SlideShare a Scribd company logo
BAB I
              REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN AIR


1.1.   PENDAHULUAN
        Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut
sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri – ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron
dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi
kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada reaksi
nuklir.

Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan. Larutan(solution) adalah

campuran homogen dari dua atau lebih zat dimana sesungguhnya ditentukan oleh komponen -

komponennya yaitu :


-   Pelarut (solvent) : substansi yg melarutkanzat.komponen ini menentukan wujud larutan


sebagaigas,padatan atau zat cair.


- Zat terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent


                         Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua solvent


1.2.   Sifat Umum larutan berair

a. Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yg dapat

menghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat terlarut dianggap 100% terdisosiasi

menjadi ion2nya dalam larutan (disosiasi adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion) .
b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air.

                     Tabel penggolongan zat terlarut dalam larutan berair

        Elektrolit kuat                   Elektrolit lemah                 Nonelektrolit
                                                                      (NH 2 2) CO     (urea)
    -     HCl
                                      -      CH 3COOH
    -     HNO3                                                        CH 3OH          (metanol)
                                      -      HF
    -     HClO4                       -      HNO2
    -     H 2SO4                                                      C 2H 5OH        (etanol)
                                      -      NH3
    -     NaOH
                                      -      H 2O                     C 6H 12O 6      (glukosa)
    -     Ba(OH)2

Senyawa - senyawa ionik                                               C 12H 22O11 (sukrosa)




•  Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa-             senyawa ionik    pelarut polar
(memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) .

•   Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2 air yg tersusun

dalam keadaan tertentu        membantu menstabilkan ion2 dlm larutan dan mencegah kation untuk

bergabung kembali dgn anion.


                  ex : NaCl (s) +(H 2O)     Na + (aq) + Cl -(aq)


•       Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan HNO 3
merupakan elektrolit kuat.

• Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami
        ionisasi sebagian :

      CH 3COOH (aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti diatas
damana tidak ada perubahan menyeluruh yg dpt teramati disebut kesetimbangan kimia.
1.3.      Reaksi pengendapan

        Ciri reaksi pengendapan (precipitation reaction) adalah terbentuknya produk yang tak
larut/endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.misalnya
pengendapan Fe(OH) 3 :

Fe 3+(aq) + 3OH -(aq)        Fe(OH) 3 (s)

50 ml dari 1,5M NaOH dicampur dengan 35 mL dari 1 M larutan
FeCl 3. 50)(10 -3 L/1mL)= 7.5 x 10 -2molOH-

Fe 3+ dan OH - sebagai reaktan pembatas

Jawab:

Mol Fe 3+ = 1 mol/L (1 mol Fe 3+/1 mol FeCl 3)(35)(10 -3 L/1ml)= 3.5 x 10 -2 mol
Mol OH -=1.5 mol/L(1 molOH -/1molNaOH)


Reaktan pembatas :
(3.5 x10 -2 mol Fe 3+/1mol Fe 3+) = 3.5x10-2


(7.5x10 -2 mol OH -/3 molOH -)= 2.5x10-2


Maka anion hidroksida sebagai reaktan pembatas .

Pencampuran kedua larutan menghasilkan endapan 2.5x10 -2 molFe(OH) 3 = 2.67 g .

1.4.      Kelarutan

          Kelarutan khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air pada suhu 25 0C.


(1) Semua senyawa logam alkali (Gol.1A) dapat larut,

(2) Semua senyawa amonium (NH 4-) dapat larut ,

(3) Semua senyawa yg mengandung nitrat(NO 3-),klorat(ClO 3-) dan perklorat (ClO 4-) dapat

larut.
(4)      Sebagian besar hidroksida(OH -) tidak dapat larut kecuali hidroksida logam alkali dan
Ba(OH) 2, Ca(OH) 2 sedkit larut.
(5) Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida(Cl -), bromida(Br -) atau iodida(I -)
dapat larut kecuali senyawa - senyawa mengandung Ag +, Hg2 2+, dan Pb 2+
(6)    Semua karbonat (CO3 2-) ,fosfat (PO 43-) dan sulfida(S 2-) tidak dapat larut kecuali

seyawa - senyawa ion logam alkali dan ion ammonium.

