SlideShare a Scribd company logo
Drh. TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS, MPhil, PhD
Epidemiolog Veteriner
Focus Group Discussion (FGD) ā€œKemampuan Pemerintah Dalam Mencegah,
Mendeteksi dan Merespons Resistensi Antimikroba (AMR) yang Berasal dari
Hewan dan Risikonya Terhadap Kesehatan Masyarakatā€
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ā€“ Kamis, 23 September 2021
Penemu Antibiotik Penisilin
ā€¢ Sir Alexander Fleming
penemu antibiotik PENISILIN
(1928) yaitu sejenis antibiotik
yang dihasilkan oleh jamur
Penicilliium notatum.
ā€¢ Zat temuannya ini dapat
digunakan untuk membunuh
banyak jenis bakteri yang
berbahaya bagi tubuh
manusia.
Salah satu penemuan paling penting di abad ke-20
2
Introduksi Antibiotik Meningkatkan Usia
Harapan Hidup (life expectancy)
(Di negara maju
meningkat 30 tahun
dalam waktu 50
tahun)
1945 = 50 tahun
Sekarang = 80 tahun
3
Introduksi Antibiotik juga secara cepat
Meningkatkan Produksi Ternak
PRODUKSI
PENDAPATAN
MATA
PENCAHARIAN
4
Jumlah dan Konsumsi Ternak Semakin
Didorong oleh Negara-Negara Berkembang
POPULASI GLOBAL:
ā€¢ 7,3 miliar pada 2015
ā€¢ 10 miliar pada 2050
Percepatan pertumbuhan
populasi dunia akan
mendorong peningkatan
permintaan pangan
berbasis protein (termasuk
protein hewani).
5
Tren Produksi Daging Menurut Wilayah
Asia Timur & Tenggara
Amerika Latin
Asia Timur & Tenggara
Afrika Timur Dekat & Utara
Afrika Sub-Sahara
Amerika Latin & Karibia
Asia Selatan
Juta
ton
Kenaikan konsumsi antibiotik
didorong oleh tingkat
pertumbuhan produk hewan
dan pergeseran ke peternakan
skala besar di mana antibiotik
digunakan secara rutin.
6
Perubahan Pola Konsumsi (1960-2010)
Konsumsi per kapita di negara
berkembang ā€“ kg/kapita/tahun
Telur
Daging
Susu
Sereal
Umbi-umbian
Umbi-umbian
Daging
Telur
Sereal
Susu
Nomor
Indeks:
1961=100
7
Apa itu resistensi antimikroba?
ā€¢ Resistensi antimikroba (Antimicrobial
Resistance/AMR) terjadi ketika bakteri, virus,
jamur dan parasit berubah dari waktu ke waktu
dan tidak lagi bereaksi terhadap obat-obatan,
sehingga membuat infeksi lebih sulit untuk diobati
dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit,
penyakit semakin parah dan akhirnya kematian.
ā€¢ Sebagai hasil dari resistensi obat, antibiotik dan
obat antimikroba lainnya menjadi tidak efektif dan
infeksi menjadi semakin sulit atau tidak mungkin
lagi diobati.
8
Apa itu antimikroba?
ā€¢ Antimikroba ā€“ termasuk antibiotik, antiviral, antijamur dan antiparasit
adalah obat-obatan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
infeksi pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Antibiotik Antiviral Antijamur Antiparasit
9
Krisis Global
ā€¢ Krisis global resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) mulai
muncul di abad ke-21 dan dianggap mengancam satu abad kemajuan di bidang
kesehatan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
ā€¢ Tingkat resistensi yang mengkhawatirkan telah dilaporkan di negara-negara dari
semua tingkat pendapatan, dengan hasil bahwa penyakit-penyakit umum
menjadi tidak dapat diobati, dan prosedur medis yang menyelamatkan jiwa
manusia semakin berisiko untuk dilakukan.
ā€¢ AMR menimbulkan tantangan berat untuk mencapai Universal Health Coverage
(UHC) dan mengancam kemajuan terhadap SDG, termasuk kesehatan,
ketahanan pangan, air bersih dan sanitasi, konsumsi dan produksi yang
bertanggung jawab, kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Sumber: IACG (April 2019). No Time to Wait: Securing the Future from Drug-resistant Infections.
10
Mengapa Resistensi Antimikroba Menjadi
Keprihatinan Global?
ā€¢ Tanpa tersedianya antimikroba yang efektif untuk pencegahan dan
pengobatan infeksi, maka prosedur medis seperti transplantasi
organ, kemoterapi kanker, manajemen diabetes dan operasi bedah
besar akan menjadi sangat berisiko.
11
AMR Menjadi Tantangan Global
ā€¢ Agen antimikroba (antibiotik, antiviral, antijamur dan antiparasit) adalah alat
penting untuk memerangi penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan darat
(terrestrial) dan akuatik (aquatic), yang saat ini telah menjadi tidak efektif.
ā€¢ AMR menyebabkan beban sosial dan ekonomi yang serius.
ā€¢ Saat ini, AMR diestimasi bertanggung jawab atas 25.000 kematian manusia per
tahun di Uni Eropa dan 700.000 kematian per tahun di seluruh dunia.
ā€¢ AMR juga mendorong biaya pengobatan dan mengurangi produktivitas karena
penyakit: Di Uni Eropa saja diperkirakan biaya AMR EUR 1,5 miliar per tahun.
ā€¢ Penyalahgunaan (misuse) dan penggunaan yang berlebihan (overuse) dari
antimikroba yang ada untuk manusia, hewan dan tumbuhan mempercepat
perkembangan dan penyebaran AMR.
12
Persentase Perubahan Konsumsi Antibiotik
per Kapita (2000-2010)
Sumber: Van Boeckel et al. 2015
13
Fakta Kunci Resistensi Antimikroba (AMR)
ā€¢ Resistensi antimikroba (Antimicrobial resistance/AMR) adalah ancaman
kesehatan dan pembangunan global, yang membutuhkan tindakan multisektoral
yang mendesak untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs).
ā€¢ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa AMR adalah salah satu
dari 10 ancaman teratas kesehatan masyarakat global yang dihadapi umat
manusia.
ā€¢ Penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan adalah
