BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
Dokumen ini membahas tentang beberapa rasio yang digunakan dalam epidemiologi seperti risk ratio, odds ratio, dan prevalence ratio. Risk ratio merupakan rasio risiko terjadinya penyakit antara kelompok terpapar dan tidak terpapar. Odds ratio adalah rasio kemungkinan paparan antara kasus dan kontrol. Prevalence ratio dapat dihitung menggunakan pendekatan risk ratio atau odds ratio dengan data prevalensi bukan insidensi.
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Case control study adalah rancangan penelitian epidemiologi yang membandingkan kelompok kasus penyakit dengan kelompok kontrol untuk mengetahui hubungan antara paparan faktor risiko dan penyakit dengan mengamati riwayat paparan mereka. Penelitian ini bersifat retrospektif dan dimulai dengan pemilihan kasus dan kontrol, kemudian dilakukan analisis menggunakan perhitungan odds ratio untuk mengestimasi resiko relatif.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Dokumen tersebut membahas tentang cara menghitung besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian kesehatan masyarakat dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan jenis penelitiannya, seperti penelitian survey, case control, cohort, dan eksperimental. Jenis penelitian dan data yang digunakan akan menentukan rumus yang tepat untuk menghitung besar sampel.
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas konsep risiko rasio (RR), odds rasio (OR), dan prevalensi rasio (PR) beserta aplikasinya menggunakan perangkat lunak STATA. Dijelaskan pula contoh-contoh kasus dan interpretasi hasil perhitungan rasio-rasio tersebut dalam studi epidemiologi.
1. Penelitian ini membahas tentang populasi, sampel, besar sampel, dan jenis penelitian epidemiologi.
2. Besar sampel ditentukan berdasarkan desain penelitian, seperti untuk estimasi proporsi atau menguji hubungan odds ratio.
3. Contoh soal menunjukkan cara menghitung besar sampel untuk penelitian cross sectional dan kasus kontrol dengan rumus yang sesuai.
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
Dokumen ini membahas tentang beberapa rasio yang digunakan dalam epidemiologi seperti risk ratio, odds ratio, dan prevalence ratio. Risk ratio merupakan rasio risiko terjadinya penyakit antara kelompok terpapar dan tidak terpapar. Odds ratio adalah rasio kemungkinan paparan antara kasus dan kontrol. Prevalence ratio dapat dihitung menggunakan pendekatan risk ratio atau odds ratio dengan data prevalensi bukan insidensi.
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Case control study adalah rancangan penelitian epidemiologi yang membandingkan kelompok kasus penyakit dengan kelompok kontrol untuk mengetahui hubungan antara paparan faktor risiko dan penyakit dengan mengamati riwayat paparan mereka. Penelitian ini bersifat retrospektif dan dimulai dengan pemilihan kasus dan kontrol, kemudian dilakukan analisis menggunakan perhitungan odds ratio untuk mengestimasi resiko relatif.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Dokumen tersebut membahas tentang cara menghitung besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian kesehatan masyarakat dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan jenis penelitiannya, seperti penelitian survey, case control, cohort, dan eksperimental. Jenis penelitian dan data yang digunakan akan menentukan rumus yang tepat untuk menghitung besar sampel.
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas konsep risiko rasio (RR), odds rasio (OR), dan prevalensi rasio (PR) beserta aplikasinya menggunakan perangkat lunak STATA. Dijelaskan pula contoh-contoh kasus dan interpretasi hasil perhitungan rasio-rasio tersebut dalam studi epidemiologi.
1. Penelitian ini membahas tentang populasi, sampel, besar sampel, dan jenis penelitian epidemiologi.
2. Besar sampel ditentukan berdasarkan desain penelitian, seperti untuk estimasi proporsi atau menguji hubungan odds ratio.
3. Contoh soal menunjukkan cara menghitung besar sampel untuk penelitian cross sectional dan kasus kontrol dengan rumus yang sesuai.
Dokumen ini menjelaskan tiga jenis ukuran frekuensi penyakit yaitu proporsi, ratio, dan rate. Proporsi adalah perbandingan antara jumlah kasus dengan populasi total. Ratio membandingkan dua jumlah yang berbeda. Rate membandingkan jumlah kasus baru dengan jumlah populasi berisiko dalam suatu periode waktu. Dokumen ini juga menjelaskan prevalens, insiden, dan tiga jenis insiden rate yaitu insiden rate, attack rate,
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Sistem surveilans memiliki beberapa atribut penting yang perlu dievaluasi, seperti kesederhanaan, fleksibilitas, sensitivitas, nilai prediktif positif, dan kualitas data. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem serta manfaatnya bagi penanganan masalah kesehatan."
