SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
MATA KULIAH
FILSAFAT ILMU LANJUTAN
Dosen Pengampu : Dr. Cyrus Lalompoh, M.Pd
Mahasiswa : A.L. Grace Katuuk
RASIONALISME KLASIK
DAN
MODERN
Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang
mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan
sedalam-dalamnya.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT
Menurut Suriasumantri (2000:32), pokok
permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga
segi yakni :
 apa yang disebut benar dan apa yang
disebut salah (logika),
 mana yang dianggap baik dan mana yang
dianggap buruk (etika),
 apa yang termasuk indah dan apa yang
termasuk jelek (estetika).
tentang teori ada, tentang
hakikat keberadaan zat, tentang
hakikat keberadaan zat dan
pikiran yang semuanya
terangkum dalam metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses
analitis atas hakikat fundamental
mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.
Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal
atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi
keberadaan atau realitas.
Ada tiga landasan filsafat yaitu
ontologis, epistemologi, dan
aksiologis.
Menurut Praja (2003:91-189) ada 10 aliran
dalam filsafat, yaitu :
Rasionalisme, merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio.
Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun
suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio.
Empirisme, aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang
paling jelas dan sempurna.
Kritisisme, merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas
kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena
itu, kritisisme sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang
mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
Idealisme, adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri
dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda
material dan kekuatan.
Positivisme. Positivisme berasal dari kata “positif”, yang artinya dengan
faktual, yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta, menyelidiki fakta-fakta
dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta. Pengetahuan tidak boleh
melebihi fakta. Positivisme hanya, mengandalkan fakta-fakta belaka
bukan berdasarkan pengalaman, seperti empirisme.
Naturalisme, merupakan paham yang berpendirian bahwa setiap bayi lahir
dalam keadaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang
dapat berkembang secara alamiah. Karena itu, pendidikan pada
dasarnya sekedar merupakan suatu proses pemberian kemudahan agar
anak berkembang sesuai dengan kodrat alamiahnya.
Materialisme, merupakan aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada
selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Faham
materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan
abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang
jelas dan mudah dimengerti.
Intusionalisme, adalah suatu aliran atau faham yang menganggap
bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran. Intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak
didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk dengan
perasaan.
Fenomenalisme, adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa
Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran. Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala, berbeda
dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari
korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori.
Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti.
Sekularisme, merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam
berpikirnya dan dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala
yang bersifat keagamaan dan metafisika,
Rasionalisme merupakan salah satu aliran ilmu filsafat
yang beranggapan bahwa rasio atau akal adalah
sumber tertinggi segala ilmu pengetahuan.
Kebenaran menurut rasionalisme harus berdasarkan
pada intelektualitas, sehingga perkembangan ilmu
pengetahuan dapat dieksplorasi melalui gagasan-
gagasan intelektual manusia.
Rasionalisme juga menekankan bahwa akal sebagai
sumber utama pengetahuan yang dapat mendahului
pengamatan indrawi.
Tokoh-tokoh rasionalisme yang hidup di
era Klasik seperti Plato dan di era
Modern seperti Rene Descartes dan
Baruch Spinoza sama-sama meyakini hal
tersebut, walaupun memiliki perbedaan
pemikiran. Hegel, yang merupakan tokoh
idealisme juga sebenarnya mementingkan
rasio sebagai sumber ilmu pengetahuan.
- Rasionalisme percaya bahwa melalui proses pemikiran abstrak,
kita dapat mencapai kebenaran fundamental, yang tidak dapat
disangkal : pertama, mengenai apa yang ada serta strukturnya,
dan kedua, mengenai alam semesta pada umumnya.
- Rasionalisme percaya bahwa beberapa kebenaran tentang
realitas dapat dicapai tanpa menggunakan metode empiris
( berdasarkan pengalaman).
- Rasionalisme percaya bahwa pikiran mampu mengetahui
beberapa kebenaran tentang realitas, mendahului pengalaman
apapun juga. Pengetahuan yang diperoleh tanpa pengalaman
disebut dengan pengetahuan “a priori”.
 Beberapa ajaran pokok Rasionalisme :
- Rasionalisme percaya bahwa akal budi atau rasio adalah sumber utama
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah system
deduktif (proses dari satu atau lebih pernyatan umum/premis untuk
mencapai kesimpulan logis tertentu) yang dapat dipahami secara rasional
yang hanya secara tidak langsung berhubungan dengan pengalaman
indrawi.
- Rasionalisme percaya bahwa kebenaran tidak diuji melalui verifikasi
indrawi, akan tetapi melalui kriteria konsistensi logis. Kaum Rasionalisme
menentukan kebenaran yang didasarkan atas konsistensi antara
pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain, atau kesesuaian antara
pernyataan (teori) dengan kesepakatan (consensus ) para ilmuwan.
- Rasionalisme percaya bahwa alam semesta (realitas) mengikuti hukum-
hukum alam yang rasional, karena alam semesta adalah system yang
dirancang secara rasional, yang aturan-aturannya sesuai dengan logika
matematika.
RASIONALISME KLASIK
 Plato
Plato (427-347 SM) berasal dari keluarga aristokraso yang
turun menurun memegang peranan penting dalam politik
Athena. Plato pun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi
orang Negara, tetapi perkembangan politik di masanya tidak
memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti jalan hidup
yang diinginkan. Nama asli Plato adalah Aristokles. Plato
merupakan nama pemberian guru senamnya. Plato dalam
bahasa Yunani berasa; dari kata benda “platos”
(kelebarannya/lebarannya) yang dibentuk dari kata sifat “platus”
(lebar). Plato memperoleh nama baru tersebut dikarenakan
bahunya yang lebar, sepadan dengan badannya yang tinggi
dan tegap. Julukan tersebut begitu cepat popular dan menjadi
panggilannya sehari-hari, bahkan menjadi nama resmi yang
diabadikan lewat seluruh karyanya
Pandangan Plato tentang filsafat dipengaruhi oleh
beberapa filsuf pra-Socrates, yaitu :
a. Pythagoras (keabadian jiwa, mistisisme, matematika),
b. Parmenides (yang memberi Plato pemikiran tentang kenyataan
yang abadi,yang tidak berubah oleh waktu sebagai realitas
yang paling dasar, yang oleh Plato disebut dunia idea/.akal
sebagai kenyataan yang abadi),
c. Heracleitos (dunia empirisme hanyalah sebuah doxa/pendapat),
yang memberi Plato dasar pemikiran tentang tidak adanya
sesuatu yang permanen dalam dunia fisik, karena itu
pengetahuan tentang dunia empiris hanyalah sekedar doxa
(pendapat) dan bukan episteme (pengetahuan yang
sempurna).
