TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
1. Ekonomi Mikro
Teori & Aplikasi
Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
1222300094
1222300096
1222300097
Kelompok 8 :
Akuntansi Kelas U
2. Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang
senantiasa melimpahkan berkah dan keberkahan dalam perjalanan kehidupan ini. Saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut serta dalam mendukung
penyusunan presentasi ini.
Dalam presentasi ini, kami akan menjelajahi konsep-konsep dasar dalam ilmu ekonomi mikro,
seperti hukum permintaan dan penawaran, elastisitas harga, dan teori konsumen. Kami juga akan
membahas berbagai macam pasar, seperti pasar persaingan sempurna, monopoli, dan oligopoli.
Selain itu, kami akan melihat bagaimana ilmu ekonomi mikro dapat diterapkan dalam kehidupan
nyata, seperti dalam pengambilan keputusan konsumen, analisis biaya-manfaat, dan kebijakan publik.
Kami akan memberikan contoh-contoh praktis untuk membantu Anda memahami konsep-konsep ini
dengan lebih baik.
Penyusun
5. PENGERTIAN ILMU
EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah cabang ilmu
sosial yang mempelajari perilaku
manusia dalam mengelola sumber
daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka.
6. • John Maynard Keynes.
• Mendukung intervensi
pemerintah dalam
ekonomi untuk mengatasi
ketidakstabilan ekonomi
dan pengangguran. Teori
stimulus ekonomi.
• Milton Friedman.
• Penekanan pada peran
uang dan kebijakan
moneter dalam
mengendalikan inflasi.
Kritik terhadap campur
tangan pemerintah.
• Adam Smith, David
Ricardo, John Stuart Mill.
• Penekanan pada pasar
bebas, persaingan, dan
teori nilai tenaga kerja.
• Alfred Marshall, Leon
Walras.
• Harga ditentukan oleh
permintaan dan
penawaran. Fokus pada
persaingan pasar dan
alokasi sumber daya
secara efisien.
Mazhab Dalam Ilmu Ekonomi
Mazhab
Klasik
Mazhab
Keynesia
Mazhab
Monetarisme
Mazhab
Neoklasik
7. SEJARAH
PERKEMBANGAN
ILMU EKONOMI
Fisiokrasi (Abad ke-18)
• François Quesnay dan Anne-Robert-Jacques Turgot
• Fisiokrat percaya bahwa pertanian adalah sumber utama
kekayaan, dan mereka mengembangkan konsep "Tableau
Économique" untuk menjelaskan aliran sirkulasi ekonomi.
Adam Smith (1723-1790)
• Adam Smith dikenal sebagai bapak ekonomi modern. Pada
tahun 1776, dia menerbitkan "Wealth of Nations," yang
memperkenalkan konsep ekonomi pasar
• Teori tangan tak terlihat Smith menyatakan bahwa pasar akan
mengatur dirinya sendiri melalui persaingan, dan inilah asal
usul kapitalisme.
Abad ke-19
• Abad ke-19 menyaksikan perkembangan teori nilai oleh
ekonom seperti David Ricardo dan John Stuart Mill. Mereka
mengembangkan ide-ide tentang teori nilai tenaga kerja dan
teori ekonomi klasik.
• Karl Marx juga muncul pada periode ini, mengembangkan
teori tentang kapitalisme dan peran kelas pekerja.
8. Plan grass
Abad ke-20
• Abad ke-20 menyaksikan berbagai teori ekonomi yang
berbeda. Keynesianisme, yang dikembangkan oleh John
Maynard Keynes, muncul selama Depresi Besar.
• Ekonomi neoklasik juga berkembang, menekankan
persaingan pasar dan alokasi sumber daya secara efisien.
• Ilmu ekonomi juga mulai memasuki era matematisasi dan
penggunaan statistik untuk analisis ekonomi.
Abad ke-21
Pada awal abad ke-21, ilmu ekonomi terus berkembang dengan
penelitian tentang ekonomi perilaku, perdagangan internasional,
pembangunan ekonomi, dan isu-isu global seperti perubahan
iklim dan ketidaksetaraan ekonomi
SEJARAH
PERKEMBANGAN
ILMU EKONOMI
9. PENGGUNAAN
ASUMSI
Asumsi Rasionalitas
Manusia bertindak berdasarkan
pertimbangan rasional untuk
memaksimalkan utilitas.
Asumsi Ceteris Paribus
Asumsi yang menyatakan bahwa
faktor-faktor lain tetap konstan saat
menganalisis dampak perubahan
satu faktor.
Asumsi Penyederhanaan
Konsep penting dalam ilmu ekonomi
yang digunakan untuk membuat
model dan analisis yang lebih
mudah dipahami dan dikelola
12. UNSUR PENTING
DALAM TEORI
EKONOMI MIKRO
• Definisi - Definisi
• Permisalan (Asumsi)
• Hipotesis
• Membuat Ramalan Dengan menggunakan teori
ekonomi mikro, kita dapat
mempelajari mengapa
permintaan naik atau turun,
mengapa penawaran bisa
berubah.
13. PERANGKAP DALAM
MENJELASKAN ILMU
EKONOMI
• Kegagalan untuk menjaga “Hal-Hal lainnya
tetap sama” (Cateris Paribus)
• Kegagalan karena adanya kekeliruan Post Hoc
• Kekeliruan Komposisi
14. Alat Analisis Teori
Ekonomi
Grafik
Berperan untuk
memperlihatkan
hubungan variabel
ekonomi secara visual
Matematika
Berfungsi untuk
menyatakan hubungan
antara variabel-variabel
yang terkait dalam suatu
fungsi matematis
Statistika
Berperan untuk
mengumpulkan fakta
dan menguji
kebenaran teori
ekonomi
15. Kelangkaan dan
Problem Ekonomi
Kelangkaan Sumber
Daya
Sumber daya yang terbatas
memunculkan masalah
ekonomi, karena individu
dan masyarakat harus
memilih di antara pilihan-
pilihan yang ada.
Problem Ekonomi Utama
Bagaimana menghasilkan,
mendistribusikan, dan
mengkonsumsi barang dan
jasa dalam masyarakat
dengan sumber daya yang
terbatas.
16. PERTANYAAN :
• Sebutkan serta jelaskan tiga kegiatan ekonomi!
• Sebutkan serta jelaskan asumsi yang digunakan dalam
menjelaskan teori ekonomi!
• Jelaskan serta berikan contoh barang normal, inferior,
superior!
• Jelaskan secara singkat apa perbedaan teori ekonomi mikro
dan makro!
• Mengapa teori ekonomi mikro juga bisa disebut dengan teori
harga?
20. HARGA SUATU BARANG
DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut
memiliki harga apabila barang dan jasa itu memiliki nilai dan
guna. Semakin berguna dan semakin langka, maka harga
barang itu semakin mahal. Berguna tetapi tidak
langkamembuat harga barang itu relatif tidak mahal. Apalagi
jika barang itu tidak berguna dan langka maka barang itu
tidak berharga
21. FUNGSI HARGA
• Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan
alat pemuas yang diminta
• Dengan adanya harga, maka manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya
dalam membayar harga barang dan jasa tersebut
• Harga juga membagi alat produksi pada berbagai
kemungkinan pemakaian
• Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa
upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan
pemilik sumber.
22. TEORI PERMINTAAN
Permintaan merujuk pada sejauh mana konsumen
atau pembeli bersedia dan mampu membeli suatu
produk atau layanan pada berbagai tingkat harga.
24. HUKUM PERMINTAAN
“Jika harga turun, maka permintaan akan
barang tersebut akan bertambah, sebaliknya
jika harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang”
25. KURVA DEMAND
adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara jumlah barang atau jasa yang diminta
dengan harga di mana harga sebagai variabel
independen dan jumlah barang yang diminta
merupakan variabel dependen.
27. PENGECUALIAN KURVA DEMAND
• Barang Gengsi (Prestige Goods)
• Pengaruh Harapan yang Dinamis
(Dynamic Expectational Effects)
Barang Giffen (Giffen Paradox)
Kurva Permintaan Barang
Giffen/Bergengsi
28. TEORI PENAWARAN
Penawaran merujuk pada sejauh mana
produsen atau penjual bersedia dan mampu
menyediakan suatu produk atau layanan
pada berbagai tingkat harga.
29. FAKTOR - FAKTOR YANG
MENYEBABKAN BERUBAHNYA
PENAWARAN
⚬ Biaya produksi
⚬ Perubahan teknologi
⚬ Perubahan Iklim
⚬ Harga komoditas lain
⚬ Persediaan bahan baku
30. HUKUM PENAWARAN
“Jika harga suatu barang/jasa naik maka
jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah dan sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang”
31. Bentuk Kurva Penawaran yang
Tunduk dengan Hukum Penawaran
Bentuk Persamaan Matematika
KURVA PENAWARAN
Qs = F (Px)
Qs = a + bP
32. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk kepada Hukum Penawaran
KURVA PENAWARAN
Kurva S1 : Biaya konstan
Kurva S2 : Biaya menurun
33. PERUBAHAN PENAWARAN
Jika terjadi perubahan faktor yang
memengaruhi jumlah barang yang
ditawarkan berakibat bertambahnya
penawaran, maka kurva penawaran akan
bergeser ke kanan, sebaliknya jika
berakibat berkurangnya penawaran maka
kura penawaran akan bergeser ke kiri.
34. PENENTUAN HARGA
PASAR
Harga pasar adalah suatu tingkat
harga tertentu di mana penjual
mau menjual sejumlah barangnya
dan konsumen mau membeli
sejumlah barang tersebut.
Jika permintaan melebihi barang
yang ditawarkan akan terjadi
peningkatan harga, sebaliknya jika
penawaran melebihi jumlah yang
diminta harga akan menurun.
35. PENENTUAN HARGA PASAR
• Pada harga OP1 produsen bersedia menawarkan barang
sejumlah OQ2, tetapi konsumen dengan tingkat harga
tersebut hanya mau membeli barang itu sejumlah OQ1.
• Akibatnya, terjadi kelebihan penawaran sebesar Q1Q2,
sehingga harga cenderung akan turun sampai pada
posisi harga OP. Pada tingkat harga OP ini konsumen
dan produsen sepakat mengenai harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan.
• Jika barang menjadi OP2 konsumen mau membeli barang
sebanyak OQ4, tetapi penjual hanya menawarkan barang
sejumlah OQ3, maka akan terjadi kelebihan permintaan
sebesar Q3Q4. Kelebihan permintaan ini akan
mengakibatkan harga kembali naik.
