SlideShare a Scribd company logo
1 of 203
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI
MIKRO
Oleh Kel 9 Kelas : J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 agustus 1945 surabaya
Desember 2022
Nama Anggota Kelompok 9 :
Septiana Rozzi Rahmawati (1222200177) M. Nuruddin Rasyid (1222200179)
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. I
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
TEORI PERMINTAAN
• Dalam teori ekonomi, permintaan berarti
keinginan konsumen untuk memiliki dan
menguasai barang dan jasa tersebut.
• Sedangkan permintaan sendiri bisa
didefinisikan dengan berbagai kemungkinan
jumlah barang atau jasa yang diminta oleh
pembeli pada berbagai tingkat harga untuk
periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar
tertentu.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN
SUATU BARANG
1. Harga barang
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan konsumen
HUKUM PERMINTAAN
• Hukum permintaan merupakan hukum umum
yang menyangkut pengaruh harga terhadap
jumlah barang.
• Bunyi dari hukum permintaan itu sendiri yaitu
• “ jika harga turun maka permintaan akan
barang tersebut akan bertambah. Dan
sebaliknya , jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang”
BENTUK KURVA DEMAND
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurva permintaan
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga
dimana harga sebagai variabel independen dan
jumlah barang yang diminta merupakan variabel
dependen . Dan secara umum hubungan antara harga
dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat
hubungan yang terbalik (negatif) sehingga pada
umumnya kurva permintaan suatu barang bersudut
negatif terhadap sumbu horizontal.
Rumus hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa
dituliskan dalam fungsi seperti berikut :
• Q = F (P)
• Dapat juga dituliskan dengn fungsi persamaan permintaan yag
seperti berikut :
• Q = a- Bp
Dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga
A = konstanta
ADA BEBERAPA FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PERUBAHAN PERMINTAAN
1. Pendapatan konsumen ( yang mana sangat
berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan
2. Harga barang terkait substitusi dan
komplementer
3. Selera dan prefensi konsumen
4. Perubahan pengharapan harga (jika ada
harapan maka akan terjadi perubahan harga
relatif sangat penting dalam menentukan
posisi kurva permintaan
TEORI PENAWARAN
• Pengertian penawaran menurut teori ekonomi adalah jumlah
barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam
periode tertentu.
• Atau bisa juga diartikan dengan berbagai kuantitas barang
yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap
tetap tidak berubah. Atau bisa juga disebut dengan hubungan
antara harga dengan kuantitas yang diperjual belikan oleh
penjual
HUKUM PENAWARAN
• Hukum penawaran berbunyi seperti berikut “ jika harga suatu
barang atau jasa naik, maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah
barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan
ceteris paribus”
• hukum diatas berarti jika harga barang meningkat maka
jumlah barang meningkat (produsen untung) harga barang
turun, jumlah ikut turun (produsen kurang beruntung)
BENTUK KURVA PENAWARAN
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PERUBAHAN PENAWARAN
• Berubahnya harga input variabel
• Perubahan teknologi
• Perubahan iklim
• Biaya untuk memperoleh faktor produksi
• Tujuan perusahaan
• Pajak dan subsidi (adanya pajak dan subsidi akan
mengakibatkan tambahan pada biaya produksi dan
selanjutnya mengurangi penawaran )
HARGA PASAR
• Penentuan harga pasar terjadi karena adanya interaksi
permintaan dan penawaran. Dengan demikian harga pasar
ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau
menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli
sejumlah barang tersebut. Jadi harga pasar terjadi karena
adanya kompromi antara penjual dan pembeli.
• Jika penawaran melebihi jumlah, harga turun, jika penawaran
tidak melebihi jumlah, maka harga naik.
GAMBAR PENENTUAN HARGA PASAR DAN
KUANTITAS PASAR SECARA GRAFIK
PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MENGUBAH HARGA DAN KUANTITAS PASAR
• A. Harga pasar dapat berubah jika penawaran bertambah
sedang permintaan tetap.
• B. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedang penawaran tetap.
• C. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan
permintaan meningkat sedang penawaran turun.
• Sehingga besarnya perubahan harga dan kuantitas pasar
akibat adanya perubahan permintaan dan penawaran
tergantung dengan kecondongan slope permintaan dan
penawaran
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
• kebijakan celling price ( bertujuan untuk melindungi
konsumen agar mendapat harga yang wajar)
• floor price ( bertujuan untuk melindungi produsen agar
mendapat harga yang wajar)
• Cobweb teori ( penyesuaian harga)
• Surplus produsen dan konsumen (untuk menunjukkan
keuntungan)
• Pengalihan beban pajak ( meliputi barang bebas dan barang
potensial )
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. II
ELASTISITAS
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
PENGERTIAN ELASTISITAS
• Elastisitas adalah mengukur respons. Semakin
elastis sifat permintaannya maka akan semakin
besar.
• Dan sebaliknya, jika semakin tidak elastis sifat
permintaannya, maka akan semakin kecil
responsnya. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat
terpengaruhnya jumlah barang yang
ditawarkan karena adanya perubahan harga.
• Jika yang berubah harga barang itu sendiri maka ukuran
responsnya disebut elastisitas harga permintaan (price
elasticity)
Jika yang berubah harga barang lain yang mempunyai
hubungan komplemen/subtitusi maka ukuran responsnya
disebut elastisitas silang (cross elasticity).
Jika yang berubah pendapatan maka ukuran responsnya
disebut elastisitas income. Dan jika yang berubah iklan dari
barang itu maka ukuran responsnya disebut elastisitas iklan
(advertising elasticity)
ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN
Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan
jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh
konsumen terhadap perubahan harga dengan
kurva permintaan tertentu.
Atau elastisitas permintaan adalah besar kecilnya
presentase perubahan pada jumlah yang diminta
yang disebabkan oleh presentase tertentu dari
perubahan harga
Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta
mempunyai rentang jarak. Seperti contoh pada gambar
dibawah jarak A ke B ataupun sebaliknya.
• Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan
pendekatan persamaan fungsi :
ED = % perubahan Qx / % perubahan Px
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed : nilai koefisien elastis permintaan
∆Q = perubahan jumlah penawaran
∆P = perubahan harga
Q = Jumlah permintaan awal
P = harga awal
Dengan mengamati hubungan elastisitas dengan total
revenue (total penerimaan )
Tabel hubungan harga dan elastisitas
Nomor Nilai
elastisitas
Jika harga
naik
Jika harga
turun
1 Ed > 1 TR turun TR naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR tetap
3 Ed < 1 TR naik TR turun
Mengamati arah perubahan harga dan total revenue
No Harga revenue Arah
perubahan
Elastisitas
1 Naik Naik Sama In elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - Unitary
Dengan melihat kurva permintaan (AR) dengan MR
Jika nilai MR = 0 koefisien elastis =1 dan permintaan unitary elastis
Jika nilai MR = Positif, koefisien elastis >1 dan permintaannya
elastis
Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastis <1 dan permintaan in
elastis
Melihat kecondongan kurva permintaan
D1 disebut perfect in elastis
D2 disebut perfect elastis
D3 disebut elastis
D4 disebut Unitary elastis
D5 disebut in elastis
Elastisitas silang
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai
berapa jauh berbagai barang berhubungan satu
sama lain .
Elastisitas silang sering digunakan untuk
menentukan batas batas suatu industri, tapi
penggunaannya dalam bidang ini memiliki
beberapa komplikasi.
Elastisitas silang yang tinggi menunjukkan
hubungan erat atau barang dalam industri yang
sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan
hubungan yang renggang atau barang dan industri
yang berlainan
Cara menghitung elastisitas silang
exy = (ΔQx/Qx) : (ΔPy/Py)
atau
exy = (ΔQx/ΔPy) . (Py/Qx)
Elastisitas penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis dengan
elastisitas permintaan.
Dalam penawaran tak ada kekacauan yang timbul
mengenai tanda koefisien elastisitas, kecuali
dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai
kurva yang miring ke bawah.
Rumus elastisitas penawaran :
(ΔQ : ΔP) x (P : Q)
Menentukan elastisitas penawaran
dengan dua cara yaitu :
1. Melihat besarnya koefisien elastisitasnya :
• Jika nilai es tak terhingga disebut perfect
elastis
• Jika nilai es > 1 maka elastis
• Jika nilai es < 1 disebut inelastis
• Jika nilai es = 1 disebut unitary elastis
• Jika nilai es = 0 disebut perfect elastis
2. Melihat kecondongan kurva
permintaan
S1 disebut perfect in elastis
S2 disebut in elastis
S3 disebut unitary elastis
S4 disebut elastis
S5 disebut perfect elastis
ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang
menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan
jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan.
Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi
bahwa setiap orang akan menambah atau
mengurangi pembelian barang bila
pendapatannya berubah
Rumus elastisitas pendapatan :
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. III
PERILAKU KONSUMEN
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Pengertian perilaku konsumen
• Perilaku konsumen adalah proses bagaimana
konsumen mengalokasikan pendapatan antara
barang dan jasa yang berbeda-beda untuk
memaksimalkan kesejahteraan mereka. Yang
mana kemudian pengambilan keputusan
tersebut kita gunakan untuk memahami
apakah perubahan pendapatan dan harga
memengaruhi permintaan barang dan jasa
diberbagai jenis produk.
Beberapa cara untuk mempermudah
memahami perilaku konsumen menurut
(Robert Pindyck 2009)
1. Prefensi konsumen : dimana hal ini adalah cara
praktis untuk menggambarkan alasan mengapa
orang lebih menyukai satu barang daripada
barang lain. Dapat dilihat dari data grafik maupun
aljabar
...LANJUTAN...
2. Keterbatasan anggaran : dimana konsumen
mempertimbangkan harga dikarenakan
keterbatasan pendapatan mereka jika untuk
memenuhi segala kebutuhan.
3. Pilihan-pilihan konsumen : dimana para
konsumen akan mengkombinasikan pilihan
barang dan jasa yang mereka beli untuk
memuaskan keinginan mereka.
Prefensi konsumen
1. Keranjang pasar : ialah sebuah daftar dari satu
atau lebih komoditi dalam jumlah tertentu. Dalam
keranjang pasar dapat berisi satu item atau
beberapa komoditi item. Baik berupa sandang,
pangan maupun papan para konsumen. Dan dari
keranjang pasar tersebut, kita bisa mengetahui
prefensi pasar para konsumen masuk akal dan
konsisten atau tidak.
Asumsi dasar prefensi
• Dimana menurut Robert Pindyck (2009) ada tiga
dasar prefensi yang berlaku dalam
- kalangan masyarakat.
- Kelengkapan
- Transitivitas
• lebih baik berlebih daripada berkurang
• ketiga asumsi tersebut menekankan pada tingkat
rasionalitas dan kewajaran pada asumsi konsumen
tersebut.
Guna batas (marginal utility)
• Sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh orang
tersebut .
• Menurut hukum gossen maka semakin banyak
jumlah barang yang sejenis maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir semakin
kecil.
Pendekatan kepuasan marginal
• Sering disebut pendekatan cardinal. Dimana
membicarakan tentang kepuasan atau
kegunaan untuk tiap satuan barang bagi
konsumen dapat diukur dengan satuan
tertentu. Atau bisa disebut juga dengan
tambahan atau pengurangan kepuasan, akibat
dari pertambahan ataupun pengurangan
konsumsi suatu barang .
Asumsi dalam pendekatan kepuasan
marginal yaitu (badruddin 2003)
• Konsumen akan bertindak rasional ( berusaha
memaksimalkan kepuasannya)
berlakunya hukum kepuasan marginal yang
semakin berkurang
• rumus pendekatan kepuasan marginal yaitu :
MU = ΔTU/ΔQ
Contoh perhitungan marginal utility
berdasarkan jumlah dan total unility
Tabel total dan marginal
Contoh grafik TU/MU
Kendala anggaran (budget
contraint)
• Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan
memberikan kepuasan yang maksimal kepada
konsumen dari berbagai kombinasi yanng ada
pada curve indifference maka perlu diketahui
kombinasi-kombinasi yang mana dapat dicapai
oleh konsumen berdasarkan batas
penghasilannya.
Cara membuat garis anggaran dengan menghubungkan dua
titik kombinasi ekstrem antara barang X dan Y
KURVA GARIS ANGGARAN
Keseimbangan konsumen
• Kombinasi yang akan memberikan guna
maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang
terletak bagi konsumen antara curve
indifference dengan kurva anggaran. Atau
apabila yang seharusnya diperbuat sama
dengan apa yang diperbuat.
Contoh gambar kombinasi yang
memberikan kepuasan optimal
Keseimbangan konsumen yang
optimal
Perubahan utilitas konsumen
• Jika harga barang x naik, maka garis anggaran
dan indifference curve-nya bergeser ke kiri.
Jika harga barang x turun, maka garis anggaran
(budget line) dan indifference curve akan
bergeser ke kanan. Hal ini disebabkan jika
harga naik, jumlah barang x yang dibeli
berkurang dan jika harga turun jumlah barang
x yang dapat dibeli bertambah.
Kurva price consumption curve
Berubahnya pendapatan konsumen
• Sebetulnya jika harga suatu barang berubah
akan memiliki dua dampak. Pertama
konsumen akan menambah jumlah barang
yang diminta. Kedua, dengan menurunnya
harga konsumen seakan akan menjadi lebih
kaya dan ia akan membeli barang dalam
jumlah yang lebih banyak.
Kurva income consumption curve
Perubahan harga pada barang normal
• Jika terjadi perubahan harga, misalnya barang x
harga lebih murah, maka konsumen akan
membeli barang x akan dibeli dalam jumlah
lebih banyak. Bisa juga dikatakan karena harga
barang x lebih murah konsumen
mensubtitusikan dengan membeli barang x
lebih banyak dan mengurangi barang y
Perubahan harga barang normal
Perubahan harga pada barang inferior
• dampak perubahan harga pada barang inferior
yaitu semakin murahnya barang x
menghasilkan efek pendapatan negatif, yaitu
jumlah barang x yang diminta berkurang
Perubahan Harga Barang Inferior
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IV
PERILAKU PRODUSEN
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN
• Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua.
Yaitu pendekatan teori daya guna kardinal (
cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna
ordinal (ordinal utility).
• Teori cardinal metode penjelasannya
menggunakan pendekatan marginal utility dan
total utility. Sedangkan teori ordinal
penjelasannya menggunakan pendekatan
indifference curve ( kurva indiferen).
• Perbedaan kedua teori terdapat pada pengertian daya
guna. Teori daya guna kardinal menganggap bahwa
besarnya daya guna yang diterima atau dialami seseorang
konsumen sebagai akibat dari tindakan mengonsumsikan
barang dapat diukur.
• Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang
menyatakan utility seseorang bisa diukur
adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas.
Cardinal Approach
• Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui
secara absolut besarnya daya guna bagi seorang
konsumen. Dalam teori ini, Utility seseorang
mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan
dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan
dengan lebih senang atau lebih suka.
• Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dapat
dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur
secara pasti
Dalam teori ini cardinal, teori nilai guna dikenal nilai guna
(total utility /TU) dan nilai guna marginal (marginal utility
/ MU).
Nilai guna total berhubungan dengan jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah
komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat
dan pertambahan , pengurangan satu komoditas tertentu
Dalam teori nilai guna dikenal sebagai hukum
diminishing marginal utility. Yang mana berarti
pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.
Dan pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa
kepuasan konsumen bisa diukur. Dalam pendekatan ini
juga dibedakan antara guna total dan guna batas atau
marginal utility
Konsep guna batas dan guna total
(MU dan TU)
A. Guna batas ( marginal utility)
ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum
gossen semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang
dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari
barang yang terakhir semakin kecil.
Kepuasan maksimum yang diberikan oleh sejumlah barang
akan maksimum bila barang terakhir yang dimiliki tidak
memberi tambahan kepuasan kembali
B. Guna total ( total utility )
ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumen berbagai jumlah barang. Guna
total ini akan semakin besar jika barang yang
dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat
tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik
maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan
bertambah lagi dan total gunanya akan menurun
walaupun konsumen terus menambah
ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL
Terdapat tiga asumsi dalam teori cardinal yaitu
1) utility bisa diukur dengan uang
2) berlakunya hukum gossen ( law of diminishing
marginal utility) yaitu bahwa semakin banyak
suatu barang dikonsumsi, maka tambahan
kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari
setiap satu tambahan yang dikonsumsi akan
menurun
3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan
total yang maksimal
UTILITY SESEORANG BISA DIUKUR DENGAN
UANG
Adalah asumsi dasar yang digunakan pada
pendekatan ini adalah tingkat kepuasan
konsumen mengonsumsi barang atau jasa dapat
dihitung secara numerik. Disini yang dimaksud
dengan kepuasan mengonsumsi barang atau jasa
dapat diukur secara numerik. Dalam teori nilai
guna ini dikenal nilai guna total dan nilai guna
marginal.
KURVA TU DAN MU
Gambar kurva TU dan MU
Kesulitan yang timbul adalah bahwa daya guna merupakan
konsep yang bersifat subjektif, sedangkan uang merupakan alat
pengukur yang bersifat objektif. Dengan demikian, asumsi
tentang ukuran ini harus diartikan sebagai sejumlah uang yang
bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu kesatuan
barang lagi.
Dengan demikian, ukuran uang dapat digunakan untuk
membahas perilaku konsumen.
BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF
DIMINISHING MARGINAL UTILITY)
Ialah pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Dengan demikian makin banyak barang yang
dikonsumsikan makin besar pula jumlah daya
guna total yang diperoleh. Akan tetapi laju
pertambahan daya guna yang diperoleh karena
mengonsumsikan satu kesatuan barang makin
lama makin rendah.
KURVA DAYA GUNA (UTILITY)
Jadi asumsi ini diperlakukan untuk menggambarkan perilaku
konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna akan bertambah
terus tanpa batas., yang berarti konsumen tidak pernah merasa puas
sehingga berusaha terus menambah tingkat konsumsinya. Dan hal ini
bertentangan dengan realita sehingga pendekatan ini tidak akan
mampu untuk menganalisis konsumen.
KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL
Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan
ideal, yaitu daya guna maksimum. Asumsi ini
dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada
hakikatnya adalah homo economicus.
Perbedaannya adalah antara kepuasan total ( total
utility) dan kepuasan marjinal. Semakin banyak
barang x yang dikonsumsi, semakin kecil marginal
utility yang diperoleh dari barang x
KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL
asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang
keliru, dimana aliran ini menganggap bahwa tinggi
rendahnya nilai suatu barang tergantung dari
subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu
barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai
daya guna baginya. Besarnya daya guna
tergantung pada konsumen bersangkutan.
Marginal utility dari uang tidaklah konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki,
semakin memberikan kepuasan yang lebih besar.
Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah
bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai
nilai yang tepat. Semakin kaya seseorang, makin
besar kesediaannya untuk memperoleh suatu
satuan daya guna yang sama. Sehingga dapat
dikatakan bahwa uang harus mempunyai nilai
subjektif
Jika total utility mencapai maksimal MU=0 dan
selanjutnya jika total utility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka
MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari
fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU
maksimal atau bisa juga dikataka nilai x dari turunan
pertama dari MU= 0 maka TU maksimal
Perubahan kombinasi barang yang dibeli
konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang
yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi
barang yang dibeli. Hal itu disebabkan oleh :
- Adanya efek subtitusi yaitu dengan naiknya
harga salah satu barang, konsumen akan
mengalihkan barang yag dibeli kepada barang
pengganti
2. Efek pendapatannya (income) dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan
pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang.
Dan kedua efek ini akan saling memperkuat bila barang yang
dibeli konsumen tersebut adalah barang normal
INDIFFERENCE CURVE APPROACH
Ada beberapa asumsi didalam indifference curve
yaitu: konsumen selalu bersifat rasional, nilai guna
dari uang bersifat konstan, utility dinyatakan
secara ordinal, berlakunya hukum tambahan yang
semakin lama semakin berkurang, the total utility
dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditas, dan consistency and transitity of
choice
Sifat-sifat yang dimiliki oleh indifference curve adalah:
1. berlakunya hukum diminishing rate of return yaitu jika jika
menambah jumlah barang X maka jumlah barang y yang ada
akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka
barang X yang akan dikuragi
2. cembung terhadap titik 0 atau origin
3. dua IC tidak akan saling berpotongan
Pendekatan ordinal sebenarnya dikembangkan oleh
banyak ahli ekonomi. Beberapa di antaranya yaitu
John R. Hicks, R. G. Allen, Vilfredo Pareto, dan
Ysidro Edgeworth. Pendekatan ini menyatakan
bahwa kepuasan itu tidak dapat diukur secara
kuantitatif, melainkan sifatnya
bertingkat/berjenjang, dan hanya bisa
dibandingkan.
Indifference Curve (IC) adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi konsumsi dua macam
barang/jasa yang menghasilkan tingkat kepuasan
yang sama. Setiap titik dalam kurva ini
melambangkan tingkat kepuasan yang tidak
berbeda (indifference), meski kombinasi konsumsi
barang/jasanya berbeda-beda.
INDIFFERENCE CURVE
Bidang yang berada di antara sumbu vertikal dan
sumbu horizontal disebut ruang komoditi
(commodity space). Bentuk grafis kombinasi A
hingga D dalam ruang komoditi itulah yang
disebut indifference curve (IC).
indifference curve memiliki beberapa ciri
1. Memiliki Slope (Kemiringan) yang Negatif
untuk mempertahankan kepuasan yang sama,
maka penambahan di satu barang harus
diimbangi dengan pengurangan barang lainnya.
2. Cembung ke Arah Ordinat merupakan ukuran
yang menggambarkan sejauh mana konsumen
bersedia menukarkan barang yang satu dengan
barang lainnya dalam kurva IC yang sama.
3. Semakin ke Kanan, Semakin Tinggi Kepuasannya
Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan) menggambarkan
jumlah pakaian dan makanan yang lebih banyak. Posisi IC
tersebut tentunya lebih disukai konsumen karena
memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4. Sesama Indifference Curve Tidak Saling
Berpotongan
Sesama kurva IC tidak mungkin saling
berpotongan. Hal ini terkait dengan asumsi
konsistensi dan transitivitas.
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
1. Menggambarkan bentuk kurva IC yang
konveks untuk individu tidaklah mudah
2. subtitusi barang Y terhadap barang X yang
diakibatkan adanya kenaikan harga barang X
tidak secara otomatis terjadi karena masih
ada faktor faktor lain yang membuat
konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang Y
3. IC approach tidak dapat digunakan untuk
menganalisis effect advertising, past behavior
of stock
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. V
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Pengertian Pasar
• Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yag diperjual belikan dengan kata
lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedangkan
persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing
agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen
bersaing untuk mendapatkan barang atau jasa yang
dibutuhkan
• Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar, berapapun jumlah
barang yang diperjual belikan di pasar, harga akan
tetap. Maka dari itu harga pasar digambarkan
dengan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
horizontal, yaitu sumbu jumlah barang
Ciri ciri pasar persaingan sempurna
• Jumlah penjual sangat banyak
• Jumlah pembeli sangat banyak
• Produk yang dijual identik substitusi
• Kekuasaan penentuan harga tidak ada
• Keluar masuk yang sangat tidak mudah
• Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan
jumlah
4 golongan pasar menurut teori
ekonomi
• Pasar persaingan sempurna
• Pasar persaingan monopolistik
• Pasar monopoli
• Pasar oligopoli