.d. Socrates (problem etika/moral). ,
. Socrates, yang memberikan pengaruh kepada Plato tentang
problem etika(moral) serta perlunya tujuan kehidupan di dunia,
karenanya perlunya menggeluti pengetahuan tentang
idea “yang baik” yang menjadi tujuan semua idea.
Plato dianggap salah seorang pendiri epistimologi, karena ia yang
dianggap paling awal yang mempertanyakan: “apa yang dapat kita
ketahui?”; “bagaimana kita mengetahui?” dan “kapan satu pengetahuan
dinyatakan benar?” adapun teori pengetahuan Plato merupakan upaya
untuk memecahkan pertentangan antara pemikiran Heracleitos dengan
pemikiran Parmenides. Heracleitos menyatakan bahwarealitas adalah
sesuatu yang senantiasa berubah (panta rhei kai uden
menei ),sementara disisi lain, Parmenides menyatakan bahwa realitas
adalah sesuatu yangt tidak berubah, sesuatu yang tetap, dan yang
abadi. Menurut Plato, realitas yang senantiasa berubah adalah realitas
“dunia fisis” (fenomena alam) sedangkan realitasyang sempurna, realitas
yang tidak berubah, terdapat dalam “dunia idea”.
Plato sebagai pendiri Epistemologi dan Teori Pengetahuan Plato
Plato menolak relativisme dan perspektivisme
epistimologis yang muncul dari pemikiran Heracleitos
(kelak pemikiran ini muncul pada Neitzsche), dan
mendukung Socrates,gurunya yang sangat
dihormatinya, yang menyatakan adanya kepastian
dan objektivisme (etis). Pengetahuan menurut Plato
bukanlah hasil pengamatan indra(kritik terhadap
Heracleitos), sebab dunia yang kita amati hanya
sebagai bayangan dunia idea.
Ideologi yang menyembunyikan ideologi telah
mengubah tradisi-tradisipengetahuan pluralistik yang
kompleks menjadi pemikiran monolitik berdasarkan
kelasdan diubah menjadi sebuah tradisi keunggulan
universal.
 Pemikiran-pemikiran Plato yang terkenal, meliputi:
Pemikiran tentang pengetahuan melalui dunia idea
Plato menyatakan bahwa fenomena alam (dunia fisis) merupakan realitas
yang dapat berubah-ubah, sedangkan dunia Idea merupakan realitas yang
sempurna dan tidak dapat berubah. Fenomena-fenomena yang dapat kita
amati menurutnya adalah bayangan dari dunia Idea yang bersifat kabur.
Sehingga, pengetahuan yang diperoleh melalui jalur tersebut tidak dapat
membuka jalan bagi pemahaman yang sesungguhnya (episteme). Kriteria
pengetahuan yang sejati (dunia Idea) adalah harus pasti dan abadi. Menurut
Plato, alur pemikiran manusia dari tidak tahu menjadi tahu dilalui melalui
dua tahap, yaitu doxa (pendapat) dan episteme (pengetahuan
sejati). Doxa berhubungan dengan objek-objek particular yang dapat
dipersepsikan, sedangkan episteme berhubungan dengan objek-objek asli
(arkhai). Objek doxa meliputi Eikasia (imajinasi) dan Pistis (objek
fisis/pengamatan tentang benda), sedangkan episteme meliputi Dianoya
(pemikiran matematis) dan Noesis (ketajaman intuisi). Alur tersebut
menunjukkan bahwa bagi Plato intuisi yang berasal rasio (akal) manusia
adalah dunia Idea yang merupakan kebijakan tertinggi sebuah pengetahuan.
Pemikiran tentang manusia
Pemikiran Plato tentang manusia bersifat dualistik dengan memisahkan
antara jiwa/roh/pikiran dengan tubuh. Menurutnya, di satu sisi manusia
merupakan eksistensi yang immaterial , abadi dan tak berubah, sementara
disisi lain manusia merupakan badan yang terperangkap dalam empiri
dan bias hancur setelah meninggal.
Plato membagi jiwa/roh/pikiran menjadi tiga elemen, yaitu
• nous (pikiran),
• thomus (semangat atau keberanian) dan
• ephitumia (nafsu).
Hubungan ketiga elemen tersebut digambarkan oleh Plato seperti seseorang
yang sedang menunggang kereta dengan dua kuda bersayap. Seseorang
tersebut digambarkan sebagai nous. Kuda yang berwarna putih dan berhati
mulia sebagai thomus yang selalu ingin berlari keatas, sedangkan kuda yang
berwarna hitam dan jahat/liar sebagai epithumia yang selalu ingin berlari
kebawah. Kuda yang liar dan jahat membuat kesalahan, sehingga membuat
mereka jatuh ke bawah (bumi) dan terpenjara dalam tubuh.
Berdasarkan ketiga elemen tersebut, Plato juga mengkelompokkan
manusia menjadi tiga kelas.
Pertama, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada epitumia,
terdiri dari para petani dan pekerja yang bertugas memenuhi
kebutuhan seluruh negara karena dianggap keutamaannya adalah
hawa-nafsu, tempatnya di perut.
Kedua, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada thomus, terdiri
dari penjaga dan prajurit yang bertugas menjaga keamanan Negara
karena dianggap keutamaannya adalah keberanian, tempatnya di
dada.
Ketiga, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada logos, terdiri dari
pemimpin, kaum intelektual dan filsuf yang bertugas memerintah
secara arif dan bijaksana karena dianggap keutamaannya adalah
kebijaksanaan, tempatnya di kepala
Pemikiran tentang Etika
Etika yang digagas oleh Plato tentu saja bersifat intelektual
dan rasional dengan tujuan untuk mencapai budi baik.
Orang yang memiliki intelektualitas tinggi dianggap Plato
dengan sendirinya akan berbudi baik. Pemikirannya
tentang etika juga terlihat melalui alegori gua Plato (the
allegory of the cave) yang dituliskan pada bukunya
berjudul Republic.
Ada beberapa penafsiran yang dirasakan relevan dengan situasi kehidupan kita
sekarang terkait alegori gua Plato tersebut. Penafsiran tersebut adalah sebagai
berikut.:
a. Sebagai kritik tajam atas kehidupan/pemahaman yang dangkal. Kebenaran
dan kebaikan baik adalah sesuatu yang memuaskan. Secara tidak sadar
kehidupan manusia penuh ilusi dan pengetahuan yang dangkal.
b. Kiasan kehidupan politis yang berbicara seenaknya. Ilmuwan dan politisi
terkurung dalam gua bayangan ideologi dan teori-teorinya.
c. Kritik terhadap realisme naif, yang menganggap bahwa pernyataan kita sebagai
sesuatu penjelasan realitas sesungguhnya.
d. Kritik terhadap pandangan ilmu pengetahuan teknologi sebagai alat
pemenuhan kebutuhan yang dangkal, tanpa mempertimbangkan
kebutuhan yang lebih mendalam seperti persoalan etis, religius dan
lingkungan secara lebih luas.
e. Perlunya seorang ilmuwan bebas atau merdeka dari bayangan dan ilusi-ilusi.
Lalu memberikan pencerahan dan membantu masyarakat keluar dari
berbagai dogmatisme, ketertutupan dan ketidakberesan.
Dapat disimpulkan bahwa dari pemikiran
Plato menurutnya akal budi memiliki
kedudukan tertinggi, sementara hasrat secara
serampangan cenderung menuntut
pemenuhan keinginannya, sedangkan jiwa
memiliki dimensi irasional, karena itu perlu
bimbingan dan pengawasan akal budi.
Rene Descartes adalah merupakan tokoh yang disebut terlebih
dahulu. Descartes dilahirkan pada tanggal 31 Maret 1596 di
sebuah bandar kecil La Haye, di Touraine, Prancis.
Descartes mempelajari ilmu filsafat, yang meliputi asas yang
kukuh mengenai logik deduktif dan etika Aristotle, teori
saintifik Aristotle, dan metafisik Aristotle dan Thomas Aquinas
sebagaimana yang ditafsirkan oleh ahli-ahli teologi yang
mengakibatkan Descartes jatuh cinta dengan filsafat dan
mengandaikan bahwa hidup tanpa berfilsafat adalah seperti
hidup dengan mata yang tertutup (to live without philosophizing is
to live with closed eyes).
Ia meninggal pada tahun 1650 karena komplikasi penyakit yang
dialaminya akibat memberikan pelajaran filsafat kepada Ratu
Kristina dari Swedia pada jam enam pagi setiap hari.
RASIONALISME MODERN
• Rene Descartes
Rene Descartes berusaha
mengembangkan metode filsafat yang
menjamin pengetahuan yang pasti
secara mutlak tentang dunia. Ia
menyatakan bahwa cogito ergo sum (“aku
berpikir, maka aku ada”).
Rasionalismenya memberikan pengaruh
yang sangat besar pada perkembangan
filsafat modern selanjutnya. Ia seorang
matematikawan yang mengembangkan
geometri analitis. Karya utamanya
: meditation on First Philosophy, Discourse
on Method, Principle of Philosophy.
Descartes mengawali filsafat modern dengan menapaki
masalah epistemologi dengan mencoba menemukan
fondasi bagi kebenaran ilmu pengetahuan yang absolut
dan pasti.
Frans M. Suseno mengemukakan pemikiran filsafat
Descartes sebagai berikut.
“Descartes mengemukakan kesangsian metodis,
karena ia tidak puas dengan filsafat-filsafat pada
zamannya. Filsafat itu terlalu tergantung pada dalil-dalil
filsuf-filsuf zaman dahulu, seperti Aristoteles. Filsafat
sebagai ilmu tidak boleh bertolak dari pengandaian
apapun. Apa yang diajarkannya harus langkah demi
langkah dipertanggungjawabkan. Filsafat harus
menyangsikan segala-galanya. Tidak boleh ada sesuatu
apa pun yang begitu saja diterima. Dalam kesangsian itu
akan kelihatan apa yang dapat bertahan dan yang tidak.”
Cogito Ergo Sum adalah sebuah metode yang
menjunjung tinggi suatu keraguan untuk
mengungkapkan suatu kebenaran. Segala
sesuatu haruslah diragukan agar memperoleh
kebenaran. Namun, satu hal yang tidak
dapat dia ragukan adalah rasa ragu itu
sendiri. Inilah yang menjadi basis filsafat
Descartes, yaitu saya ragu maka saya berpikir
dan saya berpikir adalah ada.
Metode keraguan Descartes bertolak
dari kenyataan di mana manusia kerap
tertipu oleh pengamatan
(pengalaman). Ia terus meragukan
segala hal secara sistematis, sehingga
sesuatu yang salah akan tampak
sebagai kebenaran. Baginya, eksistensi
yang berpikir (thinking being)
merupakan fondasi yang mutlak bagi
semua pengetahuan.
Selain Cogito Ergo Sum, karya terkenal yang lain dari Descartes
adalah Discourse de la Methode dan Meditationes de prima
philosophia. Ia membedakan tiga ide dalam diri manusia, yakni
:
- Innate ideas adalah ide atau pemikiran bawaan sejak
manusia tersebut dilahirkan.
- Adventitious idea adalah ide yang berasal dari luar diri
manusia
- Factitious idea adalah ide yang dilahirkan oleh pikiran itu
sendiri.
Dengan metode Descartes itulah akhirnya memunculkan
kembali bahwa segala sesuatu haruslah dipecahkan dengan
rasio. Jadi dapat dikatakan bahwa proses memperoleh
pengetahuan atau ilmu secara sistematis dan lebih khusus
dalam ranah filsafat haruslah dilakukan lebih dulu dengan
metode keraguan untuk memilah-milah.
Spinoza (1632-1677) dilahirkan dari keluarga Yahudi. Ia melarikan diri
dari Spanyol dan tinggal di Amsterdam, dan kemudian dipaksa
meninggalkan Amsterdam sebagaiakibat pemikiran bebasnya.
Sinagognya pun mengucilkannya, bahkan ada usahauntuk
membunuhnya. Ketidaksenangan atas pemikiran Spinoza juga
meuncul darikaum Kristen ortodoks karena pemikirannya dianggap
dan dikategorikan ateis. Iaseorang yang jujur, sopan, pemikir bebas
dan menolak pembatasan, termasukmenolak jabatan di Universitas
Heidelberg, dengan alasan jabatan itu sebagai posisi resmi. Spinoza
menulis tentang etika dan berusaha untuk menyusun satu
geometrifilsafat. Etikanya mencoba untuk menjelaskan secara
matematis bagaimana menjalanihidup yang baik dan bermoral, dan
menerima konsep ide yang terpilah sebagaisesuatu yang benar. Sistem
filsafatnya tersusun berdasarkan definisi dan aksioma-aksioma.
Sistemnya menjelaskan kenyataan dalam dunia yang secara
ketatditentukan tata dan hubungan ide-ide, sama dengan tata dan
hubungan benda-benda.
Ia menolak dualisme Descartes (yang mengemukakan bahwa
substansi ‘tubuh dan jiwa’ merupakan dua substansi yang berbeda)
.
• Baruch Spinoza
Sebagai seorang rasionalis, Spinoza tidak
menempatkan hasil pengamatan indrawi sebagai
pengetahuan yang sempurna (sejati). Ia
membedakan tiga tarafpengetahuan, yaitu: (1) taraf
pengetahuan indrawi atau imajinasi, (2) taraf
refleksi yangberkaitan dengan prinsip-prinsip, dan
(3) taraf intuisi. Pengetahuan sejati hanya
yangberkaitan dengan intuisi dan refleksi. Spinoza
bukan Cuma dikenal sebagai filsuf, akantetapi juga
sebagai seorang psikolog. Ia mengemukakan cara
mendapatkan pemahaman intelektual, imajinasi,
intelek, dan intuisi
Bagi Spinoza hanya ada satu substansi, yaitu Tuhan.
Dan satu substansi ini meliputi baik dunia maupun
manusia. Itulah sebabnya pendirian Spinoza disebut
penteisme yang rasional, Tuhan disamakan dengan
segala sesuatu yang ada. Spinoza juga beranggapan
bahwa satu substansi itu mempunyai ciri-ciri yang tak
terhingga jumlahnya. Namun demkikian kita hanya
mengenal dua ciri saja, pemikiran dan keluasan. Pada
manusialah kedua ciri tersebut terdapat bersama-sama
pemikiran (jiwa) dan serentak juga keluasan tubuh.
Seperti Descartes, dia mulai dengan ide-ide yang jelas
dan nyata, gagasan-gagasan yang dipikirkannya
terbukti benar dengan sendirinya. Ide dasar berkenaan
dengan subtansi yang didefinisikannya sebagai “yang
berada oleh dirinya sendiri dan dimengerti oleh
dirinya sendiri; yakni sesuatu dimana konsep untuk
formasinya tidak memerlukan hal lain.
Apa yang coba Spinoza buktikan adalah hanya
ada satu subtansi, dan subtansi ini dapat
dipandang sebagai Allah atau alam. Sebab apa
saja yang ada, berada di dalam Allah, dan tanpa
Allah tidak ada sesuatupun dipahami atau dapat
dipahami. Spinoza juga segera memberikan
suatu argumen yang lain yakni Allah tidak
berada di luar alam melainkan di dalam alam.
Allah adalah penyebab yang selalu ada dan
bukan penyebab sementara segala sesuatu. Baik
kita berbicara tentang Allah atau alam,
sebenarnya kita sedang berbicara tentang hal
yang sama. Perbedaannya berada pada satu
tekanan. Berbicara tentang Allah menaruh
perhatian pada penyebab ; berbicara tentang
alam pada hasil akhir.
Hegel (1770-1831) dilahirkan di Stuttgart, jerman bagian selatan. Ia adalah
anakpertama dari tiga bersaudara dari keluarga kelas menengah. Keluarganya
sebenarnyaberasal dari Austria namun seperti kaum protestan lainnya pada abad
ke-16, merekamelarikan diri dari kaum katolik Austria dan akhirnya menetap di
satu wilayah Lutherandi Jerman. Ia belajar filsafat dan teologi di Tuebingen
(1788-1793). Ia tinggal seasrama dengan Hoelderlin dan Schelling. Hoelderlin
kemudian terkenal sebgai penyair besar Jerman sementara Schelling menjadi
seorang filsuf terkenal seperti Hegel.Pada tahun 1801-1807 Hegel pergi ke Jena
dan mulai mengajar filsafat diUniversitas Jena tanpa gaji dan hanya dibayar oleh
mahasiswa yang mengikutikuliahnya. Hegel menjadi profesor pada tahun 1805.
Sewaktu kota Jena disusuki Nepoleon pada tahun 1806, Hegel lari ke Nurenberg
dimana ia menjadi rektorgymnasium, menjadi editor sebuah surat kabar di
Hamburg (1806-1816), dan menjadi profesor filsafat di Heidelberg dan kemudian
di Universitas Berlin. Di Universitas Berlin, Hegel sangat terkenal, mahasiswa
datang dari mana-mana untuk mendengar kuliahnya. Hegel meninggal dunia di
Berlin pada tahun 1831.
• George Wilhelm Friedrich Hegel
Hegel selalu berbicara tentang : yang absolut,
ide, yang satu, roh-dunia (selalu dalam huruf
besar). Ini merujuk pada tuhan, walaupun
bukan tuhan seperti pandangan pendeta
(agamawan) umumnya. Roh absolut adalah
yang menyelimuti, mengatur, dan
membimbing seluruh realitas. Dengan
penalaran, kita tidak perlu menyelidiki yang
absolut itu; kita adalah bagian darinya, dan
merupakan ekspresi dari-Nya.
Antara pandangan idealism (ontology) dengan pandangan rasionalisme
(epistemology), yaitu sama-sama meyakini bahwa idea adalah realitas
yang sungguh ada. Karena itu, posisi kaum Rasionalis dan Idealis sama-
sama tertuju pada yang metafisis (supernatural, adikodrati), bukan yang
empiris (hal yang berhubungan dengan pengalaman).
Jadi, system ide-ide atau gagasan lebih mendahului data/persepsi
indrawi.
Kaum Rasionalisme (Plato, Descartes, Hegel) menjadikan rasio sebagai
dasar (fundasi) yang terpercaya bagi ilmu pengetahuan. Ilmuwan
dianggap dapat menjelaskan realita (ontology) secara pasti dengan cara
melakukan penalaran sesuai dengan hokum-hukum logika (deduktif).
Jika seseorang dapat menyusun pemikiran secara sistematis dan logis,
maka pemikiran seperti itu merupakan penghadiran (representasi)
realitas/objek sebagaimana adanya.
Dasar atau asumsi pemikirannya adalah realitas itu tertata secara rasional
dan harmonis.
Hegel dengan jelas mengemukakan bahwa : semua yang rasional itu real,
dan yang real itu rasional. Karena itu ilmu pengetahuan yang dihasilkan
secara rasional pun pasti sesuai dengan realitas (obyektif).

More Related Content

Similar to Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx

LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxAkulailihidayatturro
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxLinnoNarendraSeptyaw
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humKusuma Nurin Husna
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humKusuma Nurin Husna
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuIbnu Fajar
 

Similar to Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx (20)

LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Dimensi Ontologi
Dimensi OntologiDimensi Ontologi
Dimensi Ontologi
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmuPemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmu
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 
Pemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme KlasikPemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme Klasik
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 

Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx

  • 1. MATA KULIAH FILSAFAT ILMU LANJUTAN Dosen Pengampu : Dr. Cyrus Lalompoh, M.Pd Mahasiswa : A.L. Grace Katuuk
  • 3. Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
  • 4. CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT Menurut Suriasumantri (2000:32), pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi yakni :  apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika),  mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika),  apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
  • 5. tentang teori ada, tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat keberadaan zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas.
  • 6. Ada tiga landasan filsafat yaitu ontologis, epistemologi, dan aksiologis.
  • 7. Menurut Praja (2003:91-189) ada 10 aliran dalam filsafat, yaitu : Rasionalisme, merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio. Empirisme, aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna. Kritisisme, merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
  • 8. Idealisme, adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material dan kekuatan. Positivisme. Positivisme berasal dari kata “positif”, yang artinya dengan faktual, yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta, menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta. Pengetahuan tidak boleh melebihi fakta. Positivisme hanya, mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan pengalaman, seperti empirisme. Naturalisme, merupakan paham yang berpendirian bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara alamiah. Karena itu, pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu proses pemberian kemudahan agar anak berkembang sesuai dengan kodrat alamiahnya. Materialisme, merupakan aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Faham materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.
  • 9. Intusionalisme, adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk dengan perasaan. Fenomenalisme, adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori. Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Sekularisme, merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya dan dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan metafisika,
  • 10. Rasionalisme merupakan salah satu aliran ilmu filsafat yang beranggapan bahwa rasio atau akal adalah sumber tertinggi segala ilmu pengetahuan. Kebenaran menurut rasionalisme harus berdasarkan pada intelektualitas, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dapat dieksplorasi melalui gagasan- gagasan intelektual manusia. Rasionalisme juga menekankan bahwa akal sebagai sumber utama pengetahuan yang dapat mendahului pengamatan indrawi.
  • 11. Tokoh-tokoh rasionalisme yang hidup di era Klasik seperti Plato dan di era Modern seperti Rene Descartes dan Baruch Spinoza sama-sama meyakini hal tersebut, walaupun memiliki perbedaan pemikiran. Hegel, yang merupakan tokoh idealisme juga sebenarnya mementingkan rasio sebagai sumber ilmu pengetahuan.
  • 12. - Rasionalisme percaya bahwa melalui proses pemikiran abstrak, kita dapat mencapai kebenaran fundamental, yang tidak dapat disangkal : pertama, mengenai apa yang ada serta strukturnya, dan kedua, mengenai alam semesta pada umumnya. - Rasionalisme percaya bahwa beberapa kebenaran tentang realitas dapat dicapai tanpa menggunakan metode empiris ( berdasarkan pengalaman). - Rasionalisme percaya bahwa pikiran mampu mengetahui beberapa kebenaran tentang realitas, mendahului pengalaman apapun juga. Pengetahuan yang diperoleh tanpa pengalaman disebut dengan pengetahuan “a priori”.  Beberapa ajaran pokok Rasionalisme :
  • 13. - Rasionalisme percaya bahwa akal budi atau rasio adalah sumber utama ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah system deduktif (proses dari satu atau lebih pernyatan umum/premis untuk mencapai kesimpulan logis tertentu) yang dapat dipahami secara rasional yang hanya secara tidak langsung berhubungan dengan pengalaman indrawi. - Rasionalisme percaya bahwa kebenaran tidak diuji melalui verifikasi indrawi, akan tetapi melalui kriteria konsistensi logis. Kaum Rasionalisme menentukan kebenaran yang didasarkan atas konsistensi antara pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain, atau kesesuaian antara pernyataan (teori) dengan kesepakatan (consensus ) para ilmuwan. - Rasionalisme percaya bahwa alam semesta (realitas) mengikuti hukum- hukum alam yang rasional, karena alam semesta adalah system yang dirancang secara rasional, yang aturan-aturannya sesuai dengan logika matematika.
  • 14. RASIONALISME KLASIK  Plato Plato (427-347 SM) berasal dari keluarga aristokraso yang turun menurun memegang peranan penting dalam politik Athena. Plato pun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi orang Negara, tetapi perkembangan politik di masanya tidak memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti jalan hidup yang diinginkan. Nama asli Plato adalah Aristokles. Plato merupakan nama pemberian guru senamnya. Plato dalam bahasa Yunani berasa; dari kata benda “platos” (kelebarannya/lebarannya) yang dibentuk dari kata sifat “platus” (lebar). Plato memperoleh nama baru tersebut dikarenakan bahunya yang lebar, sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap. Julukan tersebut begitu cepat popular dan menjadi panggilannya sehari-hari, bahkan menjadi nama resmi yang diabadikan lewat seluruh karyanya
  • 15. Pandangan Plato tentang filsafat dipengaruhi oleh beberapa filsuf pra-Socrates, yaitu : a. Pythagoras (keabadian jiwa, mistisisme, matematika), b. Parmenides (yang memberi Plato pemikiran tentang kenyataan yang abadi,yang tidak berubah oleh waktu sebagai realitas yang paling dasar, yang oleh Plato disebut dunia idea/.akal sebagai kenyataan yang abadi), c. Heracleitos (dunia empirisme hanyalah sebuah doxa/pendapat), yang memberi Plato dasar pemikiran tentang tidak adanya sesuatu yang permanen dalam dunia fisik, karena itu pengetahuan tentang dunia empiris hanyalah sekedar doxa (pendapat) dan bukan episteme (pengetahuan yang sempurna). .d. Socrates (problem etika/moral). , . Socrates, yang memberikan pengaruh kepada Plato tentang problem etika(moral) serta perlunya tujuan kehidupan di dunia, karenanya perlunya menggeluti pengetahuan tentang idea “yang baik” yang menjadi tujuan semua idea.
