Teori asam basa telah berkembang untuk menjelaskan tingkah laku asam dan basa dengan lebih realistik. Teori Arrhenius memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan pengaruh pelarut. Teori Brønsted-Lowry melengkapi ini dengan menekankan peran pelarut dan transfer proton. Teori Lewis juga menjelaskan reaksi tanpa transfer proton melalui donor-penerima elektron. Kekuatan suatu asam diukur dengan konstanta kesetimb
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, teori, identifikasi, dan reaksi asam-basa. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa asam dan basa dapat diidentifikasi melalui rasa, indikator, dan pH meter, serta dapat bereaksi membentuk garam dan air melalui reaksi penetralan.
Teori asam-basa menjelaskan tiga definisi tentang asam dan basa, yaitu menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH- dalam larutan. Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai penerima proton. Lewis melihat asam sebagai akseptor pasangan elektron dan
Teori asam basa telah berkembang untuk menjelaskan tingkah laku asam dan basa dengan lebih realistik. Teori Arrhenius memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan pengaruh pelarut. Teori Brønsted-Lowry melengkapi ini dengan menekankan peran pelarut dan transfer proton. Teori Lewis juga menjelaskan reaksi tanpa transfer proton melalui donor-penerima elektron. Kekuatan suatu asam diukur dengan konstanta kesetimb
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, teori, identifikasi, dan reaksi asam-basa. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa asam dan basa dapat diidentifikasi melalui rasa, indikator, dan pH meter, serta dapat bereaksi membentuk garam dan air melalui reaksi penetralan.
Teori asam-basa menjelaskan tiga definisi tentang asam dan basa, yaitu menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH- dalam larutan. Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai penerima proton. Lewis melihat asam sebagai akseptor pasangan elektron dan
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton. Terdapat beberapa teori seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion hidrogen dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion hidroksida. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan bahwa asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan asam basa, termasuk definisi asam dan basa menurut berbagai teori, pengaruhnya dalam tubuh, serta jenis-jenis garam.
2. Dibahas pula tentang pH, protolisis, dan penjelasan mengenai kesetimbangan air murni, asam dan basa kuat versus lemah, serta larutan penyangga atau buffer.
3. Teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry,
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa, termasuk cara menunjukkan asam dan basa, teori asam-basa Arrhenius, konsep pH dan pKa, kekuatan asam dan basa, serta cara menghitung pH larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, mulai dari teori Arrhenius hingga teori Bronsted-Lowry. Teori Arrhenius menyatakan bahwa asam melepaskan ion hidrogen (H+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida (OH-) dalam air. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi ini dengan menyatakan bahwa asam adalah donor proton (H+) dan basa adalah penerima proton. Dokumen juga membahas tentang indikator asam
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton. Terdapat beberapa teori seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion hidrogen dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion hidroksida. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan bahwa asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan asam basa, termasuk definisi asam dan basa menurut berbagai teori, pengaruhnya dalam tubuh, serta jenis-jenis garam.
2. Dibahas pula tentang pH, protolisis, dan penjelasan mengenai kesetimbangan air murni, asam dan basa kuat versus lemah, serta larutan penyangga atau buffer.
3. Teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry,
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa, termasuk cara menunjukkan asam dan basa, teori asam-basa Arrhenius, konsep pH dan pKa, kekuatan asam dan basa, serta cara menghitung pH larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, mulai dari teori Arrhenius hingga teori Bronsted-Lowry. Teori Arrhenius menyatakan bahwa asam melepaskan ion hidrogen (H+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida (OH-) dalam air. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi ini dengan menyatakan bahwa asam adalah donor proton (H+) dan basa adalah penerima proton. Dokumen juga membahas tentang indikator asam
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi-reaksi asam basa. Ia menjelaskan tentang definisi asam, basa, dan garam serta jenis-jenis asam seperti monoprotik, poliprotik, dan triprotik beserta contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang reaksi-reaksi yang terjadi ketika asam atau basa larut dalam air dan sifat larutan garam yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam dan basa menurut beberapa teori kimia, yaitu:
1) Teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- ketika larut dalam air.
2) Teori Bronsted-Lowry yang mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
3) Teori Lewis yang mendefinisikan asam sebagai ak
Larutan asam akan menghasilkan ion hidrogen (H+) sedangkan larutan basa akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Asam dan basa dapat dibedakan menjadi kuat, lemah, dan konsentrasi ion H+ atau OH- dapat dihitung berdasarkan reaksi ionisasi dan tetapan ionisasi masing-masing. pH digunakan untuk menggambarkan keasaman suatu larutan.
Dokumen ini membahas tentang teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion H+ dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion OH-. Contoh reaksi ionisasi asam dan basa juga disebutkan beserta contoh senyawanya.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, jenis, kekuatan, dan cara pengukuran derajat keasaman dan kebasaan melalui konsep pH. Secara ringkas, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen ketika terlarut dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion hidroksida. Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh seberapa mudah senyawa terurai menghasilkan ion tersebut. Penguk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut beberapa teori, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat asam dan basa, contoh senyawa asam dan basa, pengukuran derajat keasaman (pH), dan indikator asam basa.
Tujuan dokumen ini adalah menjelaskan konsep asam dan basa menurut beberapa teori serta sifat larutan asam dan basa seperti kekuatan, penentuan pH, dan uji dengan kertas lakmus. Dokumen ini juga memberikan contoh soal untuk menguji kompetensi pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, menuliskan persamaan kimia yang seimbang, hubungan massa dalam reaksi kimia, reaktan pembatas, dan persentase hasil. Secara khusus, dibahas tentang rumus empiris dan molekul, menuliskan koefisien dalam persamaan kimia, stoikiometri, menentukan reaktan pembatas, dan menghitung persentase hasil suatu reaksi kimia.
