Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
1. MAKALAH
UNDANG-UNDANG TAMBANG & KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
“Sasaran Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja”
Nama Kelompok 2:
Getrisman Helim (16525)
Maldi Yakin (16527)
Derra Citra Wulan (16522)
Atmaji Tri Nugroho (16555)
Hafif Milhuda (16545)
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2011
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini , masyarakat dan
internasional menerapkan standart acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti
kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan
kerja. Apabila saat ini industri pengekspor telah dituntut untuk menerapkan Manajemen
Kualitas (ISO-9000, QS-9000) serta Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka bukan
tidak mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja juga menjadi tuntutan pasar internasional.
Untuk menjawab tantangan tersebut Pemerintah yang diwakili oleh Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan
mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomuor : PER.05/MEN/1996.
B. Tujuan
Tujuan Umum: Untuk mengetahui sasaran dalam pengelolaan management kesehatan
dan keselamatan kerja
Tujuan Khusus: Untuk memenuhi tugas mata kuliah Undang-Undang Tambang &
Kesehatan dan keselamatan kerja
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu management keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Alasan pentingnya management keselamatan dan kesehatan kerja?
3. Standar keselamatan dan kesehatan kerja?
4. Sasaran dari management keselamatan dan kesehatan kerja?
5. Manfaat dari penerapan SMK3?
3. 6. Bagaimana pengawasan k3 dan operasi pertambangan?
BAB II
ISI
A. Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Management keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjaeab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Tugas-tuuga manajemen kesehatan dan keselamatan kerja umumnya adalah
perencanaan,pelaksanaan, pengontrolan, dan sebagainya juga berlaku dalam manejemen
ini.Sasaran akhir dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalahh untuk
mengikutsertakan seluruh pekerja dan pihk terkait lainnya dalam usaha mencegah terjadinya
kecelajkaan kerja dan penyakit akibat kerja, dan lingkungan yang aman dan kondusif.
Seseorang pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan haruslah memberi perhatian penuh
terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya.
Tujuan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Secara simultan dapat dijelaskan bahwa tujan manajemen ini adalah untuk:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga perusahaan
dapat:
b) Menghindari kemungkinan bertambahnaya proses produksi baik secara langsung atau
tidak langsung dan hal itu dapat:
c) Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Berupa pengawasan terhadap unsur-unsur produksi, yakni 4 M + E
Man (manusia)
4. Material (bahan)
Machine (mesin) dan
Method (cara kerja)
Environment (lingkungan)
Dalam rangka mengeliminir atau meminimalisir resiko-resiko tersebut, perlu diadakan
berbagai aturan, baik itu mengenai aturan teknis/administratif maupun aturan keselamatan kerja.
Dengan demikian diharapkan akan terujud suatu iklim usaha yang kondusif dan diharapkan
sekaligus akan membangkitkan minat investor untuk berinvestasi di tempat kita.
Keselamatan kerja adalah suatu usaha nyata untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, sehingga pihak pengelola perusahaan tidak perlu mengadakan
pengeluaran untuk penanganan akibat dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja tersebut.
Jika kondisi itu tercapai tentulah proses produksi akan lancar dan sekaligus produktifitas kerja
akan meningkat dan pada akhirnya baik secara langsung atau tak langsung pendapatan dan
kesejahteraan karyawan akan meningkat.
B. Alasan Pentingnya Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Alasan Hukum ( Legal Complience )
Pemerintah Republik Indonesia mengatur masalah keselamatan kerja diperusahaan
tertuang pada UU No. 1 Tahun 1970. Undang – Undang ini merupakan dasar pengelolaan
keselamatan kerja. Disamping itu, juga tertuang dalam Keputusan Menteri Pertambangan
No.555k/26/M.PE/1995. Keputusan ini lebih jauh mengatur keselamatan kerja di tambang.
Kedua peraturan diatas, disamping peraturan lainnya, menuntut para pemimpin perusahaan
memenuhi peraturan tersebut.
2. Alasan Ekonomi ( Business Reason )
Semua perusahaan bisnis adalah profit yang menjadi target utama. Mengendalikan
bahaya berarti mengurangi resiko kecelakaan, dan ini berarti membantu menaikkan profit
perusahaan.
3. Alasan Moral ( Moral Complience )
Dalam Undang – Undang Dasar Tahun 1945 ( UUD 1945 ), dikatakan bahwa “ Tiap –
tiap warga negara berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.” Hal ini berarti lingkungan kerja yang nyaman, bersih, sehat dan hygiene
adalah tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi dalam meningkatkan suasana pekerjaan yang
layak bagi karyawan.
