1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
OLEH KELOMPOK 5 KELAS âJâ
1. HESTI NING TYAS 2. SUKMA ASRI 3. AMMAR RAFI MAULANA
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
3. TEORI PERMINTAAN
⢠Permintaan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen
untuk menguasai barang dan jasa tersebut. Keinginan ini
timbul karena barang dan jasa itu mempunyai nilai, tetapi
keinginan bukanlah suatu unsur yang turut menentukan
harga. Dalam kenyataannya setiap keinginan belum tentu
terwujud. Tergantung permintaannya dapat terealisasikan
atau tidak.
⢠Permintaan itu sendiri adalah salah satu unsur penting dalam
menentukan harga suatu barang.
4. FAKTOR FAKTOR PERMINTAAN
⢠Harga barang itu sendiri
⢠Kegunaan barang tersebut
⢠Rasa dan keinginan konsumen
⢠Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
⢠Jumlah barang dan jasa yang tersedia
⢠Jumlah barang dan jenis pengganti
⢠Harga barang yang lain
⢠Tingkat penghasilan konsumen
⢠Waktu / tempat
5. HUKUM PERMINTAAN
⢠Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkut penggaruh harga terhadap jumlah barang yang
diminta mekanisme âJika harga turun maka permintaan akan
bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang
diminta akan berkurangâ hukum ini sejalan dengan pikiran
yang logis dan sederhana. Secara umum, bila harga suatu
barang tinggi, hanya sedikit orang yang mau dan mampu
membelinya. Jika harga barang diturunkan maka banyak orang
yang mampu membelinya.
6. TEORI PENAWARAN
⢠Adanya kebutuhan akan barang dan jasa, maka dari
masyarakat ada yang bertindak menyediakan kebutuhan
tersebut (produsen).
⢠Penawaran dapat diartikan dengan âberbagai kuantitas barang
yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap
tetap tak berubahâ. Penawaran adalah hubungan antara harga
dengan kuantitas setiap unit waktu yang akan dijual oleh
penjual .
7. HUKUM PENAWARAN
âJika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya, jika harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan
anggapan ceteris paribusâ.
Hukum diatas tersebut berarti bahwa kalau harga suatu
barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan
meningkat (karena produsen semakin menguntungkan),
sebaliknya kalau harga turun jumlah barang yang ditawarkan
akan menurun (karena kurang menguntungkan bagi produsen).
8. PERUBAHAN PENAWARAN
⢠Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan penawaran,antara lain:
⢠1) Berubahnya harga input variabel
⢠2) Perubahan teknologi
⢠3) Perubahan iklim
⢠4) Harga komoditas lain
⢠5) Biaya untuk memperoleh faktor produksi
⢠6) Pajak dan Subsidi
⢠7) Harapan harga
⢠8) Tujuan perusahaan
9. PENENTUAN HARGA PASAR
⢠Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan
penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia membeli
suatu barang dalam jumlah tertentu. Sedangkan produsen
bersedia melepaskan sejumlah produk yang dihasilkan pada
tingkat harga yang sudah disepakati antara produsen dan
konsumen.
⢠Dengan demikian yang dimaksud dengan harga pasar ialah
suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual
sejumlah barangnya, dan konsumen mau membeli sejumlah
barang tersebut. Jadi harga pasar ini terjadi dari hasil
kompromi penjual dan pembeli.
10. Perubahan Permintaan dan Penawaran
Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar
⢠Harga pasar dapat berubah akibat :
⢠a) Harga pasar berubah jika harga penawaran bertambah
sedangkan permintaan tetap.
⢠b) Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedangkan penawaran tetap.
⢠c) Perubahan keseimbanganjika terjadi perubahan permintaan
meningkatsedangkan penawaran turun.
12. ELASTISITAS DEMAND
Elastisitas permintaan ialah besar kecilnya persentase
perubahan pada jumlah yang diminta yang
disebabkan oleh presentase tertentu dari perubahan
harga. Jika jumlah yang dibeli sangat peka terhadap
perubahan harga, suatu penurunan harga dapat
meningkatkan jumlah uang yang dibelanjakan untuk
barang tersebut, jika jumlah yang dibeli tidak peka
terhadap perubahan harga, suatu penurunan harga
mungkin menurunkan jumlah uang yang dibelanjakan
untuk barang tersebut adalah hal yang sangat penting
bai penjual.
13. ARAH PERUBAHAN HARGA DAN TR
NO Harga Revenue Arah
perubahan
Elastisitas
1 Naik Naik Sama In elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - Unitary
14. ELASTISITAS SUPPLY
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan
konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk
pengukuran koenfisien juga sama.
Es = % perubahan Qs / % perubahan Px
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang
timbul mengenai tanda koenfisien elastisitas., kecuali
dalam keadaan tak biasa, yaitu mengenai kurva yang
miring kebawah. Suatu perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang
sama bila kurva penawaran miring kearah kanan
atas, jadi X dan P adalah positif keduanya atau
negatif keduanya, oleh sebab itu, koefisien elastisitas
selalu positif.
15. SIFAT ELASTISITAS SUPPLY
Melihat besarnya koefisien elastisitasnya.
