Transformasi Lorentz menjelaskan bahwa waktu dan jarak berubah tergantung kerangka acuan yang diamati. Lorentz mengembangkan transformasi ini pada 1904 untuk menyelaraskan elektrodinamika Maxwell dengan prinsip relativitas. Transformasi Lorentz membatasi kecepatan maksimum pada kecepatan cahaya dan menjelaskan dilatasi waktu dan kontraksi jarak pada benda bergerak.
Dokumen ini membahas hubungan energi dan momentum relativistik berdasarkan persamaan energi total relativistik dan persamaan momentum. Pengurangan kuadrat energi total terhadap persamaan momentum akan menghasilkan hubungan energi dengan momentum relativistik, yang menunjukkan adanya partikel tidak bermassa dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya dan energi sebanding dengan momentum dan kecepatan cahaya. Partikel proton dan neutron merupakan contoh partikel tidak bermassa yang se
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Dokumen ini membahas hubungan energi dan momentum relativistik berdasarkan persamaan energi total relativistik dan persamaan momentum. Pengurangan kuadrat energi total terhadap persamaan momentum akan menghasilkan hubungan energi dengan momentum relativistik, yang menunjukkan adanya partikel tidak bermassa dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya dan energi sebanding dengan momentum dan kecepatan cahaya. Partikel proton dan neutron merupakan contoh partikel tidak bermassa yang se
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
Laporan praktikum ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi melalui percobaan ayunan bandul sederhana dengan mengukur periode gerak bandul pada beberapa panjang tali. Hasil pengukuran menunjukkan nilai rata-rata gravitasi sebesar 9,3 m/s^2 yang berbeda dengan nilai acuan 9,8 m/s^2 karena gravitasi bervariasi di setiap lokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum gravitasi Newton dan hukum Kepler. Terdapat penjelasan tentang percepatan gravitasi bumi, contoh soal perhitungan percepatan gravitasi di planet-planet lain, dan perbandingan percepatan gravitasi antara bumi dengan planet lain.
Laporan praktikum menentukan koefisien restitusi pada benda jatuh bebas dengan mengukur tinggi jatuh dan pantulan bola bekel, pingpong, dan tenis dari berbagai ketinggian. Hasilnya menunjukkan koefisien restitusi rata-rata masing-masing bola dan hubungan antara tinggi jatuh dan pantulan. Jenis tumbukan yang terjadi adalah lenting sebagian.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan energi relativistik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa menurut teori relativitas Einstein massa suatu benda bergantung pada kecepatannya, momentum dan energi kinetik benda harus menggunakan rumus relativistik untuk benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, serta terdapat hubungan antara massa, energi, dan momentum secara relativistik.
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bentuk dan wujudnya tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan perundang-undangan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
Makalah ini membahas tentang radiasi gelombang elektromagnetik. Ia menjelaskan tentang pengertian gelombang elektromagnetik, ciri-cirinya, sumbernya, spektrum gelombang elektromagnetik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga membahas tentang energi dalam gelombang elektromagnetik dan hubungan antara medan listrik dan magnetik.
Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan merambat bersama-sama tanpa memerlukan medium. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi gelombang radio, mikro, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X, dan gamma, yang masing-masing memiliki sifat dan fungsi tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Teori relativitas khusus Einstein membahas konsep-konsep seperti kecepatan relatif, dilatasi waktu, kontraksi panjang, massa relativistik, energi kinetik relativistik, kesetaraan antara massa dan energi, serta efek-efek seperti Doppler relativistik dan sinkronisasi waktu. Teori ini menyimpang dari pengalaman sehari-hari karena mempertimbangkan kecepatan cahaya sebagai batas maksimum.
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
Laporan praktikum ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi melalui percobaan ayunan bandul sederhana dengan mengukur periode gerak bandul pada beberapa panjang tali. Hasil pengukuran menunjukkan nilai rata-rata gravitasi sebesar 9,3 m/s^2 yang berbeda dengan nilai acuan 9,8 m/s^2 karena gravitasi bervariasi di setiap lokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum gravitasi Newton dan hukum Kepler. Terdapat penjelasan tentang percepatan gravitasi bumi, contoh soal perhitungan percepatan gravitasi di planet-planet lain, dan perbandingan percepatan gravitasi antara bumi dengan planet lain.
Laporan praktikum menentukan koefisien restitusi pada benda jatuh bebas dengan mengukur tinggi jatuh dan pantulan bola bekel, pingpong, dan tenis dari berbagai ketinggian. Hasilnya menunjukkan koefisien restitusi rata-rata masing-masing bola dan hubungan antara tinggi jatuh dan pantulan. Jenis tumbukan yang terjadi adalah lenting sebagian.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan energi relativistik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa menurut teori relativitas Einstein massa suatu benda bergantung pada kecepatannya, momentum dan energi kinetik benda harus menggunakan rumus relativistik untuk benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, serta terdapat hubungan antara massa, energi, dan momentum secara relativistik.
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bentuk dan wujudnya tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan perundang-undangan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
Makalah ini membahas tentang radiasi gelombang elektromagnetik. Ia menjelaskan tentang pengertian gelombang elektromagnetik, ciri-cirinya, sumbernya, spektrum gelombang elektromagnetik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga membahas tentang energi dalam gelombang elektromagnetik dan hubungan antara medan listrik dan magnetik.
Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan merambat bersama-sama tanpa memerlukan medium. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi gelombang radio, mikro, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X, dan gamma, yang masing-masing memiliki sifat dan fungsi tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Teori relativitas khusus Einstein membahas konsep-konsep seperti kecepatan relatif, dilatasi waktu, kontraksi panjang, massa relativistik, energi kinetik relativistik, kesetaraan antara massa dan energi, serta efek-efek seperti Doppler relativistik dan sinkronisasi waktu. Teori ini menyimpang dari pengalaman sehari-hari karena mempertimbangkan kecepatan cahaya sebagai batas maksimum.
Dokumen tersebut membahas tentang radiasi benda hitam. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa benda hitam adalah benda yang mampu menyerap radiasi dengan baik, serta mendefinisikan beberapa hukum penting seperti hukum Stefan-Boltzmann dan teori Planck mengenai radiasi benda hitam.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein tentang hukum fisika yang sama dalam kerangka acuan bergerak dan kecepatan cahaya yang konstan. Teori ini menjelaskan kontraksi panjang, dilatasi waktu, kenaikan massa benda yang bergerak, dan kesetaraan antara massa dan energi sesuai rumus E=mc2.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Dokumen ini membahas transformasi Lorentz dan konsekuensinya seperti kontraksi panjang, dilatasi waktu, efek Doppler relativistik, kecepatan relatif, dan kausalitas peristiwa pada kerangka acuan bergerak.
Modul ini membahas tentang teori relativitas khusus, termasuk postulatnya, pemuaian waktu, efek Doppler, pengerutan panjang, paradoks kembar, dan transformasi Lorentz. Modul ini bertujuan agar mahasiswa memahami hukum-hukum relativitas khusus dan dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut.
TRANSFORMASI LORENTZ By Ihsan Pandhawa SMAN 2 Gunung Putri 12 Ipa 1pandawa sianipar
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Lorentz dan revisinya berdasarkan arah sebaran cahaya dari objek ke pengamat. Transformasi Lorentz semula mengabaikan fakta ini sehingga perlu direvisi dengan memperhatikan kecepatan objek dan waktu pengamatan yang berbeda.
Teori relativitas khusus Einstein mengajukan dua postulat utama: (1) hukum fisika berlaku sama dalam semua kerangka acuan inersial dan (2) kecepatan cahaya konstan dalam vakum. Berdasarkan postulat ini, Einstein menjelaskan bahwa besaran seperti waktu, panjang, massa, dan energi bersifat relatif tergantung kerangka acuan pengamat dan kecepatan mereka bergerak. Teori ini menolak gagasan absolut tentang
Dokumen tersebut merangkum tentang teori relativitas khusus Einstein, yang menjelaskan bahwa kecepatan cahaya konstan dalam ruang hampa dan mengakibatkan dilatasi waktu dan kontraksi panjang. Dokumen tersebut juga menjelaskan biografi singkat Einstein serta postulat dan akibat utama dari teori relativitas khususnya.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Lorentz yang menjelaskan hubungan antara kerangka acuan yang bergerak relatif satu sama lain. Transformasi Lorentz menghasilkan kontraksi panjang dan perlambatan waktu dibandingkan kerangka acuan yang diam. Dokumen tersebut juga membandingkan transformasi Galileo dan Lorentz serta menjelaskan persamaan matematis yang mendefinisikan transformasi Lorentz.
1. Teori Relativitas Khusus Einstein menyatakan bahwa kecepatan cahaya tetap sama dalam segala arah dan tidak bergantung pada gerak sumber cahaya atau pengamat.
2. Teori ini membawa implikasi seperti relativitas penjumlahan kecepatan, dilatasi waktu, kontraksi Lorentz, dan hubungan antara massa dan energi sesuai persamaan E=mc2.
3. Teori ini mengubah pandangan klasik tentang ruang dan waktu serta mekanika
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom, dimulai dari teori atom Dalton hingga teori mekanika kuantum. Teori-teori tersebut meliputi teori Thomson (atom terdiri dari muatan positif dan elektron), Rutherford (penemuan inti atom), Bohr (elektron mengorbit inti pada tingkat energi tertentu), hingga mekanika kuantum (atom dijelaskan oleh fungsi gelombang Schrodinger dan bilangan kuantum).
Radiasi benda hitam adalah konsep penting dalam mekanika kuantum dimana benda menyerap dan memancarkan kembali semua frekuensi cahaya sesuai dengan suhunya. Teori awal oleh Rayleigh dan Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen, namun Planck menjelaskan dengan baik dengan mengusulkan bahwa energi hanya dapat berupa paket diskrit. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin men
Eksperimen Franck-Hertz bertujuan untuk menentukan energi eksitasi elektron dan panjang gelombang foton emisi dari atom neon. Mahasiswa mengukur arus elektron yang mencapai plat anoda pada berbagai tegangan pemercepat untuk memperoleh grafik hubungan antara tegangan dan arus. Dari grafik diperoleh nilai tegangan kritis yang menunjukkan energi eksitasi atom neon dan panjang gelombang foton yang diemisikan. Hasilnya adal
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tiga hukum Kepler mengenai gerak planet yang dicetuskan oleh Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan hukum gravitasi universal dan geraknya. Hukum-hukum Kepler ini kemudian dapat diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi dan gerak Newton, yaitu bahwa orbit planet berbentuk elips dengan matahari di salah satu fokusnya, luas daerah yang disapu planet dalam waktu yang sama
1. Makalah ini membahas teori relativitas khusus Albert Einstein, khususnya konsep transformasi Lorentz dan konsekuensinya seperti dilatasi waktu.
2. Eksperimen Michelson-Morley menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tetap bagi semua pengamat, yang merupakan dasar teori relativitas khusus.
3. Transformasi Lorentz menghubungkan koordinat ruang dan waktu antara dua kerangka acuan yang bergerak relatif, dan menunjukkan bah
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Mekanika kuantum lahir pada tahun 1925 ketika Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Schrödinger menemukan mekanika gelombang dan persamaan Schrödinger. Mekanika kuantum menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom dan memberikan kerangka matematika untuk cabang-cabang fisika dan kimia. Dasar mekanika kuantum adalah bahwa energi bersifat diskrit dalam bentuk 'paket' atau 'kuanta'.
Otto Stern adalah fisikawan Jerman penerima Hadiah Nobel Fisika 1943. Ia melakukan penelitian tentang kuantisasi putaran dan mengembangkan metode sinar molekul. Percobaan Stern-Gerlach yang dilakukannya bersama Walther Gerlach menunjukkan sifat gelombang atom dan kuantisasi momentum sudut.
Teks tersebut membahas tentang sifat partikel dari gelombang dan radiasi benda hitam. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai partikel maupun gelombang, dan mendefinisikan beberapa hukum tentang radiasi benda hitam seperti hukum Planck dan hukum Stefan-Boltzmann.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. A.SEJARAH HIDUP
Hendrik Antoon Lorentz(1853-1928) ialah fisikawan Belanda yang memenangkan Penghargaan Nobel
dalam Fisika bersama dengan Pieter Zeeman pada tahun 1902.
Hendrik Anton Lorentz dilahirkan pada tanggal 18 juli 1853 di Arnhem, Belanda. H.A. Lorentz
merupakan keturunan Jerman dan Belanda. Pada umur 13 tahun Lorentz masuk sekolah menengah
setelah melalui sekolah dasar yang selalu mendapat juara pertama. Pada sekolah menengah ia
langsung duduk di kelas tiga. Pada umur 17 tahun ia menjadi mahasiswa di Universitas Leiden. Hanya
satu tahun ia sudah mendapatkan diploma sarjana Selence dengan predikat “Magna cum laude”. Pada
tahun 1875 ia memperoleh gelar Doktor dengan tesis yang membicarakan tentang pemantulan dan
pembiasan cahaya dalam hal teori elektromagnetik. Ia lulus dengan predikat “Magna cum Laude”.
