SlideShare a Scribd company logo
HUKUM SNELLIUS
Persamaan Snellius seperti berikut ini
Persamaan Snellius diturunkan dari prinsip fermat yaitu sinar yang merambat antara dua titik
membutuhkan selang waktu terkecil. Akibatnya, sinar akan merambat lurus pada mediumyang
memiliki indeks bias tetap. Baiklah, mari kita simak penurunan persamaan tersebut.
Misalkan ada seberkas sinar yang diarahkan kepada suatu medium dengan sudut tertentu,
maka akan terjadi pemantulan serta pembiasan seperti yang tampak pada gambar di bawah
ini
Pertama kita bahas pemantulan terlebih dahulu (garis biru). Jalannya sinar pada proses
pemantulan ditunjukkan gambar di bawah ini
Waktu yang dibutuhkan sinar dari titik AO kemudian ke OB adalah
Sinar akan menempuh jarak yang mengakibatkan waktu perambatan menjadi minimal
Nah apa artinya hasil akhir dari penuruan di atas? Persamaan yang diarsir abu-
abu menunjukkan bahwasudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Ingat !!! ini untuk
medium yang memiliki indeks bias tetap.
Sekarang kita lanjutkan kada proses pembiasan. Jalannya sinar pada proses pembiasan
ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Prinsip yang digunakan adalah sama. Waktu yang dibutuhkan sinar dari titik AO kemudian ke
OB adalah
Karena
Maka
Ketika kalian belajar mengenai pemantulan cahaya pada cermin cekung tentunya kalian akan
selalu menjumpai 3 rumus pokok berikut ini.
■ f = 2R
■ 1/f = 1/s + 1/s’
■ M = h’/h
Keterangan:
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
M = perbesaran bayangan
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda
Ketiga rumus di atas juga berlaku untuk cermin cembung. Lalu yang menjadi pertanyaannya
adalah tahukah kalian bagaimana caranya bisa mendapatkan rumus-rumus tersebut? Pada
kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang cara menurunkan rumus hubungan jarak fokus
dengan jari-jari kelengkungan cermin, rumus hubungan jarak fokus, jarak benda dan jarak
bayangan, serta rumus perbesaran bayangan. Oke langsung saja kita mulai dari yang pertama.
Pembuktian Rumus Hubungan Jarak Fokus dengan Jari -Jari Kelengkungan Cermin
Hubungan antara jarak fokus (f) dan jari-jari kelengkungan cermin dapat dicari dengan
pertolongan gambar berikut ini.
Pada gambar di atas, tampak bahwa sinar sejajar sumbu utama datang ke permukaan cermin
cekung, kemudian dipantulkan melalui titik fokus. Jalannya sinar-sinar ini memenuhi Hukum
Snellius pada pemantulan cahaya, yakni sudut datang sama dengan sudut pantul, sehingga:
∠sudut datang = ∠sudut pantul
∠SAP = ∠PAF
Karena ∠APF saling berseberangan dengan ∠SAP maka
∠APF = ∠SAP = ∠PAF
Akibatnya, segitiga APF merupakan segitiga sama kaki, sehingga
AF = FP
Apabila sinar datang dekat sekali dengan sumbu utama (OF), maka AF dapat dianggap sama
dengan OF, sehingga
OF = FP
2OF = OP
2f = R
Dengan demikian, panjang jarak fokus cermin sama dengan setengah dari jari-jari
kelengkungan cermin. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
f = ½ R
Keterangan:
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
Pembuktian Rumus Hubungan Jarak Fokus, Jarak Benda dan Jarak Bayangan
Untuk menentukan hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’),
kita dapat melakukan analisis geometri pada proses pembentukan bayangan benda titik yang
terletak di depan cermin cekung seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Keterangan gambar:
B = benda titik
B’ = titik bayangan
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
R = jari-jari cermin
M = pusat kelengkungan cermin
f = jarak fokus
Proses pembentukan bayangan titik B adalah sebagai berikut.
■ Sinar datang dari titik B menuju titik P dipantulkan oleh cermin menuju ke titik B’.
■ Sinar yang menuju ke titik O berhimpit dengan sumbu utama sehingga sinar ini dipantulkan
kembali menurut garis itu sendiri.
■ Sinar pantul dari P dan sinar pantul dari O berpotongan di titik B’. Jadi, B’ adalah bayangan
dari titik B.
Lalu hubungan antara s, s’ dan f dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut.
Jika sinar BP merupakan sinar paraksial (sinar yang dekat dengan sumbu utama), maka titik P
dekat dengan titik O, sehingga dapat dianggap:
BP ≈ BO = s dan B’P ≈ B’O = s’
Jadi berlaku hubungan:
BM : B’M = BP : B’P
(s – R) : (R – s’) = s : s’
s'(s – R) = s(R – s’)
ss' – s’R = sR – ss’
s’R + sR = 2ss’
×
1
Rss’
1
+
1
=
2
s s’ R
Karena R = 2f, maka persamaan di atas menjadi
1
+
1
=
1
s s’ f
Keterangan:
f = jarak fokus
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Pembuktian Rumus Perbesaran Bayangan
Perbesaranbayanganyang dibentuk oleh cermincekung, secara kualitatifdidefinisikansebagai
perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau perbandingan antara jarak
bayangan dengan jarak benda. Lalu bagaimana membuktikan definisi tersebut secara
kuantitatif? Perhatikan gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa segitiga ABO sebangun dengan segitiga A’B’O sebab:
∠BAO = ∠B’A’O = 90°
∠BOA = ∠B’OA’ = θ
Dengan demikian:
A’B’ : AB = OA’ : OA
h' : h = s’ : s
h'
=
s'
h s
Jika bayangan maya, h’ dan s’ mempunyai nilai negatif sedangkan perbesaran M selalu
mempunyai harga positif. Maka persamaan di atas perlu dibubuhi tanda mutlak (||). Dengan
demikian, rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
M =
h'
=
s'
h s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Penurunan Persamaan Snellius tentang Pembiasan (Refraksi) melalui Prinsip Fermat
Perjalanan Cahaya dari titik A ke titik B yang di biaskan
Subtitusikan persamaan (1) dan persamaan (2) ke persamaan (3) sehingga persamaannya
menjadi:
Dengan menggunakan rumus phytagoras kita dapatkan:
Subtitusikan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (4) sehingga persamaannya menjadi:
turunkan kedua ruas terhadap x.
subtitusi persamaan (9) dan (10) ke persamaan (8), sehingga persamaan menjadi:
Kita juga memiliki persamaan
substitusikan persamaan (12) ke persamaan (11) sehingga persamaan menjadi:

More Related Content

What's hot

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Prisilia Meifi Mondigir
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
tedykorupselalu
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
FKIP UHO
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Satria Wijaya
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
Biqom Helda Zia
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
Lailatul Maghfiroh
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
Universitas Kanjuruhan, Malang
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
Nurochmah Nurdin
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
Erva Eriezt
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
Aris Widodo
 

What's hot (20)

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 

Similar to Penurunan rumus pemantulan

Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
Lusia Astuti
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
isaayufatimah
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
Tugas kelompok transformaus
Tugas kelompok transformausTugas kelompok transformaus
Tugas kelompok transformausRusmaini Mini
 
Refleksi.pptx
Refleksi.pptxRefleksi.pptx
Refleksi.pptx
MadeSekarini1
 
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global PrestasiGeometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
AdrielSibero
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaSiti Rizqy A.
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
KranA Paga
 
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
RosnitaAni
 
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxMatematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
dianarifyati
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
 
tranformas.pptx
tranformas.pptxtranformas.pptx
tranformas.pptx
FianLaw
 
tranfor.pptx
tranfor.pptxtranfor.pptx
tranfor.pptx
FianLaw
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
nooraisy22
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
was ikin
 
modul transformasi
modul transformasimodul transformasi
modul transformasiimmochacha
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
Jun Hidayat
 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
reno sutriono
 

Similar to Penurunan rumus pemantulan (20)

Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Tugas kelompok transformaus
Tugas kelompok transformausTugas kelompok transformaus
Tugas kelompok transformaus
 
Refleksi.pptx
Refleksi.pptxRefleksi.pptx
Refleksi.pptx
 
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global PrestasiGeometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxMatematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
tranformas.pptx
tranformas.pptxtranformas.pptx
tranformas.pptx
 
tranfor.pptx
tranfor.pptxtranfor.pptx
tranfor.pptx
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
modul transformasi
modul transformasimodul transformasi
modul transformasi
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
 