pendorong utama dalam pengembangan patogen yang resisten terhadap obat.
ā€¢ Kurangnya air bersih dan sanitasi serta pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) yang tidak memadai mendorong penyebaran mikroba, beberapa di antaranya
dapat menjadi resisten terhadap pengobatan antimikroba.
14
Kematian yang disebabkan oleh resistensi antimikroba
Dampak AMR menunjukkan kenaikan resistensi
pada tahun 2050 akan menyebabkan:
ā€¢ 10 juta orang meninggal setiap tahun;
ā€¢ pengurangan 2% - 3,5% PDB/GDP;
ā€¢ total biaya dunia hingga USD 100 triliun.
Sumber: J. O'Neil, 2016. Antimicrobial Resistance: Tackling a crisis for the health and wealth of nations. 15
Komitmen Dunia Dalam Pengendalian AMR
ā€¢ WHO berkolaborasi dengan FAO dan OIE
menerbitkan ā€˜Global Action Plan on Antimicrobial
Resistanceā€™ yang disahkan pada pertemuan ā€˜68th
World Health Assemblyā€™ pada bulan Mei 2015.
ā€¢ Sasaran ā€˜global action planā€™ (GAP) adalah untuk
memastikan, sepanjang memungkinkan,
kelanjutan keberhasilan pengobatan dan
pencegahan terhadap penyakit-penyakit infeksius
dengan obat-obatan yang efektif dan aman yang
telah dijamin kualitasnya, digunakan secara
bertanggung jawab, dan terjangkau oleh semua
yang memerlukannya.
https://www.who.int/antimicrobial-
resistance/global-action-plan/en/ 16
ā€¢ ā€œGlobal Action Planā€ (GAP) mengamanatkan bagi setiap negara
untuk mengembangkan ā€˜national action plansā€™ (NAP).
National Action Plan (NAP)
Amanat tersebut mendesak ā€œsetiap Negara Anggota [ā€¦] untuk
memiliki suatu draf NAP mengenai AMR, dalam waktu 2 tahun,
yang disetujui oleh Health Assembly, dan NAP tersebut sejalan
dengan the GAP. [ā€¦] NAP harus menyediakan dasar-dasar
untuk penilaian sumberdaya yang diperlukan, dengan
mempertimbangkan prioritas nasional dan regional, dan
penanganan tata pemerintahan nasional dan lokal yang relevanā€.
Sumber: World Health Organization - WHO. Global Action Plan on Antimicrobial Resistance [Internet]. Geneva, Switzerland: World Health
Organization; 2015 [cited 2016 Jan 11]. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/193736/1/9789241509763_eng.pdf?ua=1
17
ā€¢ Deklarasi Politik 2016 dari Pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB
tentang Resistensi Antimikroba merupakan peristiwa penting yang mewakili
komitmen dunia untuk mengatasi resistensi antimikroba (AMR).
ā€¢ Negara-Negara Anggota meminta Sekretaris Jenderal PBB, dengan
konsultasi FAO, OIE dan WHO untuk membentuk suatu kelompok koordinasi
ad hoc antar lembaga (ad hoc Interagency Coordination Group/IACG) untuk
memberikan panduan praktis untuk memastikan terlaksananya tindakan
global yang berkelanjutan, efektif untuk mengatasi AMR.
Sumber: https://www.un.org/pga/71/event-latest/high-level-meeting-on-antimicrobial-resistance/
18
ā€¢ Ad Hoc Interagency Group on Antimicrobial Resistance (IACG) bertujuan untuk
membawa perubahan paradigma dalam respons global terhadap AMR melalui
pembangunan tujuan bersama (shared goal) dan visi yang berdampak dan
menghasilkan perubahan di negara-negara di seluruh dunia.
ā€¢ Kepemimpinan dan advokasi global yang lebih kuat dan berkelanjutan, dan
narasi global yang lebih berpengaruh kuat, diperlukan untuk memajukan
respons global terhadap AMR.
ā€¢ Mandat kepemimpinan inti dari Lembaga Tripartit WHO, FAO dan OIE harus
diakui dan perlu ditingkatkan dalam memfasilitasi respons ā€œOne Healthā€
terhadap AMR, bekerja sama dengan lembaga PBB lainnya dan lembaga
internasional termasuk UN Environment (UNEP) dan World Bank (WB).
19
Linimasa Penemuan dan Pengembangan
Antibiotik di seluruh dunia
Penyebaran antibiotik
Resistensi antibiotik yang diamati
Periode dari 1950 hingga 1960 seringkali
disebut sebagai masa emas (golden age)
penemuan antibiotik. Sejak itu, penemuan dan
pengembangan antibiotik, dan perluasan
penggunaannya telah menurun.
20
Tidak Ada Penemuan Antibiotik Baru
Gap inovasi
Menurunnya investasi swasta dan
kurangnya inovasi dalam pengembangan
antibiotik baru merusak upaya untuk
memerangi infeksi yang resisten
terhadap obat (WHO, 2020).
21
Situasi Global Saat ini
ā€¢ Fenomena resistensi antimikroba ada di setiap
negara.
ā€¢ Secara global, 480.000 orang mengembangkan
resistensi terhadap obat setiap tahun, dan
resistensi terhadap obat mulai mempersulit
perang melawan HIV/AIDS, tuberkulosis dan
juga malaria.
ā€¢ Resistensi antimikroba saat ini menyumbang
sekitar 50.000 kematian di Amerika Serikat dan
Eropa, tetapi diperkirakan jumlah kematian saat
ini adalah 700.000 di seluruh dunia.
22
Penggunaan Antibiotik di Kesehatan Manusia
ā€¢ Penggunaan antibiotik pada manusia baik untuk mengobati penyakit infeksi atau
untuk mencegah penyakit infeksi (profilaksis antibiotik).
ā€¢ Konsumsi antibiotik oleh manusia secara global diperkirakan beberapa puluh
miliar unit dosis setiap tahun.
ā€¢ Sekitar 80% antibiotik digunakan di masyarakat dan 20% di rumah sakit.
ā€¢ Meskipun demikian, peran dari lembaga perawatan kesehatan dalam
penyebaran resistensi bakteri sangat besar karena spektrum antibiotik yang
digunakan dan risiko tinggi penularan bakteri resisten yang diseleksi dari
manusia ke manusia.
ā€¢ Beberapa antibiotik yang diresepkan untuk orang yang terinfeksi tidak digunakan
dan karena itu dilepaskan bersama dengan limbah harian kita ke lingkungan.