(7) Sebagian besar sulfat(SO 42-) dapat larut, CaSO 4 dan AgSO 4 sedikit larut, BaSO 4 dan
HgSO 4, PbSO 4 tidak larut.



1.5.    Reaksi Asam Basa
• Memiliki rasa masam,misalnya : cuka (asam asetat), asam lemon(asam sitrat).

• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus biru menjadi

merah

• Bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi menghasilkan gas hidrogen.

Reaksi khas :


       2 HCl (aq) + Mg(s)    MgCl 2(aq) + H 2(aq)


• Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti :

         Na2CO3, CaCO3 dan NaHCO3 menghasilkan gas CO2.

        2HCl(aq) + CaCO 3(s)      CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g).

• Larutan asam dalam air bersifat elektrolit.
Basa :

• Memiliki rasa pahit


• Terasa licin, misalnya : sabun yg mengandung basa


• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus merah menjadi


biru


• Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik



1.6.    Asam dan Basa Bronsted

Johanes Brønsted(1932) menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor
proton
Misalnya reaksi :

HCl(aq)     H +(aq) + Cl -(aq)

Ion H + kehilangan elektron(proton) dalam bentuk terhidrasi. Sehingga ionisasi asam klorida

sebaiknya dinyatakan sebagai :

        HCl(aq) + H 2O(l)      H 3O +(aq) + Cl -(aq)
Proton terhidrasi H 3O+ disebut ion hidronium.


        Asam – asam yang umum digunakan di lab adalah asam klorida,asam nitrat, asam asetat,
asama sulfat dan asam fosfat. HCl, HNO 3 dan CH 3COOH adalah asam monoprotik yaitu
setiap satuan asam menghasilkan satu ion hidrogen dalam ionisasi :

       HCl(aq)      H +(aq) + Cl -(aq)


       HNO 3(aq)      H +(aq) + NO 3-(aq)
1.7.   Asam- Basa Lewis
      Asam adalah senyawa penerima (akseptor ) pasangan elektron, sedangkan basa adalah
senyawa pemberi (donor) pasangan elektron. Reaksi asam- basa Lewis tergolong reaksi
pembentukan ikatan koordinasi. Contoh reaksi BF3 (asam Lewis) dengan NH3 (basa Lewis).

1.8.   Kekuatan Asam- Basa
        Asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah, begitu pula basa. Reaksi
ionisasi asam kuat, secara umum dapat ditulis :

HxA(aq)  xH+(aq) + Ax-(aq). Yang termasuk asam kuat, meliputi: HCl, HBr, HI, HNO3,
H2SO4, HClO4, dll. Reaksi asam kuat bersifat satu arah karena asam kuat mudah terionisasi
dalam air.

Reaksi ionisasi asam lemah, secara umum dapat ditulis :

HzB(aq)  zH+(aq) + B z- (aq). Yang termasuk asam lemah, meliputi: CH3COOH, HF, HCN,
H2CO3, dll. Reaksi asam lemah bersifat reversibel karena asam lemah tidak terionisasi sempurna
di dalam air.

Basa kuat meliputi senyawa- senyawa hidroksida alkali dan beberapa hidroksida alkali tanah.
Selain hidroksida- hidroksida tersebut semuanya tergolong basa lemah.

Asam kuat dan basa kuat dalam air mudah terionisasi , dengan derajat ionisasi ( ) 1, sehingga
jumlah ion- ionnya relatif banyak. Akibatnya, larutan asam kuat dan basa kuat mudah
menghantarkan arus listrik, sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, larutan basa
lemah dan asam lemah sukar terionisasi (   1), sehingga tergolong larutan elektrolit lemah.

Senyawa- senyawa yang dapat bertindak sebagai asam (melepaskan H+) dan juga dapat bertindak
sebagai basa (melepaskan OH-) disebut senyawa amfoter. Senyawa- senyawa amfoter, meliputi:
Be(OH)2, Al(OH)3, Zn(OH)2,dll.