More from nooraisy22

Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
nooraisy22
 
Rpp optik fisis & geometri
Rpp optik fisis & geometriRpp optik fisis & geometri
Rpp optik fisis & geometri
nooraisy22
 
Penilaian kognitif
Penilaian kognitifPenilaian kognitif
Penilaian kognitif
nooraisy22
 
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekungMedia pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
nooraisy22
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
Instrumen lkpd pemantulan
Instrumen lkpd pemantulanInstrumen lkpd pemantulan
Instrumen lkpd pemantulan
nooraisy22
 
Alat peraga percobaan pemantulan
Alat peraga percobaan pemantulanAlat peraga percobaan pemantulan
Alat peraga percobaan pemantulan
nooraisy22
 
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuanRpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuan
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
nooraisy22
 
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuanPenilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuan
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
nooraisy22
 

More from nooraisy22 (9)

Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
Rpp optik fisis & geometri
Rpp optik fisis & geometriRpp optik fisis & geometri
Rpp optik fisis & geometri
 
Penilaian kognitif
Penilaian kognitifPenilaian kognitif
Penilaian kognitif
 
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekungMedia pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
Media pembelajaran pemantulan pada cermin cekung
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Instrumen lkpd pemantulan
Instrumen lkpd pemantulanInstrumen lkpd pemantulan
Instrumen lkpd pemantulan
 
Alat peraga percobaan pemantulan
Alat peraga percobaan pemantulanAlat peraga percobaan pemantulan
Alat peraga percobaan pemantulan
 
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuanRpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuan
Rpp kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
 
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuanPenilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik   besaran dan satuan
Penilaian kd 3.1 dan 4.1 fisika tik besaran dan satuan
 

Recently uploaded

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 

Penurunan rumus pemantulan

  • 1. HUKUM SNELLIUS Persamaan Snellius seperti berikut ini Persamaan Snellius diturunkan dari prinsip fermat yaitu sinar yang merambat antara dua titik membutuhkan selang waktu terkecil. Akibatnya, sinar akan merambat lurus pada mediumyang memiliki indeks bias tetap. Baiklah, mari kita simak penurunan persamaan tersebut. Misalkan ada seberkas sinar yang diarahkan kepada suatu medium dengan sudut tertentu, maka akan terjadi pemantulan serta pembiasan seperti yang tampak pada gambar di bawah ini Pertama kita bahas pemantulan terlebih dahulu (garis biru). Jalannya sinar pada proses pemantulan ditunjukkan gambar di bawah ini Waktu yang dibutuhkan sinar dari titik AO kemudian ke OB adalah
  • 2. Sinar akan menempuh jarak yang mengakibatkan waktu perambatan menjadi minimal Nah apa artinya hasil akhir dari penuruan di atas? Persamaan yang diarsir abu- abu menunjukkan bahwasudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Ingat !!! ini untuk medium yang memiliki indeks bias tetap. Sekarang kita lanjutkan kada proses pembiasan. Jalannya sinar pada proses pembiasan ditunjukkan pada gambar di bawah ini
  • 3. Prinsip yang digunakan adalah sama. Waktu yang dibutuhkan sinar dari titik AO kemudian ke OB adalah Karena Maka Ketika kalian belajar mengenai pemantulan cahaya pada cermin cekung tentunya kalian akan selalu menjumpai 3 rumus pokok berikut ini. ■ f = 2R ■ 1/f = 1/s + 1/s’ ■ M = h’/h Keterangan: f = jarak fokus R = jari-jari cermin s = jarak benda
  • 4. s’ = jarak bayangan M = perbesaran bayangan h' = tinggi bayangan h = tinggi benda Ketiga rumus di atas juga berlaku untuk cermin cembung. Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah tahukah kalian bagaimana caranya bisa mendapatkan rumus-rumus tersebut? Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang cara menurunkan rumus hubungan jarak fokus dengan jari-jari kelengkungan cermin, rumus hubungan jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan, serta rumus perbesaran bayangan. Oke langsung saja kita mulai dari yang pertama. Pembuktian Rumus Hubungan Jarak Fokus dengan Jari -Jari Kelengkungan Cermin Hubungan antara jarak fokus (f) dan jari-jari kelengkungan cermin dapat dicari dengan pertolongan gambar berikut ini. Pada gambar di atas, tampak bahwa sinar sejajar sumbu utama datang ke permukaan cermin cekung, kemudian dipantulkan melalui titik fokus. Jalannya sinar-sinar ini memenuhi Hukum Snellius pada pemantulan cahaya, yakni sudut datang sama dengan sudut pantul, sehingga: ∠sudut datang = ∠sudut pantul ∠SAP = ∠PAF Karena ∠APF saling berseberangan dengan ∠SAP maka ∠APF = ∠SAP = ∠PAF Akibatnya, segitiga APF merupakan segitiga sama kaki, sehingga AF = FP
  • 5. Apabila sinar datang dekat sekali dengan sumbu utama (OF), maka AF dapat dianggap sama dengan OF, sehingga OF = FP 2OF = OP 2f = R Dengan demikian, panjang jarak fokus cermin sama dengan setengah dari jari-jari kelengkungan cermin. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut. f = ½ R Keterangan: f = jarak fokus R = jari-jari cermin Pembuktian Rumus Hubungan Jarak Fokus, Jarak Benda dan Jarak Bayangan Untuk menentukan hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), kita dapat melakukan analisis geometri pada proses pembentukan bayangan benda titik yang terletak di depan cermin cekung seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Keterangan gambar: B = benda titik B’ = titik bayangan s = jarak benda s’ = jarak bayangan
  • 6. R = jari-jari cermin M = pusat kelengkungan cermin f = jarak fokus Proses pembentukan bayangan titik B adalah sebagai berikut. ■ Sinar datang dari titik B menuju titik P dipantulkan oleh cermin menuju ke titik B’. ■ Sinar yang menuju ke titik O berhimpit dengan sumbu utama sehingga sinar ini dipantulkan kembali menurut garis itu sendiri. ■ Sinar pantul dari P dan sinar pantul dari O berpotongan di titik B’. Jadi, B’ adalah bayangan dari titik B. Lalu hubungan antara s, s’ dan f dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut. Jika sinar BP merupakan sinar paraksial (sinar yang dekat dengan sumbu utama), maka titik P dekat dengan titik O, sehingga dapat dianggap: BP ≈ BO = s dan B’P ≈ B’O = s’ Jadi berlaku hubungan: BM : B’M = BP : B’P (s – R) : (R – s’) = s : s’ s'(s – R) = s(R – s’) ss' – s’R = sR – ss’ s’R + sR = 2ss’ × 1 Rss’ 1 + 1 = 2 s s’ R Karena R = 2f, maka persamaan di atas menjadi 1 + 1 = 1 s s’ f Keterangan: f = jarak fokus s = jarak benda
  • 7. s’ = jarak bayangan Pembuktian Rumus Perbesaran Bayangan Perbesaranbayanganyang dibentuk oleh cermincekung, secara kualitatifdidefinisikansebagai perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau perbandingan antara jarak bayangan dengan jarak benda. Lalu bagaimana membuktikan definisi tersebut secara kuantitatif? Perhatikan gambar di bawah ini. Keterangan gambar: h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan s = jarak benda s’ = jarak bayangan Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa segitiga ABO sebangun dengan segitiga A’B’O sebab: ∠BAO = ∠B’A’O = 90° ∠BOA = ∠B’OA’ = θ Dengan demikian: A’B’ : AB = OA’ : OA h' : h = s’ : s h' = s' h s Jika bayangan maya, h’ dan s’ mempunyai nilai negatif sedangkan perbesaran M selalu mempunyai harga positif. Maka persamaan di atas perlu dibubuhi tanda mutlak (||). Dengan demikian, rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
  • 8. M = h' = s' h s Keterangan: M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan s = jarak benda s’ = jarak bayangan Penurunan Persamaan Snellius tentang Pembiasan (Refraksi) melalui Prinsip Fermat Perjalanan Cahaya dari titik A ke titik B yang di biaskan
  • 9. Subtitusikan persamaan (1) dan persamaan (2) ke persamaan (3) sehingga persamaannya menjadi: Dengan menggunakan rumus phytagoras kita dapatkan: Subtitusikan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (4) sehingga persamaannya menjadi: turunkan kedua ruas terhadap x. subtitusi persamaan (9) dan (10) ke persamaan (8), sehingga persamaan menjadi: Kita juga memiliki persamaan
  • 10. substitusikan persamaan (12) ke persamaan (11) sehingga persamaan menjadi: