SlideShare a Scribd company logo
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Manfaat .................................................................................................... 2
1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis....................................................................... 2
1.2.2 Manfaat bagi Pembaca............................................................................ 2
BAB II PENDAHULUAN...................................................................................... 3
2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi................................................. 3
2.2 Tujuan Epidemiologi................................................................................ 4
2.3 Pendekatan Epidemiologi......................................................................... 4
2.4 Keberhasilan Epidemiologi ...................................................................... 4
2.5 Pola penyakit ............................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari
tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat.
dimana ilmu pengetahuanepidemiologi digunakan community health nursing
CHN sebagai alat meneliti danmengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
untuk intervensi dan evaluasi literaturriset epidemiologi. Pengetahuan ini
memberi kerangka acuan untuk perencanaan danevaluasi program intervensi
masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, sertameminimalkan
kecacatan.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara
pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan
penanganan yang intensif denganmeminimalkan kecacatan karena tindakan ini
memiliki resiko yang tinggi jikakeperawatan bedah yang salah malah dapat
menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting adanya mengetahui dasar-
dasar epidemiologi terhadap keperawatan bedah meliputi perencanaan dan
evaluasi program intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta
meminimalkan kecacatan.
1.2 Manfaat
1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
karya ilmiah danmenambah wawasan khususnya tentang
Epidemiologi dan ruanglingkupnya
1.2.2 Manfaat bagi Pembaca
Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu
pengetahuan terutamamengenai konsep epidemiologi dan ruang
lingkupnya dalam bidang kesehatan.
3
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi
Epidemiologi berasal dari Yunanai, epi berarti tentang, demos
berarti rakyat dan logos berarti bicara atau ilmu. Epidemiologi merupakan
inti dari ilmu kesehatan masyarakat. Epidemiologi merupakan studi yang
mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan
pada populasi, serta penerapanya untuk pengendalian masalah kesehatan.
Yang utama dalam epidemiologi adalah distribusi penyakit dan determinan
penyakit. Dalam distribusi penyakit peranan Epidemiologi mempelajari
pola penyebaran, kecenderungan dan dampak penyakit terhadap kesehatan
populasi. Dalam determinan penyakit epidemiologi mempelajari faktor-
faktor risiko dan faktor etiologi penyakit. Studi epidemiologi dirancang
untuk mempelajari paparan, faktor risiko, kausa, dan faktor-faktor yang
dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit. Lingkup
epidemiologi.
a. Epidemiologi deskriptif
Epidemiologi deskriptif lebih mengarah pada hal pokok antara lain
Tempat, orang dan waktu. Keadaan ini merupakan hal informasi yang
penting dalam epidemiologi. Informasi mengenai orang dapat
menunjukan bahwa antar penyakit belum tentu mempunyai karakteristik
orang yang sama untuk di tempati atau penyakit dapat berkembang biak.
Sehinga akan lebih mudah untuk dipelajari ciri khas dari suatu penyakit.
Waktu dapat menunjukan masa inkubasi dari penyakit tesebut dan
tempat dapat menunjukan karakteristik dari serangan penyakit tersebut.
b. Epidemiologi Analitik
Epidemiologi analitik lebih menekankan pada dasar hubungan antara
paparan atau karakteristik dengan penyebab dari penyakit itu sendiri.
Keadaan ini memerlukan instrumen statistik untuk melihat apakah
paparan dan efek berkaitan secara statistik.
4
2.2 Tujuan Epidemiologi
Terdapat 4 tujuan pokok epidemiologi (Risser, 2002)
a. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan, dan riwayat alamiah
penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
b. Menjelaskan etiologi penyakit
c. Meramalkan kejadian penyakit
d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan polulasi.
2.3 Pendekatan Epidemiologi
Epidemiologi mempelajari kausa penyakit dengan mengunakan penalaran
epidemiologi yang terdiri dari beberapa langkah antara lain:
a. Epidemiologi biasanya dimulai dengan data deskriptif. Misal data yang
dilaporkan dari jajaran departemen kesehatan. Data ini merupakan
langkah awal sebagai bahan informasi untuk menentukan langkah
selanjutnya. Laporan-laporan merupakan hal yang penting guna
mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai penyakit dan
dijadikan sebagai dasar awal untuk melihat permasalahan yang ada.
b. Menentukan apakah terdapat hubungan antara sebuah faktor atau suatu
karakteristik seseorang dan terjadinya penyakit yang menjadi
permasalahan.
c. Jika ditemukan hubungan yang signifikan, antara paparan dan penyakit
maka pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungan tersebut
merupakan hubungan kausal (penyebab).
2.4 Keberhasilan Epidemiologi
Beberapa tokoh yang menyumbang keberhasilan dalam penerapan ilmu
epidemiologi antara lain:
a. Epidemiologi sebelum masehi
Teori hipokrates: mengemukakan teori tentang sebab akibat dari
penyakit, yang mengatakan bahwa:
1. Penyakit terjadi karena adanya kontak jasad hidup.
2. penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal
seseorang.
5
b. Karya John Graut
Grount mengunakan tabel hidup (life tabel) untuk mendeskripsikan
mortalitas penduduk dalam bentuk angka absolut, persen dan
probabilitas. Ia mencatat mortalitas lebih tinggi pada pria dari pada
wanita.
c. Revolusi Industri
Abda ke 18 terjadi revolusi industri yang mendorong kemajuan pesat
ilmu pengetahuan termasuk epidemiologi. Pada abad ke 18 ditandai
dengan meningkatnya kejadian infeksi usus, demam tifoid, dan
tuberkulosis didaerah kumuh perkotaan. Dikawasan eropa muncul
penyakit kuning dan kolera.
d. Vaksinasi Jener
Pada akhir abda 18 400.000 orang meninggal karena cacar (smallpox).
Eddward Jenner tertarik untuk menenmukan pendekatan pencegahan
cacar yang lebih aman.
e. Penyelidikan Epidemi Snow
John snow mengatakan bahwa perbaikan kesehatan masyarakat tidak
mungin hanya dicapai dengan pendekatan kedokteran klinis pada
pasien-pasien secara individual, melainkan harus dilakukan pendekatan
secara komunitas luas.
f. Revolusi mikrobiologi dan teori kuman
Pada abad 19 kemajuan pesat epidemiologi dengan ditemukan alat yang
mampu mengintip struktur dan dinamika mikroba, disebut mikroskop.
Sehingga ditemukan teori kuman.
2.5 Pola penyakit
Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan
epidemik penyakit menular sebagai suatu model studi.
Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program
pengendalian penyakit. Selain itu untuk mengembangkan program
pencegahan dan kegiatan perencanaan kesehatan.
6
Epidemiologi juga digunakan untuk menetapkan pola penyakit, yaitu:
1. Endemi
Endemi adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan
yang sama.
Bisa dikatakan juga arti endemi, keberadaan suatu penyakit yang
terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu.
Prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah
atau kelompok tertentu.
2. Hiperendemi
Hiperendemi adalah menunjukkan keberadaan penyakit menular
dengan tingkat insidensi yang tinggi dan melebihi angka
prevalensi normal dalam populasi.
Selain itu penyakit yang menyebar merata pada semua usia dan
kelompok.
3. Holoendemi
Istilah holoendemi, menggambarkan suatu penyakit dalam
populasi sangat banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan
sebagian anak-anak.
Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan usia,
sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa
dibandingkan anak-anak.
4. Epidemi
Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang
berasal dari satu sumber tunggal dalam satu kelompok, populasi
masyarakat atau wilayah yang melebihi tingkat kebiasaan yang
diperkirakan.
Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu
penyakit. Kejaidan Luar Biasa (KLB) akut biasanya juga disebut
sebagai epidemi.
7
5. Pandemi
Pandemi adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara,
benua atau populasi yang besar, kemungkinan ke seluruh dunia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat
meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk
intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang
berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam
penyakit epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor
penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan
maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam keperawatan
bedah, baik pra maupun pascaoperasi dalam bidang kesehatan masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Caem, J. (n.d.). EPIDEMIOLOGI.
Gischa, S. (2020). Konsep Epidemiologi.
Utami, T. (2015). Konsep Epidemiologi.

More Related Content

Similar to Konsep Epidemiologi.docx

Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologi
Operator Warnet Vast Raha
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
Nico Robin
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayanorizan simbok
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
AuliaDwiJuanita
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docxMAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
JessicaConstantia
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
AnnaMurniNasution
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
Hayar Laode
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
Flower Flower
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epiddesymukti
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
Nova Ci Necis
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
AyuEnjelitaGultom
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
rsd kol abundjani
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
Suchi Purwantydj Gogi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
Anggita Dewi
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
urwatunwuskia2
 
Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1
dwihelynarti78
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
rickygunawan84
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
Rai Syifa
 

Similar to Konsep Epidemiologi.docx (20)

Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologi
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docxMAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epid
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
 
Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1Materi pengantar-epidemiologi1
Materi pengantar-epidemiologi1
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

Konsep Epidemiologi.docx

  • 1. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI............................................................................................................ i BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2 1.2 Manfaat .................................................................................................... 2 1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis....................................................................... 2 1.2.2 Manfaat bagi Pembaca............................................................................ 2 BAB II PENDAHULUAN...................................................................................... 3 2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi................................................. 3 2.2 Tujuan Epidemiologi................................................................................ 4 2.3 Pendekatan Epidemiologi......................................................................... 4 2.4 Keberhasilan Epidemiologi ...................................................................... 4 2.5 Pola penyakit ............................................................................................ 5 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat. dimana ilmu pengetahuanepidemiologi digunakan community health nursing CHN sebagai alat meneliti danmengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literaturriset epidemiologi. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan danevaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, sertameminimalkan kecacatan. Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan penanganan yang intensif denganmeminimalkan kecacatan karena tindakan ini memiliki resiko yang tinggi jikakeperawatan bedah yang salah malah dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting adanya mengetahui dasar- dasar epidemiologi terhadap keperawatan bedah meliputi perencanaan dan evaluasi program intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan. 1.2 Manfaat 1.2.1 Manfaat bagi Tim Penulis Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya ilmiah danmenambah wawasan khususnya tentang Epidemiologi dan ruanglingkupnya 1.2.2 Manfaat bagi Pembaca Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan terutamamengenai konsep epidemiologi dan ruang lingkupnya dalam bidang kesehatan.
  • 3. 3 BAB II PENDAHULUAN 2.1 Definisi dan ruang lingkup epidemiologi Epidemiologi berasal dari Yunanai, epi berarti tentang, demos berarti rakyat dan logos berarti bicara atau ilmu. Epidemiologi merupakan inti dari ilmu kesehatan masyarakat. Epidemiologi merupakan studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapanya untuk pengendalian masalah kesehatan. Yang utama dalam epidemiologi adalah distribusi penyakit dan determinan penyakit. Dalam distribusi penyakit peranan Epidemiologi mempelajari pola penyebaran, kecenderungan dan dampak penyakit terhadap kesehatan populasi. Dalam determinan penyakit epidemiologi mempelajari faktor- faktor risiko dan faktor etiologi penyakit. Studi epidemiologi dirancang untuk mempelajari paparan, faktor risiko, kausa, dan faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit. Lingkup epidemiologi. a. Epidemiologi deskriptif Epidemiologi deskriptif lebih mengarah pada hal pokok antara lain Tempat, orang dan waktu. Keadaan ini merupakan hal informasi yang penting dalam epidemiologi. Informasi mengenai orang dapat menunjukan bahwa antar penyakit belum tentu mempunyai karakteristik orang yang sama untuk di tempati atau penyakit dapat berkembang biak. Sehinga akan lebih mudah untuk dipelajari ciri khas dari suatu penyakit. Waktu dapat menunjukan masa inkubasi dari penyakit tesebut dan tempat dapat menunjukan karakteristik dari serangan penyakit tersebut. b. Epidemiologi Analitik Epidemiologi analitik lebih menekankan pada dasar hubungan antara paparan atau karakteristik dengan penyebab dari penyakit itu sendiri. Keadaan ini memerlukan instrumen statistik untuk melihat apakah paparan dan efek berkaitan secara statistik.
