1. Persamaan Snellius menyatakan bahwa rasio sinus sudut datang dan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda adalah konstan.
2. Persamaan ini dapat diturunkan dari prinsip Fermat yang menyatakan sinar cahaya akan memilih jalur waktu terpendek saat berpindah medium.
3. Persamaan Snellius berlaku untuk pemantulan dan pembiasan cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Dokumen tersebut membahas struktur dan sifat inti atom, mulai dari penemuan inti atom oleh Rutherford hingga perkembangan berbagai model inti seperti model gas Fermi, model kulit, model tetes cairan, model rotasional, vibrasional, dan Nilsson yang mempertimbangkan sifat independen atau kolektif nukleon dalam inti.
1. Persamaan Snellius menyatakan bahwa rasio sinus sudut datang dan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda adalah konstan.
2. Persamaan ini dapat diturunkan dari prinsip Fermat yang menyatakan sinar cahaya akan memilih jalur waktu terpendek saat berpindah medium.
3. Persamaan Snellius berlaku untuk pemantulan dan pembiasan cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Dokumen tersebut membahas struktur dan sifat inti atom, mulai dari penemuan inti atom oleh Rutherford hingga perkembangan berbagai model inti seperti model gas Fermi, model kulit, model tetes cairan, model rotasional, vibrasional, dan Nilsson yang mempertimbangkan sifat independen atau kolektif nukleon dalam inti.
Dokumen tersebut membahas tentang difraksi Fraunhofer, yaitu fenomena pelenturan gelombang cahaya ketika melewati celah sempit dengan lebar sebanding dengan panjang gelombang cahaya. Secara khusus dibahas tentang proses terjadinya difraksi Fraunhofer, syarat-syarat terjadinya, dan contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada alat-alat optik. "
Dokumen ini membahas tentang radiasi benda hitam, yaitu benda yang menyerap semua radiasi yang datang padanya. Dokumen menjelaskan hukum Stefan-Boltzmann yang menyatakan bahwa daya radiasi benda hitam berbanding empat dengan suhu mutlaknya, serta hukum pergeseran Wien yang menunjukkan hubungan antara panjang gelombang dan suhu mutlak benda hitam. Teori Planck mengenai energi getaran molekul dalam rongga benda hitam yang
1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat non-inertia yang terdiri atas sistem koordinat translasi, rotasi, dan kombinasi translasi-rotasi.
2. Pada sistem koordinat translasi dan rotasi, partikel akan mengalami gaya-gaya seperti gaya Coriolis, sentrifugal, dan transversal akibat pergerakan dan percepatan sistem koordinatnya.
3. Akibat rotasi bumi, bandul akan mengalami gaya seolah-olah ad
Gelombang adalah usikan atau getaran yang merambat.
Proses merambat suatu getaran tidak disertai perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.
Gelombang = peristiwa merambatnya energi akibat getaran partikel atau benda
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
Praktikum ini menyelidiki gaya Lorentz pada kawat berarus dalam medan magnet. Kawat tembaga dirangkai dalam medan magnet batang Alnico. Arah dan besar arus, tegangan sumber, serta kutub magnet diperhatikan pengaruhnya terhadap arah dan besar simpangan kawat. Hasilnya, tegangan dan arus yang lebih besar menghasilkan simpangan lebih besar, sementara kutub magnet dan arah arus mempengaruhi arah simpangan.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
Dokumen tersebut membahas tentang arus bolak-balik (AC), termasuk definisi, sifat, dan komponen-komponen pada rangkaian arus bolak-balik seperti resistor, kapasitor, dan inductor. Dibahas pula konsep dasar seperti tegangan efektif, arus efektif, impedansi, dan resonansi pada rangkaian RLC.
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Ini merupakan presentasi fisika mengenai tsunami, yaitu pengertian/definisi, asal usul nama tsunami, syarat terjadinya tsunami, tanda-tandanya, penyebab, megatsunami, cara mengurangi efek tsunami, dan hubungan antara peristiwa tsunami dgn fisika. Pokoknya, segalanya ttg TSUNAMI.