1.9.   Indikator

       Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah atau larutan yang berisi indikator berubah pH. Atau dengan kata lain,
suatu senyawa yang berbeda warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa.Dalam indikator
terdapat dua warna dalam keadaan basa (warna basa) dan sebaliknya
Nama                  Pki            Jenis        Trayek pH               Warna
   Indikator
                       (konstanta                                           Asam- Basa
                     kesetimbangan)
   Fenoftalin               -             Asam           8,0- 9,6   Tidak berwarna- Merah
  Brom Timol               7,3            Asam           6,0- 7,6           Kuning- Biru
     Biru
  Metil Jingga             3,4            Basa           3,1- 4,4          Merah- Jingga
    Lakmus                  -              -             4,5- 8,3          Merah- Biru

Biasanya indikator yang dipilih yaitu: a) harganya relatif murah.

     CH 3COOH(aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq)

• Asam sulfat (H2SO 4) disebut asam diprotik karena setiap satuan asam melepaskan dua ion H+


dalam 2 tahap terpisah :

        H 2SO 4(aq)        H +(aq) + HSO 4-(aq)


        HSO 4-(aq)      H +(aq) + SO4 2-(aq)


• Asam triprotik yang menghasilkan tiga ion H+ keberadaannya relatif sedikit, yang paling
dikenal adalah asam fosfat .

        H 3PO 4(aq)     H +(aq) + H 2PO 4-(aq)


        H 2PO 4-(aq)       H +(aq) + HPO4 2-(aq)

        HPO4 2-(aq)        H +(aq) + PO4 3-(aq)

        H 3PO 4, H 2PO 4-, HPO4 2- merupakan asam lemah


1.10. Penetralan Asam-Basa

• Reaksi penetralan (neutralization reaction) merupakan reaksi antara asam dan basa.
• Reaksi asam basa dalam medium air :

    Asam + basa      garam + air


    Ex : HCl(aq) + NaOH(aq)         NaCl(aq) + H 2O(l)

       Persamaan ioniknya :

       H (+a q) + Cl -(aq) + Na +(aq) + OH -(aq)         Na +(aq) + Cl -(aq) + H 2O(l)

       H (+a q) + OH -(aq)         H 2O(l)
       Baik Na + maupun Cl - merupakan ion - ion pendamping.


• Contoh reaksi penetralan asam-basa, lainnya :


     HF(aq) + KOH(aq)       KF(aq) + H 2O(l)


     H 2SO 4(aq) + 2NaOH(aq)            NaSO 4(aq) + 2H 2O(l)


     HNO 3(aq) + NH 3(aq)          NH 4NO 3(aq)




1.11. Konsentrasi larutan dalam satuan kimia

   a. Konsentrasi Molar

       Ada beberapa cara yang untuk memperoleh konsentrasi larutan secara kuantitatis. Suatu

istilah yang sangat berguna dan berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut

konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol M. Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat

terlarut (solut) dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter. Larutan
yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan mempunyai molaritas 1 mol NaCl/(L larutan)
atau 1 M dan disebut 1 molar larutan.
Molaritas (M) = mol zat terlarut
                              Volume ( liter )
   b. Normalitas (N)

       Menyatakan banyaknya gram ekivalen solute yg terdapat dalam 1 L larutan. Gram
ekivalen ditentukan oleh massa ekivalen solute, yang berhubungan dengan reaksi kimia sbb :

Pada reaksi netralisasi asam basa :

               H+ + OH -      H 2O

   1. Massa ekivalen dari asam adalah setara dengan fraksi massa molekul yang dapat
      memberikan satu buah H + untuk melakukan reaksi netralisasi. Gram ekivalen
      merupakan jumlah massa zat yg dibutuhkan untuk mereaksikan 1 mol H+.


   2. Massa ekivalen suatu basa adalah setara dengan fraksi massa molekul yg dapat


       memberikan 1 OH - atau dapat bereaksi dengan 1 H+


   c. Molalitas (m)

       Menyatakan banyaknya solute per kilogram solvent dalam suatu larutan. Molalitas tak
dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jika kerapatan jenis tidak diketahui. Bila diketahui HCl
bermolalitas 1m artinya terdapat 1mol HCl anhidrat dalam 1000 gram pelarut.


   d. Fraksi mol

     Merupakan pernyataan jumlah mol(n) suatu komponen dibagi dengan jumlah mol semua
komponen dalamlarutan tersebut

       Bila fraksi mol dinyatakan dalam x = Nilai x biasanya dinyatakan dalam persen.


1. Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

           a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur
           dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
           bersangkutan akan turun.

           b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari
           campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
           bersangkutan akan naik.
2. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

           a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari
           yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
           partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
           melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp
           berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

           b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
           mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
           yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
           konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp
           berarti larutan tepat jenuh.

           c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
           banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
           larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
           sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat
           jenuh (mengendap).

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

           a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
           solvent.

           b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air.

1.12. Sifat Koligatif Larutan

Koligatif artinya bersama- sama yang berasal dari kata koligeal yang berarti sifat bersama. Jadi
sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel yang
tidak dipengaruhi oleh sifat zat.Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit hanya dikalikan
faktor van t Hoff (i) terhadap rumusan sifat koligatif larutan non elektrolitnya, kecuali pada
penurunan tekanan uap ada perbedaan perhitungan Xterlarut untuk elektrolit.

      Sifat Koligatif         Larutan non- elektrolit          Larutan elektrolit
 1. Penurunan tekanan         P = P0 . Xt                           P = P0 . x i
 uap ( P)
                            P= P0 - P
 2. Kenaikan titik didih     tb= Kb . m                      tb= Kb . m. i
 ( tb )
3. Penurunan titik beku    tf = Kf . m                 tf = Kf . m. i
      ( tf)
      4. Tekanan osmotik ( )     = M. R.T                    = M. R.T. i

Keterangan: i=                  = Faktor Van t Hoff

R= tetapan gas= 0,082 liter atm/ mol K

N= jumlah koefisien kation dan anion

      = derajat ionisasi

Kb= konstanta kenaikan titik didih molal pelarut.

Kf= konstanta penurunan titik beku molal pelarut.

nt= mol terlarut

np= mol pelarut

T= derajat Kelvin

M= molar= mol/liter

P= tekanan uap larutan.

Untuk senyawa garam yang sangat encer, dengan konsentrasi zat terlarut jauh lebih kecil dari
batas kelarutannya, harga derajat ionisasi sama dengan satu ( =1), sehingga harga i = n.

            Penurunan tekanan uap ( P), Kenaikan titik didih ( tb) dan Penurunan titik beku
( tf)

Menguap adalah peristiwa partikel- partikel zat cair meninggalkan permukaan. Mendidih adalah
temperatur titik didih dimana tekanan uap jenuh di dalam larutan sama dengan tekanan udara
luar. Ketika tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar disebut temperatur didih.
ISI




             Air            Air + zat terlarut yang Tekanan udara,1 atm= 76 cmHg berada di
                            tidak mudah menguap permukaan laut laut. Jika kita naik 100 m di atas
       (Pelarut murni)                              permukaan air laut maka tekanan udara
                                      (2)           berkurang sebesar 1 cmHg.
             (1)
                                                       Tekanan uap pada pelarut murni (1) lebih besar
        karena pada larutan nomor 2 terdapat hambatan yang menghalangi terjadinya penguapan
        sehingga pada larutan nomor 2 dalam proses penguapan diperlukan suhu lebih tinggi
        sehingga titik didih menjadi tinggi, di sini pula mengalami penurunan titik beku.
1.13. Ciri – ciri reaksi kimia dalam larutan air
   1. Terjadi perubahan warna

        Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan
bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk
ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.

       Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi
eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh : Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada
dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.

   2. Terjadi perubahan suhu
       Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan
baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis,
sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

        Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar
sistemdisebutdenganlingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari
sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan
ke system.

   3. Terjadi pembentukan endapan

        Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk
suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya.
Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).

