SlideShare a Scribd company logo
1
UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KARASIBAZHU
(Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur)
Mari Kita Mulai Bermuhâsabah
Kata muhâsabah saat ini semakin dikenal. Dan bahkan banyak orang
yang ‘latah’ menyatakannya, meskipun belum tentu memahami maksud
sebenarnya, dan bukan tidak mungkin kesalahpahaman itu terjadi di kalangan
umat Islam pada umumnya.
Biasanya orang memahami konsep muhâsabah ini dari penjelasan para
mubaligh, khatib atau ustadz mengenai makna QS al-Hasyr/59: 18,
ۖۚ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Memang, tidak ada yang salah pada ayat tersebut. Tetapi, tidak jarang
‘orang’ menjelaskan makna ayat ini dengan penjelasan yang tidak memadai,
sehingga bisa mengakibatkan adanya kesalahpahaman orang terhadap makna
yang seharusnya dari ayat ini. Karena ayat ini berbicara tentang makna masa
lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Apa yang telah, sedang dan akan
dikerjakan.
Setiap orang tidak akan bisa mengubah masa lalunya, tetapi bisa
merenungkan apa yang telah diperbuat dan apa hasilnya. Kalau dia pernah
bersalah, saatnya ‘kini’ di harus memperbaiki setiap langkahnya untuk
kepentingan masa depannya, dengan harapan ‘masa depannya’ akan lebih
‘cerah’ daripada masa lalunya. Pertanyaan terpenting baginya adalah: “Apa
yang seharusnya dia kerjakan sekarang ini?”
Dalam khazanah literatur Islam, kata muhâsabah dijelaskan sebagai
sebuah kata yang mengandung arti yang begitu mendalam. Bila dipahami
esensinya, muhâsabah identik dengan kata ‘introspeksi diri’ atas apa yang telah
2
dilakukan oleh siapa pun dan apa yang harus diperbaiki demi masa depan yang
lebih baik. Utamanya dalam kehidupan dunia yang fana.
Bila siapa pun berkeinginan untuk menjadi manusia yang beruntung,
siapa pun harus mengenal – dengan sebaik-baiknya – seluruh perilaku masa
lalunya, untuk dijadikan sebagai pijakan dalam berperilaku saat ini, demi
kepentingan masa depannya. Seperti ucapan orang-orang bijak: ‘Wong Bejo’
(Manusia yang Beruntung) akan selalu melihat masa lalunya, untuk berbuat
sesuatu saat ini, demi memersiapkan dirinya untuk kepentingan masa
depannya. Dengan bermuhâsabah, siapa pun – orang yang beriman -- akan selalu
berkeinginan untuk menggunakan setiap waktu yang tersedia , dari detik demi
detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, serta keseluruhan jatah
hidupnya dengan sebaik-baiknya demi meraih ‘Ridha Allah’.
Muhâsabah – kata para ulama -- akan mendatangkan sejumlah
manfaat, bagi setiap orang yang melakukannya. Muhâsabah – dalam praktik
kehidupan setiap oarng yang beriman -- tidak hanya akan berdampak positif
bagi dirinya, tetapi bisa diharapkan akan mendatangkan kemanfaatan bagi siapa
pun yang berkesempatan untuk berinteraksi dengan dirinya. Bahkan, dalam
waktu yang bersamaan, tidak hanya akan melahirkan kesalehan spiritual, tetapi
bisa diharapkan akan menghadirkan kesalehan sosial. Dengan bermuhâsabah,
maka diri setiap oarng yang beriman akan bisa mengenal – dengan sebaik-
baiknya -- aib serta kekurangan dirinya. Baik itu dalam hal yang berkaitan
dengan ibadah, maupun mu’amalah. Sehingga, dengan muhâsabah, seseorang
muslim dan komunitasnya diharapkan akan bisa memerbaiki apa pun yang
dirasa kurang pada dirinya untuk kepentingan masa depannya.
Penulis masih ingat ketika membaca dua karya Ibnu Qayyim al-
Jauziyyah, Ighâtsatul Lahfân Min Mashâidisy Syaithân dan Madârijus Sâlikîn.
Beliau menjelasakan, bahwa ketika nafs ammârah bis-sû (jiwa yang dipenuhi
keinginan untuk berbuat sesuatu yang tidak baik) tengah’ menguasai al-qalb
(hati), berarti al-qalb tengah dalam bahaya yang sangat mengkhawatirkan. Saat
itulah diperlukan upaya pengobatannya. Beliau pun menjelaskan, bahwa
pengobatan jiwa yang kotor itu hanya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
“muhâsabah dan mukhâlafah”. Muhâsabah, artinya: “mengevaluasi diri”. Dan
mukhâlafah, artinya: “menentang an-nafs al-ammârah”, dengan tidak menuruti
kemauannya. Beliau menegaskan, bahwa kehancuran al-qalb adalah dengan
tidak melakukan muhâsabah dan mukhâlafah, yakni ketika seseorang selalu
memerturutkan hawa nafsunya.”
3
Kita sadar betapa pentingnya peran muhâsabah dalam mengobati jiwa.
