SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
Oleh :
Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS
SADUWASISTIONO@2014
A. PENDAHULUAN
• Analisis kebijakan publik adalah proses utk
menghasilkan pengetahuan mengenai dan
di dalam proses kebijakan ( Dunn, 1981).
• Proses = serangkaian kegiatan yg salingProses = serangkaian kegiatan yg saling
berkaitan dan berkelanjutanberkaitan dan berkelanjutan.
• Policy analysis is an applied social science
which uses multiple method of inquiry and
argument to produce and transform
policy-relevant information that may be
utilized in political setting to resolve policy
problem (Dunn, 1981 : ix).
SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
• Policy = Kebijakan atau kebijaksanaan ?
• Policy  kebijakan Wisdom  kebijaksanaan,
kearifan yg artinya upaya penyimpangan dr
kebijakan disesuaikan situasi dan kondisi krn
adanya tuntutan kebutuhan
• Public = umum, masyarakat, pemerintah,
negara (tergantung konteksnya)
• Public policy = kebijakan pemerintah yg
berkaitan dengan kepentingan umum
• Analisis vs Sintesis
• Analisis = usaha memisahkan masalah ke dalam
bagian-bagian pokoknya (pendekatan mikro)
• Sintesis = usaha memadukan bagian-bagian
pokok menjadi satu kesatuan konseptual
(pendekatan makro).
SADUWASISTIONO@2014
 Analisis Kebijakan Publik  ilmu sosial terapan
Pengetahuan Tindakan
Keputusan
Analisis pengambilan keputusan
Analisis kebijakan publik memerlukan metodologi
tertentu, agar dpt dilaksanakan scr tepat dan
akurat.
SADUWASISTIONO@2014
• Mengapa kebijakan publik perlu dianalisis secara
mendalam ?
 krn kebijakan publik – baik prosesnya maupun
akibatnya menyangkut aspek kehidupan dan
penghidupan masyarakat luas  berdampak
politis, ekonomis, sosiologis.
* Kesalahan dlm pengambilan keputusan dlm bidang
bisnis kemungkinan terbesarnya adalah
bangkrutnya perusahaan. Sedangkan kesalahan
mengambil kebijakan publik dpt mengakibatkan
bangkrutnya sebuah negara, baik krn kehancuran
ekonomi maupun krn perang.
B. DEFINISI MENGENAI KEBIJAKAN PUBLIK
• Policy is defined as a “standing decision”
characterized by behavioral consistency and
repetitiveness on the part of both those who
make it and those who abide it. (Heinz Eulau and
Kenneth Prewitt in Jones, 1984 : 26).
• Policy is A course of action adopted and
pursued by a government, party, ruler,
statesman, etc; any course of action
adopted as advantageous or expedient” ( The
Oxford English Dictionary in Michael Hill, 1997 : 6).
• A policy consists of a web of decisions and
actions that allocate …. Values (David Easton,
1953 : 130)
SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
• Public policy is “the relationship of a
government unit to its environment”
( Robert Eyestone in Anderson, 1978 : 2)
• Public policy is whatever
governments choose to do or not to
do. ( Thomas R. Dye in Anderson, 1978 : 2)
• Policy is A purposive course of action
followed by an actor or set of actors
ini dealing with a problem or matter
of concern. (Anderson, 1978 : 3)
• Policy be considered “ a long series of
more-or-less related activities”. (Richard
Rose in Anderson, 1978 : 2)
SADUWASISTIONO@2014
• Melalui analisis kebijakan dpt dihasilkan
infromasi & argumentasi masuk akal
mengenai tiga macam pertanyaan yi :
1) nilai-nilai yg pencapaiannya menjadi
tolok ukur apakah sesuatu masalah
telah dpt dipecahkan;
2) fakta-fakta yg keberadaannya dpt mem-
batasi atau mempertinggi pencapaian
nilai-nilai;
3) tindakan-tindakan yg pelaksanaannya
dpt menghasilkan pencapaian nilai
dan pemecahan masalah.
C. Kerangka Analisis Kebijakan
• Analisis kebijakan publik bersifat
interdisipliner, artinya didlm
menganalisis menggunakan berbagai
disiplin ilmu lainnya spt : ilmu
perilaku, ilmu politik, sosiologi dlsb.
• Ada tiga sifat tujuan analisis
kebijakan publik yaitu :
1) penandaan (designative);
2) penilaian (evaluation);
3) anjuran (advocative).
SADUWASISTIONO@2014
Gambar 2. Prosedur Analisis Umum Menurut Waktu
dan Tipe Pertanyaan
TipeTipe
PertanyaanPertanyaan
PenandaanPenandaan EvaluasiEvaluasi AnjuranAnjuran
Sebelum tinSebelum tin
dakan (ex-dakan (ex-
ante)ante)
Setelah tin-Setelah tin-
dakan (ex-dakan (ex-
post).post).
Sumber : Dunn,Sumber : Dunn,
1981 : 391981 : 39
PrediksiPrediksi
DeskripsiDeskripsi
EvaluasiEvaluasi
EvaluasiEvaluasi
PreskripsiPreskripsi
SADUWASISTIONO@2014
Keterangan : Preskripsi dpt terjadi setelah tindakan diambil, meskipun bentuk
kebijakan yg bersifat retrospektif ini kurang memberi manfaat
(seharusnya pemerintah melakukan ……………… dsb).
Prosedur analisis umum di atas dpt disamakan dgn empat jenis
metoda analisis kebijakan sbb :
1) deskripsi, memungkinkan menghasilkan informasi mengenai sebab dan
akibat kebijakan di masa lampau;
2) Prediksi, memungkinkan menghasilkan informasi mengenai akibat
kebijakan di masa mendatang;
3) Evaluasi, adalah pembuatan informasi mengenai nilai dari kebijakan di
masa lalu dan masa mendatang;
4) Rekomendasi (preskripsi), memungkinkan menghasil-
kan informasi mengenai kemungkinan bahwa arah tindakan di masa
mendatang akan menimbulkan akibat-akibat bernilai.
SADUWASISTIONO@2014
• Dalam melakukan analisis kebijakan publik, hrs
didasarkan pada kesadaran mengenai adanya
masalah yg sangat penting dan adanya potensi
utk memecahkan masalah tsb.
yg senyatanya
Masalah = =/= 1
yg seharusnya
* Perumusan masalah merupakan “ pusat pengatur
seluruh proses analisis kebijakan”
SADUWASISTIONO@2014
Gambar 3. Modifikasi Metoda Analisis Umum ke
Metode Analisis Kebijakan
Metoda Analisis UmumMetoda Analisis Umum Metoda AnalisisMetoda Analisis
KebijakanKebijakan
Deskripsi (description)Deskripsi (description)
Prediksi (prediction)Prediksi (prediction)
Evaluasi (evaluation)Evaluasi (evaluation)
Preskripsi (prescription)Preskripsi (prescription)
Perumusan masalahPerumusan masalah
(problem structuring)(problem structuring)
Peliputan (monitoring)Peliputan (monitoring)
Peramalan (forecasting)Peramalan (forecasting)
Evaluasi (evaluation)Evaluasi (evaluation)
RekomendasiRekomendasi
(recommendation)(recommendation)
Penyimpulan praktisPenyimpulan praktis
(practical inference)(practical inference)
SADUWASISTIONO@2014
Gambar 4. Jenjang Enam Metoda Analisis Kebijakan
Perumusan
Masalah
Peliputan Modus Modus Modus
Empiris Evaluatif Anjuran
Peramalan
Evaluasi
Rekomendasi
Penyimpulan
Praktis
SADUWASISTIONO@2014
Gambar Lima Tipe Informasi yang relevan Dengan Kebijakan
Masalah Alternatif Tindakan Hasil Hasilguna
Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan
Sumber : Robert C. Wood, foreword to “The Study of Policy Formulation”, p v
SADUWASISTIONO@2014
Gambar Tiga Elemen Sistem Kebijakan
PELAKU
KEBIJAKAN
LINGKUNGAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PUBLIK
Sumber : Dunn, 1981.
SADUWASISTIONO@2014
D. Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan
Ada 3 (tiga) bentuk analisis kebijakan yaitu :
1) Analisis kebijakan prospektif
(penciptaan dan transformasi informasi sebelum kebijakan ditentukan
dan dilaksanakan).
2) Analisis kebijakan retrospektif
(penciptaan dan transformasi informasi setelah tindakan kebijakan
diambil, meliputi : a. analisis yg berorientasi pada disiplin;
b. analisis yg berorientasi pada masalah;
c. analisis yg berorientasi pada penerapan.
3) Analisis kebijakan terpadu
(penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan setelahsebelum dan setelah
tindakan kebijakan dilaksanakan).
Sumber : Dunn, 1981.
SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
• Analisis kebijakan terpadu merupakan
analisis yg menggunakan pendekatan
eklektik, yakni memanfaatkan kelebihan
analisis kebijakan prospektif dan analisis
kebijakan retrospektif.
• Penggunaan salah satu bentuk analisis
kebijakan sangat ditentukan oleh
karakteristik masalah yg dihadapinya. Utk
masalah-masalah yg berkaitan dg
perencanaan, umumnya digunakan analisis
prospektif. Sedangkan utk masalah aktual,
digunakan analisis kebijakan retrospektif.
Analisis kebijakan terpadu dpt digunakan
utk menganalisis semua karakteristik
masalah yg berkaitan dg kebijakan publik.
SADUWASISTIONO@2014
• Keputusan berkaitan dgn analisis kebijakan
diambil menurut :
• a. Teori Keputusan Deskriptif