ďąJika nilai Es tak terhingga disebut perfect
elastis ( sangat elastis )
ďąJika nilai Es ⼠1 disebut elastis
ďąJika nilai Es ⤠1 disebut inelastis
ďąJika nilai Es = 1 disebut unitary elastis
ďąJika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (
inelastis sempurna )
16. ELASTISITAS INCOME
Elastisitas pendapatan adalah menunjukan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta
dengan pendapatan. konsep elastisitas pendapatan ini
dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah /
mengurangi pembelian barang bila pendapatannya
berubah. Jika koenfisien elastis income lebih besar dari
satu maka jenis produk itu adalah barang lux. Atau jika
meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah
lebih besar dari 20 % maka produk X adalah produk
luxury.
17. ELASTISITAS SILANG
Elastisitas silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama lain. jika barang X dan Y,
elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama
dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli ibagi
dengan persentasi P harga barang Y. Elastisitas silang
mengukur sampai berapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain. Jika barang X dan Y,
elastisitas silang barang X terhadap Y sama dengan
persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan
persentasi P harga barang Y. Rumus untuk menghitung
elastisitas silang.
Exy = % perubahan Qx / % perubahan Px
= Qy2-Qy1/Qy1+Qy2 : Px2-Px1/Px1+Px2
19. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu
yang dinamakan "jangka pendek dan jangka panjang
Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu
dengan industri lainnya Ada proses produksi yang
memerlukan waktu hanya hitungan jam, ada yang
hitungan hari, tetapi ada yang hitungan bulan bahkan
tahun.
20. LANJUTAN.......
Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek
sekali Umumnya adalah dalam industri di mana sumber
sumber tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam
industri tersebut sangat sedikit jumlahnya atau dapat
ditambah dan dikurangi dalam jangka pendek
21. FUNGSI PRODUKSI
Produki adalah kegiatan mengubah input menjadi
output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam
fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis
antara faktor produksi dan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi
adalah hubungan fisik antara input (bersumber
masukan) dengan output (barang-barang atau jasa
dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
22. LANJUTAN.....
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan
sebagai berikut.
Q=F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan baku
S = Skill
26. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka
pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan
kurva TP (total product), AP (average product), dan MP
(marginal product). Di mana TP adalah total produksi
yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP
adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga
kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila
menambah satu tenaga kerja (labor).
â˘AP= TP/Labor
â˘MP-TP2-TP1
â˘Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP
adalah MP
â˘MP=0 TP/OL
27. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Di minishing
Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini
berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (law of Diminishing Returns) Dalam
hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor
produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi
lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah faktor produksi variabel
itu secara terus-menerus.
28. Hubungan antara TP, AP, dan MP
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu
faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan
produksi total apabila kita menambah faktor produksi
variabel itu secara terus-menerus. Produksi itu akan
bertambah terus tetapi dengan tambahan yg semakin
kecil dan setelah suatu jumlah tertentu mencapai
maksimum kemudian menurun.
29. Tahapan dalam Fungsi Produksi
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan
produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat
tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Ada tiga
tahapan dalam fungsi produksi yaitu
â˘Tahap I
â˘Tahap II
â˘Tahap III
30. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi
di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel
Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita
akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva
isoquant (isoproduct atau isoquant)
31. Isoquant
Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabelyang
menghasilkan. suatu tingkat output tertentu".
32. LANJUTAN....
Sifat dari Kurva Isoquant
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan
ciri-ciri kurva indifference, yaitu
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas
menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau
dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari
titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi
barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat
saling berpotongan atau saling bersinggungan
33. LANJUTAN....
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga
tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu
adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.Dari
Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah:
⢠MRTS di C = - AK/AL
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya
menghasilkan rasio K dan I-nya ⢠K1/L1> K2/L2
proses produksinya capita l intensif
⢠K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif
35. LANJUTAN.....
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas
menunjukkan adanya substitusi input kapital
dan labor adalah sempurna. Substitusi kapital
dan labor secara sempurna ini dalam dunia
nyata tidak pernah bisa terjadi. Dalam suatu
proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan
labor saja atau kapital saja. Dalam proses
produksi selalu ada minimal kapital dan ada
minimal labor
37. LANJUTAN.....
Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di
atas menunjukkan tidak adanya substitusi input
kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor
hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja.
Setelah itu tidak terjadi substitusi. Sebagai
contoh, di suatu perusahan yang sudah
menggunakan peralatan yang modern,
dibutuhkan sedikit operator mesin saja.
Demikian sebaliknya, pada usaha kerajinan yang
membutuhkan peralatan minimal saja.
38. Iso-biaya (Isocost)
Iso-biaya (Isocost) adalah"Kurva yang
menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau
faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu.
40. Perubahan Isocost
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan.
⢠Harga faktor produski labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
⢠Harga faktor produksi kapital turun atau naik
sedang lainnya tetap.
⢠Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau
bertambah
41. Ekuilibrium Produsen
Ekuilibrium produsen analog dengan ekuilibrium
konsumen Untuk menjelaskannya
membutuhkan dua alat pokok, yaitu garis
anggaran belanja (isocost) dan peta isoquant.
42. Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Expantion path atau jalur perluasan adalah
suatu garis yang menunjukkan titik titik least
cost combination (LCC) di berbagai isoquant.
Least cost combination adalah suatu titik yang
menunjukkan ongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu.
43. Hasil dari Pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L
adalah labor dan C. adalah kapital dan Q adalah output
maka.
=L+C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= al + ac
bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output
(b) bisa dalam keadaan (1) b> a, (2) b= a; dan (3) b < a
44. Memilih Kombinasi Input yang Efisien
(Ridge Line)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan
membentuk satu peta isoquant di mana antara
isoquant yang satu dengan isoquant yang lain
tidak saling berpotongan Isoquant yang terletak
semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat
output yang semakin besar.
45. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost
Combination)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana
perusahaan) sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva isocost ke
kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan
semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik
singgung antara isoquant dan isocost dinamakan
jalur perluasan (expansion path )
46. PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HESTI NING TYAS
1222200163
SUKMA ASRI
1222200164
AMMAR RAFI MAULANA
1222200165
47. BENTUK PASAR PERSAINGAN
⢠Pengertian Pasar
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu
tempat berkumpulnya para penjual. Sedang
pengertian pasar dalam pengertian teori
ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli
dan penjual yang bersepakat mengenai harga
dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata
lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang.
48. LANJUTAN........
Sedang yang dimaksudkan dengan
persaingan adalah jika sesama
produsen/penjual bersaing agar konsumen
membeli produknya dan sesama konsumen
bersaing untuk mendapatkan barang/jasa
yang dibutuhkan
49. EMPAT TEORI EKONOMI MIKRO
MENURUT PARA AHLI
⢠Pasar Persaingan Sempurna
⢠Pasar Persaingan Monopolistik
⢠Pasar Monopoli
⢠Pasar Oligopoli
50. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa
pun jumlah barang yang diperjualbelikan di
pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga
pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar
dengan sumbu horizontal.
52. CIRI-CIRI PERSAINGAN PASAR
SEMPURNA
⢠Jumlah penjual dan pembeli sangat
banyak.
⢠Barang yang diperjualbelikan
homogen/identik.
⢠Penjual bisa keluar masuk di pasar
dengan mudah.
⢠Informasi terhadap pasar sempurna.
53. PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
pasar yang terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada
pasar monopolistik tidak terbatas, tetapi setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya.
55. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK
⢠Memiliki jumlah produsen atau penjual yang
sangat banyak
⢠Diferensiasi produk
⢠Persaingan produsen tidak berdasarkan harga
⢠Kebebasan produsen baru untuk masuk dan
keluar pasar
⢠Perkembangan teknologi baru dan inovasi
56. PASAR MONOPOLI
kondisi di mana hanya ada satu atau sedikit
penjual di dalam pasar sehingga tak ada
pihak lain yang menyainginya. Pasar ini
menjadi bentuk interaksi antara
permintaan dan penawaran di mana hanya
ada satu produsen yang berhadapan
dengan banyak konsumen.
57. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
⢠Industri satu perusahaan
⢠Barang atau jasa tak punya pengganti
⢠Sulit masuk kedalam industri
⢠Dapat mempengaruhi penentuan harga
⢠Tak perlu promosi iklan
58. PASAR OLOGOPOLI
Jenis pasar yang memiliki jumlah produsen
dan konsumen yang tidak seimbang.
Umumnya, jumlah produsen lebih sedikit
dibandingkan konsumennya. kondisi pasar
di mana komoditas dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Hal ini membuat persaingan
harga di pasar menjadi tidak seimbang.
59. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
⢠Terdiri antara dua perusahaan atau lebih
⢠Produk yang dijual belikan biasanya
bersifat homogen
⢠Harga antar produk hampir sama
⢠Membutuhkan setrategi yang pemasaran
yang mantang
60. Penentuan Jumlah Produksi dan
Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal
atau rugi minimal, harga dan Jumlah produk
yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah
MC = MR
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk
dengan MR MC dengan syarat informasi pasar
untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat
centainty (bisa diperhitungkan)
61. LANJUTAN.....
Sedang kaidah MC MR dikarenakan MR
adalah turunan pertama dari fungsi TR dan
MC adalah turunan pertama dari fungsi TC.
Secara matematis nilai turunan pertama
dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai
tertinggi.
62. 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh LabaHarga dan
jumlah yang diproduksi yang menjamin laba
maksimal adalah sebesarP = OP1 dan Q =
OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang
MinimumHarga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin rugi minimal adalah sebesarP
= OP2 dan Q = OQ1
63. LANJUTAN......
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal Profit
(Break Even Income)Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin laba normal adalah
sebesarP = OP1 dan Q = OQ1Dengan AC yang
paling rendah
65. PENGERTIAN PESAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-
masing penjual daoat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi
produk adalah membedakan dua barang yang
sebenarnya sama sehingga menjadi beda.
Caranya dengan mempromosikan,membedakan
bungkusnya, pelayanannya dan lain lain.
66. DUA UNSUR MODEL PASAR
PERSAINGAN MONOPOLI
⢠Pertama, terdapat unsur monopoli karena
jenis barang tersebut memang hanya satu
macam. Maka kurva permintaannya miring
dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun
mendekati horizontal .
⢠Kedua, terdapat juga unsur pesaingnya karena
jumlah penjual tidak mempunyai pengaruh
yang berarti
67. LANJUTAN.....
Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat
banyak penjual untuk suatu jenis produk tertentu, dan
produk masing-masing penjual dapat dibedakan dari
produk penjual lainnya.Berapa banyak penjual yang ada
dalam pasar baru dapat dinamakan persaingan
monopoli? Pertanyaan-pertanyaan Ini tidak dapat dijawab
hanya berdasarkan jumlah penjual saja. Bila jumlah
penjual cukup banyak sehingga kegiatan masing-masing
penjual tidak mempunyai pengaruh yang nyata pada
penjual yang lain dan begitu juga sebaliknya, maka
industri yang seperti ini dinamakan industri dengan
monopoli persaingan.
