SlideShare a Scribd company logo
1 of 197
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB II
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Halooo Perkenalkan
TEORI
PERMINTAAN
Penjelasan
TEORI PERMINTAAN
• Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang
yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli
yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu.
• Permintaan akan satu jenis barang.
• Tingkatan harga satuan dari tiap jumlah itu berlain.
• Permintaan berlaku pada waktu tertentu contohnya 1
hari, 1 minggu, dan 1 bulan.
• Permintaan berlaku pada pasar tertentu
FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERMINTAAN
Harga barang itu
sendiri.
Income Selera
1 2 3 4
Harga barang lain
(substitusi maupun
komplementer)
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang
diminta mekanisme sebagai berikut
Hukum Permintaan
"Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut
akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang"
Dalam teori ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu
barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri
dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami
perubahan (cateris paribus)
Hipotesis
Didasarkan Atas
Asmusi
• Bla harga suatu barang turun orang mengurangi
pembelian aas barang lain dan menambah pembelian
pada barang yang mengalami penurunan harga
tersebut.
• Bila harga suatu barang naik, para pembeli mencari
barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti
atas barang yang mengalami kenaikan harga.
KURVA DEMAND
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan
hubungan antara jumlah barang atau jasa diminta
dengan harga, dimana harga sebagai variabel
independent da jumlah yang diminta
2
Merupakan variabel dependen, Jumlah barang yang
biasanya diberikan notasi Q atau X digambarkan
pada sumbu horizontal atau absis. Sedang harga
biasanya diberikan notasi P digambarkan pada
sumbu vertikal atau odinat.
Pengecualian Kurva
Demand
Berhubungan dengan barang gengsi (prestige
goods), maka permintaan akan bertambah arena
barang ini menrik bagi orang yang senang
menonjolkan kemewahan dimana jika harga barang
naik
1.
2.
Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic
expectational effects) Misalnya jika harga barang
turun maka jumlah permintaan akan turun apaila
orang memperkirakan bahwa harga akan terus
menerus turun.
KURVA DEMAND
PERUBAHAN
PERMINTAAN
Perubahan harga barang sendiri
mengakibatkan pergeseran di
sepanjang kurva permintaan itu sendiri
Perubahan permintaan sepenjang kurva
permintaan terjadi bila harga komoditi
yang diminta berubah (naik atau tutun)
PERUBAHAN
PERMINTAAN
Perubahan faktor-faktor lain selain
berubahnya harga barang itu sendiri
mengkibatkan pergeseran kurva
permintaan.
pergeseran kurva permintaan kekanan
dan kekiri disebabkan oleh perubahan
permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor faktor selain harga komoditif
tersebut.
Perubahan Harga
Barang 2
Perubahan Faktor
Teori Penawaran
P E N G E R T I A N
Penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai
jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat
harga dalam periode tertentu.
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh
penjual
"Jika harga suatu barang/jasa
naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah dan
sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang
dengan anggapan ceteris
paribus.”
H U K U M P E N A W A R A N
kurva penawaran memperlihatkan kuantitas
maksimal dalam satu unit waktu yang akan
dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan
harga dipasar.
Secara Grafik
pada setiap harga tertentu mereka bersedia menjual lebih
sedikit, tetapi mereka tak dapat didorong untuk menjual lebih
banyak. penjual bersedia untuk menerima harga yang lebih
tinggi untuk suatu kuantitas tertentu, tetapi mereka tidak akan
bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan harga yang
lebih rendah.
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan berakibat
bertambahnya penawaran, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sebaliknya jika
berakibat berkurangnya penawaran maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri
Perubahan Penawaran
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
penawaran
Harga
komoditas
lain
Perubahan
teknologi
Perubahan
iklim
Berubahnya
harga input
variable
Biaya untuk
memperoleh
faktor
produksi
Pajak dan
subsidi
Harapan
harga
Penentuan Harga
Pasar
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi
permintaan dan penawaran. Pada harga pasar
konsumen bersedia membeli sesuatu barang
dalam jumlah tertentu.
Penentuan Harga Pasar
BERHE
NTI
MULAI
TERUS
MAJU
Secara Grafik
Menurut teori ekonomi, harga equilibrium ini cenderung untuk terus naik, karena jika ada
perubahan harga maka akan timbul kekuatan-kekuatan ekonomu yang akan mengembalikan
harga pada tingkat equilibrium tersebut.
Secara
Matematis
Persamaan fungsi demand = Qd= 400-0,5 P sedang fungsi penawaran QS = 100 + P.
ditanya berapa Q dan P keseimbangan Pasar.
BERHE
NTI
MULAI
TERUS
MAJU
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400-0,5 = 100 + P
1,5 = 300
P=200
Q=300
Perubahan
permintaan &
penawaran
mengubah
harga &
kuantitas pasar
1
2
3
Harga pasar berubah jika penawaran
bertambah sedang permintaan tetap
Harga pasar berubah jika terjadi
perubahan permintaan meningkat
sedang penawaran tetap
Perubahan keseimbangan jika terjadi
perubahan permintaan meningkat
sedang penawaran turun.
Teori Penyesuaian Harga
Harga & kuantitas untuk
berbagai barang berubah
secara siklis dalam jangka
panjang
Kebijakan Ceiling price
Kebijakan tujuan
melindungi konsumen
agar mendapatkan
harga yang wajar
Kebijakan Floor Price
Kebijakan yang diatas
harga pasar
Harga Eceran BBM, Gabah
kering gilih GBG
Aplikasi Praktis Keseimbangan
Pasar
Harga tiket pesawat dan bus
Surplus
Produsen &
Konsumen
Adalah ukuran keuntungan yang diperoleh
produsen karena mereka beroprasi pada suatu
pasar komiditi. keuntungan tersebut diperoleh
karena harga yang melebihi dipasar terbentuk
harga yang mau ditawarkan pada tingkat
pejualan tertentu.
Pengalihan Beban
Pajak (Shifting
tax)
• Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil
penurunan volume penjualan dan semakin besar kenaikan
harga yang diakibatkan oleh adanya pajak.
• Semakin tidak elastis kurva enawaran, semakin kecil perubahan
volume transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen.
• Semaki tidak elastis urva demand, semakin besar proporsi
beban pajak yang ditanggung konsumen.
• Semakin tidak elastis kurva demand dan kurva supply semaki
besar pendapatan pemerintsh
Barang potensial adlah
peralatan makan
(piring,gelas,sendok,,gar
pu) terbuat dari emas.
Kasus penetapan harga barang
bebas dan baran potensial
Ada
pertanyaan?
Kirimkan kepada kami! Semoga Anda
mempelajari sesuatu yang baru.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB III
TEORI ELASTISITAS
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Para Pemain
Wandira Regita P C
1222200117
ANNISA RAHMA Q
1222200132
Baity Nur Fadila
1222200147
Elastisitas Permintaan
Ayo kita mulai.
Elastisitas suatu permintaan suatu barang ada 5 macam yaitu :
Elastis
Jika koefisien
elastisitas > 1
maka
elastisitasnya
disebut elastis
Perfect Elastic
Jika koefisien
elastisitas tak
terhingga
(∞)maka
elastisitasnya
disebut perfect
elastic (sangat
elastis).
Unitary Elastic
Jika koefisien
elastisitas = 1
maka
elastisitasnya
inelastis
Jika koefisien
elastisitas< 1
maka
elastisitasnya
Perfect Inelastic
Jika koefisien
elastisitas = 0
maka
elastisitasnya
PENGERTIAN
Arc elasticity ini mengukur respons
(kepekaan) perubahan jumlah barang yang
diminta karena adanya perubahan harga.
RUMUS
Cara Mengukur
Tingkat Elastisitas
Arc Elasticity (Elastisitas
Busur)
Cara Mengukur Tingkat
Elastisitas
Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan adanya
kecilnya perubahan harga sehingga seakan-
akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu
titik yang terdapat pada kurva permintaan atau
penawaran.
Menghitung Tingkat Elastisitas
dengan Mempergunakan
Pendekatan Persamaan Fungsi
Mengamati Hubungan
Elastisitas dengan Total
Revenue (Total Penerimaan)
Terlihat tabel diatas, jika harga dinaikkan
berakibatnya TR-nya turun maka sifat
elastisitas permintaannya adalah elastis.
Karena menghasilkan koefisien elastisitas >1
Jika nilai MR = 0, koefisien
elastisitas = 1 dan permintaannya
unitary elastis
·Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas
> 1 dan permintaannya elastis.
·Jika nilai MR = negatif, koefisien
elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis.
Hubungan MR
Dengan
Elastisitas
Permintaan
1
2
3
4
5
Melihat Kecondongan Kurva
Permintaan
D1 sifat permintaannya disebut
perfect inelastis
D2 sifat permintaannya disebut
perfect elastis
D3 sifat permintaannya disebut
elastis
D4 sifat permintaannya disebut
unitary elastis
D5 sifat permintaannya disebut
inelastis
Bentuk Kurva
Elastisitas Sempurna
Bentuk Kurva Inelastis
Sempurna
Ayo kita mulai.
ELASTISITAS
PENAWARAN
Pengertian
Konsep elastisitas penawaran
persis dengan konsep elastisitas
permintaan. Rumus untuk
pengukuran koefisien juga sama
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan
yang timbul mengenai tanda koefisien elastisitas,
kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu
mengenai kurva yang miring ke bawah. Suatu
perubahan harga akan mengakibatkan perubahan
jumlah dalam arah yang sama bila kurva
penawaran miring kearah kanan atas jjadi x dan p
adalah positif keduannya atau negatif keduannya.
Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
Melihat Besarnya
Koefisien
Elastisitasnya
• Jika nilai Es tak terhingga (∞) maka
elastisitasnya disebut perfect elastic
(sangat elastis).
• Jika nilai Es > 1 maka elastisitasnya
disebut elastis.
• Jika nilai Es< 1 maka elastisitasnya
disebut inelastis.
• Jika nilaiEs = 1 maka elastisitasnya
disebut unitary elastic.
• Jika nilaiEs = 0 maka elastisitasnya
disebut perfect inelastic (inelastis
sempurna)
Melihat Kecondongan
Kurva Penawaran
• S1 sifat penawaran disebut
perfect inelastis
• S2 sifat penawaran disebut
inelastis
• S3 sifat penawaran disebut
unitary elastis
• S4 sifat penawaran disebut
elastis
• S5 sifat penawaran disebut
perfect elastis
Ayo kita mulai.
ELASTISITAS
PENDAPATAN (INCOME
ELASTICITY)
Pengertian
Elastisitas pendapatan adalah
elastisitas yang menunjukan
tingkat kepekaan dari perubahan
jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan.
Penjelasan Elastisitas Pendapatan
Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap
orang akan menambah/merngurangi pembelian barang bila
pendapatannya berubah.
Hal ini dapat dinyatakan : Jika Berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut :
Ada 2 kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu :
• Jika Ei>1; barang yang diminta adalah barang superior
• Jika 0<Ei<1; barang yang diminta adalah barang
kebutuhan pokok
Perubahan
Permintaan Barang
Lux Karena Adanya
Kenaikan Income
Perubahan
Permintaan Barang
Inferior Karena
Adanya Kenaikan
Income
Barang Luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah.
Barang Inferior adalah barang yang dibeli
dalam jumlah lebih sedikit atau dikuranngi
jika pendapatan konsumen bertambah
Jika koefesien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis
produk itu adalah barang lux, atau jika income konsumen
meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih besar
dari 20% makan produk X tersebut adalah produk luxury.
Hubungan
Elastisitas Income
Dan Jenis Produk
Elastisitas Silang (Cross
Elastisity)
Ayo kita mulai.
Pengertian
Elastisitas permintaan silang
mengukur sampai berapa jauh
berbagai barang berhubungan
satu sama lain.
Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas
silang barang X terhadap barang Y sama
dengan persentasi perubahan barang X
yang dibeli dibagi dengan persentasi p
harga barang Y.
Rumus Cross Elastisity
Apakah teknologi 5G memiliki risiko?
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini
memiliki beberapa komplikasi.
Elastisitas yang tinggi menunjukkan hubungan yang erat atau barang dalam industri
yang sama, sedangkan elastisitas yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang
atau barang dan industri yang berlainan.
ELASTIS SILANG POSITIF
Bila barang tersebut merupakan subsitusi satu
sama lain, elastisitas silang antara barang-
barang tersebut adalah positif.
Contohnya teh dan kopi, kenaikan teh dan kopi
meningkatkan pembelian teh atau penurunan
harga kopi akan menurunkan pembelian teh.
ELASTISITAS SILANG NEGATIF
Barang-barang yang saling melengkapi
(komplemneter) mempunyai elastisitas yang
negatif.
Penjelasan
Elastisitas Silang
Identifikasi hubungan kedua
barang komplementer atau
substitusi bisa juga di lihat
dari besarnya koefisien
elastisitas silangnya.
Contohnya yaitu baju dan dasi, barang yang saling
melengkapi. Penurunan harga baju menikkan
konsumsI baju, dan juga onsumsi dari perubahan
harga baju juga disertai dengan perubahan
konsumsi dasi dalam arah berlawanan.
Elastisitas
Silang Barang
Komplomenter
• Kopi dan gula adalah barang
komplemen karena harga gula
turun , selain berakibat naiknya
jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang
diminta kopi bertambah
walaupun harga kopi tidak
berubah.
Elastisitas
Barang
Subsitusi
• Karena harga teh turun, selain
berakibat naiknya jumlah yang
diminta juga mengakibatkan
jumlah yang diminta kopi
berkurang walaupun harga kopi
tidak berubah.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB IV
PERILAKU KONSUMEN
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Kelompok 3
Wandira Regita P C
Annisa Rahma Q
Baity Nur Fadila
1222200117
1222200132
1222200147
KONSEP
BERKAITAN
DENGAN
PERILAKU
KONSUMEN permintaan timbul karena konsumen
memerlukan manfaat dan barang yang diminta.
Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas
(utility).
Kebutuhan Pokok
Nilai Barang
Kebutuhan Sekunder
makanan, pakaian,
perumahan, kesehatan
meja,buku,tas,kulkas.
kebuthan dibedakan
menjadi 2 yaitu :
kesanggupan suatu barang dan
jasa untuk memenuhi keperluan
manusia.
Nilai Barang Dibedakan
menjadi
yang diberikan oleh seseorang
kepada suatu barng yang tertentu
untuk memuaskan kebutuhannya.
NILAI PENGGUNAAN
OBJEKTIF
NILAI PENGGUNAAN
SUBJEKTIF
Nilai Pertukaran
kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk
ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
NILAI PERTUKARAN OBJEKTIF
yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan
jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap
dirinya.
NILAI PERTUKARAN SUBJEKTIF
"JIKA PEMUASAN
KEBUTUHAN DIJALANKAN
TERUS-MENERUS, MAKA
KENIKMATANNYA AKAN
TERUS-MENERUS
BERKURANG, SAMPAI
AKHIRNYA DATANG
KEKENYANGAN
(KEJENUHAN)"
H U K U M G O S S E N I
"TIAP-TIAP MANUSIA AKAN
BERUSAHA MEMENUHI
BERBAGAI KEBUTUHANNYA
SUPAYA SEMUA
KEBUTUHANNYA TERSEBUT
DIPUASKAN DENGAN
SEIMBANG. BERDASARKAN
PENDAPATAN GOSSEN INI
TIMBULKAN BERBAGAI TEORI
GUNA DA KEPUASAN
(MARGINAL UTILITY)"
H U K U M G O S S E N I I
PENDEKATAN
TRADISIONAL
UNTUK
MENGUNGKAP
KAN
PERILAKU
KONSUMEN
tujuan teori ekonomi mikro adalah usaha untuk
menjelaskan perilaku konsumen di pasar
barang. Secara tradisional perilaku konsumen
dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep
utilitas (daya guna).
Dalam kerangka pendekatan tradisional ini
dikenal sekelompok orang yang menganggap
bahwa utilitas dapat dukur secara absolut
dengan menggunakan unit pengukuran yang
disebut dengan "util"
Rumus
daya guna
konsumen lain
U=f(X1;X2;....Xn)
banyak barang yg
dikonsumsikan
konsumen
Berbagai pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu cara pendekatan tradisional dan cara
pendekatan modern.
Teori Daya Guna
kardinal (Cardinal
Utility)
• untuk menjelaskan menggunakan
pendekatan marginal utility dan
total utility
Teori Daya
Guna Ordinal
(Ordinal Utility)
• Untuk menggunakan
pendeatan indifference curve
(kurva indiferen)
Pendekatan Tradisional
2 Pendekatan untuk
menjelaskan perilaku
konsumen
menjelaskan dalam buku
Ordinal
Approach
Cardinal
Approach
CARDINAL
APPROACH
seseorang yang mampu membuat order/ urutan-
urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan
berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya.
Utility seseorang mengonsumsi barang dan jasa
tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik,
tetapi bisa diungkapkan. Untuk setiap unit yang
dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya.
Nilai guna total
(total utility/TU)
• Nilai guna total berkenaan
dengan jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dan
mengonsumsi sejumlah
komoditas tertentu.
Nilai guna
marginal (marginal
utility/MU)
• Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan atau pengurangan
penggunaan satu unit komoditas
tertentu.
Guna Batas
(Marginal Utility)
• Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang
diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki
oleh tersebut. Menurut Hukum Gossen maka
semakin banyak jumlah barang yang sejenis
yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir semakin
kecil. Untuk memudahkan pengertian guna
batas ini, Gossen memberikan contoh sebagai
berikut: seorang petani yang berdiam di tempat
yang sangat terpencil mendapat lima karung
dari hasil tanaman padinya.
Guna Total (Total
Utility)
• Guna total (total utility) ialah tingkat
kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumen berbagai jumlah barang.
Guna total ini akan semakin besar jika
barang yang dikonsumsi semakin banyak .
K
O
N
S
E
P
ASUMSI
(ANGGAPAN)
DALAM TEORI
CARDINAL
• Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan
ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang / jasa dapat dihitung secara
numerik.
Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi
sejumlah barang tertentu.
Utility Seseorang Bisa Diukur Dengan Uang
Berlakunya Hukum
Gossen (Law of
Diminishing Marginal
Utility)
Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas
yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang
dikonsumsi.