Secara Grafik
36. PENENTUAN HARGA PASAR
Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0,5 P sedangkan fungsi
penawaran Qs = 100 + P
Ditanya : Berapa Q dan P keseimbangan pasar?
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400 - 0,5 P = 100 + P
1,5 P = 300
P = 200
Q = 300
Secara Matematis
37. KESEIMBANGAN PASAR
Sebuah kondisi ketika terjadi keseimbangan antara
jumlah produk/jasa yang diminta maupun ditawarkan
dalam harga tertentu
39. KEBIJAKAN CEILING PRICE
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar
mendapatkan harga yang wajar
• Pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi
yang boleh dil sebesar OP2. Pada tingkat harga
(ceiling price) ini produsen hanya bersedia
menawarkan barangnya sebesar OQ2 sedang
konsumen bersedia membeli sebanyak OQ3.
• Pasar mengalami kekurangan pasokan, jika dibiarkan
tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan
meningkat kembali pada posisi OP1.
• Agar tujuan pemerintah menetapkan harga ceiling ini
berhasil pemerintah harus bersedia menambah
supply sebesar Q2Q3 dengan cara mengimpor. Jika
tidak mau melakukan impor dengan alasan
mengurangi devisa, pemerintah harus melakukan
penjatahan atau pembatasan pembelian.
40. KEBIJAKAN FLOOR PRICE
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk melindungi produsen agar
mendapatkan harga yang wajar.
• Pada tingkat harga sebesar ini ada sebagian
produsen yang tidak bisa bersaing. Oleh karena
itu, agar persaingan menjadi lebih sehat,
pemerintah menetapkan harga terendah yang
boleh dijual pada tingkat harga sebesar OP1.
• Kebijakan ini bisa berhasil jika pemerintah
bersedia memberikan subsidi atau membeli
kelebihan supply sebesar Q2Q3. Jika tidak harga
akan turun kembali sampai pada posisi OP.
41. COBWEB THEORY ~ TEORI SARANG LABA-LABA
(TEORI PENYESUAIAN HARGA)
Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka
panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga
meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda.
• Pada musim pertama, misalkan harga P1 sehingga petani
berusaha menambah produksinya, pada musim ke-2
jumlah yang ditawarkan sebanyak OQ2.
• Jika hasil panen yang ditawarkan sebanyak OQ2 dengan
harga OP1, pada kondisi harga OP1 terjadi exces suply.
Akibatnya, harga menjadi turun sampai OP2.
• Pada kondisi harga sebesar OP2 terjadi exces demand
atau shortage supply. Akibatnya kekurangan supply harga
meningkat lagi sampai OP1.
• Pada harga OP1 petani bersedia menambah produksinya
di musim yang akan datang. Akibatnya terjadi exces
supply dan harga jatuh sampai OP2.
42. SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN
Jika harga semakin rendah, surplus konsumennya
bertambah banyak, sebaliknya, surplus produsennya turun.
Demikian juga jika harga komoditi semakin mahal/ tinggi,
surplus produsen semakin besar dan surplus konsumen
semakin sedikit.
• PP1E : Surplus Konsumen (SK)
• OP1E : Surplus Produsen (SP)
• Jika harganya sebesar OP1 besarnya surplus konsumen
adalah P1AL. Jika harganya naik lebih tinggi dari OP1
surplus konsumennya berkurang tetapi jika harganya
kurang dari OP2 surplus konsumennya bertambah.
• Naiknya harga akan mengurangi surplus konsumen dan
adanya Dead Wieght Loss (DWL). DWL-ny sebesar KK"L.
43. PENGALIHAN BEBAN PAJAK (SHIFTING TAX)
Semakin tegak-semakin inelastis bentuk kurva penawaran semakin banyak tax yang mampu
dilimpahkan pada konsumen. Oleh karena itu, jika pemerintah mengenakan pajak pada produk
kebutuhan pokok maka beban pajak itu sebagian besar dilimpahkan pada konsumen.
• Jika pemerintah tidak mengenakan pajak, maka harga jual
sebesar OP1. Pada tingkat harga ini jumlah yang diminta dan
ditawarkan sebesar OQ1.
• Pemerintah menetapkan pajak sebesar E2E3. Dengan adanya
pajak sebesar E2E3 atau P1P2 produsen berusaha
melimpahkan pajak tersebut ke konsumen.
• Akibatnya harga barang tersebut meningkat menjadi sebesar
OP4. Harga setinggi itu konsumen tidak mau membeli.
• Beban pajak ditanggung oleh konsumen dan produsen.
Konsumen hanya mau membeli dengan harga OP2 saja,
sehingga pajak yang ditanggung konsumen sebesar P1P2 dan
ditanggung produsen sebesar P1P3.
• Total pajak yang diterima pemerintah sebesar P3P2E2E3.
Pajak itu berasal dari produsen sebesar P3P1E5E3 dan dari
konsumen sebesar P1P2E2E5
44. KASUS PENETAPAN HARGA BARANG BEBAS DAN
BARANG POTENSIAL
Barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Supply
barang ini melimpah dibanding permintaan sehingga barang bebas ini tidak
mempunyai harga.
Di beberapa tempat air bersih masih bisa diperoleh secara
bebas dari mata air. Supply-nya sebesar OQ4 sedang
demand-nya hanya OQ2. Harganya nol. Akan tetapi, dengan
pertambahan penduduk maka kurva demand bergeser
menjadi kurva D1. Sedang keberadaan mata air semakin
susut. Supply seperti kurva S dan harganya sebesar OP2. Bila
hal ini terjadi, maka orang harus mengeluarkan biaya untuk
menggali sumur, memompa sumur, biaya listrik untuk
menyedot air, dan sebagainya.
• BARANG BEBAS
45. KASUS PENETAPAN HARGA BARANG BEBAS DAN
BARANG POTENSIAL
• Misal barang potensial Ini adalah peralatan makan yang terbuat
dari emas. Untuk barang seperti ini pun tidak bisa mengatakan
permintaannya tidak ada. Banyak orang yang menghendaki
makan minum dengan tempat yang terbuat dari emas.
• Permintaan itu ada (ditunjukkan dengan kurva Demand D),
tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar konsumen
(OP1) belum cukup mengundang produsen agar mau
membuatnya dengan harga OP2. Oleh sebab itu, tidak terjadi
transaksi untuk peralatan makan dari emas.
• Seandainya karena suatu hal beberapa orang di negara itu
mendadak kaya maka kemungkinan terjadi pergeseran kurva
demand ke D1. Bila hal ini terjadi maka transaksi itu terjadi pada
tingkat harga OP3 dengan jumlah yang diperjualbelikan
sebanyak OQ unit
• Jadi peralatan makan yang sebelumnya adalah barang potensial,
sekarang menjadi barang ekonomis. Banyak barang yang secara
potensial bisa diproduksi tetapi tidak diproduksikan karena
tidak ekonomis.
• BARANG POTENSIAL
46. PERTANYAAN :
• Jelaskan mengapa kurva permintaan digambarkan dengan slope negatif!
• Jelaskan perbedaan antara sebuah skedul penawaran, kurva penawaran,
dan fungsi penawaran!
• Jelaskan mengapa kurva penawaran digambarkan dengan slope positif!
• Apakah yang dimaksud dengan kebijakan floor price? Apakah tujuan
pemerintah melaksanakan kebijakan floor price? Apa yang harus dilakukan
pemerintah agar kebijakan yang ditetapkan tersebut berhasil?
• Apakah yang dimaksud dengan kebijakan ceiling price? Apakah tujuan
pemerintah melaksanakan kebijakan ceiling price? Apa yang harus
dilakukan pemerintah agar kebijakan yang ditetapkan tersebut berhasil?
49. PENGERTIAN ELASTISITAS
Mengukur respons atau reaksi berubahnya jumlah
barang yang diminta dalam teori ekonomi disebut
dengan elastisitas.
Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar,
sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya
semakin kecil responnya
51. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
• Jika koefisien E 𝜔 disebut perfect elastic
• Jika koefisien E > 1, disebut elastis
• Jika koefisien E < 1, disebut inelastis
• Jika koefisien E = 1, disebut unitary
elastic
• Jika koefisien E = 0, disebut perfect
inelastic
53. 1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Memperbandingkan presentase
perubahan harga dengan
presentase perubahan jumlah
yang diminta/ditawarkan
Ed = % Perubahan Qx
% Perubahan Px
Ed = OX1 − OX0 + 0P1 − Opo
OXo OPO
54. 2. Point Elasticity
Menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurva permintaan atau penawaran.
• Kurva permintaan PABX berupa garis lurus. Angka
elastisitas harga diukur dari permintaan pada titik B
yakni elastisitas titik. Kemiringan slope dari garis lurus
PABX pada titik A adalah AP/AQ
• Secara geometri sama dengan AXo/XoX,
sehingga AQ/AP = XoX/AXo.
• Jadi Ed A = (XoA/0Xo) x (XoX/XoA)=Xox/0Xo
55. Semakin tinggi keberadaan titik di
kurva permintaan, semakin besar
koefisien elastisitasnya.Semakin
rendah keberadaan titik di kurva
permintaan, semakin rendah
koefisien elastisitasnya
E di B = ²⁵ = -
1
25
E di A = (-340/20) = -
1,5
E di C = (-10/40) = -
1/4
56. MENGHITUNG TINGKAT ELASTIS DENGAN
PENDEKATAN PERSAMAAN FUNGSI
Rumus
: Ed =
∆𝑃
∆𝑄 x 𝑃
𝑄
Misal fungsi persamaan permintaan :
Q = 200 - 2P
P = Rp 50
Berapa Ed?
Jawab :
Q = 200 - (2x50) Q = 100
𝛛𝑃
𝛛𝑄 = -
2
Ed = -2 x ⁵⁰
100
Ed = -
57. MENGAMATI HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN
TOTAL REVENUE (TOTAL PENERIMAAN)
Jika harga dinaikkan berakibat
TR- nya turun, maka sifat
elastisitas permintaannya adalah
Elastis.