23
Penggunaan Antibiotik di Kesehatan Hewan
ā€¢ Penggunaan antibiotik pada hewan menyumbang sekitar 60% dari total produksi
antibiotik dan terus meningkat (Singer AH et al., 2016).
ā€¢ Lebih dari 100.000 ton antibiotik diberikan setiap tahun di seluruh dunia untuk
ternak, hewan peliharaan dan akuakultur (Lekshmi M et al., 2017).
ā€¢ Antibiotik diberikan kepada hewan untuk mengobati penyakit menular sebagai
pencegahan (profilaksis antibiotik), atau sebagai suplemen pakan.
ā€¢ Untuk pengobatan dan profilaksis infeksi bakteri, antibiotik sering dicampur
dalam air minum atau pakan untuk diberikan ke seluruh hewan di peternakan,
meskipun hanya ada beberapa hewan yang sakit.
ā€¢ Penggunaan antibiotik secara sistematis sebagai suplemen pakan (terutama
ternak, unggas, ikan dll.) dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas ternak.
24
Bagaimana Antibiotik Digunakan Untuk
Meningkatkan Produksi Ternak?
ā€¢ Terapeutik (pengobatan):
ā€“ Dosis lebih tinggi, jangka waktu pemberian lebih
pendek
ā€“ Digunakan untuk mengobati penyakit yang spesifik
ā€¢ Sub-terapeutik
ā€“ Dosis lebih rendah, jangka waktu pemberian
biasanya lebih lama
ā€“ Digunakan untuk mencegah infeksi, membatasi
infeksi subklinis, meningkatkan angka pertumbuhan
ā€“ Sudah dipraktikkan sejak 1950-an
25
Cara pemberian antibiotik
Lewat air minum
Lewat suntikan
Lewat pakan
26
Praktik Penggunaan Sub-terapeutik di
Peternakan Melalui Pakan dan Air
Tujuannya:
ā€¢ Beradaptasi dengan lingkungan yang penuh tekanan;
ā€¢ Unruk mendorong pertumbuhan yang cepat;
ā€¢ Untuk ā€œmengendalikanā€ tingkat infeksi dan penyakit di
peternakan;
ā€¢ Karena dianggap sangat berguna selama pembibitan
yang intensif atau pengangkutan;
ā€¢ Karena dianggap dapat meningkatkan kinerja
peternakan yang kondisinya buruk; seperti hewan yang
kesehatannya buruk dan kondisi kehidupannya yang
tidak higienis.
27
Masalah: Antibiotik yang Tidak Terserap
ā€¢ Masalah:
ā€“ Sebagian (kadang-kadang besar) dari antibiotik tidak diserap oleh hewan.
ā€“ Antibiotik yang tidak terserap diekresikan ke dalam feses atau urine.
ā€“ Dapat diintroduksi ke lingkungan lewat penyebaran kotoran ternak.
ā€¢ Efek:
ā€¢ Antibiotik dapat masuk ke dalam air tanah atau air permukaan.
ā€¢ Antibiotik dapat membunuh mikroorganisme dalam tanah/air.
ā€¢ Antibiotik dapat diserap oleh tanaman.
ā€¢ Dapat mempengaruhi mereka yang alergi terhadap anitbiotik.
ā€¢ Dapat berkontribusi terhadap pengembangan resistensi antibiotik.
28
Polusi lingkungan
oleh antibiotik,
bakteri resisten
antibiotik, dan
gen resisten
Sapi
Lingkungan
Peternak
Peternakan
ikan
Unggas
Pekerja
RPH
Pangan
Masyarakat
Fasilitas
kesehatan
Pabrik produksi
farmaseutikal
Pabrik pengolahan
air limbah
29
Dampak Resistensi Antibiotik
Jika bakteri resisten antibiotik mencapai manusia atau hewan lain:
ā€¢ Pengobatan dengan antibiotik yang sama tidak berguna sama sekali;
ā€¢ Infeksi diperburuk pada orang tua, anak-anak dan individual dengan kekebalan yang
tertekan (suppressed immunity);
ā€¢ Memilih antibiotik yang tepat bisa menjadi sulit bagi beberapa bakteri yang resisten terhadap
lebih dari satu antibiotik (multidrug resistance);
ā€¢ Infeksi yang kurang diobati atau tidak diobati sama sekali meningkatkan risiko meninggalnya
pasien;
ā€¢ Periode infeksi yang lama meningkatkan risiko kesehatan masyarakat di tempat umum, di
mana individu yang terinfeksi berinteraksi dengan orang lain;
ā€¢ Invensi antibiotik baru (paten) diperlukan, meskipun kurang efektif dan memiliki efek
samping yang serius.
ā€¢ Bakteri resisten antibiotik dapat mengalahkan resistensi manusia dan hewan, menyebabkan
penyakit tidak mudah diobati;
ā€¢ Biaya rumah sakit menjadi lebih mahal. 30
31
24 Agustus 2021
ā€œPara pemimpin dan pakar
dunia saat ini menyerukan
pengurangan yang signifikan
dan mendesak jumlah obat
antimikroba, termasuk
antibiotik, yang digunakan
dalam sistim pangan dengan
mengakui bahwa hal ini
penting untuk memerangi
tingkat resistensi obat.ā€
32
Tindakan yang
harus dilakukan di
Bidang Kesehatan
Hewan (5 area)
Kerja sama Internasional
One Health
Pencegahan
penyakit
infeksi
Penggunaan
yang
bijak
dan
bertanggung
jawab
produk
antimikroba
Surveilans
AMR
Monitoring
penggunaan
produk
obat
Informasi
dan
training
Pengurangan dan/atau pencegahan AMR
Tujuan kuantitatif adalah
pengurangan konsumsi antimikroba.
Tujuan kualitatif adalah
meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam penggunaan
antimikroba yang bijak dan
bertanggung jawab.
33
Sasaran Operasional Rencana Aksi Nasional
Pengendalian Resistensi Antimikroba 2020-2024
Meningkatkan
kesadaran
dan
pemahaman
tentang AMR
Memperkuat
pengetahuan
melalui
pengawasan
dan
penelitian
Mengurangi
kejadian
infeksi
melalui
sanitasi yang
efektif,
kebersihan
dan tindakan
pencegahan
Mengoptimalkan
penggunaan
obat antimikroba
dalam kesehatan
manusia dan
hewan
Meningkatkan
investasi
untuk R&D
dan
implementasi
tindakan
pengendalian
Membangun
tata kelola yang
terintegrasi dan
koordinasi antar
kementerian/
lembaga
1 2 3 4 5 6
34
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2019
Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons
Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia
Indikator Pelaksana Baseline Target 2024
1. Penurunan Presentase ESBL