(sekumpulan proporsisi yg secara logika konsisten dlm
mendeskripsikan tindakan)
• b. Teori Keputusan Normatif
(sekumpulan proposisi yg secara logika konsisten dlm memberikan
dasar dalam
memperbaiki akibat tindakan).
Proposisi : pernyataan tentang hubungan yg terdapat
diantara dua term.
Term : kata sebagai fungsi dari pengertian.
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH:
1. IDENTIFIKASI DAN DEFINISI HAKIKAT
MASALAH YANG DIHADAPI
2. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA -
INFORMASI
3. IDENTIFIKASI ALTERNATIF
4. ANALASIS BERBAGAI ALTERNATIF
5. PENENTUAN PILIHAN ALTERNATIF TERBAIK
6. PELAKSANAAN
7. EVALUASI HASIL YANG DICAPAI
SADUWASISTIONO@2014
PUBLIC POLICY
POLICY
PROGRAM
POLICY/ACTION
IMPLEMENTA-
TION
POLICY
EVALUATION
SADUWASISTIONO@2014
WHAT WHY HOW WHEN WHERE BY WHOM
FOR: ME, YOU, US, HIM/HER
LOGICAL FRAME WORK AKP
“MARS”
INDEPENDENT
VARIABLE
KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN
MASALAH
PRA
ANGGAPAN
KERANGKA TEORI:
1. PEMERINTAHAN
2. SUBSTANSI
3. REGULASI
4. PENDUKUNG
5. METODOLOGI
FAKTA:
1.POKOK
2.LINGKUNGAN
3.EMPIRIK
ANALISA:
1.KUANTITATIF
2.KUALITATIF
K
E
S
I
M
P
U
L
A
N
SARAN:
1.KEBIJAKAN
2.STRATEGI
3.UPAYA
DEPENDENT
VARIABLE MENJAWAB
FEED. BACK
JUDUL MASALAH TEORI FAKTA ANALISA KESIMPULAN SARAN
SADUWASISTIONO@2014
METHODS FOR POLICY ANALYSIS
(William N. Dunn)
SADUWASISTIONO@2014
RECOMMEN-
DATION
MONITORING
POLICY
PERFORMANCE
POLICY
ALTERNATIVES
EVALUATION
POLICY
OUTCOMES
PROBLEM
STRUCTURING FORECASTING
POLICY
PROBLEM
POLICY
ACTIONS
PRACTICAL
INFERENCE
CYCLUS POLICY ANALISIS
SADUWASISTIONO@2014
34
E B
5
D
1 2
A
C
6
TERANGAN:
PROBLEM STRUCTURING
FORECASTING
RECOMANDING
MONITORING
EVALUATING
INFERENCE
POLICY PROBLEM
POLICY ALTERNATIVE
POLICY ACTION
POLICY OUTCOMES
POLICY PERFORMANCE
PUBLIC
POLICY
SADUWASISTIONO@2014
∗ POLICYPOLICY
PROGRAMPROGRAM
∗ POLICY ACTION/POLICY ACTION/
IMPLEMENTATIOIMPLEMENTATIO
NN
∗ POLICYPOLICY
EVALUATIONEVALUATION
 IDEA/PROBLEMSIDEA/PROBLEMS
 ELABORATEELABORATE
 RESEARCH/SURVEYRESEARCH/SURVEY
 DATADATA
 ANALISYAANALISYA
 PROPOSALPROPOSAL
 ACTUATINGACTUATING
 COORDINATINGCOORDINATING
 MOTIVATINGMOTIVATING
 BUDGETINGBUDGETING
 HUMAN RELATINGHUMAN RELATING
 DECiSSION MAKINGDECiSSION MAKING
 CONTROLLINGCONTROLLING
 INSPECTINGINSPECTING
 MONITORINGMONITORING
 REPORTINGREPORTING
POLICY PROGRAM
1. IDEA &PROBLEMS
2. ELABORATION
3. SOLUTION OF PROBLEM
4. RESEARCH &
5. INVESTIGATION
6. TIME, BUDGET, MATERIAL & METHODE
ANALISYA
7. PROPOSAL
8. VISI – OBSESI – MISI – STRATEGI
9. OUTPUT – PURPOSE – GOAL – SUPER GANT
10.SWOT & NWPSADUWASISTIONO@2014
• ORGANIZATION & MANAGEMENT
• MAN – MONEY – MATERIAL – METHODE
• COORDINATION – MOTIVATION –
COMUNICATION
• TEAM WORK – SPAN OF CONTROL
• LEADERSHIP – STAFF WORK – DECETION MAKING
• ENVIRONMENT FACTOR’S
SADUWASISTIONO@2014
POLICY ACTIONPOLICY ACTION
1. MONITORING & EVALUATION
2. INSPECTION
3. CONTROLLING
4. INVESTIGATION
5. BILT IN CONTROL
6. INTERNAL&EKSTERNAL CONTROL
7. PRE – IN – POST CONTROL
8. REPORTING & RECOMENTION
9. FOLLOW UP ACTION
10.IMPACT EVALUATION
SADUWASISTIONO@2014
POLICY EVALUATIONPOLICY EVALUATION
ALAT ANALISA
1. KUALITATIF – DESKRIPTIF
2. KAUNTITATIF – STASTISTIK –
VERIFIKATIF
3. PROGRAM KERJA TERPADU
4. PROGRAM PENINGKATAN KINERJA
5. MEAN’S & END’S
6. SWOT & STRATEGIC
7. H T A G
8. ETC
SADUWASISTIONO@2014
STRATEGISSTRATEGIS
SADUWASISTIONO@2014
TEMPATTEMPAT
//
RUANGRUANG
TEMPATTEMPAT
//
RUANGRUANG
WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU
SISTEMSISTEMSISTEMSISTEM
SASARASASARA
NN
SASARASASARA
NN
• LINGKUNGAN
•
NASIONAL/REGIONAL/LO
KAL
• DARAT/LAUT/UDARA
• MASA LALU
• KINI
• MASA YANG AKAN
DATANG
• ROSEDUR
• METODA
• TEKNIK
• JUKLAK/JUKNIS
• JANGKA PENDEK
• JANGKA MENENGAH
• JANGKA PANJANG
• MAKRO/MIKRO
OPENOPEN
MANAJEMEMANAJEME
NN
OPENOPEN
MANAJEMEMANAJEME
NN
PARTICIPATIFPARTICIPATIF
MANAJEMENMANAJEMEN
PARTICIPATIFPARTICIPATIF
MANAJEMENMANAJEMEN
• TRANSPARAN
• LUGAS
• DEMOKRATIS
•TWO WAYS
TRAFFICT
•C S W
• PIKIR –UCAP –
BATHIN
•PERILAKU
•WAKTU & GUNA
•PRIBADI-
ORGANISASI
•REGULASI• MEDIA MASSA
•DATA AKURAT
•HUMAN RELATION
•CEPAT TEPAT &CERMAT
DISIPLINDISIPLINDISIPLINDISIPLIN
INFORMASIINFORMASI
KOMUNIKAKOMUNIKA
SISI
INFORMASIINFORMASI
KOMUNIKAKOMUNIKA
SISI
HI TECHHI TECHHI TECHHI TECH
• EFISIEN – EFEKTIF
•UP TO DATESADUWASISTIONO@2014
Gambar : Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan
Restrospeksi :
Mengetahui apa yang
telah terjadi dan
perbedaan apa yang
diperbuatnya
SADUWASISTIONO@2014
Prospektif :
Mengetahui apa yang
akan terjadi dan apa
yang harus dilakukan
Formulasi Kebijakan :
Mengetahui masalah
apa yang harus
dipecahkan
Implementasi
Kebijakan :
Memecahkan masalah
Gambar : Sub Proses Perumusan Masalah
MASALAH
SUBTANTIF
SADUWASISTIONO@2014
KONSEPTUAL
MASALAH
SPESIFIKASI
MASALAH
SITUASI
PROBLEMATIS
PENGENALAN
MASALAH
MASALAH
FORMAL
22
Miroff dan Kilmann, Methodological Approach is to Social Science. Lihat
juga Thomas Kuhn, The Structureof Scientific Revolutions, edisi kedua (Chicago:
University of Chicago Press,1971); dan Ian G. Barbour,Myths, Model and Pardigm
(New York:Harper and Row, 1976).
Gambar : Perbedaan dalam struktur dari tiga kelas masalah kebijakan
ELEMEN
SADUWASISTIONO@2014
Struktur Masalah
Tersusun Baik Agak Tersusun Tidak Tersusun
ALTERNATIF Terbatas Terbatas Tak
terbatas
MANFAAT (NILAI) Konsenus Konsensus Konflik
HASIL
PROBABILITAS
nyata tidak nyata
tidak
diketahui
dapat
diperhitungkan
Tidak dapat
diperhitungkan
Tidak dapat
diperhitungkan
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Satu atau
beberapa
Satu atau
beberapa
Banyak
Gambar : Jenjang Tipe Isyu Kebijakan
 Keputusan Strategis
SADUWASISTIONO@2014
 KeputusanKeputusan
OperasionalOperasional
Isu utama
Isu sekunder
Isu fungsional
Isu minor
E. TEKNIK PERAMALAN ALTERNATIF
SADUWASISTIONO@2014
Pembuatan kebijakan publik perlu didahului dengan penyusunan
berbagai alternatif untuk dipilih yang terbaik. Patton & Sawicki
(1989 : 181) mengemukakan 10 (sepuluh) metoda untuk
mengidentifikasikan alternatif yaitu sbb:
1) Analisis hasil riset dan eksperimentasi;
2) Analisis tanpa tindakan;
3) Survey cepat;
4) Kajian literatur;
5) Perbandingan dengan pengalaman dunia nyata;
6) Klasifikasi dan pengumpulan data secara pasif;
7) Pengembangan tipologi;
8) Analogi, metapora dan sintetik/kiasan;
9) Curah pendapat;
10) Perbandingan yang ideal;
Berkaitan dengan peramalan kebijakan, Dunn (1981 : 141) mengemukakan 3 (tiga)
bentuk yaitu sbb :
Bentuk PeramalanBentuk Peramalan Dasar PeramalanDasar Peramalan Fokus UtamaFokus Utama
ArgumentasiArgumentasi
PROYEKSIPROYEKSI
PREDIKSIPREDIKSI
DUGAANDUGAAN
KecenderunganKecenderungan
sekarang dan masa lalusekarang dan masa lalu
Asumsi teoritisAsumsi teoritis
Penetapan secaraPenetapan secara
subjektifsubjektif
Metode kasusMetode kasus
Analogi kasusAnalogi kasus
Motivasi dari dalamMotivasi dari dalam
SADUWASISTIONO@2014
Peramalan berkaitan dengan masa depan. Dalam hal tersebut, Dunn
(1981) : 143) membedakan masa depan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :
Masa depan potensial (potential futures/alternative futures);
(adalah masa depan masyarakat yang mungkin dicapai yang dinyatakan
dengan pernyataan mungkin terjadi, yang membedakan dengan keadaan
masyarakat yang terjadi sekarang. Masa depan yang mungkin terjadi tidak
pernah meyakinkan sampai menjadi kenyataan).
SADUWASISTIONO@2014
2) Masa depan yang masuk akal (plausible futures)
(masa depan jenis ini adalah masa depan yang mungkin
terjadi dengan dasar asumsi-asumsi mengenai penyebab
di dalam alam dan masyarakat).
3) Masa depan Normatif (normative futures)
(masa depan jenis ini adalah masa depan yang mungkin
dan masuk akal yang konsisten dengan konsepsi analisis
mengenai kebutuhan, nilai dan peluang-peluang masa
depan)
PERUMUSAN MASALAH DALAM
ANALISIS KEBIJAKAN
Perumusan masalah mrpkn langkah
menentukan dlm analisis kebijakan publik.
Perumusan masalah yg tepat berarti tlh
menyelesaikan separuh dari
masalah.Kondisi-kondisi yg diharapakan
dalam perumusan masalah yi :
1) Hasil analisis bersifat relatif baru, dalam arti
bahwa kebanyakan orang tidak atau belum
sampai pd pemecahan yang sama;
2) Proses analisis relatif maju (tidak
konvensional),dalam arti mengandung
modifikasi atau penolakan terhadap ide-ide