Tesis doctor Lorentz diilhami oleh hasil-hasil penemuan dari Maxwell sebelumnya.
Pada tahun 1877 ia diangkat menjadi guru besar fisika pada Universitas Leiden. Tahun 1892 Lorentz
mengemukakan teori elektron yang berpengaruh besar terhadap perkembangan fisika, terutama fisika
teori. Tahun 1895 ia menerbitkan penelitiannya mengenai perubahan bentuk suatu benda yang
diakibatkan oleh geraknya dengan kecepatan V melalui eter.
Pada tahun 1902 Lorentz mendapat hadiah nobel dalam bidang fisika untuk penelitiannya
bersama P. Zeeman tentang pengaruh magnetisme terhadap fenomena radiasi. Tahun 1904 ia
mengemukakan teorinya yang sekarang kita kenal dengan nama “Transformasi Lorentz”. Pada tahun
1925 ia mendapat gelar Doktor Honorius Causa dalam bidang kedokteran.
Pada tanggal 10 Februari 1928 Lorentz meninggal di Maarlem. Kegiatan telegraf dan telepon negara
Belanda dihentikan selama tiga menit untuk penghormatan terakhir pada saat pemakaman Lorentz
berlangsung.
B. KONSEP YANG DITEMUKAN
Pada tahun 1878, Lorentz meneruskan pekerjaanya untuk menyederhanakan teori Maxwell
dan memperkenalkan gagasan bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh muatan listrik pada
tingkat atom. Beliau mengemukakan bahwa pemancaran cahaya oleh atom dan segala jenis optik
dapat dirunut ke gerak dan interaksi energi atom.
Tahun 1892 Lorentz mengemukakan teori elektron yang berpengaruh besar terhadap
perkembangan fisika, terutama fisika teori. Pada tahun 1895, Lorentz mendapatkan seperangkat
persamaan yang mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke
4. Pada tahun 1904 Lorentz mengemukakan transformasi-transformasi yang betul dan menerbitkan
sebilangan hasil daripada transformasi-transformasi itu, seperti perubahan jisim dengan halaju. Beliau
juga menerbitkan penelitianya mengenai perubahan bentuk suatu benda yang diakibatkan oleh
geraknya dengan kecepatan V melalui eter. Dalam hal ini beliau mendukung hipotesis Fitzgorald yang
menyatakan bahwa benda itu akan menyusut dengan factor.
Teori ini yang kini dikenal sebagai Teori Eter Lorentz (LET). Lorentz juga menentukan gaya magnetik
yang terjadi pada penghantar arus listrik dan berada dalam medan magnetic atau biasa disebut
dengan ‘gaya Lorentz’. Yang besar dari gaya lorentz dirumuskan:
F = i . l . B
Dimana : F = gaya lorentz (Newtom)
i = kuat arus (Ampere)
l = panjang kawat (Meter)
B = medan magnet (weber/m¬¬2)
C. Pengembangan Konsep
Penggunaan transformasi Lorentz menghasilkan formula penjumlahan kecepatan baru yang ternyata
sesuai dengan teorema penambahan kecepatan eksperimen Fizeau, (padahal Fizeau sendiri telah
mengamati fenomena ini sekitar setengah abad sebelum Einstein tertarik pada relativitas.) Formula ini
menghasilkan kecepatan total yang maksimal sama dengan c, sehingga kecepatan cahaya selalu sama
dengan c tanpa memperdulikan kecepatan gerak sumber. Untuk kasus dengan kecepatan-kecepatan
yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, transformasi Lorentz tereduksi menjadi transformasi
Galilean yang cocok dengan pengamatan fisika klasik
Jadi transformasi ini dapat memecahkan problem ketidakcocokan semu antara prinsip relativitas dan
konstannya kecepatan cahaya. Namun kosenkuesinya adalah, waktu tidak lagi bersifat tegar,
melainkan menjadi suatu variabel elastik yang dapat berubah sesuai dengan kecepatan relatif kedua
kerangka acuan.
5. Pada tahun 1896, salah satu mahasiswa Pieter Zeeman menemukan bahwa garis spekral atom dalam
medan magnet akan terpecah menjadi beberapa komponen yang frekuensinya agak berbeda. Hal
tersebut membenarkan pekerjaan lorentz sehingga mereka berdua dianugrahi Nobel pada tahun
1902. Teori Lorentz juaga dikembangkan oleh Clerk Maxwell yang menemukan sifat elektromagnetik
cahaya yang dikenal dengan persamaan Maxwell
Dengan definisi yang lebih akurat dikatakan bahwa waktu tidak lagi memainkan peranan sebagai
variabel independen, melainkan telah terkopel ke dalam ruang. Ruang dan waktu bersatu. Rumusan
massa dan energi yang sebelumnya terpisah juga menjadi satu,formula E=mc2 diturunkan langsung
dari transformasi tersebut. Formula tersebut sudah mendapat cukup banyak dukungan eksperimental
terutama dari reaksi transformasi nuklir. Dan teori ini dikembangkan oleh Einsten.
D. Aplikasi Konsep
Aplikasi transformasi Lorentz melahirkan formula penjumlahan kecepatan yang ternyata sesuai
dengan teorema penembahan kecepatan Fizeau. Formula ini membatasi kecepatan total maksimal
sebesar c sehingga kecepatan cahaya selalu sama dengan c tanpa mengidahkan gerak sumber.
Aplikasi gaya magnetik yang sederhana banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada
motor listrik contohnya pada mixer, CD player, kipas angin, computer,dan menjumpai pula pada
galvanometer yang merupakan komponen dasar amperemeter dan voltmeter.
E. Pengembangan Konsep Masa Depan
Dengan konsep yang dikemukakan di atas maka kelak, kita dapat menghidupkan komputer tanpa
aliran listrik. Handphone dan laptop pun bisa dioperasikan tanpa harus direpotkan oleh ada-tidaknya
listrik atau aktif-tidaknya baterai.
6. TRANSFORMASI LORENTZ
Cahaya merambat dengan kecepatan tertentu, dalam ruang hampa sebesar c. Bagaimanapun cepatnya,
untuk mencapai jarak tertentu cahaya memerlukan waktu tertentu juga. Jika jarak OP ≠ OP’, maka
cahaya dari O tidak akan sampai dalam waktu yang sama di titik P dan P’. Jika jarak OP > OP’ seperti
yang digambarkan dalam gambar 4 berikut, dan jika waktu tiba cahaya di P’ adalah t1 dan waktu tiba
cahaya di P adalah t2, maka bisa disimpulkan bahwa t2 > t1.
Gambar 4 : Sebaran Cahaya Memerlukan Waktu Perambatan
Karenanya jika ada materi yang bergerak dari koordinat P ke P’, pada saat cahaya merambat dari O ke P
atau P’, kita akan selalu bisa menemukan bahwa materi tersebut sudah bergerak lebih lama dari ε
waktu. Karenanya materi tersebut akan memiliki jarak dengan koordinat P. Konsekuensinya, materi
tersebut akan sampai pada suatu titik dimana jarak materi tersebut ke P saat t1 akan lebih dekat
dibanding jarak materi tersebut ke P saat t2.
Begitu juga dengan benda yang bergerak dari koordinat O. Ketika cahaya tiba di P’ dalam waktu t1,
benda tersebut sudah bergerak dalam waktu yang lebih lama dari ε waktu. Karenanya benda tersebut
akan memiliki jarak dengan koordinat O. Dan saat cahaya sampai di P dalam waktu t2, benda tersebut
akan berada dalam jarak yang lebih jauh dari O.
7. Sekarang kita analisa transformasi Lorentz menggunakan arah sebaran cahaya dalam salah
satu sumbu ruang, misalnya sumbu x, seperti dalam gambar 5 berikut. Posisi O menurut
pengamat P yang diam adalah x dan posisi O menurut pengamat P’ yang bergerak adalah x’.
Gambar 5 : Transformasi Lorentz
Seperti disarankan dalam RSTR, dalam pembahasan gerak relative, kita harus memperhatikan
fakta bahwa cahaya menyebar dari objek menuju pengamat. Dengan memperhatikan arah
sebaran cahaya dari objek menuju pengamat, sesuai dengan gambar 5, kita bisa melihat bahwa
dalam transformasi Lorentz yang selama ini dikenal, terdapat kesalahan fundamental dalam hal
pengabaian arah sebaran cahaya. Pengabaian ini membuat titik temu P’, yang bergerak,
dianggab sebagai titik temu dari kejadian Vp.t dan c.t’, meskipun kedua kejadian tersebut
berada dalam waktu yang berbeda.
Sesuai dengan prinsip dilasi waktu, untuk pengamat dan objek yang bergerak, jika t dan t’
dimulai dari waktu 0 yang sama, maka t ≠ t’. Konsekuensinya, titik temu P’ akan menyalahi
konsep titik temu koordinat ruang dan waktu seperti dipaparkan dalam pembahasan dibagian
awal tulisan ini. Untuk mengatasi ini, Lorentz memperkenalkan variable k sebagai penyama
persamaan, sedemikian hingga bisa dituliskan persamaan berikut :
c.t’ = k(c.t – vp.t) ………………(1)
Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan menghasilkan kesimpulan yang valid, karena titik
P’ yang bergerak tidak bisa disebut sebagai titik temu dalam dimensi ruang dan waktu untuk
dua kejadian Vp.t dan c.t’ karena t ≠ t’.
8. P’ hanya akan merupakan titik temu dari dua kejadian dalam waktu yang berbeda, jika dan hanya jika
P’ diam. Selain itu sesuai dengan konsep titik materi dalam koordinat ruang dan waktu, jika P’ adalah
pengamat yang semula dalam satu koordinat dengan P, tentu P adalah P’ itu sendiri. Konsekuensinya
ketika P’ berada dalam koordinat ruang yang berbeda dengan P, maka tentu P’ berada dalam waktu
yang berbeda dengan P. Karenanya penggambaran O dan O’ dalam transformasi Lorentz dalam
rentang waktu yang sama dengan P dan P’, hanya akan berada dalam koordinat ruang yang sama jika
dan hanya jika O adalah diam. Dalam kondisi ini, transformasi Lorentz akan menjadi seperti
digambarkan dalam gambar 6 berikut.
Gambar 6 : Transformasi Lorenz valid untuk kondisi P dan O diam.
Dalam kondisi P dan O diam atau relative diam, sesuai dengan gambar 6, maka persamaan (1) konsep
dasar transformasi Lorentz akan menjadi :
c.t’ = k(c.t) ………….(2)
Dan k akan bernilai 1, sehingga persamaan (2) akan menjadi :
t’ = t ……………..(3)
Dengan demikian menurut RSTR, bisa disimpulkan bahwa penurunan transformasi Lorentz hanya valid
untuk kondisi pengamat dan objek yang diam.
9. Dalam penggambaran penurunan transformasi Lorentz, seperti dalam gambar 5, jika posisi P dalam
waktu yang berbeda berada dalam koordinat yang berbeda (P’), maka untuk objek O yang bergerak
maka O’ harus berada dalam koordinat ruang yang berbeda juga. Hal ini bisa digambarkan seperti
dalam gambar 7 berikut.
Gambar 7 : Koreksi transformasi Lorentz jika objek bergerak.
Vp adalah kecepatan inersia P, Vo adalah kecepatan inersia O, t adalah waktu inersia yang berlaku
sama bagi P dan O, dan t’ adalah waktu pengamatan. Dengan demikian untuk gerak dalam sumbu
tersebut, akan didapatkan persamaan :
Vp.t’+c.t’ = c.t+vo.t ………………..(4)
Sebagai pengganti persamaan (1) yang merupakan dasar penurunan transformasi Lorentz untuk
sumbu yang sama. Dengan cara ini, transformasi Lorentz yang semula mengabaikan arah gerak
sebaran cahaya dari objek kepada pengamat, bisa direvisi.
10. CONTOH SOAL
Seorang astronot sedang menuju sebuah planet dengan menggunakan pesawat ulang-alik
dengan kecepatan 0,8 kali kecepatan cahaya. Dengan menggunakan transformasi Lorentz
Ebtanas/Fisika/Tahun 2005 18
hitunglah persentasi perambatan massa astronot tersebut ........
A . 25%
B . 28%
C . 33%
D . 50%
E . 66%
Kunci : E
Penyelesaian :
Pesawat ulang-alik : v = 0,8 c
m = 1,66 m0
Jadi persentase pertambahannya = x 100% = 66%