SlideShare a Scribd company logo
Page 1 of 2
Ketika Kresna Menghormat Gatotkaca
Dalam ‘kisah’ pewayangan, ‘Gatotkaca ’dipersonifikasikan’
selalu bersedia -- dengan tulus – untuk menghormati uaknya, Prabu
Kresna, Raja Dwarawati yang amat sakti dan sesepuh Pandawa yang
amat berpengaruh. Namun, kalau suatu saat Gatotkaca palsu bertemu
dengan Kresna yang juga palsu, ‘bosa’ sebaliknyalah yang terjadi:
“Gatotkaca meminta Kresna untuk menyembahnya dan Kresna palsu
itu pun bersedia melakukannya.”
Lakon ”Kresna Gatotkaca Kembar” memang bukan cerita
‘arus utama’ dalam Mahabarata yang memayungi cerita
pewayangan sebagaimana Ramayana. Namun, sebagaimana
halnya cerita-cerita carangan (gubahan) lain, lakon-lakon seperti
ini bisa memerkaya bangunan utama pewayangan, dengan
variasi hingga para pencinta atau connoisseur (pemerhati) wayang
tidak bosan, karena mendapat variasi cerita baru yang lebih
segar.
Penggubah cerita ini tentu amat memahami kisah
pewayangan, karena meski carangan, logikanya banyak yang kena
meski ada juga yang kurang masuk akal. Prabu Donolayu menyaru
sebagai Prabu Kresna dan adiknya, Dewi Sri Danuretno, menyaru
sebagai Gatotkaca. Aksi pencurian mereka berlangsung mulus, Kresna
bisa memboyong Sembodro karena para staf dan pengawal Madukoro
tak bisa menghalangi Prabu Kresna mengajak Sembodro, adiknya
sendiri, ke Dwarawati guna mengobati rasa rindu istrinya kepada
Sembodro. Upaya Larasati dan pengawal lain untuk mencegah aksi
Kresna palsu tidak berhasil.
Sementara itu, penyamaran Gatotkaca palsu untuk mencuri
pusaka Jamus Kalimasada juga mulus karena Gatotkaca mengaku
diutus oleh sesepuh Pandawa (yang saat itu sedang di luar istana untuk
membangun Candi Sapta Argo) untuk meminjam pusaka itu dari Dewi
Drupadi.
Untunglah, Kresna asli selalu ‘tanggap waskita’, hingga ia
bersama dengan Gatotkaca asli dapat mengungkap kasus pencurian
ganda di atas setelah diberi tenggat oleh Bima.
Sebelum berhadapan dengan tokoh yang dipalsukan, Kresna
dan Gatotkaca palsu terlibat adu mulut sebelum mencapai
kesepakatan (deal), di mana ”Kresna” menjadi saudara muda
”Gatotkaca” hingga manakala di depan umum ia harus
menghaturkann sembah kepada ”Gatotkaca”.
Page 2 of 2
Kelucuan muncul saat masing-masing bertemu dengan tokoh
asli. ”Gatotkaca” menagih kesanggupan Kresna untuk menyembah
dirinya saat bertemu, tetapi tentu saja Kresna (asli) menolak, dan
justru inilah kunci untuk mengetahui bahwa ”Gatotkaca” yang ia
hadapi adalah ‘Gatotkaca Palsu’. Demikian pula saat Gatotkaca (asli)
menemui ”Kresna” (palsu). Saat ia ingin menghaturkann sembah,
karena demikian lazimnya, ”Kresna” (palsu) justru merunduk karena—
mengikuti kesepakatan—ia justru yang harus menyembah. Gatotkaca
pun merunduk lebih rendah lagi dan diikuti oleh ”Kresna” hingga
akhirnya kedua wayang ini sama-sama menelungkup (ndelosor) di
panggung. Namun, akhirnya justru dari sinilah Gatotkaca (asli) tahu
bahwa yang ia hadapi adalah ”Kresna” palsu.
Dari kisah ini, kita bisa mengambil sebuah pelajaran.
‘Kemunafikan’, pada akhirnya akan terkuak. Apa pun topeng yang
digunakan oleh orang-orang munafik, pada akhirnya akan mereka
terlepas, baik dengan sengaja atau tidak. Karena, pada dasarnya
setiap orang memiliki ‘hati nurani’ yang tak akan pernah bersahabat
dengan ‘kebohohongan’, di mana pun dan kapan pun.
Simaklah makna firman Allah:
“Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap".
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS al-
Isrâ/17: 81)
Masihkah kita ragu dengan jaminan Allah itu?