68. LANJUTAN.....
Perbedaan produk menyebabkan sebagian
konsumen lebih menyukai produk penjual tertentu
dibandingkan dengan produk penjual lain.
Akibatnya kurva permintaan yang dihadapi oleh
seorang penjual agak miring sedikit ke bawah dan
menyebabkan penjual sedikit banyak dapat
mengendalikan harga produknya. Biasanya, kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sangat
elastis dalam batas harga tertentu karena berbagai
barang substitusi tersedia bagi produknya.
69. JANGKA PENDEK
Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti
pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat
perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau
menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan
saja. Pada pasar persaingan monopoli barang heterogen
sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan
harga yang sama. Lain halnya dengan pasar persaingan
sempurna di mana barang adalah homogen, maka semua
produsen akan menetapkan harga pasar yang sama. Oleh
karena itu, selama tidak ada dua perusahaan yang
menjual barang yang persis sama maka harga-harga juga
tidak akan sama di dalam satu industri/pasar.
70. JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan
penyesuaian jalan masuknya perusahaan-
perusahaan baru ke dalam industri, yaitu
terbuka dan satunya tertutup. Apabila dalam
jangka panjang ada perusahaan-perusahaan
dalam persaingan ini mengalami keuntungan
lebih, maka akan mendorong masuknya
perusahaan- perusahaan lain.
71. BENTUK KURVA
Bentuk kurva demand dari perusahaan
monopolistik berada di antara perusahaan
monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada
persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya
horizontal atau elastis sempurna, kurva demand
dari monopoli inelastis. Kurva demand
perusahaan yang monopolistik berbentuk
elastis.
73. TIGA KONDISI DALAM PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan monopolistil dapat mengalami tiga
hal yaitu:
⢠Mendapat laba supernormal
⢠Mendapat laba normal
⢠Menderita kerugian
74. MENDAPAT LABA SUPERNORMAL
Dalam gambar diatas, harga output yang menjamin
laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR =
MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output OQ1 dan besarnya laba
P1P2LK.
75. MENDAPATAN LABA NORMAL
MR = MC adalah kaidah guna mendapatkan harga dan
output yang menjamin laba maksimal, pada kaidah
MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR yaitu
sebesar OP1KQ1
76. MENDERITA KERUGIAN
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi
kerugian yang minimal. [ada kaidah MR = Mc harga jual produk
sebesar OP2, sedangkan rata rata OP1. Biaya rata rata AC lebih
besar dari AR. Kerugian yang minimal ini output / jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1LP2).
77. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan yang BesarBentuk kurva demand-
nya bersifat sangat elastis sehingga dengan
sedikit menaikkan harga maka output akan
mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan
monopolis sangat elastis.
78. LANJUTAN.....
2. Efisiensi Masing-Masing
PerusahaanArtinya,perusahaan tidak akan
dirangsang untuk membangun skala optimum
perusahaan atau untuk menjalankan skala
perusahaan yang telah dibangunnya pada
tingkat output optimum Perusahaan baru akan
terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang
diperoleh Kerugian diderita bila kurva biaya rata-
rata jangka panjang terletak di atas kurva
permintaan untuk semua output.
79. LANJUTAN......
3. Promosi PenjualanDalam oligopoli usaha
penjual yang satu untuk memperluas pasarnya
akan mendorong pihak lain untuk melakukan
usaha yang sama untuk mempertahankan
bagian pasarnya Persaingan yang seperti itu
tidak ada dalam persaingan monopoli Iklan yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak
menimbulkan tindakan balasan dan yang lain.
80. LANJUTAN.....
4. Jenis Produk yang TersediaKonsumen akan
memperoleh berbagai merek produk tertentu
yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam
pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat
memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi,
suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam
produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen, dan persoalan
pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
82. Kelompok 5
HESTI NING TYAS
1222200163
SUKMA ASRI
1222200164
AMMAR RAFI MAULANA
1222200165
83. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
ď Keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan
seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk
bereaksi.
ď Interdependency (saling ketergantungan) di antara masing-
masing penjual merupakan hal yang sangat penting dalam
penentuan output dan harga yang terjadi
ď Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa
produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan
apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli.
ď Karakter pasar oligopoli yaitu perusahaan saling bersepakat
untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi dan
perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
85. DEMAND OLIGOPOLI
ď Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam
industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan
sangat kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit
kecil maka saling pengaruh antara mereka bisa
dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output
dari oligopoli.
ď Untuk sederhananya, bahwa produk tersebut homogen
dan para pembeli memilih produk di antara kedua
perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan
harganya. Anggap pula bahwa kedua perusahaan
tersebut menetapkan harga yang sama dan masing-
masing mempunyai pangsa (share) pasar yang sama.
86. Lanjutan............
ď Misalkan perusahaan A berusaha untuk
meningkatkan penjualannya dengan cara
menurunan harganya, maka semua pembeli akan
membeli produk perusahaan A. Untuk
mempertahankan para pembelinya, maka
perusahaan B akan bereaksi dengan cara
menurunkan harganya pula.
88. MODEL OLIGOPOLI
1. MODEL COURNOT
Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan
dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut
sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua adalah
0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di
pasar. Kemudian perusahaan pertama yang menghadapi
suasana ini beranggapan bahwa perusahaan kedua akan
tetap mempertahankan output-nya untuk periode
berikutnya.
89. 2. MODEL BERTRAND
⢠Masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli
memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang
ditentukan oleh perusahaan.