5. C. Standar kesehatan dan keselamatan kerja
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah,mengurangi dan memedamkan kebekaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran
4. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
5. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diripada waktu kebakaran atau
kejadian brbahaya lain
6. Memberi pertolongan pada kecelakaan
7. Memberi alat perlidungan diri kepada pekerja
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik pisik
maupun psikis,keracunan,infeksi dan penularan
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10. Menyelenggarakan udara yang cukup, suhu kelembaban udara yang baik
11. Memelihara kebersihan dan kerapian tempat kerja
12. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, hewan, tanaman dan
barang
14. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,perlakuan dan
penyimpanan barang
16. Mencegah terkena listrik yang berbahaya
17. Menyesuaikan dan menggunakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
D. Sasaran Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat
kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,
dan produktif.
Jika seorang pekerja (karyawan) melakukan tugasnya dengan metoda dan
prosedur kerja yang baik dan benar, serta dalam lingkungan kerja yang aman, pastilah ia
akan terhindar dari kemungkinan mengalami kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan
itu.
6. Kita sadari bahwa kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian berupa luka
ringan, luka berat, kematian atau kerugian moril dan materi. Selain kerugian itu akan
berdampak secara pribadi kepada karyawan tersebut, kecelakaan kerja juga akan
menimbulkan dampak bagi perusahaan yang bersangkutan. Seprti jam kerja yang tidak
lagi optimal, target produksi yang tidak tercapai dan lain sebagainya.
Namun, bila dalam suatu perusahaan tidak terjadi kecelakaan kerja dan tidak ada
karyawan yang menderita sakit karena kerja, maka jelas tidak aka nada ganggguan dalam
proses produksi atau tidak ada hal-hal yang menyebabkan biaya produksi meningkat.
Akibatnya, tentu saja perusahaan bisa saja meningkatkan kesejahteraan karyawannya,
seperti kenaikan gaji.
Kenaikan gaji tentu saja bermanfaat bagi keluarga karyawan itu sendiri dan
meningkatkan kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.
E. Manfaat Dari System Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Karena SMK3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia
internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja
yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak
manfaat bagi industri kita antara lain :
Manfaat Langsung :
1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
3. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman
dalam bekerja.
Manfaat tidak langsung :
a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat
semakin lama.
F. Pengawasan K3 dan Operasi Pertambangan
Pengawasan K3 Pertambangan dilaksanakan dengan tujuan menghindari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. Ruang lingkup K3 pertambangan meliputi:
7. 1. Keselamatan kerja,
Yang dimaksud keselamatan kerja antara lain berupa:
a. Manajemen risiko,
b. Program keselamatan kerja,
c. Pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja,
d. Administrasi keselamatan kerja,
e. Manajemen keadaan darurat,
f. Inspeksi dan Audit keselamatan kerja,
g. Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan.
2. Kesehatan kerja,
Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa:
a. Program kesehatan kerja
b. Pemeriksaan kesehatan pekerja,
c. Pencegahan penyakit akibat kerja,
d. Diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja
e. Hiegiene dan sanitasi,
f. Pengelolaan makanan, minuman dan gizi kerja,
g. Ergonomis.
3. Lingkungan Kerja,
Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa:
a. Pengendalian debu,
b. Pengendalian kebisingan,
c. Pengendalian getaran,
d. Pencahayaan,
e. Kualitas udara kerja (kuantitas dan kualitas)
f. Pengendalian radiasi
g. House keeping.
4. Sistem Manajemen K3.
Sedangkan pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan dilaksanakan dengan tujuan
menciptakan kegiatan operasi pertambangan yang aman dan selamat. Ruang lingkup
Keselamatan Operasi Pertambangan meliputi:
1. Evaluasi laporan hasil kajian,
8. 2. Pemenuhan standardisasi instalasi,
3. Pengamanan instalasi,
4. Kelayakan sarana, prasarana dan instalasi peralatan pertambangan
5. Kompetensi tenaga teknik.
Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan dilaksanakan dalam
bentuk:
a. Pengawasan Administratif
Pengawasan administratif meliputi:
1. Bahan peledak (Format IVi / Rekomendasi)
2. Laporan kecelakaan (Format IIIi; Vi; Vii; VIIi; VIIIi; IXi)
3. Peralatan (dokumen untuk perijinan)
4. Persetujuan (dokumen kajian, tinggi jenjang, ventilasi, penyanggaan, dan lain-lain)
5. Laporan pelaksanaan program K3 (Triwulan)
6. Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL)
b. Pengawasan Operasional / Lapangan
Pengawasan operasional / lapangan meliputi:
1. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Inspeksi dilaksanakan oleh PIT/IT dengan berkoordinasi dengan pengawas pusat
dan daerah berdasarkan prosedur tetap dan KTT diposisikan sebagai mitra. Contoh objek
yang diinspeksi antara lain area penambangan, haul road, perbengkelan, pabrik,
pengolahan, pelabuhan, fasilitas dan instalasi lainnya.