sebelumnya; SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
3) Proses analisis membutuhkan motivasi
dan kesinambungan yang tinggi, dalam arti bahwa
analisis dilakukan dengan intensitas tinggi atau
dalam jangka waktu panjang;
4) Hasil analisis dipandang berharga oleh analis,
pengambil keputusan, dan pelaku kebijakan lain, krn
memberikan pemecahan yg diperlukan terhadap
masalah yang ada;
5) Masalah pada mulanya bersifat tidak jelas, samar-
samar dan sulit didefinisikan, shng tugas pertama
adalah merumuskan masalah tersebut.
Perumusan masalah dilaksanakan melalui 3
(tiga) tahap yaitu :
1) konseptualisasi masalah
2) Spesifikasi masalah
3) pengenalan masalah
Perumusan masalah dapat dimulai dari tahap
manapun,tetapi harus diawali dengan pemahaman
mengenai situasi problematis (problematic situation)
 situasi problematis pengenalan
masalah
 situasi problematis konseptualisasi
masalah
 situasi problematis spesifikasi
masalah
SADUWASISTIONO@2014
Alasan Pentingnya Analisis Kebijakan Publik
1. Tidak terdapat kesepakatan umum mengenai nilai-nilai
sosial, kecuali pada individu-individu atau sekelompok
masyarakat tertentu. Nilai seringkali bersifat konflik,
sehingga sulit atau tidak mungkin membandingkan atau
menimbang tujuan atau sasaran yang dipertentangkan
tersebut.
1. Pembuat kebijakan cenderung memaksimalkan nilai-nilai
mereka dan tidak tertarik utk bergeser dari landasan
nilainya. Dalam memaksimalkan nilai-nilai mereka,
pengambil kebijakan lebih banyak memuaskan secara tidak
langsung tuntutan kearah pemecahan, daripada
membandingkan atau menimbang akibat-akibat dari
banyak alternatif kebijakan yang tersedia.
SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
3. Waktu dan usaha utk mengumpulkan
informasi yg relevan pada semua alternatif
memerlukan biaya sehingga mengurangi
hasrat mengumpulkan informasi baru.
4. Komitmen dari sumber kebijakan dan
program yg ada menghalangi pembuat
kebijakan dari usaha mempertimbangkan
alternatif baru dan kreatif karena keputusan
sebelumnya sudah membatasi atau
menutup pilihan – pilihan sekarang.
5. Pembuat kebijakan dan analisis kebijakan
seringkali tdk dapat meramalkan semua
akibat positif dan negatif dari setiap
alternatif kebijakan, Hal ini cenderung
menghasilkan tindakan yg hanya sedikit
berbeda dari “status quo”.
(Dunn, 1981 : 106).
6 (enam) cara memperoleh pengetahuan yang benar
1) Akal sehat
2) Wahyu
3) Intuisi
4) Coba-coba
5) Otoritas
6) Metode ilmiah
SADUWASISTIONO@2014
MODEL KEBIJAKAN
Model kebijakan (policy model) adalah bentuk penyederhanaan mengenai
aspek-aspek terpilih dari sebuah situasi problematik yang disusun untuk
sasaran tertentu.
MODEL KEBIJAKAN
Model kebijakan (policy model) adalah bentuk penyederhanaan mengenai
aspek-aspek terpilih dari sebuah situasi problematik yang disusun untuk
sasaran tertentu.
 Model kebijakan dapat digambarkan dalam bentuk : konsep,
diagram,grafik atau perhitungan matematika;
 Model kebijakan digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan
dan menjadi elemen perkiraan situasi problematis serta untuk
membantu meningkatkan tindakan pemecahan masalah tertentu.
 Model kebijakan merupakan alat buatan untuk menata
secara imajinatif serta menginterpretasiakan pengalaman
kita mengenai situasi problematis.
 Model kebijakan sangat berguna untuk menyederhanakan
masalah yang bersifat kompleks, termasuk membedakan
gambaran antara situasi problematis yang esensial dan
yang tidak esensial.
 Model kebijakan dapat dijadikan alat untuk melakukan
kritik diri dengan memaksa analisa membuat asumsi-
asumsi yang rasional.
SADUWASISTIONO@2014
Beberapa tipe model kebijakan publik, dilihat dari tujuannya,
antara lain :
1) Model deskriptif (menjelaskan dan atau meramalkan sebab
dan akibat pilihan kebijakan).
2) Model Normatif (menjelaskan, meramalkan dan memberi
aturan dan merekomendasikan pilihan kebijakan).
Dilihat dari model penyajiannya, model kebijakan
dapat dibedakan menjadi :
1) Model Verbal (menggunakan narasi kalimat).
2) Model Simbolik (menggunakan simbol-simbol
matematika yang tepat untuk menjelaskan
hubungan antar variabel).
3)Model Prosedural (menggunakan serangkaian
prosedur sederhana untuk menunjukkan dinamika
hubungan antar variabel yang dipercayakan
memberi ciri pada masalah kebijakan).
SADUWASISTIONO@2014
Model lainnya, antara lain adalah Model Pengganti dan
Model Perspektif :
Peramalan alternatif berkaitan dengan tujuan (goals) dan sasaran (objectives).
Perbedaan antara tujuan dengan sasaran dapat digambarkan sebagai berikut :
KarakteristikKarakteristik TujuanTujuan SasaranSasaran
SpesifikasiSpesifikasi
Definisi termDefinisi term
Periode waktuPeriode waktu
ProsedurProsedur
pengukuranpengukuran
Perlakuan terhadapPerlakuan terhadap
kelompok targetkelompok target
Bersifat meluasBersifat meluas
FormalFormal
Tidak spesifikTidak spesifik
Non – kuantitatifNon – kuantitatif
Didefinisikan secaraDidefinisikan secara
luasluas
Bersifat kongkretBersifat kongkret
OperasionalOperasional
SpesifikSpesifik
SeringkaliSeringkali
kuantitatifkuantitatif
DidefinisikanDidefinisikan
secara khusussecara khusus
SADUWASISTIONO@2014
Ada 6 (enam) sumber yang biasanya digunakan untuk menetapkan tujuan,
sasaran dan alternatif, yaitu :
1) Otoritas (authority)
2) Wawasan (insight)
3) Metoda (method)
4)Teori ilmiah (scientific theories)
5) Motivasi (motivation)
6) Kasus paralel (parallel case)
F. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Ada perbedaan antara pengambilan keputusan (decision making)
dengan pembuatan kebijakan (policy making).
 Pengambilan keputusan melibatkan pemilihan berbagai alternatif
diantara berbagai alternatif yg relevan.
 Pembuatan kebijakan pd umumnya melibatkan sebuah pola
tindakan, aktivitas yang panjang dan berbagai keputusan,
mengenai hal-hal rutin maupun yang tidak rutin.
 Pengambilan keputusan merupakan dasar bagi pembuatan
kebijakan.
(Sumber diambil dr : James E. Anderson, Public Policy-Making, 1978).
SADUWASISTIONO@2014
SADUWASISTIONO@2014
 Teori Rasional-komprehensif ( The Rational- Comprehensive
Theory) , dgn elemen-elemen sbb:
1) Pembuat keputusan dihadapkan pd masalah yg telah ada
yg dpt dipisahkan dr masalah yg lain, atau setidak-tidaknya
dpt dibandingkan diantara keduanya.
2) Tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yg memandu pembuat
keputusan ditetapkan scr jelas dan dibuat peringkat menurut
tingkat pentingnya.
3) Berbagai alternatif yg berkaitan dgn masalah telah diuji.
SADUWASISTIONO@2014
4) Konsekuensi (biaya dan manfaat) yg akan
mengikuti setiap alternatif yg akan
diambil sdh dikaji.
5) Setiap alternatif dan setiap konsekuensi
ikutan dapat dibandingkan dgn alternatif
lainnya.
6) Pembuat keputusan akan memilih
berbagai alternatif dan konsekuensi yg
mengikutinya, yg akan memaksimalkan
tujuan, nilai-nilai atau sasaran.
SADUWASISTIONO@2014
 Teori Inkremental (Incremental Theory)
1) Tujuan dan sasaran selektif dan analisis
empiris tindakan diperlukan utk memadukannya satu dgn
yg lain;
2) Pembuat keputusan memberi perhatian hanya pd
beberapa alternatif yg erat dgn masalah, yg akan berbeda
dgn kebijakan yg sdh ada;
3) Utk setiap alternatif, hanya ada beberapa konsekuensi
penting yg dievaluasi;
SADUWASISTIONO@2014
4) Masalah dihadapkan pd pembuat keputusan. Pandangan
inkrementalis memungkinkan tdk menghitung penyesuaian alat-
tujuan dan tujuan-alat yg membuat masalah menjadi lebih
terkelola.
5) Tidak ada keputusan tunggal atau pemecahan masalah yg benar.
Pengujian keputusan yg baik dpt menghasilkan kesimpulan setuju
atau tdk setuju dengan alternatif yg akan diambil.
6) Pengambilan keputusan yang inkremental mrpkn cara perbaikan
yg penting utk mengurangi ketidaksempurnaan.
Teori Perpaduan (Mixed Scanning)
1) Pandangan perpaduan memungkinkan
pembuat keputusan utk menggunakan baik
Teori Rasional Komprehensif maupun Teori
Inkremental pd situasi yg berbeda.
2) Kemampuan terbesar dr pembuat
keputusan didayagunakan utk
melaksanakan keputusannya. Semakin
banyak melakukan pelarikan thdp berbagai
alternatif, semakin baik keputusan
diambil.
1) Pandangan perpaduan merupakan
pendekatan kompromi antara kelompok
inkrementalis dgn kelompok rasionalis.
SADUWASISTIONO@2014

More Related Content

What's hot

Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
Muh Firyal Akbar
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
Muhammad Sharip
 
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan PublikSistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
Muh Firyal Akbar
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
Rudi Salam Sinulingga
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
nurrisma
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
Erlin Alltid Tufft Västkusten
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Tri Widodo W. UTOMO
 
Analisis kependudukan
Analisis kependudukanAnalisis kependudukan
Analisis kependudukanAmelia Nandya
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
Mustika Aji
 
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi KebijakanMenulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
asih gahayu
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Asep Sufyan Tsauri
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Sujatmiko Wibowo
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Bayu Rizky Aditya
 

What's hot (20)

Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan PublikSistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Analisis kependudukan
Analisis kependudukanAnalisis kependudukan
Analisis kependudukan
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi KebijakanMenulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
Menulis Naskah Rekomendasi Kebijakan
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 

Viewers also liked

Ppt science muddling_critique(joseph)
Ppt science muddling_critique(joseph)Ppt science muddling_critique(joseph)
Ppt science muddling_critique(joseph)
nida19
 
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
drboon
 
Bridging Research to Policy
Bridging Research to PolicyBridging Research to Policy
Bridging Research to Policy
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Teori Incrementalisme
Teori IncrementalismeTeori Incrementalisme
Teori Incrementalismejasina
 
Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
Charles E. Lindblom: The science of muddling through. Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
Chalitha Priyadarshani
 
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget ProcessPublic Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
The University of Texas (UTRGV)
 
Anggaran-sektor-publik
 Anggaran-sektor-publik Anggaran-sektor-publik
Anggaran-sektor-publikRESTU AGUSTI
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
Kasmiah Ali
 
Policy analysis
Policy analysisPolicy analysis
Policy analysis
uma107
 
Policy Analysis: Evaluating Policy Performance
Policy Analysis: Evaluating Policy PerformancePolicy Analysis: Evaluating Policy Performance
Policy Analysis: Evaluating Policy Performance
Djadja Sardjana
 
Decision making in administration
Decision making in administrationDecision making in administration
Decision making in administration
taratoot
 
Hec policy analysis
Hec policy analysisHec policy analysis
Hec policy analysis
Rahat ul Aain
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Marobo United
 
RPL : Incremental model
RPL : Incremental modelRPL : Incremental model
RPL : Incremental model
amalianuryamin
 
Decision Making in an Organization
Decision Making in an OrganizationDecision Making in an Organization
Decision Making in an Organization
ed gbargaye
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
Kim ijo
 
Public Policy Philippines
Public Policy PhilippinesPublic Policy Philippines
Public Policy Philippines
Karen S.
 

Viewers also liked (20)

Ppt science muddling_critique(joseph)
Ppt science muddling_critique(joseph)Ppt science muddling_critique(joseph)
Ppt science muddling_critique(joseph)
 
Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
Using DEMATEL Method to Analyze the Causal Relations on Technological Innovat...
 
Bridging Research to Policy
Bridging Research to PolicyBridging Research to Policy
Bridging Research to Policy
 
Logika7
Logika7Logika7
Logika7
 
Teori Incrementalisme
Teori IncrementalismeTeori Incrementalisme
Teori Incrementalisme
 
Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
Charles E. Lindblom: The science of muddling through. Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
Charles E. Lindblom: The science of muddling through.
 
