Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi dalam pelayanan kebidanan. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat, penyebaran, dan penyebab masalah kesehatan dalam suatu populasi untuk tujuan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan pengertian epidemiologi, tujuannya, manfaatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan, dan cara penularan penyakit.
1. ILMU KEBIDANAN
Askeb
Rabu, 08 Juli 2009
EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran
berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya
masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. (Noor, 2000)
Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor –
faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam
populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan,
penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis kelamin , ras,
geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan sebagainya.
(Timmreck, 2004)
Epidemiologi bersala dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti :
Epi = di atas/ di antara/ yang ada diantara
Demos = populasi, orang, masyarakat
Logos = ilmu
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai :
Ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda)
masyarakat/populasi
Atau :
Ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah
terulangnya kembali. (Slamet, 2005)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meneliti populasi manusia, namun sekarang metodenya berlaku juga bagi penelitian lain – lain
2. populasi, seperti hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, dll. Karena wabah diantara populasi lain
dapat juga menyerang manusia, misalnya flu burung dari Hongkong. Penyakit Pest yang
merupakan penyakit tikus, dan Deam Berdarah Ebola yang asalnya dari Kera, dll.
b. Mengendaikan wabah saja, yakni dalam arti epidemiologi yang sangat sempit hanya
menyangkut penyakit menular. Tetapi karena definisi epidemiologi telah berubah sesuai
keburtuhan yang telah diuraikan terdahulu, maka tujuan epidemiologi juga menjadi luas dan
mencakup :
1) Deskripsi penyakit, agar dapat mengungkap mekanisme kausal, menjelaskan mengapa terjadi
pola penyakit yang ada (agent, faktor penentu), dapat menjelaskan perjalanan penyakit, dan
dapat digunakan untuk memberi pedoman pelayanan kesehatan yang diperlukan, misalnya
daerah yang mempunyai insidensi Malaria lebih banyak, maka harus dapat mengutamakan
pelayanan terhadap Malaria.
2) menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit, sehingga dapat digunakan untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan lingkungan dan
kesehatan lingkungan kerja.
2. Tujuan Praktis
a. Memformasikan hipotesa yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang ada atas dasar
karakteristik waktu, tempat, host, dan agent potensial.
b. menguji hipotesa dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara khusus untuk dapat
mengungkapkan penyebab penyakit
c. Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data epidemiologis
yang dikumpulkan sehubungan denganprogram tersebut.
d. Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis. Perjalanan penyakit
yang sepadan secara epidemiologis dapat memberi petunjuk bahwa etiologinya itu sejenis dan
sebaliknya.
e. Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentukan prognosis penyakit. (Slamet,
2005)
Menurut Lilienfeld ada tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu :
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok
penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis
terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus
informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu
sosial/perilaku.
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yanga ada memang konsisten dengan hipotesis
yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan prosedur
pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah –
langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang dipelukan, yang kesemuanya itu akan
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah – langkah , kegiatan, dan program
entervensi. (Timmreck, 2004)
C. Manfaat/ Kegunaan
Tujuh manfaat epidemiologi
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit
3. a. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang mungkin akan
terjadi
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan
kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat
a. Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa sajakah yang
menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau
wilayah
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok
maupun populasi
a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi kelompok atau
populasi
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan
menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan, pemeriksaan , skrining
kesehatan, tes kesehatan, dll.
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi
masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok
b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan layanan untuk
mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera, ketidakmampuan atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau
bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu
b. Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan dapat menyebabkan demam
rematik.
6. Identifikasi sindrom
a. Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya
sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
a.Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan
pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian. (Timmreck,
2004)
D. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan
Beberapa konsep epidemiologi tentang penularan penyakit yang berhubungan atau
mempengaruhi segitiga epidemiologi antara lain :
1. Benda tak hidup (fomite) adalah benda yang mempunyai peran dalam penularan penyakit.
Fomite dapat berupa pensil, pulpen, gelas, gagang pintu, pakaian, dan benda mati lainnya yang
menghantarkan infeksi akibat terkontaminasi organisme penyebab penyakit yang kemudian
disentuh orang lain.
2. Vektor adalah serangga misalnya lalat, kutu, nyamuk, hewan kecil seperti mencit, tikus tau
hewan pengerat lainnya. Vektor adalah setiap makhluk hidup selain manusia yang membawa
penyakit yang menyebar dan menjalani proses penularan penyakit.
3. Reservoir adalah manusia, hewan, tumbuhan, tanah, atau zat organik (seperti tinja dan
makanan) yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius.
4. 4. Carier adalah tempat persinggahan organisme penyebab infeksi.
Cara penularan penyakit
Beberapa cara penularan penyakit telah diidentifikasikan, ada dua cara umum penularan
penyakit, Yaitu :
1. Penularan Langsung
Atau dikenal sebagai penularan dari orang ke orang adalah perpindahan patogen atau agens
secara langsung dan segera dari pejamu/reservoir ke pejamu yang rentan. Contohnya seperti
sentuhan kulit degan kulit, berciuman, atau hubungan seksual.
2. Penularan tidak langsung
Terjadi ketika patogen atau agens berpindah atau terbawa melalui beberapa item, organisme,
benda atau proses perantara menuju pejamu yang rentan sehingga menimbulkan penyakit.
Penularan tidak langsung melalui beberapa penularan berikut :
a. Penularan airborne (melalui droplet atau partikel debu)
Terjadi ketika seseorang bersin, batuk atau berbicara, memercikkan patogen mikroskopik yang
terbawa dalam droplet ke udara dan dihirup oeh seseorang yanmg rentan yang berada di
dekatnya.
b. Penularan penyakit Vektorborne
Memeliki proses mekanisme yang sederhana seperti ketika patogen menggunakan pejamu (lalat,
nyamuk, kutu, tikus) sebagai mekanisme untuk menumpang, untuk memperoleh makanan, atau
sebagai proses perpindahan fisik untuk menyebar.
E. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masalah Kesehatan
1. Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a.Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit
alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas – batas tertentu beberapa jenis menyakit akan
dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu
misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor
leher rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya
penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa
5. daripada bawahan.
h. kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapatmenimbulkan
atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan (environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruhluar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di dalam suatu
pupulasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidakmampuan, cedera, atau
bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran yang pasti dalam kegiatan pengendalian
dan pencegahan bukan saja penyakit menular tetapi juga penyakit kronis sekaligus penyakit dan
kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan peruilaku.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami
tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada proses
penyebaran penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Noor, N nasril. 2000. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.
Slamet, Juli Soemirat. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi. EGC. Jakarta