Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan
kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk
meningkatkan pencegahan dan pengendalian zoonosis
(infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan
manusia atau sebaliknya), resistensi antimikroba, dan
keamanan pangan.
Menjelaskan penyakit-penyakit zoonosis pada ternak, terutama ternak-ternak yang ada di Indonesia untuk diketahui oleh masyarakat guna meningkatkan kualitas kesehatan dengan mengetahui penyebab, menghindari dan mencegah penularan penyakit-penyakit tersebut
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan
kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk
meningkatkan pencegahan dan pengendalian zoonosis
(infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan
manusia atau sebaliknya), resistensi antimikroba, dan
keamanan pangan.
Menjelaskan penyakit-penyakit zoonosis pada ternak, terutama ternak-ternak yang ada di Indonesia untuk diketahui oleh masyarakat guna meningkatkan kualitas kesehatan dengan mengetahui penyebab, menghindari dan mencegah penularan penyakit-penyakit tersebut
Memberi penjelasan penyakit-penyakit penting pada ternak, baik penyakit menular strategis dan penyakit-penyakit non infeksius yang sering terjadi.
Materi ini diberikan pada acara PraDiklat Kelompok Minat Profesi Ternak Besar tahun 2015.
Materi kuliah analisis risiko dalam mata kuliah epidemiologi veteriner untuk mahasiswa kedokteran hewan. Salindia ini membahas metode analisis risiko dalam kaitannya dengan penyakit hewan lintas batas sesuai dengan panduan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.
Memberi penjelasan penyakit-penyakit penting pada ternak, baik penyakit menular strategis dan penyakit-penyakit non infeksius yang sering terjadi.
Materi ini diberikan pada acara PraDiklat Kelompok Minat Profesi Ternak Besar tahun 2015.
Materi kuliah analisis risiko dalam mata kuliah epidemiologi veteriner untuk mahasiswa kedokteran hewan. Salindia ini membahas metode analisis risiko dalam kaitannya dengan penyakit hewan lintas batas sesuai dengan panduan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.
Spiroket (spirochete, spirochaeta)
adalah bakteri gram-negatif, motil, berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk. Bakteri dengan morfologi unik ini banyak ditemukan di dalam lingkungan akuatik dan hewan.
spiroket tersusun atas protoplasma silinder yang ditutup dengan membran dan dinding sel. Bagian endoflagela dan protoplasma silinder akan dibungkus dengan berlapis-lapis membran (multilayer) yang bersifat fleksibel. Membran ini disebut sebagai lapisan terluar (bahasa Inggris: outer sheat).
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Â
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, Ditjen PKH, 11 Juli 2020
1. Zoonosis Pada
Hewan Peliharaan dan
Cara Pencegahannya
DRH TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPHIL PHD
Webinar memperingati Hari Zoonosis Sedunia
tanggal 6 Juli 2020
Jakarta, 11 Juli 2020
2. Apa itu zoonosis?
Penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia
atau sebaliknya, baik yang disebabkan oleh
bakteri, virus, parasit atau jamur.
3. Zoonosis baru (emerging zoonosis)
• Sekitar 75% dari penyakit menular pada manusia adalah zoonosis.
• Zoonosis baru (Emerging zoonoses) – penyakit yang muncul di
populasi manusia untuk pertama kalinya atau pernah terjadi
sebelumnya, tetapi meningkat insidensinya (kasus baru) atau
meluas ke suatu wilayah geografis dimana penyakit tersebut tidak
dilaporkan dalam 20 tahun terakhir.
6. Zoonosis pada hewan peliharaan
• Toxoplasmosis (P)
• Rabies (V)
• Leptospirosis (B)
• Tuberkulosis (B)
• Scabies (P)
• Chlamydophilosis (B)
• Salmonellosis (B)
• Avian Influenza (V)
• Campylobacter (B)
• West Nile fever (V)
• Cryptosporidium (P)
Resevoir hewan peliharaan Penyakit zoonotik
P = parasit; V = virus; B = bakteri
7. Toxoplasmosis pada kucing
• Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
parasit sel tunggal Toxoplasma gondii (T. gondii).
• Salah satu penyakit parasit yang paling umum dan
menginfeksi hampir semua hewan berdarah panas, termasuk
hewan peliharaan (pets) dan manusia.
• Kebanyakan kucing yang terinfeksi dengan T. gondii tidak
memperlihatkan gejala penyakit.
• Gejala toxoplasmosis yang paling umum meliputi demam,
kehilangan nafsu makan, dan kelesuan.
• Toxoplasmosis biasanya didiagnosa berdasarkan sejarah
kucing, gejala klinis dan hasil uji laboratorium.
8. Siklus penularan toxoplasmosis
• Hewan lain (selain
kucing) dan
manusia adalah
inang perantara
untuk T. gondii dan
menjadi terinfeksi
dengan menelan
oocyst.
• Oocyst yang ada
dalam feses kucing
tidak segera
infeksius ke hewan
lain.
9. Toxoplasmosis dan ibu hamil
• Jika anda mendapatkan toxoplasmosis selama hamil, anda
berisiko mengalami aborsi atau menularkannya ke bayi anda.
• Kebanyakan bayi yang terinfeksi toxoplasmosis lahir sehat.
Tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian
hari, seperti kerusakan pada mata, otak dan organ lainnya.
Toxoplasma
10. Rabies pada anjing, kucing dan kera
• Rabies (dikenal juga sebagai
penyakit ‘hydrophobia’) adalah suatu
penyakit virus yang fatal yang
menyebabkan peradangan pada otak
manusia dan hewan mamalia lainnya.
• Disebabkan oleh Lyssavirus tipe 1.
• Penularan rabies ke manusia terjadi:
– Gigitan (95%),
– Cakaran, dan
– Jilatan hewan terinfeksi.
11. Gejala rabies pada hewan
• PERILAKU BERUBAH: Kehilangan
rasa takut pada orang, agresif,
menggigit benda yang tidak biasa.
• MENGAMUK: Cenderung untuk
melarikan diri dari rumah dan
mengembara.
• PERUBAHAN SUARA: Menggonggong
dan menggeram dengan suara serak
atau tidak mampu menggongong.
• SALIVASI BERLEBIHAN: Berbusa di
sudut mulut.
• TAHAP PARALITIK: Tahap terjadi
kelumpuhan seluruh tubuh yang
mengarah ke koma dan kematian.
12. Mengapa risiko rabies pada anak-
anak lebih tinggi?
• Anak-anak suka terhadap hewan
peliharaan dan lebih banyak
bermain dengan mereka.
• Cenderung membiarkan orang
dewasa tidak tahu jika ada
binatang telah menggigit mereka.
• Lebih mungkin untuk
mendapatkan gigitan parah di
kepala, wajah dan tangan mereka.
4 dari 10 kematian akibat
rabies adalah pada
Anak-anak
Rata-rata kasus GHPR per tahun di
Indonesia sebanyak 76.000 kasus
dan kematian akibat rabies pada
manusia sebanyak 100 orang.
GHPR = Gigitan Hewan Penular Rabies
Sumber: Kemenkes
13. Leptospirosis
• Leptospirosis adalah suatu penyakit bakterial yang
mempengaruhi manusia dan hewan.
• Bakteri penyebab leptospirosis ditemukan di seluruh dunia dan
terdiri dari banyak tipe atau serovar (> 200) yang berbeda yang
mampu menyebabkan penyakit.
• Leptospira bertahan dan tetap hidup untuk beberapa minggu
dalam air yang tergenang.
• Kementerian Kesehatan mencatat terdapat sebanyak 845
kasus leptospirosis di Indonesia sepanjang 2019, dan 125
orang di antaranya meninggal dunia.
• Kasus leptospirosis tertinggi terjadi di wilayah Jawa Tengah,
yaitu sebanyak 458 kasus yang menewaskan 67 orang.
14. Hewan penyebar Leptospira
• Tikus besar, tikus kecil, rodensia liar,
anjing, babi, sapi adalah sumber utama
infeksi leptospirosis.
• Hewan-hewan tersebut mengekresikan
bakteri Leptospira baik pada infeksi aktif
maupun pada tahap asimptomatik.
• Kasus leptospirosis biasanya
meningkat setelah banjir atau di musim
hujan. Karena pada musim tersebut,
masyarakat lebih banyak mengalami
kontak dengan air kotor yang berpotensi
terkontaminasi oleh urine hewan yang
mengandung bakteri Leptospira.
15. Siklus penularan Leptospira spp.
• Baik anjing dan kucing, dapat mengekresikan leptospira ke dalam
urinnya. Hal ini menjadi masalah karena mengarah pada
pemaparan ke manusia.
• Leptospira patogenik
hidup di lingkungan
dalam inang reservoir
liar atau domestik.
• Inang yang kebetulan
terinfeksi lewat
kontak langsung
dengan inang
reservoir atau tanah
yang terkontaminasi
dan permukaan air.
Inang pemelihara Lingkungan Inang insidental
Satwa liar & hewan domestik
Rodensia
asimptomatik
Tanah dan air
permukaan
16. Tuberculosis pada hewan
• Tuberculosis (potensi zoonosis) adalah penyakit respiratori
yang kronis, yang disebabkan suatu kelompok bakteria
Mycobacterium tuberculosis kompleks.
• Tuberculosis (TBC) dapat menjangkiti hampir semua
mamalia berdarah panas, termasuk ternak, satwa liar, hewan
peliharaan dan manusia.
• Salah satu bakteri penyebab TBC adalah Mycobacterium
bovis, dan penyakitnya pada sapi disebut bovine TBC,
mengingat sapi merupakan inang alamiah M. bovis.
• Meskipun orang dapat juga terjangkit TBC yang disebabkan
oleh M. bovis, sebagian besar kasus TBC disebabkan oleh
mycobacterium lain yang disebut M. tuberculosis.
17. M. tuberculosis dan M. bovis
• Anjing dan kucing peka
terhadap infeksi M.
tuberculosis dan M. bovis.
• Kucing secara alamiah
lebih resisten terhadap M.
tuberculosis dari pada M.
bovis.
• Infeksi anjing dan kucing
dengan M. tuberculosis
dianggap sebagai
zooanthroponosis – yaitu
penularan berasal dari
manusia ke hewan.
18. Mengapa tuberculosis berpotensi
zoonosis?
• Angka kematian akibat TBC di Indonesia
sekitar 67.000 kasus per tahun.
• Indonesia menjadi negara dengan beban
TBC tertinggi ke-3 di dunia setelah India
dan China.
• Data TBC hewan peliharaan di Inggris:
– 5% kasus pada anjing disebabkan oleh M.
tuberculosis, yang paling umum ditularkan
dari manusia ke hewan.
– 90% kasus pada kucing dikaitkan dengan
M. bovis (TBC pada sapi).
– Ada 2 orang terkena TBC setelah kontak
dengan kucing yang terinfeksi M. bovis.
19. Zoonosis burung kesayangan
• Burung kesayangan seringkali merupakan bisnis
menguntungkan bagi ‘pet shop’ atau pembibit lokal, atau
diperdagangkan (terkadang secara ilegal) untuk nilai genetik
yang sangat tinggi atau nilai eksotik.
• Burung kesayangan yang umumnya dipelihara adalah kenari,
parkit atau beo, dijual secara teratur dengan harga tinggi.
• Burung-burung ini merupakan ‘carrier’ dan/atau penular
potensial penyakit zoonotik.
• Beberapa diantaranya dapat menimbulkan dampak penting
terhadap kesehatan masyarakat, seperti chlamydophilosis,
salmonellosis atau avian influenza A H5N1.
20. Tindakan untuk tetap aman dari
risiko terinfeksi zoonosis (1)
• Pastikan hewan peliharaan Anda tetap
sehat dengan pemeriksaan kesehatan
dua kali setiap tahun dan pemberian
obat cacing setiap 3 bulan sekali.
• Cuci tangan setelah menyentuh,
bermain atau merawat hewan
peliharaan Anda.
• Dorong kebiasaan higiene yang baik pada anak. Himbau mereka
untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan
dan setelah menangani hewan peliharaan atau mainan mereka.
• Hindari kontak dengan kotoran hewan peliharaan, gunakan
sarung tangan atau kantong plastik untuk segera mengambil dan
membuangnya.
1
2
3
4
21. Tindakan untuk tetap aman dari
risiko terinfeksi zoonosis (2)
• Hindari mencium hewan peliharaan Anda atau membiarkannya
menjilat wajah Anda.
• Mandikan dan rawat anjing Anda secara teratur.
• Pastikan tempat tidur dan lingkungan hewan peliharaan Anda
bersih.
• Cuci tangan Anda setelah berkebun atau bekerja di tanah atau
pasir.
• Jika Anda sedang hamil, hindari membersihkan kotak buang
sampah kucing.
• Cegah anak bermain di tanah yang mungkin terkontaminasi.
Sumber: https://www.vetwest.com.au/pet-library/zoonoses-healthy-pets-healthy-people
6
7
8
9
5
10
22. Vaksinasi hewan peliharaan anda!
• Vaksin Rabies
– Virus rabies adalah fatal dan
dapat menyebar ke manusia.
• Vaksin Leptospirosis
– Infeksi bakterial Leptospira
adalah yang paling umum di
temukan di iklim yang lembab
dimana anjing mungkin
menemukan genangan air atau
air yang bergerak lambat.