Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori ekonomi mikro seperti teori permintaan dan penawaran, harga pasar, perilaku konsumen, dan perilaku produsen. Secara khusus, bab 1 membahas teori permintaan, penawaran, dan harga pasar. Bab 3 membahas konsep elastisitas demand, supply, income, dan silang. Bab 4 menjelaskan perilaku konsumen dengan pendekatan cardinal dan ordinal. Bab 5 meninjau perilaku produsen.
5. Teori Permintaan
Dalam teori ekonomi “Permintaan” ialah keingan konsumen untuk memiliki dan
menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk
membeli atau menukar barang dan jasa tersebut. Permintaan juga dapat
didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta
oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam
suatu pasar tertentu.
6. Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang
Rasa dan keinginan
kensumen
Banyak dan sedikitnya
konsumen
Jumlah dan jenis barang
pengganti
Harga barang itu sendiri
Kegunaan barang tersebut
Harga barang yang lain
Waktu/tempat
Tingkat penghasilan
konsumen
7. Namun secara umum yang selalu melekat pada semua
jenis barang factor yang mempengaruhi permintaan suatu
barang
Harga barang itu sendiri / Harga
barang lain
Income Selera
8. Fungsi permintaan
Dx = f (Px; Py . . . . . . . P , I , S)
Dimana :
Dx : Permintaan akan barang
Px : Harga barang itu sendiri
P2 : Harga barang yang lain
I : Pendapatan konsumen
S : Selera
9. Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah barang yang diminta, hukum ini
sejalan dengan pikiran yang logis dan sederhana,
11. Menggambar kurva demand dengan sistematis
Q = F(P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai
berikut
Q = a – Bp >> Q = jumlah barang, P = Harga, a = Konstanta
Pengeseran kurva demand
a) Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran
disepanjang kurva permintaan
b) Perubahan factor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri,
mengakibatkan kurva pemintaan
12. Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas
permintaan individu dan permintaan semua orang
dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dri
penjumlahan kurva permintaan berbagai individy
terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga
Permintaan individu dan permintaan pasar
14. “Ada hubungan (positif langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan hargamya dengan anggapan ceteris
paribus”
Hukum penawaran
Bentuk kurva penawaran
1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum
penawaran
2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum
penawaran
15. Perubahan penawaran
1. Berubah harga input variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
6. Pajak dan subsidi
7. Harapan harga
8. Tujuan perusahaan
16. Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut
mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia
untuk memintanya. Disamping meciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi :
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan
kemampuannya dalam membayar, jadi harga akan bertugas “to cut off demand” (cassel)
3. Harga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik
sumber.
Harga Suatu Barang dan Jasa
20. ELASTISITAS DEMAND
Suatu konsep yang sangat penting guna
melihat respons adanya perubahan
barang yang diminta akibat adanya
perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
21. Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
-Perfect Elastic
-Elastis
-Unitary Elastic
-Inelastis
-Perfect Inelastis
22. CARA MENGUKUR TINGKAT
ELASTISITAS
1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
memperbandingkan presentase perubahan harga
dengan presentase perubahan yang diminta atau
ditawarkan.
2. Point Elasticity
konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya
perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi
perubahan.
23. Elasisitas Penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis
sama dengan konsep elastisitas
permintaan. Dalam elastisitas
penawaran tak ada kekacauan yang
timbul mengenai tanda koefisien
elastisitas, kecuali dalam keadaan
yang tak biasa, yaitu mengenai kurva
yang miring ke bawah
24. ELASTISITAS SILANG
Elastisitas silang mengukur sampai berapa jauh
berbagai barang berhubungan satu sama lain.
Elastisitas sering digunakan untuk menentukan batas-
batas suatu industri tapi penggunaannya dalam bidang
ini memiliki beberapa komplikasi
25. 2
1 Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya
Melihat Kecondongan Kurva Permintaan
Menetukan sifat
penawaran
29. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 4
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan
Ordinal
30. Konsep Perilaku Konsumen
Nilai barang
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
kebutuhan sekunder dan kebutuhan pokok.
Nilai barang dibedakan menjadi 2 diantaranya
a. Nilai penggunaan objektif/nilai guna ialah kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia.
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
31. Barang adan jasa mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan,
dan nilai pertukaran. Nilai pertukaran dibagi menjadi 2:
a. Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang/jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
Nilai Pertukaran
36. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
1. Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
2. Guna Total (Total Utility)
Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh
karena mengonsumen berbagai jumlah barang.
37. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
⇨ Utility Seseorang bisa diukur dengan uang UangAsumsi dasar yang digunakan
pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi
barang/jasa dapat dihitung secara numerik.
⇨ Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Berkaitan
dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of
Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan
satu unit barang yang dikonsumsi.
⇨ Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa
manusia pada hakikatnya adalah homo economicus.
41. Perubahan Kombinasi barang yang dibeli
konsumen
b. Efek pendapatannya (income),
dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya
tetap akan menyebabkan
pendapatan rill konsumen tersebut
akan berkurang.
43. Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference
curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of
money).
c. Utility dinyatakan secara ordinal.
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang (diminishing marginal utility).
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditi.
f. Consistency and transitity of choice.
44. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum
Diminishing Marginal Rate of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia
mengurangi barang y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut
dengan Marginal Rate of Substitution.
45. Sifat-sifat indifference curve
Venus
Venus is the second
planet from the Sun
a. Berlakunya hukum diminishing rate of
return, yaitu jika kita menambah jumlah
barang X, maka jumlah barang Y yang ada
akan dikurangi. Begitu sebaliknya,
pengurangan itu semakin lama semakin
berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
46. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari
Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan
IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC
yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih
tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik O menunjukkan IC yang
memberikan utilitas lebih tinggi.