  • 16. Plato dianggap salah seorang pendiri epistimologi, karena ia yang dianggap paling awal yang mempertanyakan: “apa yang dapat kita ketahui?”; “bagaimana kita mengetahui?” dan “kapan satu pengetahuan dinyatakan benar?” adapun teori pengetahuan Plato merupakan upaya untuk memecahkan pertentangan antara pemikiran Heracleitos dengan pemikiran Parmenides. Heracleitos menyatakan bahwarealitas adalah sesuatu yang senantiasa berubah (panta rhei kai uden menei ),sementara disisi lain, Parmenides menyatakan bahwa realitas adalah sesuatu yangt tidak berubah, sesuatu yang tetap, dan yang abadi. Menurut Plato, realitas yang senantiasa berubah adalah realitas “dunia fisis” (fenomena alam) sedangkan realitasyang sempurna, realitas yang tidak berubah, terdapat dalam “dunia idea”. Plato sebagai pendiri Epistemologi dan Teori Pengetahuan Plato
  • 17. Plato menolak relativisme dan perspektivisme epistimologis yang muncul dari pemikiran Heracleitos (kelak pemikiran ini muncul pada Neitzsche), dan mendukung Socrates,gurunya yang sangat dihormatinya, yang menyatakan adanya kepastian dan objektivisme (etis). Pengetahuan menurut Plato bukanlah hasil pengamatan indra(kritik terhadap Heracleitos), sebab dunia yang kita amati hanya sebagai bayangan dunia idea. Ideologi yang menyembunyikan ideologi telah mengubah tradisi-tradisipengetahuan pluralistik yang kompleks menjadi pemikiran monolitik berdasarkan kelasdan diubah menjadi sebuah tradisi keunggulan universal.
  • 18.  Pemikiran-pemikiran Plato yang terkenal, meliputi: Pemikiran tentang pengetahuan melalui dunia idea Plato menyatakan bahwa fenomena alam (dunia fisis) merupakan realitas yang dapat berubah-ubah, sedangkan dunia Idea merupakan realitas yang sempurna dan tidak dapat berubah. Fenomena-fenomena yang dapat kita amati menurutnya adalah bayangan dari dunia Idea yang bersifat kabur. Sehingga, pengetahuan yang diperoleh melalui jalur tersebut tidak dapat membuka jalan bagi pemahaman yang sesungguhnya (episteme). Kriteria pengetahuan yang sejati (dunia Idea) adalah harus pasti dan abadi. Menurut Plato, alur pemikiran manusia dari tidak tahu menjadi tahu dilalui melalui dua tahap, yaitu doxa (pendapat) dan episteme (pengetahuan sejati). Doxa berhubungan dengan objek-objek particular yang dapat dipersepsikan, sedangkan episteme berhubungan dengan objek-objek asli (arkhai). Objek doxa meliputi Eikasia (imajinasi) dan Pistis (objek fisis/pengamatan tentang benda), sedangkan episteme meliputi Dianoya (pemikiran matematis) dan Noesis (ketajaman intuisi). Alur tersebut menunjukkan bahwa bagi Plato intuisi yang berasal rasio (akal) manusia adalah dunia Idea yang merupakan kebijakan tertinggi sebuah pengetahuan.
  • 19. Pemikiran tentang manusia Pemikiran Plato tentang manusia bersifat dualistik dengan memisahkan antara jiwa/roh/pikiran dengan tubuh. Menurutnya, di satu sisi manusia merupakan eksistensi yang immaterial , abadi dan tak berubah, sementara disisi lain manusia merupakan badan yang terperangkap dalam empiri dan bias hancur setelah meninggal. Plato membagi jiwa/roh/pikiran menjadi tiga elemen, yaitu • nous (pikiran), • thomus (semangat atau keberanian) dan • ephitumia (nafsu). Hubungan ketiga elemen tersebut digambarkan oleh Plato seperti seseorang yang sedang menunggang kereta dengan dua kuda bersayap. Seseorang tersebut digambarkan sebagai nous. Kuda yang berwarna putih dan berhati mulia sebagai thomus yang selalu ingin berlari keatas, sedangkan kuda yang berwarna hitam dan jahat/liar sebagai epithumia yang selalu ingin berlari kebawah. Kuda yang liar dan jahat membuat kesalahan, sehingga membuat mereka jatuh ke bawah (bumi) dan terpenjara dalam tubuh.
  • 20. Berdasarkan ketiga elemen tersebut, Plato juga mengkelompokkan manusia menjadi tiga kelas. Pertama, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada epitumia, terdiri dari para petani dan pekerja yang bertugas memenuhi kebutuhan seluruh negara karena dianggap keutamaannya adalah hawa-nafsu, tempatnya di perut. Kedua, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada thomus, terdiri dari penjaga dan prajurit yang bertugas menjaga keamanan Negara karena dianggap keutamaannya adalah keberanian, tempatnya di dada. Ketiga, kelompok yang jiwanya lebih dominan pada logos, terdiri dari pemimpin, kaum intelektual dan filsuf yang bertugas memerintah secara arif dan bijaksana karena dianggap keutamaannya adalah kebijaksanaan, tempatnya di kepala
  • 21. Pemikiran tentang Etika Etika yang digagas oleh Plato tentu saja bersifat intelektual dan rasional dengan tujuan untuk mencapai budi baik. Orang yang memiliki intelektualitas tinggi dianggap Plato dengan sendirinya akan berbudi baik. Pemikirannya tentang etika juga terlihat melalui alegori gua Plato (the allegory of the cave) yang dituliskan pada bukunya berjudul Republic.