Dokumen ini menjelaskan tentang struktur atom, partikel-partikel penyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron, serta notasi kimia untuk menunjukkan jenis atom seperti nomor atom dan nomor massa. Dokumen ini juga membahas konsep isotop, isobar, dan isoton yang menunjukkan perbedaan jumlah partikel penyusun atom meski nomor atom sama atau berbeda.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kimia, terutama aturan oktet dan penyimpangannya. Aturan oktet menyatakan bahwa atom-atom akan berikatan untuk melengkapi oktetnya menjadi 8 elektron di luar inti. Ada dua jenis ikatan utama, yaitu ikatan ion dan kovalen. Ikatan kovalen dapat berupa tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. Kepolaran ikatan dan keelektronegatifan atom berperan dalam men
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. Arrhenius
• Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H +)
Rumus Asam Nama Asam Reaksi Ionisasinya.
Asam Biner
HCl Asam Klorida HCl (aq) → H+ (aq) + Cl - (aq)
HBr Asam Bromida HBr (aq) → H+ (aq) + Br- (aq)
H2S Asam Sulfida H2S (aq) → 2H+ (aq) + S-2 (aq)
Asam Oksi
HClO3 Asam Klorat HClO3 (aq) →H+ (aq) + ClO3- (aq)
HClO4 Asam perklorat HClO4(aq) →H + (aq) + ClO4- (aq)
HNO3 Asam Nitrat HNO3 (aq) → H+ (aq) + NO3- (aq)
H2SO4 Asam Sulfat H2SO4 (aq) → 2H+ (aq) + SO4-2 (aq)
CH3COOH Asam Cuka CH3COOH(aq)→H+(aq)+ CH3COO - (aq)
Berdasarkan hasil ionisasinya asam dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Asam monovalen yaitu asam yang dalam ionisainya menghasilkan satu ion H+
Contoh : HNO3, HCl, HI, HCLO
2. Asam bivalen yaitu asam yang dalam ionisasinya menghasilkan dua ion H+
Contoh : H2S, H2SO4, H2CO3, H2C2O4
3. Asam trivalen yaitu asam yang dalam ionisasinya menghasilkan tiga ion H+
Contoh : H3PO4, H3PO3. H3BO3
Asam Kuat Dan Asam Lemah
Asam Kuat
Yaitu asam yang didalam air mudah terionisasi (terionisasi sempurna) sehingga banyak menghasilkan ion H+
Contoh : HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3 dan HClO4
Asam Lemah
Yaitu asam yang sedikit menghasilkan ion H+. Menu
Contoh : H3PO4, CH3COOH, H2CO3, H2S
4. Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) menghasilkan ion OH-
Rumus Nama Basa Ionisasi Basa
Basa
NaOH Natrium Hidroksida NaOH (aq)→ Na+(aq) + OH-(aq)
KOH Kalium Hidroksida KOH (aq)→ K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2 Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 (aq)→ Ca+2(aq) + 2OH-(aq)
Ba(OH)2 Barium Hidroksida Ba(OH)2 (aq)→ Ba+2(aq) + 2OH-(aq)
Basa Kuat Dan Basa Lemah
Basa Kuat
Yaitu basa yang di dalam air terionisasi sempurna, sehingga menghasilkan banyak ion OH-
Contoh : NaOH, KOH, LiOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2.
Basa Lemah
Yaitu basa yang dapat terionisasi sebagian, sehingga menghasilkan sedikit ion OH-
Contoh : NH4OH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Zn(OH)2
Sifat Asam dan Basa
Menu
5. Bronsted - Lowry
• Asam adalah suatu ion atau molekul yang berperan sebagai proton donor (pemberi H +) kepada suatu molekul
atau ion.
• Basa adalah suatu ion atau molekul yang menerima H+.atau sebagai akseptor
HClO2 + H2O H3O+ + ClO2-
HClO2 berubah menjadi ClO2- berarti melepaskan proton ( H+ ).
Jadi HClO2 adalah asam dan ClO2- adalah basa konyugatnya
H2O berubah menjadi H3O+, berarti menerima proton ( H+) dari HClO2.
Jadi H2O adalah basa dan H3O+ adalah asam konyugatya
HClO2 + H2 O H3O+ + ClO2-
asam (1) basa (2) asam (2) basa (1)
Menu
6. Lewis
• Asam adalah suatu senyawa yang mampu menerima (aseptor) pasangan elektron.
• Basa adalah suatu senyawa yang dapat memberikan (donor) pasangan elektron pada senyawa lain
H +
..
Reaksi H+ + H : N : H H - N - H
H H
Ion H+ merupakan asam Lewis karena mampu menerima pasangan elektron dari NH3
(akseptor pasangan elektron), sedangkan NH3 merupakan basa karena memberikan pasangan
eklektron pada H+ (donor pasangan elektron)
Menu
7. Evaluasi
1. Tentukan pasangan asam basa konyugatnya
a. HOBr + H2O H3O+ + OBr-
b. HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
c. HS- + H2O H2S + OH-
d. C6H5NH3 + + OH- C6H5NH2 + H2O
2. Tentukan senyawa yang berperan asam dan basa menurut Lewis
a. Ag+ (aq) + NH3(aq) Ag(NH3)2+(aq)
b. Fe +2 (aq) + CN -(aq) Fe(CN)6 4 -(aq)
c. Mn +2 (aq) + Cl - (aq) MnCl 4 2- (aq)
Menu