   4. Terjadi pembentukan gas

       Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari
baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

More Related Content

What's hot

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)
Dwi Andriyanto
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
Linda Rosita
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
Abulkhair Abdullah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
Muhammad Luthfan
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
PRAMITHA GALUH
 
Senyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikSenyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikIndra Lasmana
 
Stereokimia 010
Stereokimia 010Stereokimia 010
Stereokimia 010
Muhammad Luthfan
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
Linda Rosita
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
mrbajiyo
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 

What's hot (20)

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
 
Senyawa Heterosiklik
Senyawa HeterosiklikSenyawa Heterosiklik
Senyawa Heterosiklik
 
Stereokimia 010
Stereokimia 010Stereokimia 010
Stereokimia 010
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 

Similar to The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
Andrew Hutabarat
 
Kimia asam basa
Kimia asam basaKimia asam basa
Kimia asam basa
Jeny Safitri
 
ASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptx
AhmadHafiz61
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basaUny Pramudhita
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaNafiah RR
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1
Aisyah Sari
 
Power point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnulPower point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnulhusnul khotimah
 
Biokimia Dasar
Biokimia DasarBiokimia Dasar
Biokimia Dasar
Zhally Menno
 
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptxBab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
ssuser99c298
 
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamMicrosoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamzidni9
 
Bahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirBahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih Air
Eko Rochadi
 
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralLarutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralFriskilla Suwita
 

Similar to The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air ) (20)

materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
 
Kimia asam basa
Kimia asam basaKimia asam basa
Kimia asam basa
 
ASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptx
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Reaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basaReaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basa
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basa
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1
 
Power point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnulPower point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnul
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
Biokimia Dasar
Biokimia DasarBiokimia Dasar
Biokimia Dasar
 
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptxBab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
 
Jumat
JumatJumat
Jumat
 
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamMicrosoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
 
Bahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirBahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih Air
 
Asam dan basa
Asam dan basaAsam dan basa
Asam dan basa
 
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralLarutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Sylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
Sylvester Saragih
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
Sylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Sylvester Saragih
 
Mine plan
Mine planMine plan
Ptm
PtmPtm
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Sylvester Saragih
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Sylvester Saragih
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
Sylvester Saragih
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Sylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