Semoga bermanfaat :))
1. Bab ini membahas energetika gelombang, termasuk penjabaran persamaan gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi, rapat energi dan intensitas gelombang, serta pemantulan dan transmisi gelombang.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Transformasi Lorentz menjelaskan bahwa waktu dan jarak berubah tergantung kerangka acuan yang diamati. Lorentz mengembangkan transformasi ini pada 1904 untuk menyelaraskan elektrodinamika Maxwell dengan prinsip relativitas. Transformasi Lorentz membatasi kecepatan maksimum pada kecepatan cahaya dan menjelaskan dilatasi waktu dan kontraksi jarak pada benda bergerak.
Dokumen tersebut membahas tentang difraksi Fraunhofer, yaitu fenomena pelenturan gelombang cahaya ketika melewati celah sempit dengan lebar sebanding dengan panjang gelombang cahaya. Secara khusus dibahas tentang proses terjadinya difraksi Fraunhofer, syarat-syarat terjadinya, dan contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada alat-alat optik. "
Dokumen ini membahas tentang radiasi benda hitam, yaitu benda yang menyerap semua radiasi yang datang padanya. Dokumen menjelaskan hukum Stefan-Boltzmann yang menyatakan bahwa daya radiasi benda hitam berbanding empat dengan suhu mutlaknya, serta hukum pergeseran Wien yang menunjukkan hubungan antara panjang gelombang dan suhu mutlak benda hitam. Teori Planck mengenai energi getaran molekul dalam rongga benda hitam yang
1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat non-inertia yang terdiri atas sistem koordinat translasi, rotasi, dan kombinasi translasi-rotasi.
2. Pada sistem koordinat translasi dan rotasi, partikel akan mengalami gaya-gaya seperti gaya Coriolis, sentrifugal, dan transversal akibat pergerakan dan percepatan sistem koordinatnya.
3. Akibat rotasi bumi, bandul akan mengalami gaya seolah-olah ad
Gelombang adalah usikan atau getaran yang merambat.
Proses merambat suatu getaran tidak disertai perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.
Gelombang = peristiwa merambatnya energi akibat getaran partikel atau benda
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
Praktikum ini menyelidiki gaya Lorentz pada kawat berarus dalam medan magnet. Kawat tembaga dirangkai dalam medan magnet batang Alnico. Arah dan besar arus, tegangan sumber, serta kutub magnet diperhatikan pengaruhnya terhadap arah dan besar simpangan kawat. Hasilnya, tegangan dan arus yang lebih besar menghasilkan simpangan lebih besar, sementara kutub magnet dan arah arus mempengaruhi arah simpangan.
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
Dokumen tersebut membahas tentang arus bolak-balik (AC), termasuk definisi, sifat, dan komponen-komponen pada rangkaian arus bolak-balik seperti resistor, kapasitor, dan inductor. Dibahas pula konsep dasar seperti tegangan efektif, arus efektif, impedansi, dan resonansi pada rangkaian RLC.
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Ini merupakan presentasi fisika mengenai tsunami, yaitu pengertian/definisi, asal usul nama tsunami, syarat terjadinya tsunami, tanda-tandanya, penyebab, megatsunami, cara mengurangi efek tsunami, dan hubungan antara peristiwa tsunami dgn fisika. Pokoknya, segalanya ttg TSUNAMI.
Semoga bermanfaat :))
1. Bab ini membahas energetika gelombang, termasuk penjabaran persamaan gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi, rapat energi dan intensitas gelombang, serta pemantulan dan transmisi gelombang.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Transformasi Lorentz menjelaskan bahwa waktu dan jarak berubah tergantung kerangka acuan yang diamati. Lorentz mengembangkan transformasi ini pada 1904 untuk menyelaraskan elektrodinamika Maxwell dengan prinsip relativitas. Transformasi Lorentz membatasi kecepatan maksimum pada kecepatan cahaya dan menjelaskan dilatasi waktu dan kontraksi jarak pada benda bergerak.