47. Pada Dua IC Tidak saling berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan
terletak pada IC2. Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan kombinasi di
titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kombinasi di titik B sama dengan kombinasi
yang ada di titik C. Dalam kenyataannya,
kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak
pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC
tidak mungkin saling berpotongan.
49. Kombinasi yang akan memberikan guna
maksimal bagi konsumen ialah
kombinasi yang terletak bagi konsumen
antara curve indifference dengan kurva
anggaran (budget line), atau apabila
yang seharusnya diperbuat sama
dengan apa yang
diperbuat.Keseimbangan Konsumen
yang OptimalKeseimbangan konsumen
terjadi dengan jumlah uang tertentu
mengonsumsi kombinasi barang yang
optimal.
52. Berubahnya Pendapatan Konsumen
⇨ Berubahnya Pendapatan KonsumenJika
harga barang X dan Y tidak berubah
kombinasi yang dikehendaki/dibeli
konsumen adalah E1. Suatu ketika
pendapatan konsumen meningkat.
Meningkatnya pendapatan konsumen
menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah.
54. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PPC
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan
harga akan mengubah jumlah yang diminta. Jika
dimisalkan harga barang X mengalami penurunan
sedangkan harga barang Y tetap, maka BL akan
berubah dari BL ke BL1 ke BL2. Kurva permintaan
adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal
konsumen untuk membeli suatu barang pada satu
kendala tertentu).
58. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Thanks!
59. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 5
PERILAKU PRODUSEN
60. Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai
suatu tindakan seorang produsen untuk
mendapatkan keuntungan yang semaksimum
mungkin dengan menggunakan beberapa input
yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku
produsen juga dinamakan tindakan atau
tingkah laku produsen atau dengan istilah
Producer’s Behaviour.
Perilaku Produsen
61. Konsep jangka Waktu Dalam Proses Produksi
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka
waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka
panjang”. Ukuran jangka waktu tidak sama antara
industri satu dengan industri lainnya. Ada proses
produksi yang memerlukan waktu hanya hitungan
jam, ada yang hitungan ahri, tetapi ada yang
hitungan bulan bahkan tahun.
62. Fungsi
Produksi
Fungsi produksi ialah
hubungan teknis antara
factor produksi dan barang
produksi yang dihasilkan
dalam proses produksi. Fungsi
produksi adalah hubungan
fisik antara input (bersumber
masukan) dengan output
(barang-barang atau jasa
dihasilkan) tanpa
menghitungkan harga.
63. Analisis Proses Produksi Jangka Pendek
Untuk menjelaskan analisis
proses produksi jangka
pendek dalam teori ekonomi
diungkapkan dengan kurva
TP (total produk), AP
(Average produk), dan MP
(marginap produk).
64. Dalam analisis proses produksi jangka
pendek ini berlaku Hukum Pertambahan
Hasil yang semakin Berkurang. Dalam
hubungan produksi jangka pendek, dimana
satu faktor produksi bersifat variabel dan
faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan
dijumpai suatu kenaikan produksi total
apabila kita menambah faktor produksi
variabel itu secara terus menerus.
Hukum tambahan hasil yang
semakin berkurang (The Law of
Diminishing Returs)
65. Hubungan antara TP,AP, dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP
sangat penting untuk dipahami
karena posisinya sangat
menentukan kegiatan produsen
dalam melakukan kegiatan
usahanya. Kesimpulan dari
hubungan MP dan AP adalah:
a. Jika AP semakin bertambah
maka MP > AP.
b. Jika AP maximum maka MPP =
AP.
c. Jika AP semakin berkurang,
maka MP < AP.
66. Tahap II, dari titik pada
saat produk rata-rata
(AP) mencapai titik
maksimal sampai pada
saat produksi total (TP)
mencapai
maksimal/pada saat
produksi marjinal (MP)
sama dengan nol, AP &
MP semakin berkurang
tetapi MP masih postif.
Tahap III, AP dan TP pada
tahap ini semakin
berkurang dan MP
menjadi negative karena
luas tanah tetap dan labor
ditambah terus sehingga
terjadi ketidakefisiensian
tanah dan labor. Akibatnya
pada tahap ini produksi
total (TP) menurun terus.
Tahap 1, mulai dari titik asal
(0) sampai titik maksimum
produksi rata rata (AP), yaitu
pada saat produksi marjinal
(MP) sama dengan produksi
rata-rata (AP). Jika labor
ditambah, AP bertambah.
Bertambahnya AP
menunjukka terjadinya
efisiensi labor. Pada stage ini
TP juga bertambah.
Tahapan dalam Fungsi Produksi
67. Produksi Jangka Panjang
Produksi jangka Panjang adalah suatu proses
produksi dimana semua factor produksi
bersifat variabel.
Untuk menjelaskan fungsi produksi jangka
Panjang kita akan menggunakan apa yang
disebut dengan kurva isoquant (isoproduct
atau isoquant)
68. Isoquant
Kurva isoquant adalah kurva
yang menunjukkan berbagai
kemungkinan kombinasi teknis
antara dua input yang
bervariabel yang menghasilkan
suatu tingkat output tertentu.
69. a. cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan
bawah
c. Kurva isoquant yang terletak dikanan
atas menunjukkan jumlah produksi
yang lebih banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant ini dari
titik asal menunjukkan semakin tinggi
tingkat
produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dnegan yang
lain tidak dapat saling berpotongan
atau saling bersinggungan .