  • 22. Ada beberapa penafsiran yang dirasakan relevan dengan situasi kehidupan kita sekarang terkait alegori gua Plato tersebut. Penafsiran tersebut adalah sebagai berikut.: a. Sebagai kritik tajam atas kehidupan/pemahaman yang dangkal. Kebenaran dan kebaikan baik adalah sesuatu yang memuaskan. Secara tidak sadar kehidupan manusia penuh ilusi dan pengetahuan yang dangkal. b. Kiasan kehidupan politis yang berbicara seenaknya. Ilmuwan dan politisi terkurung dalam gua bayangan ideologi dan teori-teorinya. c. Kritik terhadap realisme naif, yang menganggap bahwa pernyataan kita sebagai sesuatu penjelasan realitas sesungguhnya. d. Kritik terhadap pandangan ilmu pengetahuan teknologi sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang dangkal, tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang lebih mendalam seperti persoalan etis, religius dan lingkungan secara lebih luas. e. Perlunya seorang ilmuwan bebas atau merdeka dari bayangan dan ilusi-ilusi. Lalu memberikan pencerahan dan membantu masyarakat keluar dari berbagai dogmatisme, ketertutupan dan ketidakberesan.
  • 23. Dapat disimpulkan bahwa dari pemikiran Plato menurutnya akal budi memiliki kedudukan tertinggi, sementara hasrat secara serampangan cenderung menuntut pemenuhan keinginannya, sedangkan jiwa memiliki dimensi irasional, karena itu perlu bimbingan dan pengawasan akal budi.
  • 24. Rene Descartes adalah merupakan tokoh yang disebut terlebih dahulu. Descartes dilahirkan pada tanggal 31 Maret 1596 di sebuah bandar kecil La Haye, di Touraine, Prancis. Descartes mempelajari ilmu filsafat, yang meliputi asas yang kukuh mengenai logik deduktif dan etika Aristotle, teori saintifik Aristotle, dan metafisik Aristotle dan Thomas Aquinas sebagaimana yang ditafsirkan oleh ahli-ahli teologi yang mengakibatkan Descartes jatuh cinta dengan filsafat dan mengandaikan bahwa hidup tanpa berfilsafat adalah seperti hidup dengan mata yang tertutup (to live without philosophizing is to live with closed eyes). Ia meninggal pada tahun 1650 karena komplikasi penyakit yang dialaminya akibat memberikan pelajaran filsafat kepada Ratu Kristina dari Swedia pada jam enam pagi setiap hari. RASIONALISME MODERN • Rene Descartes
  • 25. Rene Descartes berusaha mengembangkan metode filsafat yang menjamin pengetahuan yang pasti secara mutlak tentang dunia. Ia menyatakan bahwa cogito ergo sum (“aku berpikir, maka aku ada”). Rasionalismenya memberikan pengaruh yang sangat besar pada perkembangan filsafat modern selanjutnya. Ia seorang matematikawan yang mengembangkan geometri analitis. Karya utamanya : meditation on First Philosophy, Discourse on Method, Principle of Philosophy.
  • 26. Descartes mengawali filsafat modern dengan menapaki masalah epistemologi dengan mencoba menemukan fondasi bagi kebenaran ilmu pengetahuan yang absolut dan pasti. Frans M. Suseno mengemukakan pemikiran filsafat Descartes sebagai berikut. “Descartes mengemukakan kesangsian metodis, karena ia tidak puas dengan filsafat-filsafat pada zamannya. Filsafat itu terlalu tergantung pada dalil-dalil filsuf-filsuf zaman dahulu, seperti Aristoteles. Filsafat sebagai ilmu tidak boleh bertolak dari pengandaian apapun. Apa yang diajarkannya harus langkah demi langkah dipertanggungjawabkan. Filsafat harus menyangsikan segala-galanya. Tidak boleh ada sesuatu apa pun yang begitu saja diterima. Dalam kesangsian itu akan kelihatan apa yang dapat bertahan dan yang tidak.”
  • 27. Cogito Ergo Sum adalah sebuah metode yang menjunjung tinggi suatu keraguan untuk mengungkapkan suatu kebenaran. Segala sesuatu haruslah diragukan agar memperoleh kebenaran. Namun, satu hal yang tidak dapat dia ragukan adalah rasa ragu itu sendiri. Inilah yang menjadi basis filsafat Descartes, yaitu saya ragu maka saya berpikir dan saya berpikir adalah ada.
  • 28. Metode keraguan Descartes bertolak dari kenyataan di mana manusia kerap tertipu oleh pengamatan (pengalaman). Ia terus meragukan segala hal secara sistematis, sehingga sesuatu yang salah akan tampak sebagai kebenaran. Baginya, eksistensi yang berpikir (thinking being) merupakan fondasi yang mutlak bagi semua pengetahuan.
  • 29. Selain Cogito Ergo Sum, karya terkenal yang lain dari Descartes adalah Discourse de la Methode dan Meditationes de prima philosophia. Ia membedakan tiga ide dalam diri manusia, yakni : - Innate ideas adalah ide atau pemikiran bawaan sejak manusia tersebut dilahirkan. - Adventitious idea adalah ide yang berasal dari luar diri manusia - Factitious idea adalah ide yang dilahirkan oleh pikiran itu sendiri. Dengan metode Descartes itulah akhirnya memunculkan kembali bahwa segala sesuatu haruslah dipecahkan dengan rasio. Jadi dapat dikatakan bahwa proses memperoleh pengetahuan atau ilmu secara sistematis dan lebih khusus dalam ranah filsafat haruslah dilakukan lebih dulu dengan metode keraguan untuk memilah-milah.