More Related Content

More from Muhsin Hariyanto

Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
Muhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
Muhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Muhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hMuhsin Hariyanto
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
 

Ketika kresna menghormat gatotkaca

  • 1. Page 1 of 2 Ketika Kresna Menghormat Gatotkaca Dalam ‘kisah’ pewayangan, ‘Gatotkaca ’dipersonifikasikan’ selalu bersedia -- dengan tulus – untuk menghormati uaknya, Prabu Kresna, Raja Dwarawati yang amat sakti dan sesepuh Pandawa yang amat berpengaruh. Namun, kalau suatu saat Gatotkaca palsu bertemu dengan Kresna yang juga palsu, ‘bosa’ sebaliknyalah yang terjadi: “Gatotkaca meminta Kresna untuk menyembahnya dan Kresna palsu itu pun bersedia melakukannya.” Lakon ”Kresna Gatotkaca Kembar” memang bukan cerita ‘arus utama’ dalam Mahabarata yang memayungi cerita pewayangan sebagaimana Ramayana. Namun, sebagaimana halnya cerita-cerita carangan (gubahan) lain, lakon-lakon seperti ini bisa memerkaya bangunan utama pewayangan, dengan variasi hingga para pencinta atau connoisseur (pemerhati) wayang tidak bosan, karena mendapat variasi cerita baru yang lebih segar. Penggubah cerita ini tentu amat memahami kisah pewayangan, karena meski carangan, logikanya banyak yang kena meski ada juga yang kurang masuk akal. Prabu Donolayu menyaru sebagai Prabu Kresna dan adiknya, Dewi Sri Danuretno, menyaru sebagai Gatotkaca. Aksi pencurian mereka berlangsung mulus, Kresna bisa memboyong Sembodro karena para staf dan pengawal Madukoro tak bisa menghalangi Prabu Kresna mengajak Sembodro, adiknya sendiri, ke Dwarawati guna mengobati rasa rindu istrinya kepada Sembodro. Upaya Larasati dan pengawal lain untuk mencegah aksi Kresna palsu tidak berhasil. Sementara itu, penyamaran Gatotkaca palsu untuk mencuri pusaka Jamus Kalimasada juga mulus karena Gatotkaca mengaku diutus oleh sesepuh Pandawa (yang saat itu sedang di luar istana untuk membangun Candi Sapta Argo) untuk meminjam pusaka itu dari Dewi Drupadi. Untunglah, Kresna asli selalu ‘tanggap waskita’, hingga ia bersama dengan Gatotkaca asli dapat mengungkap kasus pencurian ganda di atas setelah diberi tenggat oleh Bima. Sebelum berhadapan dengan tokoh yang dipalsukan, Kresna dan Gatotkaca palsu terlibat adu mulut sebelum mencapai kesepakatan (deal), di mana ”Kresna” menjadi saudara muda ”Gatotkaca” hingga manakala di depan umum ia harus menghaturkann sembah kepada ”Gatotkaca”.
  • 2. Page 2 of 2 Kelucuan muncul saat masing-masing bertemu dengan tokoh asli. ”Gatotkaca” menagih kesanggupan Kresna untuk menyembah dirinya saat bertemu, tetapi tentu saja Kresna (asli) menolak, dan justru inilah kunci untuk mengetahui bahwa ”Gatotkaca” yang ia hadapi adalah ‘Gatotkaca Palsu’. Demikian pula saat Gatotkaca (asli) menemui ”Kresna” (palsu). Saat ia ingin menghaturkann sembah, karena demikian lazimnya, ”Kresna” (palsu) justru merunduk karena— mengikuti kesepakatan—ia justru yang harus menyembah. Gatotkaca pun merunduk lebih rendah lagi dan diikuti oleh ”Kresna” hingga akhirnya kedua wayang ini sama-sama menelungkup (ndelosor) di panggung. Namun, akhirnya justru dari sinilah Gatotkaca (asli) tahu bahwa yang ia hadapi adalah ”Kresna” palsu. Dari kisah ini, kita bisa mengambil sebuah pelajaran. ‘Kemunafikan’, pada akhirnya akan terkuak. Apa pun topeng yang digunakan oleh orang-orang munafik, pada akhirnya akan mereka terlepas, baik dengan sengaja atau tidak. Karena, pada dasarnya setiap orang memiliki ‘hati nurani’ yang tak akan pernah bersahabat dengan ‘kebohohongan’, di mana pun dan kapan pun. Simaklah makna firman Allah: “Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS al- Isrâ/17: 81) Masihkah kita ragu dengan jaminan Allah itu?