  • 1. BAB I REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN AIR 1.1. PENDAHULUAN Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri – ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada reaksi nuklir. Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan. Larutan(solution) adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat dimana sesungguhnya ditentukan oleh komponen - komponennya yaitu : - Pelarut (solvent) : substansi yg melarutkanzat.komponen ini menentukan wujud larutan sebagaigas,padatan atau zat cair. - Zat terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua solvent 1.2. Sifat Umum larutan berair a. Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yg dapat menghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat terlarut dianggap 100% terdisosiasi menjadi ion2nya dalam larutan (disosiasi adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion) .
  • 2. b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air. Tabel penggolongan zat terlarut dalam larutan berair Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektrolit (NH 2 2) CO (urea) - HCl - CH 3COOH - HNO3 CH 3OH (metanol) - HF - HClO4 - HNO2 - H 2SO4 C 2H 5OH (etanol) - NH3 - NaOH - H 2O C 6H 12O 6 (glukosa) - Ba(OH)2 Senyawa - senyawa ionik C 12H 22O11 (sukrosa) • Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa- senyawa ionik pelarut polar (memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) . • Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2 air yg tersusun dalam keadaan tertentu membantu menstabilkan ion2 dlm larutan dan mencegah kation untuk bergabung kembali dgn anion. ex : NaCl (s) +(H 2O) Na + (aq) + Cl -(aq) • Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan HNO 3 merupakan elektrolit kuat. • Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami ionisasi sebagian : CH 3COOH (aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti diatas damana tidak ada perubahan menyeluruh yg dpt teramati disebut kesetimbangan kimia.
  • 3. 1.3. Reaksi pengendapan Ciri reaksi pengendapan (precipitation reaction) adalah terbentuknya produk yang tak larut/endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.misalnya pengendapan Fe(OH) 3 : Fe 3+(aq) + 3OH -(aq) Fe(OH) 3 (s) 50 ml dari 1,5M NaOH dicampur dengan 35 mL dari 1 M larutan FeCl 3. 50)(10 -3 L/1mL)= 7.5 x 10 -2molOH- Fe 3+ dan OH - sebagai reaktan pembatas Jawab: Mol Fe 3+ = 1 mol/L (1 mol Fe 3+/1 mol FeCl 3)(35)(10 -3 L/1ml)= 3.5 x 10 -2 mol Mol OH -=1.5 mol/L(1 molOH -/1molNaOH) Reaktan pembatas : (3.5 x10 -2 mol Fe 3+/1mol Fe 3+) = 3.5x10-2 (7.5x10 -2 mol OH -/3 molOH -)= 2.5x10-2 Maka anion hidroksida sebagai reaktan pembatas . Pencampuran kedua larutan menghasilkan endapan 2.5x10 -2 molFe(OH) 3 = 2.67 g . 1.4. Kelarutan Kelarutan khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air pada suhu 25 0C. (1) Semua senyawa logam alkali (Gol.1A) dapat larut, (2) Semua senyawa amonium (NH 4-) dapat larut , (3) Semua senyawa yg mengandung nitrat(NO 3-),klorat(ClO 3-) dan perklorat (ClO 4-) dapat larut. (4) Sebagian besar hidroksida(OH -) tidak dapat larut kecuali hidroksida logam alkali dan
  • 4. Ba(OH) 2, Ca(OH) 2 sedkit larut. (5) Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida(Cl -), bromida(Br -) atau iodida(I -) dapat larut kecuali senyawa - senyawa mengandung Ag +, Hg2 2+, dan Pb 2+ (6) Semua karbonat (CO3 2-) ,fosfat (PO 43-) dan sulfida(S 2-) tidak dapat larut kecuali seyawa - senyawa ion logam alkali dan ion ammonium. (7) Sebagian besar sulfat(SO 42-) dapat larut, CaSO 4 dan AgSO 4 sedikit larut, BaSO 4 dan HgSO 4, PbSO 4 tidak larut. 1.5. Reaksi Asam Basa • Memiliki rasa masam,misalnya : cuka (asam asetat), asam lemon(asam sitrat). • Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus biru menjadi merah • Bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi menghasilkan gas hidrogen. Reaksi khas : 2 HCl (aq) + Mg(s) MgCl 2(aq) + H 2(aq) • Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti : Na2CO3, CaCO3 dan NaHCO3 menghasilkan gas CO2. 2HCl(aq) + CaCO 3(s) CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g). • Larutan asam dalam air bersifat elektrolit.