Dokumen ini membahas transformasi Lorentz dan konsekuensinya seperti kontraksi panjang, dilatasi waktu, efek Doppler relativistik, kecepatan relatif, dan kausalitas peristiwa pada kerangka acuan bergerak.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang radiasi panas dan hukum-hukum terkaitnya seperti hukum Stefan-Boltzmann dan Wien.
2. Juga dibahas tentang efek fotolistrik, efek Compton, teori kuantum Planck, dan teori de Broglie.
3. Diberikan contoh perhitungan terkait intensitas radiasi, daya radiasi, panjang gelombang radiasi, dan panjang gelombang de Brogl
Modul ini membahas tentang teori relativitas khusus, termasuk postulatnya, pemuaian waktu, efek Doppler, pengerutan panjang, paradoks kembar, dan transformasi Lorentz. Modul ini bertujuan agar mahasiswa memahami hukum-hukum relativitas khusus dan dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut.
Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein tentang hukum fisika yang sama dalam kerangka acuan bergerak dan kecepatan cahaya yang konstan. Teori ini menjelaskan kontraksi panjang, dilatasi waktu, kenaikan massa benda yang bergerak, dan kesetaraan antara massa dan energi sesuai rumus E=mc2.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
1. Makalah ini membahas teori relativitas khusus Albert Einstein, khususnya konsep transformasi Lorentz dan konsekuensinya seperti dilatasi waktu.
2. Eksperimen Michelson-Morley menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tetap bagi semua pengamat, yang merupakan dasar teori relativitas khusus.
3. Transformasi Lorentz menghubungkan koordinat ruang dan waktu antara dua kerangka acuan yang bergerak relatif, dan menunjukkan bah
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Teori relativitas khusus Einstein mengajukan dua postulat utama: (1) hukum fisika berlaku sama dalam semua kerangka acuan inersial dan (2) kecepatan cahaya konstan dalam vakum. Berdasarkan postulat ini, Einstein menjelaskan bahwa besaran seperti waktu, panjang, massa, dan energi bersifat relatif tergantung kerangka acuan pengamat dan kecepatan mereka bergerak. Teori ini menolak gagasan absolut tentang
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Lorentz yang menjelaskan hubungan antara kerangka acuan yang bergerak relatif satu sama lain. Transformasi Lorentz menghasilkan kontraksi panjang dan perlambatan waktu dibandingkan kerangka acuan yang diam. Dokumen tersebut juga membandingkan transformasi Galileo dan Lorentz serta menjelaskan persamaan matematis yang mendefinisikan transformasi Lorentz.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tiga hukum Kepler mengenai gerak planet yang dicetuskan oleh Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan hukum gravitasi universal dan geraknya. Hukum-hukum Kepler ini kemudian dapat diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi dan gerak Newton, yaitu bahwa orbit planet berbentuk elips dengan matahari di salah satu fokusnya, luas daerah yang disapu planet dalam waktu yang sama
Dokumen tersebut merangkum tentang teori relativitas khusus Einstein, yang menjelaskan bahwa kecepatan cahaya konstan dalam ruang hampa dan mengakibatkan dilatasi waktu dan kontraksi panjang. Dokumen tersebut juga menjelaskan biografi singkat Einstein serta postulat dan akibat utama dari teori relativitas khususnya.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum sudut dan benda tegar, mencakup definisi momentum sudut partikel tunggal dan sistem partikel, hukum-hukum Kepler tentang gerak planet, serta konsep-konsep seperti momen inersia dan kekekalan momentum sudut.
1. Teori Relativitas Khusus Einstein menyatakan bahwa kecepatan cahaya tetap sama dalam segala arah dan tidak bergantung pada gerak sumber cahaya atau pengamat.
2. Teori ini membawa implikasi seperti relativitas penjumlahan kecepatan, dilatasi waktu, kontraksi Lorentz, dan hubungan antara massa dan energi sesuai persamaan E=mc2.
3. Teori ini mengubah pandangan klasik tentang ruang dan waktu serta mekanika
Teori relativitas khusus Einstein membahas konsep-konsep seperti kecepatan relatif, dilatasi waktu, kontraksi panjang, massa relativistik, energi kinetik relativistik, kesetaraan antara massa dan energi, serta efek-efek seperti Doppler relativistik dan sinkronisasi waktu. Teori ini menyimpang dari pengalaman sehari-hari karena mempertimbangkan kecepatan cahaya sebagai batas maksimum.
Teori relativitas Einstein menyatakan bahwa kecepatan cahaya tetap untuk semua pengamat tanpa memperhatikan gerak sumber cahaya atau pengamat. Hal ini menyebabkan efek kontraksi panjang dan dilatasi waktu sesuai transformasi Lorentz.
Otto Stern adalah fisikawan Jerman penerima Hadiah Nobel Fisika 1943. Ia melakukan penelitian tentang kuantisasi putaran dan mengembangkan metode sinar molekul. Percobaan Stern-Gerlach yang dilakukannya bersama Walther Gerlach menunjukkan sifat gelombang atom dan kuantisasi momentum sudut.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. D I B U A T O L E H :
F O U R I N O V I T A M . A . P
R R . A N G G I T A R I Z Q I A R . P
Transformasi lorenz
2. Biografi Hendrik Antoon Lorentz
Nama transformasi lorentz ini di ambil
untuk menghormati Hendrik Antoon
Lorentz seorang pakar fisika yang
berkebangsaan Belanda. Persamaan-
persamaan ini pertama kali diusulkan
dalam bentuk yang sedikit berbeda
oleh Lorentz pada 1904. Ia mengajukan
persamaan-persamaan ini untuk
menjelaskan hasil nol dalam percobaan
Michelson-Morley dan untuk membuat
persamaan-persamaan ini Maxwell
mengambil bentuk yang sama untuk
semua kerangka acuan inersial.
Setahun kemudian, Einstein
menurunkan persamaan-persamaan ini
secara independen berdasarkan pada
teori relativitas.
Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928)
ialah fisikawan Belanda yang
memenangkan Penghargaan Nobel
dalam Fisika bersama dengan Pieter
Zeeman pada 1902.
3. Dilahirkan di Arnhem, Belanda. Ia
belajar di Universitas Leiden. Pada usia
19 tahun ia kembali ke Arnhem dan
mengajar di salah satu SMA di sana.
Sambil mengajar, ia menyiapkan tesis
doktoral yang memperluas teori James
Clerk
Maxwell mengenai elektromagnet yang
meliputi rincian
daripemantulan dan pembiasan
cahaya. Pada 1878 ia menjadi guru
besar fisika teoretis di Leyden yang
merupakan tempat kerja pertamanya.
Ia tinggal di sana selama 34 tahun, lalu
pindah ke Haarlem. Lorentz
meneruskan pekerjaannya untuk
menyederhanakan teori Maxwell dan
memperkenalkan gagasan
bahwa medan
elektromagnetikditimbulkan oleh
muatan listrik pada tingkat atom
. Ia mengemukakan bahwa
pemancaran cahaya oleh atom dan
berbagai gejala optik dapat dirunut ke
gerak dan interaksi energi atom.
Pada 1896, salah
satu mahasiswanya Pieter Zeeman
menemukan bahwa garis spektral atom
dalam medan magnet akan terpecah
menjadi beberapa komponen
yang frekuensinya agak berbeda. Hal
tersebut membenarkan pekerjaan
Lorentz,
sehingga mereka berdua
dianugerahi Hadiah Nobel pada 1902.
4. Pada 1895, Lorentz mendapatkan
seperangkat persamaan yang
mentransformasikan
kuantitas elektromagnetik dari
suatu kerangka acuan ke
kerangka acuan lain yang
bergerak relatif terhadap yang
pertama meski pentingnya
penemuan itu baru disadari 10
tahun kemudian saat Albert
Einstein mengemukakan
teori relativitas khususnya.
