SlideShare a Scribd company logo
HUMPREY SPIRAL 
Humprey spiral merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan mineral 
ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai 
media konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam “gravity 
concentration”. Humprey Spiral juga merupakan kegiatan pemisahan antara 
concentrate dan tailing dengan menggunakan aliran air horisontal. 
Gambar 1. Kegiatan Humprey Spiral 
Spiral merupakan salah satu teknik atau metode konsentrasi berat jenis (gravity 
concentration) yang murah dari segi harga dan cukup efektif apabila digunakan. 
Mulanya alat ini digunakan pada proses pengolahan material pasir yang 
mengandung mineral rutil, zirkon, dan ilmenit. Alat ini juga digunakan pada 
proses pencucian batubara, yang biasanya digunakan untuk membersihkan 
material yang berukuran 0,2 mm hingga 1 mm.
Gambar 2. Gaya Sentripetal pada Humprey Spiral 
Keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan metode konsentrasi berat 
jenis menggunakan alat spiral, adalah : 
1. Biaya pengolahan material secara keseluruhan yang relatif murah (biaya 
rendah). 
2. Perawatan yang mudah. 
3. Memerlukan ruang atau luasan sebagai tempat peletakan (lantai) yang relatif 
tidak luas. 
Shale 
Coal
Gambar 3. Sebaran Material pada Humprey Spiral 
Secara umum alat ini terdiri dari saluran –saluran berputar yang dimodifikasi 
dengan bentuk penampang melintang setengah lingkaran. Material umpan (feed) 
pulp terdiri dari 15 % hingga 45 % padatan dari keseluruhan berat campuran pulp 
yang digunakan dan ukuran partikel materialnya berkisar antara 3 mm hingga 75 
mikrometer yang dialirkan mulai dari bagian paling atas spiral, yang kemudian 
mengalir ke bawah secara berputar melalui bagian alas dari spiral tersebut hingga 
ke bagian yang paling akhir dari rangkaian alat ini. Partikel-partikel material 
konsentrat yang berukuran paling kasar dan paling berat akan mengalir melalui 
lapisan aliran yang berada pada sisi terdalam dari aliran tersebut. 
Secara prinsif, humprey spiral menggunakan gaya gerak serta dibantu aliran air 
untuk memisahkan konsentrat dengan tailing. Dimana material yang mempunyai 
berat jenis lebih besar akan berada pada bagian dalam aliran serta material yang 
mempunyai berat jenis ringan akan berada pada bagian luar aliran, sedangkan 
biasanya material yang berada di tengah-tengah aliran itu merupakan material 
yang memiliki berat yang sedang. Maka dengan ini humprey spiral tersebut 
menghasilkan 3 jenis produk yaitu concentrate, middling, dan tailing. 
a. Concentrate 
Concentrate merupakan mineral-mineral berharga yang terkumpul dan 
memiliki kadar yang tinggi dan bernilai ekonomis.
Gambar 4. Concentrate 
b. Middling 
Middling merupakan bahan pertengahan atau campuran antara concentrate 
dan tailing. 
Gambar 5. Middling 
c. Tailing 
Tailing merupakan bahan atau mineral yang tidak berharga (mineral pengikut 
atau gangue mineral).
Gambar 6.Tailing 
Pemisahan mineral dengan menggunakan humprey spiral dasar utamanya adalah 
dari aliran fluida yang horisontal. Disamping itu specifik gravity dari mineral 
yang sangat menentukan akan keberhasilan dari operasi tersebut. Gaya-gaya yang 
berpengaruh pda proses ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan 
gaya sentrifugal, Alatnya berupa launder yang melingkar membentuk spiral, 
semaki panjang dari lounder maka konsentrat yang dihasilkan akan semakin 
ringgi kadarnya. 
a. Gaya-Gaya yang Berpengaruh Dalam Proses Operasi. 
1. Gaya dorong air 
Gaya Dorong atau Prinsip Archimedes Sebagai gaya dorong (Fd) 
dimaksudkan berat yang "hilang", yang dialami sebuah benda bila benda 
tersebut diletakkan di atas air. Besar suatu gaya dorong adalah sama 
besarnya dengan jumlah suatu cairan yang ditekan oleh benda tersebut. 
Atau dengan kata lain, gaya dorong tergantung dari massa jenis cairan 
tersebut dan volumenya, sedangkan gaya tekan ke bawah oleh benda di air 
juga tergantung massa jenis benda tersebut serta volumenya. Dimana arah 
gaya dorong ke atas sedangkan berat benda(G) yang menekan cairan ke 
bawah sesuai arah gravitasi. Percepatan (a) yang dilakukan cairan yang 
ditekan sama besarnya dengan percepatan gravitasi (g], sehingga yang
memainkan peranan apakah suatu benda mengapung, melayang, atau 
tenggelam adalah massa jenis benda dan zat cair serta volume benda dan 
zat cair. Sesuai hukum Archimedes maka dapat kita katakan ada 3 hal 
yang dapat terjadi: 
a. Mengapung bila G< Fd, massa jenis benda tersebut < massa jenis 
cairan. 
b. Melayang bila G=Fd, massa jenis benda tersebut = massa jenis cairan. 
c. Tenggelam bila G>Fd, massa jenis benda tersebut > massa jenis cairan. 
2. Gaya Gesek 
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara 
dua permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan 
kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh 
kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan. 
Dalam operasi ini gaya gesek akan sebandng dengan selisih beratjenis 
partikel dengan berat jenis fluida, sehingga partikel yang berat jenisnya 
besar akan memiliki gaya gesek yang besar pula untuk volume yang sama. 
3. Gaya Gravitasi 
Setiap mineral dalam operasi ini aka memperoleh percepatan gravitasi 
yang sama. Mineral dengan volume yang sama tetapi massa nya berbeda, 
maka mineral yang memiliki massa yang lebih besar akan mendapat gaya 
yang besar. 
4. Gaya Sentrifugal 
Gaya ini arahnya ke bagian luar dari suatu area yang berputar, sehingga 
akan memberikan pengaruh-pengaruh kepada mineral ringan untuk 
terlempar ke luar dan terkumpul sebagai tailing.
Bagian-Bagian Utama Dari Humprey Spiral 
1) Axis (Sumbu) 
Merupakan suatu pipa yang tegak di dalamnya berlubang sebagai saluran 
konsentrat untuk turun ke bawah. 
2) Cyclone 
Alat untuk memisahkan antara air yang bersih dengan air yang masih 
bercampur dengan material. 
3) Spliter 
Spitler suatu alat untuk mengatur masuknya konsentrat ke dalam port. 
Yaitu alat pengatur yang terdapat pada akhir proses di humprey spiral. Spiral 
memiliki splitter yang terletak dan terpasang pada dischargepoint (titik keluaran) 
dari trough. Splitter menghasilkan tiga pembagian: Refuse/ reject/ buangan, 
Middling and Product. 
Gambar 7. Spitler 
Sebagai tambahan juga terdapat auxiliary refuse splitters yang diletakkan pada 
bagian yang lebih atas untuk lebih memudahkan membuang pyrite dan reject 
melewati jalur khusus yang terdapat pada bagian tengah/menempel pada kolom.
Spiral ini biasa dipasang untuk single start, double start, atau triple start. Untuk 
double start atau lebih biasanya handel pengatur splitternya dijadikan satu 
sehingga bukaan splitter bisa dilakukan bersamaan. 
4) Port 
Port merupakan suatu lubang untuk masuknya konsentrat. 
5) Natch 
Merupakan lubang bukaan kecil yang apabila ada aliran wash water akan 
menimbulkan gerakan air sehingga konsentrat yang tidak tertampung 
terdorong. 
6) Stick Spiral 
Stick spiral merupakan alat yang digunakan untuk mengatur besarnya lubang 
bukaan pengotor yang dibuang. 
Gambar.8. Stick Spiral 
7) Slide pirit 
Yaitu bagian yang berfungsi sebagai alat pengatur untuk membuang pengotor 
yang terdapat pada batubara.
Gambar 9. Slide Pirit 
8) Feed Tank 
Merupakan suatu tempat untuk menampung masuknya feed dan air atau pulp 
yang akan dilakukan pemisahan. 
Gambar 10. Feed Tank 
9) Feed Box 
Merupakan tempat feed atau umpan yang akan dikonsentrasi
10) Riffle 
Berfungsi untuk merubah aliran turbulen menjadi aliran laminer, sehingga 
terjadi pemisahan di dalam lounder. 
Humprey spiral terdiri dari spiral yang merupakan bagian yang berfungsi sebagai alat 
pemisahan. Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan 
mendekati pusat spiral atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang ringan 
dan halus akan naik. Hal ini terjadi karena adanya gaya-gaya yang telah disebutkan di 
atas. Dalam pemisahan ini “slurry” harus tetap diperhatikan agar besarnya prosen 
solid sekitar 20% - 30%. 
Ketika slurry dari feeding mengalir di sepanjang jalur spiral, pada kecepatan yang 
stabil, semua solid yang lebih besar dari 100μm (0.1 mm) akan membentuk lapisan 
yang bergerak (loose moving bed) pada bagian dasar lintasan spiral, material yang 
paling berat akan menempati posisi paling dekat dengan bagian dasar dan bergerak 
paling lambat. 
Pada saat lapisan ini teraduk dan terbawa oleh aliran air, batubara yang lebih ringan 
akan berada dekat permukaan dan terbawa arus dengan lebih cepat. 
Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration, terdapat dua hal 
penting yang harus diperhatikan, antara lain : 
a. Variabel Alat 
1) Tipe Spiral 
Tipe spiral berpengaruh terhadap kecepatan aliran alir, gaya sentrifugal yang 
dihasilkan dan jenis aliran. 
2) Posisi Spliter 
Posisi spliter menentukan seberapa ukuran berat yang akan ditampung sebagai 
konsentrat, tailing dan midling.
3) Jumlah Spiral 
Pengaruh banyaknya spiral adalah untuk mendapatkan keadaan steady state, di 
mana aliran air tidak turbulen. Semakin banyak jumlah spiral akan semakin baik 
untuk keadaan steady state agar pemisahan berlangsung dengan baik. 
4) Ketinggian Spiral 
Ketinggian sprial akan berpengaruh terhadap kemiringan (slope) spiral, yang 
akhirnya ikut menentukan apakah aliran fluida bersifat steady state. 
5) Penampang melintang helix dan diameter 
b. Variabel Operasi 
1) Derajat Liberasi dan Ukuran Feed 
Ukuran feed yang terlalu besar akan menyulitkan proses stratifikasi, karena akan 
ada partikel-partikel yang tidak dapat bergerak akibat tekanan air yang tidak 
kuat. Tetapi jika ukurannya terlalu kecil juga akan menyulitkan, karena akan 
banyak mineral berharga yang masuk ke tailing. 
2) Selang Ukuran Feed 
Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35# sampai +48# (0,015 mm - 0,8 mm). 
Jika terlalu kecil dapat menyulitkan proses pemisahan, karena tidak terjadi 
stratifikasi pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar juga akan menyulitkan 
pemompaan dan aliran air tidak cukup untuk melakukan pemisahan. 
3) Laju Pengumpanan 
Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak akan terjadi stratifiksasi pada 
permukaan spiral. Karena terdapat tumpukan material yang tidak sempat 
terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju pengumpanan yang terlalu kecil juga tidak 
efisien.
4) Jumlah dan Kecepatan Aliran Air Pencuci (Wash Water) 
Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci ikut menentukan apakah aliran fluida 
bersifat steady state. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan motor untuk memompa 
air dari tangki penampungan kembali ke atas spiral yang paling tinggi. 
5) Persen Solid Umpan 
Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%. Pengaruhnya adalah terhadap 
penciptaan kondisi hindered settling. Persen solid yang terlalu besar akan 
menyulitkan pempompaan, sedangkan jika terlalu kecil jadi tidak ekonomis. 
Hal - hal penting yang arus selalu diperiksa pada humprey spiral adalah : 
a. Periksa bahwa air clarified selalu mengalir pada spiral feed. 
b. Ukur % solid spiral, jika % solid di atas 35 % maka tambahkan air. 
c. Periksa distributor dan pastikan bahwa tidak ada jalur feed yang buntu. 
d. Periksa spiral dari kemungkinan terjadinya blok. Periksa cutter bagian atas dari 
kemungkinan terjadinya blok oleh material batubara 
e. Pastikan permukaan spiral selalu bersih dan tidak ada tumpukan material yang 
menghambat aliran. 
f. Periksa cutter bagian bawah agar selalu bersih dan bebas dari material yang akan 
menghambat aliran. 
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja dari humprey spiral adalah: 
a. Timbunan material yang akan menghambat aliran (sudah didiskusikan 
sebelumnya). 
b. Ukuran material feed - spiral akan memiliki unjuk kerja yang baik pada ukuran 
material - 1.5 mm x 0.125 mm. 
c. Feed rate masing-masing spiral mampu menerima feed sampai 3 ton per jam. 
Ini berarti spiral dapat menerima 3 ton /h x 24 = 72 t/h. 
d. Feed Density (% Solid) - density feed dipengaruhi oleh feed rate, jumlah air yang 
ditambahkan pada feed. Dari pengujian diperoleh bahwa 30 % solid akan 
memberikan unjuk kerja yang baik pada spiral.
e. Posisi Spliter - pada spiral terdapat 3 spliter di bagian atas pada masing-masing 
bank, spliter geser pada bagian tengah dan cutter pada bagian bawah. 
Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration, terdapat 
dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: 
a. Variabel Alat 
1) Tipe spiral 
2) Posisi spliter 
3) Jumlah spiral 
4) Ketinggian spiral 
5) Penampang melintang helix dan diameter 
b. Variabel Operasi 
1) Derajat liberasi dan ukuran feed 
2) Selang ukuran feed 
3) Laju pengumpanan 
4) Persentase solid umpan 
5) Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci (wash water) 
6) Sifat-sifat material 
Pada proses pencucian material batubara, spiral biasanya digunakan untuk mencuci 
atau memisahkan antara material konsentrat (batubara berukuran halus) dengan 
pengotornya (mineral lempung dan pengotor lainnya) yang memanfaatkan adanya 
gaya dorong air pada tempat yang melingkar dari spiral tersebut, sehingga batubara 
berukuran halus tersebut akan terlempar ke sisi luar dari dinding spiral jika 
dibandingkan shale (serpih). 
Pada suatu alat pemisah material konsentrat dengan pengotornya yang menggunakan 
prinsip kerja dengan gaya gravitasi (gravity concentrator) dalam suatu media cair, 
terdapat suatu mangkuk atau wadah pemisah yang mempunyai dinding sisi dan 
dinding alas dimana kemiringannya dibuat mengarah ke bawah dan semakin 
menjorok ke dalam, yang dimaksud dengan dinding alas yaitu bagian yang terdiri dari 
suatu alat pengkonsentrasi terpusat, jika suatu material yang dijadikan umpan (feed)
dialirkan melalui bagian pengatur bukaan aliran menuju aliran air langsung, maka 
material ini akan mengalir pada kecapatan aliran yang cukup besar pada bagian spiral 
yang mempunyai radius putaran sedikit di bagian alasnya yang disebut dengan 
mangkuk (wadah) atau alat pengatur keluaran yang istilahnya (secara terminologi) 
disebut dengan splitter. 
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja humprey spiral ini adalah : 
a. Diameter bukaan luonder 
b. Kemiringan dari lounder 
c. Tinggi/panjang lounder 
d. Keseragaman ukuran butiran material 
e. Kecepatan aliran air sebagai wash water 
f. Fluida yang digunakan sebagai media pemisahan mineral. 
Kelebihan yang didapat pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat humprey 
spiral antara lain : 
a. Ongkos instalasi 
b. Ongkos perawatan rendah 
c. Ongkos operasi rendah 
d. Dapat memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak berharga dalam jumlah 
yang besar, kadar konsentrat yang diperoleh bisa mencapai 80%. 
Kekurangan yang dihadapi pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat 
humprey spiral ini adalah : 
a. Ukuran feed yang perbolehkan terbatas, biasanya ukuran feed antara 14 dan 400 
mesh, tetapi bijih besi bisa di atas 10 sampai 10 mesh. 
b. Diperlukan suplay air yang cukup atau sirkulasi air dan pengolahannya yang 
digunakan pada proses pemisahan mineral sebagai medium wash water.
Cara pengoperasian alat humprey spiral : 
Terjadinya pemisahan di dalam humprey spiral sebagai berikut : 
1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank 
2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone. 
3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang 
encer dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp 
yang kental melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan. 
4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka 
terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai tailing 
akan terletak dibagian luar. 
5. Material yang berat ada di dalam sebagai konsetrat. 
6. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke dalam port 
penampungan konsentrat yang dihasilkan.
Bagian-bagian Alat Humprey Spiral 
Gambar 1. Humprey Spiral dan Proses Pemisahan material dalam humprey spiral
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://erickalfonsus.blogspot.com/2012/01/humprey-spiral.html 
2. http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2010/06/humprey-spiral.html

More Related Content

What's hot

Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
fridolin bin stefanus
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Aling Syahril
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
Fathur Rozaq
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
seed3d
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
farhanalghifary1
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Sylvester Saragih
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
Mega Ayu
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Sylvester Saragih
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
Muhammad Nafis
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
fridolin bin stefanus
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
nyongker29
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
Sastra Diharlan
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
Sastra Diharlan
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
Bayu Laoli
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
permukaan bumi
 

What's hot (20)

Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 

Viewers also liked

Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Sylvester Saragih
 
Ptm
PtmPtm
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...Sylvester Saragih
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferSylvester Saragih
 
Termodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiTermodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiSylvester Saragih
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)Sylvester Saragih
 
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenSylvester Saragih
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Actur Saktianto
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
Sylvester Saragih
 
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )Sylvester Saragih
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Sylvester Saragih
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Sylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Sylvester Saragih
 

Viewers also liked (20)

Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...
Tugas mata kuliah manjemen kurikulum dan program pendidikan ( membuat soal la...
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
 
Termodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiTermodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika ii
 
Tugas geoteknik tambang
Tugas geoteknik tambangTugas geoteknik tambang
Tugas geoteknik tambang
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Bab i KALOIN
Bab i KALOINBab i KALOIN
Bab i KALOIN
 
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
 
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )
Makalah perkembangan peserta didik ( the reall )
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 

Similar to Humprey spiral 2

Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuran
ElizabethCo1
 
176523087 sluice-box
176523087 sluice-box176523087 sluice-box
176523087 sluice-box
ainulyaqin89
 
Preparasi bahan galian
Preparasi bahan galianPreparasi bahan galian
Preparasi bahan galian
isti'anah isnah
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
ErnawatiErnawati46
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranivan sidabutar
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
NurIsniati
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
NurIsniati
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Humphrey Spiral
Humphrey SpiralHumphrey Spiral
Humphrey Spiral
Fathur Rozaq
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Anindityariski1
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPERMATA UNHAS
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
Actur Saktianto
 
Sedimentasi.pdf
Sedimentasi.pdfSedimentasi.pdf
Sedimentasi.pdf
WahyuAdrian4
 
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptxIPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
DzulatipAsShodik
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Ernawati1461
 
Tugas klompok teknik sentrifugasi
Tugas klompok teknik sentrifugasiTugas klompok teknik sentrifugasi
Tugas klompok teknik sentrifugasi
Anggie Lelanie Salindeho
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
lindayuliana
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending
Nugraha Teguh
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Sylvester Saragih
 

Similar to Humprey spiral 2 (20)

Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuran
 
176523087 sluice-box
176523087 sluice-box176523087 sluice-box
176523087 sluice-box
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Preparasi bahan galian
Preparasi bahan galianPreparasi bahan galian
Preparasi bahan galian
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuran
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Humphrey Spiral
Humphrey SpiralHumphrey Spiral
Humphrey Spiral
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
 
Sedimentasi.pdf
Sedimentasi.pdfSedimentasi.pdf
Sedimentasi.pdf
 
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptxIPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
IPAS KELAS X_ZAT DAN PERUBAHANYA.pptx
 
Zat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptxZat_dan_Wujudnya.pptx
Zat_dan_Wujudnya.pptx
 
Tugas klompok teknik sentrifugasi
Tugas klompok teknik sentrifugasiTugas klompok teknik sentrifugasi
Tugas klompok teknik sentrifugasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 

More from Sylvester Saragih

Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Sylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Sylvester Saragih
 
Mine plan
Mine planMine plan
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Sylvester Saragih
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganSylvester Saragih
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenSylvester Saragih
 
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaituDasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaituSylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (18)

Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 
Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 
Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4
 
Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3
 
Bahan kuliah 2
Bahan kuliah 2Bahan kuliah 2
Bahan kuliah 2
 
Bahan kuliah 1
Bahan kuliah 1 Bahan kuliah 1
Bahan kuliah 1
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
 
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaituDasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 

Recently uploaded (10)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 

Humprey spiral 2

  • 1. HUMPREY SPIRAL Humprey spiral merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam “gravity concentration”. Humprey Spiral juga merupakan kegiatan pemisahan antara concentrate dan tailing dengan menggunakan aliran air horisontal. Gambar 1. Kegiatan Humprey Spiral Spiral merupakan salah satu teknik atau metode konsentrasi berat jenis (gravity concentration) yang murah dari segi harga dan cukup efektif apabila digunakan. Mulanya alat ini digunakan pada proses pengolahan material pasir yang mengandung mineral rutil, zirkon, dan ilmenit. Alat ini juga digunakan pada proses pencucian batubara, yang biasanya digunakan untuk membersihkan material yang berukuran 0,2 mm hingga 1 mm.
  • 2. Gambar 2. Gaya Sentripetal pada Humprey Spiral Keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan metode konsentrasi berat jenis menggunakan alat spiral, adalah : 1. Biaya pengolahan material secara keseluruhan yang relatif murah (biaya rendah). 2. Perawatan yang mudah. 3. Memerlukan ruang atau luasan sebagai tempat peletakan (lantai) yang relatif tidak luas. Shale Coal
  • 3. Gambar 3. Sebaran Material pada Humprey Spiral Secara umum alat ini terdiri dari saluran –saluran berputar yang dimodifikasi dengan bentuk penampang melintang setengah lingkaran. Material umpan (feed) pulp terdiri dari 15 % hingga 45 % padatan dari keseluruhan berat campuran pulp yang digunakan dan ukuran partikel materialnya berkisar antara 3 mm hingga 75 mikrometer yang dialirkan mulai dari bagian paling atas spiral, yang kemudian mengalir ke bawah secara berputar melalui bagian alas dari spiral tersebut hingga ke bagian yang paling akhir dari rangkaian alat ini. Partikel-partikel material konsentrat yang berukuran paling kasar dan paling berat akan mengalir melalui lapisan aliran yang berada pada sisi terdalam dari aliran tersebut. Secara prinsif, humprey spiral menggunakan gaya gerak serta dibantu aliran air untuk memisahkan konsentrat dengan tailing. Dimana material yang mempunyai berat jenis lebih besar akan berada pada bagian dalam aliran serta material yang mempunyai berat jenis ringan akan berada pada bagian luar aliran, sedangkan biasanya material yang berada di tengah-tengah aliran itu merupakan material yang memiliki berat yang sedang. Maka dengan ini humprey spiral tersebut menghasilkan 3 jenis produk yaitu concentrate, middling, dan tailing. a. Concentrate Concentrate merupakan mineral-mineral berharga yang terkumpul dan memiliki kadar yang tinggi dan bernilai ekonomis.
  • 4. Gambar 4. Concentrate b. Middling Middling merupakan bahan pertengahan atau campuran antara concentrate dan tailing. Gambar 5. Middling c. Tailing Tailing merupakan bahan atau mineral yang tidak berharga (mineral pengikut atau gangue mineral).
  • 5. Gambar 6.Tailing Pemisahan mineral dengan menggunakan humprey spiral dasar utamanya adalah dari aliran fluida yang horisontal. Disamping itu specifik gravity dari mineral yang sangat menentukan akan keberhasilan dari operasi tersebut. Gaya-gaya yang berpengaruh pda proses ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya sentrifugal, Alatnya berupa launder yang melingkar membentuk spiral, semaki panjang dari lounder maka konsentrat yang dihasilkan akan semakin ringgi kadarnya. a. Gaya-Gaya yang Berpengaruh Dalam Proses Operasi. 1. Gaya dorong air Gaya Dorong atau Prinsip Archimedes Sebagai gaya dorong (Fd) dimaksudkan berat yang "hilang", yang dialami sebuah benda bila benda tersebut diletakkan di atas air. Besar suatu gaya dorong adalah sama besarnya dengan jumlah suatu cairan yang ditekan oleh benda tersebut. Atau dengan kata lain, gaya dorong tergantung dari massa jenis cairan tersebut dan volumenya, sedangkan gaya tekan ke bawah oleh benda di air juga tergantung massa jenis benda tersebut serta volumenya. Dimana arah gaya dorong ke atas sedangkan berat benda(G) yang menekan cairan ke bawah sesuai arah gravitasi. Percepatan (a) yang dilakukan cairan yang ditekan sama besarnya dengan percepatan gravitasi (g], sehingga yang
  • 6. memainkan peranan apakah suatu benda mengapung, melayang, atau tenggelam adalah massa jenis benda dan zat cair serta volume benda dan zat cair. Sesuai hukum Archimedes maka dapat kita katakan ada 3 hal yang dapat terjadi: a. Mengapung bila G< Fd, massa jenis benda tersebut < massa jenis cairan. b. Melayang bila G=Fd, massa jenis benda tersebut = massa jenis cairan. c. Tenggelam bila G>Fd, massa jenis benda tersebut > massa jenis cairan. 2. Gaya Gesek Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan. Dalam operasi ini gaya gesek akan sebandng dengan selisih beratjenis partikel dengan berat jenis fluida, sehingga partikel yang berat jenisnya besar akan memiliki gaya gesek yang besar pula untuk volume yang sama. 3. Gaya Gravitasi Setiap mineral dalam operasi ini aka memperoleh percepatan gravitasi yang sama. Mineral dengan volume yang sama tetapi massa nya berbeda, maka mineral yang memiliki massa yang lebih besar akan mendapat gaya yang besar. 4. Gaya Sentrifugal Gaya ini arahnya ke bagian luar dari suatu area yang berputar, sehingga akan memberikan pengaruh-pengaruh kepada mineral ringan untuk terlempar ke luar dan terkumpul sebagai tailing.
  • 7. Bagian-Bagian Utama Dari Humprey Spiral 1) Axis (Sumbu) Merupakan suatu pipa yang tegak di dalamnya berlubang sebagai saluran konsentrat untuk turun ke bawah. 2) Cyclone Alat untuk memisahkan antara air yang bersih dengan air yang masih bercampur dengan material. 3) Spliter Spitler suatu alat untuk mengatur masuknya konsentrat ke dalam port. Yaitu alat pengatur yang terdapat pada akhir proses di humprey spiral. Spiral memiliki splitter yang terletak dan terpasang pada dischargepoint (titik keluaran) dari trough. Splitter menghasilkan tiga pembagian: Refuse/ reject/ buangan, Middling and Product. Gambar 7. Spitler Sebagai tambahan juga terdapat auxiliary refuse splitters yang diletakkan pada bagian yang lebih atas untuk lebih memudahkan membuang pyrite dan reject melewati jalur khusus yang terdapat pada bagian tengah/menempel pada kolom.
  • 8. Spiral ini biasa dipasang untuk single start, double start, atau triple start. Untuk double start atau lebih biasanya handel pengatur splitternya dijadikan satu sehingga bukaan splitter bisa dilakukan bersamaan. 4) Port Port merupakan suatu lubang untuk masuknya konsentrat. 5) Natch Merupakan lubang bukaan kecil yang apabila ada aliran wash water akan menimbulkan gerakan air sehingga konsentrat yang tidak tertampung terdorong. 6) Stick Spiral Stick spiral merupakan alat yang digunakan untuk mengatur besarnya lubang bukaan pengotor yang dibuang. Gambar.8. Stick Spiral 7) Slide pirit Yaitu bagian yang berfungsi sebagai alat pengatur untuk membuang pengotor yang terdapat pada batubara.
  • 9. Gambar 9. Slide Pirit 8) Feed Tank Merupakan suatu tempat untuk menampung masuknya feed dan air atau pulp yang akan dilakukan pemisahan. Gambar 10. Feed Tank 9) Feed Box Merupakan tempat feed atau umpan yang akan dikonsentrasi
  • 10. 10) Riffle Berfungsi untuk merubah aliran turbulen menjadi aliran laminer, sehingga terjadi pemisahan di dalam lounder. Humprey spiral terdiri dari spiral yang merupakan bagian yang berfungsi sebagai alat pemisahan. Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan mendekati pusat spiral atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang ringan dan halus akan naik. Hal ini terjadi karena adanya gaya-gaya yang telah disebutkan di atas. Dalam pemisahan ini “slurry” harus tetap diperhatikan agar besarnya prosen solid sekitar 20% - 30%. Ketika slurry dari feeding mengalir di sepanjang jalur spiral, pada kecepatan yang stabil, semua solid yang lebih besar dari 100μm (0.1 mm) akan membentuk lapisan yang bergerak (loose moving bed) pada bagian dasar lintasan spiral, material yang paling berat akan menempati posisi paling dekat dengan bagian dasar dan bergerak paling lambat. Pada saat lapisan ini teraduk dan terbawa oleh aliran air, batubara yang lebih ringan akan berada dekat permukaan dan terbawa arus dengan lebih cepat. Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, antara lain : a. Variabel Alat 1) Tipe Spiral Tipe spiral berpengaruh terhadap kecepatan aliran alir, gaya sentrifugal yang dihasilkan dan jenis aliran. 2) Posisi Spliter Posisi spliter menentukan seberapa ukuran berat yang akan ditampung sebagai konsentrat, tailing dan midling.
  • 11. 3) Jumlah Spiral Pengaruh banyaknya spiral adalah untuk mendapatkan keadaan steady state, di mana aliran air tidak turbulen. Semakin banyak jumlah spiral akan semakin baik untuk keadaan steady state agar pemisahan berlangsung dengan baik. 4) Ketinggian Spiral Ketinggian sprial akan berpengaruh terhadap kemiringan (slope) spiral, yang akhirnya ikut menentukan apakah aliran fluida bersifat steady state. 5) Penampang melintang helix dan diameter b. Variabel Operasi 1) Derajat Liberasi dan Ukuran Feed Ukuran feed yang terlalu besar akan menyulitkan proses stratifikasi, karena akan ada partikel-partikel yang tidak dapat bergerak akibat tekanan air yang tidak kuat. Tetapi jika ukurannya terlalu kecil juga akan menyulitkan, karena akan banyak mineral berharga yang masuk ke tailing. 2) Selang Ukuran Feed Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35# sampai +48# (0,015 mm - 0,8 mm). Jika terlalu kecil dapat menyulitkan proses pemisahan, karena tidak terjadi stratifikasi pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar juga akan menyulitkan pemompaan dan aliran air tidak cukup untuk melakukan pemisahan. 3) Laju Pengumpanan Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak akan terjadi stratifiksasi pada permukaan spiral. Karena terdapat tumpukan material yang tidak sempat terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju pengumpanan yang terlalu kecil juga tidak efisien.
  • 12. 4) Jumlah dan Kecepatan Aliran Air Pencuci (Wash Water) Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci ikut menentukan apakah aliran fluida bersifat steady state. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan motor untuk memompa air dari tangki penampungan kembali ke atas spiral yang paling tinggi. 5) Persen Solid Umpan Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%. Pengaruhnya adalah terhadap penciptaan kondisi hindered settling. Persen solid yang terlalu besar akan menyulitkan pempompaan, sedangkan jika terlalu kecil jadi tidak ekonomis. Hal - hal penting yang arus selalu diperiksa pada humprey spiral adalah : a. Periksa bahwa air clarified selalu mengalir pada spiral feed. b. Ukur % solid spiral, jika % solid di atas 35 % maka tambahkan air. c. Periksa distributor dan pastikan bahwa tidak ada jalur feed yang buntu. d. Periksa spiral dari kemungkinan terjadinya blok. Periksa cutter bagian atas dari kemungkinan terjadinya blok oleh material batubara e. Pastikan permukaan spiral selalu bersih dan tidak ada tumpukan material yang menghambat aliran. f. Periksa cutter bagian bawah agar selalu bersih dan bebas dari material yang akan menghambat aliran. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja dari humprey spiral adalah: a. Timbunan material yang akan menghambat aliran (sudah didiskusikan sebelumnya). b. Ukuran material feed - spiral akan memiliki unjuk kerja yang baik pada ukuran material - 1.5 mm x 0.125 mm. c. Feed rate masing-masing spiral mampu menerima feed sampai 3 ton per jam. Ini berarti spiral dapat menerima 3 ton /h x 24 = 72 t/h. d. Feed Density (% Solid) - density feed dipengaruhi oleh feed rate, jumlah air yang ditambahkan pada feed. Dari pengujian diperoleh bahwa 30 % solid akan memberikan unjuk kerja yang baik pada spiral.
  • 13. e. Posisi Spliter - pada spiral terdapat 3 spliter di bagian atas pada masing-masing bank, spliter geser pada bagian tengah dan cutter pada bagian bawah. Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: a. Variabel Alat 1) Tipe spiral 2) Posisi spliter 3) Jumlah spiral 4) Ketinggian spiral 5) Penampang melintang helix dan diameter b. Variabel Operasi 1) Derajat liberasi dan ukuran feed 2) Selang ukuran feed 3) Laju pengumpanan 4) Persentase solid umpan 5) Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci (wash water) 6) Sifat-sifat material Pada proses pencucian material batubara, spiral biasanya digunakan untuk mencuci atau memisahkan antara material konsentrat (batubara berukuran halus) dengan pengotornya (mineral lempung dan pengotor lainnya) yang memanfaatkan adanya gaya dorong air pada tempat yang melingkar dari spiral tersebut, sehingga batubara berukuran halus tersebut akan terlempar ke sisi luar dari dinding spiral jika dibandingkan shale (serpih). Pada suatu alat pemisah material konsentrat dengan pengotornya yang menggunakan prinsip kerja dengan gaya gravitasi (gravity concentrator) dalam suatu media cair, terdapat suatu mangkuk atau wadah pemisah yang mempunyai dinding sisi dan dinding alas dimana kemiringannya dibuat mengarah ke bawah dan semakin menjorok ke dalam, yang dimaksud dengan dinding alas yaitu bagian yang terdiri dari suatu alat pengkonsentrasi terpusat, jika suatu material yang dijadikan umpan (feed)
  • 14. dialirkan melalui bagian pengatur bukaan aliran menuju aliran air langsung, maka material ini akan mengalir pada kecapatan aliran yang cukup besar pada bagian spiral yang mempunyai radius putaran sedikit di bagian alasnya yang disebut dengan mangkuk (wadah) atau alat pengatur keluaran yang istilahnya (secara terminologi) disebut dengan splitter. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja humprey spiral ini adalah : a. Diameter bukaan luonder b. Kemiringan dari lounder c. Tinggi/panjang lounder d. Keseragaman ukuran butiran material e. Kecepatan aliran air sebagai wash water f. Fluida yang digunakan sebagai media pemisahan mineral. Kelebihan yang didapat pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat humprey spiral antara lain : a. Ongkos instalasi b. Ongkos perawatan rendah c. Ongkos operasi rendah d. Dapat memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak berharga dalam jumlah yang besar, kadar konsentrat yang diperoleh bisa mencapai 80%. Kekurangan yang dihadapi pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat humprey spiral ini adalah : a. Ukuran feed yang perbolehkan terbatas, biasanya ukuran feed antara 14 dan 400 mesh, tetapi bijih besi bisa di atas 10 sampai 10 mesh. b. Diperlukan suplay air yang cukup atau sirkulasi air dan pengolahannya yang digunakan pada proses pemisahan mineral sebagai medium wash water.
  • 15. Cara pengoperasian alat humprey spiral : Terjadinya pemisahan di dalam humprey spiral sebagai berikut : 1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank 2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone. 3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp yang kental melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan. 4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai tailing akan terletak dibagian luar. 5. Material yang berat ada di dalam sebagai konsetrat. 6. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke dalam port penampungan konsentrat yang dihasilkan.
  • 16. Bagian-bagian Alat Humprey Spiral Gambar 1. Humprey Spiral dan Proses Pemisahan material dalam humprey spiral
  • 17. DAFTAR PUSTAKA 1. http://erickalfonsus.blogspot.com/2012/01/humprey-spiral.html 2. http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2010/06/humprey-spiral.html