Secara grafis, hubungan antara jumlah barang yang
dikonsumsikan dengan daya guna total dan laju pertambahan
daya guna dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sumbu
absis adalah untuk skala kuantitas barang X. Sumbu ordinat
merupakan skala untuk daya guna. Kurva U (X) menggambarkan
hubungan antara besarnya daya guna dengan banyaknya barang
yang dikonsumsi.
Jadi asumsi ini diperlukan untuk menggambarkan perilaku
konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna akan
bertambah terus tanpa batas, yang berarti konsumen tidak
pernah merasa puas sehingga berusaha terus menambah
tingkat konsumsinya.
Konsumen Bersifat
Rasional
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat
dipahami menurut logika umum. Setiap konsumen dianggap
mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum. Perilaku
konsumen dalam membelanjakan uangnya harus dapat
dimengerti apabila selalu diarahkan kepada pencapaian daya
guna maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa
manusia pada hakikatnya adalah homo economicus.
KRITIK PADA
PENDEKATAN
CARDINAL
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin
memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari
suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut
harus mempunyai nilai yang tetap. Hal ini disebabkan oleh
semakin banyak uang yang dimilikinya semakin rendah
penilaiannya terhadap uang. Dengan singkat dapat dikatakan
bahwa uang harus mempunyai nilai subjektif yang tetap.
Asumsi Utility bisa Diukur adalah
pemikiran yang keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi
rendahnya nilai suatu barang tergantung
dari subjek yang memberikan penilaian.
Jadi suatu barang baru mempunyai arti
bagi seseorang konsumen apabila barang
tersebut mempunyai daya guna baginya.
Marginal utility dari uang
tidaklah konstan
UNTUK MENCARI MARGINAL UTILITY DIPERGUNAKAN
PERHITUNGAN SEBAGAI BERIKUT:
TU (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada tambahan) =
Mux atau (TUx+1) – (TUx) = (MUx)
Bagi konsumen yang rasional akan selalu
berusaha memaksimalkan guna barang dan jasa
yang didapat dari pengeluaran pendapatannya.
Untuk ini ia perlu mempertimbangkan barang apa
yang akan dibelinya dan berapa jumlah yang akan
dibelinya.
MAKSIMALISASI
GUNA
Guna batas ini adalah
tambahan guna pada guna
total karena ada tambahan
satu unit barang lagi yang
dikonsumsi.
Contoh
BAGAIMANA APABILA KONSUMEN
MENGHADAPI DUA JENIS BARANG
YANG MARGINAL UTILITY-NYA
BERBEDA DAN HARGANYA PUN
BERBEDA? MISALKAN KONSUMEN
MEMERLUKAN BARANG X DAN Y,
HARGA BARANG X $ 1, PER UNIT DAN
BARANG Y $ 2 PER UNIT SEDANGKAN
GUNA BATAS KEDUA BARANG
TERSEBUT SEPERTI TABEL DIBAWAH
INI:
Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan formula
berikut ini :
Mux MUy
Px = Py
Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y
Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y
Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y
Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y
Dari Tabel slide disamping untuk
memenuhi persyaratan pertama ada 4
kombinasi, yaitu:
CARA MEMPERGUNAKAN
PERSAMAAN FUNGSI
1, Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya
harga salah satu barang tersebut konsumen akan
mengalikan barang yang dibelinya kepada barang
pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan
kenaikan harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan
pendapatan rill konsumen tersebut akan
berkurang.
7
PERUBAHAN
KOMBINASI
BARANG YANG
DIBELI
KONSUMEN
INDIFFERENC
E CURVE
APPROACH
Property Indiference Curve
A D A T I G A K E L E M A H A N P A D A T H E
C A R D I N A L I S T A P P R O A C H , Y A I T U :
1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini
adalah asumsi yang keliru (doubtful).
2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan
adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat
maka marginal utility dari uang akan berubah. Orang
memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinasi
yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli. Dengan
kombinasi yang baru ini konsumen akan merasakan tingkat
kepuasannya bertambah. .
3.Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya
bersifat psikologis saja.
Asumsi dalam
Pendekatan
Indiference
Curve
• Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
• Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant
marginal of money).
• Utility dinyatakan secara ordinal.
• Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama
semakin berkurang (diminishing marginal utility).
• The total utility dari konsumen tergantung dari
beberapa komoditi.
• Consistency and transitity of choice.
Kurva IC Menunjukkan
Berlakunya Hukum
Diminishing Marginal Rate
of Substituti Berubahnya kombinasi dari A - B menunjukkan jika
konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka
ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah
tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of
Substitution.
Dari gambar berikut menunjukkan konsumen mengonsumsi
kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility)
yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak
pada satu IC yang sama.
Garis yang menghubungkan titik
kombinasi dari dua jenis barang yang
dapat dicapai oleh konsumen. Garis ini
disebut garis anggaran (budget line).
BPx. (X) + Py. Y
Kendala
Anggaran (Budget
Contraint) B = Anggaran
Px = Tingkat
Harga X
Py = Tingkat
Harga Y
Keseimbangan
Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen
antara curve indifference dengan kurva anggaran
(budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat
sama dengan apa yang diperbuat.
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah
uang yang ada konsumen mampu mendapatkan
kombinasi barang terbanyak.
Sifat-Sifat
INDIFFERENCE CURVE
• Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu
jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah
barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila
barang Y yang ditambah maka.barang X yang akan
dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin
berkurang. v
• Cembung terhadap titik O atau origin.
• Dua IC tidak akan saling berpotongan.
Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC,
Kurva IC yang Semakin Jauh dari
Titik Origin, Utilitasnya Semakin
Besar
• Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat
utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini hisa juga
dikatakan semakin jauh dari titik O
menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih
tinggi.
Pada Dua IC Tidak
Saling Berpotongan
• kombinasi-di titik B sama dengan kombinasi yang ada di
titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B
tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak
terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC
tidak mungkin saling berpotongan.
Perubahan Utilitas Konsumen
BERUBAHNYA SALAH SATU
DARI HARGA BARANG
Jika harga barang X naik, maka
garis anggaran (budget line) dan
indifference curve-nya bergeser ke
kiri. Jika harga barang X turun
maka garis anggaran (budget line)
dan indifference curve akan
bergeser ke kanan.
BERUBAHNYA PENDAPATAN
KONSUMEN
Meningkatnya pendapatan
konsumen menyebabkan preference
konsumen terhadap barang X dan Y
berubah, tidak lagi terletak pada titik
E2. Fenomena ini digambarkan
garis anggaran (budget line) dan
indifference curve akan bergeser kiri
dan sejajar.
PERUBAHAN HARGA PADA
BARANG NORMAL DAN
INFERIOR
Konsumen akan membeli barang
dengan jumlah yang lebih banyak jika
harga barang itu turun. perubahan ini
yang disebut dengan efek substitusi
(substitution effect) . Efek substitusi
dari gambar di atas diperlihatkan
berubahnya kombinasi barang X dan Y
yang dikonsumsi konsumen dari titik
E1 ke E3 atau sebesar X1-X2.
Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen
(keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu
barang pada satu kendala tertentu). Bila titik-titik
keseimbangan A,B, C pada kurva BL dihubungkan
menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan
Price Consumption Curve (FCC), yaitu garis yang
menunjukkan keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap.
DERIVASI KURVA
PERMINTAAN DARI
KURVA PCC
Dalam kurva engel, sebagai sumbu vertikal adalah
pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah
kuantitas. Jadi ICC atau Kurva Engel menunjukkan
karakteristik suatu barang terhadap perubahan
pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat diklasifikasikan
sebagai barang normal, inferior, dan giffe
penggambaran kurva
angel dari kurva ICC
Bentuk Indifference Curve
B E NT U K K U RV A I ND I FE R E NC E CU RV E A D A L A H
NO N L I N I E R TU RU N D A RI KI RI A T A S K E KA N A N
B AWA H D A N CE MB UNG TE RH AD AP NO L .
B E NT U K I N I M E NGG A MB A R K A N H U KU M
D I MI NI SH I NG MA RGI NA L U TI LI TY .
Kurva Indiference yang Linier Menunjukkan Adanya
Substitusi Sempurna
Barang X dan Y mempunyai substitusi
yang sempurna. Pengurangan barang y
sebesar AC sama besarnya dengan
penambahan X sebesar CB
Bentuk Indifference Curve
kurva indifference curve yang berupa huruf L menunjukkan barang
komplemen.
Barang Y ditambah atau dikurangi tidak
bisa digantikan dengan barang X
• Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk
individu tidaklah mudah.
• Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan
adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis
terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang
membuat konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang X.
• IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis
effect advertising, past behavior of stock.
Kritik Pendekatan Indifference
Curve Kritik
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB V
PERILAKU PRODUSEN
PENGERTIAN
PRODUKSI &
PERILAKU PRODUSEN
TRANSFORMASI ATAU
PENGUBAHAN FAKTOR PRODUKSI
MENJADI BARANG PRODUKSI ATAU
SUATU PROSES DIMANA MASUKAN
(INPUT) DIUBAH MENJADI OUTPUT
PRODUKSI
PERILAKU PRODUSEN
SEBAGAI SUATU TINDAKAN
SEORANG PRODUSEN UNTUK
MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
YANG SEMAKSIMUM MUNGKIN
DRENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA INPUT YANG
DIMILIKINYA
KONSEP
JANGKA
WAKTU
DALAM
PROSES
PRODUKSI
ANALISIS PROSES
MEMILIKI JANGKA WAKTU
JANGKA PENDEK
JANGKA PANJANG
"Jangka Pendek" dan "Jangka
Panjang"
Jangka Pendek adalah jangka
waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak
dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang
digunakan. Hanya 1 input
bervariabel.
Jangka Panjang adalah keadaan
proses produksi dimana semua
faktor produksi bersifat variabel,
artinya jumlah fapat diubah-ubah
FUNGSI PRODUKSI
Hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi berhubungan
dengan hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan
output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan
harga.
FUNGSI PRODUKSI SECARA SISTEMATIS
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
FUNGSI
PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan mengubah input
menjadi output
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam
teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP
(average product), dan MP (marginal product). Di mana TP adalah
total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor).
AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja.
MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu
tenaga kerja (labor).
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law
of Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan
faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan diumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor
produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang
semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. Hal ini terjadi
karena adanya Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah
terjadi sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai
labor ke-4, Law of Diminishing Return mulai
bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of
Diminishing Marginal Physical Product.
Jika kita lihat di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah
faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses
produksi dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang
dihasilkan (Q). Dengan tambahan tenaga kerja yang terus
menerus, mula-mula jumlah produksi meningkat dan biasanya
dengan tambahan yang semakin besar, kemudian dengan
tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah produksi total juga
meningkat tetapi dengan tambahan produksi yang semakin
kecil. Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan
tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah
tenaga kerja tertentu, produksi total akan mencapai maksimum:
yang berarti pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru
akan menurunkan jumlah produksi total TP).
Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP).
Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi
dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva
produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat
kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP
memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan
nol.
Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal
(MP). Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP)
lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-
rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi
rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata
(AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan
dengan kurva produksi marjinal (MP).
KESIMPULAN DARI HUBUNGAN MP DAN AP ADALAH:
• jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
• Jika AP maximum maka MPP = AP.
• Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
Hubungan
antara TP, AP,
dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat
penting untuk dipahami karena posisinya
sangat menentukan kegiatan produsen dalam
melakukan kegiatan usahanya.
Tahapan dalam Fungsi
Produksi
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna
untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Fungsi produksi Itu dalam tiga
tingkatan atau tahap, yaitu tahap I tahap II, dan tahap III. Tahap I ditandai dari produksi awal
hingga AP yang maximal. Tahap II dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama dengan 0 (nol).
Tahap III ditandai dari TP yang mulai menurun.
TAHAP I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik
maksimum produksi rata-rata (AP),
yaitu pada saat produksi marjinal
(MP) sama dengan produksi rata-
rata (AP). Jika labor ditambah, AP
bertambah. Bertambahnya AP ini
menunjukkan terjadinya efisiensi
labor. Pada stage (tahap) ini TP
juga bertambah. “
TAHAP II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP)
mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (TP) mencapai maksimal atau
pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP
masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih
terus bertambah. Masih meningkatnya TP
karena efisiensi tanah masih terus bertambah.
Dalam suatu proses produksi semakin banyak
labor yang dipakai menyebabkan tingkat
efisiensi dari labor semakin berkurang.
TAHAP III
AP dan TP pada tahap ini semakin
berkurang dan MP menjadi negatif
karena luas tanah tetap dan labor
ditambah terus sehingga terjadi
ketidakefisiensian tanah dan labor.
Akibatnya pada tahap ini produksi
total (TP) menurun terus.
Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap II disebut
sebagai tahap rasional. Karena tahap III itu produksi marjinal MP untuk semua faktor
produksi (masukan), yaitu untuk tenaga kerja maupun tanah, adalah positif. Seorang
produsen tidak akan berproduksi pada tahap III karena tahap ini memperoleh hasil
produksi lebih sedikit dan penggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak.
Artinya, produsen tersebut bertindak tidak efisien dalam pemanfaatan.faktor produksi
variabel.
Dalam suatu pasar yang bersifat kompetitif, seorang produsen tidak akan pernah berproduksi pada tahap I karena
dengan memperluas produksinya ia dapat mengurangi/menekan ongkos produksi per unit. Dengan tingkat harga
penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan berarti memperbesar keuntungan yang ia terima.
Jadi, efisiensi produksi yang maksimal akan terjadi pada tahap II.
Isoquant
PE NGE RTI A N K U RV A I SO QU A NT
Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Sumbu
horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga
kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor
capital. Titik-titik di sepanjang kurva itu
menunjukkan kombinasi sumber labor dan capital
yang menghasilkan 100 unit.
Jangka panjang adalah suatu proses
produksi di mana semua faktor produksi
dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua
faktor produksi bersifat variabel. Fungsi
produksi jangka panjang akan menggunakan
apa yang disebut dengan kurva isoquant
(isoproduct atau isoquant).
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indifference, yaitu:
• Cembung ke arah titik origin.
• Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
• Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan
jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
• Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
Sifat dari Kurva Isoquant
KETERANGAN
Bentuk kurva IQ turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Dikarenakan jika faktor produksi yang satu dikurangi maka
faktor produksi lainnya harus ditambah. Tingkat saling
menggantikannya ini tergantung dari technical substittability
dari satu faktor menggantikan faktor lainnya dalam proses
produksi. Misalkan, labor dapat menggantikan kapital dan
kapital dapat menggantikan labor. Oleh karena itu,
diperlihatkan bentuk kurva IQ yang nonlinier dan di kedua
ujungnya ada titik belok ke atas. Kurva IQ berbentuk cembung
terhadap titik nol menggambarkan tingkat marjinal penggantian
teknis yang semakin menurun. Menurunnya tingkat penggantian
ini menggambarkan tenaga kerja yang menggunakan suatu
faktor produksi yang semakin banyak semakin terampil.
Untuk memproduksi sebanyak 100 unit bisa
menggunakan berbagai kombinasi kapital dan labor.
Bisa dengan kombinasi A, B, C, atau D. Kombinasi B
menggunakan kapital sebanyak OK1 dan labor
sebanyak OL1 atau dengan kombinasi C yang
menggunakan kapital sebanyak OK2 dan labor
sebanyak OL2.
Perhatikan dari kombinasi B beralih ke kombinasi C.
Kapital dikurangi tetapi konsekuensinya jumlah labor
harus ditambah. Demikian sebaliknya dari kombinasi C
ke kombinasi 8, jika menambah kapital maka
konsekuensinya jumlah labor harus ditambah.
Titik A adalah titik minimum /abor yang harus ada guna
memproduksi 100 unit. Sedang titik D adalah titik minimum
kapital yang harus ada guna memproduksi 100 unit.
Kurva IQ tidak saling memotong sehingga tidak perlu
lagi dibicarakan. Apabila dua isoquant berpotongan
maka titik potong itu berarti ada dua jumlah produk
yang berbeda dapat dihasilkan dengan kombinasi
faktor produksi yang sama.
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya
menghasilkan rasio K dan L-nya:
• K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif.
• K1/LI1 < K2/12 proses produksinya labor intensif.
MRTS (Marginal Rate Technical of
Substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi
oleh tambahan faktor Y Sehingga tingkat output tidak
berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant
pada titik khusus.
Bentuk
Isoquant
Lain
BENTUK ISOQUANT YANG LINIER
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi
input kapital dan labor adalah sempurna. Substitusi kapital dan labor
secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi. Dalam
suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan labor saja atau
kapital saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada
minimal labor.
BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT KAPITAL
Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak
adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya
terjadi pada kebutuhan minimum saja. Sebagai contoh, disuatu perusahan
menggunakan peralatan yang modern, dibutuhkan sedikit operator mesin
saja. Demikian sebaliknya, pada usaha aa kerajinan yang membutuhkan
peralatan minimal saja.
PENGERTIAN
Iso-biaya (Isocost) adalah:
“Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik
yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau
faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan
sejumlah anggaran tertentu.Kurva yang
memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-
sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan
harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan
dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan
oleh perusahaan itu."
Gambar Kurva
Isocost
Slope kurva Isocost adalah
=M/Pk : M/PI=M/Pk x PI/M -=PI/Pk
Sedang Fungsi TC = PI L + Pk K
Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga
labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana
yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk
unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI
unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang
disebut dengan “garis Isocost”.
Perubahan Isocost
Harga faktor produski labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
Harga faktor produksi kapital turun atau naik
sedang lainnya tetap.
Jumlah modal (dana) berubah berkurang
atau bertambah.
Kurva Iso Cost dapat berubah
disebabkan:
Kurva Isocost Berubah Jika Harga
Faktor Produski Labor Turun atau
Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga labor bertambah murah maka
kurva isocost bergesar ke kanan dari KL2
menjadi KL3. Dan jika harga labor bertambah
mahal maka kurva Isocost bergesar ke kiri
dari KL2 menjadi KL3.
PERUBAHAN ISOCOST
Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor
Produksi Kapital Turun atau Naik sedang
Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost
bergesar ke atas dari K2L menjadi K3L. Dan jika harga
kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke
bawah dari K2L menjadi K3L.
Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana)
Berubah Berkurang atau Bertambah
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke
atas dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal
maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1.
PERUBAHAN ISOCOST
EKUILIBRIUM
PRODUSEN
Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang
di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada
dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksi. Maka pada titik singgung antara
garis isocost dan isoquant inilah merupakan titik terbaik bagi produsen
atau titik yang memberikan tingkat produksi, yang memberikan
keuntungan yang paling besar dengan biaya yang paling kecil. Titik ini
juga disebut titik kesimbangan produsen atau “Equilibrium Producen”
Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang optimum apabila
perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu dapat
menghasilkan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan
menghasilkan dengan kombinasi faktor produksi yang paling rendah
biayanya (least cost combination). Keadaan dan jumlah produksi yang
optimum itu digambarkan pada gambar 5.5.
JALUR EKSPANSI
(Expansion path)
Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-
titik Least Cost Combination (LCC) diberbagai isoquant. Least cost combination
adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan
sejumlah produk terntentu. Kalau kemudian katakanlah terjadi peningkatan
dalam jumlah anggaran perusahaan, sedangkan harga faktor produksi dan
labor tetap, maka ini berarti bahwa perusahaan akan mampu meningkatkan
jumlah faktor produksi yang digunakannya dan akan mampu pula
meningkatkan jumlah produksi barang X yang dihasilkannya.
Bentuk Fungsi
BENTUK FUNGSI LINIER BENTUK FUNGSI QUADRATIK BENTUK FUNGSI CUBIC
HASIL DARI
PENGEMBANGAN
SKALA USAHA
(RETURN TO SCALE)
Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah
kapital dan Q adalah output maka:
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1)
b > a; (2) b = a; dan b < a
Increasing Return
To Scale
Dari gambar diatas jika input dtingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit
Cosntant Return
To Scale
Dari gambar diatas jika input ditingkatkan dua kali lipat
output meningkat menjadi 200 unit.
Decreasing Return
to Scale
Dari gambar diatas jika input ditingkatkan dua kali lipat
output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat
kurang dari 200 unit.
MEMILIH KOMBINASI
INPUT YANG EFISIEN
(RIDGE LINE)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan
membentuk satu peta isoquant dimana antara
isoquant yang satu dengan isoquant yang lain
tidak saling berpotongan. Dengan
mempertimbangkan peta isoquant pada gambar
dibawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi
faktor produksi yang akan menghasilkan suatu
tingkat output tertentu.
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi
produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa
tingkat isoquant.
Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan daerah yang
tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge-
line atas dan ridge-line bawah.
KOMBINASI ONGKOS
TERKECIL (LEAST COST
COMBINATION)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Perbedaan gambar 5.7 dan
5.8 adalah kalau gambar 5.7 ridge-line hanya menunjukkan
berbagai kombinasi faktor produksi mana yang efisien.
Sedangkan gambar 5.8 menunjukkan kombinasi faktor
produksi tertentu yang memberikan ongkos terkecil.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB VIII
PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
KELOMPOK 3
WANDIRA REGITA P.C
1222200147
ANNISA RAHMA Q
1222200132
BAITY NUR FADILA
1222200147
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
PENGERTIAN PASAR
PENGERTIAN PASAR DALAM TEORI EKONOMI BERBEDA
DENGAN PENGERTIAN FISIK. PENGERTIAN PASAR SECARA
FISIK ADALAH SUATU TEMPAT BERKUMPULNYA PARA
PENJUAL. SEDANGKAN PENGERTIAN PASAR DALAM TEORI
EKONOMI ADALAH TEMPAT BERTEMUNYA PEMBELI DAN
PENJUAL YANG BERSEPAKAT MENGENAI HARGA DAN JUMLAH
YANG DIPERJUALBELIKAN, DENGAN KATA LAIN TERJADINYA
TRANSAKSI JUAL BELI SUATU BARANG.
PARA AHLI EKONOMI MENGGOLONGKAN PASAR SECARA TEORI
EKONOMI MIKRO MENJADI EMPAT GOLONGAN BESAR, YAITU :
• PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
• PASAR MONOPOLI
• PASAR OLIGOPOLI
CIRI –CIRI
PASAR
PERSAINGAN
1
CIRI –CIRI
PASAR
PERSAINGAN
2
PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ADALAH SUATU
PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL DAN
PEMBELI. BERAPA PUN JUMLAH BARANG YANG
DIPERJUALBELIKAN DI PASAR, HARGA AKAN
TETAP.OLEH KARENA ITU, HARGA PASAR
DIGAMBARKAN OLEH GARIS LURUS YANG SEJAJAR
DENGAN SUMBU HORIZONTAL, YAITU SUMBU
JUMLAH BARANG. DENGAN DEMIKIAN, MASING-
MASING PENJUAL DI PASAR ADALAH SEBAGAI
PENGIKUT HARGA PASAR ATAU DISEBUT PRICE
TAKER.
CIRI-CIRI
PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
PASAR PERSAINGAN MURNI MEMILIKI
CIRI SEBAGAI BERIKUT:
• JUMLAH PENJUAL DAN PEMBELI
SANGAT BANYAK
• BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN
HOMOGEN/IDENTIK
• PENJUAL BISA KELUAR MASUK DI
PASAR DENGAN MUDAH.
• INFORMASI TERHADAP PASAR
SEMPURNA
JUMLAH PEMBELI DAN PENJUAL BARANG SANGAT BANYAK SEHINGGA MASING-
MASING PEMBELI MAUPUN PENJUAL TIDAK DAPAT MEMENGARUHI PASAR. PENJUAL
DAN PEMBELI SANGAT BANYAK ARTINYA LEBIH DARI SATU ORANG MUNGKIN SERIBU
ORANG ATAU LEBIH, ASAL MASING-MASING PENJUAL DAN PEMBELI TIDAK DAPAT
MEMENGARUHI HARGA PASAR TERJADI DI PASAR.
JUMLAH PENJUAL
DAN PEMBELI
SANGAT BANYAK
JENIS BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR ADALAH HOMOGEN ATAU
SATU JENIS (IDENTIK). BARANG HOMOGEN ARTINYA SEMUA JENIS BARANG
YANG DITAWARKAN SEMUA PENJUAL SAMA. JADI PRODUKSI SATU PENJUAL
MERUPAKAN SUBSTITUSI YANG SEMPURNA DENGAN HASIL PRODUKSI
PENJUAL YANG LAIN. JADI PEMBELI MEMBELI BARANG DARI PENJUAL SATU
DENGAN LAINNYA AKAN MENDAPATKAN BARANG YANG SAMA.
BARANG YANG
DIPERJUALBELIKAN
HOMOGEN/IDENTIK
PEMBELI MAUPUN PENJUAL BEBAS KELUAR DAN MASUK KE PASAR. KONSUMEN
DENGAN BEBAS MEMILIH DALAM PEMBELIAN BARANG TERSEBUT DI PASAR.
PENJUAL MUDAH KELUAR MASUK PASAR ARTINYA BAIK PENJUAL YANG BARU
MAUPUN YANG LAMA BEBAS UNTUK MASUK ATAU MENINGGALKAN PASAR. ARTINYA
PENJUAL BISA MEMULAI MENGUSAHAKAN PRODUKSI ATAU BERJUALAN TANPA ADA
HAMBATAN.
PENJUAL BISA KELUAR
MASUK DI PASAR
DENGAN MUDAH
TERDAPAT INFORMASI YANG SEMPURNA, ARTINYA JIKA ADA
KONSUMEN/PRODUSEN MENGETAHUI HARGA YANG LEBIH
MURAH MAKA KONSUMEN/PRODUSEN YANG LAIN JUGA
SEGERA MENGETAHUINYA. ARTINYA APABILA SALAH SATU
PRODUSEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BARU, MAKA
DENGAN MUDAH PRODUSEN YANG LAIN MENGIKUTINYA.
Kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva
permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal.
INFORMASI
TERHADAP PASAR
SEMPURNA
KITA PERHATIKAN TABEL DI ATAS, PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN SEMPURNA PRODUSEN TIDAK DAPAT
MEMENGARUHI HARGA BARANG PER SATUAN, MAKA KURVA
PENERIMAAN TOTAL AKAN BERSIFAT LINIER, BERBENTUK GARIS
LURUS, MULAI DARI TITIK ASAL (0) KARENA HARGA ADALAH
KONSTAN MAKA BESARNYA P, AR, DAN MR MEMPUNYAI NILAI
YANG SAMA SEHINGGA KURVANYA BERIMPIT MENJADI SATU.
JIKA DIGAMBARKAN KE TIGA KURVA TERSEBUT SEAKAN-AKAN
HANYA SATU KURVA.
PENENTUAN JUMLAH
PRODUKSI DAN
HARGA
AGAR PERUSAHAAN MENDAPATKAN LABA MAKSIMAL ATAU RUGI
MINIMAL, HARGA DARI JUMLAH PRODUK YANG DIPERJUALBELIKAN
DITETAPKAN DENGAN KAIDAH MC=MR. KAIDAH MENETAPKAN HARGA
DAN JUMLAH PRODUK DENGAN MR=MC DENGAN SYARAT PASAR UNTUK
MEMPEROLEH NILAI MC DAN MR BERSIFAT CENTAINTY (BISA
DIPERHITUNGKAN). SECARA KAIDAH MC=MR DIKARENAKAN MR ADALAH
TURUNAN PERTAMA DARI FUNGSI TR DAN MC ADALAH TURUNAN
PERTAMA DARI FUNGSI TC. SECARA MATEMATIS NILAI TURUNAN
PERTAMA DARI SUATU FUNGSI AKAN MENGHASILKAN NILAI TERTINGGI.
PENENTUAN
HARGA DALAM
PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA YANG
MEMPEROLEH
LABA
TERLIHAT HARGA YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN
HARGA SEBESAR OP1 BESAR TR ADALAH OP1KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TC ADALAH
OP2LQ1 DAN TOTAL LABA (TR - TC) ADALAH SEBESAR P1P2LK. BESARNYA AC SEBESAR
OP2 DAN LABA PER UNIT P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan
Q = OQ1
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA YANG
MEMPEROLEH KERUGIAN
YANG MINIMUM
HARGA YANG MENJAMIN RUGI MINIMUM ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN HARGA SEBESAR OP1
BESAR TC ADALAH OP2KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TR ADALAH OP1LQ1. TOTAL RUGI (TR - TC)
ADALAH SEBESAR P1P2KL. BESARNYA AC SEBESAR OP2 DAN RUGI PER UNIT P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1
PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA YANG MEMPEROLEH NORMAL PROFIT
(BREAK EVEN INCOME)
HARGA YANG MENJAMIN LABA NORMAL ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN HARGA
SEBESAR OP1 BESARNYA TC ADALAH OP1KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TR
ADALAH OP1KQ1. TERLIHAT BESARNYA AC YANG PALING RENDAH. KONDISI
SEPERTI INI TIDAK BISA DIALAMI OLEH PERUSAHAAN YANG BERADA PADA
PERSAINGAN YANG LAIN.
Harga dan jumlah yang diproduksi menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q =
OQ1
PERIODE JANGKA PENDEK YANG DIALAMI
PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila
terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan
produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah
perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki persaingan sempurna yaitu :
• mendapat laba super normal
• mendapat laba normal
• menderita kerugian
KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA DALAM PERIODE JANGKA PENDEK
PERIODE JANGKA PANJANG YANG DIALAMI
PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih
ada kesempatan untu memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi
kenaikan permintaan barang.
KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA DALAM PERIODE JANGKA PANJANG
KEBURUKANNYA KEBAIKANNYA
tidak ada inovasi dan membatasi pilihan
konsumen. produk yang diperjualbelikan
identik dan perusahaan harus berkerja
yang paln efesien agar tidak mengalami
kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi.
Adanya alokasi sumber daya yang efesien
dan adanya kebebasan bertindak.
persaingan pada perusahaan yang berada
dalam persaingan sempurna sangat ketat.
oleh karena itu, agar tidak mengalami
kerugian perusahaan harus berkerja
seefisien mungkin.
KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN YANG
BERADA DALAM PASAR PERSAIANGAN SEMPURNA
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB IX
PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
WANDIRA REGITA P.C
1222200147
ANNISA RAHMA Q
1222200132
BAITY NUR FADILA
1222200147
kelompok 3
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
ØPASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK ADALAH
PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL DAN
MASING-MASING PENJUAL DAPAT MEMENGARUHI
HARGA DENGAN JALAN DEFERENSIASI PRODUK.
ØDEFERENSIASI PRODUK ADALAH MEMBEDAKAN
DUA BARANG YANG SEBENARNYA SAMA
SEHINGGA MENJADI BERBEDA. CARANYA DENGAN
PROMOSI, PERBEDAAN WARNA BUNGKUS,
MEREK, DAN PELAYANAN YANG BAIK.
unsur model pasar
persaingan monopoli
TERDAPAT UNSUR
MONOPOLI KARENA JENIS
BARANG TERSEBUT
MEMANG HANYA SATU
MACAM. MAKA KURVA
PERMINTAANNYA MIRING
DARI KIRI ATAS KE KANAN
BAWAH, MESKIPUN
MENDEKATI HORIZONTAL.
TERDAPAT JUGA UNSUR
PERSAINGANNYA
KARENA JUMLAH
PENJUAL BANYAK
SEHINGGA TINDAKAN
DARI SEORANG PENJUAL
TIDAK MEMPUNYAI
PENGARUH YANG
BERARTI TERHADAP
PENJUAL LAINNYA.
1 2
TEORI PERSAINGAN MONOPOLI MEMBERIKAN KITA ALAT ANALISIS YANG BARU.
ANALISIS INI MEMBERIKAN GAMBARAN YANG LEBIH BAIK TENTANG INDUSTRI DENGAN
PERSAINGAN DIMANA TERDAPAT PERBEDAAN PRODUK PENGOLAHAN MAKANAN,
PAKAIAN PRIA, TEKSTIL, DAN PERUSAHAAN JASA DI KOTA BESAR YANG MENGAKUI
ADANYA SEDIKIT UNSUR MONOPOLI DAN PERBEDAAN HARGA YANG DIKENAKAN OLEH
BERBAGAI PENJUAL UNTUK SUATU JENIS PRODUK TERTENTU.
PERBEDAAN PRODUK MENYEBABKAN SEBAGIAN KONSUMEN LEBIH MENYUKAI PRODUK
PENJUAL TERTENTU DIBANDINGKAN DENGAN PRODUK PENJUAL LAIN. AKIBATNYA
KURVA PERMINTAAN YANG DIHADAPI OLEH SEORANG PENJUAL AGAK MIRING SEDIKIT
KE BAWAH DAN MENYEBABKAN PENJUAL SEDIKIT BANYAK DAPAT MENGENDALIKAN
HARGA PRODUKNYA.
.
KURVA YANG DIHADAPI OLEH MASING-MASING PENJUAL SANGAT ELASTIS SEBAB BANYAK BARANG
SUBSTITUSI LAIN YANG HAMPIR SAMA ATAU PERBEDAANNYA HANYA SEDIKIT SEKALI DAN DAPAT
MENGGANTIKAN DARI BARANG PERTAMA TERSEBUT.
PADA SUATU PERUSAHAAN AKAN
MENERIMA KEUNTUNGAN LEBIH ATAU
HANYA MENERIMA KEUNTUNGAN NORMAL
SAJA. PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI BARANG HETEROGEN
SEHINGGA SEMUA PRODUSEN JUGA TIDAK
AKAN MENETAPKAN HARGA YANG SAMA.
LAIN HALNYA DENGAN PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA DI MANA BARANG
ADALAH HOMOGEN, MAKA SEMUA
PRODUSEN AKAN MENETAPKAN HARGA
PASAR YANG SAMA.
Dalam jangka pendek
TERJADI DUA KEMUNGKINAN PENYESUAIAN JALAN
MASUKNYA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BARU KE
DALAM INDUSTRI, YAITU TERBUKA DAN SATUNYA
TERTUTUP.APABILA DALAM JANGKA PANJANG ADA
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
INI MENGALAMI KEUNTUNGAN LEBIH, MAKA AKAN
MENDORONG MASUKNYA PERUSAHAAN-
PERUSAHAAN LAIN. BERARTI, KURVA PERMINTAAN
PENJUAL PERSEORANGAN AKAN BERGESER KE
KIRI. DENGAN ADANYA PRODUK DEFERENSIASI
YANG SEMAKIN BESAR BERARTI AKAN MENAIKKAN
ONGKOS TOTAL, BERARTI KURVA AC DAN MC AKAN
BERGESER KE ATAS. HAL INI DISEBUT INCREASING
COST INDUSTRY.
Dalam jangka panjang
MENDERITA KERUGIAN.
MENDAPAT LABA
SUPERNORMAL.
MENDAPAT LABA NORMAL.
TIGA KONDISI
YANG BISA
DIALAMI
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan
dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal, yaitu:
PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
YANG MENDAPAT LABA
SUPERNORMAL
DARI GAMBAR DI ATAS, HARGA DAN
OUTPUT YANG MENJAMIN LABA
MAKSIMAL DENGAN MENGGUNAKAN
KAIDAH MR = MC. PADA KAIDAH MR
= MC HARGA JUAL PRODUK
SEBESAR OP1 DAN OUTPUT YANG
DIJUAL SEBANYAK OQ1 DAN
BESARNYA LABA P1P2LK.
PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
YANG MENDAPAT LABA NORMAL
MR = MC ADALAH KAIDAH GUNA
MENETAPKAN HARGA DAN OUTPUT
YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL.
PADA KAIDAH MR = MC HARGA JUAL
PRODUK SEBESAR OP1 DAN
OUTPUT YANG DIJUAL SEBANYAK
OQ1 DAN BESARNYA TC = TR, YAITU
SEBESAR OP1KO1.
Perusahaan dalam
Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba
Normal
MR = MC ADALAH KAIDAH GUNA MENETAPKAN HARGA DAN OUTPUT YANG MENJAMIN KALAU
LABA, LABA YANG MAKSIMAL TETAPI KALAU RUGI KERUGIAN YANG MINIMAL. PADA KAIDAH MR =
MC HARGA JUAL PRODUK SEBESAR OP2, SEDANG BIAYA RATA-RATANYA OP1. BIAYA RATA-RATA
(AC) LEBIH BESAR DARI PENERIMAAN RATA-RATA (AR). KERUGIAN YANG MINIMAL INI
OUTPUT/JUMLAH PRODUKSI YANG DIJUAL HARUS SEBANYAK OQ1 DAN BESARNYA TC (OQ1KP1),
SEDANG BESARNYA TR (OQ1LP2).
