Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Oleh :
PRAMITHA GALUH AJENG P. (P27838113035)
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2014
2. PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
ABSTRAK
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, dengan mempunyai
suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai macam konsep, pengertian dan
kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk
mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat - alat serta dengan metode tertentu.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta
fungsinya dalam praktikum kimia dasar. Pertama praktikan dikenalkan dengan alat-alat yang
ada di laboratorium yang dipakai untuk melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan
diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat
laboratorium beserta fungsinya. Antara lain cara pembacaan miniskus pada alat gelas kaca,
yaitu apabila larutan berwarna bening, maka miniskus yang dibaca adalah dasar miniskus,
sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah posisi atas miniskus,
atau untuk lebih memudahkan dapat menggunakan kertas gelap yang diletakkan di belakang
gelas kaca. Selain itu praktikan dapat melakukan pengeringan suatu zat yang dihasilkan dari
endapan dengan menggunakan oven.
Kata kunci : Alat-alat laboratorium
I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat
gelas serta fungsinya dalam praktikum kimia.
1.2 Latar Belakang
Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di
laboratorium. Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang
praktikan harus mengenal alat-alat yang akan dipergunakan. Pengenalan alat-alat
yang akan dipergunakan dalam laboratorium ini sangat penting guna kelancaran
percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja
dan gagalnya percobaan.
3. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat
laboratorium beserta fungsinya dalam praktikum kimia klinik. Praktikan
dikenalkan dengan alat-alat yang ada di laboratorium yang akan dipakai ketika
melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan diajarkan cara memakai
alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hasil yang didapatkan adalah
praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat laboratorium beserta
fungsinya. Seperti cara pengisian buret yang benar.
II. DASAR TEORI
Dalam memulai praktik di laboratorium kita harus mengenal dan memahami cara
pengunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam laboratorium kimia.
Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan
mengembangkan aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta wajib bekerja sama
antar mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam
memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan. Laboratorium merupakan tempat yang
memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana
sampai alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada yang terbuat dari kaca, plastik,
karet, kuarsa, platina, logam, dan lain-lain. Alat tersebut ada yang berfungsi sebagai
wadah, alat bantu, dan lain-lain. Dalam praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah
satu hal yang penting. Dimana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika percobaan
dilakukan di tempat yang terkontaminasi. Selain itu, dalam hal kerapian juga hendaknya
mencakup pemeliharaan perabot-perabot laboratorium. Di dalam laboratorium supaya tidak
terjadi kecelakaan dan kesalahan dalam praktikum, maka perlu adanya aturan dan
persiapan teknik keja serta pengenalan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Serta hal
yang utama adalah berhati-hati dalam melaksanakan praktikum. Dalam praktikum kimia,
ada empat bagian yaitu pengenalan alat gelas, pembakaran, penyaringan, dan titrasi.
4. III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Deskripsi Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
No. Nama Alat Keterangan Kegunaan Gambar Alat
1 Gelas kimia
1000 ml
Bahan: gelas borosilikat.
Volume : 1000 ml.
Berskala teratur dan
permanen warna putih
· Untuk mengukur
volume larutan yang
tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang
tinggi
· Menampung zat kimia
· Memanaskan cairan
· Media pemanasan
cairan
2 Gelas kimia
100 ml
Bahan: gelas borosilikat.
Volume : 100 ml.
Berskala teratur dan
permanen warna putih
· Untuk mengukur
volume larutan yang
tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang
tinggi
· Menampung zat kimia
· Memanaskan cairan
· Media pemanasan
cairan
3 Erlenmeyer
100 ml
Bahan: gelas borosilikat.
Volume : 100 ml.
Mulut sempit.
· Untuk menyimpan dan
memanaskan larutan
· Menampung filtrat
hasil penyaringan
· Menampung titran
(larutan yang dititrasi)
pada proses titrasi
5. 4 Gelas ukur
100 ml
Gelas dengan penutup.
Dasar bundar, Terbuat
dari kaca atau plastik
yang tidak tahan panas.
Kapasitas: 100 ml.
Untuk mengukur volume
larutan tidak
memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
dalam jumlah tertentu
5 Erlenmeyer
250 ml
Bahan: gelas borosilikat.
Volume : 250 ml.
Mulut lebar.
Tempat mereaksikan zat
dan atau mencampur zat
6 Pembakar
spirtus
Kapasitas 100 ml,
bertutup untuk mencegah
penguapan, bahan kaca
Untuk membakar zat
atau memanasi larutan.
7 Tabung
reaksi
Bahan: gelas borosilikat,
Ukuran: 15 x 150mm.
Per pak 50 buah.
Untuk mereaksikan zat.
8 Batang
pengaduk
Batang gelas, dengan
ujung bulat dan ujung
yang lain pipih.
Panjang 15 cm.
Untuk mengaduk larutan
9 Indikator
universal
strips, satu boks isi: 100
pH: 0-14
Untuk identifikasi
keasamaan larutan/zat
dan lainnya.
6. 10 Lampu
senter
Bahan : plastik.
Penggunaan umum.
Jumlah baterai : 2.
Ukuran D.
Untuk menyelidiki
beberapa campuran yang
bersifat suspensi
11 Penjepit
tabung
reaksi
Bentuk rahang: persegi.
Pegas : dipoles nikel
dengan diameter: 10 -25
mm.
Untuk menjepit tabung
reaksi.
12 Pipet tetes Bahan:Gelas. Panjang:
150 mm dengan karet
kualitas baik.
Untuk meneteskan
larutan dengan jumlah
kecil.
13 Spatula
plastik
Bahan: plastik, kedua
ujung bundar. Panjang:
150 mm
Pengambil zat kristal
14 Spatula
logam
Terbuat dari bahan
stainles stail: bibir
lonjong, panjang : 150
mm.
Pengambil zat yang
tidak bereaksi dengan
logam.
15 Termomete
r alkohol
Jangkauan pengukuran -
10 °C - 110 °C.
Untuk mengukur suhu
larutan
7. 16 Kaca arloji terbuat dari kaca bening,
terdiri dari berbagai
ukuran diameter.
- Sebagai penutup gelas
kimia saat memanaskan
sampel
- Tempat saat
menimbang bahan kimia
- Tempat untuk
mengeringkan padatan
dalam desikator
17 Botol
semprot
botol tinggi bertutup
yang terbuat dari plastik.
Berfungsi sebagai
tempat menyimpan
aquades. Cara
menggunakannya
dengan menekan badan
botol sampai airnya
keluar.
18 Pipet
berukuran
berupa pipa kurus
dengan skala di
sepanjang dindingnya
Berguna untuk
mengukur dan
memindahkan larutan
dengan volume tertentu
secara tepat.
19 Klem buret terbuat dari besi atau
baja
untuk memegang buret
yang digunakan untuk
titrasi.
20 Klem
bosshead
terbuat dari besi atau
alumunium
untuk menghubungkan
statif dengan klem
manice atau pemegang
corong.
21 Stirrer
magnetic
Terbuat dari magnet digunakan untuk
mengaduk larutan
8. 22 Spectronic
20
Mempunyai skala digunakan untuk
mengukur absorbansi
larutan berwarna dalam
proses spektrofotometri.
23 Chromatogr
aphy
terbuat dari kaca digunakan dalam proses
kromatografi kertas.
24 Statif terbuat dari besi atau
baja, mempunyai 3 kaki
untuk menegakkan
buret, corong, corong
pisah dan peralatan gelas
lainnya pada saat
digunakan.
25 Gambar
dinding
sistem
periodik
unsur
Memuat 114 nama
unsur, tiap unsur diberi
keterangan mengenai
nomor massa , nomor
atom, . Ukuran (80 x
120) cm.
Untuk mengenali
beberapa unsur yang
sudah ditemukan
terdapat di alam dan
yang belum terdapat di
alam.
26 Kertas
saring
Ukuran: 58 x 58 cm, Untuk menyaring
larutan.
27 Mortal dan
alu
Poslen di glasir.
Diameter dalam: 8 cm.
Alu panjang: 9 cm.
Menghaluskan zat yang
masing bersifat
padat/kristal.
28 lup (kaca
pembesar)
Diameter: 50 mm.
Bertangkai. Bingkai
kaca: logam.
Untuk memperbesar
penglihatan pada saat
mengamati zat suspensi,
gerak brown, dan lain
sebagainya.
9. 29 Kondenser Gelas borosilikat.
Panjang jaket kaca 300
mm. Diameter pipa
masukan-keluaran OD:8,
tanpa ada sambungan
gelas.
Untuk destilasi larutan
30 Klem
universal
Satu baud pengencang
jepitan, ukuran panjang
sekitar 15 cm, bukaan
rahang dapat
menggenggam beker 50
ml
Untuk menjepit
erlenmeyer dan lain-lain.
31 Kaki tiga Satu ring diamater 80
mm dengan tiga kaki
panjang 8 cm. Diameter
luar : 8 mm.
Untuk penyangga
pembakar spirtus
32 Boshead Dua pasang tempat
jepitan, 2 pasang jepitan
yang saling menyilang
siku-siku.
Penjepit klem universal
33 Labu
destilasi
Bahan borosilikat.
Berlengan, kapasitas
125, dilengkapi karet
penutup berlubang kira-
kira 6 mm
Untuk destilasi larutan
34 Neraca Kapasitas: 311 g, pan
tunggal bahan stainless
steel, ketelitian 10 mg.
Bahan : Die-casting.
Tipe: tiga lengan. cast
aluminium body and
beam, stainless steal pan
and bow.
Untuk menimbang zat.
10. 35 Pipa kapiler Diameter: 8 mm.
Diameter dalam: 0.8
mm. Panjang 15 cm.
Untuk mengalirkan gas
ke spesimen tertentu.
36 volumetrik Bahan : gelas borosilikat,
berskala tunggal, kelas
A, kapasitas: 25 cm3.
Jenis: amber.
Untuk mengukur volume
larutan
37 Rak tabung
reaksi
Bahan: Plastik , jumlah
lubang: 40 , diameter: 16
mm
Tempat tabung reaksi
38 Selang
kondenser
Diameter dalam: 6 mm,
tebal dinding: min. 1.5
mm, Panjang:15 m;
Bahan: karet latek sangat
elastis.
Untuk pengaliran air ke
kondensor
39 Statif dasar
persegi
Dimensii: landasan: 210
x 145 mm.panjang
batang: 600 dengan
diamater batang: 10 mm.
Material : cast iron di
cat.
Merangkai peralatan
praktikum
40 Plat alas
pembakara
n
Bahan: logam anti karat.
Tanpa asbes. Ukuran:
100 x 100 mm.
Alas tempat pemanasan
41 Kawat
Nikrom
Diameter 0.5 mm,
panjang: 150 mm,
Tangkai pemegang:
gelas.
Untuk megnidentifikasi
zat dengan cara uji nyala
11. 42 Selang
Dialisis
Diameter: kira-kira 15
mm. Selaput
semipermiabel.
Panjang 20 cm.
Untuk percobaan difusi
osmosis
43 Bola hisap Tipe: bola karet kenyal
dengan 3 knop. Bola
karet tidak mudah
lembek.
Untuk menghisap
larutan yang akan diukur
44 Sentrifuge Berupa alat elektronik berfungsi untuk
mengendapkan dan
memisahkan padatan
dari larutan.
45 Erlenmeyer
Buchner
Berupa gelas yang
diameternya semakin ke
atas semakin mengecil,
ada lubang kecil yang
dapat dihubungkan
dengan selang ke pompa
vakum. Terbuat dari
kaca tebal yang dapat
menahan tekanan sampai
5 atm. Ukurannya mulai
dari 100 mL hingga 2 L
Dipakai untuk
menampung cairan
hasil filtrasi
46 Corong
pisah
Berupa corong yang
bagian atasnya bulat
dengan lubang pengisi
terletak di sebelah atas,
bagian bawahnya
berkatup. Terbuat dari
kaca
Untuk memisahkan
campuran larutan yang
memiliki kelarutan yang
berbeda. Biasanya
digunakan dalam proses
ekstraksi.
12. 47 Klem
manice
Terbuat dari besi atau
alumunium
Berfungsi untuk
memegang peralatan
gelas yang dipakai pada
proses destilasi. Bagian
belakangnya
dihubungkan dengan
statif menggunakan
klem bosshead.
48 Desikator Berupa panci bersusun
dua yang bagian
bawahnya diisi bahan
pengering, dengan
penutup yang sulit
dilepas dalam keadaan
dingin karena dilapisi
vaseline. Ada 2 macam
desikator : desikator
biasa dan vakum.
Desikator vakum pada
bagian tutupnya ada
katup yang bisa dibuka
tutup, yang dihubungkan
dengan selang ke pompa.
Bahan pengering yang
biasa digunakan adalah
silika gel.
Tempat menyimpan
sampel yang harus
bebas air
Mengeringkan
padatan
49 Corong
Buchner
Berupa corong yang
bagian dasarnya berpori
dan berdiameter besar.
Terbuat dari porselen,
plastik atau kaca.
Berguna untuk
menyaring sampel agar
lebih cepat kering
Cara menggunakannya
dengan meletakkan
kertas saring yang
diameternya sama
dengan diameter corong.
50 Kawat kasa Kawat yang dilapisi
dengan asbes
Digunakan sebagai alas
dalam penyebaran panas
yang berasal dari suatu
pembakar.
13. 51 Corong Terbuat dari plastik atau
kaca tahan panas dan
memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri
dari corong dengan
tangkai panjang dan
pendek
Untuk menyaring
campuran kimia dengan
gravitasi.
52 Buret Berupa tabung kaca
bergaris dan memiliki
kran di ujungnya.
Ukurannya mulai dari 5
dan 10 mL (mikroburet)
dengan skala 0,01 mL,
dan 25 dan 50 mL
dengan skala 0,05 mL.
Untuk mengeluarkan
larutan dengan volume
tertentu, biasanya
digunakan untuk titrasi.
53 Sumbat
Karet
Terbuat dari karet Digunakan untuk
menutup
54 Pipet
Gondok
Bentuk tengahnya
membesar dan ujungnya
meruncing
Dipakai untuk
mengambil larutan
dengan volume tertentu
dan tepat.
55 Pipa U Berbentuk U
Berwarna putih
bening
Untuk tempat percobaan
redoks
56 Plat Tetes Terbuat dari porselen
Terdapat lubang-
lubang
Digunakan untuk
menempatkan zat-zat
kimia
57 Termomete
r Raksa
Terbuat dari gelas
Ujungnya berwarna
putih
Terdapat angka-angka
ukuran
Digunakan untuk
mengukur suhu
(temperatur), ataupun
perubahan suhu larutan.
14. 3.2. Bahan Zat Kimia
Daftar Nama Asam-Basa Kuat & Asam-Basa Lemah
Asam Kuat :
1. Asam klorida (HCl)
2. Asam nitrat (HNO3)
3. Asam sulfat (H2SO4)
4. Asam bromida (HBr)
5. Asam iodida (HI)
6. Asam klorat (HClO3)
7. Asam perklorat (HClO4)
Asam lemah :
1. Asam format (HCOOH)
2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)
3. Asam fluorida (HF)
4. Asam karbonat (H2CO3)
5. Asam sitrat (C6H8O7)
6. Asam sianida (HCN)
7. Asam nitrit (HNO3)
8. Asam borat (H2Bo3)
9. Asam silikat (H2SIO3)
10. Asam antimonit (H2SbO3)
11. Asam antimonat (H2SbO4)
12. Asam stanat (H2SnO3)
15. 13. Asam stanit (H2SnO2)
14. Asam plumbat (H2PbO3)
15. Asam plumbit (H2PbO4)
16. Asam oksalat (H2C2O4)
17. Asam benzoat (C6H5COOH)
18. Asam hipoklorit (HClO)
19. Asam sulfit (H2SO3)
20. Asam sulfida (H2S)
21. Asam fosfit (H3PO3)
22. Asam fosfat (H3PO4)
23. Asam arsenit (H3AsO3)
24. Asam arsenat (H3AsO4)
25. Asam flosianat (H5CN)
26. Asam finol (C6H5OH)
27. Asam askorbat (C5HO6)
28. Asam laktat (C3H5O3)
Basa kuat :
1. Litium hidroksida (LiOH)
2. Natrium hidroksida (NaOH)
3. Kalium hidroksida (KOH)
4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
5. Rubidium hidroksida (RbOH)
6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
7. Sesium hidroksida (CsOH)
17. 21. Mangan hidroksida (Mn(OH)2)
22. Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3)
23. Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2)
24. Anilia (C6H5NH2)
25. Dimetilamina ((CH3)2 NH)
26. Hidrasim (H2NNH2)
27. Hidroksilamida (HONH2)
28. Metilamina (CH3 NH2)
29. Urea (H2NCONH2)
30. Glukosa (C6H2O6)
31. Metil hidroksida (CH3OH)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul
pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar setiap
praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan
berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak
canggung lagi di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah kami lakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam
percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,
pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,
penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlenmeyer, pipet
gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statif, buret, labu erlenmeyer
dan corong.
18. Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan dicuci
terlebih dahulu. Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang
maksimal. Cara mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air
kran hingga bersih, dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.
Dilaboratorium, bahan-bahan kimia tertentu mesti disimpan dalam botol gelap
untuk menghindari bereaksinya bahan ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen
peroksida. Tetapi, jika suatu bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan
dalam botol terang, misalnya H2SO4.
Dalam kegiatan pemanasan, sebelum meletakkan kaca diatas alat pemanas, harus
diletakkan kasa terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar pemanasan dapat merata sehingga
memberi hasil yang maksimal. Pada penggunaan pipet, tangan tidak boleh memegangi
tabung, tapi cukup dipegang pada pipet pump, ini dilakukan untuk menghindari lepasnya
tabung dari pipet pump. Untuk jepit statif dan bagian buret yang akan dijepit harus dililit
tisu untuk menghindari pecahnya tabung saat sekrup dikencangkan.
V. PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Setiap kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara
penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.
2. Jika larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah miniskus
atas. Jika larutan tidak berwarna atau bening, maka miniskus yang dibaca
adalah miniskus bawah.
3. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui massa suatu zat.
4. Pengenceran adalah kegiatan untuk memperbesar konsentrasi dan volume.
5. Penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dan larutan
6. Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan suatu
larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya.
19. 5.2. SARAN
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikum menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal, menjaga
kebersihan alat-alat laboratorium dan laboratorium. Berhati-hati ketika
menggunakan alat dan bahan yang ada dalam laboratorium