SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Download to read offline
@yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com
Praktek
Analisis Kebijakan Publik
Jakarta, 17 – 18 Mei 2017
Yogi Suwarno
Yogi Suwarno
• 19750609 200002 1 001
• FISIP, Universitas Padjadjaran,
Bandung 1993-1998
• MA in Public Administration,
International Christian University,
Tokyo 2003-2005
• PhD in International Development,
University of Birmingham, 2011-
2016
@yosunoku 0812 900 55 444
yosuno@yahoo.com
Mengapa melakukan
Analisis Kebijakan Publik?
vs
Pentingnya Kebijakan Publik
• What makes government effective? This is among
the most important question facing any society,
because the failure of government is all too
common and often catastrophic
• There are numerous examples of countries that
have been saddled by bad government policies,
poor implementation, ethical failures, and the
inability of government to change when it
necessary. The victims are citizens, whose lives
and live hoods suffer.
Porter (2009: vii)
Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan konsepsi analisis kebijakan yang
secara rasional bisa dijalankan.
• Menjelaskan berbagai teknik dalam analisis
kebijakan.
• Menunjukkan berbagai kriteria yang digunakan
dalam pengambilan keputusan.
• Mendemonstrasikan penggunaan teknik analisis
sesuai dengan kriteria penilaian/pengambilan
keputusan.
• Merumuskan berbagai alternatif kebijakan yang
bermanfaat (sesuai prinsip budget maximizing).
Materi Pokok
A
B
Konsep Dasar
Analisis Kebijakan
Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam
Analisis Kebijakan
C
Mengembangkan & Merumuskan
Alternatif Kebijakan
Materi Pokok
A
B
Konsep Dasar
Analisis Kebijakan
Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam
Analisis Kebijakan
C
Mengembangkan & Merumuskan
Alternatif Kebijakan
Indikator Hasil Belajar
• Menjelaskan konsep dasar analisis kebijakan
yang secara rasional bisa dijalankan;
• Menjelaskan langkah-langkah dalam analisis
kebijakan;
• Merumuskan kompetensi dasar yang harus
dikuasai oleh analis kebijakan.
A
A
A
A
A
A
Mari perhatikan
• Mengapa pembuat kebijakan memilih isu tertentu dan
mengabaikan yang lainnya?
• Mengapa beberapa kebijakan berhasil, sementara
beberapa lainnya tidak?
• Bagaimana pembuat kebijakan merancang dan
melaksanakan kebijakan?
• Bagaimana sebuah kebijakan bisa mempengaruhi
negara?
A
Beberapa Permasalahan
• ... government faces too many policy priorities
to realistically address, and too few resources
to make progress against all of them
simultaneously.
• the appropriate government policies and
priorities shift as a country itself changes.
• the world outside the country changes.
(Porter, 2009: vii-viii)
A
Analisis Kebijakan Publik
ManfaatPertanyaan
Analisis
Kebijakan
Publik
(Kebijakan) apa yang
dilakukan oleh
pemerintah?
Memahami apa yang
sedang (dan tidak
sedang) dikerjakan oleh
pemerintah
Mengapa sebuah
kebijakan diambil?
Memahami alasan,
penyebab serta penentu
sebuah kebijakan diambil
Apa konsekuensi yang
timbul dari penerapan
sebuah kebijakan
Memahami dampak atau
pengaruh yang timbul
akibat dari penerapan
sebuah kebijakan
A
Analis Kebijakan
• Perhatian terhadap problems/masalah dan
hubungan antara kebijakan publik dengan
masalah tersebut
• Perhatian terhadap content (isi) dari kebijakan
publik
• Perhatian terhadap apa yang dilakukan dan tidak
dilakukan oleh pembuat kebijakan (lebih fokus
pada input dan proses)
• Perhatian terhadap konsekuensi-konsekuensi dari
kebijakan dalam kaitannya dengan output dan
outcomes.
A
Riset Sosial vs Riset Kebijakan
No. Social Research Policy Research
1 Memberikan pencerahan pada
bidang keilmuan
Mengembangkan pemahaman terhadap
masalah kebijakan
2 Tidak mengembangkan instrument
untuk penyelesaian masalah
Mengembangkan instrument/perangkat
yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah
3 Lebih sempit/fokus dan tidak terlalu
kompleks
Fenomena yang dibidik lebih luas dan
kompleks serta multidisipliner
4 Mencari interpretasi yang lebih
mendalam terhadap permasalahan
yang dibatasi
Cukup puas dengan ‘kebenaran’ yang
sifatnya umum/relatif kasar.
5 Lebih pada kritisme intelektual Lebih cenderung memunculkan kritisme
yang didorong motif politik
A
Peran Analis Kebijakan
• Universitas, yaitu para akademisi yang memiliki
perhatian terhadap kebijakan dan problem yang
melingkupinya serta proses kebijakan
• Lembaga Penelitian Independen dan think tank,
yaitu dapat berupa pegawai tetap atau partikelir
yang terlibat dalam riset tertentu
• Unit kebijakan, yaitu para analis kebijakan yang
bertanggungjawab melakukan penelitian dan
penyelidikan pada pemerintah, lembaga-lembaga
pemerintah dan institusi publik lainnya.
A
Peran Analis Kebijakan
• Kelompok penekan & kelompok lobby, dimana
Kelompok penekan berusaha mempengaruhi
kebijakan dengan cara melakukan pemantauan
dan pengembangan ide-ide tentang alternatif
kebijakan.
• Partai Politik, yaitu terdapat departemen/unit
yang melakukan riset dan pengembangan
kebijakan dalam menunjang kegiatan partai
politik.
• Konsultan tidak tetap, yaitu seseorang yang
melakukan riset khusus berdasarkan kontrak.
A
Analysis of Policy vs Analysis for Policy
Analysis of
Policy
Determination
Analysis of
Policy
Content
Policy
Monitoring &
Evaluation
Information
for Policy
Policy
Advocacy
1 2 3 4 5
Analysis of Policy Analysis for Policy
Wayne Parsons (2001)
A
Analysis of Policy
• Batasan sebuah kebijakan, yaitu analisis yang difokuskan
pada bagaimana, mengapa, dan kapan serta diperuntukkan
bagi siapa (target group) sebuah kebijakan dibuat.
• Isi dari kebijakan, yaitu analisis yang melibatkan deskripsi
dari suatu kebijakan tertentu dan bagaimana kebijakan
tersebut dibuat serta keterkaitannya dengan kebijakan yang
telah ada sebelumnya. Dan dalam menganalisisnya dapat
pula menggunakan kerangka teoritikal/nilai yang ditujukan