Akibat persaingan monopoli
terhadap output & harga
PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT
PERUBAHAN PERMINTAAN YANG BESAR
BENTUK KURVA DEMAND-NYA BERSIFAT
SANGAT ELASTIS SEHINGGA DENGAN
SEDIKIT MENAIKKAN HARGA MAKA
OUTPUT AKAN MENGALAMI BANYAK
PENGURANGAN.
EFESIENSI MASING-MASING
PERUBAHAN
AKAN TERDAPAT BEBERAPA
EFESIENSI MASING-MASING
PERUSAHAAN DALAM JANGKA
PANJANG BILA MASUKNYA
PERUSAHAAN BARU KE DALAM
INDUSTRI YANG BERSANGKUTAN
BEBAS DAN MUDAH.
Akibat persaingan monopoli
terhadap output & harga
PROMOSI PENJUALAN
USAHA MASING-MASING PERUSAHAAN
UNTUK MEMPERLUAS PASARNYA DENGAN
CARA INI AKAN DIIMBANGI DENGAN
KEGIATAN YANG SAMA OLEH PENJUAL
LAINNYA, DAN SUMBER YANG DIGUNAKAN
UNTUK USAHA TERSEBUT HANYALAH
MENAMBAH BIAYA PRODUKSI.
JENIS PRODUK YANG TERSEDIA
KONSUMEN AKAN MEMPEROLEH
BERBAGAI RAGAM YANG DAPAT
DIPILIH DALAM PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI. KONSUMEN DAPAT
MEMILIH JENIS, GAYA, ATAU WARNA
YANG SANGAT MENDEKATI SELERA.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB X
PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Wandira Regita P.C
1222200117
Annisa Rahma Qur'aini
1222200132
Baity Nur Fadila
122200147
Tim Kami
Arti Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing.
CIRI – CIRI
PASAR
MONOPOLI:
• PASAR MONOPOLI ADALAH INDUSTRI SATU
PERUSAHAAN
BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKANNYA TIDAK DAPATDIBELI DARI
TEMPAT LAIN.
• TIDAK MEMPUNYAI BARANG PENGGANTI
YANG MIRIP
BARANG TERSEBUT MERUPAKAN SATU-SATUNYA JENIS BARANG YANG
SEPERTI ITU DAN TIDAK TERDAPAT BARANG MIRIP (CLOSE SUBTITUTE)
YANG DAPAT MENGGANTIKAN BARANG TERSEBUT.
• TIDAK TERDAPAT KEMUNGKINAN UNTUK
MASUK DALAM INDUSTRI
TANPA SIFAT INI PASAR MONOPOLI TIDK AKAN TERWUJUD KARENA
TANPA ADANYA HALANGAN TERSEBUT PADA AKHIRNYA AKAN TERDAPAT
BEBERAPA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI.
• DAPAT MEMENGARUHI PENENTUAN HARGA
BARANG TERSEBUT MERUPAKAN SATU-SATUNYA JENIS BARANG YANG
SEPERTI ITU DAN TIDAK TERDAPAT BARANG MIRIP (CLOSE SUBTITUTE)
YANG DAPAT MENGGANTIKAN BARANG TERSEBUT.
• PROMOSI IKLAN KURANG DIPERLUKAN
PERUSAHAAN MONOPOLI ADALAH SATU-SATUNYA PERUSAHAAN DALAM
INDUSTRI, IA TIDAK PERLU MEMPROMOSIKAN BARANGNYA DENGAN
MENGGUNAKAN IKLAN.
Terdapat 3 faktor yang dapat menyebabkan
munculnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor
tersebut adalah :
Faktor-Faktor
Yang
Menimbulkan
Adanya
Pasar
Monopoli
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu
sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain
• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi (economic of scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
• Monopoli ada dan berkembang melalui
undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan.
PERUSAHAAN
MONOPOLI TIMBUL
KARENA :
TERBATASNYA PASAR
Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang
ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan "ruang
hidup" untuk suatu perusahaan saja.
PENGUASAAN BAHAN MENTAH
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan
bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan
menolak penjualan X kepada perusahaan lain. contoh : PDAM, Pertamina.
HAK PATEN
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang
tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh : produk-produk Microsoft-
Windows
PEMBERIAN HAK MONOPOLI OLEH
PEMERINTAH
Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah.
Contoh : PELNI pada jalur tertentu.
jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya,maka pada saat
yang sama ia menentukan pua tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya.
jika MR>MC, berarti jika produksi diambah,
kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih
besar dari kenaikan biayanya. Kondisi laba
maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada
saat MC=MR yang secara matematis kondisi laba
maksimal pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
PENENTUAN BESARNYA
HARGA & OUTPUT
walaupun Q merupakan tingkat outputnyaoptimal
jangka pendek, perusahaan tersebut akan
berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata (AR)
atau harga (P) lebih besar daripada AVC. keadaan ini
terjadi dalam gambar diatas tetapi jika P dibawah
AVC, kerugian akan diminimumkan dengan berhenti
penentuan harga dan output dalam keadaan
monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang
berlaku untuk perusahaandalam persaianganmurni
bia tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang
maksimal dicapai pada saat MR=MC.
HUBUNGAN P,TR, DAN MR
Analisis perilkau perusahaan monopoli dalam mencapai
posisi ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan
dicapai pada saat MR=MC.
Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka
besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga
TR = OP1KQ dan Tc = OQKP1.
Monopolis yang mendapatkan kentungan
Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
Halangan bagi
Perusahaan Lain yang
Hendak Masuk Pasar
Kerugian
Adanya
Monopoli
Output yang Lebih Kecil
Promosi Penjualan
Efisiensi Ekonomi
monopoli tidak selalu lebih
buruk daripada persaingan
sempurna, yaitu bila kita lihat
dan segi-segi lain, misalnya:
Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
•Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi
yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga
yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah
agar dicapai keuntungan yang lebih.
SIFAT DASAR
DISKRIMINASI HARGA
DISKRIMINASI HARGA DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI TIGA
MACAM:
C. DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGA
diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara
fungsional. Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah
geografis.
A.DISKRIMINASI HARGA DERAJAT PERTAMA
diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan dimana seorang
produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus
konsumen. Contohnya adalah dokter yang berpraktik dikota-kota kecil
yang memungkinkan biaya sesuai dengan kemampuan pasiennya
B. DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KEDUA
diskriminasi derajat kedua adalah versi yang lebih sederhana,
dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga. Contohnya adalah
produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara progresif bagi
kelompok yang berbeda.
pembagian pasar
penjualan yang berbeda
Penetapan harga diskriminasi secara
grafik dan numerik
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB XI
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kel 3 Kelas : V
1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117
2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132
3. Baity Nur Fadila - 1222200147
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
KELOMPOK 3
WANDIRA REGITA P.C
1222200147
ANNISA RAHMA Q
1222200132
BAITY NUR FADILA
1222200147
PENGERTIAN
PASAR
OLIGOPOLI
PASAR OLIGOPOLI, YAITU KEADAAN DI
MANA HANYA SEDIKIT PENJUAL SEHINGGA
TINDAKAN SEORANG PRODUSEN AKAN
MENDORONG PRODUSEN LAIN UNTUK
BEREAKSI. . PASAR OLIGOPOLI ADALAH
PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL
DAN MASING-MASING PENJUAL DAPAT
MEMENGARUHI HARGA PASAR.
Ciri Lain Oligopoli
Yang dikemukakan
Oleh Douglas.
DEMAND OLIGOPOLI
STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI BISA JUGA TERJADI DALAM INDUSTRI DIMANA
WILAYAH PASAR SUATAU PERUSAHAAN SANGAT KECIL, MISALNYA INDUSTRI POMPA
BENSIN. DALAM INDUSTRI INI HANYA ADA SEDIKIT SEKALI PENJUAL (POMPA BENSIN)
YANG BERSAING DALAM SUATU WILAYAH GEOGRAFIS YANG KECIL. OLEH KARENA
JUMLAH PENJUAL YANG SEDIKIT KECIL INILAH MAKA SALING PENGARUH ANTARA
MEREKA BISA DIMASUKKAN DALAM MASALAH PENENTUAN HARGA/OUTPUT DARI
OLIGOPOLI
MODEL COURNOT
MODEL COURNOT ADALAH MODEL PASAR DUOPOLI (DUA PENJUAL) YANG PERTAMA KALI
DITELITI OLEH AGUSTIN COURNOT TAHUN 1938. MODEL INI BERANGGAPAN BAHWA BARANG
YANG DIHASILKAN DUA PERUSAHAAN ADALAH SAMA DAN BERSIFAT SUBSTITUT SEMPURNA
SERTA STRUKTUR ONGKOS PRODUKSI PER UNIT SAMA.
DIMISALKAN ADA DUA SUMBER AIR MINERAL YANG SAMA DAN DIMILIKI OLEH DUA
PERUSAHAAN YANG BERBEDA. ANGGAPLAH BAHWA PERUSAHAAN YANG PERTAMA
MEMPRODUKSI A DENGAN HARGA PA AGAR KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEHNYA MAKSIMUM
(KARENA PADA TINGKAT OUTPUT DAN HARGA TERSEBUT MC = MR = 0). BESARNYA
ELASTISITAS PERMINTAAN = 1, DAN TOTAL PENERIMAANNYA (TR) ADALAH MAKSIMUM,
DENGAN ONGKOS PRODUKSI 0 SEHINGGA KEUNTUNGANNYA JUGA MAKSIMUM. BESARNYA
PERUSAHAAN KEDUA KEMUDIAN MASUK KE PASAR DAN MENGANGGAP BAHWA TINGKAT
OUTPUT YANG DIHASILKAN PERUSAHAAN PERTAMA TIDAK BERUBAH.
MODEL OLIGOPOLI
DALAM HAL INI JELAS BAHWA PERUSAHAAN KEDUA HANYA
MENGHASILKAN SETENGAH DARI OUTPUT YANG DIMINTA
PASAR YANG TIDAK DILAYANI OLEH PERUSAHAAN PERTAMA.
DENGAN DEMIKIAN, PERUSAHAAN PERTAMA MENAWARKAN
0,5 DARI SELURUH PERMINTAANYANG ADA DIPASAR PADA
PERIODE SELANJUTNYA. SELAMA PERUSAHAAN KEDUA
DAPAT MENAWARKAN 0,25 DARI SELURUH PERMINTAAN
PASAR, PERUSAHAAN PERTAMA PADA WAKTU BERIKUTNYA
AKAN MENGHASILKAN
0,5 X (1-0,25) = 0,375 DARI SELURUH PERMINTAAN PASAR
DAN KEMUDIAN PERUSAHAAN KEDUA AKAN MELAKUKAN
REAKSI DENGAN MENAWARKAN OUTPUT SETENGAH DARI
JUMLAH OUTPUT YANG TIDAK DILAYANI OLEH PERUSAHAAN
PERTAMA ATAU SEBESAR 0,5 X (1-0,375) = 0,3125.
MODEL COURNOT
DITINJAU DARI KURVA
REAKSI REACTION
CURVED
JIKA PERUSAHAAN PERTAMA
MEMPRODUKSI SETENGAH MAKA
PERUSAHAAN KEDUA AKAN
MEMPRODUKSI SEPEREMPAT. JIKA
PERUSAHAAN PERTAMA MEMPRODUKSI
1, MAKA PERUSAHAAN KEDUA AKAN
MEMPRODUKSI 0. HAL INI AKAN
MENYEBABKAN PERUSAHAAN KEDUA
BEREAKSI TERHADAP PERUSAHAAN
PERTAMA.
ADA BEBERAPA KELEMAHAN DARI MODEL
COURNOT, YAITU:
• ASUMSI DALAM MODEL COURNOT YANG MENGATAKAN
BAHWA MASING-MASING PRODUSEN TIDAK
MEMANFAATKAN PENGALAMAN-PENGALAMAN DALAM
MENGANTISIPASI TINDAKAN PESAING ADALAH TIDAK
REALISTIS.
• PADA MODEL COURNOT TIDAK DIJELASKAN SAMPAI
BERAPA LAMA PROSES PENYESUAIAN UNTUK MENUJU KE
POSISI KESEIMBANGAN.
• ANGGAPAN BAHWA ONGKOS PRODUKSI BESARNYA NOL
TIDAKLAH REALISTIS
MODEL BERTRAND
MODEL PASAR DUOPOLI YANG KEDUA ADALAH MODEL BERTRAND YANG DIRUMUSKAN
PERTAMA KALI PADA TAHUN 1883 OLEH J. BERTRAND YANG MENYATAKAN BAHWA MASING-
MASING PERUSAHAAN DALAM PASAR DUOPOLI MEMPERKIRAKAN PERUSAHAAN PESAINGNYA
UNTUK TETAP MEMPERTAHANKAN TINGKAT HARGA JUALNYA APA PUN YANG DITENTUKAN
PERUSAHAAN.
MODEL BERTRAND MENGGUNAKAN ALAT ANALISIS YANG SAMA DENGAN MODEL COURNOT,
YAITU MENGGUNAKAN FUNGSI REAKSI UNTUK MENENTUKAN POSISI KESEIMBANGAN YANG
STABIL DARI PASAR.
MODEL OLIGOPOLI
MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR KELOMPOK KECIL)
MODEL CHAMBERLIN BERANGGAPAN BAHWA MASING-MASING PERUSAHAAN TIDAK BEBAS
(TERIKAT) TERHADAP PESAINGNYA YANG ADA DI PASAR. SETIAP ADA PERUBAHAN TINGKAT
OUTPUT ATAU TINGKAT HARGA YANG DILAKUKAN OLEH SALAH SATU PERUSAHAAN, AKAN
MEMENGARUHI PERUSAHAAN PESAINGNYA DAN PESAING ITU AKAN MENGAMBIL KEBIJAKAN
UNTUK MELAWAN TINDAKAN TERSEBUT. AKIBATNYA KESEIMBANGAN STABIL DI PASAR PADA
TINGKAT HARGA DAN OUTPUT MONOPOLI. KELEMAHAN DARI MODEL INI ADALAH APABILA ADA
PERUSAHAAN BARU YANG MASUK MAKA KESEIMBANGAN STABIL TIDAK DAPAT DIPECAHKAN
DALAM MODEL INI DENGAN MEKANISME MODEL PASAR MONOPOLI.
MODEL OLIGOPOLI
MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (THE KINKED – DEMAND MODEL)
DALAM GAMBAR 11.4 ADA DUA KURVA PERMINTAAN, YANG PERTAMA YAITU KURVA PERMINTAAN DD
(KURVA PERMINTAAN MARSHALL) DAN YANG KEDUA ADALAH KURVA PERMINTAAN DD, YAITU KURVA
BAGIAN PASAR YANG MENGGAMBARKAN KUANTITAS PERMINTAAN Z DARI PERUSAHAAN YANG
BERSANGKUTAN, APABILA SEMUA PERUSAHAAN MENANDINGI PERUBAHAN HARGA DARI PERUSAHAAN
YANG BERSANGKUTAN.
MODEL OLIGOPOLI
MODEL STACKELBERG
MODEL INI PERTAMA KALI DIPERKENALKAN OLEH HEINRICH VON STACKELBERG TAHUN 1952, YANG MERUPAKAN PENGEMBANGAN
DARI MODEL COURNOT.
MODEL OLIGOPOLI
PADA GAMBAR DI SAMPING TERLIHAT BENTUK KURVA ISOPROFIT DAN KURVA
REAKSI YANG DIMILIKI OLEH MASING-MASING DUOPOLIS. DENGAN DEMIKIAN,
PERUSAHAAN A AKAN MENENTUKAN TINGKAT OUTPUT, YAITU DI TITIK A (QA)
YANG DAPAT MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGANNYA. SEDNGKAN PERUSAHAAN
B SEBAGAI PENGIKUT MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR QB.
FENOMENA PERGESERAN KURVA-KURVA PERMINTAAN INI DILUKISKAN DALAM
GAMBAR 11.7. PERUSAHAAN A MULA-MULA MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR Q1
UNIT DAN MENJUALNYA DENGAN HARGA P1. KURVA PERMINTAAN D1 YANG BERLAKU
DISINI, DENGAN MENGASUMSIKAN HARGA-HARGA YANG DITETAPKAN OLEH
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN LAIN TIDAK BERUBAH.
PENENTUAN
HARGA DAN
OUTPUT
DALAM
PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
TIDAK AKAN MENIMBULKAN KESULITAN
YANG BERARTI DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN TENTANG HARGA/OUTPUT
JIKA PERUSAHAAN A MENGETAHUI
SECARA PASTI BAGAIMANAREAKSI
PERUSAHAAN PESAINGNYA TERHADAP
PERUBAHAN-PERUBAHAN HARGA.
KURVA D3 DALAM GAMBAR 11.7
MERUPAKAN SEBUAH KURVA REAKSI,
YANG MENUNJUKKAN BAGAIMANA
PENURUNAN HARGA AKAN
MEMENGARUHI KUANTITAS YANG
DIMINTA SETELAH REAKSI
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN
DIPERHITUNGKAN.
KURVA PERMINTAAN TERPATAH DALAM
OLIGOPOLI:
• SEDANGKAN APABILA PERUSAHAAN JUGA MENURUNKAN
HARGA KE P1 DAN P2 PERUBAHAN PERMINTAAN AKAN KE
TITIK B DAN C.
• MENAIKKAN HARGA KE P3 PERMINTAAN ADA DI TITIK A1
KARENA REAKSI PERUSAHAAN MENGUBAH HARGA MAKA
KURVA PERMINTAAN MENJADI D1ED2.
CIRI – CIRI
PASAR
OLIGOPOLI:
MENGHASILKAN ATAU MENJUAL BARANG
STANDAR ATAU BARANG BERBEDA
MENGHASILKAN BARANG STANDAR MISALNYA PERUSAHAAN BAJA,
ALUMINIUM. SEDANGKAN YANG MENGHASILKAN BARANG BERBEDA
MISALNYA PERUSAHAAN MOBIL, TRUK , DAN SEPEDA MOTOR.