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Dokumen ini menjelaskan tiga jenis ukuran frekuensi penyakit yaitu proporsi, ratio, dan rate. Proporsi adalah perbandingan antara jumlah kasus dengan populasi total. Ratio membandingkan dua jumlah yang berbeda. Rate membandingkan jumlah kasus baru dengan jumlah populasi berisiko dalam suatu periode waktu. Dokumen ini juga menjelaskan prevalens, insiden, dan tiga jenis insiden rate yaitu insiden rate, attack rate,
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Sistem surveilans memiliki beberapa atribut penting yang perlu dievaluasi, seperti kesederhanaan, fleksibilitas, sensitivitas, nilai prediktif positif, dan kualitas data. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem serta manfaatnya bagi penanganan masalah kesehatan."
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Makalah ini membahas konsep sehat dan sakit menurut para ahli. Definisi sehat menurut WHO adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, dan sosial serta bebas dari penyakit. Terdapat beberapa model sehat sakit seperti model rentang sehat-sakit, model kesejahteraan tingkat tinggi, model agen-pejamu-lingkungan, dan model keyakinan-kesehatan. Makalah ini juga membahas faktor yang mempengaruhi se
Makalah ini membahas tentang pendidikan kesehatan masyarakat, meliputi pengertian pendidikan kesehatan, pendidikan kesehatan masyarakat, batasan, tujuan, dan tahapan kegiatan pendidikan kesehatan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang riwayat alamiah penyakit mulai dari definisi sehat dan sakit hingga faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
2. Terdapat penjelasan mengenai segitiga epidemiologi yang menyebutkan adanya interaksi antara agen, inang, dan lingkungan dalam terjadinya penyakit
3. Juga diuraikan mengenai perjalanan alamiah penyak
Dokumen tersebut membahas konsep sehat dan sakit menurut WHO, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, tahapan proses sakit, dampak sakit, perilaku orang sakit, serta upaya perawat dalam merawat pasien. Konsep sehat tidak hanya bebas dari penyakit tetapi juga meliputi aspek sosial, mental, spiritual, lingkungan, dan ekonomi. Sementara konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebab
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan dan lingkupnya, mencakup pengertian kesehatan lingkungan, lingkungan hidup, pengaruh lingkungan terhadap kesehatan, serta hubungan antara manusia dan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat yang mencakup dimensi fisik, mental, sosial, dan spiritual menurut WHO. Konsep sehat juga dapat diartikan secara positif sebagai kesempatan untuk mengembangkan potensi diri. Status kesehatan seseorang berada dalam suatu spektrum dan dapat bergerak antara sehat optimal hingga sakit berat.
Epidemiologi Dasar
What’s epidemiology definition ?
How does history of epidemiology ?
What’s purpose of epidemiology study ?
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan konsep sehat dan sakit menurut WHO dan undang-undang Indonesia serta konsep triad epidemiologi yang terdiri atas agen, pejamu, dan lingkungan yang saling berhubungan untuk menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan kar
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi dan ruang lingkupnya. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit pada populasi beserta penerapannya untuk pengendalian masalah kesehatan. Ruang lingkup epidemiologi meliputi epidemiologi deskriptif yang mendeskripsikan ciri penyakit dan epidemiologi analitik yang meneliti hubungan antara paparan dengan penyebab penyakit. Dokumen ini juga membahas tujuan, pendek
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi penyakit tidak menular dengan fokus pada faktor resiko dan upaya pencegahan. Dibahas mengenai definisi faktor resiko, jenis, kegunaan identifikasi dan contoh-contoh faktor resiko penyakit tidak menular beserta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut."
Teks tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, terminologi, prinsip-prinsip, dan komponen-komponen epidemiologi seperti host, agen, lingkungan, rantai infeksi, dan distribusi penyakit berdasarkan waktu, tempat, dan orang. Epidemiologi mempelajari penyebaran dan faktor penentu masalah kesehatan dalam masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan masalah tersebut.