untuk memberikan masukan (kritik) terhadap sebuah
kebijakan.
• Monitoring dan evaluasi kebijakan, yaitu analisis yang
dimaksudkan untuk menguji apakah sebuah kebijakan telah
menunjukkan kinerja sesuai tujuannya dan seberapa besar
dampak kebijakan bagi problem yang ada.
A
Analysis for Policy
• Dukungan Kebijakan (Policy advocacy), yaitu analisis
yang mencakup riset dan argumen-argumen yang
dimaksdukan untuk memberikan pengaruh terhadap
agenda kebijakan baik dari lingkungan internal maupun
eksternal pemerintah.
• Informasi bagi sebuah kebijakan (Information for
policy), yaitu bentuk dari analisis yang dimaksudkan
untuk memberikan masukan (supply informasi) bagi
proses pembuatan kebijakan. Analisis ini dapat berupa
kajian/riset mendalam baik secara internal maupun
eksternal atau rekomendasi keputusan. Kegiatan ini
mungkin dapat membantu dalam menyaring opsi-opsi
atau juga menawarkan rekomendasi opsi kebijakan.
A
Langkah-langkah
• Menentukan atau mendefinisikan masalah
kebijakan dengan cara menganalisis data dan
informasi yang relevan dengan masalah tersebut.
• Mengidentifikasikan atau mengembangkan
kriteria-kriteria untuk pemecahan masalah.
Dalam hal ini, seorang pengambil kebijakan harus
memperhatikan faktor-faktor terkait sebelum
memutuskan sesuatu.
• Membuat daftar alternatif yang akan dipilih
sebagai kebijakan terbaik dalam menyelesaikan
masalah kebijakan.
A
Langkah-langkah (cont’d)
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap
setiap kriteria yang dikembangkan, dengan
memberikan bobot terhadap setiap kriteria .
• Melakukan evaluasi terhadap setiap alternatif
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,
untuk kemudian memilih alternatif terbaik
sebagai kebijakan terpilih.
• Menentukan kebijakan yang telah dipilih.
A
Model Analisis Kebijakan
A
Kompetensi AK
Kemampuan Analisis
• Kemampuan untuk
mengidentifikasi isu/masalah,
mengumpulkan dan
mengorganisir data/informasi,
mengidentifikasi opsi/alternatif,
mengevaluasi keuntungan, biaya
dan resiko, dan menyajikan
informasi kebijakan/membuat
saran kebijakan terbaik, serta
mengidentifikasi dampak dalam
pelaksanaanya, dan
Kemampuan Politis (political skill)
• Kemampuan untuk
menginformasikan hasil analisis
kebijakan, bekerja dalam
konteks politik dan membangun
jejaring kerja (kemampuan
untuk mengadvokasi informasi
kebijakan).
A
Penguasaan
Pengetahuan Organisasi
Kapasitas
Intelektual
Kompetensi
Relasi
Kompetensi
Personal
A
Faktor-faktor Pendorong
Penyusunan
kebijakan
Politik
Ekonomi/
Finansial
Administratif/
organisatoris
Teknologi
Sosial, Budaya,
Agama
Pertahanan
dan Keamanan
A
Pilihan Analisis
• Deal with root causes or make pragmatic
adjustments?
• Comprehensive analysis or short-term policy
relevance?
• Consensual or Contentious Analysis?
• Reliance on Rational Analysis or Democratic
Politics?
(Kraft and Furlong, 2012)
A
T & T Competitiveness Index
A
World Economic Forum, 2017
Materi Pokok
A
B
Konsep Dasar
Analisis Kebijakan
Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam
Analisis Kebijakan
C
Mengembangkan & Merumuskan
Alternatif Kebijakan
Indikator Hasil Belajar
• Mampu menunjukkan berbagai kriteria yang
digunakan dalam pengambilan keputusan.
• Mampu menetapkan kriteria evaluasi dalam
analisis kebijakan.
• Mampu menjelaskan kategori kriteria evaluasi
dalam analisis kebijakan.
• Mampu menjelaskan berbagai teknik evaluasi
dalam analisis kebijakan.
B
Pendekatan Analisis Kebijakan
Empirik
Menjelaskan
hubungan sebab
akibat dari suatu
kebijakan
Evaluatif
Menilai manfaat
(value) dari suatu
kebijakan
Normatif
Memberikan
rekomendasi
untuk perumusan
kebijakan yad
B
Orientasi Analisis Kebijakan
Type of
Analysis
Objectives Approaches Limitations Examples
Scientific Search for
“truth” and build
theory about
policy actions
and effects
Scientific method to test
hypothesis & theories,
Objective and rigorous
analysis, Advancing
knowledge
Too theoretical,
Inadequate
information
Social scientist,
IPCC etc
Professional Analyse policy
alternatives for
solving public
problems
Synthesise research & theory
to understand policy
alternative consequences,
evaluate current programme
& their efects, objectivity with
goal of practical value
Time & resources
constraints
Brookings
institutions,
government
accountability
office
Political Advocate and
support
preferred
policies
Legal, economic and political
arguments consistent with
value positions, to influence
policy debate, to realise
organisational goals and
values
Ideological,
partisan, may not
be credible, may
lack analytic depth,
objectivity level
Legislaive
council, etc
B
Mengapa Kriteria?
Favoritism
• Menghindari
adanya
favoritism
atau
keberpihakan
terhadap
salah satu
alternatif
kebijakan.
Aturan
• Memberikan
aturan main
yang jelas
yang harus
diikuti oleh
analis
kebijakan.
Standar
• Standar dalam
menetapkan
ranking
alternatif
terbaik
(terpilih) dan
dalam
membuat
keputusan.
B
Beberapa Definisi
• Tujuan adalah pernyataan formal tentang apa yang ingin dicapai dalam
jangka panjang.
• Sasaran lebih difokuskan kepada pernyataan tentang kondisi akhir yang
ingin dicapai pada kurun waktu tertentu dan pada batasan lingkup target
populasi tertentu.
• Kriteria merujuk pada pernyataan spesifik tentang dimensi dari tujuan-
tujuan yang ada yang akan digunakan untuk mengevaluasi alternative
kebijakan atau program. Beberapa dimensi tersebut termasuk didalamnya
adalah kriteria biaya, kemanfaaatan, efektivitas, resiko, keberlangsungan
secara politis, kemudahan administratif, legalitas, ketidakpastian, keadilan
dan dimensi waktu.
• Ukuran merupakan definisi operasional (yang terukur/kuantitatif) dari
kriteria.
B
Patton dan Sawicki (1993: 187)
Pendekatan Evaluasi
Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk-Bentuk Utama
Evaluasi
Semu
Informasi yang valid
tentang hasil kebijakan
Ukuran manfaat atau nilai
terbukti dengan sendirinya