Karena akan menghasilkn nilai E >
1
59. MELIHAT KURVA PERMINTAAN (AR)
DENGAN MR
• Pada gambar, jika kurva MR
memotong sumbu horizontal,
nilai MR = 0
• Bagian kurva MR yang berada di
atas horizontal menunjukkan MR
= positif
• Bagian bawah horizontal
menunjukkan MR = negatif
• Jika MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis
• Jika MR = positif, koefsien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis
• Jika MR = Negatif, koefisien elastisitasnya < 1 dan permintaannnya inelastis
60. MELIHAT KECONDONGAN
KURVA PERMINTAAN
• D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastis
• D2 sifat permintaannya disebut perfect
elastis
• D3 sifat permintaannya disebut elastis
• D4 sifat permintaannya disebut unitary
elastis
• D5 sifat permintaannya disebut inelastis
61. ELASTIS SEMPURNA INELASTIS SEMPURNA
• Bila kurva permintaan
sejajar sumbu x maka
besarnya tingkat elastisitas
= 𝜔
Artinya berapapun jumlah
barang yang diminta harga
akan tetap sama
Jika kurva permintaan
sejajar sumbu y maka
besanya tingkat elastisitas =
0
62. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI
ELASTISITAS
Ada atau tidaknya barang substitusi yang kualitas
relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada
maka permintaan akan barang tersebut elastis.
63. MACAM PENGGUNAAN
Semakin bervariatif penggunaan barang tersebut, maka
permintaan akan barang itu akan elastis. Sebaliknya
jika barang tersebut alternatif penggunaannya sangat
terbatas, maka permintaan akan barang itu bersifat
inelastis.
64. PERBANDINGAN HARGA BARANG-BARANG
TERSEBUT DENGAN PENDAPATAN
KONSUMEN
Bila harga yang diminta itu relatif mengambil
sebagian besar pendapatan konsumen maka
permintaan akan elastis dan sebaliknya bila
permintaan tersebut relatif mengambil sebagian
kecil dari pendapatan konsumen maka permintaan
akan inelastis.
66. PENGERTIAN
= %𝛥𝑄𝑥
%𝛥𝑃𝑦
= 𝑄𝑦2 − 𝑄𝑦1 : 𝑃𝑥2 − 𝑃𝑥1
𝑄𝑦1 + 𝑄𝑦2 𝑃𝑋1 + 𝑃𝑥
2
Exy (𝜼)
Exy (𝜼)
Exy = 𝑄𝑦2 − 𝑄𝑦1 . 𝑃𝑥2 − 𝑃𝑥1
𝑄𝑦1 + 𝑄𝑦2 𝑃𝑋1 + 𝑃𝑥
2
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai
seberapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain.
Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan
membandingkan presentase perubahan harga Y yang dapat
diformulasikan sbb :
Jika hasilnya positif maka barang itu
merupakan barang substitusi satu
sama lain, jika hasilnya negatif maka
barang tsb merupakan barang
komplementer.
67. Kopi dan teh adalah barang substitusi.
Karena harga teh turun, selain
berakibat naiknya jumlah yang
diminta juga mengakibatkan jumlah
yang diminta kopi berkurang
walaupun harga kopi tidak berubah.
ELASTISITAS SILANG BARANG
SUBSTITUSI
68. Kopi dan gula adalah barang
komplemen. Karena harga gula
turun, selain naiknya jumlah yang
diminta juga mengakibatkan
jumlah yang diminta kopi
bertambah walaupun harga kopi
tidak berubah,.....
ELASTISITAS SILANG BARANG
KOMPLEMENTER
69. HUBUNGAN BARANG SUBSTITUSI, KOMPLEMEN, DAN
SILANG
Jika harga barang Y naik
mengakibatkan naiknya jumlah
barang X yang diminta. Barang X dan
Y adalah substitusi. Tapi jika harga
barang Y naik mengakibatkan jumlah
yang diminta barang X turun maka
barang X dan Y adalah barang
komplemen.
70. ELASTISITAS
PENAWARAN
Rumus
: Es = %∆𝑄𝑠
%∆𝑃𝑥
• Dalam elastisitas penawaran tak
ada kekacauan kecuali dlm
keadaan tak biasa, yaitu
mengenai kurva yg miring ke
bawah.
• Suatu perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan jumlah
dlm arah yg sama bila kurvanya
miring ke kanan atas, jadi X dan
P adalah positif/negatif
keduanya.
Oleh sebab itu, koefisien
71. SIFAT PENAWARAN
• Besarnya Koefisien Elastisitasnya
• Jika Es 𝜔 disebut perfect
elastis
• Jika Es > 1 disebut elastis
• Jika Es < 1 disebut inelastis
• Jika Es = 1 disebut unitary
elastis
• Jika Es= 0 disebut perect
elastis
72. SIFAT PENAWARAN
2. Kecondongan Kurva Permintaan
• S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis
• S2 sifat penawarannya disebut inelastis
• S3 sifat penawarannya disebut unitary elastis
• S4 sifat penawarannya disebut elastis
• S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
73. ELASTISITAS PENDAPATAN
(INCOME ELASTICITY: Ei : 𝛟)
Rumus
:
Ei =
%∆Qx
%∆l
Ei =
Q2−Q
1 ∶
l2−l1
• Ada 2 kemungkinan dalam
elastisitas pendapatan :
• Jika Ei > 1 barang yang diminta
adalah barang superior
• Jika 0 < Ei < 1 barang yang
diminta adalah barang kebutuhan
pokok
Ei = 𝛛Q
x
l
𝛛P Q
Q1+Q2 l1+l2
Jika berupa fungsi
:
74. PERUBAHAN PERMINTAAN BARANG LUX KARENA
ADANYA KENAIKAN INCOME
Barang luxury adalah
barang yang dibeli dalam
jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen
bertambah.
75. PERUBAHAN PERMINTAAN BARANG INFERIOR
KARENA ADANYA KENAIKAN INCOME
Barang inferior adalah barang
yang dibeli dalam jumlah
lebih sedikit atau dikurangi
jika pendapatan konsumen
bertambah.
76. HUBUNGAN ELASTISITAS INCOME
DAN JENIS PRODUK
• Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka
jenis produk itu adalah barang lux.
• Jika income konsumen meningkat 20% jumlah yg dibeli produk
X bertambah lebih besar dari 20% maka produk X adalah
produk luxury.
77. 1. Jelaskan apa manfaat seorang produsen mengetahui elastisitas permintaan
terhadap produknya!
2. Terangkan mengapa pada saat MR negatif pada saat itu bentuk kurva demandnya
inelastis. Demikian juga mengapa pada saat positif bentuk kurva demandnya elastis!
3. Respons konsumen terhadap permintaan suatu produk karena adanya perubahan
harga barang itu sendiri bisa bersifat jangka pendek dan bisa juga jangka panjang.
Betulkah pernyataan itu? Jelaskan!
4. Jika penjualan mengetahui elastisitas demand produknya bersifat elastis. Lebih
menguntungkan mana, menaikkan atau menurunkan harga jualnya?
5. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang ditentukan pula dengan
lokasi dan waktu. Betulkah pernyataan tersebut? Jelaskan.
PERTANYAAN :
81. Kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi 2;
• Kebutuhan Pokok
• Kebutuhan Sekunder
Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan
manusia disebut “nilai”
Nilai barang dibedakan menjadi;
• Nilai penggunaan objektif (nilai guna)
• Nilai penggunaan subjektif
NILAI BARANG
82. Pada zaman ini, barang dan jasa juga mempunyai nilai pertukaran,
yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut ditukarkan dengan
barang dan jasa lainnya.
Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi;
1. Nilai pertukaran objektif
Kemampuan barang/jasa untuk ditukarkan dengan barang/jasa lain
2. Nilai pertukaran subjektif
Arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang/jasa
NILAI BARANG
83. Hukum Gosen I
Jika pemuasan kebutuhan dijalankan
terus-menerus, maka
kenikmatannya akan terus-menerus
berkurang, sampai akhirnya datang
kekenyangan (kejenuhan)
Hukum Gossen II
Tiap-tiap manusia akan berusaha
memenuhi berbagai kebutuhannya
supaya semua kebutuhannya tersebut
dipuaskan dengan seimbang.
Berdasarkan pendapat ini timbullah
berbagai teori guna dan kepuasan
(marginal utility)
PEMENUHAN
KEPUASAN
Berikut merupakan pendapat Gossen mengenai kebutuhan dan pemuasannya
yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu;
85. Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep utilitas (daya guna).
Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna
(utilitas) karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang
menggunakan barang tersebut.
Jadi, apabila seseorang meminta suatu jenis barang, pada
dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut.
86. U = f(X1; X2; …… Xn)
Rumus hubungan antara jumlah daya guna dengan
barang yang dikonsumsikan
U : Banyaknya daya guna bagi konsumen
X2 : Banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh
konsumen
87. PERBEDAAN PENDEKATAN
TRADISIONAL
Pembeda Cardinal Utility Ordinal Utility
Pendekatan
Dalam menjelaskan teori ini
menggunakan pendekatan
marginal utility dan total utility
Menggunakan
pendekatan indifference
curve (kurva indeferen)
Asumsi
Pokok
Besarnya daya guna yang
diterima/dialami konsumen
sebagai akibat dari tindakan
mengonsumsikan barang itu
dapat diukur
Utilitas seseorang tidak
dapat diukur dengan
numerik tetapi bisa
diungkapkan secara
ordinal (lebih suka,lebih
baik,dsb)
89. Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut
besarnya daya guna bagi seorang konsumen.
Dalam teori nilai guna dikenal hukum diminishing marginal
utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.
90. Teori ini menggunakan pendekatan;
• Nilai guna total (Total Utility/TU)
Berkaitan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu.
• Nilai guna marginal (Marginal Utility/MU)
adalah pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat
dan pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit
komoditas tertentu.
91. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL
• Guna batas adalah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
• Menurut Hukum Gossen, maka semakin banyak jumlah barang
yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan
kepuasan dari barang terakhir semakin kecil.
GUNA BATAS
(MARGINAL UTILITY)
92. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL
• Guna total adalah tingkat kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumen berbagai jumlah barang.
• Guna total ini semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin
banyak sampai pada tingkat tertentu di mana guna total ini akan
mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan
bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun
konsumen terus menambah barang tersebut.
GUNA TOTAL
(TOTAL UTILITY)
94. ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL
1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah
tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat
dihitung secara numerik.
Karena konsep daya guna bersifat subjektif dan uang bersifat
objektif, maka asumsi ini diartikan sebagai jumlah uang yang
bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu satuan barang
lagi.
95. ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL
2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing
Marginal Utility)
Hukum Diminishing Marginal Utility yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan
satu unit komoditas yang dikonsumsi.
Asumsi ini diperlukan untuk menggambarkan
perilaku konsumen secara lebih riil. Bila tidak, daya guna
akan bertambah terus tanpa batas.
96. ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL
3. Konsumen Bersifat Rasional
Perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya harus
dapat dimengerti apabila selalu diarahkan kepada pencapaian
daya guna maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep
bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus.