⢠Model Bertrand menggunakan alat analisis yaitu
fungsi reaksi untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari pasar.
90. Lanjutan......
Kritikan model Betrand:
a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen
yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk
mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada
tingkat harga persaingan pasar.
91. 3. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR
KELOMPOK KECIL)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar
terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga.
Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan
tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar.
Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan
oleh salah satu perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya
dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan
tersebut.
92. Lanjutan......
Chamberlin berpendapat bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi
tanpa adanya penggabungan (collusion) di antara perusahaan yang ada
di pasar
Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang
masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam
model ini dengan mekanisme model pasar monopoli.
Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan
oleh salah satu perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya
dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan
tersebut.
93. 4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (THE
KINKED - DEMAND MODEL)
Tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan
kurva permintaan yang patah, yaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman
dengan atau tanpa deferensiasi produk.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan lainnya akan mengikuti menandingi
penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan lainnya tidak akan mengikutinya.
Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga jualnya,
maka perusahaan pesaing akan menandingi
kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga.
Akibatnya, permintaan yang ada di pasar naik,
tetapi tidak sebanyak apabila perusahaan lain tidak
menurunkan harga.
94. 5. MODEL STACKELBERG
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat
menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya,
berarti bahwa perusahaan duopolis yang kuat
dapat menentukan kurva reaksi dari
perusahaan pesaing dan bergabung dengan
fungsi keuntungannya.
Apabila perusahaan A yang kuat menduga bahwa
perusahaan pesaingnya akan bereaksi atas dasar kurva
reaksinya. Dengan demikian, perusahaan A akan
menentukan tingkat output, yaitu di titik a (Qa) yang
dapat memaksimumkan keuntungannya. Sedangkan
perusahaan B sebagai pengikut menghasilkan output
sebesar Qb.
95. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
⢠MENGHASILKAN ATAU MENJUAL BARANG STANDAR ATAU
BARANG BERBEDA
Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium.
Sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil,
truk, sepeda motor, dan sebagainya.
⢠KEKUATAN MENENTUKAN HARGA KADANG-KADANG
LEMAH/KUAT
Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat
terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan
membalas menurunkan yang lebih besar lagi.
⢠PROMOSI MASIH DIPERLUKAN
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang
menghasilkan barang yang berbeda.
96. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR
OLIGOPOLI
Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked
Demand Curve Model
Salah satu tipe keadaan yang
ditimbulkannya adalah kinked demand
curve atau kurva permintaan yang patah.
Seorang penjual dapat menaikkan jumlah
penjualannya dengan jalan menurunkan
harganya.
Hal ini mengakibatkan larinya pembeli
dan penjual yang lain dan datang
berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut.
97. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP
KESEJAHTERAAN
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit)
yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus
monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
98. PELAKU KONSUMEN DARI PENDEKATAN
CARDINAL DAN ORDINAL
SUKMA ASRI
1222200164
HESTI NING TYAS
1222200163
AMMAR RAFI MAULANA
1222200165
99. CARDINAL APPROACH
.
seseorang yang mampu membuat order atau urutan-
urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan
berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya.
Utility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak
bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa
diungkapkan.
100. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU
dan TU)
ďśGuna Batas (Marginal Utility)
sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir
yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen
maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang
dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari
barang yang terakhir semakin kecil
ďśGuna Total (Total Utility)
tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen
berbagai jumlah barang
101. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
Terdapat 3 teori yaitu:
ďśUtility bisa diukur dengan uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan
ďśBerlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit
barang yang dikonsumsi.
ďśKonsumen Bersifat Rasional
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat
dipahami menurut logika umum.
102. Kritik pada Pendekatan Cardinal
Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran
yang keliru.Aliran ini menganggap bahwa tinggi
rendahnya nilai suatu barang tergantung dari
subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu
barang baru mempunyal art bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai
daya guna baginya. Besarnya daya guna
tergantung dan konsumen bersangkutan.
103. LANJUTAN
Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan.
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki,
semakin memberikan kepuasan yang lebih
besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur
adalah bahwa alat pengukur tersebut harus
mempunyai nilai yang tetap
104. Maksimalisasi Guna
â Guna batas ini adalah tambahan guna pada
guna total karena ada tambahan satu unit
barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari
marginal utility ini dipergunakan perhitungan
sebagai berikut:
â TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada
penambahan) = MUX atau TUx+1)-(TUx) = MUx
105. Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
â
â Mencan kemungkinan dari kombinasi
kombinasi tersebut yang dapat memenuhi
formula
â (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi
formula dan
â (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus
dicari kombinasi yang lain.
106. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli
Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang
yang dibutuhkan mengubah kombinasi barang
yang dibeli. Hal ini disebabkan dapat
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya
harga salah satu barang tersebut konsumen akan
mengalikan barang yang dibelinya kepada barang
pengganti yang harganya lebih murah.
107. LANJUTAN
2. Efek pendapatannya (income), dengan
kenaikan harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan
pendapatan rill konsumen tersebut akan
berkurang kedua efek ini saling memperkuat
bila barang yang dibeli konsumen tersebut
adalah barang normal.
108. Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach,
yaitu:
ďśAsumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal
ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan
ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen
mengonsumsi komoditi dapat diukur secara
numerik Sesungguhnya, ukuran utility yang
digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran
kepuasan itu bersifat subjektif
109. LANJUTAN
ďśAsumsi yang menggambarkan utility dari uang yang
konstan adalah tidak realishk karena jika income
seseorang meningkat maka marginal utility dari uang
akan berubah Orang memiliki income meningkat tersebut
bisa membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula
tidak bisa dibeli. Dengan kombinasi yang baru in
konsumen akan merasakan tingkat kepuasannya
bertambah.
110. LANJUTAN
ďśAnggapan terjadinya diminishing marginal utility
hanya bersifat psikologis saja
Atas dasar kelemahan pendekatan ini muncul
pendekatan ordinal. Pendekatan ordinal ini
menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak dapat
diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan
secara ordinal. Ungkapan utilitas itu bisa dalam
bentuk lebih suka, lebih baik, lebih enak, dan
sebagainya.
111. Asumsi dalam Pendekatan Indiference
Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
ďś Konsumen selalu bersifat rasional (rationality)
ďś Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money)
ďś Utility dinyatakan secara ordinal.
ďś Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang (diminishing marginal utility).
ďś The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
ďś Consistency and transitity of choice.
112. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya
Hukum Diminishing Marginal Rate of
Substitution
H
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika
konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia
harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah
tertentu Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of
Substitution
113. Sifat-Sifat Indifference Curve
ďśBerlakunya hukum diminishing rate of return,
yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka
jumlah barang Y yang ada akan dikurangi.
Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka
barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu
semakin lama semakin berkurang.
ďśCembung terhadap titik 0 atau origin.
ďśDua IC tidak akan saling berpotongan.
114. Terjadi Kumpulan Kurva IC
Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik
Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X
dan Y pada indeference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1
dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada
pada IC yang berbeda.
115. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan
utilitas sama dengan kombinasi di
titik B. Hal ini disebabkan terletak
pada ICZ. Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan
kombinasi di titik C. Hal ini
disebabkan terletak pada IC1.
116. Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis anggaran atau
budget line (BL). Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y,
maka persamaan budget line dapat ditulis sebagai benkut
BPx. (X) + Py. Y
Keterangan:
B = Anggaran
Px Tingkat Harga X H
Py Tingkat Harga Y
117. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen
antara curve indifference dengan kurvik anggaran (budget
line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan
apa yang diperbuat.Keseimbangan Konsumen yang
Optimal.Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah
uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal.
118. Perubahan Utilitas Konsumen
Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya
kombinasi guna maksimal in 1. Berubahnya Salah Satu dari
Harga Barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line)
dan indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang
X turun maka garis anggaran (budget line) dan indifference
curve akan bergeser ke kanan.
119. Berubahnya Pendapatan Konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah
kombinasi yang dikehendaki/dibeli konsumen
adalah E1. Suatu ketika pendapatan konsumen
meningkat.
120. Perubahan Harga pada Barang Normal
dan inferior Perubahan Harga pada
Barang Normal
Jika terjadi perubahan
harga, misalkan barang X
harga lebih murah mala
konsumen akan
membeli barang X akan
dibeli dalam jumlah
lebih banyak.
121. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva
PCC
Sesuai dengan
hukum pasarnya
maka perubahan
harga akan
mengubah jumlah
yang diminta
122. Penggambaran Kurva Engel dari Kurva
ICC
permintaan akan bergeser
ke kiri atau ke kanan (the
demand curve) tergantung
apakah ting pendapatan naik
atau turun.
123. Bentuk Indifference Curve
Sebagaimana telah
diutarakan di atas bentuk
kurva indiference Curse at
nonlinler bunuh dari kiri
atas ke kanan bawah dan
cembung terhadap titik nol.
125. KELOMPOK 5
HESTI NING TYAS
1222200163
SUKMA ASRI
1222200164
AMMAR RAFI MAULANA
1222200165
126. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya
ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoly. Perubahan harga dan output produk lain yang dijual
dalam perekonomian tak memengaruhi sang monopoli.
Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang
monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian. Dalam kenyataan sulit untuk mendapatkan
contoh perusahaan monopoli murni, & mana sama sekali tidak
ada unsur persaingan dari perusahaan lain. Misalnya, PJKA
mendapat saingan dari perusahaan angkutan
bus, pesawat, taksi, dan kapal laut.
ARTI MONOPOLI
127. Macam persaingan tidak langsung lain adalah kemungkinan
adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke dalam
pasar yang sering disebut dengan istilah "persaingan
potensial". Dikarenakan adanya persaingan potensial ini,
perilaku seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa
yang digambarkan dalam kasus monopoli murni.
Ada atau tidak adanya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip
monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna
untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber. Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat
berguna dipakai pada industri-industri yang mendekati
monopoll murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak
seperti dalam monopoli murni. Kedua, monopoli sebagai alat
analisis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam
mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli.
LANJUTAN......
128. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan
sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur
pasar. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya
ada dalam teori saja, di mana sejumlah barang yang dihasilkan
oleh satu produsen saja. Misalnya, PT KAI, secara khas
merupakan monopoli untuk angkutan kereta api, tetapi ia
menghadapi persaingan keras dari angkutan bus, pesawat
terbang, atau mobil pribadi.Selain itu, suatu pemahaman yang
mendalam tentang hubungan-hubungan dalam pasar monopoli
memberikan landasan yang diperlukan untuk menelaahekonomi
pengaturan" (economics of regulation), suatu topik penting bagi
para manajer dunia bisnis.
LANJUTAN....
129. CIRI-CIRI
1.Pasar Monopoli adalah
Industri Satu Perusahan.