atau tidak kontroversial
• Eksperimentasi sosial
• Akuntansi sistem sosial
• Pemeriksaan sosial
• Sintesis riset dan praktik
Evaluasi
Formal
Informasi yang
terpercaya dan valid
mengenai hasil
kebijakan secara formal
diumumkan sebagai
tujuan program
kebijakan
Tujuan dan sasaran dari
pengambil kebijakan dan
administrator yang secara
resmi diumumkan
merupakan ukuran yang
tepat dari manfaat atau
nilai
• Evaluasi perkembangan
• Evaluasi eksperimental
• Evaluasi proses
retrospektif
• Evaluasi hasil
retrospektif
Evaluasi
keputusan
teoritis
Informasi yang
terpercaya dan valid
mengenai hasil
kebijakan yang secara
eksplisit diinginkan oleh
berbagai pelaku
Tujuan dan sasaran dari
berbagai pelaku yang
diumumkan secara formal
ataupun diam-diam
merupakan ukuran yang
tepat dari manfaat atau
• Penilaian tentang dapat
tidaknya dievaluasi
• Analisis utilitas multi
atribut
Dunn (2003)
B
Kriteria Evaluasi
• Technical feasibility: mengukur apakah alternatif kebijakan yang
diajukan secara teknis dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
• Economic and financial possibility: berapa biaya yang harus
dikeluarkan oleh setiap alternatif kebijakan dan apakah yang
nantinya dihasilkan dapat disebut dengan kemanfaatan.
• Political viability: mengukur apakah setiap alternatif kebijakan akan
memberikan dampak kekuatan secara politis bagi kelompok-
kelompok tertentu.
• Administrative operatibility: mengukur kemungkinan diterapkannya
alternatif kebijakan tersebut dari persepektif administratif
(ketersediaan sumber daya manusia, finansial, fasilitas, maupun
waktu).
B
Bardach (2012)
Kategori Kriteria Evaluasi
Kriteria Esensi
Efektivitas
Apakah alternatif yang direkomendasikan memberikan hasil
(akibat) yang maksimal
Efisiensi
Apakah alternatif yang direkomendasikan membuahkan hasil
yang rasio efektivitas biayanya lebih tinggi dari batas tertentu
(efisiensi marginal)
Kecukupan
(adequacy)
Seberapa jauh alternatif tersebut dapat memenuhi tingkat
kebutuhan yang dipermasalahkan
Kesamaan (equity)
Apakah alternatif yang direkomendasikan menghasilkan lebih
banyak distribusi yang adil terhadap sumber yang ada dalam
masyarakat
Responsivitas
(responsiveness)
Seberapa jauh alternatit tersebut dapat memuaskan kebutuhan,
preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu
Kelayakan
(appropriateness)
Apakah alternatif yang direkomendasikan merupakan pilihan
yang layak
B
Teknik Evaluasi
Evaluasi Semu
• Sajian grafik
• Tampilan tabel
• Angka indeks
• Analisis seri waktu
terinterupsi
• Analisis seri
terkontrol
• Analisis
diskontinyu-
regresi
Evaluasi Formal
• Pemetaan sasaran
• Klarifikasi nilai
• Kritik nilai
• Pemetaan
hambatan
• Analisis dampak-
silang
• Diskonting
Evaluasi Keputusan
Teoritis
• Brainstorming
• Analisis
argumentasi
• Delphi kebijakan
• Analisis survei-
pemakai
B
Teknik Analsis Kebijakan
• Strength, Weaknesses, Opportunity, Threat
(SWOT)
• Cost-Benefit Analysis (CBA)
• Political, Economic, Social, Technological
(PEST)
• Balanced Score Card
B
Contoh Kasus (Kelompok)
E-KTP
Taksi Online
Manajemen ASN
Lainnya
B
Materi Pokok
A
B
Konsep Dasar
Analisis Kebijakan
Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam
Analisis Kebijakan
C
Mengembangkan & Merumuskan
Alternatif Kebijakan
Indikator Hasil Belajar
• Mampu mendemonstrasikan penggunaan
teknik analisis sesuai dengan kriteria
penilaian/pengambilan keputusan.
• Mampu merumuskan berbagai alternatif
kebijakan yang bermanfaat (sesuai prinsip
budget maximizing).
C
Sumber Alternatif Kebijakan
• Wewenang; melalui orang yang berwenang di bidang tersebut
• Wawasan; penggunaan intuisi, penilaian (judgement) atau
pengetahuan khusus dari orang-orang tertentu yang dipercayai
memahami suatu masalah
• Metode; memanfaatkan metode analisis yang inovatif
• Teori Ilmiah; penggunaan penjelasan yang dibuat oleh ilmu-ilmu
social dan eksakta sebagai sumber alternatif kebijakan
• Motivasi; keyakinan, nilai dan kebutuhan dari para penentu
kebijakan
• Kasus Parallel; pengalaman yang sama yang dialami oleh negara-
negara tetangga/lain dalam menangani problem yang sama
• Analogi; kemiripan antar masalah yang berbeda
C
Prosedur Umum
Definisi
•menghasilkan
informasi
mengenai
kondisi-kondisi
yang
menimbulkan
masakah
kebijakan
Prediksi
•menyedikan
informasi
mengenai
konsekuensi di
masa
mendatang
dari
penerapan
alternatif
kebijakan
(termasuk jika
tidak
melakukan
sesuatu)
Preskripsi
•Menyediakan
informasi
mengenai nilai
dan
konsekuensi
alternatif
kebijakan di
masa
mendatang
Deskripsi
•Menghasilkan
informasi
mengenai
konsekuensi
masa sekarang
dan masa lalu
dari
diterapkannya
alternatif
kebijakan
Evaluasi
•Menghasilkan
informasi
mengenai
kegunaan
alternatif
kebijakan
dalam
memecahkan
masalah.
C
Analisis Solusi
• Menetapkan kriteria evaluasi.
• Melakukan spesifikasi alternatif.
• Memprediksi dampak dari setiap alternatif
dan menilainya berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan.
• Memberikan rekomendasi aksi (pilihan
alternatif).
C
Metode Alternatif Kebijakan
Analisis
Peramalan
Eksploitasi
Modeling
Intuitif
Analisis
Evaluasi
Teknik discounting
Teknik three measures of efficiency
Teknik analisis sensitivitas
C
Teknik Peramalan
Pendekatan Dasar Teknik yang Memadai Produk
Peramalan
Ekstrapolasi
Ekstrapolasi
kecenderungan
• Analisis antar waktu-klasik
• Estimasi trend linear
• Pembobotan eksponensial
• Transformasi data
• Katastropi metodologi
Proyeksi
Peramalan
Teoritik
Teori • Pemetaan teori
• Model kausal
• Analisis regresi
• Estimasi titik dan interval
• Analisis korelasi
Prediksi
Peramalan
Penilaian
Penilaian
informatif
• Delphi konvensional
• Delphi kebijakan
• Analisis dampak silang
• Penilaian feasibilitas
Perkiraan
C
Evaluasi Alternatif Kebijakan
C
• Rasionalitas teknis
– atas dasar kemampuan masing-masing memecahkan masalah publik secara
efektif.
• Rasionalitas ekonomis