Makalah ini membahas tentang ruang lingkup epidemiologi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan pada populasi. Ruang lingkup epidemiologi meliputi masalah kesehatan seperti penyakit, kematian, disabilitas, ketidaknyamanan, ketidakpuasan, dan kelemahan. Epidemiologi juga mempelajari masalah kesehatan pada kelompok manusia
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Valentina Frebianti
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyakit menular disebabkan oleh agen biologis yang dapat menular dari orang ke orang atau melalui lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, buang air besar di tempat yang layak, serta menjaga kualitas air minum.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi epidemiologi menurut para ahli dan sejarah perkembangan ilmu epidemiologi. Epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan dalam masyarakat. Teori penyebab penyakit telah berkembang dari teori kontak, hipokratik, miasma hingga teori kuman modern. Tokoh-tokoh seperti John Snow dan Percival Pott dianggap sebagai b
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi dalam pelayanan kebidanan. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat, penyebaran, dan penyebab masalah kesehatan dalam suatu populasi untuk tujuan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan pengertian epidemiologi, tujuannya, manfaatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan, dan cara penularan penyakit.
1. Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan penyakit serta masalah kesehatan pada populasi.
2. Tujuan epidemiologi meliputi mendiskripsikan distribusi penyakit, menjelaskan etiologi, meramalkan kejadian, dan mengendalikan masalah kesehatan.
3. Pendekatan epidemiologi terdiri atas deskriptif, analitik, dan studi intervensi untuk mempelajari hubungan sebab akibat masalah kesehatan.
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAuliaDwiJuanita
Epidemiologi dibagi menjadi deskriptif dan analitik. Epidemiologi deskriptif bertujuan menggambarkan masalah kesehatan masyarakat dengan menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit. Epidemiologi analitik meliputi studi kohort, kasus kontrol, dan eksperimental untuk mengevaluasi hubungan antara paparan dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi yang mencakup pengertian, definisi, peranan, ruang lingkup, fungsi utama, riwayat alamiah penyakit, dan epidemiologi dalam kesehatan masyarakat."
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat musik tradisional Indonesia beserta asal daerah dan cara memainkannya. Terdapat 20 alat musik yang dijelaskan masing-masing memiliki jenis bunyi yang berbeda seperti aerofon, membranofon, kordofon, dan ideofon. Alat-alat musik tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Cerita ini menceritakan tentang Hang Tuah, seorang pemuda yang membela diri dari pemberontak dengan kapaknya. Ia kemudian menjadi pahlawan setelah membunuh pemberontak tersebut. Namun Tumenggung dan pegawai lain merasa iri dan menghasut raja dengan mengatakan Hang Tuah berkhianat. Akhirnya Hang Tuah diusir dari istana.
This document outlines the family tree of Drs. H.M Gaffar Hamid. It details his ancestors and their marriages which produced children. Specifically, it notes that:
1) P. Beddu married P. Nini and they had a son named Dupa
2) Dupa first married M. Said and they had a daughter named Habasiah
3) Dupa second married H. M. Said and they had a son named H. M. Sanusi Said
4) The Supreme Court ruled in 1983 that Habasiah Hamid and H. M. Sanusi Said were the rightful heirs in the inheritance case.
Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
Tugas eni safitri epidemiologi
1. KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas rahmat
ALLAH SWT karena berkat ridho-NYA kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Penulis juga
mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Epidemiologi
Terjadinya Penyakit Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran &
kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang
sempurna.
Raha April 2015
penyusun
2. DAFTAR ISI
KataPengantar......................................................................................
DaftarIsi.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang......................................................................
B. Tujuan....................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Faktor Host............................................................................
2. Faktor Agent..........................................................................
3. Faktor Environment.............................................................
4. Port Of Entry, And Port Of
Exit........................................................................................
5. Transmisi...............................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Pencegahan...........................................................................
B. Pemberantasan ....................................................................
C. Penatalaksanaan..................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang
telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya
didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena
kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak
kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep
tersebut. Di bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang
belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.
Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori
bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian
dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam
interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan
bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.
Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya
penyakit yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan
dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa
dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih,
kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan.
keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu,
(tergantung pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt
ml, Icon tersebut masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina
tradisional,
4. Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk
hidup yang mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan
pengotoran udara dun lingkungan sekitarnya. Teori ini terutama pada
abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan
lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh
pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang di kira
karena sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-
rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat
yang tetap menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup
besar dalam konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya
mikroskop. sehingga konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik
Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang
semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam
menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika, sistem imunitas, dan
lain sebagainya.
Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada
negara-negara maju, muncullah masalah berbagai penyakit
menahan/tidak menular yang unsur dan faktor penyebabnya sangat
berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh, dan
pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait.
Keadaan ini sangat erat hubungannya dengan berbagai pengamatan
epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan pada saat ini, teori
tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan
berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang
dikembangkan melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada
konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab
dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan
penyakit yang tertentu pula.
5. B. Tujuan
Umum
Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan
masyarakat.
Khusus
Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit
Untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya.
Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit
Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit
Untuk mengetahui penyebab majemuk
Untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat
C. Manfaat
1. Manfaat Ilmiah
Merupakan manfaat bagi ilmu kesehatan sebagai
data dasar konsep timbul penyakit
2. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai panduan di dalam konsep
timbul awal mulanya penyakit
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam
epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses
kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu)
dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan
antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan
(Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka
cipta.Jakarta)
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi
menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host),
penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi
penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman
masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidak
seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal
dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok
untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni
mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.
A. FAKTOR PEJAMU ( HOST ):
hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada
manusia, antara lain :
a) Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan
keluarga
b) Bentuk anatomis tubuh
c) Fungsi fisiologis atau faal tubuh
d) Status kesehatan, termasuk status gizi
e) Keadaan kuantitas dan respon monitors
7. f) Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial
g) Pekerjaan,
Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan
berperan untuk membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak
justru manusia? Mengapa karena dia yang diberi rahmat untuk
mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki
karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-
laki dan perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu
berpengaruh terhadap timbulnya penyakit.
Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan
berbagai penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua
dan amat muda akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor
keturunan juga berpengaruh. Misalnya penyakit keturunan
talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang
tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada
penderita talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak
menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang
sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan
kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang
bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan perlindungan.
Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup.
Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan
memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan
terjadi penyakit.(http;// Konsep dasar perjalanan penyakit.)
8. Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok
yaitu :
1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu
seperti
o Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan
o Bentuk anatomis tubuh serta
2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat
khusus seperti Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama
dan hubungan keluarga sehubungan sosial
kemasyarakatan.Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-
hari termasuk kebiasaan hidup sehat. pada dasarnya, tidak satu
pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh satu
faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di
sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama
mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar,
unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama
yakni :
Penyebab kausal primer, dan
Penyebab kausal sekunder
a) Penyebab kausal primer
Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit,
dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi
penyakit, tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai
sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi
dalam 6 kelompok yaitu :
1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab
yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro
9. organisme seperti Virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok
cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di
jumpai pada penyakit infeksi menular
2. Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang
termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan
penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat
nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin,
mineral, dan air.
3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk
senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya
berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun,
obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat
berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula
senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam)
yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum,
kolesterol, dan lain-lain
4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat
menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya
panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa),
radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini
terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan
kelainan dan gangguan kesehatan.
5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian
dengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan
tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses
dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan
sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit
pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus
berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat
non kausal serta lebih menampakkan diri dalam
10. hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun
gangguan kejiawaan.
b) Penyebab non kausal (sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah
dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat
terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis
penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita
tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus
memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer.
Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya
kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang
berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab
akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis,
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi
hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk
suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder
sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat
secara bersama-sama menimbulkan penyakit. (Nur nasry
noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta. Hal.25-27)
B. FAKTOR AGENT
menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan
abiotis yaitu:
Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5
golongan yaitu:
1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea
2. Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes
3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis
4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
11. 5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis
Abiotis, terdiri dari:
1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi
(karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)
2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan
3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi,
kebisingan.
4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan,
gesekan, dan getaran
5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi
6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk
kehidupan sehat.(Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media
pressindo,Yogyakarta. Hal.16-17.)
C. FAKTOR ENVIRONMENT
Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam
menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan
ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.
1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain
meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak
patogen;
Vektor pembawa infeksi
12. Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, baik
sebagai sumber kehidupan (bahan makanan
dan obat-obatan), maupun sebagai
reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara
(host intermedia) ; dan
Fauna sekitar manusia yang berfungsi
sebagai vektor penyakit tertentu terutama
penyakit menular.
Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang
peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu
dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang
menguntungkan manusia (senbagai sumber kehidupan) maupun yang
mengancam kehidupan / kesehatan manusia (Nur nasri
noor.2002,Epidemiologi,Univesutas Hasanuddin Makassar.Hal.28-29)
1. Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia
baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan
lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi
serta radiasi) meliputi :
Udara keadaan cuaca, geografis, dan
golongan
Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun
sebagai bentuk pemencaran pada air, dan
Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara,
tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.
13. Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak
pula yang timbul akibat manusia sendiri (Nur nasri noor,2000,Dasar
epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta. Hal.28.)
1. Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem
organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang
membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan
sosial politik, serta sistem ekonomi yang
berlaku;
Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku
setempat
Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan
hidup sehat masyarakat setempat, dan
Kebiasaan hidup masyarakat
Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah
tangga, serta berbagai sistem kehidupan
sosial lainnya.
Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan
interaksi antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan
arah dari proses kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun
dalam masyarakat. Dengan demikian maka terjadinya suatu penyakit
tidak hanya di tentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama
adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat di
pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh sebab itu,
maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan
adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat
14. mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun
penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan
memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya
memperhitungkan berbagai unsur di atas.(Nur nasry
noor.2002.Epidemiologi.Universitas Hasanuddin,Makassar.Hal.29)
Dari penyesalan model segitiga epidemiologi sangat berhubungan
erat dan saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi
atau tidaknya suatu penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan
pertimbangan mendasar yang sangat terpisah, tetapi itu tidak cukup
sebab masih ada beberapa pertimbangan penting lainnya yakni
pertimbangan perjalanan alamiah penyakit.(http;//portal tiens.com/portal)
enyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih
ekonomis dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu
terjadinya suatu penyakit perlu kita kenali dan pahami.
Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola
perilaku gaya hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak
ramah, tuntutan masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus
meningkat. Hal ini berjalan seiring dengan berjalannya daya dukung,
kebijakan , dan berkepihakan pemerintah terhadap kepentingan
masyarakat.(http;//.www.republika.co.id)
Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran
lingkungan merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai
penyakit yang perlu di atasi penanggulangannya. Selain itu untuk
pencegahan dini, faktor gizi terhadap proses terjadi penyakit seiring
dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian. Dengan dukungan gizi
yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat, di Hentikan,
bahkan di sembuhkan. Namun satu hal yang lebih penting adalah
15. pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan
gizi yang optimal.
Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima
sempurna yang masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan
pengembangan dan penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di
sesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi gizi serta masalah
gizi yang ada saatini, maka sejak 1995 Departemen kesehatan bersama
dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman. Aman gizi seimbang
(PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi seimbang.(http;//www.yahoo.com.)
PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT SEKARANG INI
Pencemaran makanan
1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-
sayuran-sayuran makanan lainnya
2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada
makanan dibekukan;
3. Zat penawar racun. hormon, dsb., pada makanan hewan;
4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.
Pencemaran lingkungan dan udara
1) Gas limbah industri;
2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai
interior;
Pencemaran sumber air
1) Air limbah industri;
2) Penimbunan mikro organisme dalam air:
16. 3) Pupuk. pestisida, sampah putih:(4) Pencemaran pada proses
pemanasan air ledeng :
5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan.
Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern
Televisi, radio. kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul
cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.
Polusi suara
Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. suara orang
seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.
Standar Kesehatan
Kesehatan memerlukan diet yang seimbang. tidur yang cukup, latihan
memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1) Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan mudah
menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari tanpa mengalami
stress, dan mampu untuk melakukan segala sesuatu yang
dibutuhkan.
2) Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif, kebersediaan
untuk bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan,
bersikap ketat terhadap din sendiri namun lembut terhadap orang
lain.
3) Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang bersifat
darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap adanya
perubahan.
17. 4) Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang normal
dan penyakit menular.
5) Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang
sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika berada pada
posisi berdiri yang layak.
6) Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpa adanya iritasi
7) Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau tanpa
adanya ketombe.
8) Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang atau yang
terasa sakit, dan dengan gusi yang sehat.
9) Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan dengan langkah
yang gesit.
10)Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan baik.
KARAKTERISTIK SEGITIGA UTAMA
Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus dalam keadaan
berinterkasi satu sama lain. Jika interaksinya seimbarig, terciptalah
keadaan sehat. Begitu terjadi gangguan keseimbangan, muncul
penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan perubahan
unsur-unsur trias itu. Perubahan unsur trias yang potensial
menyebabkan kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan
interaksi antara ketiganya.
A. Karakteristik Penjamu ( Host )
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman
penyakit, yang bisa berupa:
1. Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan
terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman
tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan
tersendiri dalam menghadapinya.
18. 2. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu
respon imunologis, dapat secara alamiah maupun
perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap
suatu penyakit tertentu. Selain mempertahankan diri, pada
jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme pertahanan tubuh
dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak,
manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat
munitas yang tinggi setelah terserang campak, sehingga
seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup.
3. lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi
untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada
keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam
tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan
sekitarnya.
B. Karakteristik Agen
1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi
sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu
tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan
penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu
mikroorganisma untuk mampu menimbukan infeksi
terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum
(minimum infectious dose) adalah jumlah minimal
organisma yang dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi.
jumlah ini berbeda antara berbagai spesies mikroba dan
antara individu.
2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk
menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis
setelah terjadinya infeksi pada penjamu yang diserang.
Dengan perkataan lain, jumlah penderita dibagi dengan
jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang
19. terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high
pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus
tidak semua jatuh sakit (low pathogenicity).
3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk
menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya
mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman
menunjukkan beratnya (severity) penyakit.
4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi
reaksi kimia yang toksis dan substansi kimia yang
dibuatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk
menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat
toksis.
5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan
penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan
6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang
reaksi imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma
mempunyai antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain.
Jika menyerang pada aliran darah (virus measles) akan
lebih merangsang immunoresponse dan yang hanya
menyerang permukaan membrane (gonococcus).
C. Karakteristik Lingkungan
2. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun
buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya
dan penyebaran suatu penyakit tertentu.
3. Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur
geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian
penyakit.
20. TAHAPAN PERJALANAN PENYAKIT
1. Tahap Pre-Patogenesa
Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan
bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh manusia,
dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum
masuk kedalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini belum ditemukan
adanya tanda – tanda penyakit dan daya tahan tubuh pejamu
masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut
sehat.
2. Tahap Patogenesa
a) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh
pejamu, tetapi gejala- gejala penyakit belum nampak. Tiap-tiap
penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda, ada yang
bersifat seperti influenza, penyakit kolera masa inkubasinya
hanya 1-2 hari, penyakit Polio mempunyai masa inkubasi 7–14
hari, tetapi ada juga yang bersifat menahun misalnya kanker
paru-paru, AIDS dan sebagainya.
Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan
terus yang mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk
dan fungsi tubuh. Pada suatu saat penyakit makin bertambah
hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang membatasi antara
tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit disebut dengan
horison klinik.
b) Tahap Penyakit Dini
Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala
penyakit, pada tahap ini pejamu sudah jatuh sakit tetapi
sifatnya masih ringan. Umumnya penderita masih dapat
melakukan pekerjaan sehari-hari dan karena itu sering tidak
21. berobat. Selanjutnya, bagi yang datang berobat umumnya tidak
memerlukan perawatan, karena penyakit masih dapat diatasi
dengan berobat jalan.
Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam
kesehatan masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan
penduduk rendah, karena tubuh masih kuat mereka tidak
datang berobat, yang akan mendatangkan masalah lanjutan,
yaitu telah parahnya penyakit yang diderita, sehingga saat
datang berobat sering telah terlambat.
c) Tahap Penyakit Lanjut
Apabila penyakit makin bertambah hebat, penyakit masuk
dalam tahap penyakit lanjut. Pada tahap ini penderita telah
tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat,
umumnya telah memerlukan perawatan.
d) Tahap Akhir Penyakit
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir.
Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada dalam
lima keadaan, yaitu :
1. Sembuh sempurna; penyakit berakhir karena host sembuh
secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali
kepada keadaan sebelum menderita penyakit.
2. Sembuh tetapi cacat; penyakit yang diderita berakhir dan
penderita sembuh. Sayangnya kesembuhan tersebut tidak
sempurna, karena ditemukan cacat pada host. Adapun
yang dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupa cacat
fisik yang dapat dilihat oleh mata, tetapi juga cacat
mikroskopik, cacat fungsional, cacat mental dan cacat
sosial.
3. Carrier; pada carrier perjalanan penyakit seolah-olah
terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi.
22. Padahal dalam diri host masih ditemukan bibit penyakit
yang pada suatu saat, misalnya jika daya tahan tubuh
berkurang, penyakit akan timbul kembali. Keadaan carrier
ini tidak hanya membahayakan diri host sendiri, tetapi juga
masyarakat sekitarnya, karena dapat menjadi sumber
penularan.
4. Kronis; perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala
penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat
dan ataupun tidak bertambah ringan. Keadaan yang seperti
tentu saja tidak menggembirakan, karena pada dasarnya
host tetap berada dalam keadaan sakit.
5. Meninggal dunia; terhentinya perjalanan penyakit disini,
bukan karena sembuh, tetapi karena host meninggal dunia.
Keadaan seperti ini bukanlah tujuan dari setiap tindakan
kedokteran dan keperawatan.
Penyakit tersebut dikenal dengan nama riwayat alamiah
perjalanan penyakit (natural history of disease) terutama
untuk penyakit infeksi. Riwayat alamiah suatu penyakit
adalah perkembangan penyakit tanpa campur tangan
medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu
penyakit berlangsung secara natural.
PERKEMBANGAN TEORI TERJADINYA PENYAKIT
Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.
1. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh
Iingkungan terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan
kedudukan manusia dalam Iingkungan).
2. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena
gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.
23. 3. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup
yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan
Iingkungan.
4. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya
mikroskop dan dilengkapi teori imunitas.
5. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai
pengamatan epidemiologis.
Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab
dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.
24. BAB III
PEMBAHASAN
A. Pencegahan
Pencegahan penyakit datang dari diri sendiri, individu dapat
meminimalkan pola hidup yang tidak sehat dan memaksimalkan
pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan pencegahan
untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :
a. Menjaga kebersihan lingkungan
Di lingkungan kita banyak sekali hal – hal yang bias kita lihat
dan evaluasi, seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk,
drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran
udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab
timbulnya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit
saluran pernapasan.
b. Cuci tangan dengan sabun
Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk
berbagai aktivitas, dan tangan beresiko sebagai perantara
virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi media perantara
kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa
sengaja memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit
mudah sekali masuk kedalam tubuh.
c. Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan
berolahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan
tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap bugar.
Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan,
terutama menu makanan sehat, hindari makanan yang
bersesiko terhadap kesehatan seperti, minuman bersoda dan
beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan
25. yang mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung
Na, makanan tinggi kolesterol, dsb.
d. Pola hidup yang sehat
Selalu berpikir positip membantu kita terhindar dari stress.
Mulai melakukan pendekatan terhadap agama dapat
menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas dan setia
pada satu pasangan.
e. Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita
untuk mencegah penularan penyakit.
f. Nutrisi yang baik
Perkuat fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang
mengandung tinggi protein, tinggi serat, tinggi mineral, dan
sebisa mungkin hindari konsumsi makanan/minuman yang
dapat merugikan tubuh.
g. Melakukan promkes
Misalnya :
- kampanye kesadaran kesehatan
- Promkes
- Pendidikan kesehatan masyarakat
B. Pemberantasan
Beberapa kebijakan pemberantasan penyakit yang di lakukan baik
yang menular maupun yang tidak menular meliputi :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian
integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan manusia
Indonesia yang sehat dan produktif terutama bagi masyarakat
rentan dan miskin hingga ke desa.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan
melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat,
26. imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta
pengendalian faktor risiko baik di perkotaan dan di perdesaan.
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans
epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan
kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran
penyakit antar daerah maupun antar negara yang melibatkan
masyarakat hingga ke desa.
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra pelatihan
penanggulangan penyakit, sentra regional untuk
kesiapsiagaan penanggulangan KLB/ wabah dan bencana
maupun kesehatan matra, serta kemampuan untuk melakukan
rapid assessement dan rapid respons.
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta
kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk
percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
dilakukan melalui penyusunan, review, sosialisasi, dan
advokasi produk hukum penyelenggaraan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit di tingkat pusat
hingga desa.
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang
pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga mampu
menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat
secara berjenjang hingga ke desa.
27. 8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
menyiapkan, mengadakan, dan mendistribusikan bahan-bahan
yang esensial untuk mendukung penyelenggaraan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit hingga ke desa.
9. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan
pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas
hingga ke desa.
C. Penatalaksanaan
Salah satu contoh untuk pengobatan cacar air dapat
diberikan salep yang mengandung Asiklovir 5% (Anti virus), dan
hanya di oleskan pada bagian lepuhan yang sudah pecah saja.
Penderita cacar air disarankan untuk tetap mandi seperti biasa.
Imunisasi vaksin varisella bisa diberikan mulai umur 12 bulan.
28. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit
muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit
dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat
bahwa penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat,
maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus
menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan
secara berkala.