1. Pada manusia
Ditjen Pelayanan
Kesehatan, Kemenkes
62%
2. Pada hewan Ditjen PHK, Kementan 67,1% 57%
3. Pada lingkungan
Ditjen Perikanan
Budidaya
16%
2. Presentase antimikroba yang beredar memenuhi syarat mutu
1. Antimikroba pada manusia BPOM 98% 98%
2. Antimikroba pada hewan Ditjen PHK, Kementan 95% 100%
3. Presentase penggunaan antimikorba rasional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
1. Pada ISPA non-pneumonia Ditjen Farmalkes,
Kemenkes
21,28% 20%
2. Pada Diare non-spesifik 18,27% 8%
4. Presentase penggunaan antimikroba di
peternakan ayam broiler
Ditjen PKH, Kementan 80% 50%
Indikator dan Target Pencapaian Sasaran Rencana Aksi
35
Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Terkait NAP
AMR 2017-2019 dan 2020-2024
No. Kegiatan No. Kegiatan
1. Surveilans AMU (monitoring
penggunaan antibiotik) di 6 provinsi:
- 2017/2018
- 2020
5. Peningkatan kesadaran:
- KIE
- Publikasi, promosi di media masa dan
sosial
2. Sosialisasi di lembaga akademik
(studium generale, seminar, WAAW)
6. Penerbitan Juknis Pakan Terapi Tahun
2018
3. FGD dengan institusi pemerintah (balai
pengujian, balai penelitian veteriner,
balai penelitian ternak)
7. Penerbitan:
- Pedum AMU
- Pedum AMS (Penatagunaan)
4. FGD dengan pemangku kepentingan
(asosiasi obat hewan, asosiasi
perunggasan, asosiasi produsen
makanan ternak)
8. Pengawasan Terpadu dengan Pengawas
Mutu Pakan, Pengawas Obat Hewan
Dinas, BPOM
36
Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Terkait NAP
AMR 2017-2019 dan 2020-2024 (lanjutan)
No. Kegiatan
9. Surveilans AMR pada populasi umum
unggas pedaging sehat
10. Surveilans AMU survei di provinsi
sumber produksi unggas pedaging
11. Penyusunan pedoman pengembangan
sistim surveillans AMR pada bakteri
patogen unggas petelur
12. Pencegahan infeksi melalui penerapan
higiene-sanitasi di unit usaha
- Sertifikasi nomor kontrol veteriner
(NKV) pada unit usaha budidaya
unggas petelur & RPH-U
37
Mengapa sektor perunggasan menjadi prioritas?
ā€¢ Penggunaan antibiotik pada kesehatan hewan di Indonesia, 80% di
sektor perunggasan.
ā€¢ Proporsi populasi ayam pedaging (broiler) terbesar dibanding jenis
unggas lain
ā€¢ Mayoritas peternakan unggas komersial di Indonesia adalah
peternakan rakyat skala kecil hingga menengah dengan tingkat
biosekuriti yang rendah.
ā€¢ Penggunaan antibiotik masih bervariasi untuk pencegahan,
pengobatan, dan pemacu pertumbuhan.
ā€¢ Penggunaan antibiotik masih banyak yang menyimpang, berlebihan
dan tidak sesuai ketentuan.
38
Mengapa ESBL Menjadi Prioritas?
Patogen AMR yang Berasal dari Makanan:
ā€¢ Salmonella
ā€¢ Escherichia coli
ā€¢ Campylobacter
ā€¢ Staphylococcus Enterococcus spp.
ā€¢ Extending-Spectrum beta-lactamase (ESBL) ā€“ memproduksi bakteri
Gram negatif
ā€¢ Penyebab umum dari penyakit yang ditularkan lewat makanan secara
global
ā€¢ Banyak yang telah terlibat dalam wabah keracunan makanan yang serius
ā€¢ Tren AMR meningkat selama 30 tahun terakhir
39
Kebijakan penggunaan antimikroba di
Indonesia
1. Sistim penjaminan mutu obat hewan mulai dari pembuatan, penyediaan,
peredaran, dan pengujian (Pasal 50 ayat 3 UU No. 18/2019).
2. Penggunaan dan efikasi antibiotik yang tepat harus dijamin hanya dengan resep
dokter hewan setelah diagnosis yang tepat (Pasal 51 (1) UU No. 18/2009).
3. Antibiotik tidak lagi digunakan sebagai bahan pakan tambahan (pemacu
pertumbuhan/Growth Promotants) sejak 1 Januari 2018 (Permentan No. 14/2017).
4. Pelarangan Colistin sesuai ketentuan OIE (Kepmentan No. 9736/PI.500/F/09/2020
tentang Perubahan Atas Lampiran III Permentan No. 14 Tahun 2017)
5. Pelarangan produksi dan distribusi pakan ternak yang mengandung antibiotik
sebagai bahan pakan tambahan sejak 1 Januari 2018 (Keputusan Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 09111/Kpts/PK.350/F/09/2018).
40
Alternatif Solusi yang Praktis
ā€¢ Alternatif antibiotik harus terus mendapatkan
perhatian dan dikembangkan. Alternatif yang
menawarkan efek yang sama dan nilai
ekonomi (misalnya probiotik dan prebiotik).
ā€¢ Perbaikan kesejahteraan hewan, yang artinya
ā€“ prinsip-prinsip kesejahteraan hewan:
pengurangan kondisi welfare principles:
reduction of kepadatan, higiene umum, dan
teknik pengendalian infeksi.
41
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Penerapan Rencana Aksi Nasional 2020-2024
ā€¢ Kemampuan negara untuk membangun sistim surveilans untuk penggunaan
antimikroba (AMU) pada hewan pangan, pakan, dan lingkungan.
ā€¢ Kemampuan negara untuk mengembangkan sistim surveilans yang terintegrasi (di
antara sektor kesehatan masyarakat, pangan dan kesehatan hewan/veteriner) untuk
memonitor resistensi antimikroba pada bakteri yang ditularkan lewat makanan.
ā€¢ Keberhasilan dalam mempromosikan penggunaan antimikroba yang bijak dan
bertanggung jawab di sektor kesehatan masyarakat dan sektor kesehatan hewan.
ā€¢ Kemampuan membangun kerjasama dengan semua aktor mulai dari peternak,
asosiasi komoditi, asosiasi peternak, asosiasi profesi, LSM sampai ke konsumen.
ā€¢ Kemampuan para pelaku usaha, peternak dan dokter hewan untuk mengurangi
penggunaan antibiotik dan mengombinasikan dengan peningkatan hygiene dan
biosekuriti untuk membantu untuk mengendalikan resistensi antimikroba.
42
Terima kasih
tata_naipospos@yahoo.com
43