– atas dasar kemampuannya menemukan pemecahan masalah publik yang
paling efisien.
• Rasionalitas legal
– atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan kasus-
kasus penyelesaian perkara sebelumnya.
• Rasionalitas sosial
– atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan
isntitusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan.
• Rasionalitas substantif
– atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling tepat diantara
dua atau lebih bentuk rasionalitas (teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah
kondisi yang ada.
Keterkaitan antara Kriteria dan
Penggunaan Rasionalitas
Kriteria Esensi Rasionalitas
Efektivitas Apakah alternatif yang direkomendasikan memberikan
hasil (akibat) yang maksimal
Rasionalitas
teknis
Efisiensi Apakah alternatif yang rasio efektivitas biayanya lebih
tinggi dari batas tertentu (efisiensi marginal)
Rasionalitas
ekonomi
Kecukupan Melihat seberapa jauh alternatif tersebut dapat memenuhi
tingkat kebutuhan yang dipermasalahkan
Kesamaan (Equity) Apakah alternatif yang direkomendasikan menghasilkan
lebih banyak distribusi yang adil terhadap sumber yang ada
dalam masyarakat
Rasionalitas
legal dan sosial
Responsivitas
(Responsiveness)
Melihat seberapa jauh alternative tersebut dapat
memuaskan kebutuhan, prefensi, atau nilai kelompok-
kelompok masyarakat tertentu.
Rasionalitas
sosial
Kelayakan
(Appropriateness)
Apakah alternatif yang direkomendasikan merupakan
pilihan yang layak.
Rasionalitas
substantif
C
Kriteria dan Alternatif Kebijakan
Tujuan Kriteria
Alternatif Kebijakan
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
1 Kriteria 1.1 Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Kriteria 1.2 Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Kriteria 1.3,
dst
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
2 Kriteria 2.1 Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Kriteria 2.2 Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Kriteria 2.3,
dst
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
Prediksi dampak &
penilaian
C
Pengujian Alternatif Kebijakan
Kuantitatif
•Operation
Research
•Benefit/Risk
Analysis, Cost
Benefit Analysis
Kualitatif
•Skenario
•Permainan
•Simulasi
•Expert
Judgment
C
Analisis Lingkungan Strategis
(SWOT ANALYSIS)
• SWOT is acronym for the internal Strengths and
Weaknesses of a firm and the environmental
Opportunities and Threats facing that firm (Pearce &
Robinson, 2000).
• Proses kreatif dalam merencanakan strategi, kebijakan
dan program kerja suatu organisasi dengan
memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan internal
dan eksternal organisasi tersebut, baik pada sisi positif
maupun sisi negatifnya. Jadi, analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan/organisasi, dengan
cara memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
pada saat bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
dan ancaman (Freddy Rangkuti, 1997: 19).
Lingkungan Organisasi dan Sifatnya
+ / - Internal Eksternal
Positif
Strength
(Kekuatan)
Opportunity
(Peluang)
Negatif
Weakness /
Limitation
(Kelemahan)
Threat
(Ancaman)
Matriks SWOT
PELUANG
(+)
(-)
ANCAMAN
KELEMAHAN
(-)
(+)
KEKUATAN
+/- +/+
-/- -/+
MENUNJANG
STRATEGI YANG
BERSIFAT AGRESIF
MENUNJANG
STRATEGI UNTUK
MELAKUKAN
DIVERSIFIKASI
MENUNJANG
STRATEGI YANG
BERSIFAT
KONSERVATIF
MENUNJANG STRATEGI
YANG BERSIFAT
BERTAHAN
Tahapan SWOT
• Identifikasikan faktor internal & eksternal.
• Tentukan nilai urgensi (NU) dan bobot faktor (BF) dari
setiap faktor lingkungan internal & eksternal.
• Tentukan nilai dukungan (ND) dan nilai bobot
dukungan (NBD) dari setiap faktor lingkungan internal
& eksternal.
• Menghitung nilai keterkaitan.
• Menghitung total nilai bobot (TNB).
• Menentukan peta posisi kekuatan organisasi.
• Memformulasikan strategi SWOT organisasi.
• Menentukan alternatif tujuan organisasi.
Kategori Negara
IMF UNDP World Bank
Developed countries Advanced countries Developed countries High-income
countries
Developing countries Emerging and
developing countries
Developing countries Low and middle
income countries
Development
threshold
Not explicit 75 percentile in the HDI
distribution
USD 6,000 GNI per
capita in 1987-prices
Type of development
threshold
Most likely absolute Relative Absolute
Share of countries
‘developed’ in 1990
13 percent 25 percent 16 percent
Share of countries
‘developed’ in 2010
17 percent 25 percent 26 percent
Subcategories of
‘developing countries’
(1) Low-income
developing
countries
(2) Emerging and other
developing
countries
(1) Low human
development countries,
(2) Medium human
development countries
(3) High human
development countries
(1) Low-income
countries
(2) Middle-income
countries
Indeks Demokrasi
No Negara
Proses
elektoral &
pluralisme
Fungsi
pemerintah
Partisipasi
politik
Budaya
politik
Kebebas
an sipil
Perin
gkat
1 China 0.00 4.64 3.33 6.25 1.47 136
2 Indonesia 7.75 7.14 6.67 6.25 7.35 49
3 Malaysia 6.92 7.86 5.56 6.25 5.59 68
4 Rusia 2.67 2.86 5.00 2.50 3.53 132
5 UK 9.58 7.14 6.67 8.75 9.41 16
6 Thailand 4.50 3.93 5.56 5.00 6.47 98
7 Japan 9.17 8.21 6.11 7.50 8.82 23
8 Norwegia 10 9.64 10 10 10 1
(The Economist, 2015)
Indeks Pembangunan Manusia 2014
3 Dimensi IPM
1. Indeks harapan hidup
2. Indeks pendidikan (angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah), dan
3. Indeks standar hidup layak
Perbandingan IPM Beberapa Negara
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013 2014
China
Indonesia
Malaysia
Rusia
UK
Thailand
Japan
Norwegia
(UNDP, 2015)
Indeks Kepemerintahan
(World Governance Index)
• Voice and Accountability
• Political Stability and Absence of
Violence/Terrorism
• Government Effectiveness
• Regulatory Quality
• Rule of Law
• Control of Corruption
http://info.worldbank.org/governance/wgi/#reports
Terima kasih
@yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com

More Related Content

What's hot

Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikSiti Sahati
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanIrika Widiasanti
 
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset KebijakanModul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakanunitpublikasi
 
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikPeran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik yuniariarsela
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Ibrahim Doru
 

What's hot (20)

Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIKPROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawan
 
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset KebijakanModul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
 
The Policy Brief
The Policy BriefThe Policy Brief
The Policy Brief
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikPeran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 

Similar to Analisis Kriteria Kebijakan

Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanunitpublikasi
 
analisis kebijakan.pptx
analisis kebijakan.pptxanalisis kebijakan.pptx
analisis kebijakan.pptxsunardi21
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosTri Widodo W. UTOMO
 
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Ahmad Syarif
 
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)nurul khaiva
 
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAnalisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAdrianHanda2
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy AnalystDouble Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy AnalystTri Widodo W. UTOMO
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfIrwan Dharmawan
 
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan Pemerintahan
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan PemerintahanPembentukan JF Analis Penyelenggaraan Pemerintahan
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Ibrahim Doru
 
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASNWorkshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianEvaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianMukhrizal Effendi
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisanurul khaiva
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptxbestiverawati
 

Similar to Analisis Kriteria Kebijakan (20)

Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
 
analisis kebijakan.pptx
analisis kebijakan.pptxanalisis kebijakan.pptx
analisis kebijakan.pptx
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
 
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Analisis kebijakan
Analisis kebijakan
 
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)
Part vii & viii (perumusan k ebijakan ideal)
 
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAnalisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy AnalystDouble Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
 
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan Pemerintahan
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan PemerintahanPembentukan JF Analis Penyelenggaraan Pemerintahan
Pembentukan JF Analis Penyelenggaraan Pemerintahan
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
Perancangan Policy Brief
Perancangan Policy BriefPerancangan Policy Brief
Perancangan Policy Brief
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASNWorkshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
 
Perancangan Policy Brief
Perancangan Policy BriefPerancangan Policy Brief
Perancangan Policy Brief
 
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianEvaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
 
Masukan tkt humaniora (yuti)
Masukan tkt humaniora (yuti)Masukan tkt humaniora (yuti)
Masukan tkt humaniora (yuti)
 

More from Yogi Suwarno

Standar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiStandar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiYogi Suwarno
 
Public Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsPublic Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsYogi Suwarno
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiYogi Suwarno
 
Policy integration
Policy integrationPolicy integration
Policy integrationYogi Suwarno
 
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera Utara
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera UtaraIsu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera Utara
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera UtaraYogi Suwarno
 
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Yogi Suwarno
 
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidBedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidYogi Suwarno
 

More from Yogi Suwarno (8)

Standar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiStandar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan Organisasi
 
Public Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsPublic Administration: Three Problems
Public Administration: Three Problems
 
SDGs Indonesia
SDGs IndonesiaSDGs Indonesia
SDGs Indonesia
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
 
Policy integration
Policy integrationPolicy integration
Policy integration
 
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera Utara
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera UtaraIsu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera Utara
Isu isu strategis Administrasi Publik pada Diklatpim IV - Medan Sumatera Utara
 
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
 
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidBedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
 

Recently uploaded

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 

Recently uploaded (15)

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 

Analisis Kriteria Kebijakan

  • 1. @yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com Praktek Analisis Kebijakan Publik Jakarta, 17 – 18 Mei 2017 Yogi Suwarno
  • 2. Yogi Suwarno • 19750609 200002 1 001 • FISIP, Universitas Padjadjaran, Bandung 1993-1998 • MA in Public Administration, International Christian University, Tokyo 2003-2005 • PhD in International Development, University of Birmingham, 2011- 2016 @yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com
  • 4.
  • 5. vs
  • 6. Pentingnya Kebijakan Publik • What makes government effective? This is among the most important question facing any society, because the failure of government is all too common and often catastrophic • There are numerous examples of countries that have been saddled by bad government policies, poor implementation, ethical failures, and the inability of government to change when it necessary. The victims are citizens, whose lives and live hoods suffer. Porter (2009: vii)
  • 7. Tujuan Pembelajaran • Menjelaskan konsepsi analisis kebijakan yang secara rasional bisa dijalankan. • Menjelaskan berbagai teknik dalam analisis kebijakan. • Menunjukkan berbagai kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan. • Mendemonstrasikan penggunaan teknik analisis sesuai dengan kriteria penilaian/pengambilan keputusan. • Merumuskan berbagai alternatif kebijakan yang bermanfaat (sesuai prinsip budget maximizing).
  • 8. Materi Pokok A B Konsep Dasar Analisis Kebijakan Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam Analisis Kebijakan C Mengembangkan & Merumuskan Alternatif Kebijakan
  • 9. Materi Pokok A B Konsep Dasar Analisis Kebijakan Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam Analisis Kebijakan C Mengembangkan & Merumuskan Alternatif Kebijakan
  • 10. Indikator Hasil Belajar • Menjelaskan konsep dasar analisis kebijakan yang secara rasional bisa dijalankan; • Menjelaskan langkah-langkah dalam analisis kebijakan; • Merumuskan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh analis kebijakan. A
  • 11. A
  • 12. A
  • 13. A
  • 14. A
  • 15. A
  • 16. Mari perhatikan • Mengapa pembuat kebijakan memilih isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya? • Mengapa beberapa kebijakan berhasil, sementara beberapa lainnya tidak? • Bagaimana pembuat kebijakan merancang dan melaksanakan kebijakan? • Bagaimana sebuah kebijakan bisa mempengaruhi negara? A
  • 17. Beberapa Permasalahan • ... government faces too many policy priorities to realistically address, and too few resources to make progress against all of them simultaneously. • the appropriate government policies and priorities shift as a country itself changes. • the world outside the country changes. (Porter, 2009: vii-viii) A
  • 18. Analisis Kebijakan Publik ManfaatPertanyaan Analisis Kebijakan Publik (Kebijakan) apa yang dilakukan oleh pemerintah? Memahami apa yang sedang (dan tidak sedang) dikerjakan oleh pemerintah Mengapa sebuah kebijakan diambil? Memahami alasan, penyebab serta penentu sebuah kebijakan diambil Apa konsekuensi yang timbul dari penerapan sebuah kebijakan Memahami dampak atau pengaruh yang timbul akibat dari penerapan sebuah kebijakan A
  • 19. Analis Kebijakan • Perhatian terhadap problems/masalah dan hubungan antara kebijakan publik dengan masalah tersebut • Perhatian terhadap content (isi) dari kebijakan publik • Perhatian terhadap apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh pembuat kebijakan (lebih fokus pada input dan proses) • Perhatian terhadap konsekuensi-konsekuensi dari kebijakan dalam kaitannya dengan output dan outcomes. A
  • 20. Riset Sosial vs Riset Kebijakan No. Social Research Policy Research 1 Memberikan pencerahan pada bidang keilmuan Mengembangkan pemahaman terhadap masalah kebijakan 2 Tidak mengembangkan instrument untuk penyelesaian masalah Mengembangkan instrument/perangkat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah 3 Lebih sempit/fokus dan tidak terlalu kompleks Fenomena yang dibidik lebih luas dan kompleks serta multidisipliner 4 Mencari interpretasi yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang dibatasi Cukup puas dengan ‘kebenaran’ yang sifatnya umum/relatif kasar. 5 Lebih pada kritisme intelektual Lebih cenderung memunculkan kritisme yang didorong motif politik A
  • 21. Peran Analis Kebijakan • Universitas, yaitu para akademisi yang memiliki perhatian terhadap kebijakan dan problem yang melingkupinya serta proses kebijakan • Lembaga Penelitian Independen dan think tank, yaitu dapat berupa pegawai tetap atau partikelir yang terlibat dalam riset tertentu • Unit kebijakan, yaitu para analis kebijakan yang bertanggungjawab melakukan penelitian dan penyelidikan pada pemerintah, lembaga-lembaga pemerintah dan institusi publik lainnya. A
  • 22. Peran Analis Kebijakan • Kelompok penekan & kelompok lobby, dimana Kelompok penekan berusaha mempengaruhi kebijakan dengan cara melakukan pemantauan dan pengembangan ide-ide tentang alternatif kebijakan. • Partai Politik, yaitu terdapat departemen/unit yang melakukan riset dan pengembangan kebijakan dalam menunjang kegiatan partai politik. • Konsultan tidak tetap, yaitu seseorang yang melakukan riset khusus berdasarkan kontrak. A
  • 23. Analysis of Policy vs Analysis for Policy Analysis of Policy Determination Analysis of Policy Content Policy Monitoring & Evaluation Information for Policy Policy Advocacy 1 2 3 4 5 Analysis of Policy Analysis for Policy Wayne Parsons (2001) A
  • 24. Analysis of Policy • Batasan sebuah kebijakan, yaitu analisis yang difokuskan pada bagaimana, mengapa, dan kapan serta diperuntukkan bagi siapa (target group) sebuah kebijakan dibuat. • Isi dari kebijakan, yaitu analisis yang melibatkan deskripsi dari suatu kebijakan tertentu dan bagaimana kebijakan tersebut dibuat serta keterkaitannya dengan kebijakan yang telah ada sebelumnya. Dan dalam menganalisisnya dapat pula menggunakan kerangka teoritikal/nilai yang ditujukan untuk memberikan masukan (kritik) terhadap sebuah kebijakan. • Monitoring dan evaluasi kebijakan, yaitu analisis yang dimaksudkan untuk menguji apakah sebuah kebijakan telah menunjukkan kinerja sesuai tujuannya dan seberapa besar dampak kebijakan bagi problem yang ada. A
  • 25. Analysis for Policy • Dukungan Kebijakan (Policy advocacy), yaitu analisis yang mencakup riset dan argumen-argumen yang dimaksdukan untuk memberikan pengaruh terhadap agenda kebijakan baik dari lingkungan internal maupun eksternal pemerintah. • Informasi bagi sebuah kebijakan (Information for policy), yaitu bentuk dari analisis yang dimaksudkan untuk memberikan masukan (supply informasi) bagi proses pembuatan kebijakan. Analisis ini dapat berupa kajian/riset mendalam baik secara internal maupun eksternal atau rekomendasi keputusan. Kegiatan ini mungkin dapat membantu dalam menyaring opsi-opsi atau juga menawarkan rekomendasi opsi kebijakan. A
  • 26. Langkah-langkah • Menentukan atau mendefinisikan masalah kebijakan dengan cara menganalisis data dan informasi yang relevan dengan masalah tersebut. • Mengidentifikasikan atau mengembangkan kriteria-kriteria untuk pemecahan masalah. Dalam hal ini, seorang pengambil kebijakan harus memperhatikan faktor-faktor terkait sebelum memutuskan sesuatu. • Membuat daftar alternatif yang akan dipilih sebagai kebijakan terbaik dalam menyelesaikan masalah kebijakan. A
  • 27. Langkah-langkah (cont’d) • Melakukan analisis dan evaluasi terhadap setiap kriteria yang dikembangkan, dengan memberikan bobot terhadap setiap kriteria . • Melakukan evaluasi terhadap setiap alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, untuk kemudian memilih alternatif terbaik sebagai kebijakan terpilih. • Menentukan kebijakan yang telah dipilih. A
  • 29. Kompetensi AK Kemampuan Analisis • Kemampuan untuk mengidentifikasi isu/masalah, mengumpulkan dan mengorganisir data/informasi, mengidentifikasi opsi/alternatif, mengevaluasi keuntungan, biaya dan resiko, dan menyajikan informasi kebijakan/membuat saran kebijakan terbaik, serta mengidentifikasi dampak dalam pelaksanaanya, dan Kemampuan Politis (political skill) • Kemampuan untuk menginformasikan hasil analisis kebijakan, bekerja dalam konteks politik dan membangun jejaring kerja (kemampuan untuk mengadvokasi informasi kebijakan). A
  • 32. Pilihan Analisis • Deal with root causes or make pragmatic adjustments? • Comprehensive analysis or short-term policy relevance? • Consensual or Contentious Analysis? • Reliance on Rational Analysis or Democratic Politics? (Kraft and Furlong, 2012) A
  • 33. T & T Competitiveness Index A World Economic Forum, 2017
  • 34. Materi Pokok A B Konsep Dasar Analisis Kebijakan Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam Analisis Kebijakan C Mengembangkan & Merumuskan Alternatif Kebijakan
  • 35. Indikator Hasil Belajar • Mampu menunjukkan berbagai kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan. • Mampu menetapkan kriteria evaluasi dalam analisis kebijakan. • Mampu menjelaskan kategori kriteria evaluasi dalam analisis kebijakan. • Mampu menjelaskan berbagai teknik evaluasi dalam analisis kebijakan. B
  • 36. Pendekatan Analisis Kebijakan Empirik Menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu kebijakan Evaluatif Menilai manfaat (value) dari suatu kebijakan Normatif Memberikan rekomendasi untuk perumusan kebijakan yad B
  • 37. Orientasi Analisis Kebijakan Type of Analysis Objectives Approaches Limitations Examples Scientific Search for “truth” and build theory about policy actions and effects Scientific method to test hypothesis & theories, Objective and rigorous analysis, Advancing knowledge Too theoretical, Inadequate information Social scientist, IPCC etc Professional Analyse policy alternatives for solving public problems Synthesise research & theory to understand policy alternative consequences, evaluate current programme & their efects, objectivity with goal of practical value Time & resources constraints Brookings institutions, government accountability office Political Advocate and support preferred policies Legal, economic and political arguments consistent with value positions, to influence policy debate, to realise organisational goals and values Ideological, partisan, may not be credible, may lack analytic depth, objectivity level Legislaive council, etc B
  • 38. Mengapa Kriteria? Favoritism • Menghindari adanya favoritism atau keberpihakan terhadap salah satu alternatif kebijakan. Aturan • Memberikan aturan main yang jelas yang harus diikuti oleh analis kebijakan. Standar • Standar dalam menetapkan ranking alternatif terbaik (terpilih) dan dalam membuat keputusan. B
  • 39. Beberapa Definisi • Tujuan adalah pernyataan formal tentang apa yang ingin dicapai dalam jangka panjang. • Sasaran lebih difokuskan kepada pernyataan tentang kondisi akhir yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentu dan pada batasan lingkup target populasi tertentu. • Kriteria merujuk pada pernyataan spesifik tentang dimensi dari tujuan- tujuan yang ada yang akan digunakan untuk mengevaluasi alternative kebijakan atau program. Beberapa dimensi tersebut termasuk didalamnya adalah kriteria biaya, kemanfaaatan, efektivitas, resiko, keberlangsungan secara politis, kemudahan administratif, legalitas, ketidakpastian, keadilan dan dimensi waktu. • Ukuran merupakan definisi operasional (yang terukur/kuantitatif) dari kriteria. B Patton dan Sawicki (1993: 187)
  • 40. Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk-Bentuk Utama Evaluasi Semu Informasi yang valid tentang hasil kebijakan Ukuran manfaat atau nilai terbukti dengan sendirinya atau tidak kontroversial • Eksperimentasi sosial • Akuntansi sistem sosial • Pemeriksaan sosial • Sintesis riset dan praktik Evaluasi Formal Informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan secara formal diumumkan sebagai tujuan program kebijakan Tujuan dan sasaran dari pengambil kebijakan dan administrator yang secara resmi diumumkan merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau nilai • Evaluasi perkembangan • Evaluasi eksperimental • Evaluasi proses retrospektif • Evaluasi hasil retrospektif Evaluasi keputusan teoritis Informasi yang terpercaya dan valid mengenai hasil kebijakan yang secara eksplisit diinginkan oleh berbagai pelaku Tujuan dan sasaran dari berbagai pelaku yang diumumkan secara formal ataupun diam-diam merupakan ukuran yang tepat dari manfaat atau • Penilaian tentang dapat tidaknya dievaluasi • Analisis utilitas multi atribut Dunn (2003) B
  • 41. Kriteria Evaluasi • Technical feasibility: mengukur apakah alternatif kebijakan yang diajukan secara teknis dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Economic and financial possibility: berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap alternatif kebijakan dan apakah yang nantinya dihasilkan dapat disebut dengan kemanfaatan. • Political viability: mengukur apakah setiap alternatif kebijakan akan memberikan dampak kekuatan secara politis bagi kelompok- kelompok tertentu. • Administrative operatibility: mengukur kemungkinan diterapkannya alternatif kebijakan tersebut dari persepektif administratif (ketersediaan sumber daya manusia, finansial, fasilitas, maupun waktu). B Bardach (2012)
  • 42. Kategori Kriteria Evaluasi Kriteria Esensi Efektivitas Apakah alternatif yang direkomendasikan memberikan hasil (akibat) yang maksimal Efisiensi Apakah alternatif yang direkomendasikan membuahkan hasil yang rasio efektivitas biayanya lebih tinggi dari batas tertentu (efisiensi marginal) Kecukupan (adequacy) Seberapa jauh alternatif tersebut dapat memenuhi tingkat kebutuhan yang dipermasalahkan Kesamaan (equity) Apakah alternatif yang direkomendasikan menghasilkan lebih banyak distribusi yang adil terhadap sumber yang ada dalam masyarakat Responsivitas (responsiveness) Seberapa jauh alternatit tersebut dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu Kelayakan (appropriateness) Apakah alternatif yang direkomendasikan merupakan pilihan yang layak B
  • 43. Teknik Evaluasi Evaluasi Semu • Sajian grafik • Tampilan tabel • Angka indeks • Analisis seri waktu terinterupsi • Analisis seri terkontrol • Analisis diskontinyu- regresi Evaluasi Formal • Pemetaan sasaran • Klarifikasi nilai • Kritik nilai • Pemetaan hambatan • Analisis dampak- silang • Diskonting Evaluasi Keputusan Teoritis • Brainstorming • Analisis argumentasi • Delphi kebijakan • Analisis survei- pemakai B
  • 44. Teknik Analsis Kebijakan • Strength, Weaknesses, Opportunity, Threat (SWOT) • Cost-Benefit Analysis (CBA) • Political, Economic, Social, Technological (PEST) • Balanced Score Card B
  • 45. Contoh Kasus (Kelompok) E-KTP Taksi Online Manajemen ASN Lainnya B
  • 46. Materi Pokok A B Konsep Dasar Analisis Kebijakan Kriteria dan Teknik Evaluasi dalam Analisis Kebijakan C Mengembangkan & Merumuskan Alternatif Kebijakan
  • 47. Indikator Hasil Belajar • Mampu mendemonstrasikan penggunaan teknik analisis sesuai dengan kriteria penilaian/pengambilan keputusan. • Mampu merumuskan berbagai alternatif kebijakan yang bermanfaat (sesuai prinsip budget maximizing). C
  • 48. Sumber Alternatif Kebijakan • Wewenang; melalui orang yang berwenang di bidang tersebut • Wawasan; penggunaan intuisi, penilaian (judgement) atau pengetahuan khusus dari orang-orang tertentu yang dipercayai memahami suatu masalah • Metode; memanfaatkan metode analisis yang inovatif • Teori Ilmiah; penggunaan penjelasan yang dibuat oleh ilmu-ilmu social dan eksakta sebagai sumber alternatif kebijakan • Motivasi; keyakinan, nilai dan kebutuhan dari para penentu kebijakan • Kasus Parallel; pengalaman yang sama yang dialami oleh negara- negara tetangga/lain dalam menangani problem yang sama • Analogi; kemiripan antar masalah yang berbeda C