97. • Asumsi Utility Bisa Diukur adalah pemikiran yang keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian.
• Marginal Utility dari uang tidaklah konstan
Semakin banyak uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan
yang lebih besar. Artinya, uang harus mempunyai nilai yang tetap.
KRITIK PADA PENDEKATAN
CARDINAL
98. Untuk mencari Marginal Utility menggunakan perhitungan sbb:
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux
Atau
(TUx1) – (TUx) = MUx
MAKSIMALISASI GUNA
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, Jika total utility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU menjadi negatif (-). Turunan
pertama fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa
dikatakan nilai X dari turunan pertama dari MU = 0 maka TU-nya maksimal.
99. CONTOH
Seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y, di mana harga barang X $1
per unit dan Y $1 per unit sedangkan pendapatan konsumen tersebut sebesar $ 10 dan
guna batas dari dua barang tersebut seperti dalam tabel berikut:
100. KETERANGAN
Berdasarkan tabel maka konsumen akan membelanjakan pendapatannya dengan komposisi sebagai
berikut:
• Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelanjakannya barang X karena barang X memberikan
MUX > MUY
• Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y.
• Pada $ yang ketiga konsumen masih akan membelanjakan pada barang X karena pada waktu itu
MUX > MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MU Y sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih memuaskan
membeli barang X dari pada barang Y.
• Pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena MU Y masih
lebih besar dari MU X.
101. MAKSIMALISASI GUNA
Contoh sebelumnya adalah di mana konsumen
menghadapi 2 jenis barang yang marginal
utility-nya berbeda tetapi harga per unitnya
sama.
Bagaimana jika konsumen menghadapi 2 jenis
barang yang marginal utility-nya berbeda dan
harganya pun berbeda? Misalkan konsumen
memerlukan barang X dan Y, harga barang X $1
per unit dan Y $2 per unit, sedangkan guna
batas kedua barang tersebut seperti tabel
berikut ini :
102. MAKSIMALISASI GUNA
Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan formula berikut ini :
MUx/Px = MUy/Py.............(1)
Formula (rumus) diatas disebut dengan syarat utama yang harus dipenuhi. Dengan
formula ini akan dapat diketahui komposisi yang akan memberikan guna maksimal
bagi konsumen. Kelemahan dari formula ini ialah tidak diperhatikannya berapa besar
pendapatan konsumen. Untuk mengatasi kelemahan ini maka dibuat formula
pelengkap sebagai berikut :
X.Py + Y. Py = ..... I (pendapatan).......... (2)
103. Mencari kemungkinan dari memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah
juga memenuhi formula, dan (2) jikasalah satu tidak terpenuhi maka
harus dicari kombinasi yang lain.
Cara Mempergunakan
Persaman Fungsi
Pada Tabel 4.3 yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu:
1. Kombinasi : 4 barang X dan 1 barang Y.
2. Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y.
3. Kombinasi III: 7 barang X dan 4 barang Y.
4. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
Dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7
barang X dan 3 barang Y ( 7 *$1+3*$2=$13).
104. Cara Mempergunakan
Persaman Fungsi
Karena dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen ($ 13) mampu memberikan utility
yang maksimal (Mux / P * x = Muy / P * y) kombinasi 7 barang:
(1) Syarat Pertama :
MUx/Px = MUy/Py
26/1 = 40/2...... Telah memenuhi syarat pertama
(2) Syarat Kedua :
X.Px + Y. Py = I (Income)
7 × $1 + 3 × $2 = 13..... Memenuhi syarat kedua
105. Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli, karena ;
1. Adanya efek substitusi , yaitu konsumen akan mengalikan barang
yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan
riil konsumen tersebut akan berkurang.
Perubahan Kombinasi Barang
yang Dibeli Konsumen
106. Perubahan Kombinasi Barang yang
Dibeli Konsumen
Misalkan harga barang X $2 dan harga barang Y
$1. Sedang jumlah uang yang siap dibelanjakan
sebesar $12. Kombinasi barang X dan Y mana
yang dipilih?
Syarat Pertama :
Pada tabel yang memenuhi syarat pertama
(MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi,
yaitu :
1. Unit barang X dan 4 unit barang Y.
2. Unit barang X dan 5 unit barang Y.
3. Unit barang X dan 6 unit barang Y
4. Unit barang X dan 7 unit barang Y.
5. Unit barang X dan 8 unit barang Y.
107. Perubahan Kombinasi Barang yang
Dibeli Konsumen
Dari kelima kombinasi yang memenuhi syarat
kedua adalah kombinasi 3 unit barang X dan 6 unit barang Y, karena :
X. Px + Y. Py =$12
3. $2 + 6.$1 = $12
Andaikata harga barang X turun menjadi $1 dan yang lainnya tetap maka kombinasi yang dipilih konsumen
berubah.
Pada tabel yang memenuhi syarat pertama (MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu :
1. 5 unit barang X dan 4 unit barang Y.
2. 6 unit barang X dan 6 unit barang Y.
3. 7 unit barang X dan 8 unit barang Y.
Dari ketiga kombinasi yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 6 unit barang X dan 6 unit barang Y, karena
:
X. Px + Y. Py = $12
6.$1 + 6. $1 = $12
108. Perubahan Kombinasi Barang yang
Dibeli Konsumen
Sebelum terjadi perubahan harga barang X jumlah yang dibeli
adalah sebanyak 3 unit. Harga barang X turun dari $2 menjadi $1,
lainnya tetap. Turunnya harga barang X menyebabkan jumlah
barang X yang dibeli bertambah banyak, sebelum terjadi perubahan
harga barang X dibeli sebanyak 3 unit. Turunnya harga barang X
jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit. Fenomena ini
menggambarkan hukum permintaan. Jika kondisi perubahan harga
dan perubahan jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa
sebagai berikut :
111. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indefference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori ini memerlukan
beberapa asumsi, yaitu
• Konsumen selalu bersifat rasional
• Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money)
• Utility dinyatakan secara ordinal
• Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility)
• The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
• Consistency and transitity of choice
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
112. 2. Kurva IC menunjukkan berlakunya Hukum Diminishing
Marginal Rate of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi
barang Y dg jumlah tertentu. – Marginal Rate of Substitution
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
Perubahan mula-mula dari titik A ke B berlanjut ke titik
C. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan
tambahan barang X yang sama pengorbanan
(pengurangan) barang Y semakin lama semakin
berkurang. Pada gambar AA’’>BB’’ dan seterusnya.
113. CONTOH
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
Dari gambar diatas menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan
memberikan kepuasan (utility) yang sama. Karena kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang
sama.
114. 3. Sifat-Sifat Indifference Curve
• Berlakunya hukum diminishing rate of return
• Cembung terhadap titik 0 atau Origin
• Dua IC tidak akan saling berpotongan
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
115. 4. Jika terjadi kumpulan kurva IC, Kurva IC yang semakin jauh
dari titik origin, utilitasnya semakin besar
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
Kombinasi X dan Y pada indeference Curve (IC)
akan berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2,
tidak akan saling memotong karena kombinasi
pada IC berbeda. Kombinasi titik B menunjukkan
tingkat utilitas konsumen lebih tinggi.
Hal ini, dikatakan semakin jauh dari titik 0
menunjukkan IC memberikan utilitas lebih tinggi.
116. 5. Pada dua IC tidak saling berpotongan
PROPERTY INDIFFERENCE CURVE
Kombinasi titik A memberikan utilitas = Kombinasi
titik B, Karena terletak pada IC2.
Kombinasi titik A memberikan utilitas = Kombinasi
titik C, Karena terletak pada IC1. Kesimpulan,
Kombinasi titik B = Kombinasi titik C. Kenyataannya
kombinasi Titik B tidak akan = Titik C, karena tidak
terletak pada IC berbeda. Oleh karena itu, dua IC
tidak mungkin saling berpotongan.
117. • Garis Anggaran (Budget Line) adalah garis yang menghubungkan titik
kombinasi dari dua jenis barang yang dapat dicapai oleh konsumen.
• Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget
line dapat ditulis sbb;
BPx . (X) + Py. Y
B : Anggaran
Px : Tingkat harga X
Py : Tingkat harga Y
KENDALA ANGGARAN
(BUDGET CONTRAINT)
118. • Cara membuat Budget Line adalah dengan menghubungkan dua titik
kombinasi ekstrem antara barang X dan Y.
• Kombinasi Ekstrem adalah kombinasi yang terjadi bila pendapatan
konsumen seluruhnya dibelikan dengan barang X berarti barang Y=0
dan bila pendapatan konsumen dibelikan seluruhnya barang Y berarti
barang X=0.
KENDALA ANGGARAN
(BUDGET CONTRAINT)
119. CONTOH
Pendapatan konsumen sebesar $ 100.Pendapatan ini akan dipergunakan
untuk membeli barang Y di mana harga X $2 per unit dan barang Y $ 4
per unit. Jika semua pendapatannya dibelikan dengan barang Y maka ia
akan mendapatkan sebanyak 20 unit barang Y. Bila pendapatannya
seluruhnya dibelikan dengan barang X maka ia akan mendapatkan
sejumlah 50 unit barang X. Bila 25 unit barang Y dan 50 unit barang X ini
dibuat dalam satu grafik maka garis yang menghubungkan titik 25 Y dan
50 X (garis PQ) disebut kurva anggaran (budget line).
120. • Kombinasi yang akan memberikan guna
maksimal bagi konsumen adalah
kombinasi yang terletak bagi konsumen
antara curve indifference dengan kurva
anggaran atau apabila yang seharusnya
diperbuat sama dengan apa yang
diperbuat.
KESEIMBANGAN
KONSUMEN
121. • Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu
mengonsumsi kombinasi barang yang optimal
KESEIMBANGAN KONSUMEN
YANG OPTIMAL
Pada gambar ada 4 titik (A, B, C, dan D) kombinasi.
Dari 4 kombinasi, kombinasi D yang memberikan utilitas paling tinggi karena terletak di IC
yang paling jauh dari titik origin. Tetapi, seseorang tidak bisa memilih kombinasi D karena ia
dibatasi oleh pendapatannya. Pada gambar ditunjukkan dengan garis anggaran BL. Adanya
kendala anggaran kombinasi yang bisa dipilih ada 3, yaitu A, B, dan C. Dari 3 kombinasi,
kombinasi di titik B memberikan utilitas yang paling tinggi dan yang paling banyak bisa dipilih
dengan jumlah uang tertentu. Kombinasi di titik B disebut keseimbangan optimal.