PROMOSI MASIH DIPERLUKAN
KEGIATAN PROMOSI BERTUJUAN UNTUK MERAIH PEMBELI BARU DAN
MEMPERTAHANKAN PEMBELI LAMA, TERUTAMA PADA PERUSAHAAN
YANG MENGHASILKAN BARANG YANG BERBEDA
KEKUATAN MENENTUKAN HARGA
KADANG LEMAH ATAU KUAT
APABILA TANPAADANYA KERJA SAMA, KEKUATAN MENENTUKAN
HARGA SANGAT TERBATAS.
PASAR DENGAN
KEPEMIMPINAN
HARGA (PRICE
LEADERSHIP)
PASAR KARTEL
1 2
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
SALAH SATU TIPE KEADAAN YANG DITIMBULKANNYA ADALAH KINKED DEMAND CURVE
ATAU KURVA PERMINTAAN YANG PATAH. SEORANG PENJUAL DAPAT MENAIKAN JUMLAH
PENJUALANNYA DENGAN JALAN MENURUNKAN HARGANYA.BERARTI ANTARPENJUAL
SALING BERTINDAK UNTUK MENURUNKAN HARGA. HAL INI DISEBUT “PERANG HARGA”.
KARAKTERISTIK UMUM DAN MODEL DUOPOLI MERUPAKAN KASUS TERBATAS PADA
OLIGOPOLI KARENA JUMLAH PENJUALNYA YANG “HANYA ADA 2 (DUA) ADALAH BAHWA
ADANYA ANGGAPAN BAHWA ADA SUATU POLA TERTENTU DALAM BEREAKSI DARI PIHAK
LAWAN UNTUK SETIAP PERIODE DAN DALAM KENYATAANNYA REAKSI YANG
DIHARAPKAN TIDAK PERNAH TERJADI.
Terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency) antara
penjual yang satu dengan yang lain. Penjual mengadakan persetujuan harga yang telah ditaati
bersama karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.kekakuan harga ini
mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak lurus, tetapi patah dan disebut kinked
demand.
PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA (KINKED DEMAND
CURVE MODEL).
MODEL KURVA PERMINTAAN KINKED DEMAND DIKEMBANGKAN OLEH SWEEZY TAHUN
1939. SWEEZY MEMBUAT PEMISALAN DALAM PASAR HANYA ADA DUA PENJUAL. KEDUA
PENJUAL MEMPUNYAI KURVA DEMAND D1 UNTUK PENJUAL SATU DAN D2 UNTUK
PENJUAL LAINNYA. HARGA MEMBUAT NYAMAN PENJUAL SATU DAN PENJUAL DUA
ADALAH SEBESAR OP2.
Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi OP1, dengan menurunkan harga ia
mengharap permintaan bertambah menjadi 0Q4. Akibatnya permintaan yang diharapkan
bertambah menjadi sebesar OQ4 tidak tercapai karena hanya menjadi 0Q3. Kalau penjual satu
menaikkan harga menjadi OP3, penjual dua diam saja tidak ikut menaikkan harga. Dengan
tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan permintaan Q1-Q2. Inilah yang dikatakan harga
untuk oligopoli adalah rigid (kaku), sulit untuk dinaikkan dan diturunkan. dikarenakan kurva
permintaannya kinked (patah) . Bentuk kurva yang kinked itu adalah PED2. Hal ini terjadi karena
sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva penerimaan
marjinalnya adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang pata (LN).
MULA-MULA KURVA SEBESAR MC2. MC2 INI TINGKAT HARGA YANG MENJAMIN LABA
MAKSIMAL (MC=MR) ADALAH OP1. JIKA BIAYA PER UNIT TURUN, MC BERGESAR
MENJADI MC1. TURUNNYA MC TIDAK MENGUBAH HARGA YANG MENJAMIN LABANYA
MAKSIMA TETAP SEBESAR OP1. DEMIKIAN JUGA JIKA BIAYA PER UNIT NAIK, HARGA
YANG MENJAMIN LABA MAKSIMUM ADALAH SEBESAR OP2. DAPAT DISIMPULKAN HARGA
TIDAK BERUBAH SELAMA MC MEMOTONG MR PADA BAGIAN YANG PATAH (TEGAK
LURUS) LN WALAUPUN BIAYA NAIK ATAU TURUN. INILAH YANG BISA MENGHANTARKAN
MENGAPA HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI ADALAH RIGID (TEGAR). HARGA AKAN
BERUBAH JIKA MC MEMOTONG BAGIAN MR YANG CONDONG MIRING. UNTUK LEBIH
JELASNYA BISA DILIHAT PADA GAMBAR DI BAWAH INI:
HARGA BISA BERUBAH NAIK ATAU TURUN JIKA MC MEMOTONG MR BUKA PADA BAGIAN YANG PATAH (TEGAK LURUS LN).
MISALKAN JIKA BIAYA TERUS TURUN HINGGA MEMOTONG MR YANG TURUN MIRING (BUKAN YANG TEGAK LURUS) MAKA
HARGA BISA TURUN. MULA-MULA HARGA MENJAMIN LABA MAKSIMAL PADA SAAT MC BERPOTONGAN DENGAN MR (PLN-
MR), YAITU SETINGGI OP2. TURUN MENJADI OP1. DEMIKIAN JUGA JIKA BIAYA TERUS NAIK HINGGA MEMOTONG MR YANG
BUKAN TEGAK LURUS LN HARGA AKAN MENINGKAT. DARI GAMBAR DI ATAS BIAYA PRODUKSI NAIK TERUS HINGGA MC3
MEMOTONG MR YANG MIRING (BUKAN YANG TEGAK LURUS LN) MAKA HARGA BERUBAH DARI OP2 MENJADI OP3.
Kurva permintaan patah mencerminkan ketegaran harga pada situasi perubahan biaya merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli dalam hal
harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga. Model ini menjelaskan seberapa besar/
panjang patahan tersebut. Sering pula dikatakan bukan sebagai teori harga tetapi sekadar alat untuk menunjukkan mengapa harga akan cenderung tidak berubah.
• Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit)
yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangka panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal.
• Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC ; seperti dalam kasus
monopoli).
• Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
PENGARUH
OLIGOPOLI
TERHADAP
KESEJAHTERAAN
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar
oligopoli kurang lebih sama dengan
monopoli. Di satu pihak oligopoli
menimbun efek yang negatif dalam
bentuk:
STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI MEMUNGKINKAN DIADAKANNYA KERJA SAMA SECARA
DIAMDIAM ATAU SECARA TERANG-TERANGAN. ADA TIGA FAKTOR YANG
MEMUNGKINKAN TERJADINYA KERJA SAMA, YAITU:
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara
mereka dan mereka bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam
arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam
industri.
Meskipun demikian, adanya perjanjian kerja sama antara mereka memungkinkan seorang
produsen untuk mendapatkan keuntungan jika melanggar perjanjian kerja sama tersebut dan
bertindak atas nama sendiri. Untuk itu, perlu diadakannya perbedaan dalam tingkat kerja sama
tersebut ke dalam beberapa bentuk kerja sama antarperusahaan dalam pasar oligopoli
TERIMA KASIH!

More Related Content

Similar to Tugas Akhir Ekonomi Mikro.pptx

TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4SalsabilaAlyaMaharan
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxMarcellWillardS
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxMuhammadRiza62
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UAstriAyu8
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxZahraFebta
 
Ppt elastisitas permintaan dan penawaran
Ppt elastisitas permintaan dan penawaranPpt elastisitas permintaan dan penawaran
Ppt elastisitas permintaan dan penawaranSri Siswaty Tahir
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 Nindaa5
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptxPengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptxStevenNathanael2
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docx
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docxElastisitas Permintaan dan Penawaran.docx
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docxZukét Printing
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdf
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdfElastisitas Permintaan dan Penawaran.pdf
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdfZukét Printing
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxAllysiaPalvy
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13SausanNadaSalsabila
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi ElastisitasDek Pande
 

Similar to Tugas Akhir Ekonomi Mikro.pptx (20)

TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
TUGAS PENGANTAR MIKRO FIKS.pptx
TUGAS PENGANTAR MIKRO FIKS.pptxTUGAS PENGANTAR MIKRO FIKS.pptx
TUGAS PENGANTAR MIKRO FIKS.pptx
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
 
KELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKROKELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKRO
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
Ppt elastisitas permintaan dan penawaran
Ppt elastisitas permintaan dan penawaranPpt elastisitas permintaan dan penawaran
Ppt elastisitas permintaan dan penawaran
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptxPengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docx
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docxElastisitas Permintaan dan Penawaran.docx
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.docx
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdf
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdfElastisitas Permintaan dan Penawaran.pdf
Elastisitas Permintaan dan Penawaran.pdf
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
 
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptxKelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
 
Ekonomi Mikro Kelompok 11.pptx
Ekonomi Mikro Kelompok 11.pptxEkonomi Mikro Kelompok 11.pptx
Ekonomi Mikro Kelompok 11.pptx
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxRezaWahyuni6
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2RezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 

Tugas Akhir Ekonomi Mikro.pptx

  • 1. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 2. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB II TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 5. Penjelasan TEORI PERMINTAAN • Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu. • Permintaan akan satu jenis barang. • Tingkatan harga satuan dari tiap jumlah itu berlain. • Permintaan berlaku pada waktu tertentu contohnya 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan. • Permintaan berlaku pada pasar tertentu
  • 6. FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN Harga barang itu sendiri. Income Selera 1 2 3 4 Harga barang lain (substitusi maupun komplementer)
  • 7. Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut Hukum Permintaan "Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang" Dalam teori ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan (cateris paribus)
  • 8. Hipotesis Didasarkan Atas Asmusi • Bla harga suatu barang turun orang mengurangi pembelian aas barang lain dan menambah pembelian pada barang yang mengalami penurunan harga tersebut. • Bila harga suatu barang naik, para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas barang yang mengalami kenaikan harga.
  • 9. KURVA DEMAND Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah barang atau jasa diminta dengan harga, dimana harga sebagai variabel independent da jumlah yang diminta 2 Merupakan variabel dependen, Jumlah barang yang biasanya diberikan notasi Q atau X digambarkan pada sumbu horizontal atau absis. Sedang harga biasanya diberikan notasi P digambarkan pada sumbu vertikal atau odinat.
  • 10. Pengecualian Kurva Demand Berhubungan dengan barang gengsi (prestige goods), maka permintaan akan bertambah arena barang ini menrik bagi orang yang senang menonjolkan kemewahan dimana jika harga barang naik 1. 2. Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational effects) Misalnya jika harga barang turun maka jumlah permintaan akan turun apaila orang memperkirakan bahwa harga akan terus menerus turun.
  • 12. PERUBAHAN PERMINTAAN Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di sepanjang kurva permintaan itu sendiri Perubahan permintaan sepenjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang diminta berubah (naik atau tutun) PERUBAHAN PERMINTAAN Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri mengkibatkan pergeseran kurva permintaan. pergeseran kurva permintaan kekanan dan kekiri disebabkan oleh perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor faktor selain harga komoditif tersebut.
  • 14. Teori Penawaran P E N G E R T I A N Penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual
  • 15. "Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.” H U K U M P E N A W A R A N
  • 16. kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga dipasar. Secara Grafik pada setiap harga tertentu mereka bersedia menjual lebih sedikit, tetapi mereka tak dapat didorong untuk menjual lebih banyak. penjual bersedia untuk menerima harga yang lebih tinggi untuk suatu kuantitas tertentu, tetapi mereka tidak akan bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan harga yang lebih rendah.
  • 17. Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan berakibat bertambahnya penawaran, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sebaliknya jika berakibat berkurangnya penawaran maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri Perubahan Penawaran
  • 18. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran Harga komoditas lain Perubahan teknologi Perubahan iklim Berubahnya harga input variable Biaya untuk memperoleh faktor produksi Pajak dan subsidi Harapan harga
  • 20. Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam jumlah tertentu. Penentuan Harga Pasar
  • 21. BERHE NTI MULAI TERUS MAJU Secara Grafik Menurut teori ekonomi, harga equilibrium ini cenderung untuk terus naik, karena jika ada perubahan harga maka akan timbul kekuatan-kekuatan ekonomu yang akan mengembalikan harga pada tingkat equilibrium tersebut.
  • 22. Secara Matematis Persamaan fungsi demand = Qd= 400-0,5 P sedang fungsi penawaran QS = 100 + P. ditanya berapa Q dan P keseimbangan Pasar. BERHE NTI MULAI TERUS MAJU Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs 400-0,5 = 100 + P 1,5 = 300 P=200 Q=300
  • 23. Perubahan permintaan & penawaran mengubah harga & kuantitas pasar 1 2 3 Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran turun.
  • 24. Teori Penyesuaian Harga Harga & kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang Kebijakan Ceiling price Kebijakan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar Kebijakan Floor Price Kebijakan yang diatas harga pasar Harga Eceran BBM, Gabah kering gilih GBG Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar Harga tiket pesawat dan bus
  • 25. Surplus Produsen & Konsumen Adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka beroprasi pada suatu pasar komiditi. keuntungan tersebut diperoleh karena harga yang melebihi dipasar terbentuk harga yang mau ditawarkan pada tingkat pejualan tertentu.
  • 26. Pengalihan Beban Pajak (Shifting tax) • Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak. • Semakin tidak elastis kurva enawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen. • Semaki tidak elastis urva demand, semakin besar proporsi beban pajak yang ditanggung konsumen. • Semakin tidak elastis kurva demand dan kurva supply semaki besar pendapatan pemerintsh
  • 27. Barang potensial adlah peralatan makan (piring,gelas,sendok,,gar pu) terbuat dari emas. Kasus penetapan harga barang bebas dan baran potensial
  • 28. Ada pertanyaan? Kirimkan kepada kami! Semoga Anda mempelajari sesuatu yang baru.
  • 29. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB III TEORI ELASTISITAS Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 30. Para Pemain Wandira Regita P C 1222200117 ANNISA RAHMA Q 1222200132 Baity Nur Fadila 1222200147
  • 32. Elastisitas suatu permintaan suatu barang ada 5 macam yaitu : Elastis Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis Perfect Elastic Jika koefisien elastisitas tak terhingga (∞)maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis). Unitary Elastic Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya inelastis Jika koefisien elastisitas< 1 maka elastisitasnya Perfect Inelastic Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya
  • 33. PENGERTIAN Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. RUMUS Cara Mengukur Tingkat Elastisitas Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
  • 34. Cara Mengukur Tingkat Elastisitas Point Elasticity Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan- akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran.
  • 35. Menghitung Tingkat Elastisitas dengan Mempergunakan Pendekatan Persamaan Fungsi Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan) Terlihat tabel diatas, jika harga dinaikkan berakibatnya TR-nya turun maka sifat elastisitas permintaannya adalah elastis. Karena menghasilkan koefisien elastisitas >1
  • 36. Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis ·Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis. ·Jika nilai MR = negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis. Hubungan MR Dengan Elastisitas Permintaan
  • 37. 1 2 3 4 5 Melihat Kecondongan Kurva Permintaan D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis D3 sifat permintaannya disebut elastis D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis D5 sifat permintaannya disebut inelastis Bentuk Kurva Elastisitas Sempurna Bentuk Kurva Inelastis Sempurna
  • 39. Pengertian Konsep elastisitas penawaran persis dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koefisien juga sama Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah. Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas jjadi x dan p adalah positif keduannya atau negatif keduannya. Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
  • 40. Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya • Jika nilai Es tak terhingga (∞) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis). • Jika nilai Es > 1 maka elastisitasnya disebut elastis. • Jika nilai Es< 1 maka elastisitasnya disebut inelastis. • Jika nilaiEs = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic. • Jika nilaiEs = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastis sempurna) Melihat Kecondongan Kurva Penawaran • S1 sifat penawaran disebut perfect inelastis • S2 sifat penawaran disebut inelastis • S3 sifat penawaran disebut unitary elastis • S4 sifat penawaran disebut elastis • S5 sifat penawaran disebut perfect elastis
  • 42. Pengertian Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan.
  • 43. Penjelasan Elastisitas Pendapatan Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/merngurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan : Jika Berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut : Ada 2 kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu : • Jika Ei>1; barang yang diminta adalah barang superior • Jika 0<Ei<1; barang yang diminta adalah barang kebutuhan pokok
  • 44. Perubahan Permintaan Barang Lux Karena Adanya Kenaikan Income Perubahan Permintaan Barang Inferior Karena Adanya Kenaikan Income Barang Luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah. Barang Inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikuranngi jika pendapatan konsumen bertambah
  • 45. Jika koefesien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah barang lux, atau jika income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih besar dari 20% makan produk X tersebut adalah produk luxury. Hubungan Elastisitas Income Dan Jenis Produk
  • 47. Pengertian Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang Y.
  • 49. Apakah teknologi 5G memiliki risiko? Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan batas batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas yang tinggi menunjukkan hubungan yang erat atau barang dalam industri yang sama, sedangkan elastisitas yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang dan industri yang berlainan.
  • 50. ELASTIS SILANG POSITIF Bila barang tersebut merupakan subsitusi satu sama lain, elastisitas silang antara barang- barang tersebut adalah positif. Contohnya teh dan kopi, kenaikan teh dan kopi meningkatkan pembelian teh atau penurunan harga kopi akan menurunkan pembelian teh. ELASTISITAS SILANG NEGATIF Barang-barang yang saling melengkapi (komplemneter) mempunyai elastisitas yang negatif. Penjelasan Elastisitas Silang Identifikasi hubungan kedua barang komplementer atau substitusi bisa juga di lihat dari besarnya koefisien elastisitas silangnya. Contohnya yaitu baju dan dasi, barang yang saling melengkapi. Penurunan harga baju menikkan konsumsI baju, dan juga onsumsi dari perubahan harga baju juga disertai dengan perubahan konsumsi dasi dalam arah berlawanan.
  • 51. Elastisitas Silang Barang Komplomenter • Kopi dan gula adalah barang komplemen karena harga gula turun , selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Elastisitas Barang Subsitusi • Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah.
  • 52. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB IV PERILAKU KONSUMEN Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 53. Kelompok 3 Wandira Regita P C Annisa Rahma Q Baity Nur Fadila 1222200117 1222200132 1222200147
  • 54. KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).
  • 55. Kebutuhan Pokok Nilai Barang Kebutuhan Sekunder makanan, pakaian, perumahan, kesehatan meja,buku,tas,kulkas. kebuthan dibedakan menjadi 2 yaitu :
  • 56. kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. Nilai Barang Dibedakan menjadi yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barng yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. NILAI PENGGUNAAN OBJEKTIF NILAI PENGGUNAAN SUBJEKTIF
  • 57. Nilai Pertukaran kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. NILAI PERTUKARAN OBJEKTIF yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya. NILAI PERTUKARAN SUBJEKTIF
  • 58. "JIKA PEMUASAN KEBUTUHAN DIJALANKAN TERUS-MENERUS, MAKA KENIKMATANNYA AKAN TERUS-MENERUS BERKURANG, SAMPAI AKHIRNYA DATANG KEKENYANGAN (KEJENUHAN)" H U K U M G O S S E N I
  • 59. "TIAP-TIAP MANUSIA AKAN BERUSAHA MEMENUHI BERBAGAI KEBUTUHANNYA SUPAYA SEMUA KEBUTUHANNYA TERSEBUT DIPUASKAN DENGAN SEIMBANG. BERDASARKAN PENDAPATAN GOSSEN INI TIMBULKAN BERBAGAI TEORI GUNA DA KEPUASAN (MARGINAL UTILITY)" H U K U M G O S S E N I I
  • 60. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAP KAN PERILAKU KONSUMEN tujuan teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna).
  • 61. Dalam kerangka pendekatan tradisional ini dikenal sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat dukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan "util"
  • 62. Rumus daya guna konsumen lain U=f(X1;X2;....Xn) banyak barang yg dikonsumsikan konsumen Berbagai pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara pendekatan tradisional dan cara pendekatan modern.
  • 63. Teori Daya Guna kardinal (Cardinal Utility) • untuk menjelaskan menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility Teori Daya Guna Ordinal (Ordinal Utility) • Untuk menggunakan pendeatan indifference curve (kurva indiferen) Pendekatan Tradisional
  • 64. 2 Pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen menjelaskan dalam buku Ordinal Approach Cardinal Approach
  • 65. CARDINAL APPROACH seseorang yang mampu membuat order/ urutan- urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Utility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan. Untuk setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya.
  • 66. Nilai guna total (total utility/TU) • Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal (marginal utility/MU) • Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu.
  • 67. Guna Batas (Marginal Utility) • Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. Untuk memudahkan pengertian guna batas ini, Gossen memberikan contoh sebagai berikut: seorang petani yang berdiam di tempat yang sangat terpencil mendapat lima karung dari hasil tanaman padinya. Guna Total (Total Utility) • Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak . K O N S E P
  • 68. ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL • Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang / jasa dapat dihitung secara numerik. Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Utility Seseorang Bisa Diukur Dengan Uang
  • 69. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Secara grafis, hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsikan dengan daya guna total dan laju pertambahan daya guna dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sumbu absis adalah untuk skala kuantitas barang X. Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya guna. Kurva U (X) menggambarkan hubungan antara besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang dikonsumsi. Jadi asumsi ini diperlukan untuk menggambarkan perilaku konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna akan bertambah terus tanpa batas, yang berarti konsumen tidak pernah merasa puas sehingga berusaha terus menambah tingkat konsumsinya.
  • 70. Konsumen Bersifat Rasional Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum. Perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya harus dapat dimengerti apabila selalu diarahkan kepada pencapaian daya guna maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus.
  • 71. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak uang yang dimilikinya semakin rendah penilaiannya terhadap uang. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa uang harus mempunyai nilai subjektif yang tetap. Asumsi Utility bisa Diukur adalah pemikiran yang keliru Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Marginal utility dari uang tidaklah konstan
  • 72. UNTUK MENCARI MARGINAL UTILITY DIPERGUNAKAN PERHITUNGAN SEBAGAI BERIKUT: TU (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada tambahan) = Mux atau (TUx+1) – (TUx) = (MUx) Bagi konsumen yang rasional akan selalu berusaha memaksimalkan guna barang dan jasa yang didapat dari pengeluaran pendapatannya. Untuk ini ia perlu mempertimbangkan barang apa yang akan dibelinya dan berapa jumlah yang akan dibelinya. MAKSIMALISASI GUNA Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi.
  • 73. Contoh BAGAIMANA APABILA KONSUMEN MENGHADAPI DUA JENIS BARANG YANG MARGINAL UTILITY-NYA BERBEDA DAN HARGANYA PUN BERBEDA? MISALKAN KONSUMEN MEMERLUKAN BARANG X DAN Y, HARGA BARANG X $ 1, PER UNIT DAN BARANG Y $ 2 PER UNIT SEDANGKAN GUNA BATAS KEDUA BARANG TERSEBUT SEPERTI TABEL DIBAWAH INI: Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan formula berikut ini : Mux MUy Px = Py
  • 74. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y Dari Tabel slide disamping untuk memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu: CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI
  • 75. 1, Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan berkurang. 7 PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN
  • 77. Property Indiference Curve A D A T I G A K E L E M A H A N P A D A T H E C A R D I N A L I S T A P P R O A C H , Y A I T U : 1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). 2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli. Dengan kombinasi yang baru ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasannya bertambah. . 3.Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
  • 78. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve • Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). • Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). • Utility dinyatakan secara ordinal. • Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). • The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. • Consistency and transitity of choice.
  • 79. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substituti Berubahnya kombinasi dari A - B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution. Dari gambar berikut menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama.
  • 80. Garis yang menghubungkan titik kombinasi dari dua jenis barang yang dapat dicapai oleh konsumen. Garis ini disebut garis anggaran (budget line). BPx. (X) + Py. Y Kendala Anggaran (Budget Contraint) B = Anggaran Px = Tingkat Harga X Py = Tingkat Harga Y
  • 81. Keseimbangan Konsumen Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang terbanyak.
  • 82. Sifat-Sifat INDIFFERENCE CURVE • Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka.barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. v • Cembung terhadap titik O atau origin. • Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 83. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar • Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini hisa juga dikatakan semakin jauh dari titik O menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan • kombinasi-di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
  • 84. Perubahan Utilitas Konsumen BERUBAHNYA SALAH SATU DARI HARGA BARANG Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser ke kanan. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik E2. Fenomena ini digambarkan garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser kiri dan sejajar. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN INFERIOR Konsumen akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jika harga barang itu turun. perubahan ini yang disebut dengan efek substitusi (substitution effect) . Efek substitusi dari gambar di atas diperlihatkan berubahnya kombinasi barang X dan Y yang dikonsumsi konsumen dari titik E1 ke E3 atau sebesar X1-X2.
  • 85. Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu). Bila titik-titik keseimbangan A,B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan Price Consumption Curve (FCC), yaitu garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap. DERIVASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA PCC
  • 86. Dalam kurva engel, sebagai sumbu vertikal adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas. Jadi ICC atau Kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffe penggambaran kurva angel dari kurva ICC
  • 87. Bentuk Indifference Curve B E NT U K K U RV A I ND I FE R E NC E CU RV E A D A L A H NO N L I N I E R TU RU N D A RI KI RI A T A S K E KA N A N B AWA H D A N CE MB UNG TE RH AD AP NO L . B E NT U K I N I M E NGG A MB A R K A N H U KU M D I MI NI SH I NG MA RGI NA L U TI LI TY . Kurva Indiference yang Linier Menunjukkan Adanya Substitusi Sempurna Barang X dan Y mempunyai substitusi yang sempurna. Pengurangan barang y sebesar AC sama besarnya dengan penambahan X sebesar CB
  • 88. Bentuk Indifference Curve kurva indifference curve yang berupa huruf L menunjukkan barang komplemen. Barang Y ditambah atau dikurangi tidak bisa digantikan dengan barang X
  • 89. • Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. • Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. • IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock. Kritik Pendekatan Indifference Curve Kritik
  • 90. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022 BAB V PERILAKU PRODUSEN
  • 91.
  • 92. PENGERTIAN PRODUKSI & PERILAKU PRODUSEN TRANSFORMASI ATAU PENGUBAHAN FAKTOR PRODUKSI MENJADI BARANG PRODUKSI ATAU SUATU PROSES DIMANA MASUKAN (INPUT) DIUBAH MENJADI OUTPUT PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN SEBAGAI SUATU TINDAKAN SEORANG PRODUSEN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG SEMAKSIMUM MUNGKIN DRENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA INPUT YANG DIMILIKINYA
  • 93. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI ANALISIS PROSES MEMILIKI JANGKA WAKTU JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG "Jangka Pendek" dan "Jangka Panjang" Jangka Pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya 1 input bervariabel. Jangka Panjang adalah keadaan proses produksi dimana semua faktor produksi bersifat variabel, artinya jumlah fapat diubah-ubah
  • 94. FUNGSI PRODUKSI Hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi berhubungan dengan hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. FUNGSI PRODUKSI SECARA SISTEMATIS Dimana : Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku S = Skill FUNGSI PRODUKSI Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output
  • 95. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginal product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
  • 96. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan diumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. Hal ini terjadi karena adanya Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
  • 97. Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Return mulai bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal Physical Product. Jika kita lihat di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q). Dengan tambahan tenaga kerja yang terus menerus, mula-mula jumlah produksi meningkat dan biasanya dengan tambahan yang semakin besar, kemudian dengan tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah produksi total juga meningkat tetapi dengan tambahan produksi yang semakin kecil. Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga kerja tertentu, produksi total akan mencapai maksimum: yang berarti pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru akan menurunkan jumlah produksi total TP).
  • 98. Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata- rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marjinal (MP). KESIMPULAN DARI HUBUNGAN MP DAN AP ADALAH: • jika AP semakin bertambah maka MP > AP. • Jika AP maximum maka MPP = AP. • Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP. Hubungan antara TP, AP, dan MP Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk dipahami karena posisinya sangat menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
  • 99. Tahapan dalam Fungsi Produksi Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Fungsi produksi Itu dalam tiga tingkatan atau tahap, yaitu tahap I tahap II, dan tahap III. Tahap I ditandai dari produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap II dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama dengan 0 (nol). Tahap III ditandai dari TP yang mulai menurun. TAHAP I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata- rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah. “ TAHAP II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang. TAHAP III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 100. Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap II disebut sebagai tahap rasional. Karena tahap III itu produksi marjinal MP untuk semua faktor produksi (masukan), yaitu untuk tenaga kerja maupun tanah, adalah positif. Seorang produsen tidak akan berproduksi pada tahap III karena tahap ini memperoleh hasil produksi lebih sedikit dan penggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak. Artinya, produsen tersebut bertindak tidak efisien dalam pemanfaatan.faktor produksi variabel. Dalam suatu pasar yang bersifat kompetitif, seorang produsen tidak akan pernah berproduksi pada tahap I karena dengan memperluas produksinya ia dapat mengurangi/menekan ongkos produksi per unit. Dengan tingkat harga penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan berarti memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi, efisiensi produksi yang maksimal akan terjadi pada tahap II.
  • 101. Isoquant PE NGE RTI A N K U RV A I SO QU A NT Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor capital. Titik-titik di sepanjang kurva itu menunjukkan kombinasi sumber labor dan capital yang menghasilkan 100 unit. Jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Fungsi produksi jangka panjang akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).
  • 102. Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu: • Cembung ke arah titik origin. • Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. • Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. • Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan. Sifat dari Kurva Isoquant
  • 103. KETERANGAN Bentuk kurva IQ turun dari kiri atas ke kanan bawah. Dikarenakan jika faktor produksi yang satu dikurangi maka faktor produksi lainnya harus ditambah. Tingkat saling menggantikannya ini tergantung dari technical substittability dari satu faktor menggantikan faktor lainnya dalam proses produksi. Misalkan, labor dapat menggantikan kapital dan kapital dapat menggantikan labor. Oleh karena itu, diperlihatkan bentuk kurva IQ yang nonlinier dan di kedua ujungnya ada titik belok ke atas. Kurva IQ berbentuk cembung terhadap titik nol menggambarkan tingkat marjinal penggantian teknis yang semakin menurun. Menurunnya tingkat penggantian ini menggambarkan tenaga kerja yang menggunakan suatu faktor produksi yang semakin banyak semakin terampil. Untuk memproduksi sebanyak 100 unit bisa menggunakan berbagai kombinasi kapital dan labor. Bisa dengan kombinasi A, B, C, atau D. Kombinasi B menggunakan kapital sebanyak OK1 dan labor sebanyak OL1 atau dengan kombinasi C yang menggunakan kapital sebanyak OK2 dan labor sebanyak OL2. Perhatikan dari kombinasi B beralih ke kombinasi C. Kapital dikurangi tetapi konsekuensinya jumlah labor harus ditambah. Demikian sebaliknya dari kombinasi C ke kombinasi 8, jika menambah kapital maka konsekuensinya jumlah labor harus ditambah. Titik A adalah titik minimum /abor yang harus ada guna memproduksi 100 unit. Sedang titik D adalah titik minimum kapital yang harus ada guna memproduksi 100 unit. Kurva IQ tidak saling memotong sehingga tidak perlu lagi dibicarakan. Apabila dua isoquant berpotongan maka titik potong itu berarti ada dua jumlah produk yang berbeda dapat dihasilkan dengan kombinasi faktor produksi yang sama.
  • 104. Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-nya: • K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif. • K1/LI1 < K2/12 proses produksinya labor intensif. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution) MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y Sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
  • 105. Bentuk Isoquant Lain BENTUK ISOQUANT YANG LINIER Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Substitusi kapital dan labor secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi. Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan labor saja atau kapital saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada minimal labor. BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT KAPITAL Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja. Sebagai contoh, disuatu perusahan menggunakan peralatan yang modern, dibutuhkan sedikit operator mesin saja. Demikian sebaliknya, pada usaha aa kerajinan yang membutuhkan peralatan minimal saja.
  • 106. PENGERTIAN Iso-biaya (Isocost) adalah: “Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu.Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber- sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu."
  • 107. Gambar Kurva Isocost Slope kurva Isocost adalah =M/Pk : M/PI=M/Pk x PI/M -=PI/Pk Sedang Fungsi TC = PI L + Pk K Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan “garis Isocost”.
  • 108. Perubahan Isocost Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap. Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap. Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah. Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
  • 109. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produski Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke kanan dari KL2 menjadi KL3. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva Isocost bergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3. PERUBAHAN ISOCOST Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke atas dari K2L menjadi K3L. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L menjadi K3L.
  • 110. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke atas dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1. PERUBAHAN ISOCOST
  • 111. EKUILIBRIUM PRODUSEN Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksi. Maka pada titik singgung antara garis isocost dan isoquant inilah merupakan titik terbaik bagi produsen atau titik yang memberikan tingkat produksi, yang memberikan keuntungan yang paling besar dengan biaya yang paling kecil. Titik ini juga disebut titik kesimbangan produsen atau “Equilibrium Producen” Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu dapat menghasilkan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi faktor produksi yang paling rendah biayanya (least cost combination). Keadaan dan jumlah produksi yang optimum itu digambarkan pada gambar 5.5.
  • 112. JALUR EKSPANSI (Expansion path) Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik- titik Least Cost Combination (LCC) diberbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk terntentu. Kalau kemudian katakanlah terjadi peningkatan dalam jumlah anggaran perusahaan, sedangkan harga faktor produksi dan labor tetap, maka ini berarti bahwa perusahaan akan mampu meningkatkan jumlah faktor produksi yang digunakannya dan akan mampu pula meningkatkan jumlah produksi barang X yang dihasilkannya.
  • 113. Bentuk Fungsi BENTUK FUNGSI LINIER BENTUK FUNGSI QUADRATIK BENTUK FUNGSI CUBIC
  • 114. HASIL DARI PENGEMBANGAN SKALA USAHA (RETURN TO SCALE) Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka: = L + C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah: = aL + aC bQ Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b = a; dan b < a
  • 115. Increasing Return To Scale Dari gambar diatas jika input dtingkatkan dua kali lipat output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit
  • 116. Cosntant Return To Scale Dari gambar diatas jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat menjadi 200 unit.
  • 117. Decreasing Return to Scale Dari gambar diatas jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit.
  • 118. MEMILIH KOMBINASI INPUT YANG EFISIEN (RIDGE LINE) Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant dimana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar dibawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa tingkat isoquant. Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan daerah yang tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge- line atas dan ridge-line bawah.
  • 119. KOMBINASI ONGKOS TERKECIL (LEAST COST COMBINATION) Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Perbedaan gambar 5.7 dan 5.8 adalah kalau gambar 5.7 ridge-line hanya menunjukkan berbagai kombinasi faktor produksi mana yang efisien. Sedangkan gambar 5.8 menunjukkan kombinasi faktor produksi tertentu yang memberikan ongkos terkecil.
  • 120. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB VIII PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 121. KELOMPOK 3 WANDIRA REGITA P.C 1222200147 ANNISA RAHMA Q 1222200132 BAITY NUR FADILA 1222200147
  • 122. BENTUK PASAR PERSAINGAN PENGERTIAN PASAR PENGERTIAN PASAR DALAM TEORI EKONOMI BERBEDA DENGAN PENGERTIAN FISIK. PENGERTIAN PASAR SECARA FISIK ADALAH SUATU TEMPAT BERKUMPULNYA PARA PENJUAL. SEDANGKAN PENGERTIAN PASAR DALAM TEORI EKONOMI ADALAH TEMPAT BERTEMUNYA PEMBELI DAN PENJUAL YANG BERSEPAKAT MENGENAI HARGA DAN JUMLAH YANG DIPERJUALBELIKAN, DENGAN KATA LAIN TERJADINYA TRANSAKSI JUAL BELI SUATU BARANG. PARA AHLI EKONOMI MENGGOLONGKAN PASAR SECARA TEORI EKONOMI MIKRO MENJADI EMPAT GOLONGAN BESAR, YAITU : • PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK • PASAR MONOPOLI • PASAR OLIGOPOLI
  • 125. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ADALAH SUATU PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL DAN PEMBELI. BERAPA PUN JUMLAH BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR, HARGA AKAN TETAP.OLEH KARENA ITU, HARGA PASAR DIGAMBARKAN OLEH GARIS LURUS YANG SEJAJAR DENGAN SUMBU HORIZONTAL, YAITU SUMBU JUMLAH BARANG. DENGAN DEMIKIAN, MASING- MASING PENJUAL DI PASAR ADALAH SEBAGAI PENGIKUT HARGA PASAR ATAU DISEBUT PRICE TAKER.
  • 126. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI/SEMPURNA PASAR PERSAINGAN MURNI MEMILIKI CIRI SEBAGAI BERIKUT: • JUMLAH PENJUAL DAN PEMBELI SANGAT BANYAK • BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN HOMOGEN/IDENTIK • PENJUAL BISA KELUAR MASUK DI PASAR DENGAN MUDAH. • INFORMASI TERHADAP PASAR SEMPURNA
  • 127. JUMLAH PEMBELI DAN PENJUAL BARANG SANGAT BANYAK SEHINGGA MASING- MASING PEMBELI MAUPUN PENJUAL TIDAK DAPAT MEMENGARUHI PASAR. PENJUAL DAN PEMBELI SANGAT BANYAK ARTINYA LEBIH DARI SATU ORANG MUNGKIN SERIBU ORANG ATAU LEBIH, ASAL MASING-MASING PENJUAL DAN PEMBELI TIDAK DAPAT MEMENGARUHI HARGA PASAR TERJADI DI PASAR. JUMLAH PENJUAL DAN PEMBELI SANGAT BANYAK
  • 128. JENIS BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR ADALAH HOMOGEN ATAU SATU JENIS (IDENTIK). BARANG HOMOGEN ARTINYA SEMUA JENIS BARANG YANG DITAWARKAN SEMUA PENJUAL SAMA. JADI PRODUKSI SATU PENJUAL MERUPAKAN SUBSTITUSI YANG SEMPURNA DENGAN HASIL PRODUKSI PENJUAL YANG LAIN. JADI PEMBELI MEMBELI BARANG DARI PENJUAL SATU DENGAN LAINNYA AKAN MENDAPATKAN BARANG YANG SAMA. BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN HOMOGEN/IDENTIK
  • 129. PEMBELI MAUPUN PENJUAL BEBAS KELUAR DAN MASUK KE PASAR. KONSUMEN DENGAN BEBAS MEMILIH DALAM PEMBELIAN BARANG TERSEBUT DI PASAR. PENJUAL MUDAH KELUAR MASUK PASAR ARTINYA BAIK PENJUAL YANG BARU MAUPUN YANG LAMA BEBAS UNTUK MASUK ATAU MENINGGALKAN PASAR. ARTINYA PENJUAL BISA MEMULAI MENGUSAHAKAN PRODUKSI ATAU BERJUALAN TANPA ADA HAMBATAN. PENJUAL BISA KELUAR MASUK DI PASAR DENGAN MUDAH
  • 130. TERDAPAT INFORMASI YANG SEMPURNA, ARTINYA JIKA ADA KONSUMEN/PRODUSEN MENGETAHUI HARGA YANG LEBIH MURAH MAKA KONSUMEN/PRODUSEN YANG LAIN JUGA SEGERA MENGETAHUINYA. ARTINYA APABILA SALAH SATU PRODUSEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BARU, MAKA DENGAN MUDAH PRODUSEN YANG LAIN MENGIKUTINYA. Kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal. INFORMASI TERHADAP PASAR SEMPURNA KITA PERHATIKAN TABEL DI ATAS, PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA PRODUSEN TIDAK DAPAT MEMENGARUHI HARGA BARANG PER SATUAN, MAKA KURVA PENERIMAAN TOTAL AKAN BERSIFAT LINIER, BERBENTUK GARIS LURUS, MULAI DARI TITIK ASAL (0) KARENA HARGA ADALAH KONSTAN MAKA BESARNYA P, AR, DAN MR MEMPUNYAI NILAI YANG SAMA SEHINGGA KURVANYA BERIMPIT MENJADI SATU. JIKA DIGAMBARKAN KE TIGA KURVA TERSEBUT SEAKAN-AKAN HANYA SATU KURVA.
  • 131. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA AGAR PERUSAHAAN MENDAPATKAN LABA MAKSIMAL ATAU RUGI MINIMAL, HARGA DARI JUMLAH PRODUK YANG DIPERJUALBELIKAN DITETAPKAN DENGAN KAIDAH MC=MR. KAIDAH MENETAPKAN HARGA DAN JUMLAH PRODUK DENGAN MR=MC DENGAN SYARAT PASAR UNTUK MEMPEROLEH NILAI MC DAN MR BERSIFAT CENTAINTY (BISA DIPERHITUNGKAN). SECARA KAIDAH MC=MR DIKARENAKAN MR ADALAH TURUNAN PERTAMA DARI FUNGSI TR DAN MC ADALAH TURUNAN PERTAMA DARI FUNGSI TC. SECARA MATEMATIS NILAI TURUNAN PERTAMA DARI SUATU FUNGSI AKAN MENGHASILKAN NILAI TERTINGGI.
  • 132. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA YANG MEMPEROLEH LABA TERLIHAT HARGA YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN HARGA SEBESAR OP1 BESAR TR ADALAH OP1KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TC ADALAH OP2LQ1 DAN TOTAL LABA (TR - TC) ADALAH SEBESAR P1P2LK. BESARNYA AC SEBESAR OP2 DAN LABA PER UNIT P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
  • 133. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA YANG MEMPEROLEH KERUGIAN YANG MINIMUM HARGA YANG MENJAMIN RUGI MINIMUM ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN HARGA SEBESAR OP1 BESAR TC ADALAH OP2KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TR ADALAH OP1LQ1. TOTAL RUGI (TR - TC) ADALAH SEBESAR P1P2KL. BESARNYA AC SEBESAR OP2 DAN RUGI PER UNIT P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1
  • 134. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA YANG MEMPEROLEH NORMAL PROFIT (BREAK EVEN INCOME) HARGA YANG MENJAMIN LABA NORMAL ADALAH SEBESAR OP1. DENGAN HARGA SEBESAR OP1 BESARNYA TC ADALAH OP1KQ1. SEDANGKAN BESARNYA TR ADALAH OP1KQ1. TERLIHAT BESARNYA AC YANG PALING RENDAH. KONDISI SEPERTI INI TIDAK BISA DIALAMI OLEH PERUSAHAAN YANG BERADA PADA PERSAINGAN YANG LAIN. Harga dan jumlah yang diproduksi menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
  • 135. PERIODE JANGKA PENDEK YANG DIALAMI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru. Dalam jangka pendek perusahaan memiliki persaingan sempurna yaitu : • mendapat laba super normal • mendapat laba normal • menderita kerugian KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PERIODE JANGKA PENDEK
  • 136. PERIODE JANGKA PANJANG YANG DIALAMI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada kesempatan untu memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PERIODE JANGKA PANJANG
  • 137. KEBURUKANNYA KEBAIKANNYA tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus berkerja yang paln efesien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Adanya alokasi sumber daya yang efesien dan adanya kebebasan bertindak. persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus berkerja seefisien mungkin. KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN YANG BERADA DALAM PASAR PERSAIANGAN SEMPURNA
  • 138. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB IX PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 139. WANDIRA REGITA P.C 1222200147 ANNISA RAHMA Q 1222200132 BAITY NUR FADILA 1222200147 kelompok 3
  • 140. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK ØPASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK ADALAH PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL DAN MASING-MASING PENJUAL DAPAT MEMENGARUHI HARGA DENGAN JALAN DEFERENSIASI PRODUK. ØDEFERENSIASI PRODUK ADALAH MEMBEDAKAN DUA BARANG YANG SEBENARNYA SAMA SEHINGGA MENJADI BERBEDA. CARANYA DENGAN PROMOSI, PERBEDAAN WARNA BUNGKUS, MEREK, DAN PELAYANAN YANG BAIK.
  • 141. unsur model pasar persaingan monopoli TERDAPAT UNSUR MONOPOLI KARENA JENIS BARANG TERSEBUT MEMANG HANYA SATU MACAM. MAKA KURVA PERMINTAANNYA MIRING DARI KIRI ATAS KE KANAN BAWAH, MESKIPUN MENDEKATI HORIZONTAL. TERDAPAT JUGA UNSUR PERSAINGANNYA KARENA JUMLAH PENJUAL BANYAK SEHINGGA TINDAKAN DARI SEORANG PENJUAL TIDAK MEMPUNYAI PENGARUH YANG BERARTI TERHADAP PENJUAL LAINNYA. 1 2
  • 142. TEORI PERSAINGAN MONOPOLI MEMBERIKAN KITA ALAT ANALISIS YANG BARU. ANALISIS INI MEMBERIKAN GAMBARAN YANG LEBIH BAIK TENTANG INDUSTRI DENGAN PERSAINGAN DIMANA TERDAPAT PERBEDAAN PRODUK PENGOLAHAN MAKANAN, PAKAIAN PRIA, TEKSTIL, DAN PERUSAHAAN JASA DI KOTA BESAR YANG MENGAKUI ADANYA SEDIKIT UNSUR MONOPOLI DAN PERBEDAAN HARGA YANG DIKENAKAN OLEH BERBAGAI PENJUAL UNTUK SUATU JENIS PRODUK TERTENTU. PERBEDAAN PRODUK MENYEBABKAN SEBAGIAN KONSUMEN LEBIH MENYUKAI PRODUK PENJUAL TERTENTU DIBANDINGKAN DENGAN PRODUK PENJUAL LAIN. AKIBATNYA KURVA PERMINTAAN YANG DIHADAPI OLEH SEORANG PENJUAL AGAK MIRING SEDIKIT KE BAWAH DAN MENYEBABKAN PENJUAL SEDIKIT BANYAK DAPAT MENGENDALIKAN HARGA PRODUKNYA. . KURVA YANG DIHADAPI OLEH MASING-MASING PENJUAL SANGAT ELASTIS SEBAB BANYAK BARANG SUBSTITUSI LAIN YANG HAMPIR SAMA ATAU PERBEDAANNYA HANYA SEDIKIT SEKALI DAN DAPAT MENGGANTIKAN DARI BARANG PERTAMA TERSEBUT.
  • 143. PADA SUATU PERUSAHAAN AKAN MENERIMA KEUNTUNGAN LEBIH ATAU HANYA MENERIMA KEUNTUNGAN NORMAL SAJA. PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI BARANG HETEROGEN SEHINGGA SEMUA PRODUSEN JUGA TIDAK AKAN MENETAPKAN HARGA YANG SAMA. LAIN HALNYA DENGAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DI MANA BARANG ADALAH HOMOGEN, MAKA SEMUA PRODUSEN AKAN MENETAPKAN HARGA PASAR YANG SAMA. Dalam jangka pendek
  • 144. TERJADI DUA KEMUNGKINAN PENYESUAIAN JALAN MASUKNYA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BARU KE DALAM INDUSTRI, YAITU TERBUKA DAN SATUNYA TERTUTUP.APABILA DALAM JANGKA PANJANG ADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN INI MENGALAMI KEUNTUNGAN LEBIH, MAKA AKAN MENDORONG MASUKNYA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN LAIN. BERARTI, KURVA PERMINTAAN PENJUAL PERSEORANGAN AKAN BERGESER KE KIRI. DENGAN ADANYA PRODUK DEFERENSIASI YANG SEMAKIN BESAR BERARTI AKAN MENAIKKAN ONGKOS TOTAL, BERARTI KURVA AC DAN MC AKAN BERGESER KE ATAS. HAL INI DISEBUT INCREASING COST INDUSTRY. Dalam jangka panjang
  • 145. MENDERITA KERUGIAN. MENDAPAT LABA SUPERNORMAL. MENDAPAT LABA NORMAL. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu:
  • 146. PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLISTIK YANG MENDAPAT LABA SUPERNORMAL DARI GAMBAR DI ATAS, HARGA DAN OUTPUT YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL DENGAN MENGGUNAKAN KAIDAH MR = MC. PADA KAIDAH MR = MC HARGA JUAL PRODUK SEBESAR OP1 DAN OUTPUT YANG DIJUAL SEBANYAK OQ1 DAN BESARNYA LABA P1P2LK.
  • 147. PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLISTIK YANG MENDAPAT LABA NORMAL MR = MC ADALAH KAIDAH GUNA MENETAPKAN HARGA DAN OUTPUT YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL. PADA KAIDAH MR = MC HARGA JUAL PRODUK SEBESAR OP1 DAN OUTPUT YANG DIJUAL SEBANYAK OQ1 DAN BESARNYA TC = TR, YAITU SEBESAR OP1KO1.
  • 148. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR = MC ADALAH KAIDAH GUNA MENETAPKAN HARGA DAN OUTPUT YANG MENJAMIN KALAU LABA, LABA YANG MAKSIMAL TETAPI KALAU RUGI KERUGIAN YANG MINIMAL. PADA KAIDAH MR = MC HARGA JUAL PRODUK SEBESAR OP2, SEDANG BIAYA RATA-RATANYA OP1. BIAYA RATA-RATA (AC) LEBIH BESAR DARI PENERIMAAN RATA-RATA (AR). KERUGIAN YANG MINIMAL INI OUTPUT/JUMLAH PRODUKSI YANG DIJUAL HARUS SEBANYAK OQ1 DAN BESARNYA TC (OQ1KP1), SEDANG BESARNYA TR (OQ1LP2).
  • 149. Akibat persaingan monopoli terhadap output & harga PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT PERUBAHAN PERMINTAAN YANG BESAR BENTUK KURVA DEMAND-NYA BERSIFAT SANGAT ELASTIS SEHINGGA DENGAN SEDIKIT MENAIKKAN HARGA MAKA OUTPUT AKAN MENGALAMI BANYAK PENGURANGAN. EFESIENSI MASING-MASING PERUBAHAN AKAN TERDAPAT BEBERAPA EFESIENSI MASING-MASING PERUSAHAAN DALAM JANGKA PANJANG BILA MASUKNYA PERUSAHAAN BARU KE DALAM INDUSTRI YANG BERSANGKUTAN BEBAS DAN MUDAH.
  • 150. Akibat persaingan monopoli terhadap output & harga PROMOSI PENJUALAN USAHA MASING-MASING PERUSAHAAN UNTUK MEMPERLUAS PASARNYA DENGAN CARA INI AKAN DIIMBANGI DENGAN KEGIATAN YANG SAMA OLEH PENJUAL LAINNYA, DAN SUMBER YANG DIGUNAKAN UNTUK USAHA TERSEBUT HANYALAH MENAMBAH BIAYA PRODUKSI. JENIS PRODUK YANG TERSEDIA KONSUMEN AKAN MEMPEROLEH BERBAGAI RAGAM YANG DAPAT DIPILIH DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLI. KONSUMEN DAPAT MEMILIH JENIS, GAYA, ATAU WARNA YANG SANGAT MENDEKATI SELERA.
  • 151. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB X PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 152. Wandira Regita P.C 1222200117 Annisa Rahma Qur'aini 1222200132 Baity Nur Fadila 122200147 Tim Kami
  • 153. Arti Monopoli Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
  • 154. CIRI – CIRI PASAR MONOPOLI: • PASAR MONOPOLI ADALAH INDUSTRI SATU PERUSAHAAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKANNYA TIDAK DAPATDIBELI DARI TEMPAT LAIN. • TIDAK MEMPUNYAI BARANG PENGGANTI YANG MIRIP BARANG TERSEBUT MERUPAKAN SATU-SATUNYA JENIS BARANG YANG SEPERTI ITU DAN TIDAK TERDAPAT BARANG MIRIP (CLOSE SUBTITUTE) YANG DAPAT MENGGANTIKAN BARANG TERSEBUT. • TIDAK TERDAPAT KEMUNGKINAN UNTUK MASUK DALAM INDUSTRI TANPA SIFAT INI PASAR MONOPOLI TIDK AKAN TERWUJUD KARENA TANPA ADANYA HALANGAN TERSEBUT PADA AKHIRNYA AKAN TERDAPAT BEBERAPA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI. • DAPAT MEMENGARUHI PENENTUAN HARGA BARANG TERSEBUT MERUPAKAN SATU-SATUNYA JENIS BARANG YANG SEPERTI ITU DAN TIDAK TERDAPAT BARANG MIRIP (CLOSE SUBTITUTE) YANG DAPAT MENGGANTIKAN BARANG TERSEBUT. • PROMOSI IKLAN KURANG DIPERLUKAN PERUSAHAAN MONOPOLI ADALAH SATU-SATUNYA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI, IA TIDAK PERLU MEMPROMOSIKAN BARANGNYA DENGAN MENGGUNAKAN IKLAN.
  • 155. Terdapat 3 faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah : Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli • Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain • Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi • Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 156. PERUSAHAAN MONOPOLI TIMBUL KARENA : TERBATASNYA PASAR Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup" untuk suatu perusahaan saja. PENGUASAAN BAHAN MENTAH Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. contoh : PDAM, Pertamina. HAK PATEN Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh : produk-produk Microsoft- Windows PEMBERIAN HAK MONOPOLI OLEH PEMERINTAH Ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah. Contoh : PELNI pada jalur tertentu.
  • 157. jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya,maka pada saat yang sama ia menentukan pua tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. jika MR>MC, berarti jika produksi diambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC=MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut : PENENTUAN BESARNYA HARGA & OUTPUT walaupun Q merupakan tingkat outputnyaoptimal jangka pendek, perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata (AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. keadaan ini terjadi dalam gambar diatas tetapi jika P dibawah AVC, kerugian akan diminimumkan dengan berhenti
  • 158. penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaandalam persaianganmurni bia tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR=MC. HUBUNGAN P,TR, DAN MR
  • 159. Analisis perilkau perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR=MC. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan Tc = OQKP1. Monopolis yang mendapatkan kentungan Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
  • 160.
  • 161. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar Kerugian Adanya Monopoli Output yang Lebih Kecil Promosi Penjualan Efisiensi Ekonomi monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna, yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain, misalnya:
  • 167.
  • 168.
  • 169.