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget ProcessPublic Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
Public Budgeting and The Dynamics of Changing Budget Process
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Anggaran-sektor-publik
 Anggaran-sektor-publik Anggaran-sektor-publik
Anggaran-sektor-publik
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Policy analysis
Policy analysisPolicy analysis
Policy analysis
 
Policy Analysis: Evaluating Policy Performance
Policy Analysis: Evaluating Policy PerformancePolicy Analysis: Evaluating Policy Performance
Policy Analysis: Evaluating Policy Performance
 
Decision making in administration
Decision making in administrationDecision making in administration
Decision making in administration
 
Hec policy analysis
Hec policy analysisHec policy analysis
Hec policy analysis
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
RPL : Incremental model
RPL : Incremental modelRPL : Incremental model
RPL : Incremental model
 
Decision Making in an Organization
Decision Making in an OrganizationDecision Making in an Organization
Decision Making in an Organization
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
 
Public Policy Philippines
Public Policy PhilippinesPublic Policy Philippines
Public Policy Philippines
 

Similar to Transparansi analisis kebijakan publik 1

Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
Steelyana Indriasari
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktklailashare
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
hoyin rizmu
 
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Universitas Sriwijaya
 
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptxTugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
naila449385
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Yogi Suwarno
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
Firmankhatobi
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
syarifahsintabella
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
bestiverawati
 
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Analisis kebijakan
Analisis kebijakan
Ahmad Syarif
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Tri Widodo W. UTOMO
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Makalah kebijakan
Makalah kebijakanMakalah kebijakan
Makalah kebijakan
fatimah hadriah
 
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.pptbagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
LubnaSafaraz
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
arizalarizalnovendy
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
StRahmawatiAPabittei
 

Similar to Transparansi analisis kebijakan publik 1 (20)

Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
 
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
 
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptxTugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
Tugas Perumusan Masalah Kebijakan Publik.pptx
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
 
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Analisis kebijakan
Analisis kebijakan
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
Makalah kebijakan
Makalah kebijakanMakalah kebijakan
Makalah kebijakan
 
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.pptbagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
bagian-ii-dasar-dasar-tipe-kebijakan-publik-public-policy.ppt
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 

More from BKPP kabupaten Bandung

Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
BKPP kabupaten Bandung
 
Transparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik IITransparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik II
BKPP kabupaten Bandung
 
Transparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik IITransparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik II
BKPP kabupaten Bandung
 
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)BKPP kabupaten Bandung
 
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )BKPP kabupaten Bandung
 
patologi birokrasi
patologi birokrasi patologi birokrasi
patologi birokrasi
BKPP kabupaten Bandung
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanBKPP kabupaten Bandung
 
Penertian statistik dan data
Penertian statistik dan dataPenertian statistik dan data
Penertian statistik dan data
BKPP kabupaten Bandung
 
ukuran statistik
 ukuran statistik ukuran statistik
ukuran statistik
BKPP kabupaten Bandung
 
ukuran penyimpangan
 ukuran penyimpangan ukuran penyimpangan
ukuran penyimpangan
BKPP kabupaten Bandung
 
Aplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi bergandaAplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi berganda
BKPP kabupaten Bandung
 
Politics
Politics Politics
Demokrasi dan demokratisasi
Demokrasi dan demokratisasi Demokrasi dan demokratisasi
Demokrasi dan demokratisasi
BKPP kabupaten Bandung
 

More from BKPP kabupaten Bandung (17)

Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2
 
Transparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik IITransparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik II
 
Transparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik IITransparansi kebijakan publik II
Transparansi kebijakan publik II
 
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)
Transparansi kebijakan publik ii revisi (agustus 2011)
 
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )
Hubungan Keuangan pusat dan daerah ( modul xi )
 
patologi birokrasi
patologi birokrasi patologi birokrasi
patologi birokrasi
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Penertian statistik dan data
Penertian statistik dan dataPenertian statistik dan data
Penertian statistik dan data
 
ukuran statistik
 ukuran statistik ukuran statistik
ukuran statistik
 
ukuran penyimpangan
 ukuran penyimpangan ukuran penyimpangan
ukuran penyimpangan
 
Aplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi bergandaAplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi berganda
 
Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1
 
Politics
Politics Politics
Politics
 
Demokrasi dan demokratisasi
Demokrasi dan demokratisasi Demokrasi dan demokratisasi
Demokrasi dan demokratisasi
 
Authority and legitimacy 2
Authority and legitimacy 2Authority and legitimacy 2
Authority and legitimacy 2
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 