Sifat dari kurva Isoquant
70. MRTS adalah sejumlah faktor
X yang harus dikonpensasi
oleh tambahan faktor Y
sehingga tinggkat output
tidak berubah
MRTSLK = -∆K/∆L
MRTS (Marginal Rate Technical Of
Substitution)
PENGERTIAN
71. Bentuk Isoquant Lain
Bentuk isoquant yang linier
seperti diatas menunjukan adanya
subtitusi input kapital dan lapor
adalah sempurna. Subtitusi
Kapital dan Labor secara
sempurna ini dalam dunia nyata
tidak pernah bisa terjadi,
Bentuk Isoquant yang
Input Output
Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant berupa huruf L seperti
diatas menunjukan tidak adanya
substitusi iinput kapital dan
Labor.Subtitusi Kapital dan Labor hanya
terjadi pada kebutuhan minimum
saja,setelah itu tidak terjadi subtitusi
0
Kapital
Labor Labor
IQ
Kapital
0
72. Iso-Biaya ( Isocost)
Iso-Biaya ( Isocost) adalah
“Kurva yang menunjukan kedudukan dan titik titik yang menunjukan kombinasi barang barang
atau faktor yang dibalei oleh produsen dengan sejumlah anggraan tertentu”
“kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber sumber yang dapat dibeli oleh
perusahaan dengan harga tertantu dari masing masing sumber persatuan dan pengeluara
ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.”
73. Gambar Kurva Isocost
Slope Kurva
Isocost adalah
=M/Pk : M/Pl = M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sedangkan Fungsi TC = Pl L + Pk K
74. Kurva Isocost dapat berubah disebabkan :
• Harga faktor produksi labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
• Harga faktor produsksi kapital turun atau naik
sedang yang lainnya tetap
• Jumlah modal (dana) berubah brkurang atau
bertambah
Perubahan Isocost
76. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 8
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
78. A. Bentuk Pasar Persaingan
Pengertian Pasar
Pengertian pasar dibagi menjadi 2:
Pengertian pasar secara fisik yaitu suatu tempat
berkumpulnya para penjual
Pengertian pasar dalam teori ekonomi yaitu tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan/
terjadinya transaksi jual beli suatu barang.
79. A. Pasar Persaingan
Sempurna
B. Pasar Persaingan
Monopolistik
C. Pasar Monopoli
D. Pasar Oligopoli
Menurut ahli ekonomi pasar teori mikro digolongkan
menjadi 4 golongan besar yaitu:
80. Dari keempat bentuk pasar tersebut
memiliki beberapa ciri-ciri yang
berbeda. Secara spesifik keempat
bentuk pasar dapat diperjelas sebagai
berikut.
B. Ciri – Ciri Pasar
Persaingan
81. B.1 Ciri- ciri persaingan pasar sempurna
1. Jumlah Penjual sangat banyak,
2. Jumlah Pembeli sangat banyak
3. Kondisi produk yang dijual identik dengan subtitusi
4. Kekuasaan menentukan harga tidak ada
5. Memungkinkan keluar/masuk pasar sangat tidak mudah, tidak ada
hambatan
6. Reaksi rival tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan
harga dan jumlah
7. Persaingan di luar harga tidak ada
8. Contoh pasar transaksi di sektor hasil pertanian
82. B.2 Ciri – Ciri Persaingan Pasar Monopolistik
1. Jumlah penjual banyak
2. Jumlah pembeli banyak
3. Kondisi produk yang dijual hampir sama tetapi masik
bisa dibedakan/beda corak
4. Kekuasaan menentukan harga pasar sedikit
5. Kemungkinan barang keluar/masuk pasar cukup
mudah
6. Reaksi rival hamper tidak ada reaksi dari pesaing jika
terjadi perubahan harga dan jumlah
7. Persaingan diluar harga pasar sangat besar, terutama di
bidang iklan, mutu, serta desain
83. B.3 Ciri- Ciri Persaingan Pasar Oligopoli
1. Jumlah penjual sedikit
2. Jumlah Pembeli banyak
3. Kondisi produk yang dijual barang standar/berbeda corak
4. Kekuasaan menentukan harga pasar jika tanpa bekerja sama
sedikit, tetapi dengan kerjasama sangat besar
5. Kemungkinan keluar/masuk pasar hambatan cukup kuat
6. Reaksi rival pasar karena penjual hanya satu apa yang
dilakukan produsen tidak ada reaksi
7. Persaingan diluar harga sangat besar apabila menghasilka
barang berbeda corak
8. Contoh Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone
84. B.4 Ciri - Ciri Persaingan Pasar Monopoli
1. Jumlah Penjual hanya satu
2. Jumlah pembeli banyak
3. Kondisi produk yang dijual tidak ada subtitusi yang dekat/sempurna
4. Kekuasaan menentukan harga sangat besar
5. Kemungkinan keluar/masuk tidak mungkin
6. Reaksi rival setiap Tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat
reaksi dari rival.
7. Persaingan diluar harga memelihara hubungan baik dengan masyarakat
8. Contoh, kereta api, listrik
85. C. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan sempurna adalah suatu
pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli. Masing – masing penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga pasar.
Berapapun jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap.
86. C.1 Ciri – Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual
hanya merupakan bagian kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di
pasar.
2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Barang homogen adalah semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama.
Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang di pasar. Sedangkan
penjual, baik penjual baru ataupun penjual lama bebas untuk masuk atau
meninggalkan pasar.
87. 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna.Jika ada konsumen
yang mengetahui harga lebih murah maka konsumen yang lain
juga segera mengetahuinya. Demikian juga produsen/penjual.
Akibat ciri-ciri tersebut, maka dapat digambarkan kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau
produsen barang.
88. Perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat
mempengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan
total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal
(0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR
mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi
satu. Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-akan hanya
satu kurva.
89. D. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal dan rugi
minimal.Kaidah yang ditetapkan harga dan jumlah produk yang
diperjualbelikan (MC = MR).
Kaidah menetapkan harga dan jumalah dengan MR = MC dengan
syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR
bersifat centainty atau bisa diperhitungkan. Sedang kaidah MC =
MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan
MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis
nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai
tertinggi.