  • 4. 4 2.2 Tujuan Epidemiologi Terdapat 4 tujuan pokok epidemiologi (Risser, 2002) a. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan, dan riwayat alamiah penyakit atau keadaan kesehatan populasi. b. Menjelaskan etiologi penyakit c. Meramalkan kejadian penyakit d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan polulasi. 2.3 Pendekatan Epidemiologi Epidemiologi mempelajari kausa penyakit dengan mengunakan penalaran epidemiologi yang terdiri dari beberapa langkah antara lain: a. Epidemiologi biasanya dimulai dengan data deskriptif. Misal data yang dilaporkan dari jajaran departemen kesehatan. Data ini merupakan langkah awal sebagai bahan informasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Laporan-laporan merupakan hal yang penting guna mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai penyakit dan dijadikan sebagai dasar awal untuk melihat permasalahan yang ada. b. Menentukan apakah terdapat hubungan antara sebuah faktor atau suatu karakteristik seseorang dan terjadinya penyakit yang menjadi permasalahan. c. Jika ditemukan hubungan yang signifikan, antara paparan dan penyakit maka pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungan tersebut merupakan hubungan kausal (penyebab). 2.4 Keberhasilan Epidemiologi Beberapa tokoh yang menyumbang keberhasilan dalam penerapan ilmu epidemiologi antara lain: a. Epidemiologi sebelum masehi Teori hipokrates: mengemukakan teori tentang sebab akibat dari penyakit, yang mengatakan bahwa: 1. Penyakit terjadi karena adanya kontak jasad hidup. 2. penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang.
  • 5. 5 b. Karya John Graut Grount mengunakan tabel hidup (life tabel) untuk mendeskripsikan mortalitas penduduk dalam bentuk angka absolut, persen dan probabilitas. Ia mencatat mortalitas lebih tinggi pada pria dari pada wanita. c. Revolusi Industri Abda ke 18 terjadi revolusi industri yang mendorong kemajuan pesat ilmu pengetahuan termasuk epidemiologi. Pada abad ke 18 ditandai dengan meningkatnya kejadian infeksi usus, demam tifoid, dan tuberkulosis didaerah kumuh perkotaan. Dikawasan eropa muncul penyakit kuning dan kolera. d. Vaksinasi Jener Pada akhir abda 18 400.000 orang meninggal karena cacar (smallpox). Eddward Jenner tertarik untuk menenmukan pendekatan pencegahan cacar yang lebih aman. e. Penyelidikan Epidemi Snow John snow mengatakan bahwa perbaikan kesehatan masyarakat tidak mungin hanya dicapai dengan pendekatan kedokteran klinis pada pasien-pasien secara individual, melainkan harus dilakukan pendekatan secara komunitas luas. f. Revolusi mikrobiologi dan teori kuman Pada abad 19 kemajuan pesat epidemiologi dengan ditemukan alat yang mampu mengintip struktur dan dinamika mikroba, disebut mikroskop. Sehingga ditemukan teori kuman. 2.5 Pola penyakit Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan epidemik penyakit menular sebagai suatu model studi. Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program pengendalian penyakit. Selain itu untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan perencanaan kesehatan.
  • 6. 6 Epidemiologi juga digunakan untuk menetapkan pola penyakit, yaitu: 1. Endemi Endemi adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama. Bisa dikatakan juga arti endemi, keberadaan suatu penyakit yang terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu. Prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu. 2. Hiperendemi Hiperendemi adalah menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan tingkat insidensi yang tinggi dan melebihi angka prevalensi normal dalam populasi. Selain itu penyakit yang menyebar merata pada semua usia dan kelompok. 3. Holoendemi Istilah holoendemi, menggambarkan suatu penyakit dalam populasi sangat banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan sebagian anak-anak. Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan usia, sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. 4. Epidemi Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber tunggal dalam satu kelompok, populasi masyarakat atau wilayah yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejaidan Luar Biasa (KLB) akut biasanya juga disebut sebagai epidemi.
  • 7. 7 5. Pandemi Pandemi adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua atau populasi yang besar, kemungkinan ke seluruh dunia.
  • 8. 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam keperawatan bedah, baik pra maupun pascaoperasi dalam bidang kesehatan masyarakat.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Caem, J. (n.d.). EPIDEMIOLOGI. Gischa, S. (2020). Konsep Epidemiologi. Utami, T. (2015). Konsep Epidemiologi.