Transparansi analisis kebijakan publik 1

  • 1. ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Oleh : Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS SADUWASISTIONO@2014
  • 2. A. PENDAHULUAN • Analisis kebijakan publik adalah proses utk menghasilkan pengetahuan mengenai dan di dalam proses kebijakan ( Dunn, 1981). • Proses = serangkaian kegiatan yg salingProses = serangkaian kegiatan yg saling berkaitan dan berkelanjutanberkaitan dan berkelanjutan. • Policy analysis is an applied social science which uses multiple method of inquiry and argument to produce and transform policy-relevant information that may be utilized in political setting to resolve policy problem (Dunn, 1981 : ix). SADUWASISTIONO@2014
  • 3. SADUWASISTIONO@2014 • Policy = Kebijakan atau kebijaksanaan ? • Policy  kebijakan Wisdom  kebijaksanaan, kearifan yg artinya upaya penyimpangan dr kebijakan disesuaikan situasi dan kondisi krn adanya tuntutan kebutuhan • Public = umum, masyarakat, pemerintah, negara (tergantung konteksnya) • Public policy = kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan kepentingan umum • Analisis vs Sintesis • Analisis = usaha memisahkan masalah ke dalam bagian-bagian pokoknya (pendekatan mikro) • Sintesis = usaha memadukan bagian-bagian pokok menjadi satu kesatuan konseptual (pendekatan makro).
  • 4. SADUWASISTIONO@2014  Analisis Kebijakan Publik  ilmu sosial terapan Pengetahuan Tindakan Keputusan Analisis pengambilan keputusan Analisis kebijakan publik memerlukan metodologi tertentu, agar dpt dilaksanakan scr tepat dan akurat.
  • 5. SADUWASISTIONO@2014 • Mengapa kebijakan publik perlu dianalisis secara mendalam ?  krn kebijakan publik – baik prosesnya maupun akibatnya menyangkut aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat luas  berdampak politis, ekonomis, sosiologis. * Kesalahan dlm pengambilan keputusan dlm bidang bisnis kemungkinan terbesarnya adalah bangkrutnya perusahaan. Sedangkan kesalahan mengambil kebijakan publik dpt mengakibatkan bangkrutnya sebuah negara, baik krn kehancuran ekonomi maupun krn perang.
  • 6. B. DEFINISI MENGENAI KEBIJAKAN PUBLIK • Policy is defined as a “standing decision” characterized by behavioral consistency and repetitiveness on the part of both those who make it and those who abide it. (Heinz Eulau and Kenneth Prewitt in Jones, 1984 : 26). • Policy is A course of action adopted and pursued by a government, party, ruler, statesman, etc; any course of action adopted as advantageous or expedient” ( The Oxford English Dictionary in Michael Hill, 1997 : 6). • A policy consists of a web of decisions and actions that allocate …. Values (David Easton, 1953 : 130) SADUWASISTIONO@2014
  • 7. SADUWASISTIONO@2014 • Public policy is “the relationship of a government unit to its environment” ( Robert Eyestone in Anderson, 1978 : 2) • Public policy is whatever governments choose to do or not to do. ( Thomas R. Dye in Anderson, 1978 : 2) • Policy is A purposive course of action followed by an actor or set of actors ini dealing with a problem or matter of concern. (Anderson, 1978 : 3) • Policy be considered “ a long series of more-or-less related activities”. (Richard Rose in Anderson, 1978 : 2)
  • 8. SADUWASISTIONO@2014 • Melalui analisis kebijakan dpt dihasilkan infromasi & argumentasi masuk akal mengenai tiga macam pertanyaan yi : 1) nilai-nilai yg pencapaiannya menjadi tolok ukur apakah sesuatu masalah telah dpt dipecahkan; 2) fakta-fakta yg keberadaannya dpt mem- batasi atau mempertinggi pencapaian nilai-nilai; 3) tindakan-tindakan yg pelaksanaannya dpt menghasilkan pencapaian nilai dan pemecahan masalah.
  • 9. C. Kerangka Analisis Kebijakan • Analisis kebijakan publik bersifat interdisipliner, artinya didlm menganalisis menggunakan berbagai disiplin ilmu lainnya spt : ilmu perilaku, ilmu politik, sosiologi dlsb. • Ada tiga sifat tujuan analisis kebijakan publik yaitu : 1) penandaan (designative); 2) penilaian (evaluation); 3) anjuran (advocative). SADUWASISTIONO@2014
  • 10. Gambar 2. Prosedur Analisis Umum Menurut Waktu dan Tipe Pertanyaan TipeTipe PertanyaanPertanyaan PenandaanPenandaan EvaluasiEvaluasi AnjuranAnjuran Sebelum tinSebelum tin dakan (ex-dakan (ex- ante)ante) Setelah tin-Setelah tin- dakan (ex-dakan (ex- post).post). Sumber : Dunn,Sumber : Dunn, 1981 : 391981 : 39 PrediksiPrediksi DeskripsiDeskripsi EvaluasiEvaluasi EvaluasiEvaluasi PreskripsiPreskripsi SADUWASISTIONO@2014
  • 11. Keterangan : Preskripsi dpt terjadi setelah tindakan diambil, meskipun bentuk kebijakan yg bersifat retrospektif ini kurang memberi manfaat (seharusnya pemerintah melakukan ……………… dsb). Prosedur analisis umum di atas dpt disamakan dgn empat jenis metoda analisis kebijakan sbb : 1) deskripsi, memungkinkan menghasilkan informasi mengenai sebab dan akibat kebijakan di masa lampau; 2) Prediksi, memungkinkan menghasilkan informasi mengenai akibat kebijakan di masa mendatang; 3) Evaluasi, adalah pembuatan informasi mengenai nilai dari kebijakan di masa lalu dan masa mendatang; 4) Rekomendasi (preskripsi), memungkinkan menghasil- kan informasi mengenai kemungkinan bahwa arah tindakan di masa mendatang akan menimbulkan akibat-akibat bernilai. SADUWASISTIONO@2014
  • 12. • Dalam melakukan analisis kebijakan publik, hrs didasarkan pada kesadaran mengenai adanya masalah yg sangat penting dan adanya potensi utk memecahkan masalah tsb. yg senyatanya Masalah = =/= 1 yg seharusnya * Perumusan masalah merupakan “ pusat pengatur seluruh proses analisis kebijakan” SADUWASISTIONO@2014
  • 13. Gambar 3. Modifikasi Metoda Analisis Umum ke Metode Analisis Kebijakan Metoda Analisis UmumMetoda Analisis Umum Metoda AnalisisMetoda Analisis KebijakanKebijakan Deskripsi (description)Deskripsi (description) Prediksi (prediction)Prediksi (prediction) Evaluasi (evaluation)Evaluasi (evaluation) Preskripsi (prescription)Preskripsi (prescription) Perumusan masalahPerumusan masalah (problem structuring)(problem structuring) Peliputan (monitoring)Peliputan (monitoring) Peramalan (forecasting)Peramalan (forecasting) Evaluasi (evaluation)Evaluasi (evaluation) RekomendasiRekomendasi (recommendation)(recommendation) Penyimpulan praktisPenyimpulan praktis (practical inference)(practical inference) SADUWASISTIONO@2014
  • 14. Gambar 4. Jenjang Enam Metoda Analisis Kebijakan Perumusan Masalah Peliputan Modus Modus Modus Empiris Evaluatif Anjuran Peramalan Evaluasi Rekomendasi Penyimpulan Praktis SADUWASISTIONO@2014
  • 15. Gambar Lima Tipe Informasi yang relevan Dengan Kebijakan Masalah Alternatif Tindakan Hasil Hasilguna Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Sumber : Robert C. Wood, foreword to “The Study of Policy Formulation”, p v SADUWASISTIONO@2014
  • 16. Gambar Tiga Elemen Sistem Kebijakan PELAKU KEBIJAKAN LINGKUNGAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN PUBLIK Sumber : Dunn, 1981. SADUWASISTIONO@2014
  • 17. D. Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan Ada 3 (tiga) bentuk analisis kebijakan yaitu : 1) Analisis kebijakan prospektif (penciptaan dan transformasi informasi sebelum kebijakan ditentukan dan dilaksanakan). 2) Analisis kebijakan retrospektif (penciptaan dan transformasi informasi setelah tindakan kebijakan diambil, meliputi : a. analisis yg berorientasi pada disiplin; b. analisis yg berorientasi pada masalah; c. analisis yg berorientasi pada penerapan. 3) Analisis kebijakan terpadu (penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan setelahsebelum dan setelah tindakan kebijakan dilaksanakan). Sumber : Dunn, 1981. SADUWASISTIONO@2014
  • 18. SADUWASISTIONO@2014 • Analisis kebijakan terpadu merupakan analisis yg menggunakan pendekatan eklektik, yakni memanfaatkan kelebihan analisis kebijakan prospektif dan analisis kebijakan retrospektif. • Penggunaan salah satu bentuk analisis kebijakan sangat ditentukan oleh karakteristik masalah yg dihadapinya. Utk masalah-masalah yg berkaitan dg perencanaan, umumnya digunakan analisis prospektif. Sedangkan utk masalah aktual, digunakan analisis kebijakan retrospektif. Analisis kebijakan terpadu dpt digunakan utk menganalisis semua karakteristik masalah yg berkaitan dg kebijakan publik.
  • 19. SADUWASISTIONO@2014 • Keputusan berkaitan dgn analisis kebijakan diambil menurut : • a. Teori Keputusan Deskriptif (sekumpulan proporsisi yg secara logika konsisten dlm mendeskripsikan tindakan) • b. Teori Keputusan Normatif (sekumpulan proposisi yg secara logika konsisten dlm memberikan dasar dalam memperbaiki akibat tindakan). Proposisi : pernyataan tentang hubungan yg terdapat diantara dua term. Term : kata sebagai fungsi dari pengertian.
  • 20. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH: 1. IDENTIFIKASI DAN DEFINISI HAKIKAT MASALAH YANG DIHADAPI 2. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - INFORMASI 3. IDENTIFIKASI ALTERNATIF 4. ANALASIS BERBAGAI ALTERNATIF 5. PENENTUAN PILIHAN ALTERNATIF TERBAIK 6. PELAKSANAAN 7. EVALUASI HASIL YANG DICAPAI SADUWASISTIONO@2014
  • 22. LOGICAL FRAME WORK AKP “MARS” INDEPENDENT VARIABLE KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MASALAH PRA ANGGAPAN KERANGKA TEORI: 1. PEMERINTAHAN 2. SUBSTANSI 3. REGULASI 4. PENDUKUNG 5. METODOLOGI FAKTA: 1.POKOK 2.LINGKUNGAN 3.EMPIRIK ANALISA: 1.KUANTITATIF 2.KUALITATIF K E S I M P U L A N SARAN: 1.KEBIJAKAN 2.STRATEGI 3.UPAYA DEPENDENT VARIABLE MENJAWAB FEED. BACK JUDUL MASALAH TEORI FAKTA ANALISA KESIMPULAN SARAN SADUWASISTIONO@2014
  • 23. METHODS FOR POLICY ANALYSIS (William N. Dunn) SADUWASISTIONO@2014 RECOMMEN- DATION MONITORING POLICY PERFORMANCE POLICY ALTERNATIVES EVALUATION POLICY OUTCOMES PROBLEM STRUCTURING FORECASTING POLICY PROBLEM POLICY ACTIONS PRACTICAL INFERENCE
  • 24. CYCLUS POLICY ANALISIS SADUWASISTIONO@2014 34 E B 5 D 1 2 A C 6 TERANGAN: PROBLEM STRUCTURING FORECASTING RECOMANDING MONITORING EVALUATING INFERENCE POLICY PROBLEM POLICY ALTERNATIVE POLICY ACTION POLICY OUTCOMES POLICY PERFORMANCE
  • 25. PUBLIC POLICY SADUWASISTIONO@2014 ∗ POLICYPOLICY PROGRAMPROGRAM ∗ POLICY ACTION/POLICY ACTION/ IMPLEMENTATIOIMPLEMENTATIO NN ∗ POLICYPOLICY EVALUATIONEVALUATION  IDEA/PROBLEMSIDEA/PROBLEMS  ELABORATEELABORATE  RESEARCH/SURVEYRESEARCH/SURVEY  DATADATA  ANALISYAANALISYA  PROPOSALPROPOSAL  ACTUATINGACTUATING  COORDINATINGCOORDINATING  MOTIVATINGMOTIVATING  BUDGETINGBUDGETING  HUMAN RELATINGHUMAN RELATING  DECiSSION MAKINGDECiSSION MAKING  CONTROLLINGCONTROLLING  INSPECTINGINSPECTING  MONITORINGMONITORING  REPORTINGREPORTING
  • 26. POLICY PROGRAM 1. IDEA &PROBLEMS 2. ELABORATION 3. SOLUTION OF PROBLEM 4. RESEARCH & 5. INVESTIGATION 6. TIME, BUDGET, MATERIAL & METHODE ANALISYA 7. PROPOSAL 8. VISI – OBSESI – MISI – STRATEGI 9. OUTPUT – PURPOSE – GOAL – SUPER GANT 10.SWOT & NWPSADUWASISTIONO@2014
  • 27. • ORGANIZATION & MANAGEMENT • MAN – MONEY – MATERIAL – METHODE • COORDINATION – MOTIVATION – COMUNICATION • TEAM WORK – SPAN OF CONTROL • LEADERSHIP – STAFF WORK – DECETION MAKING • ENVIRONMENT FACTOR’S SADUWASISTIONO@2014 POLICY ACTIONPOLICY ACTION
  • 28. 1. MONITORING & EVALUATION 2. INSPECTION 3. CONTROLLING 4. INVESTIGATION 5. BILT IN CONTROL 6. INTERNAL&EKSTERNAL CONTROL 7. PRE – IN – POST CONTROL 8. REPORTING & RECOMENTION 9. FOLLOW UP ACTION 10.IMPACT EVALUATION SADUWASISTIONO@2014 POLICY EVALUATIONPOLICY EVALUATION
  • 29. ALAT ANALISA 1. KUALITATIF – DESKRIPTIF 2. KAUNTITATIF – STASTISTIK – VERIFIKATIF 3. PROGRAM KERJA TERPADU 4. PROGRAM PENINGKATAN KINERJA 5. MEAN’S & END’S 6. SWOT & STRATEGIC 7. H T A G 8. ETC SADUWASISTIONO@2014
  • 30. STRATEGISSTRATEGIS SADUWASISTIONO@2014 TEMPATTEMPAT // RUANGRUANG TEMPATTEMPAT // RUANGRUANG WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU SISTEMSISTEMSISTEMSISTEM SASARASASARA NN SASARASASARA NN • LINGKUNGAN • NASIONAL/REGIONAL/LO KAL • DARAT/LAUT/UDARA • MASA LALU • KINI • MASA YANG AKAN DATANG • ROSEDUR • METODA • TEKNIK • JUKLAK/JUKNIS • JANGKA PENDEK • JANGKA MENENGAH • JANGKA PANJANG • MAKRO/MIKRO
  • 31. OPENOPEN MANAJEMEMANAJEME NN OPENOPEN MANAJEMEMANAJEME NN PARTICIPATIFPARTICIPATIF MANAJEMENMANAJEMEN PARTICIPATIFPARTICIPATIF MANAJEMENMANAJEMEN • TRANSPARAN • LUGAS • DEMOKRATIS •TWO WAYS TRAFFICT •C S W • PIKIR –UCAP – BATHIN •PERILAKU •WAKTU & GUNA •PRIBADI- ORGANISASI •REGULASI• MEDIA MASSA •DATA AKURAT •HUMAN RELATION •CEPAT TEPAT &CERMAT DISIPLINDISIPLINDISIPLINDISIPLIN INFORMASIINFORMASI KOMUNIKAKOMUNIKA SISI INFORMASIINFORMASI KOMUNIKAKOMUNIKA SISI HI TECHHI TECHHI TECHHI TECH • EFISIEN – EFEKTIF •UP TO DATESADUWASISTIONO@2014
  • 32. Gambar : Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan Restrospeksi : Mengetahui apa yang telah terjadi dan perbedaan apa yang diperbuatnya SADUWASISTIONO@2014 Prospektif : Mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan Formulasi Kebijakan : Mengetahui masalah apa yang harus dipecahkan Implementasi Kebijakan : Memecahkan masalah
  • 33. Gambar : Sub Proses Perumusan Masalah MASALAH SUBTANTIF SADUWASISTIONO@2014 KONSEPTUAL MASALAH SPESIFIKASI MASALAH SITUASI PROBLEMATIS PENGENALAN MASALAH MASALAH FORMAL 22 Miroff dan Kilmann, Methodological Approach is to Social Science. Lihat juga Thomas Kuhn, The Structureof Scientific Revolutions, edisi kedua (Chicago: University of Chicago Press,1971); dan Ian G. Barbour,Myths, Model and Pardigm (New York:Harper and Row, 1976).
  • 34. Gambar : Perbedaan dalam struktur dari tiga kelas masalah kebijakan ELEMEN SADUWASISTIONO@2014 Struktur Masalah Tersusun Baik Agak Tersusun Tidak Tersusun ALTERNATIF Terbatas Terbatas Tak terbatas MANFAAT (NILAI) Konsenus Konsensus Konflik HASIL PROBABILITAS nyata tidak nyata tidak diketahui dapat diperhitungkan Tidak dapat diperhitungkan Tidak dapat diperhitungkan PENGAMBILAN KEPUTUSAN Satu atau beberapa Satu atau beberapa Banyak
  • 35. Gambar : Jenjang Tipe Isyu Kebijakan  Keputusan Strategis SADUWASISTIONO@2014  KeputusanKeputusan OperasionalOperasional Isu utama Isu sekunder Isu fungsional Isu minor
  • 36. E. TEKNIK PERAMALAN ALTERNATIF SADUWASISTIONO@2014 Pembuatan kebijakan publik perlu didahului dengan penyusunan berbagai alternatif untuk dipilih yang terbaik. Patton & Sawicki (1989 : 181) mengemukakan 10 (sepuluh) metoda untuk mengidentifikasikan alternatif yaitu sbb: 1) Analisis hasil riset dan eksperimentasi; 2) Analisis tanpa tindakan; 3) Survey cepat; 4) Kajian literatur; 5) Perbandingan dengan pengalaman dunia nyata; 6) Klasifikasi dan pengumpulan data secara pasif; 7) Pengembangan tipologi; 8) Analogi, metapora dan sintetik/kiasan; 9) Curah pendapat; 10) Perbandingan yang ideal;
  • 37. Berkaitan dengan peramalan kebijakan, Dunn (1981 : 141) mengemukakan 3 (tiga) bentuk yaitu sbb : Bentuk PeramalanBentuk Peramalan Dasar PeramalanDasar Peramalan Fokus UtamaFokus Utama ArgumentasiArgumentasi PROYEKSIPROYEKSI PREDIKSIPREDIKSI DUGAANDUGAAN KecenderunganKecenderungan sekarang dan masa lalusekarang dan masa lalu Asumsi teoritisAsumsi teoritis Penetapan secaraPenetapan secara subjektifsubjektif Metode kasusMetode kasus Analogi kasusAnalogi kasus Motivasi dari dalamMotivasi dari dalam SADUWASISTIONO@2014 Peramalan berkaitan dengan masa depan. Dalam hal tersebut, Dunn (1981) : 143) membedakan masa depan menjadi 3 (tiga) macam yaitu : Masa depan potensial (potential futures/alternative futures); (adalah masa depan masyarakat yang mungkin dicapai yang dinyatakan dengan pernyataan mungkin terjadi, yang membedakan dengan keadaan masyarakat yang terjadi sekarang. Masa depan yang mungkin terjadi tidak pernah meyakinkan sampai menjadi kenyataan).
  • 38. SADUWASISTIONO@2014 2) Masa depan yang masuk akal (plausible futures) (masa depan jenis ini adalah masa depan yang mungkin terjadi dengan dasar asumsi-asumsi mengenai penyebab di dalam alam dan masyarakat). 3) Masa depan Normatif (normative futures) (masa depan jenis ini adalah masa depan yang mungkin dan masuk akal yang konsisten dengan konsepsi analisis mengenai kebutuhan, nilai dan peluang-peluang masa depan)
  • 39. PERUMUSAN MASALAH DALAM ANALISIS KEBIJAKAN Perumusan masalah mrpkn langkah menentukan dlm analisis kebijakan publik. Perumusan masalah yg tepat berarti tlh menyelesaikan separuh dari masalah.Kondisi-kondisi yg diharapakan dalam perumusan masalah yi : 1) Hasil analisis bersifat relatif baru, dalam arti bahwa kebanyakan orang tidak atau belum sampai pd pemecahan yang sama; 2) Proses analisis relatif maju (tidak konvensional),dalam arti mengandung modifikasi atau penolakan terhadap ide-ide sebelumnya; SADUWASISTIONO@2014
  • 40. SADUWASISTIONO@2014 3) Proses analisis membutuhkan motivasi dan kesinambungan yang tinggi, dalam arti bahwa analisis dilakukan dengan intensitas tinggi atau dalam jangka waktu panjang; 4) Hasil analisis dipandang berharga oleh analis, pengambil keputusan, dan pelaku kebijakan lain, krn memberikan pemecahan yg diperlukan terhadap masalah yang ada; 5) Masalah pada mulanya bersifat tidak jelas, samar- samar dan sulit didefinisikan, shng tugas pertama adalah merumuskan masalah tersebut.
  • 41. Perumusan masalah dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap yaitu : 1) konseptualisasi masalah 2) Spesifikasi masalah 3) pengenalan masalah Perumusan masalah dapat dimulai dari tahap manapun,tetapi harus diawali dengan pemahaman mengenai situasi problematis (problematic situation)  situasi problematis pengenalan masalah  situasi problematis konseptualisasi masalah  situasi problematis spesifikasi masalah SADUWASISTIONO@2014
  • 42. Alasan Pentingnya Analisis Kebijakan Publik 1. Tidak terdapat kesepakatan umum mengenai nilai-nilai sosial, kecuali pada individu-individu atau sekelompok masyarakat tertentu. Nilai seringkali bersifat konflik, sehingga sulit atau tidak mungkin membandingkan atau menimbang tujuan atau sasaran yang dipertentangkan tersebut. 1. Pembuat kebijakan cenderung memaksimalkan nilai-nilai mereka dan tidak tertarik utk bergeser dari landasan nilainya. Dalam memaksimalkan nilai-nilai mereka, pengambil kebijakan lebih banyak memuaskan secara tidak langsung tuntutan kearah pemecahan, daripada membandingkan atau menimbang akibat-akibat dari banyak alternatif kebijakan yang tersedia. SADUWASISTIONO@2014
  • 43. SADUWASISTIONO@2014 3. Waktu dan usaha utk mengumpulkan informasi yg relevan pada semua alternatif memerlukan biaya sehingga mengurangi hasrat mengumpulkan informasi baru. 4. Komitmen dari sumber kebijakan dan program yg ada menghalangi pembuat kebijakan dari usaha mempertimbangkan alternatif baru dan kreatif karena keputusan sebelumnya sudah membatasi atau menutup pilihan – pilihan sekarang. 5. Pembuat kebijakan dan analisis kebijakan seringkali tdk dapat meramalkan semua akibat positif dan negatif dari setiap alternatif kebijakan, Hal ini cenderung menghasilkan tindakan yg hanya sedikit berbeda dari “status quo”. (Dunn, 1981 : 106).
  • 44. 6 (enam) cara memperoleh pengetahuan yang benar 1) Akal sehat 2) Wahyu 3) Intuisi 4) Coba-coba 5) Otoritas 6) Metode ilmiah SADUWASISTIONO@2014 MODEL KEBIJAKAN Model kebijakan (policy model) adalah bentuk penyederhanaan mengenai aspek-aspek terpilih dari sebuah situasi problematik yang disusun untuk sasaran tertentu. MODEL KEBIJAKAN Model kebijakan (policy model) adalah bentuk penyederhanaan mengenai aspek-aspek terpilih dari sebuah situasi problematik yang disusun untuk sasaran tertentu.  Model kebijakan dapat digambarkan dalam bentuk : konsep, diagram,grafik atau perhitungan matematika;  Model kebijakan digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjadi elemen perkiraan situasi problematis serta untuk membantu meningkatkan tindakan pemecahan masalah tertentu.
  • 45.  Model kebijakan merupakan alat buatan untuk menata secara imajinatif serta menginterpretasiakan pengalaman kita mengenai situasi problematis.  Model kebijakan sangat berguna untuk menyederhanakan masalah yang bersifat kompleks, termasuk membedakan gambaran antara situasi problematis yang esensial dan yang tidak esensial.  Model kebijakan dapat dijadikan alat untuk melakukan kritik diri dengan memaksa analisa membuat asumsi- asumsi yang rasional. SADUWASISTIONO@2014 Beberapa tipe model kebijakan publik, dilihat dari tujuannya, antara lain : 1) Model deskriptif (menjelaskan dan atau meramalkan sebab dan akibat pilihan kebijakan). 2) Model Normatif (menjelaskan, meramalkan dan memberi aturan dan merekomendasikan pilihan kebijakan).
  • 46. Dilihat dari model penyajiannya, model kebijakan dapat dibedakan menjadi : 1) Model Verbal (menggunakan narasi kalimat). 2) Model Simbolik (menggunakan simbol-simbol matematika yang tepat untuk menjelaskan hubungan antar variabel). 3)Model Prosedural (menggunakan serangkaian prosedur sederhana untuk menunjukkan dinamika hubungan antar variabel yang dipercayakan memberi ciri pada masalah kebijakan). SADUWASISTIONO@2014 Model lainnya, antara lain adalah Model Pengganti dan Model Perspektif :
  • 47. Peramalan alternatif berkaitan dengan tujuan (goals) dan sasaran (objectives). Perbedaan antara tujuan dengan sasaran dapat digambarkan sebagai berikut : KarakteristikKarakteristik TujuanTujuan SasaranSasaran SpesifikasiSpesifikasi Definisi termDefinisi term Periode waktuPeriode waktu ProsedurProsedur pengukuranpengukuran Perlakuan terhadapPerlakuan terhadap kelompok targetkelompok target Bersifat meluasBersifat meluas FormalFormal Tidak spesifikTidak spesifik Non – kuantitatifNon – kuantitatif Didefinisikan secaraDidefinisikan secara luasluas Bersifat kongkretBersifat kongkret OperasionalOperasional SpesifikSpesifik SeringkaliSeringkali kuantitatifkuantitatif DidefinisikanDidefinisikan secara khusussecara khusus SADUWASISTIONO@2014 Ada 6 (enam) sumber yang biasanya digunakan untuk menetapkan tujuan, sasaran dan alternatif, yaitu : 1) Otoritas (authority) 2) Wawasan (insight) 3) Metoda (method) 4)Teori ilmiah (scientific theories) 5) Motivasi (motivation) 6) Kasus paralel (parallel case)
  • 48. F. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Ada perbedaan antara pengambilan keputusan (decision making) dengan pembuatan kebijakan (policy making).  Pengambilan keputusan melibatkan pemilihan berbagai alternatif diantara berbagai alternatif yg relevan.  Pembuatan kebijakan pd umumnya melibatkan sebuah pola tindakan, aktivitas yang panjang dan berbagai keputusan, mengenai hal-hal rutin maupun yang tidak rutin.  Pengambilan keputusan merupakan dasar bagi pembuatan kebijakan. (Sumber diambil dr : James E. Anderson, Public Policy-Making, 1978). SADUWASISTIONO@2014
  • 49. SADUWASISTIONO@2014  Teori Rasional-komprehensif ( The Rational- Comprehensive Theory) , dgn elemen-elemen sbb: 1) Pembuat keputusan dihadapkan pd masalah yg telah ada yg dpt dipisahkan dr masalah yg lain, atau setidak-tidaknya dpt dibandingkan diantara keduanya. 2) Tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yg memandu pembuat keputusan ditetapkan scr jelas dan dibuat peringkat menurut tingkat pentingnya. 3) Berbagai alternatif yg berkaitan dgn masalah telah diuji.
  • 50. SADUWASISTIONO@2014 4) Konsekuensi (biaya dan manfaat) yg akan mengikuti setiap alternatif yg akan diambil sdh dikaji. 5) Setiap alternatif dan setiap konsekuensi ikutan dapat dibandingkan dgn alternatif lainnya. 6) Pembuat keputusan akan memilih berbagai alternatif dan konsekuensi yg mengikutinya, yg akan memaksimalkan tujuan, nilai-nilai atau sasaran.
  • 51. SADUWASISTIONO@2014  Teori Inkremental (Incremental Theory) 1) Tujuan dan sasaran selektif dan analisis empiris tindakan diperlukan utk memadukannya satu dgn yg lain; 2) Pembuat keputusan memberi perhatian hanya pd beberapa alternatif yg erat dgn masalah, yg akan berbeda dgn kebijakan yg sdh ada; 3) Utk setiap alternatif, hanya ada beberapa konsekuensi penting yg dievaluasi;
  • 52. SADUWASISTIONO@2014 4) Masalah dihadapkan pd pembuat keputusan. Pandangan inkrementalis memungkinkan tdk menghitung penyesuaian alat- tujuan dan tujuan-alat yg membuat masalah menjadi lebih terkelola. 5) Tidak ada keputusan tunggal atau pemecahan masalah yg benar. Pengujian keputusan yg baik dpt menghasilkan kesimpulan setuju atau tdk setuju dengan alternatif yg akan diambil. 6) Pengambilan keputusan yang inkremental mrpkn cara perbaikan yg penting utk mengurangi ketidaksempurnaan.
  • 53. Teori Perpaduan (Mixed Scanning) 1) Pandangan perpaduan memungkinkan pembuat keputusan utk menggunakan baik Teori Rasional Komprehensif maupun Teori Inkremental pd situasi yg berbeda. 2) Kemampuan terbesar dr pembuat keputusan didayagunakan utk melaksanakan keputusannya. Semakin banyak melakukan pelarikan thdp berbagai alternatif, semakin baik keputusan diambil. 1) Pandangan perpaduan merupakan pendekatan kompromi antara kelompok inkrementalis dgn kelompok rasionalis. SADUWASISTIONO@2014