  • 170. •Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. SIFAT DASAR DISKRIMINASI HARGA
  • 171. DISKRIMINASI HARGA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI TIGA MACAM: C. DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KETIGA diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional. Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis. A.DISKRIMINASI HARGA DERAJAT PERTAMA diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Contohnya adalah dokter yang berpraktik dikota-kota kecil yang memungkinkan biaya sesuai dengan kemampuan pasiennya B. DISKRIMINASI HARGA DERAJAT KEDUA diskriminasi derajat kedua adalah versi yang lebih sederhana, dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. Contohnya adalah produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara progresif bagi kelompok yang berbeda.
  • 173. Penetapan harga diskriminasi secara grafik dan numerik
  • 174. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB XI MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Oleh Kel 3 Kelas : V 1. Wandira Regita Putri Cahyani - 1222200117 2. Annisa Rahma Qur'aini - 1222200132 3. Baity Nur Fadila - 1222200147 Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 175. KELOMPOK 3 WANDIRA REGITA P.C 1222200147 ANNISA RAHMA Q 1222200132 BAITY NUR FADILA 1222200147
  • 176. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI PASAR OLIGOPOLI, YAITU KEADAAN DI MANA HANYA SEDIKIT PENJUAL SEHINGGA TINDAKAN SEORANG PRODUSEN AKAN MENDORONG PRODUSEN LAIN UNTUK BEREAKSI. . PASAR OLIGOPOLI ADALAH PASAR YANG TERDAPAT BANYAK PENJUAL DAN MASING-MASING PENJUAL DAPAT MEMENGARUHI HARGA PASAR.
  • 177. Ciri Lain Oligopoli Yang dikemukakan Oleh Douglas.
  • 178. DEMAND OLIGOPOLI STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI BISA JUGA TERJADI DALAM INDUSTRI DIMANA WILAYAH PASAR SUATAU PERUSAHAAN SANGAT KECIL, MISALNYA INDUSTRI POMPA BENSIN. DALAM INDUSTRI INI HANYA ADA SEDIKIT SEKALI PENJUAL (POMPA BENSIN) YANG BERSAING DALAM SUATU WILAYAH GEOGRAFIS YANG KECIL. OLEH KARENA JUMLAH PENJUAL YANG SEDIKIT KECIL INILAH MAKA SALING PENGARUH ANTARA MEREKA BISA DIMASUKKAN DALAM MASALAH PENENTUAN HARGA/OUTPUT DARI OLIGOPOLI
  • 179. MODEL COURNOT MODEL COURNOT ADALAH MODEL PASAR DUOPOLI (DUA PENJUAL) YANG PERTAMA KALI DITELITI OLEH AGUSTIN COURNOT TAHUN 1938. MODEL INI BERANGGAPAN BAHWA BARANG YANG DIHASILKAN DUA PERUSAHAAN ADALAH SAMA DAN BERSIFAT SUBSTITUT SEMPURNA SERTA STRUKTUR ONGKOS PRODUKSI PER UNIT SAMA. DIMISALKAN ADA DUA SUMBER AIR MINERAL YANG SAMA DAN DIMILIKI OLEH DUA PERUSAHAAN YANG BERBEDA. ANGGAPLAH BAHWA PERUSAHAAN YANG PERTAMA MEMPRODUKSI A DENGAN HARGA PA AGAR KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEHNYA MAKSIMUM (KARENA PADA TINGKAT OUTPUT DAN HARGA TERSEBUT MC = MR = 0). BESARNYA ELASTISITAS PERMINTAAN = 1, DAN TOTAL PENERIMAANNYA (TR) ADALAH MAKSIMUM, DENGAN ONGKOS PRODUKSI 0 SEHINGGA KEUNTUNGANNYA JUGA MAKSIMUM. BESARNYA PERUSAHAAN KEDUA KEMUDIAN MASUK KE PASAR DAN MENGANGGAP BAHWA TINGKAT OUTPUT YANG DIHASILKAN PERUSAHAAN PERTAMA TIDAK BERUBAH. MODEL OLIGOPOLI
  • 180. DALAM HAL INI JELAS BAHWA PERUSAHAAN KEDUA HANYA MENGHASILKAN SETENGAH DARI OUTPUT YANG DIMINTA PASAR YANG TIDAK DILAYANI OLEH PERUSAHAAN PERTAMA. DENGAN DEMIKIAN, PERUSAHAAN PERTAMA MENAWARKAN 0,5 DARI SELURUH PERMINTAANYANG ADA DIPASAR PADA PERIODE SELANJUTNYA. SELAMA PERUSAHAAN KEDUA DAPAT MENAWARKAN 0,25 DARI SELURUH PERMINTAAN PASAR, PERUSAHAAN PERTAMA PADA WAKTU BERIKUTNYA AKAN MENGHASILKAN 0,5 X (1-0,25) = 0,375 DARI SELURUH PERMINTAAN PASAR DAN KEMUDIAN PERUSAHAAN KEDUA AKAN MELAKUKAN REAKSI DENGAN MENAWARKAN OUTPUT SETENGAH DARI JUMLAH OUTPUT YANG TIDAK DILAYANI OLEH PERUSAHAAN PERTAMA ATAU SEBESAR 0,5 X (1-0,375) = 0,3125.
  • 181. MODEL COURNOT DITINJAU DARI KURVA REAKSI REACTION CURVED JIKA PERUSAHAAN PERTAMA MEMPRODUKSI SETENGAH MAKA PERUSAHAAN KEDUA AKAN MEMPRODUKSI SEPEREMPAT. JIKA PERUSAHAAN PERTAMA MEMPRODUKSI 1, MAKA PERUSAHAAN KEDUA AKAN MEMPRODUKSI 0. HAL INI AKAN MENYEBABKAN PERUSAHAAN KEDUA BEREAKSI TERHADAP PERUSAHAAN PERTAMA.
  • 182. ADA BEBERAPA KELEMAHAN DARI MODEL COURNOT, YAITU: • ASUMSI DALAM MODEL COURNOT YANG MENGATAKAN BAHWA MASING-MASING PRODUSEN TIDAK MEMANFAATKAN PENGALAMAN-PENGALAMAN DALAM MENGANTISIPASI TINDAKAN PESAING ADALAH TIDAK REALISTIS. • PADA MODEL COURNOT TIDAK DIJELASKAN SAMPAI BERAPA LAMA PROSES PENYESUAIAN UNTUK MENUJU KE POSISI KESEIMBANGAN. • ANGGAPAN BAHWA ONGKOS PRODUKSI BESARNYA NOL TIDAKLAH REALISTIS
  • 183. MODEL BERTRAND MODEL PASAR DUOPOLI YANG KEDUA ADALAH MODEL BERTRAND YANG DIRUMUSKAN PERTAMA KALI PADA TAHUN 1883 OLEH J. BERTRAND YANG MENYATAKAN BAHWA MASING- MASING PERUSAHAAN DALAM PASAR DUOPOLI MEMPERKIRAKAN PERUSAHAAN PESAINGNYA UNTUK TETAP MEMPERTAHANKAN TINGKAT HARGA JUALNYA APA PUN YANG DITENTUKAN PERUSAHAAN. MODEL BERTRAND MENGGUNAKAN ALAT ANALISIS YANG SAMA DENGAN MODEL COURNOT, YAITU MENGGUNAKAN FUNGSI REAKSI UNTUK MENENTUKAN POSISI KESEIMBANGAN YANG STABIL DARI PASAR. MODEL OLIGOPOLI
  • 184. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR KELOMPOK KECIL) MODEL CHAMBERLIN BERANGGAPAN BAHWA MASING-MASING PERUSAHAAN TIDAK BEBAS (TERIKAT) TERHADAP PESAINGNYA YANG ADA DI PASAR. SETIAP ADA PERUBAHAN TINGKAT OUTPUT ATAU TINGKAT HARGA YANG DILAKUKAN OLEH SALAH SATU PERUSAHAAN, AKAN MEMENGARUHI PERUSAHAAN PESAINGNYA DAN PESAING ITU AKAN MENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK MELAWAN TINDAKAN TERSEBUT. AKIBATNYA KESEIMBANGAN STABIL DI PASAR PADA TINGKAT HARGA DAN OUTPUT MONOPOLI. KELEMAHAN DARI MODEL INI ADALAH APABILA ADA PERUSAHAAN BARU YANG MASUK MAKA KESEIMBANGAN STABIL TIDAK DAPAT DIPECAHKAN DALAM MODEL INI DENGAN MEKANISME MODEL PASAR MONOPOLI. MODEL OLIGOPOLI
  • 185. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (THE KINKED – DEMAND MODEL) DALAM GAMBAR 11.4 ADA DUA KURVA PERMINTAAN, YANG PERTAMA YAITU KURVA PERMINTAAN DD (KURVA PERMINTAAN MARSHALL) DAN YANG KEDUA ADALAH KURVA PERMINTAAN DD, YAITU KURVA BAGIAN PASAR YANG MENGGAMBARKAN KUANTITAS PERMINTAAN Z DARI PERUSAHAAN YANG BERSANGKUTAN, APABILA SEMUA PERUSAHAAN MENANDINGI PERUBAHAN HARGA DARI PERUSAHAAN YANG BERSANGKUTAN. MODEL OLIGOPOLI
  • 186. MODEL STACKELBERG MODEL INI PERTAMA KALI DIPERKENALKAN OLEH HEINRICH VON STACKELBERG TAHUN 1952, YANG MERUPAKAN PENGEMBANGAN DARI MODEL COURNOT. MODEL OLIGOPOLI PADA GAMBAR DI SAMPING TERLIHAT BENTUK KURVA ISOPROFIT DAN KURVA REAKSI YANG DIMILIKI OLEH MASING-MASING DUOPOLIS. DENGAN DEMIKIAN, PERUSAHAAN A AKAN MENENTUKAN TINGKAT OUTPUT, YAITU DI TITIK A (QA) YANG DAPAT MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGANNYA. SEDNGKAN PERUSAHAAN B SEBAGAI PENGIKUT MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR QB.
  • 187. FENOMENA PERGESERAN KURVA-KURVA PERMINTAAN INI DILUKISKAN DALAM GAMBAR 11.7. PERUSAHAAN A MULA-MULA MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR Q1 UNIT DAN MENJUALNYA DENGAN HARGA P1. KURVA PERMINTAAN D1 YANG BERLAKU DISINI, DENGAN MENGASUMSIKAN HARGA-HARGA YANG DITETAPKAN OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN LAIN TIDAK BERUBAH. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM
  • 188. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN TIDAK AKAN MENIMBULKAN KESULITAN YANG BERARTI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN TENTANG HARGA/OUTPUT JIKA PERUSAHAAN A MENGETAHUI SECARA PASTI BAGAIMANAREAKSI PERUSAHAAN PESAINGNYA TERHADAP PERUBAHAN-PERUBAHAN HARGA. KURVA D3 DALAM GAMBAR 11.7 MERUPAKAN SEBUAH KURVA REAKSI, YANG MENUNJUKKAN BAGAIMANA PENURUNAN HARGA AKAN MEMENGARUHI KUANTITAS YANG DIMINTA SETELAH REAKSI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DIPERHITUNGKAN.
  • 189. KURVA PERMINTAAN TERPATAH DALAM OLIGOPOLI: • SEDANGKAN APABILA PERUSAHAAN JUGA MENURUNKAN HARGA KE P1 DAN P2 PERUBAHAN PERMINTAAN AKAN KE TITIK B DAN C. • MENAIKKAN HARGA KE P3 PERMINTAAN ADA DI TITIK A1 KARENA REAKSI PERUSAHAAN MENGUBAH HARGA MAKA KURVA PERMINTAAN MENJADI D1ED2.
  • 190. CIRI – CIRI PASAR OLIGOPOLI: MENGHASILKAN ATAU MENJUAL BARANG STANDAR ATAU BARANG BERBEDA MENGHASILKAN BARANG STANDAR MISALNYA PERUSAHAAN BAJA, ALUMINIUM. SEDANGKAN YANG MENGHASILKAN BARANG BERBEDA MISALNYA PERUSAHAAN MOBIL, TRUK , DAN SEPEDA MOTOR. PROMOSI MASIH DIPERLUKAN KEGIATAN PROMOSI BERTUJUAN UNTUK MERAIH PEMBELI BARU DAN MEMPERTAHANKAN PEMBELI LAMA, TERUTAMA PADA PERUSAHAAN YANG MENGHASILKAN BARANG YANG BERBEDA KEKUATAN MENENTUKAN HARGA KADANG LEMAH ATAU KUAT APABILA TANPAADANYA KERJA SAMA, KEKUATAN MENENTUKAN HARGA SANGAT TERBATAS.
  • 191. PASAR DENGAN KEPEMIMPINAN HARGA (PRICE LEADERSHIP) PASAR KARTEL 1 2 MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
  • 192. SALAH SATU TIPE KEADAAN YANG DITIMBULKANNYA ADALAH KINKED DEMAND CURVE ATAU KURVA PERMINTAAN YANG PATAH. SEORANG PENJUAL DAPAT MENAIKAN JUMLAH PENJUALANNYA DENGAN JALAN MENURUNKAN HARGANYA.BERARTI ANTARPENJUAL SALING BERTINDAK UNTUK MENURUNKAN HARGA. HAL INI DISEBUT “PERANG HARGA”. KARAKTERISTIK UMUM DAN MODEL DUOPOLI MERUPAKAN KASUS TERBATAS PADA OLIGOPOLI KARENA JUMLAH PENJUALNYA YANG “HANYA ADA 2 (DUA) ADALAH BAHWA ADANYA ANGGAPAN BAHWA ADA SUATU POLA TERTENTU DALAM BEREAKSI DARI PIHAK LAWAN UNTUK SETIAP PERIODE DAN DALAM KENYATAANNYA REAKSI YANG DIHARAPKAN TIDAK PERNAH TERJADI. Terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan yang lain. Penjual mengadakan persetujuan harga yang telah ditaati bersama karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.kekakuan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak lurus, tetapi patah dan disebut kinked demand. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA (KINKED DEMAND CURVE MODEL).
  • 193. MODEL KURVA PERMINTAAN KINKED DEMAND DIKEMBANGKAN OLEH SWEEZY TAHUN 1939. SWEEZY MEMBUAT PEMISALAN DALAM PASAR HANYA ADA DUA PENJUAL. KEDUA PENJUAL MEMPUNYAI KURVA DEMAND D1 UNTUK PENJUAL SATU DAN D2 UNTUK PENJUAL LAINNYA. HARGA MEMBUAT NYAMAN PENJUAL SATU DAN PENJUAL DUA ADALAH SEBESAR OP2. Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi OP1, dengan menurunkan harga ia mengharap permintaan bertambah menjadi 0Q4. Akibatnya permintaan yang diharapkan bertambah menjadi sebesar OQ4 tidak tercapai karena hanya menjadi 0Q3. Kalau penjual satu menaikkan harga menjadi OP3, penjual dua diam saja tidak ikut menaikkan harga. Dengan tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan permintaan Q1-Q2. Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoli adalah rigid (kaku), sulit untuk dinaikkan dan diturunkan. dikarenakan kurva permintaannya kinked (patah) . Bentuk kurva yang kinked itu adalah PED2. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva penerimaan marjinalnya adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang pata (LN).
  • 194. MULA-MULA KURVA SEBESAR MC2. MC2 INI TINGKAT HARGA YANG MENJAMIN LABA MAKSIMAL (MC=MR) ADALAH OP1. JIKA BIAYA PER UNIT TURUN, MC BERGESAR MENJADI MC1. TURUNNYA MC TIDAK MENGUBAH HARGA YANG MENJAMIN LABANYA MAKSIMA TETAP SEBESAR OP1. DEMIKIAN JUGA JIKA BIAYA PER UNIT NAIK, HARGA YANG MENJAMIN LABA MAKSIMUM ADALAH SEBESAR OP2. DAPAT DISIMPULKAN HARGA TIDAK BERUBAH SELAMA MC MEMOTONG MR PADA BAGIAN YANG PATAH (TEGAK LURUS) LN WALAUPUN BIAYA NAIK ATAU TURUN. INILAH YANG BISA MENGHANTARKAN MENGAPA HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI ADALAH RIGID (TEGAR). HARGA AKAN BERUBAH JIKA MC MEMOTONG BAGIAN MR YANG CONDONG MIRING. UNTUK LEBIH JELASNYA BISA DILIHAT PADA GAMBAR DI BAWAH INI: HARGA BISA BERUBAH NAIK ATAU TURUN JIKA MC MEMOTONG MR BUKA PADA BAGIAN YANG PATAH (TEGAK LURUS LN). MISALKAN JIKA BIAYA TERUS TURUN HINGGA MEMOTONG MR YANG TURUN MIRING (BUKAN YANG TEGAK LURUS) MAKA HARGA BISA TURUN. MULA-MULA HARGA MENJAMIN LABA MAKSIMAL PADA SAAT MC BERPOTONGAN DENGAN MR (PLN- MR), YAITU SETINGGI OP2. TURUN MENJADI OP1. DEMIKIAN JUGA JIKA BIAYA TERUS NAIK HINGGA MEMOTONG MR YANG BUKAN TEGAK LURUS LN HARGA AKAN MENINGKAT. DARI GAMBAR DI ATAS BIAYA PRODUKSI NAIK TERUS HINGGA MC3 MEMOTONG MR YANG MIRING (BUKAN YANG TEGAK LURUS LN) MAKA HARGA BERUBAH DARI OP2 MENJADI OP3. Kurva permintaan patah mencerminkan ketegaran harga pada situasi perubahan biaya merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga. Model ini menjelaskan seberapa besar/ panjang patahan tersebut. Sering pula dikatakan bukan sebagai teori harga tetapi sekadar alat untuk menunjukkan mengapa harga akan cenderung tidak berubah.
  • 195. • Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. • Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. • Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC ; seperti dalam kasus monopoli). • Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbun efek yang negatif dalam bentuk:
  • 196. STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI MEMUNGKINKAN DIADAKANNYA KERJA SAMA SECARA DIAMDIAM ATAU SECARA TERANG-TERANGAN. ADA TIGA FAKTOR YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA KERJA SAMA, YAITU: 1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis. 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri. Meskipun demikian, adanya perjanjian kerja sama antara mereka memungkinkan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan jika melanggar perjanjian kerja sama tersebut dan bertindak atas nama sendiri. Untuk itu, perlu diadakannya perbedaan dalam tingkat kerja sama tersebut ke dalam beberapa bentuk kerja sama antarperusahaan dalam pasar oligopoli