2.Tidak Mempunyai Barang
Pengganti yang Mirip.
3. Tidak Terdapat
Kemungkinan untuk Masuk
dalam Industri.
4. Dapat Memengaruhi
Penentuan Harga.
5. Promosi Iklan Kurang
Diperlukan.
FAKTOR-FAKTOR
1.Perusahaan monopoli
mempunyai suatu sumber
daya tertentu yang unik dan
tidak dimiliki oleh
perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada
umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of
scale) hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan
berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli
kepada perusahaan.
CIRI-CIRI DAN FAKTOR PASAR MONOPOLI
130. Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada
perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu
industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoll pasar.
Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya
perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak
sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan
baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu
bergerak.
Hambatan bagi perusahaan yang akan memasuki pasar suatu
perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab,antara
lain:
1.Penguasaan bahan mentah
2.Hak paten
3.Terbatasnya pasar
4.Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG
AKAN MEMASUKI PASAR
131. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN
OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada
saat yang sama ia menentukan pula tingkat
output dan tingkat harga pasar untuk
produknya.Laba, yaitu sama dengan (P-C) kali Q,
ditunjukkan oleh bidang PP'CC dan itu
merupakan laba maksimum.
Walaupun Q merupakan tingkat output-nya
optimal jangka pendek, perusahaan tersebut
akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-
rata (AR) atau harga (P) lebih besar daripada
AVC.tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan
diminimumkan dengan berhenti berproduksi.
132. Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan
biayanya.Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output
optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba
maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan
sebagai berikut:
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi
laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
MR = MC
LANJUTAN.......
133. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa
memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit
atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian, kalau
diperbandingkan dengan perusahaan dalam persaingan
sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi, juga
menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan
keuntungan maksimal baginya. Perbedaan lain dengan
persaingan sempurna adalah bahwa dalam monopoli
ekuilibrium perusahaan adalah juga ekuilibrium pasar. Ada
suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang
monopolis harus membuat untung.
POSISI KESEIMBANGAN
134. Perbedaan permintaan monopolis dengan persaingan lain
adalah jika persaingan sempurna kecondongan kurva
permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan
monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar
dengan kemiringan yang landai. Sementara itu, kurva
permintaan seorang monopolis berbentuk miring dengan
kecondongan yang bersifat inelastis.Artinya, bahwa pada output
tertentu monopolis akan mencapai penerimaan total
maksimum. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan
penerimaan total berkurang, bukannya bertambah. Pendapatan
marginal pada berbagai tingkat penjualan per unit waktu untuk
Sang Monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada
tingkat penjualan ini. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada
tabel dan gambar di bawah ini.
HUBUNGAN P, TR, DAN MR
137. Ada suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang
monopolis harus membuat untung.Monopoli bisa menderita
kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yang besar (set up
cost), dan (2) demand nya belum berkembang karena belum
dikenal. Monopoli mengalami kerugian hanya dalam jangka
pendek. Dalam jangka panjang monopoli secara pasti
mengalami keuntungan.Monopoli tidak berarti bahwa akan
selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli dapat
memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegah perusahaan
lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang
diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
LABA,RUGI,DAN IMPAS BAGI MONOPOLI
138. 1. Monopolis yang Mendapatkan keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi
ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada
saat MR MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva
ongkos, maka dapat diperoleh "ekuilibrium perusahaan" yang
sekaligus sama dengan "equal pasar Monopolis merupakan satu-
satunya penjual/perusahaan di dalam pasar/industri sehingga
equilibrium perusahaan individual sama dengan ekuilibrium
pasar.Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari
seorang produsen dapat dilihat dari gambar di bawah ini, laba
maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC MR. Laba maksimal
dicapai bila monopolis menjual produksinya dengan tingkat harga
sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ Jika
monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih sedikit
laba yang diperolehnya tidak maksimal atau belum maksimal. Hal
ini dikarenakan produk yang dijual tidak menuruti kaidah MR MC.
LANJUTAN......
140. 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya
harga TR = TC Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi
sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC =OQKP1.
LANJUTAN....
141. 3. Monopolis yang Mendapatkan KerugianSejalan dengan
penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC lebih besar
daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-
rata yang terus- menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka
pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR
=OP1LQ dan TC = OP2KQ.
â˘Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia
tetap sebagaimonopolis yaitu:
a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang
dipakainya.
b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan akala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahain lain akan
menekan harga sedemikianrendahnya hingga menghilangkan
keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi.
LANJUTAN....
143. â˘Kerugian Adanya MonopoliDari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat
bahwa kerugian masyarakat dan adanya monopoli bulan hanya timbul
karena perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas
keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain. Alan
tetapi, monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna,
yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain, misalnya:
1. Output yang Lebih Kecil.
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar.
3. Efisiensi Ekonomi.
4. Promosi Penjualan.
â˘Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa
mengurang dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah :
1. Menetapkn Undang-Undang antimonopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar
dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoll. Dengan adanya
perusahaan tandingan harga dan output dapat dikendalikan
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
144. â˘Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah Kita akan lihat dua alat
pongaturan pemenintats, yaitu:(1) pongaturan langsung terhadap
harga yang dijual oleh monopolis, dan (2) pengaturan melalui
pengenaan pajak.
