukai
with-holding, misal : dialisis pada
pasien gagal ginjal ireversibel
tidak dilakukan bila pasien tidak
akan mendapat manfaat
• Mereka yakin gagal ginjal akan
menyebabkan kematian
12. Withdrawing life supports
• Pendukung merasa lebih nyaman
karena terapi selama ini telah terbukti
tidak bermanfaat
• Mereka yakin withdrawing
menyebabkan penyakit utama dapat
mengalahkan pasien
13. Dasar Pikir Semestinya
• Keputusan untuk menghentikan life supports
merupakan keputusan medis
• Dibuat oleh dokter yg berpengalaman yg
memahami kasus secara keseluruhan
• Sebaiknya sesudah konsultasi dng Spesialisasi
yg berpengalaman (Sp An, Intensivist & SpS)
• Dipertimbangkan keinginan pasien & sikap
keluarga & kualitas hidup terbaik yg
diharapkan , tetapi keluarga tidak diminta
membuat keputusan membiarkan mati
14. Mematikan ventilator
saat pasien masih hidup…
• Tidak selalu salah secara moral
• Jika kondisi pasien tidak ada harapan
lagi maka pemakaian ventilator akan
sia-sia
• Keputusan yg berat, dibuat setelah
cukup konsultasi !
15. Fatwa IDI no 231/PB/.4/07/90
Bila diputuskan pasien diberi kesempatan untuk
mati secara wajar dengan mematikan ventilator :
• Sesudah mesin dimatikan, dicoba untuk
mengembalikan nafas spontan.
– Bil gagal th/ ventilator tidak lagi diberikan &
pasien dibiarkan mati secara wajar
– Bila secara tidak terduga ps dapat bernafas lagi
upaya menyelamatkan pasien dilanjutkan kembali
16. Hubungan yg jelas:
ventilator dimatikan pasien mati
• Memberi kesan sengaja membunuh
Yang dituju bukan mengakhiri nyawa ttp
menghentikan prosedur sulit yg sia-sia
• Play God ?!?
Karena sadar tidak kuasa melawan hukum
Tuhan, maka kita serahkan pasien pada
Tuhan yg dalam hal ini memenangkan
penyakit !
18. 1. Bantuan total : untuk pasien sakit
atau cedera kritis yang diharapkan
tetap dapat hidup tanpa kegagalan
otak berat yang menetap. Sistem
organ vital, walaupun biasanya
terpengaruh, tidak rusak secara
ireversibel.
Semua yang mungkin dilakukan
untuk mengurangi mortalitas dan
morbiditas.
19. 2. Semua kecuali RJP: untuk pasien-pasien dengan
fungsi otak yang tetap ada atau dengan harapan
pemulihan otak, yang mengalami kegagalan
jantung paru atau organ multipel yang lain atau
dalam tingkat akhir penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, misal karsinomatosis lanjut.
Semua yang mungkin dilakukan untuk
kenyamanan pasien. Perpanjangan hidup tidak
dilakukan setelah henti jantung. Bila ini terjadi
RJP tidak dilakukan dan pasien dibiarkan
meninggal.
20. 3. Tdk ada tindakan-tindakan luar
biasa, membiarkan meninggal : utk ps-ps yg
bila diberi beberapa bentuk terapi tampaknya
berarti hanya memperpanjang
kematian, bukannya kehidupan. Sebagai
contoh ialah ps dgn fungsi otak minimum
tanpa harapan perbaikan sehingga tdk ada
kemungkinan utk mentasi manusia
selanjutnya. Tindakan-tindakan luar biasa
tdk dilakukan pd ps seperti ini atau
dihentikan jika penghentian seperti ini tdk
diperkirakan mengakibatkan kematian
segera.
21. 4. Tindakan-tindakan luar biasa seperti ini
dpt mencakup perawatan di ICU : RJP;
pengendalian disritmia; intubasi trakeal;
ventilasi; infus IV obat-obat vasoaktif kuat
& nutrisi parenteral total. Pada beberapa
keadaan dokter yg bertanggung jawab dpt
menganggap penghentian makan lewat
pipa lambung, cairan IV & antibiotika
dibenarkan secara medis & etis. Ps
moribund sadar tanpa harapan dibuat
merasa nyaman & bebas nyeri.
22. 5. Penentuan dan sertifikasi mati batang otak;
pengakhiran semua bantuan hidup: untuk
pasien dengan penghentian ireversibel
semua fungsi otak. Setelah kriteria MBO
yang telah ada dipenuhi, pasien dinyatakan
meninggal dan semua terapi dihentikan. Jika
sedang dipertimbangkan donasi
organ, bantuan jantung paru pasien
diteruskan sampai organ yang diperlukan
telah diambil.