Ciri ciri persaingan
Pasar persaingan sempurna
Ciri ciri pasar persaingan sempurna
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan
mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
Hubungan Antara Tingkat Harga,
TR,AR, dan MR
Hubungan Antara Tingkat Harga,
TR,AR, dan MR
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh laba
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian yang
minimum
HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI YANG
MENJAMIN RUGI MINIMAL ADALAH SEBESAR
P = OP2 dan Q = OQ1
Penentuan harga dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh normal profit
HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI, YANG
MENJAMIN LABA NORMAL ADALAH SEBESAR
P = OP1 dan Q = OQ1
dengan AC yang paling rendah
• Jangka pendek adalah jangka waktu yang
sedemikian pendeknya sehingga apabila terjadi
kenaikan permintaan barang dan setiap produsen
tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaann untuk
menambah perusahaan baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan sempurna dapat mengalami tiga
hal yaitu :
• Mendapat laba super normal
• Mendapat laba normal
• Menderita kerugian
Kurva perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian
• Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama sehingga produsen masih ada kesempatan
untuk memperbanyak produksinya dan masih dapat
mendirikan perusahaan – perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang.
Kurva perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna dalam jangka panjang yang
memperoleh laba normal
Keburukan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna
• tidak ada inovasi membatasi pilihan konsumen,
produk yang homogen berakibat membatasi pilihan
konsumen dan konsumen tidak bisa memilih karena
masing – masing konsumen tidak kuasa
memengaruhi pasar.
Kebaikan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna
• adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak, persaingan perusahaan yang berada
dalam persaingan sempurna sangat ketat, dan persaingan
yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat
alokasi sumber daya menjadi efisien dan konsumen dapat
memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI
MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLITIS
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
• Pasar Persaingan Monopolistik merupakan Pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk. Adanya ongkos tambahan seperti ongkos
advertensi dan sebagainya merupakan penyebab pasar
tersebbut menjadi berbentuk pasar persaingan monopoli.
...Lanjutan...
• Dalam pasar dengan persaingan monopoli
terdapat banyak penjual untuk suatu jenis
produk tertentu, dan produk masing-masing
penjual dapat dibedakan dari produk penjual
lainnya
DEFERENSIASI PRODUK
• Deferensiasi Produk (product differentiation) yaitu
Membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga
menjadi berbeda
• Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna
bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
• Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dll.
UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
• Unsur Monopoli
Karena jenis barang memang hanya satu macam.
Kurva Permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati horizontal
Unsur Persaingan
• Karena jumlah penjual banyak sehingga
tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
penjual lainnya.
TEORI PERSAINGAN MONOPOLI
• Teori Persaingan Monopoli memberikan alat analisis yang
baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan
Analisis Persaingan Murni. Analisis ini memberikan gambaran
lebih baik tentang:
• Industri dengan persaingan di mana terdapat perbedaan
produk pengolahan makanan, pakaian pria, tekstil,
perusahaan jasa di kota besar, dan lain-lainnya yang
mengakui adanya sedikit unsur monopoli dan perbedaan
harga yang dikenakan oleh berbagai penjual untuk suatu
jenis produk tertentu.
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI
PERUSAHAAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dengan adanya produk deferensiasi yang semakin besar berarti
akan menaikkan ongkos total, berarti kurva AC dan MC akan
bergeser ke atas Increasing Cost Industry
Apabila ini berjalan terus menerus maka kelama-lamaan sampai
seluruh keuntungan lebih yang mula-mula dinikmati masing-
masing perusahaan akan habis.
Lanjutan
• Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di
antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna.
• Pada Persaingan Sempurna bentuk kurva demand horizontal /
elastis sempurna.
• Kurva demand dari perusahaan monopolistik elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli
dan persaingan sempurna
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI
PERUSAHAAN PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
1. Mendapat Laba Supernormal
2. Mendapat Laba Normal
3. Menderita Kerugian
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Mendapat Laba
Supernormal
Lanjutan keterangan
harga dan output yang menjamin laba maksimal
dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba
P1P2LK.
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Mendapat Laba
Normal
Lanjutan keterangan
Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1
Perusahaan Dalam Persaingan
Monopolistik Yang Menderita Kerugian
Lanjutan keterangan
Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin laba maksimal, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada
kaidah MR = MC, Harga jual produk sebesar OP2, biaya
rata-rata (AC) OP1. AC lebih besar dari penerimaan rata-
rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah
produksi yang harus dijual sebanyak OQ1 dan besar TC
(OQ1KP1) dan TR (OQ1LP2)
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
• PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT PERUBAHAN PERMINTAAN
YANG BESAR
 Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga
dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami
banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh
persaingan monopolis sangat elastis.
EFISIENSI MASING – MASING
PERUSAHAAN
• Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan
dalam jangka panjang. Artinya, perusahaan tidak akan
dirangsang untuk membangun skala optimum
perusahaan/untuk menjalankan skala perusahaannya yang
telah dibangun pada tingkat output minimum.
• Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak ada lagi laba
yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata
jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua
output.
• Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berlangsung
sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang bersinggungan
kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya.
PROMOSI PENJUALAN
• Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi
dalam persaingan monopoli. Pemborosan seperti ini lebih kecil
dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli.
• Iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang
lain, maka Tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan
usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing. Tak
ada yang bereaksi atas penggerogotan pasarnya oleh penjual lain
JENIS PRODUK YANG TERSEDIA
• Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu
peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu
demikian banyak sehingga membingungkan konsumen dan
persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
• Masa bodoh dengan perbedaan mutu yang sebenarnya karena
kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk
merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari
merek dengan harga yang lebih rendah.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VII
MENENTUKAN HAGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Pengertian Monopoli
• Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya
ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
• Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoli. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki
barang subtitusinya.
• Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah
dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam
perekonomian.
Lanjutan Keterangan
• Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam
perekonomian tak memengaruhi sang monopoli.
• Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang
monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian
• Perusahaan publik lokal digambarkan oleh beberapa ahli
ekonomi yang mendekati monopoli murni antara lain
industri alumunium sebelum perang dunia II, mesin
pembuat sepatu, nikel, besi, dan telepon.
Macam Persaingan Tidak Langsung
• Macam persaingan tidak langsung adalah kemungkinan
adanya perusahaan – perusahaan baru yang masuk ke dalam
pasar yang sering disebut dengan istilah persaingan potensial.
• Dikarenakan adanya persaingan potensial ini, perilaku
seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa yang
digambarkan dalam kasus monopoli murni.
Lanjutan
• Ada atau tidaknya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip
monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna
untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber dana
• Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai
pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau
industri yang dalam banyak hal bertindak seperti monopoli
murni.
• Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai
modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan
oligopoli dan persaingan monopoli.
Lanjutan
• Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan
sempurna dalam rangkaian struktur pasar. Monopoli terjadi
jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal
dari suatu barang yang tidak mempunyai subtitut, dengan
kata lain perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga.
• Monopoli seperti halnya persaingan sempurna, dimana
hanya ada dalam teori saja, dimana sejumlah barang yag
dihasilkan oleh suatu produsen saja.
Ciri ciri dan faktor penyebab Pasar
Monopoli
• Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan ( barang atau
jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain)
• Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip ( barang
tersebut merupakan satu satunya jenis barang yang seperti itu,
dan tidak terdapat barang yang mirip.)
• Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
• Dapat memengaruhi penentuan harga ( karena satu satunya
perusahaan dalam daerah tersebut, maka harga akan dikuasai
oleh mereka secara penuh )
• Promosi iklan kurang diperlukan ( karena perusahaan satu
satunya, maka tidak diperlukan promosi dengan menggunakan
iklan )
Faktor faktor yang menimbulkan
adanya Pasar Monopoli
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
• Monopoli ada dan berkembang melalui undang - undang yaitu
pemerintah memberi hak monopoli perusahaan
Sebab Timbulnya Perusahaan
Monopoli
• Penguasaan bahan mentah
• Hak paten ( sumber terjadinya monopoli untuk macam
barang tertentu )
• Terbatasnya pasar
• Pemberian hak monopoli oleh pemerintah ( ada kalanya hak
monopoli diberikan oleh pemerintah contoh PELNI pada jalur
tertentu )
Kurva penentuan harga / output
dalam monopoli
Lanjutan keterangan
• Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana seorang
monopolis dalam menentukan tingkat output optimal.
Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q yang
sekaligus menunjukkan tingkat output optimal. Harga
maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk
output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang
memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar
laba yang diperoleh (OP’Q) dikurangi TC (OCC’Q)
POSISI KESEIMBANGAN
• Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva
permintaan pasar biasanya menurun dari kiri ke kanan
bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa
memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih
sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Sehingga jika
dibandingkan, pasar monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga
menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan
keuntungan maksimal baginya.
Hubungan P, TR, MR
Laba, Rugi, dan Impas bagi
Monopolis
• Ada satu pengertian bahwa seorang monopolis harus membuat
untung. Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan
kurva permintaan yang dihadapi oleh sang monopolis dan
keadaan biayanya.
• Monopolis bisa mendapat kerugian karena biaya awal yang
besar dan demandnya belum berkembang karena belum
dikenal. Monopoli hanya mengalami kerugian pada saat jangka
pendek. Sedangkan dalam jangka panjang monopoli akan
mengalami keuntungan.
Monopolis yang mendapat
keuntungan
Monopolis yang mendapat laba
normal (impas)