122. KESEIMBANGAN KONSUMEN
YANG OPTIMAL
Pada hakikatnya di titik B terjadinya kurva BL (garis anggaran) bersinggungan dengan kurva IC atau
slope BL sama dengan slope IC sehingga dirumuskan sebagai berikut :
Slope BL = Slope IC
Slope IC = MRS = MUy/Mux
Slope BL = Py/Px
Py/Px = Muy/Mux
Muy/Py = Mux/Px
Persamaan diatas menunjukkan tempat keseimbangan, yakni jika rasio marginal utility terhadap harga
dan suatu barang adalah sama.
123. 1. Berubahnya salah satu dari harga barang
• Jika harga barang X naik, maka budget line
dan IC bergeser ke kiri, begitupun
sebaliknya. Hal ini dikarenakan jika harga
naik, jumlah barang X yang dapat dibeli
berkurang (atau sebaliknya).
• Bila titik singgung antara budget line dan IC
yang baru dan yang lama dihubungkan,
maka garis penghubung ini disebut Price
Cunsumtion Curve (PCC)
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
124. 2. Berubahnya pendapatan konsumen
• Jika harga barang X dan Y tidak berubah,
kombinasi yang dibeli konsumen adalah
E1. Meningkatmya pendapatan
menyebabkan barang X dan Y berubah
pada titik E2 dan digambarkan budget line
dan IC bergeser ke kiri dan sejajar.
• Bila titik singgung antara kurva budget
line dan IC lama dan baru dihubungkan,
maka disebut garis Income Consumption
Curve (ICC).
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
125. 2. Berubahnya pendapatan konsumen
Jika harga barang berubah akan memiliki 2
dampak;
• Konsumen akan menambah jumlah barang
yang diminta
• Dengan menurunnya harga konsumen
seakan-akan menjadi lebih kaya dan dapat
membeli barang dalam jumlah banyak
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
126. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN
INFERIOR
Perubahan Harga pada Barang Normal
Misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen akan membeli
barang X dalam jumlah lebih banyak. Karena harga barang X lebih murah
konsumen menstubtitusi dengan membeli barang X lebih banyak dan
mengurangi jumlah barang Y. Dampak perubahan harga ini menyebabkan
kurva BL (budget line/garis anggaran) berubah dari BL1 ke BL2. Konsumen
akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jika harga barang
itu turun (lebih murah). Perubahan ini disebut dengan efek subtitusi
(substitution effect).
127. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN
INFERIOR
Perubahan Harga pada Barang Normal
Berikut gambar dari efek subtitusi,
berubahnya kombinasi barang X
dan Y yang dikonsumsi konsumen
dari titik E1 ke E3 atau sebesar X1-
X2.
Dengan turunnya harga barang X, konsumen seakan-
akan bertambah kaya atau konsumen mampu
mendapat barang yang lebih banyak dengan jumlah
uang yang sama. Kondisi ini menyebabkan BL2
bergeser ke BL3. Kombinasi E3 ke E2 disebut income
effect, daya beli yang meningkat akibat turunnya
harga barang X, konsumen membeli barang X dan Y.
Income effect pada gambar sebesar X2-X3. Subtitusi
efek dan income effect disebut total efek (total
effect), sebesar X1-X3. Income effect dari E3 ke E2
menunjukkan barang X adalah barang normal.
128. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL DAN
INFERIOR
Perubahan Harga pada Barang Inferior
Semakin murahnya barang X menghasilkan efek
pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang X
yang diminta berkurang. Perubahan kombinasi
dari E1 ke E3 adalah price efect (efek harga)
sebesar X1-X3, perubahan dari kombinasi E3 ke
E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2
sebesar X3-X2. Jadi total efeknya adalah sebesar
E1 ke E2 atau sebesar X1-X2.
129. • Kurva permintaan adalah keseimbangan
konsumen(keinginan optimal konsumen
untuk membeli suatu barang pada satu
kendala tertentu)
• Price Consumption Curve (PCC) adalah
garis yang menunjukkan keseimbangan
konsumen karena perubahan tingkat
harga, dg asumsi tingkat pendapatan
tetap.
DERIVASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA
PCC
130. PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC
• Income Consumption Curve(ICC)
menunjukkan keseimbangan
konsumen karena perubahan tingkat
pendapatan selama tingkat harga
tetap.
• Dari Kurva ICC dapat dibentuk Kurva
Engel yang menggambarkan
hubungan antara pendapatan dg
jumlah barang yang diminta.
• Dalam Kurva Engel, sumbu vertikal
adalah pendapatan dan sumbu
horizontal adalah kuantitas.
131. • ICC atau Kurva Engel dapat
diklasifikasikan sebagai barang
normal, inferior, dan giffen.
• Jika barang yang diminta adalah
barang pertanian atau mudah rusak
(perishable goods) maka
pendapatan tidak diikuti dg
perubahan jumlah barang yg
diminta.
PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC
132. BENTUK INDIFFERENCE CURVE
Kurva Indifference yang linier
menunjukkan adanya
substitusi sempurna
Kurva Indifference yang
berupa huruf L menunjukkan
Barang Komplemen
133. 1. KRITIK
• Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah
• Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya
kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih
adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang
X atau meninggalkan barang X
• IC Approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, past behavior of stock
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
134. 2. APLIKASI MENGHITUNG UTILITAS KONSUMEN DENGAN FUNGSI
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
Diketahui suatu fungsi utility beserta nilai dari pendapatan harga. Fungsi utility = XY dan besarnya income (I) = $1.000.
Harga barang X (Px) = $10 dan Py = $20. Hitunglah kuantitas barang X dan barang Y yang mengoptimumkan kepuasan
konsumen.
L = Fungsi Tujuan - λ Fungsi kendala
= U (XY) + λ (Persamaan garis anggaran)
= U (XY) + λ (I – Px X – Py Y)
= XY + λ (1000 – 10X – 20Y)
Contoh 1 :
Jawab :
135. KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
Temukan turunan parsial untuk X, Y, dan λ karena kita akan menemukan nilai X, Y, dan λ yang
memaksimumkan utility.
1. ∂ L/∂ X = Y – 10 λ = 0
2. ∂ L/∂ Y = X – 20 λ = 0
3. ∂ L/∂ Y = 1000 – 10X – 20Y = 0
4. λ = λ
5. X = 100 – 2Y
X = 100 – 4X
5X = 100
X = 20 dan Y = 40
6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 Unit dan barang Y sebanyak 40 Unit.
7. Recheck, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan garis anggaran (1000 – (10. 20) –
(20.40)).
λ = 1/10Y........(1)
λ = 1/20X........(2)
X = 100-2Y........ (3)
1/10Y = 1/20X
Y = 2X........(4)
136. 2. APLIKASI MENGHITUNG UTILITAS KONSUMEN DENGAN FUNGSI
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
Diketahui fungsi total utility = 15X + 10Y + 5X² + 5Y². Jika harga X (Px) = Rp10.000,00 dan harga barang Y (Py) =
Rp20.000,00. Jika pendapatan konsumen (I) sebesar Rp260.000,00 berapa jumlah barang X dan Y yang dikonsumsi?
1. Fungsi L = Fungsi TU + λ (260 – 10X – 20Y)
= (15X + 10Y + 5X² + 5Y²) + λ (260 – 10X – 20Y)
2. ∂ TU/∂ X = 15 + 10X + 10λ = 0....... λ = 1.5 + X....... (1)
3. ∂ TU/∂ Y = 10 + 10Y – 20 λ = 0....... λ = 0.5 + 0.5 Y........ (2)
4. ∂ TU/∂ λ = 260 – 10X – 20Y = 0........ Y = 13 – 0.5X........ (3)
Contoh 2 :
Jawab :
137. KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFERENCE CURVE
5. Subtitusikan (1) dan (2)
1.5 + X = 0.5 + 0.5Y
3 + 2X = 1 + Y....... (4)
Y = 2 + 2X.......(5)
Y = 13 – 0.5X
2X + 2 = 13 – 0.5X
2.5X = 11
X = 4.4 Y = 10.8
Recheck, subtitusikan pada fungsi garis anggaran :
260.000 – 4.4 (10.000) – 10.8 (20.000) = 0
Jadi memang benar jika mengkonsumsi X sebanyak 6 dan Y sebanyak 10 utilitasnya akan maksimal. Berapa
besarnya TU? Masukkan nilai X dan Y pada fungsi TU.
Fungsi TU = 15X + 10Y + 5X² + 5Y²
= 15 (4.4) + 10 (10.8) + 5 (4.4)² + 5.(10.8)²
= 66 + 108 + 96.8 + 583.20 = 854
138. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
PERTANYAAN :
• Jelaskan perbedaaannya istilah nilai dan guna!
• Jelaskan apa perbedaan Hukum Gossen I dan II!
• Jelaskan mengapa kurva IC berbentuk konveks (cembung)
terhadap titik nol. Bagaimana jika IC berbentuk garis yang
linier?
• Jelaskan mengapa kurva IC turun dari kiri atas ke kanan
bawah?
• Jelaskan mengapa dua IC tidak saling berpotongan!
139. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
THANKS!
142. Pengertian Biaya Produksi?
Produksi adalah kegiatan
mengubah input menjadi
output.
Produksi menunjuk pada
jumlah input yang dipakai
dan jumlah fisik output
yang dihasilkan.
Sedangkan Biaya
Produksi menunjuk pada
biaya perolehan input
tersebut(nilai uangnya).
Biaya adalah beban yang
harus dibayar produsen
untuk menghasilkan suatu
barang sampai barang
tersebut dikonsumsi oleh
konsumen.
143. Periode Waktu Pembebanan Biaya?
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan jangka waktu pendek dan jangka waktu
panjang, dimana ukuran jangka waktu industri satu dengan
industri lainnya tidak sama.
144. Periode Waktu Pembebanan Biaya?
• Konsep Jangka Pendek
Suatu jangka waktu proses produksi tertentu dimana hanya ada satu faktor
produksi yang tidak dapatditambah ataudikurangi jumlahnya olehprodusen
berapapun output yang dihasilkan.Sedangkan faktor produksi lain berubah-
ubah.
• Konsep Jangka Panjang
Keadaanproses produksi di mana semua faktor produksi bersifatvariabel.
Artinya jumlahnya dapatdiubah-ubahsehinggaprodusen memiliki
kesempatanuntuk mendapatkankombinasifaktor produksi yang paling
efisien.
145. Biaya Implisit
Biaya Alternatif
• Merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila
sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
• Ongkos implisit adalah ongkos produksi yang berasal dari penggunaan factor-
factor produksi yang dimiliki sediri oleh produsen.
Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
• Alternative Cost Principle adalah biaya produksi untuk suatu output sebagai
nilai yang harus dikorbankan dan alternatif produksi yang menggunakan input di
mana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu.
• Biaya alternatif untuk menghasilkan satu unit barang X sama dengan jumlah
barang Y yang harus dikorbankan untuk menghasilkan barang X.
146. Biaya Eksplisit
Konsep Biaya Lainnya
• Merupakan biaya yang nyata diderita/yang umum dibebankan pada produksi.
• Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk
faktor-faktor produksi yang harus dibeli dari pihak luar.
Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
• Biaya eksternal adalah biaya kerugian yang diderita oleh pihak lain sebagai
akibat dari kegiatan usaha perusahaan.
• Konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi beban
perusahaan maupun yang diderita masyarakat dalam menghasilkan produksi
tertentu.
147. Teori Biaya Tradisional dan Modern
• Teori Biaya Tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang dianut secara
luas, yaitu teori dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal
yang berbentuk U.
• Teori Biaya Modern adalah dimana perusahaan memelihara kapasitas
cadangan (strategi perusahaan dalam menghadapi gangguan), sehingga dalam
jangka pendek kurva biaya rata-rata bervariabel berbentuk seperti cawan. Untuk
jangka Panjang, kurva biaya rata-rata berbentuk huruf L.
Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
148. Analisis Biaya Produk Jangka Pendek dan
Jangka Panjang?
Menggunakan pendekatan secara Total Cost dan dibagi dalam dua unsur cost,
yaitu ;
• Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)
Biaya yang harus dikeluarkan dan tidak bergantung dengan jumlah
produksi.
2. Biaya Variabel / Variable Cost (VC)
Biaya yang harus dikeluarkan dan bergantung pada besar kecilnya jumlah
produk yang dihasilkan.
TC = TFC + TVC
TFC = TC – TVC
TVC = TC - TFC
Analisis Biaya Jangka Pendek
149. Analisis Biaya Produk Jangka Pendek dan
Jangka Panjang?
Ciri – ciri :
• Fixed Cost secara total adalah tetap, tetapi biaya per satuan adalah variabel.
Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan
menurun, tetapi tidak akan menjadi 0.
• Biaya Variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel per satuan dalam
jangka pendek adalah konstan.
Analisis Biaya Jangka Pendek
150. Analisis Biaya Produk Jangka Pendek dan
Jangka Panjang?
1. Biaya Tetap Rata-Rata / Average Fixed Cost (AFC)
Semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil tetapi tidak akan 0.
AFC = TFC/Q
2. Biaya Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC)
AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan AVC jangka panjang bersifat:
mula-mula AVC turun kemudian pada jumlah produksi tertentu AVC akan naik. Bentuk Grafik AVC
seperti U.
AVC = TVC/Q
3. Biaya Rata-Rata / Average Cost (AC)
AC =
4. Marginal Cost (MC)
MC =
Analisis Biaya Jangka Panjang
154. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek
• Saat produksi lebih kecil dari X, maka biaya rata-rata
jangka pendek (SC) > biaya rata-rata jangka panjang
(LC).
• Jika perusahaan menambah produksi X menjadi X1
maka biaya produksi total meningkat. Jadi, pada
jumlah produksi setinggi X tampak bahwa SC = LC.
Artinya biaya marginal jangka pendek(SMC) < biaya
marginal jangka panjang (LMC), dan menggambarkan
SMC berada dibawah LMC.
• Jika perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2,
maka kurva SMC harus lebih tinggi dari LMC.
155. Kurva Rata-Rata Jangka Panjang
• Skala Ekonomis adalah keadaan dimana biaya produksi rata-rata semakin murah apabila kita
menghasilkan barang dengan jumlah yang semakin banyak.
• Skala Tidak Ekonomis adalah keadaan di mana karena terlalu banyaknya barang yang dihasilkan
kapasitas manajemen perusahaan semakin rumit dalam mengendalikan bekerjanya perusahaan.
• Skala Produksi Optimal adalah keadaan di mana biaya produksi rata-rata dalam jangka Panjang
mencapai titik terendah, yaitu pada produksi sebesar 0X.
• Tingkat Produksi Optimal adalah keadaan jangka pendek di mana biaya produksi rata-rata mencapai
titik terendah.
Perusahaan pindah dari kurva SAC yang satu ke SAC
yang lain. LAC merupakan sampul dari SAC. Sampai
dengan jumlah produksi X perusahaan menghadapi
skala ekonomis, dan setelah produksi meningkat lagi
perusahaan menghadapi skala tidak ekonomis, di mana
biaya produksi rata-rata meningkat terus.
156. Biaya Marginal Jangka Panjang
• Merupakan perubahan biaya total karena perubahan
satu unit output bila perusahaan punya banyak waktu
untuk menghadapi perubahan output dengan
mengubah skala perusahaan.
• Pada tingkat produksi X2 tampak bahwa SAC
menyinggung LAC. Sehingga kurva SMC harus
berpotongan dengan LMC. Artinya SMC = LMC.
157. • Tingkat Output Optimum adalah tingkat output di mana
biaya rata-rata jangka pendek paling rendah adalah tingkat
output di mana skala pabrik tertentu paling penting
dipergunakan. Pada tingkat ini, input sumber-sumber per unit
output paling rendah.
• Tingkat output optimum untuk suatu skala pabrik tidak sama
dengan tingkat output di mana perusahaan mendapat laba
paling besar.
• Skala pabrik optimum menunjukkan skala perusahaan yang
paling efisien, di mana SAC membentuk titik minimum pada
LAC
Tingkat Output Optimum?
159. LMC (Long Run Marginal Cost) / Biaya Marginal Jangka Panjang
SMC (Short Run Marginal Cost) / Biaya Marginal Jangka Pendek
• X2 adalah jumlah output tertentu. Skala perusahaan SAC menghasilkan
output X3 dengan biaya per unit lebih kecil dari skala perusahaan lain.
SMC = SAC pada output X3.
• Pada X3, SAC > LAC. Sehingga pada tingkat output tersebut, STC >
LTC.
• Dengan pergeseran output dari X2 ke X3 setiap output tambahan per
unit waktu harus meningkatkan STC > LTC. Jadi, antara X1 dan X2 SMC
< LMC.
• Artinya, jumlah SMC = LMC adalah bahwa untuk perubahan yang sangat
kecil tak menjadi soal apakah perubahan dilakukan dengan mengubah
sedikit sumber-sumber variabel yang digunakan dengan skala
perusahaan tertentu. Semua sumber yang digunakan mempunyai
efisiensi yang sama pada output X2.
160. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kurva LAC Turun?
1. Pembagian Kerja dan Spesialisasi Tenaga Kerja
2. Faktor Teknologi, di mana semakin besar kemungkinan untuk
menggunakan teknologi maju atau mesin yang lebih besar.
Disekonomi Skala?
• Diseconomics of scale adalah batas-batas efisiensi manajemen dalam mengawasi dan
mengoordinasi sebuah perusahaan.
• Penambahan skala produksi, economic scale menyebabkan kurva biaya rata-rata menurun
dan kemudian bila economic scale sudah diperoleh, maka disceconomics of scale mulai
berlaku.
• Jika economics of scale untuk skala perusahaan yang besar lebih besar dan kerugian
karena diseconomics of scale, maka kurva LAC akan miring ke kanan bawah.
• Jika diseconomics of scale > economics of scale, maka kurva LAC akan berbelok ke kanan
atas
162. Teori Biaya Modern Jangka Pendek?
Perbedaan utama antara teori biaya tradisional dengan modern adalah
adanya kapasitas cadangan pada teori biaya modern.
Beberapa alasan adanya Kapasitas Cadangan tersebut, yaitu :
• Para pengusaha akan memilih skala perusahaan yang memberi kemungkinan
produksi yang efisien dan fleksibel.
• Para pengusaha ingin memenuhi permintaan musiman atas produksinya
secara efisien.
• Kapasitas cadangan digunakan untuk mengatasi hambatan proses produksi
karena Adanya kerusakan.
• Para pengusaha biasanya mengharapkan peningkatan permintaan atas hasil
produksinya di masa mendatang.
163. Teori Biaya Modern Jangka Pendek?
Misal, kapasitas minimal sebesar QA dan maksimal QB. Kapasitas normal
perusahaan berada di antara QA dan QB. Dalam interval QA dan QB, dua
alternatif yang dapat ditempuh ;
1. Membayar gaji lembur untuk tambahan jam kerja (garis putus a”-b”)
2. Mengadakan tambahan peralatan yang tidak mengganggu struktur yang
telah ada (garis a-b)
Kurva AFC
Kurva AVC dan MC
164. Teori Biaya Modern Jangka Pendek?
Sama seperti teori biaya tradisional, pada titik minimum,
AC = MC.
Persamaan MC dengan AVC dimulai dari tingkat
produksi QA sampai QB.
Kurva biaya total per unit AC
165. Teori Biaya Modern Jangka Panjang?
Untuk Jangka panjang, biaya dapat diklasifikasikan atas biaya produksi dan biaya
manajemen.
• Biaya produksi per unit turun perlahan-lahan pada skala produksi yang sangat
besar, sedangkan biaya manajemen naik secara perlahan-lahan.
• Penurunan biaya produksi relatif lebih besar atau sama dengan peningkatan
biaya manajemen. Hasilnya diperoleh kurva biaya jangka panjang yang
berbentuk L.
166. Teori Biaya Modern Jangka Panjang?
Dalam teori modern, masing-masing kurva jangka panjang berpotongan
dengan kurva biaya jangka panjang. Logika ini bersumber dari kenyataan
bahwa perusahaan pada umumnya beroperasi pada tingkat interval kapasitas
normal.
Titik minimum SAC menurut teori ini, selamanya
lebih kecil dari LAC pada titik yang bersangkutan.
167. PERTANYAAN :
1. Jelaskan perbedaan economic cost dengan accounting cost!
2. Mengapa biaya rata-rata jangka pendek (SAC) biasanya lebih besar
daripada biaya rata-rata jangka panjang (LAC)?
3. Besarnya AFC tidak mungkin nol. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan!
4. Jelaskan sehingga jelas perbedaannya periode jangka pendek dan jangka
panjang dalam kurva biaya!
5. Jelaskan perbedaan scale economies dan returns to scale!
170. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
8.1 Bentuk Pasar Persaingan
Pengertian Fisik : Suatu tempat berkumpulnya
para penjual.
Pengertian Teori Ekonomi : Tempat bertemunya
pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai
harga dan jumlah yang diperjualbelikan.
8.1.1 Pengertian Pasar
171. a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
172. Persaingan Sempurna
⚬ Jumlah Penjual & Pembeli Sangat Banyak
⚬ Kondisi produk yang dijual identik
subtitusi
⚬ Tidak ada kekuasaan menetukan harga
⚬ Penjual bisa keluar masuk di pasar
dengan mudah
⚬ Tidak ada reaksi rival dari pesaing
⚬ Tidak ada persaingan di luar harga
⚬ Contoh : Transaksi di sektor hasil
pertanian
Persaingan Monopolistik
⚬ Jumlah Penjual & Pembeli Banyak
⚬ Kondisi produk yang dijual hampir sama
(beda corak)
⚬ Sedikit kekuasaan untuk menentukan
harga
⚬ Penjual bisa keluar masuk di pasar
cukup mudah
⚬ Hampir tidak ada reaksi rival dari
pesaing
⚬ Sangat besar persaingan di luar harga
⚬ Contoh : Perusahaan Sepatu, baju,
sabun
173. Oligopoli
⚬ Jumlah Penjual Sedikit dan Pembeli Banyak
⚬ Kondisi produk yang dijual standar (beda
corak)
⚬ Kekuasaan menentukan harga sedikit jika
tanpa kerjasama, tetapi dengan kerjasama
sangat besar
⚬ Penjual keluar masuk pasar terdapat
hambatan cukup kuat
⚬ Tidak ada reaksi rival dari pesaing (penjual
hanya satu)
⚬ Sangat besar persaingan di luar harga
apabila barang berbeda corak
⚬ Contoh : Pabrik Baja, mobil, sepeda motor
Monopoli
⚬ Jumlah Penjual Satu dan Pembeli Banyak
⚬ Kondisi produk yang dijual tidak ada
subtitusi yang dekat/sempurna
⚬ Kekuasaan menentukan harga sangat
besar
⚬ Tidak mungkin penjual keluar masuk
pasar
⚬ Ada reaksi rival jika setiap tindakan
berkaitan dengan harga dan jumlah
⚬ Memelihara hubungan baik dengan
masyarakat
⚬ Contoh : Kerata api, listrik
174. ⚬ Suatu pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli.
⚬ Penjual dan pembeli tidak
dapat memengaruhi harga
pasar berapa pun jumlah
barang yang diperjualbelikan
harga akan tetap
⚬ Penjual dipasar sebagai
pengikut harga pasar atau
price taker
175. ⚬ Penjual dan pembeli sangat banyak, artinya lebih dari satu orang (seribu
orang/lebih) asal penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar
yang terjadi di pasar.
⚬ Barang yang diperjualbelikan homogen/identik, artinya produksi penjual
merupakan subtitusi sempurna dari hasil produksi penjual yang lain dan pembeli
membeli barang dari penjual lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
⚬ Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah, artinya penjual bisa
mengusahakan produksi/berjualan tanpa ada hambatan.
⚬ Informasi terhadap pasar sempurna, artinya jika konsumen yang mengetahui
harga yang lebih murah maka konsumen lain juga akan mengetahuinya.
176. Perusahaan dalam persaingan sempurna
tidak dapat memengaruhi harga per satuan,
maka kurva penerimaan total bersifat linier,
berbentuk garis lurus, mulai dari titik nol (0)
karena harga konstan.
P, AR, dan MR mempunyai nilai sama
sehingga kurva berimpit menjadi satu.
177. Penentuan harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Laba
⚬ Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
⚬ P = OP1 dan Q = OQ1
⚬ Agar mendapatkan laba
maksimal/rugi minimal, kaidah
menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MC = MR
dengan syarat informasi pasar
untuk memperoleh nilai MC
dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan).
⚬ MC turunan pertama fungsi TC,
MR turunan pertama fungsi TR.
⚬ Secara matematis nilai turunan
pertama dari suatu fungsi akan
menghasilkan nilai tertinggi.
178. 8.2.2 PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
Penentuan harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal
Profit (Break Even Income)
⚬ Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin rugi
minimal adalah sebesar
⚬ P = OP2 dan Q = OQ1
Penentuan harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang minimum
⚬ Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba normal adalah
sebesar
⚬ P = OP1 dan Q = OQ1
179. 8.2.3. PERIODE JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG YANG DIALAMI
PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA
⚬ Mendapat laba super
normal
⚬ Mendapat laba normal
⚬ Menderita kerugian
Kondisi Perusahaan dalam persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek
Pada harga P = AVC perusahaan tidak
perlu tutup usaha karena tutup usaha
dengan melanjutkan usaha kondisi
kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini
disebut shortdown point.
Dalam jangka pendek perusahaan
dalam persaingan sempurna dapat
mengalami tiga hal, yaitu :
180. 8.2.3. PERIODE JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG YANG DIALAMI
PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA
⚬ Dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan hanya
mendapatkan profit saja
(impas/break even).
⚬ Kesimpulannya, dalam jangka
panjang perusahaan-perusahaan
“selalu“ hanya akan memperoleh
keuntungan normal saja dengan
MR = MC = AC, pada saat AC
Kondisi Perusahaan dalam persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Panjang
Perusahaan yang hanya menerima
keuntungan harga normal (normal profit)
dinamakan “Marginal Firm/Marginal or
Profitability“, artinya apabila harga turun
sedikit saja perusahaan akan segera keluar
dari pasar
181. 8.2.4 Keburukkan dan Kebaikan
Perusahaan yang Berada dalam
Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya :
⚬ Tidak ada inovasi dan membatasi
pilihan konsumen (produk bersifat
homogen/identik) .
⚬ Antara penjual yang satu dengan
yang lain produknya sama
persis/identik.
⚬ Konsumen tidak bisa memilih
karena masing-masing konsumen
tidak kuasa memengaruhi pasar
Kebaikannya :
⚬ Adanya alokasi sumber daya yang
efisien dan kebebasan bertindak.
⚬ Persaingan pada perusahaan yang
berada dalam persaingan sempurna
sangat ketat.
⚬ Mudahnya perusahaan memasuki
pasar ini dipersyaratkan pada pasar
persaingan sempurna
182. Perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna dengan TC = Q² - 4Q + 40
dan P = $20.
Ditanya :
a. Apakah perusahaan rugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $24
apakah jumlah produksi berkurang?
c. Hitung berapa labanya.
TR = P × Q = 20Q
MR = TR’ = 20
TC = Q² - 4Q + 40
MC = TC’ = 2Q - 4
⚬ Kaidah agar laba
maksimal atau rugi
: MR = MC
MR = MC
20 = 2Q - 4
Q = 12
TR = $240
TC = 144 - 48 +40 =
$136
Laba = $240 - $136
= $104
Jawab :
⚬ Jika harga naik
menjadi $25
Maka TR = 24 Q
MR = 24
MR = MC
24 = 2Q - 4
Q = 10
TR = $240
TC = 100 - 40 + 40 =
100
Laba = $240 - $100
= $140
Contoh :
183. PERTANYAAN :
• Jelaskan mengapa MR harus sama dengan MC jika ingin laba maksimal!
• Dapatkah MR = MC pada kuantitas yang lain?
• Mengapa pada perusahaan dalam persaingan sempurna, penjual hanya sebagai price
taker tidak bisa menjadi price maker?
• benarkah bila dikatakan perusahaan dalam persaingan sempurna mampu berproduksi
pada tingkat yang paling efisien daripada bentuk persaingan lainnya?
• Diketahui fungsi TVC = 2.5Q-400, sedang TFC sebesar 200. Harga per unit $ 10.
Ditanya:
a. Berapa banyak Q yang harus diproduksi agar labanya maksimal?
b. Hitung berapa besar laba/ruginya?
c. Jika TFC naik sebesar $ 300 apakah perusahaan masih bisa mendapatkan laba?
187. Apa itu Pasar Persaingan
Monopolistik?
• Merupakan pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi
harga dengan jalan deferensiasi produk.
• Deferensiasi produk : membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda
(promosi, perbedaan warna, merk, pelayanan)
• Unsur model pasar persaingan monopoli :
1. Unsur monopoli
Jenis barangnya hanya satu macam.
2. Unsur persaingannya
Jumlah penjual banyak, produk yang dijual dapat dibedakan.
188. Pasar Persaingan Monopolistik?
• Dalam Jangka Pendek : akan menerima keuntungan lebih/kerugian atau keuntungan normal saja.
• Dalam Jangka Panjang : ada dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan baru ke
dalam industry, yaitu terbuka dan satunya tertutup.
• Pada pasar persaingan monopoli, barang bersifat heterogen sehingga semua produsen tidak akan
menetapkan harga yang sama.
• Increasing Cost Industry : di mana dengan Adanya produk deferensiasi yang makin besar, ongkos
total akan naik sehingga kurva AC dan MC akan bergeser ke atas.
189. Kurva Demand Pasar Persaingan
Monopolistik?
• Pada persaingan sempurna bentuk kurvanya elastis sempurna, sedangkan monopoli bersifat
inelastis. Kurva demand perusahaan monopolistik berbentuk elastis, kemiringannya di antara kedua
kurva demand monopoli dan persaingan sempurna.
191. 1. Mendapat Laba Supernormal
• Harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC.
• Pada MR = MC , harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya laba P1P2LK.
192. 2. Mendapat Laba Normal
• Pada Kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1
dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
193. 3. Mengalami Kerugian
• MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin
kerugian minimal.
• Harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. Biaya rata-
rata (AC) > penerimaan rata-rata (AR).
• Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus
sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR
(OQ1LP2)
195. 01
Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang
Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan
sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan.
02
Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum.
Sehingga perusahaan baru akan terus masuk dan tidak ada lagi laba
yang diperoleh. Hal ini akan terus berlangsung sehingga kurva biaya
rata-rata jangka Panjang untuk setiap perusahaan bersinggungan
kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya.
196. Promosi Penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain merupakan
usaha perusahaan untuk memperluas pasarnya. Iklan yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan
balasan oleh yang lain.
Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang
dapat dipilih seperti jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati
selera.
03
04
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain merupakan
usaha perusahaan untuk memperluas pasarnya. Iklan yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan
balasan oleh yang lain.
197. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, infographics & images by
Freepik and content by Sandra Medina
PERTANYAAN:
• Berikan pengertian persaingan monopolis dengan bahasa Anda sendiri!
• Berikan contoh jenis produk apa yang dikategorikan sebagai persaingan
monopolis!