More Related Content

What's hot

Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
NajMah Usman
Ā 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
WiandhariEsaBBPKCilo
Ā 
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Joy Irman
Ā 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
Ā 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
Ā 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilansJoni Iswanto
Ā 
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversiMakalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
rifqiakfabillah
Ā 
Pokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLBPokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLB
WiandhariEsaBBPKCilo
Ā 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
untukbaca
Ā 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
NajMah Usman
Ā 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
NajMah Usman
Ā 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatCasmadi Casmadi
Ā 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
Ā 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
esyaayuning cipta
Ā 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
Via Putri
Ā 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)Yafet Geu
Ā 
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Tata Naipospos
Ā 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
Ā 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
Ā 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
pjj_kemenkes
Ā 

What's hot (20)

Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
Ā 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Ā 
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Ā 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Ā 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
Ā 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
Ā 
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversiMakalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
Makalah kunjungan puskesmas manajemen it dikonversi
Ā 
Pokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLBPokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLB
Ā 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
Ā 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Ā 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
Ā 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Ā 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
Ā 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ā 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
Ā 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Ā 
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Ā 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Ā 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
Ā 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
Ā 

Similar to FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 23 Juli 2021

Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Tata Naipospos
Ā 
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Tata Naipospos
Ā 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Tata Naipospos
Ā 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Tata Naipospos
Ā 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Tata Naipospos
Ā 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Tata Naipospos
Ā 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Tata Naipospos
Ā 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Tata Naipospos
Ā 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Tata Naipospos
Ā 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
herisutanto6
Ā 
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
ninadyahpuspitaningt
Ā 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
Ā 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Tata Naipospos
Ā 
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original versionMakalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Ara RA
Ā 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Tata Naipospos
Ā 
Infodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdfInfodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdf
ArianiRiZka
Ā 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Tata Naipospos
Ā 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Rian Alfajri
Ā 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Tata Naipospos
Ā 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptx
DewiNurfadilah2
Ā 

Similar to FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 23 Juli 2021 (20)

Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Ā 
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Ā 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditkesmavet-FAO, Bogor, 19 November 2016
Ā 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Ā 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Ā 
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Seminar Antibiotic Awareness Week - Ditjen PHK-FAO, Malang, 16 November 2018
Ā 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Ā 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Ā 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Ā 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Ā 
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
1-3-kemenko-pmk-pendekatan-one-health.pdf
Ā 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Ā 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Ā 
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original versionMakalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Ā 
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Mengaitkan Aspek Teknis dan Sosial Dalam Resistensi Antimikroba - FAO-FAVA-IV...
Ā 
Infodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdfInfodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdf
Ā 
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Pembahasan Peternakan Indonesia 2 Tahun Pasca Pelarangan AGP - ASOHI, Menara ...
Ā 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Ā 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Ā 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptx
Ā 

More from Tata Naipospos

Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
Ā 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
Ā 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
Ā 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Tata Naipospos
Ā 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
Ā 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
Ā 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
Ā 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
Ā 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
Ā 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
Ā 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
Ā 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
Ā 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
Ā 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
Ā 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
Ā 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
Ā 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
Ā 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
Ā 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
Ā 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
Ā 

More from Tata Naipospos (20)

Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Ā 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Ā 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Ā 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Ā 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Ā 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Ā 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Ā 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Ā 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Ā 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Ā 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Ā 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Ā 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Ā 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Ā 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Ā 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Ā 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Ā 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Ā 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Ā 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Ā 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Ā 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Ā 

FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 23 Juli 2021

  • 1. Drh. TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS, MPhil, PhD Epidemiolog Veteriner Focus Group Discussion (FGD) ā€œKemampuan Pemerintah Dalam Mencegah, Mendeteksi dan Merespons Resistensi Antimikroba (AMR) yang Berasal dari Hewan dan Risikonya Terhadap Kesehatan Masyarakatā€ Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ā€“ Kamis, 23 September 2021
  • 2. Penemu Antibiotik Penisilin ā€¢ Sir Alexander Fleming penemu antibiotik PENISILIN (1928) yaitu sejenis antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicilliium notatum. ā€¢ Zat temuannya ini dapat digunakan untuk membunuh banyak jenis bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu penemuan paling penting di abad ke-20 2
  • 3. Introduksi Antibiotik Meningkatkan Usia Harapan Hidup (life expectancy) (Di negara maju meningkat 30 tahun dalam waktu 50 tahun) 1945 = 50 tahun Sekarang = 80 tahun 3
  • 4. Introduksi Antibiotik juga secara cepat Meningkatkan Produksi Ternak PRODUKSI PENDAPATAN MATA PENCAHARIAN 4
  • 5. Jumlah dan Konsumsi Ternak Semakin Didorong oleh Negara-Negara Berkembang POPULASI GLOBAL: ā€¢ 7,3 miliar pada 2015 ā€¢ 10 miliar pada 2050 Percepatan pertumbuhan populasi dunia akan mendorong peningkatan permintaan pangan berbasis protein (termasuk protein hewani). 5
  • 6. Tren Produksi Daging Menurut Wilayah Asia Timur & Tenggara Amerika Latin Asia Timur & Tenggara Afrika Timur Dekat & Utara Afrika Sub-Sahara Amerika Latin & Karibia Asia Selatan Juta ton Kenaikan konsumsi antibiotik didorong oleh tingkat pertumbuhan produk hewan dan pergeseran ke peternakan skala besar di mana antibiotik digunakan secara rutin. 6
  • 7. Perubahan Pola Konsumsi (1960-2010) Konsumsi per kapita di negara berkembang ā€“ kg/kapita/tahun Telur Daging Susu Sereal Umbi-umbian Umbi-umbian Daging Telur Sereal Susu Nomor Indeks: 1961=100 7
  • 8. Apa itu resistensi antimikroba? ā€¢ Resistensi antimikroba (Antimicrobial Resistance/AMR) terjadi ketika bakteri, virus, jamur dan parasit berubah dari waktu ke waktu dan tidak lagi bereaksi terhadap obat-obatan, sehingga membuat infeksi lebih sulit untuk diobati dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, penyakit semakin parah dan akhirnya kematian. ā€¢ Sebagai hasil dari resistensi obat, antibiotik dan obat antimikroba lainnya menjadi tidak efektif dan infeksi menjadi semakin sulit atau tidak mungkin lagi diobati. 8
  • 9. Apa itu antimikroba? ā€¢ Antimikroba ā€“ termasuk antibiotik, antiviral, antijamur dan antiparasit adalah obat-obatan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada manusia, hewan dan tumbuhan. Antibiotik Antiviral Antijamur Antiparasit 9
  • 10. Krisis Global ā€¢ Krisis global resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) mulai muncul di abad ke-21 dan dianggap mengancam satu abad kemajuan di bidang kesehatan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). ā€¢ Tingkat resistensi yang mengkhawatirkan telah dilaporkan di negara-negara dari semua tingkat pendapatan, dengan hasil bahwa penyakit-penyakit umum menjadi tidak dapat diobati, dan prosedur medis yang menyelamatkan jiwa manusia semakin berisiko untuk dilakukan. ā€¢ AMR menimbulkan tantangan berat untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan mengancam kemajuan terhadap SDG, termasuk kesehatan, ketahanan pangan, air bersih dan sanitasi, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, kemiskinan dan ketidaksetaraan. Sumber: IACG (April 2019). No Time to Wait: Securing the Future from Drug-resistant Infections. 10
  • 11. Mengapa Resistensi Antimikroba Menjadi Keprihatinan Global? ā€¢ Tanpa tersedianya antimikroba yang efektif untuk pencegahan dan pengobatan infeksi, maka prosedur medis seperti transplantasi organ, kemoterapi kanker, manajemen diabetes dan operasi bedah besar akan menjadi sangat berisiko. 11
  • 12. AMR Menjadi Tantangan Global ā€¢ Agen antimikroba (antibiotik, antiviral, antijamur dan antiparasit) adalah alat penting untuk memerangi penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan darat (terrestrial) dan akuatik (aquatic), yang saat ini telah menjadi tidak efektif. ā€¢ AMR menyebabkan beban sosial dan ekonomi yang serius. ā€¢ Saat ini, AMR diestimasi bertanggung jawab atas 25.000 kematian manusia per tahun di Uni Eropa dan 700.000 kematian per tahun di seluruh dunia. ā€¢ AMR juga mendorong biaya pengobatan dan mengurangi produktivitas karena penyakit: Di Uni Eropa saja diperkirakan biaya AMR EUR 1,5 miliar per tahun. ā€¢ Penyalahgunaan (misuse) dan penggunaan yang berlebihan (overuse) dari antimikroba yang ada untuk manusia, hewan dan tumbuhan mempercepat perkembangan dan penyebaran AMR. 12
  • 13. Persentase Perubahan Konsumsi Antibiotik per Kapita (2000-2010) Sumber: Van Boeckel et al. 2015 13
  • 14. Fakta Kunci Resistensi Antimikroba (AMR) ā€¢ Resistensi antimikroba (Antimicrobial resistance/AMR) adalah ancaman kesehatan dan pembangunan global, yang membutuhkan tindakan multisektoral yang mendesak untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). ā€¢ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa AMR adalah salah satu dari 10 ancaman teratas kesehatan masyarakat global yang dihadapi umat manusia. ā€¢ Penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan adalah pendorong utama dalam pengembangan patogen yang resisten terhadap obat. ā€¢ Kurangnya air bersih dan sanitasi serta pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang tidak memadai mendorong penyebaran mikroba, beberapa di antaranya dapat menjadi resisten terhadap pengobatan antimikroba. 14
  • 15. Kematian yang disebabkan oleh resistensi antimikroba Dampak AMR menunjukkan kenaikan resistensi pada tahun 2050 akan menyebabkan: ā€¢ 10 juta orang meninggal setiap tahun; ā€¢ pengurangan 2% - 3,5% PDB/GDP; ā€¢ total biaya dunia hingga USD 100 triliun. Sumber: J. O'Neil, 2016. Antimicrobial Resistance: Tackling a crisis for the health and wealth of nations. 15
  • 16. Komitmen Dunia Dalam Pengendalian AMR ā€¢ WHO berkolaborasi dengan FAO dan OIE menerbitkan ā€˜Global Action Plan on Antimicrobial Resistanceā€™ yang disahkan pada pertemuan ā€˜68th World Health Assemblyā€™ pada bulan Mei 2015. ā€¢ Sasaran ā€˜global action planā€™ (GAP) adalah untuk memastikan, sepanjang memungkinkan, kelanjutan keberhasilan pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit-penyakit infeksius dengan obat-obatan yang efektif dan aman yang telah dijamin kualitasnya, digunakan secara bertanggung jawab, dan terjangkau oleh semua yang memerlukannya. https://www.who.int/antimicrobial- resistance/global-action-plan/en/ 16
  • 17. ā€¢ ā€œGlobal Action Planā€ (GAP) mengamanatkan bagi setiap negara untuk mengembangkan ā€˜national action plansā€™ (NAP). National Action Plan (NAP) Amanat tersebut mendesak ā€œsetiap Negara Anggota [ā€¦] untuk memiliki suatu draf NAP mengenai AMR, dalam waktu 2 tahun, yang disetujui oleh Health Assembly, dan NAP tersebut sejalan dengan the GAP. [ā€¦] NAP harus menyediakan dasar-dasar untuk penilaian sumberdaya yang diperlukan, dengan mempertimbangkan prioritas nasional dan regional, dan penanganan tata pemerintahan nasional dan lokal yang relevanā€. Sumber: World Health Organization - WHO. Global Action Plan on Antimicrobial Resistance [Internet]. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2015 [cited 2016 Jan 11]. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/193736/1/9789241509763_eng.pdf?ua=1 17