  • 30. Spinoza (1632-1677) dilahirkan dari keluarga Yahudi. Ia melarikan diri dari Spanyol dan tinggal di Amsterdam, dan kemudian dipaksa meninggalkan Amsterdam sebagaiakibat pemikiran bebasnya. Sinagognya pun mengucilkannya, bahkan ada usahauntuk membunuhnya. Ketidaksenangan atas pemikiran Spinoza juga meuncul darikaum Kristen ortodoks karena pemikirannya dianggap dan dikategorikan ateis. Iaseorang yang jujur, sopan, pemikir bebas dan menolak pembatasan, termasukmenolak jabatan di Universitas Heidelberg, dengan alasan jabatan itu sebagai posisi resmi. Spinoza menulis tentang etika dan berusaha untuk menyusun satu geometrifilsafat. Etikanya mencoba untuk menjelaskan secara matematis bagaimana menjalanihidup yang baik dan bermoral, dan menerima konsep ide yang terpilah sebagaisesuatu yang benar. Sistem filsafatnya tersusun berdasarkan definisi dan aksioma-aksioma. Sistemnya menjelaskan kenyataan dalam dunia yang secara ketatditentukan tata dan hubungan ide-ide, sama dengan tata dan hubungan benda-benda. Ia menolak dualisme Descartes (yang mengemukakan bahwa substansi ‘tubuh dan jiwa’ merupakan dua substansi yang berbeda) . • Baruch Spinoza
  • 31. Sebagai seorang rasionalis, Spinoza tidak menempatkan hasil pengamatan indrawi sebagai pengetahuan yang sempurna (sejati). Ia membedakan tiga tarafpengetahuan, yaitu: (1) taraf pengetahuan indrawi atau imajinasi, (2) taraf refleksi yangberkaitan dengan prinsip-prinsip, dan (3) taraf intuisi. Pengetahuan sejati hanya yangberkaitan dengan intuisi dan refleksi. Spinoza bukan Cuma dikenal sebagai filsuf, akantetapi juga sebagai seorang psikolog. Ia mengemukakan cara mendapatkan pemahaman intelektual, imajinasi, intelek, dan intuisi
  • 32. Bagi Spinoza hanya ada satu substansi, yaitu Tuhan. Dan satu substansi ini meliputi baik dunia maupun manusia. Itulah sebabnya pendirian Spinoza disebut penteisme yang rasional, Tuhan disamakan dengan segala sesuatu yang ada. Spinoza juga beranggapan bahwa satu substansi itu mempunyai ciri-ciri yang tak terhingga jumlahnya. Namun demkikian kita hanya mengenal dua ciri saja, pemikiran dan keluasan. Pada manusialah kedua ciri tersebut terdapat bersama-sama pemikiran (jiwa) dan serentak juga keluasan tubuh. Seperti Descartes, dia mulai dengan ide-ide yang jelas dan nyata, gagasan-gagasan yang dipikirkannya terbukti benar dengan sendirinya. Ide dasar berkenaan dengan subtansi yang didefinisikannya sebagai “yang berada oleh dirinya sendiri dan dimengerti oleh dirinya sendiri; yakni sesuatu dimana konsep untuk formasinya tidak memerlukan hal lain.
  • 33. Apa yang coba Spinoza buktikan adalah hanya ada satu subtansi, dan subtansi ini dapat dipandang sebagai Allah atau alam. Sebab apa saja yang ada, berada di dalam Allah, dan tanpa Allah tidak ada sesuatupun dipahami atau dapat dipahami. Spinoza juga segera memberikan suatu argumen yang lain yakni Allah tidak berada di luar alam melainkan di dalam alam. Allah adalah penyebab yang selalu ada dan bukan penyebab sementara segala sesuatu. Baik kita berbicara tentang Allah atau alam, sebenarnya kita sedang berbicara tentang hal yang sama. Perbedaannya berada pada satu tekanan. Berbicara tentang Allah menaruh perhatian pada penyebab ; berbicara tentang alam pada hasil akhir.
  • 34. Hegel (1770-1831) dilahirkan di Stuttgart, jerman bagian selatan. Ia adalah anakpertama dari tiga bersaudara dari keluarga kelas menengah. Keluarganya sebenarnyaberasal dari Austria namun seperti kaum protestan lainnya pada abad ke-16, merekamelarikan diri dari kaum katolik Austria dan akhirnya menetap di satu wilayah Lutherandi Jerman. Ia belajar filsafat dan teologi di Tuebingen (1788-1793). Ia tinggal seasrama dengan Hoelderlin dan Schelling. Hoelderlin kemudian terkenal sebgai penyair besar Jerman sementara Schelling menjadi seorang filsuf terkenal seperti Hegel.Pada tahun 1801-1807 Hegel pergi ke Jena dan mulai mengajar filsafat diUniversitas Jena tanpa gaji dan hanya dibayar oleh mahasiswa yang mengikutikuliahnya. Hegel menjadi profesor pada tahun 1805. Sewaktu kota Jena disusuki Nepoleon pada tahun 1806, Hegel lari ke Nurenberg dimana ia menjadi rektorgymnasium, menjadi editor sebuah surat kabar di Hamburg (1806-1816), dan menjadi profesor filsafat di Heidelberg dan kemudian di Universitas Berlin. Di Universitas Berlin, Hegel sangat terkenal, mahasiswa datang dari mana-mana untuk mendengar kuliahnya. Hegel meninggal dunia di Berlin pada tahun 1831. • George Wilhelm Friedrich Hegel
  • 35. Hegel selalu berbicara tentang : yang absolut, ide, yang satu, roh-dunia (selalu dalam huruf besar). Ini merujuk pada tuhan, walaupun bukan tuhan seperti pandangan pendeta (agamawan) umumnya. Roh absolut adalah yang menyelimuti, mengatur, dan membimbing seluruh realitas. Dengan penalaran, kita tidak perlu menyelidiki yang absolut itu; kita adalah bagian darinya, dan merupakan ekspresi dari-Nya.
  • 36. Antara pandangan idealism (ontology) dengan pandangan rasionalisme (epistemology), yaitu sama-sama meyakini bahwa idea adalah realitas yang sungguh ada. Karena itu, posisi kaum Rasionalis dan Idealis sama- sama tertuju pada yang metafisis (supernatural, adikodrati), bukan yang empiris (hal yang berhubungan dengan pengalaman). Jadi, system ide-ide atau gagasan lebih mendahului data/persepsi indrawi. Kaum Rasionalisme (Plato, Descartes, Hegel) menjadikan rasio sebagai dasar (fundasi) yang terpercaya bagi ilmu pengetahuan. Ilmuwan dianggap dapat menjelaskan realita (ontology) secara pasti dengan cara melakukan penalaran sesuai dengan hokum-hukum logika (deduktif). Jika seseorang dapat menyusun pemikiran secara sistematis dan logis, maka pemikiran seperti itu merupakan penghadiran (representasi) realitas/objek sebagaimana adanya. Dasar atau asumsi pemikirannya adalah realitas itu tertata secara rasional dan harmonis. Hegel dengan jelas mengemukakan bahwa : semua yang rasional itu real, dan yang real itu rasional. Karena itu ilmu pengetahuan yang dihasilkan secara rasional pun pasti sesuai dengan realitas (obyektif).