1.
KELOMPOK 2 :
1. Indah Lestari 63010170017
2. Khafidlotul Dewi L 63010170025
3. Maya Fauziah V 63010170026
4. Efa Mega P 63010170040
Transaksi dan Akad Dalam Bank
Syariah
2.
Transaksi adalah kejadian ekonomi yang melibatkan
seseorang dengan seseorang atau beberapa orang
lainnya yang saling melakukan pertukaran
melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam
meminjam atas suatu dasar suka sama suka ataupun
dasar suatu hukum yang berlaku.
PENGERTIAN
TRANSAKSI
3.
PENGERTIAN AKAD
Istilah perjanjian dalam hukum Indonesia disebut “akad” dalam
hukum Islam.
Kata akad berasal dari al-a’qd, yang berarti mengikat, menyambung
atau menghubungkan (ar-rabt). Sebagaimana menurut segi
etimologi lain, akad berarti:
“ikatan antara dua perkara, baik ikatan secara nyata maupun ikatan
secara maknawi, dari satu segi maupun dari dua segi”.
1. Menurut Pasal 262 Mursyd al-Hairan, akad merupakan
“pertemuan ijab yang diajukan oleh salah satu pihak dengan qabul
dari pihak lain yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad”.
2. Adapun pengertian lain, akad adalah “pertemuan ijab dan qabul
sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk
melahirkan suatu akibat hukum pada objeknya
6.
Rukun dan syarat Qard al-Qardul
Hasan
Rukun
1. Pelaku akad
2. Objek akad
3. Tujuan
4. Shighah atau ijab
qobul
syarat
1. Kerelaan kedua belah
pihak
2. Dana digunakanuntuk
sesuatu bermanfaat
dan halal
7.
PPINJAMlAN
Qard al- Qardul Hasan dalam Bank
Syariah
Pinjaman talangan haji
Pinjaman tunai
Pinjaman kepada penguhasa kecil
produk untuk menyumbang usaha yang
sangat kecil atau membantu sector sosial
fasilitas nasabah yang memerlukan dana
cepat
8.
Wadiah
Rukun
1. Pihak yang berakad
2. Obyek yang diakadkan
3. Sighat atau ijab qobul
Syarat
1. Pihak yang berakad
( cakap hukum, sukarela)
2. Objek yang diakadkan,
(merupakan milik mutlak si penitip)
3. Sighat
(barang yang dititipkan jelas, tidak
mengandung persyaratan-
persyaratan lain)
9.
Pembagian al Wadiah
adi'ah yad Amanah, Adalah akad titipan, dimana penerima titipan
adalah penerima kepercayaan, maksudnya adalah dia tidak
diharuskan mengganti segala resiko kerusakan atau kehilangan yang
terjadi, karena akadnya adalah titipan murni.
Wadi'ah yad Dhamanah, Yaitu Titipan dengan tanggungjawab.
Dimana Barang titipan tersebut boleh dipakai/ digunakan oleh
penerima titipan. Apabila terjadi kerusakan/ kehilangan pada barang
titpan tersebut maka dari pihak penerima titpan harus
bertanggungjawab
10.
wakalah
Rukun
1. Dua orang yang
melakukan transaksi,
yaitu orang yang
mewakilkan dan yang
menjadi wakil.
2. Shighat (Ijab Kabul).
3. Muwakal fih (sesuatu
yang diwakilkan)
syarat
1. Seorang muwakkil
2. Seorang wakil
3. Objek yang diwakilkan
11.
Letter of credit impor Transfer/ pengiriman
uang
Letter of credit ekspor Asuransi syariah
Pembiayaan Rekening
Koran Syariah
Investasi Reksadana
Syariah
Penerapan wakalah dalam institusi
keuangan
12.
kafalah
Rukun
1. Penjamin (dhomin/kafii)
2. Barang yang dijamin /
utang
3. Pihak yang dijamin
4. Sighat/akad
Syarat
1. Syarat-Syarat Penjamin
(Kafiil).
2. syarat-syarat Orang yang
Terutang (Makful
‘Anhu/Ashiil
3. Syarat-syarat Orang yang
Berpiutang (Makful Lahu)
4. syarat-syarat Barang yang
Akan Dijadikan Barang Jaminan
13.
Kafalah dalam perbankan syariah dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu :
1. kafalah bin nafs
2. kafalah bil maal
3. kafalah mulaqah dan munjazah
4. kafal bit taslim
14.
Rahn
Rahn adalah menahan salah satu herta milik si
peminjam sebagai jaminan atas peminjaman yang
diterimanya atau dapat juga disebut gadai.
Syarat :
1. Ijab Qabul.
2. Aqid
3. Barang yang digadai.
Rukun :
1. Rahin dan
murtahin
2. Baligh.
3. Cakap.
15. Hibah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain dengan suka rela tanpa
meminta ganti.
Syarat hibah :
1. diberikan secara ikhlas.
2. pemberinya bukan orang gila atau manbuk.
3. barangnya nyata atau dapat dilihat.
4. dapat dimiliki oleh oenerima hibah
Rukun hibah:
1. pemberi dan penerima hibah.
2. barang.
3.ijab qabul.
Hibah
16.
Hiwalah adalah memindahan utang dari
tanggungan seseorang yang berhutang menjadi
tanggungan orang yang berkewajiban membayar
utang.
Dalam praktik bank syariah fasilitas hiwalah
lazimnya untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan usahanya.
Hiwalah
17.
Syarat
1. adanya kerelaan
muhil
2. ada persetujuan dari
muhal.
3. hutang yg dialihkan
dalam keadaan masih tetap
dalam pengakuan.
Rukun
1. muhil dan muhal.
2. muhal ‘alaih.
3. ada piutang muhil
pda muhal.
4. ada piutang muhal
‘alaih dan muhil.
5. ijab qabul.
18.
Sharf adalah penukaran atau jual beli suatu valuta
dengan valuta lainnya.
Syarat :
1. bukan untuk spekulasi.
2. ada kebutuhan transaksi atau berjaga-jaga.
3. nilainya hars sama dan tunai.
4. jika beda maka dilakukan drg kurs yg berlaku.
Sharf
19. Rukun
1. penjual (ba’i)
2. pembeli (musytari’)
3. Mata uang yang dijualbelikan.
4. niali tukar.
5. Ijab qabul.
Apadun jenis-jenis nya yaitu:
1. Transaksi spot
2. Transaksi forward
3. Transaksi swap
4. Transaksi option
20. murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan
pembeli.
Syarat :
1. Penjual memberi tahu harga pokok kepada calon pembeli.
2. Akad pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3. Akad harus bebas dari riba.
4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara hutang.
Murabahah
22.
Pengertian secara sederhana makna bai’ assalam yaitu penjualan yang
pembelian barang yang diserahkan dikemuadian hari, dan pembayaran
dilakukan dimuka.
Syarat : rukun :
1. Modal 1. Muslam Atau Pembeli
2. al-muslam fiihi 2. Muslam Ilahi Atau Penjual
3. Modal Atau Uang
4. Muslam Fiihi Atau Barang
5. Sighat Atau Ucapan
Salam
23. Istishna’ adalah transaksi jual beli antara pemesan dengan produsen dimana barang
yang akan diperjual belikan harus dipesan terlebih dahulu denagn kriteria yang jelas.
Syarat:
1. Pihak yang berakal cakap hukum dan mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual
beli.
2. Ridha/kerelaan dua belah pihak dan tidak ingkar janjiapabila isi akad di isyaratkan
shani’ hanya bekerja saja, maka akad ini bukan lagi istishna’, tetapi berubah menjadi
akad ijarah.
3. Pihak yang membuat barang menyatakan kesanggupan untuk mengadakan/membuat
barang itu
4. Barangnya jelas dan tentunya halal
Istishna’
24.
Rukun :
1. Adanya mu’qidain yaitu muslam (pembeli) adalah pihak yang membutuhkan
dan memesan barang
2. Uang atau modal
3. Muslan fiih adalah baranf yang dijual belikan (obyek transaksi) dinyatakan
jelas jenisnya:
-jelas sifat-sifatnya
-jelas ukurannya
-jelas batas waktunya
-Tempat Pembayaran harus jelas
4. Shigat adalah ijab dan qobul harus diucapkan dengan jelas
25.
Ijarah adalah akad sewa menyewa antara pemilik sewa dan penyewa untuk
mendapatkan atas objek sewa yang disewakan.
Rukun ijarah :
1. Penyewa
2. Pemilik objek sewa
3. Aset/ objek sewa
4. Harga sewa (ujrah)
5. Ijab Qabul
Syarat ijarah :
1. Pihak yang terlibat harus saling ridha
2. Aset atau objek sewa ada manfaatnya
Ijarah
26.
Musyarakah adalah akad antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Rukun musyarakah :
1. Pihak yang berakad
2. Objek akad
3. Ijab Qabul
Syarat musyarakah :
1. Ijab Qabul
2. Para pihak yang membuat kontrak
Musyarakah
27.
Mudharabah adalah jual beli barang pada harga asal dengan menambah keuntungan yang
telah disepakati.
Rukun mudharabah :
1. Penjual
2. Pembeli
3. Barang
4. Harga
5. Ijab Qabul
Syarat mudharabah :
1. Penjual memberi tau harga barang kepada nasabah
2. Kontrak harus bebas dari riba
3. Penjual harus menjelaskan kepada nasabah apabila terjadi cacat atas barang sesudah
pembelian
4. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian
Mudharabah