2. Pemeriksaan / Penyelidikan Kecelakaan
3. Pemeriksaan / Penyelidikan Kejadian Berbahaya
4. Pengujian Kelayakan Sarana dan Peralatan
5. Pengujian Kondisi Lingkungan Kerja
c. Pengujian kelayakan peralatan, sarana dan instalasi
Pengujian peralatan sarana dan instalasi meliputi:
1. Sistem Ventilasi,
2. Sistem Penyanggaan,
3. Kestabilan Lereng,
9. 4. Gudang Bahan Peledak
5. Penimbunan Bahan Bakar Cair
6. Kapal Keruk
7. Kapal Isap
8. Alat Angkut Orang, Barang, dan Material
9. Alat Angkat
10. Bejana Bertekanan
11. Instalasi Pipa
12. Pressure Safety Valve
13. Peralatan Listrik
d. Pengujian/penilaian kompetensi
Pengujian/penilaian kompetensi meliputi;
1. Penilaian kompetensi calon Kepala Teknik Tambang
2. Pengujian kompetensi Juru Ledak
3. Pengujian Kompetensi Juru Ukur
4. Pengujian Kompetensi Pengawas Operasional (POP; POM; POU)
5. Pengujian Kompetensi Juru Las (bekerja sama dengan pihak ke-3)
6. Pengujian Kompetensi Operator alat angkat (bekerja sama dengan pihak ke-3)
Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan bukan hanya
dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
(Dekonsentrasi) dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Desentralisasi).
Upaya dekonsentrasi pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi antara lain:
a. Melakukan supervisi terhadap pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan
yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota :
1. Hasil Inspeksi
2. Hasil investigasi kecelakaan/kejadian berbahaya
3. Proses perizinan
4. Rekomendasi
b. Melakukan inventarisasi terhadap:
1. Statistik Kecelakaan
2. Pembelian dan Penggunaan dan stok bahan peledak
3. Jumlah dan jenis perizinan
10. Sedangkan upaya desentralisasi pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota antara lain:
a. Kabupaten/kota melakukan pengawasan sesuai kewenangan sebagai daerah otonom
b. Berpedoman kepada peraturan perundangan yang berlaku serta juklak dan juknis yang
ditetapkan oleh pemerintah
c. Investigasi bersama daerah dan pusat untuk kecelakaan berakibat mati
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan banyaknya keuntungan dalam penerapan SMK3 serta standarisasi SMK3
di Indonesia yang cukup representatif bukankah saatnya bagi Industri Indonesia untuk
melaksanakan SMK3 sesuai PER.05/MEN/1996 baik industri skala kecil, menengah,
hingga besar. Sehingga bersama-sama menjadi industri yang kompetitif, aman, dan
Efisien dalam menghadapi pasar terbuka.
B. Saran
12. Daftar Pustaka
Abdullah, Rijal. 2009. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Padang: UNP Press
Novyanto, Okasatria. 2008. www.okasatrianovyanto.blogspot/sistem management k3 di
Indonesia. (diakses pada tanggal 25Oktober 2011)
Nurdiansyah, Warid. 2010. www.waridzone.blogspot/keselamatn dan kesehatan kerja(k3) di
pertambangan. ( diakses pada tanggal 25 Oktober 2011)
Utami, Andika Putra dkk. 2011. www.wordpress.com/blog dosen kesehatan
masyarakat/Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan.com. (diakses pada tanggal 25
Oktober 2011)
13. KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan pada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa keselitan yang
berarti.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Sasaran Pengelolaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja”. Makalah kami ini, juga membahas mengenai system management K3 di
Indonesia, tujuan dari adanya K3 itu sendiri, dan bagaimana pembinaan management K3 di
Indonesia.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena tak
ada gading yang tak retak. Begitupun dengan makalh kami kali ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki segala kekurangannya.
Dan juga kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Padang, 03 Desember 2011
PENULIS
14. DAFTAR ISI
Halaman Depan………………………………………………………………………………..…i
Kata pengantar…………………………………………………………………………….…….ii
Daftar isi…………………………………………………………………………………..…….iii
Bab I: Pendahuluan……………………………………………………………………..……….1
a.Latar Belakang……………………………………………………………..………….1
b. Tujuan………………………………………………………………………………...1
c. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....1
Bab II: Isi………………………………………………………………………………………..2
a. Management keselamatan dan kesehatan kerja…………………………………...2
b. Alasan pentingnya management keselamatan dan kesehatan kerja…………….…3
c. Standar keselamatan dan kesehatan kerja……………………………………….…4
d. Sasaran dari management keselamatan dan kesehatan kerja……………………...4
e. Manfaat dari penerapan SMK3…………………………………………………….5
f. Pengawasan k3 dan operasi pertambangan………………………………………..5
Bab III: Penutup………………………………………………………………………………...9
a.Kesimpulan…………………………………………………………………………...9
b.Saran……………………………………………………………………………….…9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….…iv