Lorentz (dan
fisikawan Irlandia G.F.
Fitzgerald secara independen)
mengusulkan bahwa hasil
negatif eksperimen Michelson-
Morley bisa dipahami jika
panjang dalam arah gerak relatif
terhadap pengamat
mengerut. Eksperimen selanjutn
ya memperlihatkan bahwa meski
terjadi pengerutan, hal itu bukan
karena penyebab yang nyata dari
hasil Michelson dan Edward
Morley. Penyebabnya ialah
karena tiadanya 'eter' yang
berlaku sebagai kerangka acuan
universal.
5. B. Kontraksi panjang lorentz
Pengukuran panjang seperti
halnya pengukuran selang
waktu juga dipengaruhi oleh
gerak relative. Panjang L
benda yang bergerak terhadap
pengamat kelihatannya lebih
pendek dari panjang Lo bila
diukur dalam keadaan diam
terhadap pengamat. Gejala ini
dikenal sebagi pengerutan
Lorentz. Panjang Lo suatu
benda dalam kerangka
diamnya disebut sebagai
panjang proper.
Perhatikan sebatang tongkat
berada dalam keadaan diam
di S’ dengan satu ujung di x2’
dan ujung lain di x1’. Panjang
tongkat dalam kerangka ini
ialah panjang propernya Lo=
x2’- x1’. Panjang tongkat
dalam kerangka S
didefinisikan sebagai L= x2-
x1, dengan x2 merupakan
posisi satu ujung pada suatu
waktu t2 dan x1 dalam t1= t2
sebagaimana yang diukur di
kerangka S.
6. Pengukuran panjang dipengaruhi
oleh relativitas. Kita akan mengamati
sebuah tongkat yang terletak pada sumbu x_
dalam kerangka acuan S_ yang bergerak
dengan kecepatan v terhadap kerangka
acuan S seperti pada gambar 10.5.
Kedudukan tongkat terhadap S_ adalah x_1
dan x_2. Panjang batang terhadap kerangka
acuan S adalah L = x2 – x1 sedangkan
panjang batang terhadap kerangka acuan S_
adalah L0 = x_2 – x_1.
Rumus :
L = Panjang benda diukur oleh pengamat yang bergerak terhadap benda
Lo = Panjang benda diukur oleh pengamat yang diam terhadap benda
V = kecepatan relatif terhadap karengka acuan
7. Transformasi Lorentz
Transformasi Galileo hanya berlaku jika kecepatan-
kecepatan yang digunakan tidak bersifat relativistik,
yaitu jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, c. Sebagai
contoh, pada persamaan 6 transformasi Galileo berlaku
untuk kecepatan cahaya, karena cahaya yang bergerak di
S' dengan kecepatan ux' = c akan memiliki kecepatan c +
v di S. Sesuai dengan teori relativitas bahwa kecepatan
cahaya di S juga adalah c. Sehingga, diperlukan
persamaan transformasi baru untuk bisa melibatkan
kecepatan relativistik.
Berdasarkan teori relativitas, S' yang bergerak ke kanan
relatif terhadap s ekivalen dengan S yang bergerak ke kiri
relatif terhadap S'.
8. Gambar 1. Kerangka acuan S bergerak ke
kanan dengan kecepatan v relatif terhadap
kerangka S.
Berdasarkan Gambar 1, kita asumsikan
transformasi bersifat linier dalam bentuk:
x = γ (x' + vt') ..................................................
(1)
y = y'
................................................................(2)
z = z' ................................................................
(3)
Kita asumsikan bahwa y dan z tidak berubah
karena diperkirakan tidak terjadi kontraksi
panjang pada arah ini.
Persamaan invers harus memiliki bentuk
yang sama di mana v diganti dengan -v,
sehingga diperoleh:
x' = γ (x - vt) ..................................................
(4)
9. Jika pulsa cahaya meninggalkan titik
acuan S dan S' pada t = t' = 0, setelah
waktu t menempuh sumbu x sejauh x =
ct (di S ), atau x' = ct' (di S').
Jadi, dari persamaan (10.10):
c.t = γ (ct' + vt') = γ (c + v) t'
............................. (5)
c.t' = γ (ct - vt) = γ (c - v) t
................................ (6)
dengan mensubstitusikan t' persamaan
(6) ke persamaan (5) akan diperoleh:
c.t = γ (c + v) γ (c - v)(t/c) = γ2 (c2 - v2)
t/c
Dengan mengalikan 1/t pada tiap ruas
diperoleh nilai γ :
10. Untuk menentukan
hubungan t dan t', kita
gabungkan persamaan (1)
dan (4), sehingga
diperoleh:
x' = γ (x - vt) = γ { γ (x' +
vt') - vt}
Diperoleh nilai t = γ (t' +
vx'/c2). Sehingga secara
keseluruhan didapatkan:
11. yang menyatakan
persamaan transformasi
Lorentz.
Untuk transformasi
kecepatan relativistik
dapat ditentukan dengan
menggunakan
persamaan (6), yaitu:
12. Dengan cara yang sama
maka disimpulkan:
Dengan adanya
transformasi Lorentz,
maka masalah
perbedaan pengukuran
panjang, massa, dan
waktu, antara di Bumi
dan di luar angkasa
dapat terpecahkan.
13. Dilatasi Waktu
Akibat penting postulat Einstein
dan transformasi Lorentz adalah
bahwa selang waktu antara dua
kejadian yang terjadi pada tempat
yang sama dalam suatu kerangka
acuan selalu lebih singkat daripada
selang waktu antara kejadian sama
yang diukur dalam kerangka acuan
lain yang kejadiannya terjadi pada
tempat yang berbeda.
Pada dua kejadian yang terjadi
di x0' pada waktu t1' dan t2' dalam
kerangka S ', kita dapat
menentukan waktu t1 dan t2 untuk
kejadian ini dalam kerangka S dari
persamaan (9). Kita peroleh:
14. Sehingga, dari kedua persamaan tersebut diperoleh:
t2 - t1 = γ (t2' – t1') ............................................. (13)
Waktu di antara kejadian yang terjadi pada tempat yang
sama dalam suatu kerangka acuan disebut waktu
patut, tp. Dalam hal ini, selang waktu Δtp = t2' – t1' yang
diukur dalam kerangka S' adalah waktu patut. Selang
waktu Δt yang diukur dalam kerangka sembarang
lainnya selalu lebih lama dari waktu patut. Pemekaran
waktu ini disebut dilatasi waktu, yang besarnya:
Δt = γ.Δtp ..................................................... (14)
15. Sebelum melakukan perjalanan ke
ruang antariksa, seorang astronaut
memiliki laju detak jantung terukur 80
detak/menit. Ketika astronaut
mengangkasa dengan kecepatan 0,8 c
terhadap Bumi, berapakah laju detak
jantung astronaut tersebut menurut
pengamat di Bumi?
Penyelesaian:
Kecepatan astronaut terhadap Bumi:
v = 0,8 c
v/c = 0,8
γ dapat ditentukan dengan persamaan:
16. Waktu patut, Δtp adalah selang waktu detak jantung astronaut
yang terukur di Bumi. Jadi, Δtp = 1 menit/80 detak.
Selang waktu relativistik, Δt adalah selang waktu detak
jantung astronaut yang sedang mengangkasa diukur oleh
pengamat di Bumi. Pemekaran waktu dihitung melalui
persamaan (14):
Δt = γ . Δtp = 10/6 (1menit/80 detak) = 1 menit/((6/10) x 80
detak) = 1 menit/48 detak.
17. Bola Kuarsa dan Jam Hidrogen Maser
Bola kwarsa. [1]
Bola kuarsa di bagian atas
wadah tersebut mungkin
merupakan benda paling
bulat di dunia. Bola ini
didesain untuk berputar
sebagai giroskop dalam
satelit yang mengorbit
Bumi. Relativitas umum
memperkirakan bahwa
rotasi bumi akan
menyebabkan sumbu rotasi
giroskop untuk beralih
secara melingkar pada laju
1 putaran dalam 100.000
tahun.
18. Jam maser Hidrogen. (Credit:
Courtesy NASA/JPL-Caltech) [2]
Jam maser hidrogen yang
teliti di atas diluncurkan
dalam satelit pada 1976, dan
waktunya dibandingkan
dengan waktu jam yang
identik di Bumi. Sesuai
dengan perkiraan relativitas
umum, jam yang di Bumi,
yang di sini potensial
gravitasinya lebih rendah,
"terlambat" kira-kira 4,3 x 10-
10 sekon setiap sekon
dibandingkan dengan jam
yang mengorbit Bumi pada
ketinggian kira-kira 10.000
km.
19. Kontraksi Panjang
Kontraksi panjang adalah
penyusutan panjang suatu
benda akibat gerak relatif
pengamat atau benda yang
bergerak mendekati cepat
rambat cahaya. Penyusutan
panjang yang terjadi
merupakan suatu
fenomena yang
berhubungan dengan
pemekaran waktu.
Panjang benda yang diukur
dalam kerangka acuan di
mana bendanya berada
dalam keadaan diam
disebut panjang patut
(panjang benda menurut
pengamat), l. Kita tinjau
sebatang tongkat dalam
keadaan diam di S' dengan
satu ujung di x2' dan ujung
lainnya di x1' , seperti pada
Gambar 2.. Panjang
tongkat dalam kerangka ini
adalah l = x2' – x1'.
20. Gambar 2. Kontraksi
panjang.
Untuk menentukan panjang tongkat di
kerangka S, didefinisikan
bahwa l = x2 – x1. Berdasarkan invers
dari persamaan (18) akan diperoleh:
x2' = γ (x2 –
vt2) ................................................. (15)
dan
x1' = γ (x1 –
vt1) ................................................. (16)
Karena waktu pengukuran x1 sama
dengan waktu pengukuran x2,
maka t1 = t2, sehingga:
21. dengan l0 adalah panjang
benda sebenarnya, v adalah
kecepatan benda, c adalah
cepat rambat cahaya,
dan l adalah panjang benda
menurut pengamat.
Adanya dilatasi waktu yang
dipengaruhi oleh gerak
benda relatif, akan
memengaruhi pengukuran
panjang. Panjang benda
yang bergerak terhadap
pengamat kelihatannya
lebih pendek daripada
panjang sebenarnya.
22. Contoh Soal 2 :
Sebuah tongkat dengan panjang 50 cm,
bergerak dengan kecepatan v relatif terhadap
pengamat dalam arah menurut panjangnya.
Tentukan kecepatannya, jika panjang tongkat
menurut pengamat adalah 0,422 m!
Penyelesaian:
Diketahui:
l0 = 50 cm = 0,5 m
l = 0,422 m
Ditanya: v = ... ?
Pembahasan :
Berdasarkan persamaan (17) maka kita dapat
menentukan kecepatan benda, yaitu:
23. Kereta Api Mengecil
Kereta api yang melaju dengan
kecepatan yang mendekati
kecepatan cahaya akan tampak
lebih pendek, tetapi tingginya
tidak berubah. Hal ini tidak
tampak pada kecepatan rendah.
Sebuah mobil yang melaju
dengan kecepatan 160 km (100
mil) per jam akan tampak
mengecil satu per dua triliun
persen. Dalam persamaan-
persamaan itu waktu tampak
ditandai dengan tanda minus.
Jadi, apabila panjang mengecil,
sebaliknya waktu membesar.
Ketera maglev. [3]
24. Daftar pusaka
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas
XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta. p. 298.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/p
ostulat-teori-relativitas-einstein-transformasi-
lorentz-dilatasi-waktu-kontraksi-panjang-contoh-
soal-rumus-jawaban-fisika.html#ixzz2jBHieSNe
http://tiyyuloke.blogspot.co.id/2014/10/makalah-
fisika-tentang-relativitas.html