  • 49. Prosedur Umum Definisi •menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masakah kebijakan Prediksi •menyedikan informasi mengenai konsekuensi di masa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan (termasuk jika tidak melakukan sesuatu) Preskripsi •Menyediakan informasi mengenai nilai dan konsekuensi alternatif kebijakan di masa mendatang Deskripsi •Menghasilkan informasi mengenai konsekuensi masa sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan Evaluasi •Menghasilkan informasi mengenai kegunaan alternatif kebijakan dalam memecahkan masalah. C
  • 50. Analisis Solusi • Menetapkan kriteria evaluasi. • Melakukan spesifikasi alternatif. • Memprediksi dampak dari setiap alternatif dan menilainya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. • Memberikan rekomendasi aksi (pilihan alternatif). C
  • 51. Metode Alternatif Kebijakan Analisis Peramalan Eksploitasi Modeling Intuitif Analisis Evaluasi Teknik discounting Teknik three measures of efficiency Teknik analisis sensitivitas C
  • 52. Teknik Peramalan Pendekatan Dasar Teknik yang Memadai Produk Peramalan Ekstrapolasi Ekstrapolasi kecenderungan • Analisis antar waktu-klasik • Estimasi trend linear • Pembobotan eksponensial • Transformasi data • Katastropi metodologi Proyeksi Peramalan Teoritik Teori • Pemetaan teori • Model kausal • Analisis regresi • Estimasi titik dan interval • Analisis korelasi Prediksi Peramalan Penilaian Penilaian informatif • Delphi konvensional • Delphi kebijakan • Analisis dampak silang • Penilaian feasibilitas Perkiraan C
  • 53. Evaluasi Alternatif Kebijakan C • Rasionalitas teknis – atas dasar kemampuan masing-masing memecahkan masalah publik secara efektif. • Rasionalitas ekonomis – atas dasar kemampuannya menemukan pemecahan masalah publik yang paling efisien. • Rasionalitas legal – atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan kasus- kasus penyelesaian perkara sebelumnya. • Rasionalitas sosial – atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan isntitusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan. • Rasionalitas substantif – atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling tepat diantara dua atau lebih bentuk rasionalitas (teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah kondisi yang ada.
  • 54. Keterkaitan antara Kriteria dan Penggunaan Rasionalitas Kriteria Esensi Rasionalitas Efektivitas Apakah alternatif yang direkomendasikan memberikan hasil (akibat) yang maksimal Rasionalitas teknis Efisiensi Apakah alternatif yang rasio efektivitas biayanya lebih tinggi dari batas tertentu (efisiensi marginal) Rasionalitas ekonomi Kecukupan Melihat seberapa jauh alternatif tersebut dapat memenuhi tingkat kebutuhan yang dipermasalahkan Kesamaan (Equity) Apakah alternatif yang direkomendasikan menghasilkan lebih banyak distribusi yang adil terhadap sumber yang ada dalam masyarakat Rasionalitas legal dan sosial Responsivitas (Responsiveness) Melihat seberapa jauh alternative tersebut dapat memuaskan kebutuhan, prefensi, atau nilai kelompok- kelompok masyarakat tertentu. Rasionalitas sosial Kelayakan (Appropriateness) Apakah alternatif yang direkomendasikan merupakan pilihan yang layak. Rasionalitas substantif C
  • 55. Kriteria dan Alternatif Kebijakan Tujuan Kriteria Alternatif Kebijakan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 1 Kriteria 1.1 Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Kriteria 1.2 Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Kriteria 1.3, dst Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian 2 Kriteria 2.1 Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Kriteria 2.2 Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Kriteria 2.3, dst Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian Prediksi dampak & penilaian C
  • 56. Pengujian Alternatif Kebijakan Kuantitatif •Operation Research •Benefit/Risk Analysis, Cost Benefit Analysis Kualitatif •Skenario •Permainan •Simulasi •Expert Judgment C
  • 57.
  • 58. Analisis Lingkungan Strategis (SWOT ANALYSIS) • SWOT is acronym for the internal Strengths and Weaknesses of a firm and the environmental Opportunities and Threats facing that firm (Pearce & Robinson, 2000). • Proses kreatif dalam merencanakan strategi, kebijakan dan program kerja suatu organisasi dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan internal dan eksternal organisasi tersebut, baik pada sisi positif maupun sisi negatifnya. Jadi, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan/organisasi, dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun pada saat bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman (Freddy Rangkuti, 1997: 19).
  • 59. Lingkungan Organisasi dan Sifatnya + / - Internal Eksternal Positif Strength (Kekuatan) Opportunity (Peluang) Negatif Weakness / Limitation (Kelemahan) Threat (Ancaman)
  • 60. Matriks SWOT PELUANG (+) (-) ANCAMAN KELEMAHAN (-) (+) KEKUATAN +/- +/+ -/- -/+ MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT AGRESIF MENUNJANG STRATEGI UNTUK MELAKUKAN DIVERSIFIKASI MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT KONSERVATIF MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT BERTAHAN
  • 61. Tahapan SWOT • Identifikasikan faktor internal & eksternal. • Tentukan nilai urgensi (NU) dan bobot faktor (BF) dari setiap faktor lingkungan internal & eksternal. • Tentukan nilai dukungan (ND) dan nilai bobot dukungan (NBD) dari setiap faktor lingkungan internal & eksternal. • Menghitung nilai keterkaitan. • Menghitung total nilai bobot (TNB). • Menentukan peta posisi kekuatan organisasi. • Memformulasikan strategi SWOT organisasi. • Menentukan alternatif tujuan organisasi.
  • 62. Kategori Negara IMF UNDP World Bank Developed countries Advanced countries Developed countries High-income countries Developing countries Emerging and developing countries Developing countries Low and middle income countries Development threshold Not explicit 75 percentile in the HDI distribution USD 6,000 GNI per capita in 1987-prices Type of development threshold Most likely absolute Relative Absolute Share of countries ‘developed’ in 1990 13 percent 25 percent 16 percent Share of countries ‘developed’ in 2010 17 percent 25 percent 26 percent Subcategories of ‘developing countries’ (1) Low-income developing countries (2) Emerging and other developing countries (1) Low human development countries, (2) Medium human development countries (3) High human development countries (1) Low-income countries (2) Middle-income countries
  • 63. Indeks Demokrasi No Negara Proses elektoral & pluralisme Fungsi pemerintah Partisipasi politik Budaya politik Kebebas an sipil Perin gkat 1 China 0.00 4.64 3.33 6.25 1.47 136 2 Indonesia 7.75 7.14 6.67 6.25 7.35 49 3 Malaysia 6.92 7.86 5.56 6.25 5.59 68 4 Rusia 2.67 2.86 5.00 2.50 3.53 132 5 UK 9.58 7.14 6.67 8.75 9.41 16 6 Thailand 4.50 3.93 5.56 5.00 6.47 98 7 Japan 9.17 8.21 6.11 7.50 8.82 23 8 Norwegia 10 9.64 10 10 10 1 (The Economist, 2015)
  • 64. Indeks Pembangunan Manusia 2014 3 Dimensi IPM 1. Indeks harapan hidup 2. Indeks pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), dan 3. Indeks standar hidup layak
  • 65. Perbandingan IPM Beberapa Negara 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013 2014 China Indonesia Malaysia Rusia UK Thailand Japan Norwegia (UNDP, 2015)
  • 66. Indeks Kepemerintahan (World Governance Index) • Voice and Accountability • Political Stability and Absence of Violence/Terrorism • Government Effectiveness • Regulatory Quality • Rule of Law • Control of Corruption http://info.worldbank.org/governance/wgi/#reports
  • 67. Terima kasih @yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com