  • 5. Basa : • Memiliki rasa pahit • Terasa licin, misalnya : sabun yg mengandung basa • Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus merah menjadi biru • Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik 1.6. Asam dan Basa Bronsted Johanes Brønsted(1932) menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton Misalnya reaksi : HCl(aq) H +(aq) + Cl -(aq) Ion H + kehilangan elektron(proton) dalam bentuk terhidrasi. Sehingga ionisasi asam klorida sebaiknya dinyatakan sebagai : HCl(aq) + H 2O(l) H 3O +(aq) + Cl -(aq) Proton terhidrasi H 3O+ disebut ion hidronium. Asam – asam yang umum digunakan di lab adalah asam klorida,asam nitrat, asam asetat, asama sulfat dan asam fosfat. HCl, HNO 3 dan CH 3COOH adalah asam monoprotik yaitu setiap satuan asam menghasilkan satu ion hidrogen dalam ionisasi : HCl(aq) H +(aq) + Cl -(aq) HNO 3(aq) H +(aq) + NO 3-(aq)
  • 6. 1.7. Asam- Basa Lewis Asam adalah senyawa penerima (akseptor ) pasangan elektron, sedangkan basa adalah senyawa pemberi (donor) pasangan elektron. Reaksi asam- basa Lewis tergolong reaksi pembentukan ikatan koordinasi. Contoh reaksi BF3 (asam Lewis) dengan NH3 (basa Lewis). 1.8. Kekuatan Asam- Basa Asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah, begitu pula basa. Reaksi ionisasi asam kuat, secara umum dapat ditulis : HxA(aq)  xH+(aq) + Ax-(aq). Yang termasuk asam kuat, meliputi: HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO4, dll. Reaksi asam kuat bersifat satu arah karena asam kuat mudah terionisasi dalam air. Reaksi ionisasi asam lemah, secara umum dapat ditulis : HzB(aq)  zH+(aq) + B z- (aq). Yang termasuk asam lemah, meliputi: CH3COOH, HF, HCN, H2CO3, dll. Reaksi asam lemah bersifat reversibel karena asam lemah tidak terionisasi sempurna di dalam air. Basa kuat meliputi senyawa- senyawa hidroksida alkali dan beberapa hidroksida alkali tanah. Selain hidroksida- hidroksida tersebut semuanya tergolong basa lemah. Asam kuat dan basa kuat dalam air mudah terionisasi , dengan derajat ionisasi ( ) 1, sehingga jumlah ion- ionnya relatif banyak. Akibatnya, larutan asam kuat dan basa kuat mudah menghantarkan arus listrik, sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, larutan basa lemah dan asam lemah sukar terionisasi ( 1), sehingga tergolong larutan elektrolit lemah. Senyawa- senyawa yang dapat bertindak sebagai asam (melepaskan H+) dan juga dapat bertindak sebagai basa (melepaskan OH-) disebut senyawa amfoter. Senyawa- senyawa amfoter, meliputi: Be(OH)2, Al(OH)3, Zn(OH)2,dll. 1.9. Indikator Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah atau larutan yang berisi indikator berubah pH. Atau dengan kata lain, suatu senyawa yang berbeda warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa.Dalam indikator terdapat dua warna dalam keadaan basa (warna basa) dan sebaliknya
  • 7. Nama Pki Jenis Trayek pH Warna Indikator (konstanta Asam- Basa kesetimbangan) Fenoftalin - Asam 8,0- 9,6 Tidak berwarna- Merah Brom Timol 7,3 Asam 6,0- 7,6 Kuning- Biru Biru Metil Jingga 3,4 Basa 3,1- 4,4 Merah- Jingga Lakmus - - 4,5- 8,3 Merah- Biru Biasanya indikator yang dipilih yaitu: a) harganya relatif murah. CH 3COOH(aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) • Asam sulfat (H2SO 4) disebut asam diprotik karena setiap satuan asam melepaskan dua ion H+ dalam 2 tahap terpisah : H 2SO 4(aq) H +(aq) + HSO 4-(aq) HSO 4-(aq) H +(aq) + SO4 2-(aq) • Asam triprotik yang menghasilkan tiga ion H+ keberadaannya relatif sedikit, yang paling dikenal adalah asam fosfat . H 3PO 4(aq) H +(aq) + H 2PO 4-(aq) H 2PO 4-(aq) H +(aq) + HPO4 2-(aq) HPO4 2-(aq) H +(aq) + PO4 3-(aq) H 3PO 4, H 2PO 4-, HPO4 2- merupakan asam lemah 1.10. Penetralan Asam-Basa • Reaksi penetralan (neutralization reaction) merupakan reaksi antara asam dan basa.
  • 8. • Reaksi asam basa dalam medium air : Asam + basa garam + air Ex : HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H 2O(l) Persamaan ioniknya : H (+a q) + Cl -(aq) + Na +(aq) + OH -(aq) Na +(aq) + Cl -(aq) + H 2O(l) H (+a q) + OH -(aq) H 2O(l) Baik Na + maupun Cl - merupakan ion - ion pendamping. • Contoh reaksi penetralan asam-basa, lainnya : HF(aq) + KOH(aq) KF(aq) + H 2O(l) H 2SO 4(aq) + 2NaOH(aq) NaSO 4(aq) + 2H 2O(l) HNO 3(aq) + NH 3(aq) NH 4NO 3(aq) 1.11. Konsentrasi larutan dalam satuan kimia a. Konsentrasi Molar Ada beberapa cara yang untuk memperoleh konsentrasi larutan secara kuantitatis. Suatu istilah yang sangat berguna dan berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol M. Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat terlarut (solut) dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter. Larutan yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan mempunyai molaritas 1 mol NaCl/(L larutan) atau 1 M dan disebut 1 molar larutan.