90. D.1 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Laba
Dari gambar disamping terlihat
harga yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besar
TR adalah OP1KQ1. Sedang
besarnya TC adalah OP2LQ1 dan
total laba (TR - TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC
sebesar OP2 dan laba per unit
P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
91. D.2 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Dari gambar disamping, harga yang
menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar
OP1 besar TC adalah OP2KG1.
Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1.
Total rugi (TR - TC) adalah sebesar
P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2
dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin rugi minimal adalah sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
92. D.3 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Dari gampar disamping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 sebesar TC
adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR
adalah sama OP1KQ1. Perusahaan dalam
pasar persangingan sempurna seperti
gambar disamping , untuk mendapatkan
laba normal perusahaan harus bekerja
yang paling efisien. Terlihat besarnya AC
yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak
bisa dialami oleh perusahaan yang berada
pada persaingan lain.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1. Dengan AC
yang paling rendah
93. E. Periode jangka pendek dan jangka panjang yang
dialami perusahaan dalam persaingan sempurna
A. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
Jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan
permintaan barang dansetiap produsen tidak mampu untuk menaikan
produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk
menambah perusahaan perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami
tiga hal yaitu:
1. Mendapat laba super normal
2. Mendapat laba normal Menderita kerugian
3. Menderita kerugian
94. Dalam jangka perusahaan dalam persaingan sempurna yang mengalami kerugian masih
mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi,meskipun menderita rugi. Akan berbeda jika
penerimaan penjualan sudah tidak bisa menutup AFC. Jika tutup usaha perusahaan masih
juga membayar AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjaidnya perubahan
demand terhadap produk yang diperjualbelikan. Saat ini ditunjukan oleh harga dibawah
SAC,dan di atas SAVC. Bearti bahwa sebagian dan ongkos tetap (FC) masih bisa ditutup
oleh kelebihan P1 atas AVC dan ongkos variabel itu sudah bisa ditutup.
Pada harga P = AVC perusahaan tidka perlu tutup usaha Karena tutup usaha dengan
melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama , yaitu KL. Titik ini disebut Shortdown point.
Hal ini dapat dilihat dengan gambar sebagai berikut :
95. B. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam
periode jangka panjang
Jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada kesempatan
untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan -perusahaan baru untuk menaikan produksinya
apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
Jika dalam periode jangka pendek perusahaan yang berada dalam pasar
persaingan sempurna dapat mengalami tiga keadaan yaitu laba, titik
impas, dan kerugian. dalam jangka panjang perusahaan -perusahaan hanya
mendapatkan normal profit saja. Mengapa jika ada perusahan mendapatkan
laba, akan mendorong perusahaan baru masuk dalam pasar.
96. Bertambahnya jumlah produksi akan menyebabkan harga jual
turun. Tambahnya kapasitas produksi dan masuknya
perusahaan-perusahaan baru mengakibatkan bergesernya
kurva supply ke kanan dan harga akan turun. apabila turunnya
harga ini sudah sampai pada P=LAC maka tiap tiap perusahaan
hanya akan menerima keuntungan normal saja. bearti tidak
ada dorongan lagi bagi perusahaan untuk menaikkan
produksinya maupun masuknya perusahaan kedalam industry.
Dalam jangka Panjang perusahan hanya akan memperoleh
keuntungan normal saja dengan MR = MC= AC, pada saat AC
minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan
normal (normal profit) dinamakan “marginal firm/marginal or
profitability”
Artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan
segera keluar dari pasar
97. keburukan dan kebaikan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna
1. keburukan
tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumenantara penjual yang satu dengan
yang lain produknya sama persis atau identik. produk yang homogen ini berakibat
membatasi pilihan konsumen. konsumen tidak bisa memilih karena masing- masing
konsumen tidak kuasa mempengauhi pasar
2. kebaikan
adanya lokasi sumber daya daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
persaingan pada perusahaan yang berada dalam persainan sempurna sangat ketat. oleh
karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien
mungkin jika tidak isa efisien, perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing,
dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakhibat turun
harganya, mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pasa pasar
pesaing sempurna persaigan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar akibat alokasi
sumber daya menjadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga
yang kompetitif.
98. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories
Thanks!
99. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 9
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
102. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
mempengaruhi harga dengan jalan defererensiasi produk.
Deferensiasi produk atau product differentiation adalah
membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga
menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi,
perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik,
dll.
103. Pasar persaingan monopoli dibagi menjadi dua unsur model.
Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut
memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring
dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal.
Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual
banyak sehingga Tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
104. Bentuk kurva demand dari
perusahaan monopolistic berada di
antara perusaahaan monopoli dan
persaingan sempurna. Bila ada
persaingan sempurna. Bila ada
persaingan sempurna bentuk kurva
deman-nya horizontal atau elastis
sempurna, kurva demand dari
monopoli bersifat inelastis. Kurva
demand perusahaan yang
monopolistik berbentuk elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva
demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.
106. • Mendapatkan laba
normal
• Menderita
Kerugian
• Mendapatkan Laba
supernormal
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan monopoli dapat mengalami 3 hal yaitu
107. Dari gambar disamping, harga dan
output yang menjamin laba maksimal
dengan menggunakan kaidah
MR=MC. Pada kaidah MR=MC
harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak OQ1
dan besarnya laba P1P2LK.
• Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapatkan
Laba Supernormal
108. • Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
Dari gambar disamping MR = MC
adalah kaidah guna menetapkan
harga dan output yang menjamin
laba maksimal. Pada kaidah
MR=MC harga jual produk sebesar
OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya
TC=TR, yaitu sebesar 0P1KQ1
109. Dari gambar diatas, MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan
output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi
kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar
OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang
besarnya TR (OQ1LP2)
• Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba
Normal
110. Akibat Persaingan Monopoli Terhadap Output
dan Harga
Perubahan harga berakibat
perubahan permintaan yang
besar
Efisien masing-masing
perusahaan
Promosi Penjualan Jenis Produk yang tersedia
04
02
03
01
111. Perubahan harga berakibat perubahan
permintaan yang besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikan harga maka
output akan mengalami bnayak penguragan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan
monopolis sangat elastis
112. Efisien masing-masing perusahaan
Akan terdapat beberapa efiensi masing masing perusahaan dalam jangka Panjang bbila masuknya
perusahaan baru ke dalam industry yang bersangkutan bebas, mudah. Artinya, perudahaan tidak
akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala
perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum, perusahaan baru akan terus
masuk sehingga tidak ada lagi laba yang diperoleh. Kerungian diderika bila kurva biaya rata rata
jangka Panjang mterletak diatas kurva permintaan untuk semua output.
113. Promosi penjualan
beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoli. usaha
masing-msing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan
kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunaka untuk usaha tersebut hanyalah
menambah biaya produksi. pemborosan seperti ini lebih kecil dalma persaingan monopoli
dibandingkan dengan oligopoli, dalam oligopoli usaha penjual yang satu untuk memperluas
pasarnya akan mendorong pihak lainnya untuk melakukan usaha yang ada didalam persaingan
monopoli. iklan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulakn tindakan balasan dan
yang lain
114. Produk yang tersedia
Konsumen yang memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai dapat dipilih
dalam pasar persaingan monopoli, konsumen dapat memilih jenis, gaya atau warna yang
sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetai, suatu peringatan peru diberikan diisni
ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingkungkan konsumen, dan persoalan
pemilihan dapat menjadi sulit. Masa bodoh terhadapat perbedaan mutu yang tinggi untuk
merek tertentu yang dalam kenyataannya tidka lebih baik dari merek dengan harga yang lebih
rendah
116. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 10
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
118. MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya
satu penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing.
119. CIRI-CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI
A. Ciri-ciri pasar monopoli
Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan
Yaitu barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari
tempat lain.
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang tersebut merupakan barang satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subtitute) yang dapat
menggantikan barang tersebut.
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam Industri
Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
120. CIRI-CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI
A. Ciri-ciri pasar monopoli
Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
Perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar,
maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu perusahaan
monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Perusahaan monopoli adlah satu-satunya perusahaan dalam industri
yang tidak mempromosikan barangnya menggunakan iklan. Pembeli
yang memerlukan barang yang diproduksinya terpaksa membeli
darinya.
121. FAKTOR – FAKTOR YANG MENIMBULKAN
ADANYA PASAR MONOPOLI
Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale ) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang,
yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
122. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke
dalam industri persaingan murni maka dalam jangka
panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya
yang masuk kedalam suatu industri.
Bila ada laba murni untuk perusahaan dalam industri
tertentu dan perusahaan yang ingin masuk juga, yakin
bahwa mereka juga dapat memperoleh laba murni,
maka perusahaan baru akan berusaha masuk industri
tersebut.
123. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena
beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak Paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hhak monopoli oleh pemerintah
124. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Gambar disamping menunjukkan bagaimana
seorang monopolis dalam menentukan
tingkat output optimal. Kurva MR memotong
kurva MC pada tingkat output Q, yang
sekaligus menunjukkan tingkat output
optimal. Harga maksimal yang masih dapat
diterima oleh konsumen untuk output Q
adalah P. Jadi kombinasi harga dan output
yang memaksimalkan laba bagi monopoli
adalah Q dan P. Besar laba yang dieproleh
monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP’C’.
Laba itu diperoleh TR (OPC’Q) dikurangi
dengan TC (OCC’Q).
125. POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-
satunya produsen dalam suatu pasar
sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah juga kurva permintaan
pasar.
Perbedaan antara perusahaan dalam
persaingan murni dan monopolis terlihat
dalam bidang pernjualan.
126. HUBUNGAN P,TR, dan MR
2
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni
pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan
dalam persaingan muerni bila tujuan perusahaan adalah mencapai
laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC.
127. Kurva permintaan persaingan monopolis
kecondongannya bersifat elastis yang
cukup besar dengan kemiringan yang
landai. Sementara itu kurva permintaan
seorang monopolis berbentuk miring
dengan kecondongan yang bersifat
inelastis. Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output yang
lebih besar Sang Monopolis harus
menurunkan harga ini.
129. A. Monopoli yang mendapatkan keuntungan
Keuntungan maksimum seorang produsen
dapat dilihat pada gambar disamping, laba
maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat
MC=MR. laba maksimal dicapai bila
monopolis menjual produksinya dengan
tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah
barang yang dijual sebanyak OQ.
130. B. Dalam Jangka pendek monopolis
mengalami impas
Gambar disamping yaitu, maka besarnya
harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya
AC jangka pendek naik menjadi sama dengan
harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC =
OQKP1.
131. C. Monopolis yang mendapatkan
kerugian
Gambar disamping sejalan dengan
penjelasan gambar sebelumnya
besarnya TC lebih besar daripada TR.
Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan
ongkos rata-rata yang terus menerus
sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan
demikian , dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL
karena TR=0P1LQ dan TC=OP2KQ.
132. ●Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia
tetap sebagai monopolis yaitu:
●a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang
dipakainya.
●b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
●c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan
menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan
keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi.
134. Kerugian adanya monopoli
kerugian masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya timbul karen perusahaan
monopoli bisa menikmati keuntungan diatas yang wajar tetapi ada bentuk
kerugian lain. Akan tetapi, monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan
sempurna. Bisa dilihat dari segi lainnya, diantara lain :
⇨ Output yang lebih kecil
Jika industri adalah suatu industri dengan persaingan bebas, masing " perusahaan
akan mempergunkan skala perusahaan yang cukup besar untuk daoat mengambil
keuntungan dan skala
⇨ Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk
memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang.Bila terdapat laba, konsumen
membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya..
dihalanginya perusahaan baru merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam
industri yang bersangkutan
135. • Efisiensi ekonomi
Perusahaan monopolu mempergunakan sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya. berbeda dengan perusahaan dalam persaingan
murni, dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum
• promosi penjualan
kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan sang monopolis.
dalam pasar dengan persaingan murni tidak ada gunanya melakukan kegiatan
seperti itu. Sang monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan
untuk memperbesar pasarnya,tujuannya untuk mengaitkan namanya dengan
produk tersebut sehingga calon saingan akan sukar memasuki pasar tersebut .
136. Tindakan - Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa
mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat
⇨ Menetapkan undang undang antimonopoli
⇨ Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
⇨ pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingab didalam pasar dengan
tujuan membatasi kekuasaan monopoli. dengan adanya perusagaan
tandingan harga dan output dapat dikendalikan
⇨ menginpor barang sejenis yang diproduksi monopolis
137. Pengaturan Monopoli Pemerintah
1. Pengaturan Harga
Sebelum ada penetapab harga dan pemerintah,
produsen monopolis memaksimumkan keuntungan
pada prosuksi 0Q1 dengan harga setinggi 0P1. apabila
pemerintah menginginkan kesejahteraan
masyarakat,maka pemerintah menyediakan barang
yang dibutuhkan masyarakat ity lebuh bajyak lagi dan
harga lebih murah. Sedangjab apa yang dijual oleh
monopolis tidak memenuhi persyaratan tercapainya
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu bisa
menetaokab harga lebuh rendah darioada harga yang
sudah berlaku , yaitu harga setinggu MC nya. pada
harga setinggu MC atau OP2 monopolis masih
mendapatkan keuntungan ldan masyarakat dapat
memperoleh barang yang lebih banyak dengan harga
tang lebih banyak
138. 2. Pengaturan Harga pada kasus monopoli murni dengan
Decrasing Cost
Disebut kasus desrasing cost karena kita menghadapu
kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk
memnugu permintaan yang ada di pasar, perusahaan
monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva dimana Ac
menurun.
⇨ Monopoli alami
terjadi dalam industri dimana LRAC jatuh diatas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya
ada ruang untuk pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala ekonomi internal,
mencapai skala efisien minimum, dan oleh karena itu mencapai efisien produktif
139. 3. Perpajakan
perpajakan yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya dan dapat bersifat khusus. Pajak
lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang
khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
A. pajak Lumpsum
lpajak yang lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasiljan perusahaan, Dengan demikian,
berapa pun jumlah barang yang dihasilkan jumlah pihak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama. oleh
karena itu, pajak lumpsum ini sifatnya seperti biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi besarnya biaya
karjinal,tetapi hanya mempengaruhi besarnya biaa rata – rata.
Gambar disamping ini mengambarkan keadaan dan
seorang produse mknopolis yang dikenai pajak
lumpsum
140. ● Pajak Khusus (Spesifik)
Kurva biaya rata-rata dan biaya marginal yang semula adalah
AC dan MC . Dihadapkan
dengan AC dan mc yang baru sang monopoli s mengurangi
output-nya dari OQ2 menjadi OQ1 dan menaikkan harganya
dari OP3 menjadi Op4 untuk mencapai laba maksimal. Dengan
adanya pajak khusus ini keuntungan perusahaan menjadi
berkurang, yang tadinya sebesar P1P3LN menjadu hanya
sebesar P2P3LM.
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan.
Dengan kata lain, pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak per satuan (per
unit) barang yang dihasilkan. Hal ini berarti pengenaan pajak khusus akan
memengaruhi, baik biaya rata-rata maupun biaya marjinal karena pajak
tersebut sama artinya dengan menambah biaya variabel
141. MONOPOLI DAN EKONOMI EFISIENSI
DALAM CATATAN INI KITA MENGEVALUASI BIAYA DAN MANFAAT DARI
BISNIS DENGAN OTOT INDUSTRI, KEKUATAN HARGA MONOPOLI DIPASAR.
KASUS EKONOMI DAN SOSIAL STANDAR TERHADAP BISNIS MONOPOLI
TIDAK LAGI MUDAH. PASAR BERUBAH SEPANJANG WAKTU DAN
SEBAGAINYA ADALAH KONDISI DIMANA BISNIS HARUS BEROPERASI
TERLEPAS DARI APAKAH MEREKA MEMILIKI KEKUATAN PASAR YANG
NYATA.
142. Kasus ekonomi terhadap monopoli
Kasus standar melawan monopoli adalah bahwa harga monopoli
lebih tinggi daripada biaya marjinal dan rata-rata, baik
menyebabkan hilangnya efisiensi alokatif dan kegagalan
mekanisme pasar. Rata-rata biaya produksi yang lebih tinggi jika
ada inefisiensi dalam produksi juga berarti bahwa perusahaan
tidak memanfaatkan optimal dari sumber daya yang langka.
143. X Inefisiensi di Bawah Monopoli
Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Harvey
Libenstain. Kurangnya kompetisi yang nyata dapat memberikan
monopoli kurang insentif untuk berinvestasi dalam ide-ide baru atau
mempertimbangkan kesejahteraan konsumen.
144. Jika industri ini diambil alih oleh monopoli titik memaksimalkan
keuntungan (MC=MR) yaitu pada harga dan Q2 PMON output.
Kenaikan harga PMON mengurangi surplus konsumen. Hal ini
dikenal sebagai hilangnya kesejahteraan bobot mati dan sama
dengan darrah ABC.
145. Hasil serupa terlihat dalam diagram berikutnya yang membuat
asumsi kerja rata-rata jangka panjang dan biaya yang konstan
marjinal dibawah kedua persaingan dan monopoli. Hilangnya
bobot mati kesejahteraan ekonomi dibawah monopoli (yang
memaksimalkan keuntungan harga PI dan QI) ditunjukkan oleh
segitiga ABC. Harga kompetitif dan output Pc dan Qc masing-
masing.
146. Potensi Manfaat dari Monopoli
Konsentransi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu
sinyal tidak adanya persaingan. Kadang hal tersebut dapat
mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuja dalam menyediakan
produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien saingan mereka yang
lebih kecil. Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentansi menjadi
produk yang berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk
mengukur tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkun ada dalam
suatu industri pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar dimana
monopoli tampak ada sebenarnya menjadi perbutan karena efek
kompetisi internasional yang terus berkembang.
147. Kita mengansumsikan bahwa monopoli
mampu mendorong biaya marjinal lebih
rendah dalam jangka panjang, menemukan
sebuah output ekuilibrium Q2 dan harga
dibawah harga yang kompetitif. Keuntungan
monopoli, penelitian dan pengembangan,
serta efisiensi dinamis sebagai perusahaan
mampu mendapatkan keuntungan abnormal
dalam jangka panjang. Mungkin ada tingkat
yang lebih cepat dari perkembangan
teknologi yang akan mengurangi biay dan
menghasilkan produk berkualitas lebih baik
bagi konsumen.
Skala Ekonomis
149. SIFAT DASAR DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan
cara menjual barang yang dihasiljan dipasar yang berbeda. dua pasar gang berbeda
berarti bahwa dua pasar itu memiliki elatisiras permintaan yang berlainan dan tidak ada
kemungkinan bahwa barang yang sudah dijual dipasar yang satu dijual kembali dipasat
lainnya oleh pembeli disalah satu pasar tersebut.
kondisi terjadinya diskriminasi harga
a. pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dapat menggolongkan pembeli dalam
kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang barang yang dibeli
agar diskriminasi harga berjalan, penjual harus dapat mencegah terjadinya penjualan kembali barang
yang dibeli dengan harga murah kepada pembeli yang dikenai harga yang lebih mahal karena penjualan
kenbalu akan menurunkan harga yang tinggi.
150. Diskriminasi harga dibedakan
menjadi 3 macam :
Diskriminasi harga derajat pertama
merupakan keadaan diaman seseorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya
mmngambil surplus konsumen. cara yang tempuh ialah produsen monopolis menentukan
harga yang berbeda untuk yang setiap jumlah barang yang berbeda
Diskriminasi Harga derajat kedua
versi lebih sederhana, dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan
kelompok-kelompok harga.sebagai misak produsen mengenakan tarif air minum, listrik secara
progresif bagi kelompok yang berbeda.
Diskriminasi harga derajat ketiga
pengelompikwn pembeli secara fungsional, seperti pembeli yang dikelompokan berdasarkan
daerah georafisnya
jelasnya, diskriminasi harga dapart terjadi dalam berbagai kondisi, dari pengelompokan yang
sederhana sampai yang rumit. variasi ini telah mengakibatkan oenibgkatan jumlah jenis
diskriminasi harga, termasuk harga diskon,penetapan harga berdasarkan permintaan,
penetapan harga yang selektid,loss leaders, penetapan harga yang terjadi dipasar
151. DISKRIMINASI HARGA SERING DIJUMPAI DALAM INDUSTRI PUBLIC UTILITY. PERUSAHAAN
LISTRIK BIASANYA MEMISAHKAN PEMAKAIAN UNTUK INDUSTRI DAN PEMAKAIAN UNTUK
RUMAH TANGGA. DENGAN MMNGGUNAKAN METER YANG BERLAINAN UNTUK MASING -
MASING PENGGUNAKAN MEMUNGKINKAN PERUSAHAAN UNTUK MEMISAHKAN KEDUA
PASAR TERSEBUT. ELASTISITAS PEMAKAIAN KOMERSIL LEBIH TINGGU DARI ELASTISITAS
PEMAKAIAN RUMAH TANGGA. OLEH KARENA ITU, PEMAKAIAN KOMERSIL DIKENAKAN
TARIF LEBIH RENDAH.
PASAR BISA DIPISAHKAN OLEH BIAYA PEMUNGUTAN DAN PAJAK. ELASTISITAS KURVA
PERMINTAAN YANG DIHADAPI OLEH PENJUAL DIPASAR LUAR NEGERI BIASANYA LEBIH
TINGGI DARI ELASTISITAS PERMINTAAN DALAM NEGERI. WALAUPUN PENJUAL MUNGKIN
MERUPAKAN MONOPOLIS E DIPASARAN DALLM NEGERI, DIA MENDAPATKAN BAHWA
DILUAR NEGERI DIA MENGHADAPI SAINGAN DAN NEGERI LAIN. SUBTITUSI UNTUK
BARANGNYA DIPASARAN DUNIA MENAIKAN ELASTISITAS KURVE PERMINTAAB LUAR
NEGERI YANG DIHADAPINYA.
Pembagian pasar penjualan yang berbeda
152. 1. Melihat Penatapan harga Diskriminasi secara grafik
produsen memproduksi barang X sebanyak Q1Q2 dengan
biaya produksi Mc yang konstan Sebesar OL. produsen
hendak melakukan kebijakan diskriminasi harga pada
kedua pasar yang berbeda, yaitu pasar A &B. Pasar A
mempunyai elastisitas pernintaan yang lebih elastis.Sedang
pasar B kurvapermintaab yang kurang elastis . pada gambar
disamping terhilat yang lebih elastis lebih conding mendatar
kurvanya. Tujuan kebijakan diskriminasi harga ini penjual
menginginkan laba maksimum untuk kedua pasar. Agar
labanya maksimum penjual harus menetapkan harga dengan
MC = MR
Penetapan harga Diskriminasi secara Grafik & Nummerik
154. Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB 11
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
155. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoli., yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga
Tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain
untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
mempengaruhi harga pasar. Secara teoritis sulit sekali untuk
mentapkan berapa jumlah perusahaan dalam pasar agar dapat
dikatakan oligopoli. Namun, untuk dasar analisis, biasanya
jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Ada
beberapa ahli yang memberikan Batasan pasar oligopoli atau
bukan dilihat dari rasio konsentrasi dasar yang dikuasai sejumlah
perusahaan. Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar
mampu
156.
157. Karakter pasar oligopoli yaitu:
1. perusahaan saling bersepakat untuk
melakukan penentuan harga dan jumlah
produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan
kesepakatan.
159. Struktur oligopoli bisa juga terjadi dalam industry dimana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Dalam industry
ini hanya ada sedikit sekali penjual yang bersaing dalam suatu
wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang
sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa
dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoly. Untuk sederhananya, anggap bahwa produk
tersebut homogen dan para pembeli memilih produk diantara
kedua perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan
harganya.
161. A. Model Cournot
Model Cournot adalah model pasar duopoly (dua penjual) yang pertama
kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan
bahwa barang yang dihasilkan 2 perusahaan adalah sama dan bersifat
subsitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Anggaplah bahwa perusahaan yang pertama memproduksi A dengan harga
PA agar keuntungan yang diperolehnya maksimum (karena pada tingkat
output dan harga tersebut MC=MR=0). Besarnya elastisitas permintaan = 1,
dan total penerimaannya (TR) adalah maksimum, dengan ongkos produksi
0 sehingga keuntungannya juga maksimum. Perusahaan kedua kemudian
masuk ke pasar dan menanggap bahwa tingkat output yang dihasilkan
perusahaan pertama tidak berubah. Dengan demikian perusahaan kedua
menganggap bahwa kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva CD’,
yang berarti bahwa perusahaan kedua menghasilkan output setengah dari
perusahaan pertama, yaitu sebesar AB dan pada tingkat harga PB sehingga
keuntungannya maksimum (karena MC=MR+0)
162.
163. Jika salah satu perusahaan pasif dan yang
lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat
digambar dengan mudah. Jika perusahaan
pertama memproduksi setengah maka
perusahaan kedua akan memproduksi
seperempat. Hal ini akan menyebabkan
perusahaan kedua bereaksi terhadap
perusahaan pertama, begitu juga
sebaliknya. Jika sekarang kita mendapatkan
perusahaan pertama bereaksi terhadap
perusahaan kedua, maka akan saling
berpotongan pada titik Cournot, dimana
kita dapatkan masing-masing akan
memproduksi sepertiga. Keadaan ini akan
menghasilkan equilibrium yang stabil.
164. Beberapa kelemahan dari model Cournot yaitu:
A. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
dalam mengantisipasi Tindakan pesaing adalah tidak realistis.
B. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output
secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun
dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna.
C. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
D. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah
realistis.
165. Model Bertrand
Model Bertrand yang dirumuskan pertamakali pada tahun 1883
oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masinh-masing
perusahaan dalam pasar duopoly memperkirakan perusahaan
pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya
apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing-masing
perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama
dan berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan asumsi
bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
166. Model Chamberlin ( Modle untuk pasar kelompok kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil dipasar
terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan
kesepakatan Bersama beberapa perusahaan yang ada dipasar untuk
memaksimumkan keuntungannya. Model chamberlin beranggapan bahwa
masing-masing perusahaan tidak bebas terhadap pesaingnya yang ada
dipasar. Setiap ada perubahan tingkat harga(output) salah satu
perusahaan akan memengarungi pesaingnya. Chamberlin berpendapat
bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi tanpa adanya penggabungan
(collusion) diantara perusahaan yang ada dipasar. Masing-masing
perusahaan cukup terampil dalam mengantisipasinya. Kelemahan model
ini apabila ada perusahaan baru yang masuk maka keseimbangan stabil
tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model pasar
monopoli.
167. Model kurva permintaan patah (The Kinked – Demand Model
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun
1939. Ada 3 asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan
kurva permintaan yang patah, yaitu:
A. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan
atau tanpa deferensiasi produk.
B. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan-perusahaaan lainnya dlaam industri akan
mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
C. Apabila perusahaan menaikkan harga , maka perusahaan-
perusahaan lainnya dalam industry tidak akan mengikutinya.
168. Dalam gambar disamping terlihat bahwa kurva
permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah.
Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe,
yang merupakan harga ekuilibrium awal. Dalam
gambar 11.4 ada 2kurva permintaan,yang ke1
kurva permintaan dd (kurva permintaan
marshal) dan yang kedua kurva permintaaan
DD, yaitu kurva bagian pasar yang
mengggambarkan kuantitas permintaan Z dari
perusahaan yang bersangkutanapabila semua
perusahaan menandingi perubahan harga
perusahaan yang bersangkutan.
171. Beberapa di antaranya
1. Pemerintah harus bisa
menjaga agar hambatan-
hambatan bagi
perusahaan baru untuk
masuk ke dalam pasar
oligopoli tersebut ditekan
sampai sekecil-kecilnya.
adalah
2. Diadakannya Undang-Undang
Persaingan (di Amerika Serikat:
Antitrust Law) yang melarang
adanya kerja sama di antara para
pengusaha oligopoli (baik secara
diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan
yang lebih drastis adalah
mencoba merombak struktur
pasar yang oligopolistis tersebut,
antara lain dengan menentukan
batas maksimum dari ukuran
suatu badan usaha dan melarang
diadakannya penggabungan
(merger) antara perusahaan-
perusahaan yang telah ada.
173. 1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi
tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti
monopolis.
2.Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi
ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu
terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya
produsen baru dalam industri
175. 1. Laba maksimum dari model kurva demand yang patah (kinked demand).Untuk
memaksimumkan laba maka perlu dicari MR1, MR2, dan MC.
2. Model kartel dengan manajemen terpusat.
3. Model kartel dengan pembagian pasar.