Tak heran apabila kita dapati para pendahulu kita sangat memerhatikan dan
menganjurkannya.
Umar ibn al-Khaththab r.a. pernah mengatakan:
“Ber-muhâsabah-lah kalian pada diri kalian sebelum amal kalian dihisab, timbanglah
amal diri kalian sebelum kalian ditimbang. Sesungguhnya hal itu lebih ringan bagi
kalian besok di akhirat dengan kalian hisab diri kalian pada hari ini….” (Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah, Ighâtsatul Lahfân Min Mashâidisy Syaithân, I/78 dan
Madârijus Sâlikîn, I/170)
Ditegaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, bahwa terganggunya
kesehatan jiwa seseorang disebabkan di dalam organ tubuh manusia telah
terjadi pengkhianatan yang menyebabkan seluruh modal kebaikan yang
dimilikinya menjadi hilang atau habis. Oleh karena itu diperlukan muhâsabah
agar jika seseorang rugi, ia akan segera lari dari kerugian tersebut dengan tidak
mengulanginya lagi sekaligus melakukan penjagaan dan pemantapan terhadap
dirinya. Munculnya gangguan jiwa atau gangguan mental pada manusia
disebabkan karena kosongnya hati atau jiwa mengenal, kecintaan dan
kerinduan kepada Allah. Sehingga ketika jiwanya kering dan nilai-nilai spiritual,
maka akan mudah dikuasai hawa nafsu sehingga hati menjadi sakit atau mati.
Hawa nafsu mengajak kepada sikap durhaka dan mendahulukan kehidupan
duniawi sedangkan Allah SWT mengajak hamba-Nya agar takut kepadanya
dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu. Muhâsabah hendaknya dilakukan
setiap saat atau waktu-waktu tertentu, misalnya setiap hari, setiap minggu
sampai setiap tahun pada setiap akan melakukan perbuatan dan setelah
melakukan perbuatan. Selain itu, diperlukan adanya tanggung jawab sosial
sebagai side effect (efek samping) dari kegiatan muhâsabah yang dilakukan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah membagi muhâsabah menjadi dua macam:
Pertama, muhâsabah sebelum beramal. Yakni, seorang hamba tidak
segera mengerjakan sesuatu sebelum mempertimbangkan sebab akibatnya.
Hingga jelas baginya dampak positif dan negatif dari tindakan tersebut. Al-
Hasan berkata, “Allah merahmati hamba yang berpikir sebelum bertindak.
Apabila karena Allah dilanjutkan dan apabila karena yang lain
4
mengurungkannya.” Beliau melanjutkan, bahwa setidak-tidaknya orang yang
beriman bertanya kepada dirinya sebelum melangkah mengerjakan sesuatu, apa
kebaikan yang akan didapat dari perbuatannya? Apa keburukan yang akan
didapat ketika tidak mengerjakannya? Ketika semuanya sudah jelas hendaknya
ia mengambil keputusan yang terbaik.
Kedua, muhâsabah setelah beramal. Bagian ini dibagi menjadi tiga.
Pertama, muhâsabah terhadap ketaatan yang sudah dikerjakan. Apakah sudah
sesuai dengan syariat atau belum. Kedua, muhâsabah terhadap pekerjaan yang
telah ditinggalkan dan waktu yang disia-siakan. Ketiga, muhâsabah terhadap
kebiasaan-kebiasaan mubah kenapa hal itu dikerjakan?
Dan tindakan terpenting setelah ber-muhâsabah adalah adanya
kesadaran dalam diri manusia terhadap kualitas amal perbuatannya. Ketika
dirinya menganggap telah banyak mengerjakan kebaikan, maka ia bersyukur
dan memohon semua amalnya diterima oleh Allah. Sebaliknya, ketika dirinya
menganggap telah banyak mengerjakan dosa dapat bersegera bertaubat dan
mengikrarkan dalam dirinya untuk mengerjakan kebaikan pada masa
selanjutnya.
Muhâsabah, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-
Jauziyyah, merupakan amal saleh yang bisa menjadi ‘obat atas keresahan jiwa’,
dan tentu sangat bermanfaat bagi setiap mukmin untuk mendapatkan
ketenangan jiwa. Muhâsabah yang benar akan menghasilkan buah yang sangat
dirasakan oleh ‘setiap orang yang beriman’. Dengan cara ini, al-qalb akan
berjalan menuju Allah, lalu akan menjatuhkan dirinya di hadapan-Nya dalam
keadaan terhina, tunduk, menyesal dengan penyesalan yang menjadi obat
penyesalannya, dalam keadaan butuh dengan rasa butuh yang akan
mencukupinya, dalam keadaan terhina dengan penghinaan yang menjadi
tempat kemuliaannya, andai dia beramal dengan apa pun kiranya yang dia
amalkan. Namun, apabila dia kehilangan hal itu, kebaikan yang terlewatkannya
lebih baik daripada kebaikan yang dia lakukan.
Ibda’ bi Nafsik (mulailah dari dirimu sendiri)!
Yogyakarta, 22 April 2015

More Related Content

What's hot

Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Adisa Alifya
 
Presentasi Agama Islam
Presentasi Agama Islam Presentasi Agama Islam
Presentasi Agama Islam
Meliana Atmika
 
Husnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
Husnuzan kepada sesama~Akidah AkhlakHusnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
Husnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
Khofifahh Indrianii
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
lilissofiani
 
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
adulcharli
 
Saling menasehati
Saling menasehatiSaling menasehati
Saling menasehati
SMAN 54 Jakarta
 
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehati
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehatiCerahkan hati nurani dengan saling menasehati
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehati
Aprilia Salis Anisa
 
Agama Islam Kelas 12 - NASIHAT
Agama Islam Kelas 12 - NASIHATAgama Islam Kelas 12 - NASIHAT
Agama Islam Kelas 12 - NASIHAT
maghfiraputeri
 
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
Ustadz Ahmad Ridwan
 
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Yodhia Antariksa
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
حيرو خير الامام
 
Agama
AgamaAgama
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Aida Anisa
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Ameliansep Ahmad
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
amri30
 
Saling Menasehati
Saling MenasehatiSaling Menasehati
Saling Menasehati
M Taufik Zoelkifli
 

What's hot (20)

Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
 
Presentasi Agama Islam
Presentasi Agama Islam Presentasi Agama Islam
Presentasi Agama Islam
 
Husnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
Husnuzan kepada sesama~Akidah AkhlakHusnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
Husnuzan kepada sesama~Akidah Akhlak
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
 
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
 
Saling menasehati
Saling menasehatiSaling menasehati
Saling menasehati
 
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehati
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehatiCerahkan hati nurani dengan saling menasehati
Cerahkan hati nurani dengan saling menasehati
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Agama Islam Kelas 12 - NASIHAT
Agama Islam Kelas 12 - NASIHATAgama Islam Kelas 12 - NASIHAT
Agama Islam Kelas 12 - NASIHAT
 
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
UTS HADIS TEMATIK AHMAD ROMADON RITONGA. SM V MD-E FDK UINSU 2019
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
 
Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)
 
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
117280918 makalah-pelaku-dosa-besar
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Saling Menasehati
Saling MenasehatiSaling Menasehati
Saling Menasehati
 

Viewers also liked

70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum
70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum
70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forumsumesek
 
Muhasabah
MuhasabahMuhasabah
Mungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkinMungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkinFatihah Fiqri
 
Personal muhasabah
Personal muhasabahPersonal muhasabah
Personal muhasabah
Mohammad Yunus, MD, FACP
 
Do'a renungan suci
Do'a renungan suciDo'a renungan suci
Do'a renungan suci
Yana Supriana
 
Kertas kerja akujanji 2014
Kertas kerja akujanji 2014Kertas kerja akujanji 2014
Kertas kerja akujanji 2014Sarinah Muhamad
 
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat BerjamaahMuhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Fatkul Amri
 
MUHASABAH
MUHASABAH MUHASABAH
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
ESQ Leadership Center
 

Viewers also liked (15)

70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum
70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum
70 kata kata bijak dari orang terkenal di dunia - detik forum
 
Muhasabah anak
Muhasabah anakMuhasabah anak
Muhasabah anak
 
Muhasabah
MuhasabahMuhasabah
Muhasabah
 
Mungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkinMungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkin
 
Personal muhasabah
Personal muhasabahPersonal muhasabah
Personal muhasabah
 
Do'a renungan suci
Do'a renungan suciDo'a renungan suci
Do'a renungan suci
 
Teks muhasabah 2
Teks muhasabah 2Teks muhasabah 2
Teks muhasabah 2
 
Muhasabah
MuhasabahMuhasabah
Muhasabah
 
Islam Nusantara
Islam NusantaraIslam Nusantara
Islam Nusantara
 
Kata kata mutiara
Kata kata mutiaraKata kata mutiara
Kata kata mutiara
 
Kertas kerja akujanji 2014
Kertas kerja akujanji 2014Kertas kerja akujanji 2014
Kertas kerja akujanji 2014
 
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat BerjamaahMuhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
 
MUHASABAH
MUHASABAH MUHASABAH
MUHASABAH
 
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...
 
Perjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusiaPerjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusia
 

Similar to Mari kita mulai bermuhâsabah

Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubatPembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
INTANSHAHNAZ
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
Wahyu Mulyana
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
Wahyu Mulyana
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
nandasyifaf
 
Waktumu dihabiskan untuk apa
Waktumu dihabiskan untuk apaWaktumu dihabiskan untuk apa
Waktumu dihabiskan untuk apa
MohammadNayaka
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
Ajeng Pipit
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Tawazun - Keseimbangan
Tawazun - KeseimbanganTawazun - Keseimbangan
Tawazun - KeseimbanganTaufik Piyak
 
2 hal.pdf
2 hal.pdf2 hal.pdf
2 hal.pdf
Farhahd1
 
Bagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaanBagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaan
Senior Executive - Open University Malaysia
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
MuhammadAlfandiansya
 
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quran
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quranSyarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quran
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quranSyarifudin Amq
 
Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
FikriAhmad19
 
Syarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwaSyarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwaSyarifudin Amq
 
Tips menghadapi futur
Tips menghadapi futurTips menghadapi futur
Tips menghadapi futur
Illiyin Studio
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SitiAzziraIdris
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
Nano Nani
 

Similar to Mari kita mulai bermuhâsabah (20)

Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubatPembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
Pembahasan muroqobah muhasabah dan taubat
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
 
Waktumu dihabiskan untuk apa
Waktumu dihabiskan untuk apaWaktumu dihabiskan untuk apa
Waktumu dihabiskan untuk apa
 
Muhasabah doc
Muhasabah docMuhasabah doc
Muhasabah doc
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Uas pai
 
Muhasabah doc
Muhasabah docMuhasabah doc
Muhasabah doc
 
Tawazun - Keseimbangan
Tawazun - KeseimbanganTawazun - Keseimbangan
Tawazun - Keseimbangan
 
2 hal.pdf
2 hal.pdf2 hal.pdf
2 hal.pdf
 
Bagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaanBagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaan
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quran
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quranSyarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quran
Syarifudin, membersihkan jiwa dengan berkahnya al quran
 
Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
 
Syarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwaSyarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwa
 
Tips menghadapi futur
Tips menghadapi futurTips menghadapi futur
Tips menghadapi futur
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
 
Kepribadian muslim
Kepribadian muslimKepribadian muslim
Kepribadian muslim
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
Muhsin Hariyanto
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
Muhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
Muhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Muhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Muhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
Muhsin Hariyanto
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
Muhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
Muhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Muhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Muhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
Muhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Muhsin Hariyanto
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
Muhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Muhsin Hariyanto
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
Muhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Muhsin Hariyanto
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 

Mari kita mulai bermuhâsabah

  • 1. 1 UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARASIBAZHU (Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur) Mari Kita Mulai Bermuhâsabah Kata muhâsabah saat ini semakin dikenal. Dan bahkan banyak orang yang ‘latah’ menyatakannya, meskipun belum tentu memahami maksud sebenarnya, dan bukan tidak mungkin kesalahpahaman itu terjadi di kalangan umat Islam pada umumnya. Biasanya orang memahami konsep muhâsabah ini dari penjelasan para mubaligh, khatib atau ustadz mengenai makna QS al-Hasyr/59: 18, ۖۚ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Memang, tidak ada yang salah pada ayat tersebut. Tetapi, tidak jarang ‘orang’ menjelaskan makna ayat ini dengan penjelasan yang tidak memadai, sehingga bisa mengakibatkan adanya kesalahpahaman orang terhadap makna yang seharusnya dari ayat ini. Karena ayat ini berbicara tentang makna masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Apa yang telah, sedang dan akan dikerjakan. Setiap orang tidak akan bisa mengubah masa lalunya, tetapi bisa merenungkan apa yang telah diperbuat dan apa hasilnya. Kalau dia pernah bersalah, saatnya ‘kini’ di harus memperbaiki setiap langkahnya untuk kepentingan masa depannya, dengan harapan ‘masa depannya’ akan lebih ‘cerah’ daripada masa lalunya. Pertanyaan terpenting baginya adalah: “Apa yang seharusnya dia kerjakan sekarang ini?” Dalam khazanah literatur Islam, kata muhâsabah dijelaskan sebagai sebuah kata yang mengandung arti yang begitu mendalam. Bila dipahami esensinya, muhâsabah identik dengan kata ‘introspeksi diri’ atas apa yang telah
  • 2. 2 dilakukan oleh siapa pun dan apa yang harus diperbaiki demi masa depan yang lebih baik. Utamanya dalam kehidupan dunia yang fana. Bila siapa pun berkeinginan untuk menjadi manusia yang beruntung, siapa pun harus mengenal – dengan sebaik-baiknya – seluruh perilaku masa lalunya, untuk dijadikan sebagai pijakan dalam berperilaku saat ini, demi kepentingan masa depannya. Seperti ucapan orang-orang bijak: ‘Wong Bejo’ (Manusia yang Beruntung) akan selalu melihat masa lalunya, untuk berbuat sesuatu saat ini, demi memersiapkan dirinya untuk kepentingan masa depannya. Dengan bermuhâsabah, siapa pun – orang yang beriman -- akan selalu berkeinginan untuk menggunakan setiap waktu yang tersedia , dari detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, serta keseluruhan jatah hidupnya dengan sebaik-baiknya demi meraih ‘Ridha Allah’. Muhâsabah – kata para ulama -- akan mendatangkan sejumlah manfaat, bagi setiap orang yang melakukannya. Muhâsabah – dalam praktik kehidupan setiap oarng yang beriman -- tidak hanya akan berdampak positif bagi dirinya, tetapi bisa diharapkan akan mendatangkan kemanfaatan bagi siapa pun yang berkesempatan untuk berinteraksi dengan dirinya. Bahkan, dalam waktu yang bersamaan, tidak hanya akan melahirkan kesalehan spiritual, tetapi bisa diharapkan akan menghadirkan kesalehan sosial. Dengan bermuhâsabah, maka diri setiap oarng yang beriman akan bisa mengenal – dengan sebaik- baiknya -- aib serta kekurangan dirinya. Baik itu dalam hal yang berkaitan dengan ibadah, maupun mu’amalah. Sehingga, dengan muhâsabah, seseorang muslim dan komunitasnya diharapkan akan bisa memerbaiki apa pun yang dirasa kurang pada dirinya untuk kepentingan masa depannya. Penulis masih ingat ketika membaca dua karya Ibnu Qayyim al- Jauziyyah, Ighâtsatul Lahfân Min Mashâidisy Syaithân dan Madârijus Sâlikîn. Beliau menjelasakan, bahwa ketika nafs ammârah bis-sû (jiwa yang dipenuhi keinginan untuk berbuat sesuatu yang tidak baik) tengah’ menguasai al-qalb (hati), berarti al-qalb tengah dalam bahaya yang sangat mengkhawatirkan. Saat itulah diperlukan upaya pengobatannya. Beliau pun menjelaskan, bahwa pengobatan jiwa yang kotor itu hanya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu: “muhâsabah dan mukhâlafah”. Muhâsabah, artinya: “mengevaluasi diri”. Dan mukhâlafah, artinya: “menentang an-nafs al-ammârah”, dengan tidak menuruti kemauannya. Beliau menegaskan, bahwa kehancuran al-qalb adalah dengan tidak melakukan muhâsabah dan mukhâlafah, yakni ketika seseorang selalu memerturutkan hawa nafsunya.”
  • 3. 3 Kita sadar betapa pentingnya peran muhâsabah dalam mengobati jiwa. Tak heran apabila kita dapati para pendahulu kita sangat memerhatikan dan menganjurkannya. Umar ibn al-Khaththab r.a. pernah mengatakan: “Ber-muhâsabah-lah kalian pada diri kalian sebelum amal kalian dihisab, timbanglah amal diri kalian sebelum kalian ditimbang. Sesungguhnya hal itu lebih ringan bagi kalian besok di akhirat dengan kalian hisab diri kalian pada hari ini….” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ighâtsatul Lahfân Min Mashâidisy Syaithân, I/78 dan Madârijus Sâlikîn, I/170) Ditegaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, bahwa terganggunya kesehatan jiwa seseorang disebabkan di dalam organ tubuh manusia telah terjadi pengkhianatan yang menyebabkan seluruh modal kebaikan yang dimilikinya menjadi hilang atau habis. Oleh karena itu diperlukan muhâsabah agar jika seseorang rugi, ia akan segera lari dari kerugian tersebut dengan tidak mengulanginya lagi sekaligus melakukan penjagaan dan pemantapan terhadap dirinya. Munculnya gangguan jiwa atau gangguan mental pada manusia disebabkan karena kosongnya hati atau jiwa mengenal, kecintaan dan kerinduan kepada Allah. Sehingga ketika jiwanya kering dan nilai-nilai spiritual, maka akan mudah dikuasai hawa nafsu sehingga hati menjadi sakit atau mati. Hawa nafsu mengajak kepada sikap durhaka dan mendahulukan kehidupan duniawi sedangkan Allah SWT mengajak hamba-Nya agar takut kepadanya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu. Muhâsabah hendaknya dilakukan setiap saat atau waktu-waktu tertentu, misalnya setiap hari, setiap minggu sampai setiap tahun pada setiap akan melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan. Selain itu, diperlukan adanya tanggung jawab sosial sebagai side effect (efek samping) dari kegiatan muhâsabah yang dilakukan. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah membagi muhâsabah menjadi dua macam: Pertama, muhâsabah sebelum beramal. Yakni, seorang hamba tidak segera mengerjakan sesuatu sebelum mempertimbangkan sebab akibatnya. Hingga jelas baginya dampak positif dan negatif dari tindakan tersebut. Al- Hasan berkata, “Allah merahmati hamba yang berpikir sebelum bertindak. Apabila karena Allah dilanjutkan dan apabila karena yang lain
  • 4. 4 mengurungkannya.” Beliau melanjutkan, bahwa setidak-tidaknya orang yang beriman bertanya kepada dirinya sebelum melangkah mengerjakan sesuatu, apa kebaikan yang akan didapat dari perbuatannya? Apa keburukan yang akan didapat ketika tidak mengerjakannya? Ketika semuanya sudah jelas hendaknya ia mengambil keputusan yang terbaik. Kedua, muhâsabah setelah beramal. Bagian ini dibagi menjadi tiga. Pertama, muhâsabah terhadap ketaatan yang sudah dikerjakan. Apakah sudah sesuai dengan syariat atau belum. Kedua, muhâsabah terhadap pekerjaan yang telah ditinggalkan dan waktu yang disia-siakan. Ketiga, muhâsabah terhadap kebiasaan-kebiasaan mubah kenapa hal itu dikerjakan? Dan tindakan terpenting setelah ber-muhâsabah adalah adanya kesadaran dalam diri manusia terhadap kualitas amal perbuatannya. Ketika dirinya menganggap telah banyak mengerjakan kebaikan, maka ia bersyukur dan memohon semua amalnya diterima oleh Allah. Sebaliknya, ketika dirinya menganggap telah banyak mengerjakan dosa dapat bersegera bertaubat dan mengikrarkan dalam dirinya untuk mengerjakan kebaikan pada masa selanjutnya. Muhâsabah, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al- Jauziyyah, merupakan amal saleh yang bisa menjadi ‘obat atas keresahan jiwa’, dan tentu sangat bermanfaat bagi setiap mukmin untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Muhâsabah yang benar akan menghasilkan buah yang sangat dirasakan oleh ‘setiap orang yang beriman’. Dengan cara ini, al-qalb akan berjalan menuju Allah, lalu akan menjatuhkan dirinya di hadapan-Nya dalam keadaan terhina, tunduk, menyesal dengan penyesalan yang menjadi obat penyesalannya, dalam keadaan butuh dengan rasa butuh yang akan mencukupinya, dalam keadaan terhina dengan penghinaan yang menjadi tempat kemuliaannya, andai dia beramal dengan apa pun kiranya yang dia amalkan. Namun, apabila dia kehilangan hal itu, kebaikan yang terlewatkannya lebih baik daripada kebaikan yang dia lakukan. Ibda’ bi Nafsik (mulailah dari dirimu sendiri)! Yogyakarta, 22 April 2015