• Apakah perbedaan persaingan monopolis, persaingan sempurna, dan
monopoli.
• Mengapa kurva permintaan dari persaingan monopolis berbentuk sangat
elastis?
• Apa dampak persaingan monopolis pada efisiensi?
198. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, infographics & images by
Freepik and content by Sandra Medina
Thanks!
200. Monopoli?
• Monopoli adalah keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
• Sifat Monopoli :
• Produk yang dijual tidak memiliki barang substitusinya
• Produk mudah dibedakan dengan barang lain
• Perubahan harga dan output produk lain tidak
mempengaruhi pasar
201. Ciri – Ciri Pasar Monopoli?
01 Pasar Monopoli
adalah industri satu
perusahaan
02 Tidak mempunyai
barang pengganti
yang mirip
03 Tidak terdapat
kemungkinan untuk
masuk dalam
industri
04 Dapat
mempengaruhi
penentuan harga
05
Promosi Iklan
kurang diperlukan
202. Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar
Monopoli
01 Perusahaan Monopoli mempunyai suatu sumber
daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan lain
02 Perusahaan monopoli umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke
tingkat produksi yang sangat tinggi
03 Monopoli ada dan berkembang melalui UU, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan
203. Hambatan Bagi Perusahaan yang akan
Memasuki Pasar
• Masuknya perusahaan baru akan menggerogoti pasar perusahaan
yang sudah ada. Hal ini menyebabkan kurva permintaan dan kurva
pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing – masing
perusahaan akan bergeser ke bawah.
01
• Dalam bidang public utility, hak monopoli diberikan agar dapat
menghalangi masuknya perusahaan yang baru
02
• Sang monopolis dapat mengendalikan bahan baku yang
diperlukan untuk menghasilkan produknya
• Cara Sang Monopolis menghalangi masuknya perusahaan baru ke
dalam industri, yaitu :
204. Penyebab Timbulnya
Perusahaan Monopoli?
1. Penguasaan bahan mentah
Contoh : PDAM, Pertamina
2. Hak Paten
Contoh : Produk Microsoft Windows
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
Contoh : PELNI pada jalur tertentu
205. Penentuan Besarnya Harga dan Output
- Laba = (P-C) x Q, bidang PP’C’C
- Walau Q = tingkat outputnya optimal,
perusahaan akan berproduksi jika AR
atau P > AVC.
- Bila P dibawah AVC, kerugian akan
diminimimkan dengan berhenti
produksi.
- Jika MR > MC, maka produk ditambah
kenaikan penerimaan > kenaikan biaya.
206. Posisi Keseimbangan?
Perusahaan Monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga
menentukan berapa harga jual yang bisa
menghasilkan keuntungan maksimal. Dalam
Monopoli ekuilibrium perusahaan adalah juga
ekuilibrium pasar.
207. Hubungan P, TR, dan MR?
• Kurva permintaan persaingan monopolis
kecondongannnya bersifat elastis yang
besar dengan kemiringan yang landai.
• Kurva permintaan seorang monopolis
bersifat inelastic, karena untuk menjual
output tertentu monopolis akan mencapai
penerimaan total maksimum.
• Penjualan yang lebih besar akan
menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukannya bertambah.
208. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolis
• Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi Sang Monopolis dan keadaan biayanya.
Monopoli bisa menderita kerugian dalam jangka pendek, tetapi pasti
mengalami keuntungan dalam jangka Panjang.
• Penyebab Monopoli bisa menderita kerugian :
• Biaya awal yang besar (set up cost)
• Demand-nya belum berkembang karena belum dikenal
• Laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh seberapa besar
permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi yang dikeluarkan
209. 1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolis
210. 2. Dalam jangka pendek Monopolis mengalami impas
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolis
• Besarnya harga TR = TC
• Hal ini dikarenakan Adanya kenaikan
ongkos rata-rata sehingga besarnya
AC jangka pendek naik menjadi
sama dengan harga (P) sehingga TR
= OP1KQ dan TC = OQKP1
211. 3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolis
• Besarnya TC > TR
• Hal ini terjadi jika kenaikan ongkos
rata-rata yang terus menerus
sehingga AC jangka pendek > Harga
per unit (P).
• Sehingga, dalam jangka pendek
dapat menimbulkan kerugian
sebesar P1P2KL, karena TR =
OP1LQ dan TC = OP2KQ
212. KERUGIAN ADANYA MONOPOLI
• 1. Output yang lebih kecil
• Karena perusahaan akan bekerja dengan skala optimum.
• 2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
• Agar perusahaan bisa meluaskan output dalam industry yang
bersangkutan.
• 3. Efisiensi ekonomi
• Monopoli menggunakan sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya.
• 4. Promosi Penjualan
• Agar melindungi diri dari persaingan yang mungkin timbul.
213. Tindakan Pemerintah untuk Mengurangi Dampak
Negatif dari Monopoli terhadap Masyarakat?
- Menetapkan UU
- Pemerintah dapat mendirikan perusahaan tanding
- Mengimpor barang sejenis yang diproduksi
monopolis
214. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah?
• 1. Pengaturan Harga
• Pemerintah dapat menentukan
harga tertinggi di bawah harga
keseimbangan MR=MC.
Penentuan harga maksimum ini
menguntungkan konsumen
dengan harga yang lebih rendah
serta jumlah produk yang
ditawarkan semakin besar.
215. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah?
• 2. Pengaturan harga pada kasus
Monopoli Murni dengan
Decreasing Cost
• Disebut decreasing cost
karena menghadapi kasus di
mana luas pasar terbatas
sehingga untuk memenuhi
permintaan di pasar,
perusahaan hanya beroperasi
pada bagian kurva di mana
AC menurun.
219. Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan
seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar
Oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing
penjual dapat mempengaruhi harga pasar.
220. ⚬ Perusahaan saling bersepakat
untuk melakukan penentuan
harga dan jumlah produksi.
⚬ Perusahaan tidak saling
melakukan kesepakatan.
221. Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di
mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Oleh
karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling
pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah
penentuan harga/output dari oligopoli. Perhatikan duopoli,
sebuah bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua
perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu.
222. Model cournot adalah model pasar
duopoli (dua penjual) yang pertama
kali diteliti oleh Augustin Cournot
tahun 1938. Model ini beranggapan
bahwa barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan bersifat
substitut sempurna serta struktur
ongkos produksi per unit sama.
223. ⚬ Jika salah satu perusahaan pasif dan yang
lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat
digambar dengan mudah.
⚬ Jika perusahaan pertama memproduksi
setengah maka perusahaan kedua akan
memproduksi seperempat.
⚬ Jika perusahaan pertama memproduksi 1,
maka perusahaan kedua akan
memproduksi 0.
⚬ Jika perusahaan pertama memproduksi 0
maka kedua akan memaksimumkan laba
dengan memproduksi setengah.
224. Misalkan kurva permintaan yang
dihadapi duopoli adalah :
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2
Di mana :
Q = Jumlah output total
Q1 = Jumlah output yang dihasilkan
perusahaan pertama
Q2 = Jumlah output yang dihasilkan
perusahaan kedua
a = Konstanta
b = slope/kemiringan garis permintaan
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing
duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan duopolis
tidak sama besarnya, maka perusahaan yang
mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besar
akan memiliki 11R yang lebih kecil.
226. a. Asumsi dalam model Cournot yang
mengatakan bahwa masing-masing
produsen tidak memanfaatkan
pengalaman-pengalaman dalam
mengantisipasi tindakan pesaing adalah
tidak realistis.
b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan
produsen pesaing pada masing-masing periode
dianggap konstan, tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga
menjadi turun dan akan mengarah mendekati
persaingan sempurna.
Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai
berapa lama proses penyesuaian untuk
menuju ke posisi keseimbangan.
Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya
nol tidaklah realistis.
227. Model pasar duopoli yang kedua adalah
model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J.
Bertrand yang menyatakan bahwa
masing-masing perusahaan duopoli
memperkirakan perusahaan pesaingnya
untuk tetap mempertahankan tingkat
harga jualnya apapun yang ditentukan
oleh perusahaan.
⚬ Anggapan dalam model Bertrand
mengenai perilaku produsen yang tidak
pernah menggunakan pengalamannya
untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah
realistis.
⚬ Masing-masing perusahaan dapat
memaksimumkan keuntungannya, tetapi
tidak untuk pasar.
⚬ Harga keseimbangan yang terbentuk di
pasar mengarah pada tingkat harga
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup
dan tidak dimungkinkan
perusahaan/pesaing baru untuk
masuk/keluar pasar.
Model ini tidak lepas dari kritik seperti halnya
model Cournot, yaitu :
228. ⚬ Model Chamberlin menyatakan bahwa
keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga.
⚬ Tingkat harga ini merupakan kesepakatan
bersama dari beberapa perusahaan yang
ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
⚬ Model Chamberlin beranggapan bahwa
masing-masing perusahaan tidak bebas
(terikat) terhadap pesaingnya yang ada di
pasar.
⚬ Chamberlin berpendapat bahwa
keseimbangan pasar dapat terjadi
tanpa adanya penggabungan
(collusion) di antara perusahaan yang
ada di pasar.
⚬ Kelemahan dari model ini adalah
apabila ada perusahaan baru yang
masuk maka keseimbangan stabil tidak
dapat dipecahkan dalam model ini
dengan mekanisme model pasar
monopoli.
229. P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang
merupakan dasar bagi penelaah kurva permintaan yang patah, yaitu :
1. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman
dengan atau tanpa deferensiasi produk.
2. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan
mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
3. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak
akan mengikutinya.
230. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque non elit mauris. Cras
euismod, metus ac finibus finibus, felis dui suscipit purus
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque non elit mauris. Cras
euismod, metus ac finibus finibus, felis dui suscipit purus
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque non elit mauris. Cras
euismod, metus ac finibus finibus, felis dui suscipit purus
231. PERTANYAAN :
1. Sebutkan karakteristik pasar persaingan oligopoli.
2. Jelaskan mengapa bentuk pasar persaingan oligopoli adalah bentuk
persainganyang paling sulit menetapkan harga. Jelaskan mengapa bentuk demand
oligopoli kinked (patah).
3. Jelaskan bagaimana keseimbangan yang bersifat stabil pada model pasar oligopoli
Cournot terbentuk.
4. Sebutkan beberapa kelemahan dari model Cournot.
5. Jelaskan mengapa dalam persaingan oligopoli harga sulit untuk diturunkan dan
dinaikkan walaupun biaya produksi berubah (turun atau naik).