  • 18. ā€¢ Deklarasi Politik 2016 dari Pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB tentang Resistensi Antimikroba merupakan peristiwa penting yang mewakili komitmen dunia untuk mengatasi resistensi antimikroba (AMR). ā€¢ Negara-Negara Anggota meminta Sekretaris Jenderal PBB, dengan konsultasi FAO, OIE dan WHO untuk membentuk suatu kelompok koordinasi ad hoc antar lembaga (ad hoc Interagency Coordination Group/IACG) untuk memberikan panduan praktis untuk memastikan terlaksananya tindakan global yang berkelanjutan, efektif untuk mengatasi AMR. Sumber: https://www.un.org/pga/71/event-latest/high-level-meeting-on-antimicrobial-resistance/ 18
  • 19. ā€¢ Ad Hoc Interagency Group on Antimicrobial Resistance (IACG) bertujuan untuk membawa perubahan paradigma dalam respons global terhadap AMR melalui pembangunan tujuan bersama (shared goal) dan visi yang berdampak dan menghasilkan perubahan di negara-negara di seluruh dunia. ā€¢ Kepemimpinan dan advokasi global yang lebih kuat dan berkelanjutan, dan narasi global yang lebih berpengaruh kuat, diperlukan untuk memajukan respons global terhadap AMR. ā€¢ Mandat kepemimpinan inti dari Lembaga Tripartit WHO, FAO dan OIE harus diakui dan perlu ditingkatkan dalam memfasilitasi respons ā€œOne Healthā€ terhadap AMR, bekerja sama dengan lembaga PBB lainnya dan lembaga internasional termasuk UN Environment (UNEP) dan World Bank (WB). 19
  • 20. Linimasa Penemuan dan Pengembangan Antibiotik di seluruh dunia Penyebaran antibiotik Resistensi antibiotik yang diamati Periode dari 1950 hingga 1960 seringkali disebut sebagai masa emas (golden age) penemuan antibiotik. Sejak itu, penemuan dan pengembangan antibiotik, dan perluasan penggunaannya telah menurun. 20
  • 21. Tidak Ada Penemuan Antibiotik Baru Gap inovasi Menurunnya investasi swasta dan kurangnya inovasi dalam pengembangan antibiotik baru merusak upaya untuk memerangi infeksi yang resisten terhadap obat (WHO, 2020). 21
  • 22. Situasi Global Saat ini ā€¢ Fenomena resistensi antimikroba ada di setiap negara. ā€¢ Secara global, 480.000 orang mengembangkan resistensi terhadap obat setiap tahun, dan resistensi terhadap obat mulai mempersulit perang melawan HIV/AIDS, tuberkulosis dan juga malaria. ā€¢ Resistensi antimikroba saat ini menyumbang sekitar 50.000 kematian di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi diperkirakan jumlah kematian saat ini adalah 700.000 di seluruh dunia. 22
  • 23. Penggunaan Antibiotik di Kesehatan Manusia ā€¢ Penggunaan antibiotik pada manusia baik untuk mengobati penyakit infeksi atau untuk mencegah penyakit infeksi (profilaksis antibiotik). ā€¢ Konsumsi antibiotik oleh manusia secara global diperkirakan beberapa puluh miliar unit dosis setiap tahun. ā€¢ Sekitar 80% antibiotik digunakan di masyarakat dan 20% di rumah sakit. ā€¢ Meskipun demikian, peran dari lembaga perawatan kesehatan dalam penyebaran resistensi bakteri sangat besar karena spektrum antibiotik yang digunakan dan risiko tinggi penularan bakteri resisten yang diseleksi dari manusia ke manusia. ā€¢ Beberapa antibiotik yang diresepkan untuk orang yang terinfeksi tidak digunakan dan karena itu dilepaskan bersama dengan limbah harian kita ke lingkungan. 23
  • 24. Penggunaan Antibiotik di Kesehatan Hewan ā€¢ Penggunaan antibiotik pada hewan menyumbang sekitar 60% dari total produksi antibiotik dan terus meningkat (Singer AH et al., 2016). ā€¢ Lebih dari 100.000 ton antibiotik diberikan setiap tahun di seluruh dunia untuk ternak, hewan peliharaan dan akuakultur (Lekshmi M et al., 2017). ā€¢ Antibiotik diberikan kepada hewan untuk mengobati penyakit menular sebagai pencegahan (profilaksis antibiotik), atau sebagai suplemen pakan. ā€¢ Untuk pengobatan dan profilaksis infeksi bakteri, antibiotik sering dicampur dalam air minum atau pakan untuk diberikan ke seluruh hewan di peternakan, meskipun hanya ada beberapa hewan yang sakit. ā€¢ Penggunaan antibiotik secara sistematis sebagai suplemen pakan (terutama ternak, unggas, ikan dll.) dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas ternak. 24
  • 25. Bagaimana Antibiotik Digunakan Untuk Meningkatkan Produksi Ternak? ā€¢ Terapeutik (pengobatan): ā€“ Dosis lebih tinggi, jangka waktu pemberian lebih pendek ā€“ Digunakan untuk mengobati penyakit yang spesifik ā€¢ Sub-terapeutik ā€“ Dosis lebih rendah, jangka waktu pemberian biasanya lebih lama ā€“ Digunakan untuk mencegah infeksi, membatasi infeksi subklinis, meningkatkan angka pertumbuhan ā€“ Sudah dipraktikkan sejak 1950-an 25
  • 26. Cara pemberian antibiotik Lewat air minum Lewat suntikan Lewat pakan 26
  • 27. Praktik Penggunaan Sub-terapeutik di Peternakan Melalui Pakan dan Air Tujuannya: ā€¢ Beradaptasi dengan lingkungan yang penuh tekanan; ā€¢ Unruk mendorong pertumbuhan yang cepat; ā€¢ Untuk ā€œmengendalikanā€ tingkat infeksi dan penyakit di peternakan; ā€¢ Karena dianggap sangat berguna selama pembibitan yang intensif atau pengangkutan; ā€¢ Karena dianggap dapat meningkatkan kinerja peternakan yang kondisinya buruk; seperti hewan yang kesehatannya buruk dan kondisi kehidupannya yang tidak higienis. 27
  • 28. Masalah: Antibiotik yang Tidak Terserap ā€¢ Masalah: ā€“ Sebagian (kadang-kadang besar) dari antibiotik tidak diserap oleh hewan. ā€“ Antibiotik yang tidak terserap diekresikan ke dalam feses atau urine. ā€“ Dapat diintroduksi ke lingkungan lewat penyebaran kotoran ternak. ā€¢ Efek: ā€¢ Antibiotik dapat masuk ke dalam air tanah atau air permukaan. ā€¢ Antibiotik dapat membunuh mikroorganisme dalam tanah/air. ā€¢ Antibiotik dapat diserap oleh tanaman. ā€¢ Dapat mempengaruhi mereka yang alergi terhadap anitbiotik. ā€¢ Dapat berkontribusi terhadap pengembangan resistensi antibiotik. 28
  • 29. Polusi lingkungan oleh antibiotik, bakteri resisten antibiotik, dan gen resisten Sapi Lingkungan Peternak Peternakan ikan Unggas Pekerja RPH Pangan Masyarakat Fasilitas kesehatan Pabrik produksi farmaseutikal Pabrik pengolahan air limbah 29
  • 30. Dampak Resistensi Antibiotik Jika bakteri resisten antibiotik mencapai manusia atau hewan lain: ā€¢ Pengobatan dengan antibiotik yang sama tidak berguna sama sekali; ā€¢ Infeksi diperburuk pada orang tua, anak-anak dan individual dengan kekebalan yang tertekan (suppressed immunity); ā€¢ Memilih antibiotik yang tepat bisa menjadi sulit bagi beberapa bakteri yang resisten terhadap lebih dari satu antibiotik (multidrug resistance); ā€¢ Infeksi yang kurang diobati atau tidak diobati sama sekali meningkatkan risiko meninggalnya pasien; ā€¢ Periode infeksi yang lama meningkatkan risiko kesehatan masyarakat di tempat umum, di mana individu yang terinfeksi berinteraksi dengan orang lain; ā€¢ Invensi antibiotik baru (paten) diperlukan, meskipun kurang efektif dan memiliki efek samping yang serius. ā€¢ Bakteri resisten antibiotik dapat mengalahkan resistensi manusia dan hewan, menyebabkan penyakit tidak mudah diobati; ā€¢ Biaya rumah sakit menjadi lebih mahal. 30
  • 31. 31
  • 32. 24 Agustus 2021 ā€œPara pemimpin dan pakar dunia saat ini menyerukan pengurangan yang signifikan dan mendesak jumlah obat antimikroba, termasuk antibiotik, yang digunakan dalam sistim pangan dengan mengakui bahwa hal ini penting untuk memerangi tingkat resistensi obat.ā€ 32
  • 33. Tindakan yang harus dilakukan di Bidang Kesehatan Hewan (5 area) Kerja sama Internasional One Health Pencegahan penyakit infeksi Penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab produk antimikroba Surveilans AMR Monitoring penggunaan produk obat Informasi dan training Pengurangan dan/atau pencegahan AMR Tujuan kuantitatif adalah pengurangan konsumsi antimikroba. Tujuan kualitatif adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penggunaan antimikroba yang bijak dan bertanggung jawab. 33
  • 34. Sasaran Operasional Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba 2020-2024 Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang AMR Memperkuat pengetahuan melalui pengawasan dan penelitian Mengurangi kejadian infeksi melalui sanitasi yang efektif, kebersihan dan tindakan pencegahan Mengoptimalkan penggunaan obat antimikroba dalam kesehatan manusia dan hewan Meningkatkan investasi untuk R&D dan implementasi tindakan pengendalian Membangun tata kelola yang terintegrasi dan koordinasi antar kementerian/ lembaga 1 2 3 4 5 6 34 Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2019 Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia
  • 35. Indikator Pelaksana Baseline Target 2024 1. Penurunan Presentase ESBL 1. Pada manusia Ditjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes 62% 2. Pada hewan Ditjen PHK, Kementan 67,1% 57% 3. Pada lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya 16% 2. Presentase antimikroba yang beredar memenuhi syarat mutu 1. Antimikroba pada manusia BPOM 98% 98% 2. Antimikroba pada hewan Ditjen PHK, Kementan 95% 100% 3. Presentase penggunaan antimikorba rasional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 1. Pada ISPA non-pneumonia Ditjen Farmalkes, Kemenkes 21,28% 20% 2. Pada Diare non-spesifik 18,27% 8% 4. Presentase penggunaan antimikroba di peternakan ayam broiler Ditjen PKH, Kementan 80% 50% Indikator dan Target Pencapaian Sasaran Rencana Aksi 35
  • 36. Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Terkait NAP AMR 2017-2019 dan 2020-2024 No. Kegiatan No. Kegiatan 1. Surveilans AMU (monitoring penggunaan antibiotik) di 6 provinsi: - 2017/2018 - 2020 5. Peningkatan kesadaran: - KIE - Publikasi, promosi di media masa dan sosial 2. Sosialisasi di lembaga akademik (studium generale, seminar, WAAW) 6. Penerbitan Juknis Pakan Terapi Tahun 2018 3. FGD dengan institusi pemerintah (balai pengujian, balai penelitian veteriner, balai penelitian ternak) 7. Penerbitan: - Pedum AMU - Pedum AMS (Penatagunaan) 4. FGD dengan pemangku kepentingan (asosiasi obat hewan, asosiasi perunggasan, asosiasi produsen makanan ternak) 8. Pengawasan Terpadu dengan Pengawas Mutu Pakan, Pengawas Obat Hewan Dinas, BPOM 36
  • 37. Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Terkait NAP AMR 2017-2019 dan 2020-2024 (lanjutan) No. Kegiatan 9. Surveilans AMR pada populasi umum unggas pedaging sehat 10. Surveilans AMU survei di provinsi sumber produksi unggas pedaging 11. Penyusunan pedoman pengembangan sistim surveillans AMR pada bakteri patogen unggas petelur 12. Pencegahan infeksi melalui penerapan higiene-sanitasi di unit usaha - Sertifikasi nomor kontrol veteriner (NKV) pada unit usaha budidaya unggas petelur & RPH-U 37
  • 38. Mengapa sektor perunggasan menjadi prioritas? ā€¢ Penggunaan antibiotik pada kesehatan hewan di Indonesia, 80% di sektor perunggasan. ā€¢ Proporsi populasi ayam pedaging (broiler) terbesar dibanding jenis unggas lain ā€¢ Mayoritas peternakan unggas komersial di Indonesia adalah peternakan rakyat skala kecil hingga menengah dengan tingkat biosekuriti yang rendah. ā€¢ Penggunaan antibiotik masih bervariasi untuk pencegahan, pengobatan, dan pemacu pertumbuhan. ā€¢ Penggunaan antibiotik masih banyak yang menyimpang, berlebihan dan tidak sesuai ketentuan. 38
  • 39. Mengapa ESBL Menjadi Prioritas? Patogen AMR yang Berasal dari Makanan: ā€¢ Salmonella ā€¢ Escherichia coli ā€¢ Campylobacter ā€¢ Staphylococcus Enterococcus spp. ā€¢ Extending-Spectrum beta-lactamase (ESBL) ā€“ memproduksi bakteri Gram negatif ā€¢ Penyebab umum dari penyakit yang ditularkan lewat makanan secara global ā€¢ Banyak yang telah terlibat dalam wabah keracunan makanan yang serius ā€¢ Tren AMR meningkat selama 30 tahun terakhir 39
  • 40. Kebijakan penggunaan antimikroba di Indonesia 1. Sistim penjaminan mutu obat hewan mulai dari pembuatan, penyediaan, peredaran, dan pengujian (Pasal 50 ayat 3 UU No. 18/2019). 2. Penggunaan dan efikasi antibiotik yang tepat harus dijamin hanya dengan resep dokter hewan setelah diagnosis yang tepat (Pasal 51 (1) UU No. 18/2009). 3. Antibiotik tidak lagi digunakan sebagai bahan pakan tambahan (pemacu pertumbuhan/Growth Promotants) sejak 1 Januari 2018 (Permentan No. 14/2017). 4. Pelarangan Colistin sesuai ketentuan OIE (Kepmentan No. 9736/PI.500/F/09/2020 tentang Perubahan Atas Lampiran III Permentan No. 14 Tahun 2017) 5. Pelarangan produksi dan distribusi pakan ternak yang mengandung antibiotik sebagai bahan pakan tambahan sejak 1 Januari 2018 (Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 09111/Kpts/PK.350/F/09/2018). 40
  • 41. Alternatif Solusi yang Praktis ā€¢ Alternatif antibiotik harus terus mendapatkan perhatian dan dikembangkan. Alternatif yang menawarkan efek yang sama dan nilai ekonomi (misalnya probiotik dan prebiotik). ā€¢ Perbaikan kesejahteraan hewan, yang artinya ā€“ prinsip-prinsip kesejahteraan hewan: pengurangan kondisi welfare principles: reduction of kepadatan, higiene umum, dan teknik pengendalian infeksi. 41
  • 42. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Rencana Aksi Nasional 2020-2024 ā€¢ Kemampuan negara untuk membangun sistim surveilans untuk penggunaan antimikroba (AMU) pada hewan pangan, pakan, dan lingkungan. ā€¢ Kemampuan negara untuk mengembangkan sistim surveilans yang terintegrasi (di antara sektor kesehatan masyarakat, pangan dan kesehatan hewan/veteriner) untuk memonitor resistensi antimikroba pada bakteri yang ditularkan lewat makanan. ā€¢ Keberhasilan dalam mempromosikan penggunaan antimikroba yang bijak dan bertanggung jawab di sektor kesehatan masyarakat dan sektor kesehatan hewan. ā€¢ Kemampuan membangun kerjasama dengan semua aktor mulai dari peternak, asosiasi komoditi, asosiasi peternak, asosiasi profesi, LSM sampai ke konsumen. ā€¢ Kemampuan para pelaku usaha, peternak dan dokter hewan untuk mengurangi penggunaan antibiotik dan mengombinasikan dengan peningkatan hygiene dan biosekuriti untuk membantu untuk mengendalikan resistensi antimikroba. 42