Monopolis yang mendapat kerugian
Cara Monopolis Bertahan Agar
tetap Menjadi Monopolis
• Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang
dipakainya.
• Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
• Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain
akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga
menghilangkan keuntungan yang ada dan keduanya akan
menderita rugi.
Kerugian Adanya Monopoli
• Output yang lebih kecil
• Halangan bagi perusahaan lain yang hendak
masuk pasar
• Efisiensi ekonomi
• Promosi penjualan
Tindakan untuk Mengurangi
Dampak Negatif dari Monopoli
• Menetapkan undang undang antimonopoli
• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tanding
• Pemerintah bisa mendrikan perusahaan tanding di dalam
pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli.
Dengan adanya perusahaan tandingan, harga dan output
bisa dikendalikan.
• Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
Kurva Penentuan Harga
Pengaturan Harga pada kasus
Monopoli murni dengan Decreasing
Cost
Monopoli Alami
• Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di mana
LRAC jatuh diatas berbagai tingkat output seperti mungkin
hanya ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya
memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai
skala efisien minimum, dan oleh karena itu mencapai
efisiensi produktif.
• Monopoli alami melalui eksploitasi ekonomi skala dapat
dalam teori apa pun melemahkan saingan aktual atau
potensial murni atas dasar biaya.
Monopoli Ilmiah
Perpajakan
• Pajak yang dikenakan terhadap monopolis
dapat bersifat tetap dasarnya dan dapat
bersifat khusus. Pajak yang lumpsum sifatnya
tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat
jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan
pajak yang khusus sifatnya tergantung pada
jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis
tersebut.
Pajak Lumpsum
• Pajak yang lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh
jumlah barang yang dihasilkan perusahaan.
Dengan demikian berapapun jumlah barang
yang dihasilkan jumlah pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan tetap sama. Oleh
karena itu pajak lumpsum ini sifatnya seperti
biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi
biaya marjinal, tetapi hanya memengaruhi
besarnya biaya rata-rata.
Pajak Lumpsum
Pajak Khusus
• Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah
barang yang dihasilkan. Dengan kata lain,
pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak
persatuan yang dihasilkan. Semakin banyak
barang yang dihasilkan, maka akan besar pula
jumlah pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan atau produsen tersebut.
Pajak Khusus (Spesific)
Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
• Kasus ekonomi dan sosial stadar terhadap
bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar
berubah sepanjang waktu dan sebagainya
adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi
terepas dari apakah mereka memiliki kekuatan
pasar yang nyata.
X Inefisiensi di bawah Monopoli
• Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali
diciptakan oleh Harvey Libenstein. Kurang kompetisi
yang nyata dapat memberikan monopoli kurang
intensif untuk berinvestasi dalam ide-ide baru atau
mempertimbangkan kesejahteraan konsumen. Hal
ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika
keuntungan monopoli dari skala ekonomi mereka
akan memiliki sedikit intensif untuk mengendalikan
biaya produksi dan inefisiensi X akan berarti bahwa
tidak akan penghematan biaya yang nyata.
X Inefisiensi di Bawah Monopoli
Potensi manfaat dari Monopoli
• Konsentrasi pasar yang tinggi tidak selalu sinyal tidak
adanya persaingan. Salah satu kesulitan dalam menilai
konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau
oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang
sebenarnya merupakan pasar. Dalam hampir setiap
industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang
berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit
untuk mengukur tingkat kekuatan monopoli sejati yang
mungkin ada dalam suatu industri pada setiap saat
dalam waktu
Skala Ekonomis
• Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk
mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk
keseimbangan yang memberikan output yang lebih tinggi
dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang
kompetitif.
• Keuntungan monopoli penelitian dan pengembangan serta
efisinsi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan
keuntungan abnormal dalam jangka panjang.
• Menurut penelitian oleh profesor Federico Etro monopoli
bisa baik untuk inovasi.
Diskriminasi Harga
• Diskriminasi harga bukan menetapkan harga
disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan
biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang
berbeda pada dua pasar atau lebih. Diskriminasi
harga produsen monopolis berusaha untuk
memperluas pasar dengan cara menjual barang yang
dihasilkannya pasar yang berbeda.
3 Kondisi awal Terjadinya
Diskriminasi Harga
• Pembeli pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan
dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-
kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
kembali barang barang yang dibeli.
Diskriminasi Harga dapat
dibedakan menjadi tiga macam.
• Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan
dimana seseorang produsen monopolis berusaha
sepenuhnya mengambil surplus konsumen.
• Diskriminasi harga derajat kedua merupakan versi yang
lebih sederhana, dimaa penjual hanya dapat menetapkan
harga dengan menurunkan kelompok—kelompok harga.
• Diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul betul
menjual barang di pasar yang berbeda.
Pembagian Pasar Penjualan yang
berbeda
• Dua syarat yang harus dipenuhi untuk membuat pasar
seperti itu yang pertama adalah dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan
dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk
dijual kembali dipasar dengan harga yang lebih mahal.
• Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat
harga harus berbeda diantara pasar pasar tersebut.
Diskriminasi harga juga sering dijumpai dalam industri
public utility.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
PENENTUAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI
Oleh kel 9 Kelas J
1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
• Pasar oligopoli adalah keadaan di mana hanya sedikit
penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Atau bisa
dikatakan bahwa pasaar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar.
...Lanjutan...
• Secara teoritis, sulit sekali untuk menetapkan berapa
harga jumlah perusahaan dalam pasar agar dapat
dikatakan oligopoli. Namun, utuk dasar analisis,
biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari
sepuluh.
...lanjutan...
• Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu
menguasai lebih dari 40% maka pasar persaingan itu
adalah oligopoli. Sesuai dengan definisnya, berarti antara
penjual yang satu dengan yang lain dapat saling
memengaruhinya. Sehingga interpedency di antara
masing-masing penjual merupakan hal yang sangat
penting dalam penentuan output dan harga yang terjadi.
Ciri Oligopoli menurut Douglas :
Berdasarkan kriteria CR4 struktur Pasar
Indonesia menurut Dumairy pada
tahun 1997 yaitu :
• Industri makanan, minuman, tembakau 67 %.
• Industri kertas dan penerbitan 56 %.
• Industri kimia 47%.
• Industri minyak bumi dan batu bara 55 %.
• Industri logam dasar 55%
• Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya
60%.
• Industri pengolahan lainnya 60%
Karakter Pasar Oligopoli
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan
penentuan harga dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Demand Oligopoli
• Struktur oligopoli bisa juga terjadi dalam industri
dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat
kecil, misalnya pompa bensin. Anggap saja
bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan
harga yang sama
Ada Beberapa Model Pasar
Oligopoli
1. Model cournot
2. Model bertrand
3. Model chamberlin
4. Model kurva permintaan patah.
5. Model stackelberg
Model Cournot
• Model Cournot adalah model pasar duopoli yang
pertama kali diteliti oleh Agustin Cournot tahun 1938.
model ini beranggapan bahwa barang yag dihasilkan
dua persahaan adalah sama dan bersifat subtitut
sempurna serta struktur ongkos produksi per unit
sama.
Kurva Model Cournout
Model Cournout ditinjau dari Kurva
Reaksi
Keseimbangan Cournal
Beberapa Kelemahan Model Cournot
a. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-
pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah
tidak realistis.
b. Meksipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing
pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah
output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga
menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan
sempurna.
c. Pada model cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah
realistis.
Model bertrand
• Model ini dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh
J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing
perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan
perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan
tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan.
Kritik dalam Model Bertrand
a. Anggapan dalam model bertrand mengakui perilaku
produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya
tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya tetapi tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangannya yang terbentuk di pasar
mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi
bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan
atau pesaing baru untuk masuk atau keluar pasar.
Model chamberlin ( model untuk
pasar kelompok kecil )
• Model ini menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar
terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga
ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
• Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing
perusahaan tidak menyadari akan keuntungan mereka,
maka pasar akan mencapai keseimbangan cournot jika
masing-masing perusahaan menganggap bahwa
pesaingnya akan mempertahankan tingkat outputnya.
...lanjutan keterangan...
• Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan
tidak bebas terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap
ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan , akan memengaruhi
perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil
kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
Model kurva permintaan patah
( the kinked- demand model )
• P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun
1939. ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan
kurva permintaan yang patah yaitu :
• Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan
atau tanpa deferensiasi produk.
• Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan perusahaan lainnya dalam industri akan
menandingi penurunan harga tersebut.
• Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan
perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
Kurva Model Permintaan Patah
Model Stackelberg
• Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich
Von Stackelberg tahun 1952 yang merupakan
pengembangan dari model cournot. Dalam model
ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam
pasar oligopoli cukup kuat menjadileader sehingga
perusahaan pesaing mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang
digambarkan oleh model cournot.
Kurva Model Stackelber
Penentuan harga dan output dalam
sebelum ada reaksi
Kurva permintaan setelah ada reaksi
Kurva Permintaan Terpatah
Kurva Demand Oligopoli yang Kinked
Harga Dari Oligopoli yang Rigid
Perubahan Harga Oligopoli
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
• Menghasilkan atau menjual barang standar
atau barang berbeda.
• Kekuatan menentukan harga kadang-kadang
lemah/kuat
• Promosi masih diperlakukan.
Model penentapan harga pasar
oligopoli
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga
Pengaruh Oligopoli terhadap
Kesejahteraan
• Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal.
• Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh.
• Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
Ada 3 faktor yang memungkinkan
terjadinya kerja sama yaitu :
• Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka
mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan
mereka bertindak secara monopolis.
• Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan
masuknya produsen baru dalam industri
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenEkonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetShintaAndrianie
 
Hukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointHukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointElisha Queen
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaAditya Panim
 
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran BersaingLTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran BersaingFarah Fauziah Hilman
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Fenti Anita Sari
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
 
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKROKonsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKROFalanni Firyal Fawwaz
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Nur Azizah
 

What's hot (20)

Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenEkonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada Aseet
 
Hukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointHukum persaingan power point
Hukum persaingan power point
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
 
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran BersaingLTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Hambatan Non Tarif
Hambatan Non TarifHambatan Non Tarif
Hambatan Non Tarif
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Pertemuan ii permintaan
Pertemuan ii permintaanPertemuan ii permintaan
Pertemuan ii permintaan
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKROKonsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
 

Similar to PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx

PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfBellaMonica12
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroYohanaCristanti
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxZahraFebta
 
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JPengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JMuhammad Nur Rohman Syah
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)Altina Hanum
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxSukmaAsri
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxHestyTyas1
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarPermintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarThufailah Mujahidah
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxAllysiaPalvy
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2PrawiraAndika
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UAstriAyu8
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi ElastisitasDek Pande
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017alyaalevia
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017berliana pramudita
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13SausanNadaSalsabila
 

Similar to PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx (20)

PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JPengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
 
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)
Elastisitas Permintaan dan Penawaran (Mikro)
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
 
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarPermintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi MikroPengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
 
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaanElastisitas permintaan
Elastisitas permintaan
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 13
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx

  • 1. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO Oleh Kel 9 Kelas : J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 agustus 1945 surabaya Desember 2022
  • 2. Nama Anggota Kelompok 9 : Septiana Rozzi Rahmawati (1222200177) M. Nuruddin Rasyid (1222200179)
  • 3. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. I PERMINTAAN DAN PENAWARAN Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 4. TEORI PERMINTAAN • Dalam teori ekonomi, permintaan berarti keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa tersebut. • Sedangkan permintaan sendiri bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu.
  • 5. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN SUATU BARANG 1. Harga barang 2. Kegunaan barang tersebut 3. Rasa dan keinginan konsumen 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia 6. Jumlah dan jenis barang pengganti 7. Harga barang yang lain 8. Tingkat penghasilan konsumen
  • 6. HUKUM PERMINTAAN • Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang. • Bunyi dari hukum permintaan itu sendiri yaitu • “ jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah. Dan sebaliknya , jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”
  • 8. • Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga dimana harga sebagai variabel independen dan jumlah barang yang diminta merupakan variabel dependen . Dan secara umum hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat hubungan yang terbalik (negatif) sehingga pada umumnya kurva permintaan suatu barang bersudut negatif terhadap sumbu horizontal.
  • 9. Rumus hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan dalam fungsi seperti berikut : • Q = F (P) • Dapat juga dituliskan dengn fungsi persamaan permintaan yag seperti berikut : • Q = a- Bp Dimana : Q = jumlah barang yang diminta P = harga A = konstanta
  • 10. ADA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERUBAHAN PERMINTAAN 1. Pendapatan konsumen ( yang mana sangat berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan 2. Harga barang terkait substitusi dan komplementer 3. Selera dan prefensi konsumen 4. Perubahan pengharapan harga (jika ada harapan maka akan terjadi perubahan harga relatif sangat penting dalam menentukan posisi kurva permintaan
  • 11. TEORI PENAWARAN • Pengertian penawaran menurut teori ekonomi adalah jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. • Atau bisa juga diartikan dengan berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tidak berubah. Atau bisa juga disebut dengan hubungan antara harga dengan kuantitas yang diperjual belikan oleh penjual
  • 12. HUKUM PENAWARAN • Hukum penawaran berbunyi seperti berikut “ jika harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus” • hukum diatas berarti jika harga barang meningkat maka jumlah barang meningkat (produsen untung) harga barang turun, jumlah ikut turun (produsen kurang beruntung)
  • 14. FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERUBAHAN PENAWARAN • Berubahnya harga input variabel • Perubahan teknologi • Perubahan iklim • Biaya untuk memperoleh faktor produksi • Tujuan perusahaan • Pajak dan subsidi (adanya pajak dan subsidi akan mengakibatkan tambahan pada biaya produksi dan selanjutnya mengurangi penawaran )
  • 15. HARGA PASAR • Penentuan harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Dengan demikian harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Jadi harga pasar terjadi karena adanya kompromi antara penjual dan pembeli. • Jika penawaran melebihi jumlah, harga turun, jika penawaran tidak melebihi jumlah, maka harga naik.
  • 16. GAMBAR PENENTUAN HARGA PASAR DAN KUANTITAS PASAR SECARA GRAFIK
  • 17. PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN MENGUBAH HARGA DAN KUANTITAS PASAR • A. Harga pasar dapat berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap. • B. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap. • C. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran turun. • Sehingga besarnya perubahan harga dan kuantitas pasar akibat adanya perubahan permintaan dan penawaran tergantung dengan kecondongan slope permintaan dan penawaran
  • 18. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR • kebijakan celling price ( bertujuan untuk melindungi konsumen agar mendapat harga yang wajar) • floor price ( bertujuan untuk melindungi produsen agar mendapat harga yang wajar) • Cobweb teori ( penyesuaian harga) • Surplus produsen dan konsumen (untuk menunjukkan keuntungan) • Pengalihan beban pajak ( meliputi barang bebas dan barang potensial )
  • 19. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. II ELASTISITAS Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 20. PENGERTIAN ELASTISITAS • Elastisitas adalah mengukur respons. Semakin elastis sifat permintaannya maka akan semakin besar. • Dan sebaliknya, jika semakin tidak elastis sifat permintaannya, maka akan semakin kecil responsnya. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang ditawarkan karena adanya perubahan harga.
  • 21. • Jika yang berubah harga barang itu sendiri maka ukuran responsnya disebut elastisitas harga permintaan (price elasticity) Jika yang berubah harga barang lain yang mempunyai hubungan komplemen/subtitusi maka ukuran responsnya disebut elastisitas silang (cross elasticity). Jika yang berubah pendapatan maka ukuran responsnya disebut elastisitas income. Dan jika yang berubah iklan dari barang itu maka ukuran responsnya disebut elastisitas iklan (advertising elasticity)
  • 22. ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu. Atau elastisitas permintaan adalah besar kecilnya presentase perubahan pada jumlah yang diminta yang disebabkan oleh presentase tertentu dari perubahan harga
  • 23. Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak. Seperti contoh pada gambar dibawah jarak A ke B ataupun sebaliknya.
  • 24. • Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan persamaan fungsi : ED = % perubahan Qx / % perubahan Px Ed = ∆Q/∆P x P/Q Ed : nilai koefisien elastis permintaan ∆Q = perubahan jumlah penawaran ∆P = perubahan harga Q = Jumlah permintaan awal P = harga awal
  • 25. Dengan mengamati hubungan elastisitas dengan total revenue (total penerimaan ) Tabel hubungan harga dan elastisitas Nomor Nilai elastisitas Jika harga naik Jika harga turun 1 Ed > 1 TR turun TR naik 2 Ed = 1 TR Tetap TR tetap 3 Ed < 1 TR naik TR turun
  • 26. Mengamati arah perubahan harga dan total revenue No Harga revenue Arah perubahan Elastisitas 1 Naik Naik Sama In elastis 2 Turun Naik Berlawanan Elastis 3 Naik Turun Berlawanan Elastis 4 Turun Turun Sama In elastis 5 Naik Tetap - Unitary 6 Turun Tetap - Unitary
  • 27. Dengan melihat kurva permintaan (AR) dengan MR Jika nilai MR = 0 koefisien elastis =1 dan permintaan unitary elastis Jika nilai MR = Positif, koefisien elastis >1 dan permintaannya elastis Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastis <1 dan permintaan in elastis
  • 28. Melihat kecondongan kurva permintaan D1 disebut perfect in elastis D2 disebut perfect elastis D3 disebut elastis D4 disebut Unitary elastis D5 disebut in elastis
  • 29. Elastisitas silang Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain . Elastisitas silang sering digunakan untuk menentukan batas batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas silang yang tinggi menunjukkan hubungan erat atau barang dalam industri yang sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang dan industri yang berlainan
  • 30. Cara menghitung elastisitas silang exy = (ΔQx/Qx) : (ΔPy/Py) atau exy = (ΔQx/ΔPy) . (Py/Qx)
  • 31. Elastisitas penawaran Konsep elastisitas penawaran persis dengan elastisitas permintaan. Dalam penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah. Rumus elastisitas penawaran : (ΔQ : ΔP) x (P : Q)
  • 32. Menentukan elastisitas penawaran dengan dua cara yaitu : 1. Melihat besarnya koefisien elastisitasnya : • Jika nilai es tak terhingga disebut perfect elastis • Jika nilai es > 1 maka elastis • Jika nilai es < 1 disebut inelastis • Jika nilai es = 1 disebut unitary elastis • Jika nilai es = 0 disebut perfect elastis
  • 33. 2. Melihat kecondongan kurva permintaan S1 disebut perfect in elastis S2 disebut in elastis S3 disebut unitary elastis S4 disebut elastis S5 disebut perfect elastis
  • 34. ELASTISITAS PENDAPATAN Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah atau mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah
  • 36. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. III PERILAKU KONSUMEN Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 37. Pengertian perilaku konsumen • Perilaku konsumen adalah proses bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan antara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimalkan kesejahteraan mereka. Yang mana kemudian pengambilan keputusan tersebut kita gunakan untuk memahami apakah perubahan pendapatan dan harga memengaruhi permintaan barang dan jasa diberbagai jenis produk.
  • 38. Beberapa cara untuk mempermudah memahami perilaku konsumen menurut (Robert Pindyck 2009) 1. Prefensi konsumen : dimana hal ini adalah cara praktis untuk menggambarkan alasan mengapa orang lebih menyukai satu barang daripada barang lain. Dapat dilihat dari data grafik maupun aljabar
  • 39. ...LANJUTAN... 2. Keterbatasan anggaran : dimana konsumen mempertimbangkan harga dikarenakan keterbatasan pendapatan mereka jika untuk memenuhi segala kebutuhan. 3. Pilihan-pilihan konsumen : dimana para konsumen akan mengkombinasikan pilihan barang dan jasa yang mereka beli untuk memuaskan keinginan mereka.
  • 40. Prefensi konsumen 1. Keranjang pasar : ialah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dalam jumlah tertentu. Dalam keranjang pasar dapat berisi satu item atau beberapa komoditi item. Baik berupa sandang, pangan maupun papan para konsumen. Dan dari keranjang pasar tersebut, kita bisa mengetahui prefensi pasar para konsumen masuk akal dan konsisten atau tidak.
  • 41. Asumsi dasar prefensi • Dimana menurut Robert Pindyck (2009) ada tiga dasar prefensi yang berlaku dalam - kalangan masyarakat. - Kelengkapan - Transitivitas • lebih baik berlebih daripada berkurang • ketiga asumsi tersebut menekankan pada tingkat rasionalitas dan kewajaran pada asumsi konsumen tersebut.
  • 42. Guna batas (marginal utility) • Sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut . • Menurut hukum gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil.
  • 43. Pendekatan kepuasan marginal • Sering disebut pendekatan cardinal. Dimana membicarakan tentang kepuasan atau kegunaan untuk tiap satuan barang bagi konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu. Atau bisa disebut juga dengan tambahan atau pengurangan kepuasan, akibat dari pertambahan ataupun pengurangan konsumsi suatu barang .
  • 44. Asumsi dalam pendekatan kepuasan marginal yaitu (badruddin 2003) • Konsumen akan bertindak rasional ( berusaha memaksimalkan kepuasannya) berlakunya hukum kepuasan marginal yang semakin berkurang • rumus pendekatan kepuasan marginal yaitu : MU = ΔTU/ΔQ
  • 45. Contoh perhitungan marginal utility berdasarkan jumlah dan total unility Tabel total dan marginal
  • 47. Kendala anggaran (budget contraint) • Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yanng ada pada curve indifference maka perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana dapat dicapai oleh konsumen berdasarkan batas penghasilannya.
  • 48. Cara membuat garis anggaran dengan menghubungkan dua titik kombinasi ekstrem antara barang X dan Y KURVA GARIS ANGGARAN
  • 49. Keseimbangan konsumen • Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran. Atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
  • 50. Contoh gambar kombinasi yang memberikan kepuasan optimal
  • 52. Perubahan utilitas konsumen • Jika harga barang x naik, maka garis anggaran dan indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang x turun, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser ke kanan. Hal ini disebabkan jika harga naik, jumlah barang x yang dibeli berkurang dan jika harga turun jumlah barang x yang dapat dibeli bertambah.
  • 54. Berubahnya pendapatan konsumen • Sebetulnya jika harga suatu barang berubah akan memiliki dua dampak. Pertama konsumen akan menambah jumlah barang yang diminta. Kedua, dengan menurunnya harga konsumen seakan akan menjadi lebih kaya dan ia akan membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak.
  • 56. Perubahan harga pada barang normal • Jika terjadi perubahan harga, misalnya barang x harga lebih murah, maka konsumen akan membeli barang x akan dibeli dalam jumlah lebih banyak. Bisa juga dikatakan karena harga barang x lebih murah konsumen mensubtitusikan dengan membeli barang x lebih banyak dan mengurangi barang y
  • 58. Perubahan harga pada barang inferior • dampak perubahan harga pada barang inferior yaitu semakin murahnya barang x menghasilkan efek pendapatan negatif, yaitu jumlah barang x yang diminta berkurang
  • 60. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. IV PERILAKU PRODUSEN Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 61. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN • Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Yaitu pendekatan teori daya guna kardinal ( cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna ordinal (ordinal utility). • Teori cardinal metode penjelasannya menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility. Sedangkan teori ordinal penjelasannya menggunakan pendekatan indifference curve ( kurva indiferen).
  • 62. • Perbedaan kedua teori terdapat pada pengertian daya guna. Teori daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya guna yang diterima atau dialami seseorang konsumen sebagai akibat dari tindakan mengonsumsikan barang dapat diukur. • Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas.
  • 63. Cardinal Approach • Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Dalam teori ini, Utility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan dengan lebih senang atau lebih suka. • Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti
  • 64. Dalam teori ini cardinal, teori nilai guna dikenal nilai guna (total utility /TU) dan nilai guna marginal (marginal utility / MU). Nilai guna total berhubungan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan , pengurangan satu komoditas tertentu
  • 65. Dalam teori nilai guna dikenal sebagai hukum diminishing marginal utility. Yang mana berarti pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi. Dan pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Dalam pendekatan ini juga dibedakan antara guna total dan guna batas atau marginal utility
  • 66. Konsep guna batas dan guna total (MU dan TU) A. Guna batas ( marginal utility) ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum gossen semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. Kepuasan maksimum yang diberikan oleh sejumlah barang akan maksimum bila barang terakhir yang dimiliki tidak memberi tambahan kepuasan kembali
  • 67. B. Guna total ( total utility ) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah
  • 68. ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL Terdapat tiga asumsi dalam teori cardinal yaitu 1) utility bisa diukur dengan uang 2) berlakunya hukum gossen ( law of diminishing marginal utility) yaitu bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satu tambahan yang dikonsumsi akan menurun 3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal
  • 69. UTILITY SESEORANG BISA DIUKUR DENGAN UANG Adalah asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang atau jasa dapat dihitung secara numerik. Disini yang dimaksud dengan kepuasan mengonsumsi barang atau jasa dapat diukur secara numerik. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total dan nilai guna marginal.
  • 70. KURVA TU DAN MU Gambar kurva TU dan MU
  • 71. Kesulitan yang timbul adalah bahwa daya guna merupakan konsep yang bersifat subjektif, sedangkan uang merupakan alat pengukur yang bersifat objektif. Dengan demikian, asumsi tentang ukuran ini harus diartikan sebagai sejumlah uang yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu kesatuan barang lagi. Dengan demikian, ukuran uang dapat digunakan untuk membahas perilaku konsumen.
  • 72. BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) Ialah pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Dengan demikian makin banyak barang yang dikonsumsikan makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh. Akan tetapi laju pertambahan daya guna yang diperoleh karena mengonsumsikan satu kesatuan barang makin lama makin rendah.
  • 73. KURVA DAYA GUNA (UTILITY) Jadi asumsi ini diperlakukan untuk menggambarkan perilaku konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna akan bertambah terus tanpa batas., yang berarti konsumen tidak pernah merasa puas sehingga berusaha terus menambah tingkat konsumsinya. Dan hal ini bertentangan dengan realita sehingga pendekatan ini tidak akan mampu untuk menganalisis konsumen.
  • 74. KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Perbedaannya adalah antara kepuasan total ( total utility) dan kepuasan marjinal. Semakin banyak barang x yang dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang x
  • 75. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru, dimana aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung pada konsumen bersangkutan.
  • 76. Marginal utility dari uang tidaklah konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tepat. Semakin kaya seseorang, makin besar kesediaannya untuk memperoleh suatu satuan daya guna yang sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa uang harus mempunyai nilai subjektif
  • 77. Jika total utility mencapai maksimal MU=0 dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikataka nilai x dari turunan pertama dari MU= 0 maka TU maksimal
  • 78. Perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal itu disebabkan oleh : - Adanya efek subtitusi yaitu dengan naiknya harga salah satu barang, konsumen akan mengalihkan barang yag dibeli kepada barang pengganti
  • 79. 2. Efek pendapatannya (income) dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang. Dan kedua efek ini akan saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen tersebut adalah barang normal
  • 80. INDIFFERENCE CURVE APPROACH Ada beberapa asumsi didalam indifference curve yaitu: konsumen selalu bersifat rasional, nilai guna dari uang bersifat konstan, utility dinyatakan secara ordinal, berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang, the total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditas, dan consistency and transitity of choice
  • 81. Sifat-sifat yang dimiliki oleh indifference curve adalah: 1. berlakunya hukum diminishing rate of return yaitu jika jika menambah jumlah barang X maka jumlah barang y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikuragi 2. cembung terhadap titik 0 atau origin 3. dua IC tidak akan saling berpotongan
  • 82. Pendekatan ordinal sebenarnya dikembangkan oleh banyak ahli ekonomi. Beberapa di antaranya yaitu John R. Hicks, R. G. Allen, Vilfredo Pareto, dan Ysidro Edgeworth. Pendekatan ini menyatakan bahwa kepuasan itu tidak dapat diukur secara kuantitatif, melainkan sifatnya bertingkat/berjenjang, dan hanya bisa dibandingkan.
  • 83. Indifference Curve (IC) adalah kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi dua macam barang/jasa yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Setiap titik dalam kurva ini melambangkan tingkat kepuasan yang tidak berbeda (indifference), meski kombinasi konsumsi barang/jasanya berbeda-beda.
  • 84. INDIFFERENCE CURVE Bidang yang berada di antara sumbu vertikal dan sumbu horizontal disebut ruang komoditi (commodity space). Bentuk grafis kombinasi A hingga D dalam ruang komoditi itulah yang disebut indifference curve (IC).
  • 85. indifference curve memiliki beberapa ciri 1. Memiliki Slope (Kemiringan) yang Negatif untuk mempertahankan kepuasan yang sama, maka penambahan di satu barang harus diimbangi dengan pengurangan barang lainnya. 2. Cembung ke Arah Ordinat merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana konsumen bersedia menukarkan barang yang satu dengan barang lainnya dalam kurva IC yang sama.
  • 86. 3. Semakin ke Kanan, Semakin Tinggi Kepuasannya Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan) menggambarkan jumlah pakaian dan makanan yang lebih banyak. Posisi IC tersebut tentunya lebih disukai konsumen karena memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
  • 87. 4. Sesama Indifference Curve Tidak Saling Berpotongan Sesama kurva IC tidak mungkin saling berpotongan. Hal ini terkait dengan asumsi konsistensi dan transitivitas.
  • 88. KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE 1. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah 2. subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih ada faktor faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang Y 3. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock
  • 89. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. V MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN PASAR SEMPURNA Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 90. Pengertian Pasar • Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yag diperjual belikan dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedangkan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan
  • 91. • Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar, berapapun jumlah barang yang diperjual belikan di pasar, harga akan tetap. Maka dari itu harga pasar digambarkan dengan garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang
  • 92. Ciri ciri pasar persaingan sempurna • Jumlah penjual sangat banyak • Jumlah pembeli sangat banyak • Produk yang dijual identik substitusi • Kekuasaan penentuan harga tidak ada • Keluar masuk yang sangat tidak mudah • Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah
  • 93. 4 golongan pasar menurut teori ekonomi • Pasar persaingan sempurna • Pasar persaingan monopolistik • Pasar monopoli • Pasar oligopoli
  • 96. Ciri ciri pasar persaingan sempurna • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. • Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. • Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah. • Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 97. Hubungan Antara Tingkat Harga, TR,AR, dan MR
  • 98. Hubungan Antara Tingkat Harga, TR,AR, dan MR
  • 99. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba
  • 100. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian yang minimum HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI YANG MENJAMIN RUGI MINIMAL ADALAH SEBESAR P = OP2 dan Q = OQ1
  • 101. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh normal profit HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI, YANG MENJAMIN LABA NORMAL ADALAH SEBESAR P = OP1 dan Q = OQ1 dengan AC yang paling rendah
  • 102. • Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaann untuk menambah perusahaan baru.
  • 103. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal yaitu : • Mendapat laba super normal • Mendapat laba normal • Menderita kerugian
  • 104. Kurva perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian
  • 105. • Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama sehingga produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya dan masih dapat mendirikan perusahaan – perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
  • 106. Kurva perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang yang memperoleh laba normal
  • 107. Keburukan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna • tidak ada inovasi membatasi pilihan konsumen, produk yang homogen berakibat membatasi pilihan konsumen dan konsumen tidak bisa memilih karena masing – masing konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
  • 108. Kebaikan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna • adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak, persaingan perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat, dan persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
  • 109. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. IX MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 110. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK • Pasar Persaingan Monopolistik merupakan Pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Adanya ongkos tambahan seperti ongkos advertensi dan sebagainya merupakan penyebab pasar tersebbut menjadi berbentuk pasar persaingan monopoli.
  • 111. ...Lanjutan... • Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis produk tertentu, dan produk masing-masing penjual dapat dibedakan dari produk penjual lainnya
  • 112. DEFERENSIASI PRODUK • Deferensiasi Produk (product differentiation) yaitu Membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda • Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya. • Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dll.
  • 113. UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN MONOPOLI • Unsur Monopoli Karena jenis barang memang hanya satu macam. Kurva Permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal
  • 114. Unsur Persaingan • Karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
  • 115. TEORI PERSAINGAN MONOPOLI • Teori Persaingan Monopoli memberikan alat analisis yang baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan Analisis Persaingan Murni. Analisis ini memberikan gambaran lebih baik tentang: • Industri dengan persaingan di mana terdapat perbedaan produk pengolahan makanan, pakaian pria, tekstil, perusahaan jasa di kota besar, dan lain-lainnya yang mengakui adanya sedikit unsur monopoli dan perbedaan harga yang dikenakan oleh berbagai penjual untuk suatu jenis produk tertentu.
  • 116. BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI PERUSAHAAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dengan adanya produk deferensiasi yang semakin besar berarti akan menaikkan ongkos total, berarti kurva AC dan MC akan bergeser ke atas Increasing Cost Industry Apabila ini berjalan terus menerus maka kelama-lamaan sampai seluruh keuntungan lebih yang mula-mula dinikmati masing- masing perusahaan akan habis.
  • 117. Lanjutan • Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. • Pada Persaingan Sempurna bentuk kurva demand horizontal / elastis sempurna. • Kurva demand dari perusahaan monopolistik elastis. Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna
  • 118. BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI PERUSAHAAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK
  • 119. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK 1. Mendapat Laba Supernormal 2. Mendapat Laba Normal 3. Menderita Kerugian
  • 120. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik Yang Mendapat Laba Supernormal
  • 121. Lanjutan keterangan harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
  • 122. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik Yang Mendapat Laba Normal
  • 123. Lanjutan keterangan Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1
  • 124. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik Yang Menderita Kerugian
  • 125. Lanjutan keterangan Kaidah MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC, Harga jual produk sebesar OP2, biaya rata-rata (AC) OP1. AC lebih besar dari penerimaan rata- rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang harus dijual sebanyak OQ1 dan besar TC (OQ1KP1) dan TR (OQ1LP2)
  • 126. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA • PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT PERUBAHAN PERMINTAAN YANG BESAR  Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
  • 127. EFISIENSI MASING – MASING PERUSAHAAN • Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan/untuk menjalankan skala perusahaannya yang telah dibangun pada tingkat output minimum. • Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak ada lagi laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output. • Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang bersinggungan kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya.
  • 128. PROMOSI PENJUALAN • Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoli. Pemborosan seperti ini lebih kecil dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli. • Iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang lain, maka Tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing. Tak ada yang bereaksi atas penggerogotan pasarnya oleh penjual lain
  • 129. JENIS PRODUK YANG TERSEDIA • Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit. • Masa bodoh dengan perbedaan mutu yang sebenarnya karena kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek dengan harga yang lebih rendah.
  • 130. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. VII MENENTUKAN HAGA PADA PASAR PERSAINGAN PASAR MONOPOLI Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 131. Pengertian Monopoli • Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. • Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoli. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang subtitusinya. • Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian.
  • 132. Lanjutan Keterangan • Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tak memengaruhi sang monopoli. • Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam perekonomian • Perusahaan publik lokal digambarkan oleh beberapa ahli ekonomi yang mendekati monopoli murni antara lain industri alumunium sebelum perang dunia II, mesin pembuat sepatu, nikel, besi, dan telepon.
  • 133. Macam Persaingan Tidak Langsung • Macam persaingan tidak langsung adalah kemungkinan adanya perusahaan – perusahaan baru yang masuk ke dalam pasar yang sering disebut dengan istilah persaingan potensial. • Dikarenakan adanya persaingan potensial ini, perilaku seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa yang digambarkan dalam kasus monopoli murni.
  • 134. Lanjutan • Ada atau tidaknya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber dana • Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti monopoli murni. • Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli.
  • 135. Lanjutan • Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai subtitut, dengan kata lain perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga. • Monopoli seperti halnya persaingan sempurna, dimana hanya ada dalam teori saja, dimana sejumlah barang yag dihasilkan oleh suatu produsen saja.
  • 136. Ciri ciri dan faktor penyebab Pasar Monopoli • Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan ( barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain) • Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip ( barang tersebut merupakan satu satunya jenis barang yang seperti itu, dan tidak terdapat barang yang mirip.) • Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri • Dapat memengaruhi penentuan harga ( karena satu satunya perusahaan dalam daerah tersebut, maka harga akan dikuasai oleh mereka secara penuh ) • Promosi iklan kurang diperlukan ( karena perusahaan satu satunya, maka tidak diperlukan promosi dengan menggunakan iklan )
  • 137. Faktor faktor yang menimbulkan adanya Pasar Monopoli • Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. • Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi • Monopoli ada dan berkembang melalui undang - undang yaitu pemerintah memberi hak monopoli perusahaan
  • 138. Sebab Timbulnya Perusahaan Monopoli • Penguasaan bahan mentah • Hak paten ( sumber terjadinya monopoli untuk macam barang tertentu ) • Terbatasnya pasar • Pemberian hak monopoli oleh pemerintah ( ada kalanya hak monopoli diberikan oleh pemerintah contoh PELNI pada jalur tertentu )
  • 139. Kurva penentuan harga / output dalam monopoli
  • 140. Lanjutan keterangan • Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q yang sekaligus menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh (OP’Q) dikurangi TC (OCC’Q)
  • 141. POSISI KESEIMBANGAN • Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Sehingga jika dibandingkan, pasar monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal baginya.
  • 143. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis • Ada satu pengertian bahwa seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan kurva permintaan yang dihadapi oleh sang monopolis dan keadaan biayanya. • Monopolis bisa mendapat kerugian karena biaya awal yang besar dan demandnya belum berkembang karena belum dikenal. Monopoli hanya mengalami kerugian pada saat jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang monopoli akan mengalami keuntungan.
  • 145. Monopolis yang mendapat laba normal (impas)
  • 147. Cara Monopolis Bertahan Agar tetap Menjadi Monopolis • Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. • Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain tidak bisa meniru. • Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan keduanya akan menderita rugi.
  • 148. Kerugian Adanya Monopoli • Output yang lebih kecil • Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar • Efisiensi ekonomi • Promosi penjualan
  • 149. Tindakan untuk Mengurangi Dampak Negatif dari Monopoli • Menetapkan undang undang antimonopoli • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tanding • Pemerintah bisa mendrikan perusahaan tanding di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan, harga dan output bisa dikendalikan. • Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
  • 151. Pengaturan Harga pada kasus Monopoli murni dengan Decreasing Cost
  • 152. Monopoli Alami • Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di mana LRAC jatuh diatas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisien minimum, dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif. • Monopoli alami melalui eksploitasi ekonomi skala dapat dalam teori apa pun melemahkan saingan aktual atau potensial murni atas dasar biaya.
  • 154. Perpajakan • Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya dan dapat bersifat khusus. Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
  • 155. Pajak Lumpsum • Pajak yang lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian berapapun jumlah barang yang dihasilkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama. Oleh karena itu pajak lumpsum ini sifatnya seperti biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi biaya marjinal, tetapi hanya memengaruhi besarnya biaya rata-rata.
  • 157. Pajak Khusus • Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak persatuan yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang dihasilkan, maka akan besar pula jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau produsen tersebut.
  • 159. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi • Kasus ekonomi dan sosial stadar terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi terepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.
  • 160. X Inefisiensi di bawah Monopoli • Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Harvey Libenstein. Kurang kompetisi yang nyata dapat memberikan monopoli kurang intensif untuk berinvestasi dalam ide-ide baru atau mempertimbangkan kesejahteraan konsumen. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi mereka akan memiliki sedikit intensif untuk mengendalikan biaya produksi dan inefisiensi X akan berarti bahwa tidak akan penghematan biaya yang nyata.
  • 161. X Inefisiensi di Bawah Monopoli
  • 162.
  • 163.
  • 164. Potensi manfaat dari Monopoli • Konsentrasi pasar yang tinggi tidak selalu sinyal tidak adanya persaingan. Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk mengukur tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkin ada dalam suatu industri pada setiap saat dalam waktu
  • 165. Skala Ekonomis • Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk keseimbangan yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang kompetitif. • Keuntungan monopoli penelitian dan pengembangan serta efisinsi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan keuntungan abnormal dalam jangka panjang. • Menurut penelitian oleh profesor Federico Etro monopoli bisa baik untuk inovasi.
  • 166.
  • 167. Diskriminasi Harga • Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya pasar yang berbeda.
  • 168. 3 Kondisi awal Terjadinya Diskriminasi Harga • Pembeli pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda. • Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok- kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda. • Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang barang yang dibeli.
  • 169. Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi tiga macam. • Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan dimana seseorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. • Diskriminasi harga derajat kedua merupakan versi yang lebih sederhana, dimaa penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok—kelompok harga. • Diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul betul menjual barang di pasar yang berbeda.
  • 170. Pembagian Pasar Penjualan yang berbeda • Dua syarat yang harus dipenuhi untuk membuat pasar seperti itu yang pertama adalah dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali dipasar dengan harga yang lebih mahal. • Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda diantara pasar pasar tersebut. Diskriminasi harga juga sering dijumpai dalam industri public utility.
  • 171. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB. VIII PENENTUAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Oleh kel 9 Kelas J 1. Septiana Rozzi Rahmawati 2. M. Nuruddin Rasyid Dosen : DR. Sigit Sardjono, M. Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 172. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI • Pasar oligopoli adalah keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Atau bisa dikatakan bahwa pasaar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 173. ...Lanjutan... • Secara teoritis, sulit sekali untuk menetapkan berapa harga jumlah perusahaan dalam pasar agar dapat dikatakan oligopoli. Namun, utuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.
  • 174. ...lanjutan... • Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu menguasai lebih dari 40% maka pasar persaingan itu adalah oligopoli. Sesuai dengan definisnya, berarti antara penjual yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhinya. Sehingga interpedency di antara masing-masing penjual merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan output dan harga yang terjadi.
  • 176. Berdasarkan kriteria CR4 struktur Pasar Indonesia menurut Dumairy pada tahun 1997 yaitu : • Industri makanan, minuman, tembakau 67 %. • Industri kertas dan penerbitan 56 %. • Industri kimia 47%. • Industri minyak bumi dan batu bara 55 %. • Industri logam dasar 55% • Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60%. • Industri pengolahan lainnya 60%
  • 177. Karakter Pasar Oligopoli 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 178. Demand Oligopoli • Struktur oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya pompa bensin. Anggap saja bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan harga yang sama
  • 179. Ada Beberapa Model Pasar Oligopoli 1. Model cournot 2. Model bertrand 3. Model chamberlin 4. Model kurva permintaan patah. 5. Model stackelberg
  • 180. Model Cournot • Model Cournot adalah model pasar duopoli yang pertama kali diteliti oleh Agustin Cournot tahun 1938. model ini beranggapan bahwa barang yag dihasilkan dua persahaan adalah sama dan bersifat subtitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
  • 182. Model Cournout ditinjau dari Kurva Reaksi
  • 184. Beberapa Kelemahan Model Cournot a. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing- masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman- pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis. b. Meksipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna. c. Pada model cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
  • 185. Model bertrand • Model ini dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan.
  • 186. Kritik dalam Model Bertrand a. Anggapan dalam model bertrand mengakui perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis. b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya tetapi tidak untuk pasar. c. Harga keseimbangannya yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk atau keluar pasar.
  • 187. Model chamberlin ( model untuk pasar kelompok kecil ) • Model ini menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya. • Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan keuntungan mereka, maka pasar akan mencapai keseimbangan cournot jika masing-masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan tingkat outputnya.
  • 188. ...lanjutan keterangan... • Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan , akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
  • 189. Model kurva permintaan patah ( the kinked- demand model ) • P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah yaitu : • Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk. • Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan perusahaan lainnya dalam industri akan menandingi penurunan harga tersebut. • Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
  • 191. Model Stackelberg • Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg tahun 1952 yang merupakan pengembangan dari model cournot. Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadileader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model cournot.
  • 193. Penentuan harga dan output dalam sebelum ada reaksi
  • 196. Kurva Demand Oligopoli yang Kinked
  • 197. Harga Dari Oligopoli yang Rigid
  • 199. Ciri-ciri Pasar Oligopoli • Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda. • Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat • Promosi masih diperlakukan.
  • 200. Model penentapan harga pasar oligopoli 1. Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga
  • 201. Pengaruh Oligopoli terhadap Kesejahteraan • Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. • Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. • Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh. • Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
  • 202. Ada 3 faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama yaitu : • Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak secara monopolis. • Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri