SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1 
Termuliakan dengan Menjadi Sang Pemaaf 
Oleh: Muhsin Hariyanto 
Dalam konteks ‘maaf’, al-Quran -- sebagaimana penjelasan banyak para mufasir -- lebih banyak mengungkapkan perintah untuk memberi daripada meminta. Sebagai sampelnya adalah ungkapan yang ada dalam QS al-A’râf, 7: 199, 
عْرِضْ عَنِ الَْْاهِلِيَ 
َ 
مُرْ بِالْعُرْفِ وَأ 
ْ 
خُذِ الْعَفْوَ وَأ 
“khudzil ‘afwa wa’mur bil ‘urfi wa a’ridh ‘anil jâhilîn (Jadilah engkau pribadi pema'af dan perintahkanlah [kepada setiap orang] untuk mengerjakan sesuatu yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh”). 
Kata ‘maaf’ di dalam ayat di atas disebut dengan redaksi “khudzil ‘afwa”, yang bermakna perintah kepada setiap pribadi untuk menghapus luka atau bekas-bekas luka yang terdapat dalam hati sebagai akibat dari kesalahan yang telah dilakukan oleh siapa pun, bahkan oleh dirinya sendiri. Dengan memaafkan kesalahan kepada siapa pun, berarti interaksi intrapersonal, interpersonal dan sosial antarmanusia yang pernah bermasalah, bisa kembali menjadi baik dan harmonis karena ‘luka’ yang ada di dalam hati mereka, utamanya, yang berkesediaan untuk memaafkan, benar-benar akan sembuh sebagai akibat dari terhapusnya luka oleh obat-luka yang cukup efektif untuk menyembuhkannya. 
Dalam wacana spiritualitas Islam, dinyatakan bahwa al- Quran benar-benar mendorong setiap muslim untuk memiliki “sikap pemaaf”. Sikap inilah yang oleh al-Quran diidentifikasi menjadi salah satu ciri ketakwaan seseorang, sebagaimana firman Allah dalam QS Âli ‘Imrân, 3: 134, 
اذلَِّينننَ يُ فِِوُننويَ لِ ااذذءننالِ وَااذذ ننالِ وَالْ لِغِننيَ الْلَنناْ وَالْعَننا يَ 
عَنِ اذلنّاسِ وَاذللَُّ يُُِبُّ ااْغُحْسِنِيَ
2 
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” 
Salah satu indikator ketakwaan seseorang ialah: “kesediaan dan kemampuan untuk memaafkan (kesalahan) orang”, yang dalam ayat tersebut dinyatakan dengan rangkaian kata: “al-‘âfîna ‘anin nâs”, yang bermakna: “orang-orang yang memiliki sikap pemaaf terhadap semua orang”. 
Setiap muslim seharusnya menyadari bahwa sikap pemaaf adalah sebuah sikap yang tidak hanya akan menguntungkan orang lain, tetapi juga menguntungkan dirinya sendiri, utamanya – bagi dirinya – adalah: “menciptakan ketenangan dan kelapangan hati, yang dengan cara melepaskan sikap benci dan dendam terhadap siapa pun yang pernah berbuat salah kepadanya, jiwanya akan menjadi tenang dan tenteram”. 
Seorang muslim selayaknya menyadari bahwa sikap benci dan dendam yang tidak terlupakan justeru akan menjadi beban bagi dirinya. Kedua sikap ini merupakan penyakit hati yang bukan saja berbahaya bagi orang lain, tetapi lebih berbahaya bagi diri sendiri, karena kebencian dan dendam selalu akan memberikan efek kegelisahan dan tekanan batin, yang tentu saja akan berdampak negatif bagi orang yang bersangkutan. Hanya orang-orang jâhil (bersikap bodoh)-lah yang tidak berkemauan untuk mengeyahkan kebencian dan dendam yang ada pada dirinya dan enggan untuk memiliki sikap pemaaf. Dalam hal ini, Allah pun pernah mengingatkan kepada diri kita, sebagaimana firmanNya dalam QS al-Baqarah, 2: 263, 
َ 
قَننوْمّ ذععْننرُومّف وَعَلْفِننرَمّر خَننمّْ عَِننن نََن قَََاَ يَذْىَعُ ننا أ وَاذللَُّ غَنن حَلِامّم 
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyatun.”
3 
Bahkan, dalam pandangan para ulama, seorang muslim bukan hanya dituntut untuk sekadar memberikan maaf. Sebagai manusia – dalam konteks hablun minannâs -- juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada siapa pun yang pernah berbuat salah kepadanya. Setiap orang yang berkemauan dan bermampuan untuk berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat salah kepada dirinya akan mendapat kedudukan tinggi, pujian dan pahala yang baik dari Allah, sebagaimana firmanNya dalam QS asy-Syûrâ, 42: 40: 
وَجَزَالُ سَيَِئَاَ سَنيَِئَمَّ عَِ لُْْ نا جْرُ اََ اذللَِّ 
َ 
نَْلَفَ نََر 
َ 
غَننْ فَََنا وَأ إِنّذن لََ يُُِبُّ الذظّااِغِيَ 
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” 
Akhirnya, dengan memahami spirit QS al-Fajr, 89: 27-30, 
ذيّتُ ا اذلنّفْسُ ااْغُطْغَئِذِ ﴿ 
َ 
يَا أ ٧٢ ﴾ ارْجِعِِ إِلََٰ رَبَِكِ رَاضِاَ ذعرْضِاذ ﴾ ٧٢ ﴾ اََدْخُلِِ لِ عِىَادِي ﴿ ٧٢ ﴾ وَادْخُلِِ جَذِتِِ ﴿ ٠٣ ﴿ 
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surga-Ku”, yang perlu selalu diingat: “upayakan agar sikap pemaaf yang pernah kita bangun di dalam diri kita selayaknya selalu melekat pada diri kita. Jadikankah sikap pemaaf itu sebagai pijakan awal bagi diri kita untuk menjadi insan mulia, yang selalu hadir di mana dan kapan pun dengan akhlak terpuji”. Dengan modal dasar “sikap pemaaf” yang telah kita miliki, semoga diri kita benar-benar menjadi pribadi yang selalu berkemauan dan berkemampuan untuk mencintai dan – dampak positifnya – menjadi seseorang yang dicintai oleh Allah. Selanjutnya, bias positifnya adalah: “menjadi pribadi yang berkemauan dan berkemampuan untuk mencintai siapa pun, sehingga – konsekuensi positifnya -- dicintai oleh setiap makhluk Allah. Karena, dengan bekal sikap pemaaf, diri kita akan
4 
menjadi orang yang selalu termotivasi untuk beribadah Allah dan membangun silaturahim antarsesama makhluk Allah dengan hati yang tenang dan lapang”. 
Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta 
(Tulisan ini ielah diterbitkan dalam rubrik “Bina Akhlak”, Majalah Suara Muhammadiyah, Edisi 15/98/1-16 Agustus 2013. Dan sebagai catatan, pada naskah yang diterbitkan telah terjadi kesalahan dalam penulisan nomor ayat. Tertulis QS al-A’râf, 7: 119, seharusnya QS al-A’râf, 7: 199. Oleh karenanya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca dan – juga khususnya – kepada redaksi Suara Muhammadiyah)

More Related Content

What's hot

Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiMuhsin Hariyanto
 
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdf
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdfCiri-Ciri Pendukung Dakwah.pdf
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdfAgus Salim
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWSuryono .
 
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamIkhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamAdhitya Arjanggi
 
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharPPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharVienna_Maulee
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuJannah Zakaria
 
Menyongsong Kematian Yang Menggembirakan
Menyongsong Kematian Yang MenggembirakanMenyongsong Kematian Yang Menggembirakan
Menyongsong Kematian Yang Menggembirakansiska sri asali
 
Ppt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husnaPpt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husnaagyana_nadian
 

What's hot (20)

Apa itu Doa?
Apa itu Doa?Apa itu Doa?
Apa itu Doa?
 
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
 
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdf
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdfCiri-Ciri Pendukung Dakwah.pdf
Ciri-Ciri Pendukung Dakwah.pdf
 
03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
MUHASABAH
MUHASABAH MUHASABAH
MUHASABAH
 
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
 
Idola
IdolaIdola
Idola
 
Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusiaTujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
 
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamIkhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
 
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharPPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
 
Jalan dakwah
Jalan dakwahJalan dakwah
Jalan dakwah
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
 
Menyongsong Kematian Yang Menggembirakan
Menyongsong Kematian Yang MenggembirakanMenyongsong Kematian Yang Menggembirakan
Menyongsong Kematian Yang Menggembirakan
 
Disiplin Rohani
Disiplin RohaniDisiplin Rohani
Disiplin Rohani
 
Ppt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husnaPpt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husna
 
Valentine Day
Valentine DayValentine Day
Valentine Day
 

Viewers also liked

Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Muhsin Hariyanto
 
Perintah pertama dalam al qur'an
Perintah pertama dalam al qur'anPerintah pertama dalam al qur'an
Perintah pertama dalam al qur'anMuhsin Hariyanto
 
Kapan seharusnya kita ucapkan
Kapan seharusnya kita ucapkanKapan seharusnya kita ucapkan
Kapan seharusnya kita ucapkanMuhsin Hariyanto
 
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Muhsin Hariyanto
 
Mengkritik quraish shihab secara ilmiah
Mengkritik quraish shihab secara ilmiahMengkritik quraish shihab secara ilmiah
Mengkritik quraish shihab secara ilmiahMuhsin Hariyanto
 
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Muhsin Hariyanto
 
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanBila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanMuhsin Hariyanto
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Berbenah diri menyambut ramadhan 01
Berbenah diri menyambut ramadhan 01Berbenah diri menyambut ramadhan 01
Berbenah diri menyambut ramadhan 01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (20)

Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
 
Klasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islamKlasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islam
 
Perintah pertama dalam al qur'an
Perintah pertama dalam al qur'anPerintah pertama dalam al qur'an
Perintah pertama dalam al qur'an
 
Kapan seharusnya kita ucapkan
Kapan seharusnya kita ucapkanKapan seharusnya kita ucapkan
Kapan seharusnya kita ucapkan
 
La tahzan
La tahzanLa tahzan
La tahzan
 
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
 
Mengkritik quraish shihab secara ilmiah
Mengkritik quraish shihab secara ilmiahMengkritik quraish shihab secara ilmiah
Mengkritik quraish shihab secara ilmiah
 
Jadilah al utrujjah
Jadilah al utrujjahJadilah al utrujjah
Jadilah al utrujjah
 
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
 
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanBila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Tafsir surat al 'ashr
Tafsir surat al 'ashrTafsir surat al 'ashr
Tafsir surat al 'ashr
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Berbenah diri menyambut ramadhan 01
Berbenah diri menyambut ramadhan 01Berbenah diri menyambut ramadhan 01
Berbenah diri menyambut ramadhan 01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Ifyoudontbequiet
IfyoudontbequietIfyoudontbequiet
Ifyoudontbequiet
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 

Similar to Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf

Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Muhsin Hariyanto
 
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubatPembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubatINTANSHAHNAZ
 
Mari kita mulai bermuhâsabah
Mari kita mulai bermuhâsabahMari kita mulai bermuhâsabah
Mari kita mulai bermuhâsabahMuhsin Hariyanto
 
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Muhammad Mauladi
 
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanAn Nes Niwayatul
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)nandasyifaf
 
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptx
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptxAsas Adab-Adab Al-Quran.pptx
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptxubadahlokman1
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxAgungWahyudi66
 
Orang mukmin-tercipta-penuh-coba
Orang mukmin-tercipta-penuh-cobaOrang mukmin-tercipta-penuh-coba
Orang mukmin-tercipta-penuh-cobaRa Hardianto
 
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusiaAkhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusiaPandi Yusup
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benarmuazizah
 
Tugas Agama putri barokah.docx
Tugas Agama putri barokah.docxTugas Agama putri barokah.docx
Tugas Agama putri barokah.docxPutriRiskiya
 
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-Donie Al-Murtadho
 

Similar to Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf (20)

Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
 
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubatPembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
 
Mari kita mulai bermuhâsabah
Mari kita mulai bermuhâsabahMari kita mulai bermuhâsabah
Mari kita mulai bermuhâsabah
 
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
Menghayati Nilai-nilai Mujahadah An-Nafs, Musabaqah Bil Khairat, Etos Kerja, ...
 
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
 
membiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpujimembiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpuji
 
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptx
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptxAsas Adab-Adab Al-Quran.pptx
Asas Adab-Adab Al-Quran.pptx
 
Ciri orang yang bertakwa
Ciri orang yang bertakwaCiri orang yang bertakwa
Ciri orang yang bertakwa
 
Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
 
Orang mukmin-tercipta-penuh-coba
Orang mukmin-tercipta-penuh-cobaOrang mukmin-tercipta-penuh-coba
Orang mukmin-tercipta-penuh-coba
 
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusiaAkhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia
 
Makalah Mujadatun NaFs.pdf
Makalah Mujadatun NaFs.pdfMakalah Mujadatun NaFs.pdf
Makalah Mujadatun NaFs.pdf
 
Bersangka baik
Bersangka baikBersangka baik
Bersangka baik
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benar
 
1 24
1 241 24
1 24
 
Tugas Agama putri barokah.docx
Tugas Agama putri barokah.docxTugas Agama putri barokah.docx
Tugas Agama putri barokah.docx
 
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 

More from Muhsin Hariyanto

Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf

  • 1. 1 Termuliakan dengan Menjadi Sang Pemaaf Oleh: Muhsin Hariyanto Dalam konteks ‘maaf’, al-Quran -- sebagaimana penjelasan banyak para mufasir -- lebih banyak mengungkapkan perintah untuk memberi daripada meminta. Sebagai sampelnya adalah ungkapan yang ada dalam QS al-A’râf, 7: 199, عْرِضْ عَنِ الَْْاهِلِيَ َ مُرْ بِالْعُرْفِ وَأ ْ خُذِ الْعَفْوَ وَأ “khudzil ‘afwa wa’mur bil ‘urfi wa a’ridh ‘anil jâhilîn (Jadilah engkau pribadi pema'af dan perintahkanlah [kepada setiap orang] untuk mengerjakan sesuatu yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh”). Kata ‘maaf’ di dalam ayat di atas disebut dengan redaksi “khudzil ‘afwa”, yang bermakna perintah kepada setiap pribadi untuk menghapus luka atau bekas-bekas luka yang terdapat dalam hati sebagai akibat dari kesalahan yang telah dilakukan oleh siapa pun, bahkan oleh dirinya sendiri. Dengan memaafkan kesalahan kepada siapa pun, berarti interaksi intrapersonal, interpersonal dan sosial antarmanusia yang pernah bermasalah, bisa kembali menjadi baik dan harmonis karena ‘luka’ yang ada di dalam hati mereka, utamanya, yang berkesediaan untuk memaafkan, benar-benar akan sembuh sebagai akibat dari terhapusnya luka oleh obat-luka yang cukup efektif untuk menyembuhkannya. Dalam wacana spiritualitas Islam, dinyatakan bahwa al- Quran benar-benar mendorong setiap muslim untuk memiliki “sikap pemaaf”. Sikap inilah yang oleh al-Quran diidentifikasi menjadi salah satu ciri ketakwaan seseorang, sebagaimana firman Allah dalam QS Âli ‘Imrân, 3: 134, اذلَِّينننَ يُ فِِوُننويَ لِ ااذذءننالِ وَااذذ ننالِ وَالْ لِغِننيَ الْلَنناْ وَالْعَننا يَ عَنِ اذلنّاسِ وَاذللَُّ يُُِبُّ ااْغُحْسِنِيَ
  • 2. 2 “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Salah satu indikator ketakwaan seseorang ialah: “kesediaan dan kemampuan untuk memaafkan (kesalahan) orang”, yang dalam ayat tersebut dinyatakan dengan rangkaian kata: “al-‘âfîna ‘anin nâs”, yang bermakna: “orang-orang yang memiliki sikap pemaaf terhadap semua orang”. Setiap muslim seharusnya menyadari bahwa sikap pemaaf adalah sebuah sikap yang tidak hanya akan menguntungkan orang lain, tetapi juga menguntungkan dirinya sendiri, utamanya – bagi dirinya – adalah: “menciptakan ketenangan dan kelapangan hati, yang dengan cara melepaskan sikap benci dan dendam terhadap siapa pun yang pernah berbuat salah kepadanya, jiwanya akan menjadi tenang dan tenteram”. Seorang muslim selayaknya menyadari bahwa sikap benci dan dendam yang tidak terlupakan justeru akan menjadi beban bagi dirinya. Kedua sikap ini merupakan penyakit hati yang bukan saja berbahaya bagi orang lain, tetapi lebih berbahaya bagi diri sendiri, karena kebencian dan dendam selalu akan memberikan efek kegelisahan dan tekanan batin, yang tentu saja akan berdampak negatif bagi orang yang bersangkutan. Hanya orang-orang jâhil (bersikap bodoh)-lah yang tidak berkemauan untuk mengeyahkan kebencian dan dendam yang ada pada dirinya dan enggan untuk memiliki sikap pemaaf. Dalam hal ini, Allah pun pernah mengingatkan kepada diri kita, sebagaimana firmanNya dalam QS al-Baqarah, 2: 263, َ قَننوْمّ ذععْننرُومّف وَعَلْفِننرَمّر خَننمّْ عَِننن نََن قَََاَ يَذْىَعُ ننا أ وَاذللَُّ غَنن حَلِامّم “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyatun.”
  • 3. 3 Bahkan, dalam pandangan para ulama, seorang muslim bukan hanya dituntut untuk sekadar memberikan maaf. Sebagai manusia – dalam konteks hablun minannâs -- juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada siapa pun yang pernah berbuat salah kepadanya. Setiap orang yang berkemauan dan bermampuan untuk berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat salah kepada dirinya akan mendapat kedudukan tinggi, pujian dan pahala yang baik dari Allah, sebagaimana firmanNya dalam QS asy-Syûrâ, 42: 40: وَجَزَالُ سَيَِئَاَ سَنيَِئَمَّ عَِ لُْْ نا جْرُ اََ اذللَِّ َ نَْلَفَ نََر َ غَننْ فَََنا وَأ إِنّذن لََ يُُِبُّ الذظّااِغِيَ “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Akhirnya, dengan memahami spirit QS al-Fajr, 89: 27-30, ذيّتُ ا اذلنّفْسُ ااْغُطْغَئِذِ ﴿ َ يَا أ ٧٢ ﴾ ارْجِعِِ إِلََٰ رَبَِكِ رَاضِاَ ذعرْضِاذ ﴾ ٧٢ ﴾ اََدْخُلِِ لِ عِىَادِي ﴿ ٧٢ ﴾ وَادْخُلِِ جَذِتِِ ﴿ ٠٣ ﴿ “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surga-Ku”, yang perlu selalu diingat: “upayakan agar sikap pemaaf yang pernah kita bangun di dalam diri kita selayaknya selalu melekat pada diri kita. Jadikankah sikap pemaaf itu sebagai pijakan awal bagi diri kita untuk menjadi insan mulia, yang selalu hadir di mana dan kapan pun dengan akhlak terpuji”. Dengan modal dasar “sikap pemaaf” yang telah kita miliki, semoga diri kita benar-benar menjadi pribadi yang selalu berkemauan dan berkemampuan untuk mencintai dan – dampak positifnya – menjadi seseorang yang dicintai oleh Allah. Selanjutnya, bias positifnya adalah: “menjadi pribadi yang berkemauan dan berkemampuan untuk mencintai siapa pun, sehingga – konsekuensi positifnya -- dicintai oleh setiap makhluk Allah. Karena, dengan bekal sikap pemaaf, diri kita akan
  • 4. 4 menjadi orang yang selalu termotivasi untuk beribadah Allah dan membangun silaturahim antarsesama makhluk Allah dengan hati yang tenang dan lapang”. Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (Tulisan ini ielah diterbitkan dalam rubrik “Bina Akhlak”, Majalah Suara Muhammadiyah, Edisi 15/98/1-16 Agustus 2013. Dan sebagai catatan, pada naskah yang diterbitkan telah terjadi kesalahan dalam penulisan nomor ayat. Tertulis QS al-A’râf, 7: 119, seharusnya QS al-A’râf, 7: 199. Oleh karenanya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca dan – juga khususnya – kepada redaksi Suara Muhammadiyah)