  • 9. Molaritas (M) = mol zat terlarut Volume ( liter ) b. Normalitas (N) Menyatakan banyaknya gram ekivalen solute yg terdapat dalam 1 L larutan. Gram ekivalen ditentukan oleh massa ekivalen solute, yang berhubungan dengan reaksi kimia sbb : Pada reaksi netralisasi asam basa : H+ + OH - H 2O 1. Massa ekivalen dari asam adalah setara dengan fraksi massa molekul yang dapat memberikan satu buah H + untuk melakukan reaksi netralisasi. Gram ekivalen merupakan jumlah massa zat yg dibutuhkan untuk mereaksikan 1 mol H+. 2. Massa ekivalen suatu basa adalah setara dengan fraksi massa molekul yg dapat memberikan 1 OH - atau dapat bereaksi dengan 1 H+ c. Molalitas (m) Menyatakan banyaknya solute per kilogram solvent dalam suatu larutan. Molalitas tak dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jika kerapatan jenis tidak diketahui. Bila diketahui HCl bermolalitas 1m artinya terdapat 1mol HCl anhidrat dalam 1000 gram pelarut. d. Fraksi mol Merupakan pernyataan jumlah mol(n) suatu komponen dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalamlarutan tersebut Bila fraksi mol dinyatakan dalam x = Nilai x biasanya dinyatakan dalam persen. 1. Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu: a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun. b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
  • 10. 2. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut). b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh. c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap). Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent. b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent. Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air. 1.12. Sifat Koligatif Larutan Koligatif artinya bersama- sama yang berasal dari kata koligeal yang berarti sifat bersama. Jadi sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel yang tidak dipengaruhi oleh sifat zat.Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit hanya dikalikan faktor van t Hoff (i) terhadap rumusan sifat koligatif larutan non elektrolitnya, kecuali pada penurunan tekanan uap ada perbedaan perhitungan Xterlarut untuk elektrolit. Sifat Koligatif Larutan non- elektrolit Larutan elektrolit 1. Penurunan tekanan P = P0 . Xt P = P0 . x i uap ( P) P= P0 - P 2. Kenaikan titik didih tb= Kb . m tb= Kb . m. i ( tb )
  • 11. 3. Penurunan titik beku tf = Kf . m tf = Kf . m. i ( tf) 4. Tekanan osmotik ( ) = M. R.T = M. R.T. i Keterangan: i= = Faktor Van t Hoff R= tetapan gas= 0,082 liter atm/ mol K N= jumlah koefisien kation dan anion = derajat ionisasi Kb= konstanta kenaikan titik didih molal pelarut. Kf= konstanta penurunan titik beku molal pelarut. nt= mol terlarut np= mol pelarut T= derajat Kelvin M= molar= mol/liter P= tekanan uap larutan. Untuk senyawa garam yang sangat encer, dengan konsentrasi zat terlarut jauh lebih kecil dari batas kelarutannya, harga derajat ionisasi sama dengan satu ( =1), sehingga harga i = n. Penurunan tekanan uap ( P), Kenaikan titik didih ( tb) dan Penurunan titik beku ( tf) Menguap adalah peristiwa partikel- partikel zat cair meninggalkan permukaan. Mendidih adalah temperatur titik didih dimana tekanan uap jenuh di dalam larutan sama dengan tekanan udara luar. Ketika tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar disebut temperatur didih. ISI Air Air + zat terlarut yang Tekanan udara,1 atm= 76 cmHg berada di tidak mudah menguap permukaan laut laut. Jika kita naik 100 m di atas (Pelarut murni) permukaan air laut maka tekanan udara (2) berkurang sebesar 1 cmHg. (1) Tekanan uap pada pelarut murni (1) lebih besar karena pada larutan nomor 2 terdapat hambatan yang menghalangi terjadinya penguapan sehingga pada larutan nomor 2 dalam proses penguapan diperlukan suhu lebih tinggi sehingga titik didih menjadi tinggi, di sini pula mengalami penurunan titik beku.
  • 12. 1.13. Ciri – ciri reaksi kimia dalam larutan air 1. Terjadi perubahan warna Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis. Contoh : Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin. 2. Terjadi perubahan suhu Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistemdisebutdenganlingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke system. 3. Terjadi pembentukan endapan Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat). 4. Terjadi pembentukan gas Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.