1.Pengaturan HargaPemerintah bisa mengawasi untuk mengatur
harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti
perusahaan gas dan listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi
adalah penentuan harga yang akan menarik Sang Monopolis untuk
menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan
permintaan konsumen.Penentuan harga maksimum ini
menguntungkan konsumen dengan harga per unit yang lebih
murah dan jumlah barang yang lebih banyak. Hal ini dapat
menghalang Sang Monopolis mengambil semua keuntungan dari
kedudukan monopoll dan juga memaksa Song Monopolls untuk
memperluas output sampai titik di mana biaya marginalnya sama
dengan harga produknya, Blasanya produsen monopolis tidak
melihat berapa kebutuhan akan barang tersebut yang dibutuhkan
masyarakat
PENGATURAN MONOPOLI OLEH
PEMERINTAH
145. Seperti telah diketahui, seorang produsen monopolis
menghasilkan barang dengan tujuan memaksimalkan laba
dengan cara menyamakan antara penerimaan marjinal dan
biaya marjinal. Akan tetapi karena dalam pasar monopoli harga
tidak sama dengan biaya marjinal, terciptalah laba monopolis
yang berupa perbedaan antara tingkat harga dan biaya rata-
rata. Pemerintah suatu negara selalu bekerja demi
kesejahteraan orang banyak (social welfare).Sebelum ada
penetapan harga dan pemerintah, produsen monopolis
memaksinumkan keuntungan pada produksi 0Q1 dengan harga
setinggi OP1.
LANJUTAN....
146. 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing CostDisebut kasus decreasing cost karena kita
menghadapi kasus di mana luas pasar terbatas sehingga untuk
memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli
hanya beroperasi pada bagian kurva di mana AC menurun
(decreasing cost)..
Monopoli alami
Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di mana LRAC
jatuh di atas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada
ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan
semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisien minimum,
dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif. Utilitas utama
seperti gas, listrik, dan air sering dikemukakan sebagai contoh
industri dengan "kecenderungan alami" kuat menjadi monopoli
alami sebagian karena biaya tetap besar untuk membangun dan
memelihara jaringan nasional kabel dan pipa..
LANJUTAN....
147. 3. PerpajakanPajak yang dikenakan
terhadap monopolis dapat bersifat
tetap dasarnya (lumpsum) dan dapat
bersifat khusus (spesific).
a. Pajak LumpsumPajak yang
lumpsurn ini tidak dipengaruhi oleh
jumlah barang yang dihasilkan
perusahaan. Dengan demikian,
berapa pun jumlah barang yang
dihasilkan jumlah pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan tetap sama.
LANJUTAN.....
148. b. Pajak Khusus (Specific)Pajak khusus ini
dikenakan atas dasar jumlah barang yang
dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus
ini dikenakan sebagai pajak per satuan
(per unit) barang yang dihasilkan. Semakin
banyak barang yang dihasilkan, semakin
besar pula jumlah pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan atau produsen
tersebut.
Monopoli dan Ekonomi EfisiensiDalam
catatan ini kita mengevaluasi biaya dan
manfaat dari bisnis dengan otot industri,
kekuatan harga monopoli di pasar. Kasus
ekonomi dan sosial standar terhadap
bisnis monopoli tidak lagi mudah.
LANJUTAN....
149. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah kondisi
di mana bisnis harus beroperasi terlepas dari apakah mereka
memiliki kekuatan pasar yang nyata.Kasus Ekonomi terhadap
MonopoliArgumen buku biasa terhadap kekuatan monopoli di
pasar adalah bahwa monopolis yang ada dapat terus
mendapatkan yang abnormal (supernormal) keuntungan dengan
mengorbankan efisiensi ekonomi dan kesejahteraan konsumen
dan masyarakat..Potensi Manfaat dari MonopoliKonsentrasi
pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal
tidak adanya persaingan..Skala EkonomisSeorang monopolis
mungkin lebih baik diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi
penyewaan skala untuk keseimbangan yang memberikan output
yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi
yang kompetitif.
LANJUTAN....
150. Sifat Dasar Diskriminasi HargaDalam uraian sebelumnya kita
telah mengetahui bahwa seorang produsen monopolis dapat
menderita rugi karena terlalu sempitnya pasar.
Kondisi Terjadinya Diskriminasi HargaTiga kondisi sebagai awal
dapat terjadinya diskriminasi harga:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-bedasecara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok
berdasarkan elastisitas yang berbeda- beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
kembali barang-barangyang dibeli..
DISKRIMINASI HARGA
151. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertamaDiskriminasi harga
derajat pertama merupakan keadaan di mana seorang
produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus
konsumen.
b. Diskriminasi Harga Derajat KeduaProdusen mengenakan
harga yang berbeda untuk setiap kelompok jumlah pembelian
yang berbeda.
c. Diskriminasi Harga Derajat KetigaUntuk diskriminasi harga
derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di pasar
yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang
berbeda..
LANJUTAN....
152. Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih
menguntungkan untuk memecah pasar prodoknya
menjadi dua atau lebih pasar. Dalam keadaaan
seperti itu dia akan mengenakan harga yang berbeda
untuk produknya dalam masing-masing pasar.
PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG
BERBEDA
153. 1. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara
GrafikSebagaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi
harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan
membeda-bedakan harga jual berdasarkan pasar dan
kemampuan pembeli.
2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara NumerikPT
Warsito memproduksi panci serba guna yang diberi nama "MP-
MagicPan". MP dipasarkan pada dua segmen pasar yang
memiliki elastisitas permintaan berbeda.
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK DAN NUMERIK